, wheezing
Jantung : BJ I dan BJ II reguler murni, murmur (-), gallop (-)
7
Abdomen:
o Inspeksi : datar, supel, ruam (-), petekie (-).
o Palpasi : turgor kulit baik,
Hati : tidak teraba
Limpa : tidak teraba
o Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
o Auskultasi : BU (+) normal
Extremitas (lengan & tungkai) : Akral hangat, nadi kuat, tidak lembab dan dingin, CRT <
2 detik,
o Tonus : normotonus
o Sendi : dapat digerakan dengan normal
+ +
+ +
Akral Hangat
- -
- -
Edema
5 5
5 5
Motorik Sensorik
o Refleks fisiologis: positif normal
Pemeriksaan Neurologis
Refleks Fisiologis : (+ +)
Refleks Patologis : ( - )
Rangsang Meningeal : kakukuduk -, Kernig - , Brudzinsky - , Laseque
+ +
+ +
8
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah 4/5/2014 05:46
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hemoglobin 12,3 g/dl 11,8 15,0
Leukosit 10,9 Ribu/ul 4,5 13,5
Hematokrit 36,9 % 40 52
Trombosit 701 Ribu/ul 156 - 408
VI. RESUME
Anak laki-laki umur 4 bulan satu hari SMRS os kejang, kejang terlihat seperti kelojotan
dengan mata mendelik ke atas, kejang hanya sebentar 10 detik, sebelum dan sesudah
kejang os sadar dan menangis kuat. Menurut ibu os kejang didahului oleh panas tinggi 1 hari
SMRS dimana os sudah berobat ke klinik spesialis anak dan diberikan obat puyer tetapi
panas semakin tinggi. Ibu os mengatakan os juga muntah-muntah sejak 1 hari smsrs, muntah
sebanyak 3 kali, isinya susu+ lendir, 10cc, selain itu dihari yang sama saat os mulai panas
tinggi os BAB cair lebih dari 5x, isi air, ampas (+), warna putih kekuningan, menyemprot
(+), dan baunya biasa, perut dirasakan kembung (+) dan tidak bisa kentut. Selain itu ibu os
mengatakan os ada batuk berdahak dan pilek sejak 7 hari SMRS dan sudah berobat. Saat
masuk ke ruang perawatan pada minggu dini hari