(No. ICOPIM: 5!"3# 1. TU$UAN 1.1. Tu%ua& 'e()ela%ara& u(u( Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, topografi, histologi, fisiologi dan biokimia dari prostat dan saluran kemih bagian bawah, menegakkan diagnosis dan pengelolaan hiperplasia prostat jinak (benign prostat hyperplasia, BPH), melakukan work-up penderita BPH dan menentukan tindakan operatif yang sesuai beserta dengan perawatan pasca operasinya 1.*. Tu%ua& 'e()ela%ara& +hu,u, Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk !" #ampu menjelaskan anatomi, topografi, dan fisiologi prostat dan sistem saluran kemih ( tingkat kompetensi $%,&% ) ' ak"(,%,),* (" #ampu menjelaskan patofisiologi dan faktor predisposisi BPH ( tingkat kompetensi $%,&% ) ' ak"(,%,),* %" #ampu menjelaskan gambaran klinis dan terapi BPH ( tingkat kompetensi $%,&%) ' ak(,%,),* +" #ampu menjelaskan pemeriksaan penunjang diagnosis seperti prostate spesific antigen (PS&), foto polos abdomen, pyelografi intra,ena, -S., uroflowmetri, sistoskopi, dan /0-S ( tingkat kompetensi $%,&% ) ' ak (,%,),*,!( 1" #ampu menjelaskan tehnik operasi prostatektomi suprapubik dan komplikasinya ( tingkat kompetensi $%,&% ) ' ak (,%,+,1,),*,2,!3,!( )" #ampu menjelaskan penanganan komplikasi operasi ( tingkat kompetensi $%,&% ) ' ak (,%,+,1,),*,2,!3,!( *" #ampu melakukan work-up penderita BPH yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang ( tingkat kompetensi $%,P1,&% ) ' ak !-!( 2" #ampu melakukan tindakan pembedahan prostatektomi suprapubik ( tingkat kompetensi $%,P1,&% ) ' ak !-!( 4" #ampu merawat penderita BPH pra operatif ( memberi penjelasan kepada penderita dan keluarga, informed consent ), dan pasca operasi serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi (tingkat kompetensi $%,P1,&% ) ' ak !-!( *. POKOK BA-ASAN . SUB POKOK BA-ASAN !" &natomi, topografi, histologi, fisiologi dan biokimia dari prostat dan sistem saluran kemih (" 5tiologi, macam, diagnosis dan rencana pengelolaan BPH %" /ehnik operasi prostatektomi suprapubik dan komplikasinya +" 6ork-up penderita BPH 1" Perawatan penderita BPH pra operatif dan pasca operasi 3. /AKTU METO0E &" Proses pembelajaran dilaksanakan melalui metode 1) small group discussion 2) peer assisted learning (P&7) 3) bedside teaching 4) task-based medical education B" Peserta didik paling tidak sudah harus mempelajari 1) bahan acuan (references) 2) ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran 3) ilmu klinis dasar 8" Penuntun belajar (learning guide) terlampir 9" /empat belajar (training setting) bangsal bedah, kamar operasi, bangsal perawatan pasca operasi" 1. ME0IA !" 6orkshop ' Pelatihan (" Belajar mandiri %" $uliah +" .roup diskusi ! 1" :isite, bed site teaching )" Bimbingan ;perasi dan asistensi *" $asus morbiditas dan mortalitas 2" 8ontinuing Profesional 9e,elopment 5. A2AT BANTU PEMBE2A$ARAN Internet, telekonferens, dll. !. E3A2UASI !" Pada awal pertemuan dilaksanakan pre-test dalam bentuk #8<, essay dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan, yang bertujuan untuk menilai kinerja awal yang dimiliki peserta didik dan untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada" #ateri pre-test terdiri atas &natomi dan urodinamika saluran kemih bagian atas Penegakan 9iagnosis /erapi ( tehnik operasi ) $omplikasi dan penanganannya =ollow up (" Selanjutnya dilakukan >small group discussion? bersama dengan fasilitator untuk membahas kekurangan yang teridentifikasi, membahas isi dan hal-hal yang berkenaan dengan penuntun belajar, kesempatan yang akan diperoleh pada saat bedside teaching dan proses penilaian" %" Setelah mempelajari penuntun belajar ini, peserta didik diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role-play dengan teman- temannya (peer assisted learning) atau kepada SP (standardied patient)" Pada saat tersebut, yang bersangkutan tidak diperkenankan membawa penuntun belajar, penuntun belajar dipegang oleh teman-temannya untuk melakukan e,aluasi (peer assisted e!aluation)" Setelah dianggap memadai, melalui metoda bedside teaching di bawah pengawasan fasilitator, peserta didik mengaplikasikan penuntun belajar kepada nodel anatomik dan setelah kompetensi tercapai peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukannya pada pasien sesungguhnya" Pada saat pelaksanaan, e,aluator melakukan pengawasan langsung (direct obser!ation), dan mengisi formulir penilaian sebagai berikut Perlu 'er)ai+a&: pelaksanaan belum benar atau sebagian langkah tidak dilaksanakan Cu+u': pelaksanaan sudah benar tetapi tidak efisien, misal pemeriksaan terlalu lama atau kurang memberi kenyamanan kepada pasien Bai+: pelaksanaan benar dan baik (efisien) +" Setelah selesai bedside teaching, dilakukan kembali diskusi untuk mendapatkan penjelasan dari berbagai hal yang tidak memungkinkan dibicarakan di depan pasien, dan memberi masukan untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan" 1" Self assessment dan "eer #ssisted $!aluation dengan mempergunakan penuntun belajar )" Pendidik'fasilitas Pengamatan langsung dengan memakai e!aluation checklist form ' daftar tilik(terlampir) Penjelasan lisan dari peserta didik' diskusi $riteria penilaian keseluruhan cakap' tidak cakap' lalai" *" 9i akhir penilaian peserta didik diberi masukan dan bila diperlukan diberi tugas yang dapat memperbaiki kinerja (task-based medical education) 2" Pencapaian pembelajaran Pre test @si pre test &natomi dan fisiologi dan patologi sistem urogenital 9iagnosis /erapi (/ehnik operasi) $omplikasi dan penanggulangannya =ollow up Bentuk pre test #8<, 5ssay dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan Buku acuan untuk pre test ( !" Buku teks @lmu Bedah (diagnosis)Hamilton Bailey (" Buku teks @lmu Bedah SchwarAt %" Buku /eks @lmu Bedah Borton +" Buku ajar @lmu Bedah @ndonesia 1" &tlas /eknik operasi 0ob C Smith )" &tlas /eknik operasi 6hitehead Bentuk -jian ' test latihan -jian ;S8& ($, P, &), dilakukan pada tahapan bedah dasar oleh $olegium @" Bedah" -jian akhir stase, setiap di,isi' unit kerja oleh masing-masing senter pendidikan" -jian akhir kognitif nasional, dilakukan pada akhir tahapan bedah lanjut (jaga @@) oleh $olegium @" Bedah" -jian akhir profesi nasional (kasus bedah), dilakukan pada akhir pendidikan oleh $olegium @" Bedah 4. RE5ERENSI !" StutAman 05" ;pen prostatectomy in .raham S9 (ed)" .lennDs -rologic Surgery" 1 th ed" Philadelphia 7ippincot-0a,en PublishersE !442" p"(11-)!" (" ;esterling F5" 0etropubic and Suprapubic Prostatectomy in 6als P8 (ed)" 8ampbellDs -rology" * th ed" Philadelphia 6"B"Saunders 8ompanyE !442" p"!1(4-+3" %" 7yerly H$" /he #ale .enital System in Sabiston 98 (ed)" /eGtbook of surgery" !1 th ed" Philadelphia 6B Saunders 8ompanyE !44*" p"!1)%-1" +" Presti F8" Beoplasma of the Prostate .land in /anagho 5&, #c &ninch F6 (eds)" SmithDs .eneral -rology" !1 th ed" Bew Hork 7ange #edical Book'#c.raw-HillE (333" p"+3+-1" 1" SchwartA S@" Principles of Surgery" * th ed" Bew Hork #c.raw-HillE !444" p"!2!4-(!" )" #acaluso FB" Suprapubic Prostatectomy in 6hitehead 59 (ed)" &tlas of Surgical /echniIues in -rology" Philadelphia 7ippinctt-0a,en PublishersE !442" p"(*!-)" *" 6hitfield HB" /rans,esical Prostatectomy in 6hitfield HB (ed)" 0ob C SmithDs ;perati,e Surgery .enitourinary Surgery" 1 th ed" ;Gford Butterworth-Heinemann 7tdE !44%" p"%4*-+33" 6. URAIAN: PROSTATEKTOMI SUPRAPUBIK 6.1. I&7rodu+,i a" 9efinisi Suatu tindakan enukleasi adenoma prostat melalui insisi ekstraperitoneal pada dinding buli anterior bagian bawah" b" 0uang lingkup Semua penderita laki-laki berusia diatas 13 tahun yang datang dengan keluhan kencing kurang lancar (sindroma prostatism) yang terdiri dari !" .ejala ;bstruktif Hesitansi, pancaran urin melemah atau mengecil, intermitensi, terminal dribling, terasa ada sisa setelah selesai miksi" (" .ejala @ritasi -rgensi (sulit menahan miksi), frekuensi (miksi lebih sering dari biasanya), disuria sampai akhirnya terjadi retensi urin" 9alam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lainE Patologi $linik dan 0adiologi" c" @ndikasi operasi - Penderita BPH dengan retensio urin akut atau pernah retensio urin akut - Penderita BPH dengan retensio urin kronis artinya dalam buli-buli selalu lebih dari %33 ml" - Penderita BPH dengan residual urin lebih dari !33 ml - Penderita BPH dengan penyulit batu buli-buli, di,ertikel buli-buli, hidronephrosis, gangguan faal karena obstruksi" - Penderita BPH yang tidak berhasil dengan terapi medikamentosa d" $ontra indikasi operasi - Penyakit jantung berat' gagal jantung berat - .angguan faal pembekuan darah % $husus - Prostat yang kecil - Sudah pernah dilakukan prostatektomi - Pernah operasi di daerah prostat sebelumnya yang berhubungan dengan kelenjar prostat - Beberapa tipe kanker prostat e" 9iagnosis Banding - Striktur ureter - Batu uretra post f" Pemeriksaan Penunjang Prostate spesific antigen (PS&), foto polos abdomen, pyelografi intra,ena (pada kasus BPH tanpa retensio urin), -S. bila terjadi gangguan faal ginjal (serum kreatinin J+), uroflowmetri bila penderita masih bisa kencing atau untuk e,aluasi pasca terapi, dan /0-S (/ransrektal -S.) dengan indikasi tertentu" Setelah memahami, menguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang dokter ahli bedah mempunyai kompetensi serta penerapannya dapat dikerjakan di 0S Pendidikan dan 0S jaringan pendidikan" 6.*. Ko('e7e&,i 7er+ai7 de&ga& (odul. List of skill /ahapan Bedah 9asar ( semester @ K @@@ ) L Persiapan pra operasi o &namnesis o Pemeriksaan =isik o Pemeriksaan penunjang o @nformed consent L &ssisten (, assisten ! pada saat operasi L =ollow up dan rehabilitasi /ahapan bedah lanjut (Smstr" @:-:@@) dan 8hief residen (Smstr :@@@-@M ) L Persiapan pra operasi o &namnesis o Pemeriksaan =isik o Pemeriksaan penunjang o @nformed consent L #elakukan ;perasi ( Bimbingan, #andiri ) o Penanganan komplikasi o =ollow up dan rehabilitasi 6.3. Algori7(a da& Pro,edur Algori7(a 7:/S &namnesa @PSS P= 905 7ab" -restinin, pS&, urinalisis -S.' @:P BPH @ndikasi operasi (N) @ndikasi (-) Prostatektomy #edikomantosa 6.1. Teh&i+ O'era,i Secara singkat tehnik dari prostatektomi suprapubik dapat dijelaskan sebagai berikut 9engan pembiusan umum" Posisi pasien terlentang dengan meja sedikit fleksi" + Pasang kateter urin, isi buli-buli dengan air steril %33cc, lepaskan kateter" 9esinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik" 7apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril" @nsisi kulit di garis tengah infraumbilikal diperdalam sampai membuka fasia rektus (linea alba) 7emak peri,esika disisihkan ke proksimal, identifikasi buli-buli, pasang retraktor" Buat jahitan hemostasis dengan chromic catgut di proksimal dan distal tempat yang akan diinsisi pada buli" @nsisi buli diantara kedua jahitan, perlebar dengan klem" @dentifikasi leher buli, trigonum dan muara ereter" @nsisi mukosa yang mengelilingi penonjolan adenoma dengan kauter, pisahkan mukosa dengan adenoma menggunakan gunting bengkok" 5nukleasi adenoma prostat di antara kapsul dan adenoma dengan jari" Potong sisa mukosa dengan gunting" Bekas enukleasi di tekan dengan kasa selama O 1 menit untuk menghentikan perdarahan, jahit dasar prostat pada jam 1 dan * untuk hemostasis" Pasang kateter lubang tiga no" (+= sampai ke buli-buli (balon jangan diisi dulu) Fahit buli-buli ( lapis, mukosa muskularis dengan plain catgut %-3 secara jelujur, tunika serosa dengan 9eGon %-3" /es e,aluasi kebocoran buli-buli dengan memasukkan PP (13 cc melalui kateter, bila tidak ada kebocoran isi balon kateter balon dengan air +3 cc dan ditraksi kemudian dipasang spoel dengan PP" Pasang redon drain peri ,esikal" /utup lapangan operasi lapis demi lapis" 6.5. Ko('li+a,i o'era,i $omplikasi pasca bedah ialah perdarahan, sistitis, epidimo-orkitis, inkontinensia urin, kontraktur leher buli, disfungsi ereksi, dan ejakulasi retrograde" 6.!. Mor7ali7a, (rendah) 6.4. Pera8a7a& Pa,9a)edah $ateter ditraksi selama (+ jam, dan dilepas 1-* hari Pelepasan redon drain bila dalam ( hari berturut-turut produksi Q (3cc'(+ jam" Pelepasan benang jahitan keseluruhan !3 hari pasca operasi" 6.6. 5ollo8u' Pada bulan pertama kontrol ( minggu sekali untuk e,aluasi keluhan dan pancaran kencingnya, selanjutnya setiap % bulan, + bulan, ) bulan dan setiap tahun &pabila terdapat gangguan pancaran segera periksa uroflowmetri Setiap kontrol dilakukan pemeriksaan laboratorium (darah lengkap, urin lengkap faal ginjal, urin kultur dan tes kepekaan)" 6.:. Ka7a Ku&9i: %"&, prostatektomi suprapubik 1 :. 0A5TAR CEK PENUNTUN BE2A$AR PROSE0UR OPERASI Bo 9aftar cek penuntun belajar prosedur operasi Sudah dikerjakan Belum dikerjakan PERSIAPAN PRE OPERASI ! @nformed consent ( 7aboratorium % Pemeriksaan tambahan + &ntibiotik propilaksis 1 8airan dan 9arah ) Peralatan dan instrumen operasi khusus ANASTESI ! Barcose dengan general anesthesia, regional, lokal PERSIAPAN 2OKA2 0AERA- OPERASI ! Penderita diatur dalam posisi terlentang ( 7akukan desinfeksi dan tindakan asepsis ' antisepsis pada daerah operasi" % 7apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril" TIN0AKAN OPERASI ! @nsisi kulit sesuai dengan indikasi operasi ( Selanjutnya irisan diperdalam menurut jenis operasi tersebut diatas % Prosedur operasi sesuai kaidah bedah urologi PERA/ATAN PASCA BE0A- ! $omplikasi dan penanganannya ( Pengawasan terhadap &B8 % Perawatan luka operasi 8atatan Sudah ' Belum dikerjakan beri tanda )
1". 0A5TAR TI2IK
Berikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan'tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta /'9 bila tidak dilakukan pengamatan Me(ua,+a& 7angkah' tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun Tida+ (e(ua,+a& /idak mampu untuk mengerjakan langkah' tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun T.0 Tida+ dia(a7i 7angkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih Bama peserta didik /anggal Bama pasien Bo 0ekam #edis 0A5TAR TI2IK No Kegia7a& . la&g+ah +li&i+ Ke,e('a7a& +e 1 * 3 1 5 Peserta dinyatakan 7ayak /idak layak melakukan prosedur /anda tangan pelatih /anda tangan dan nama terang *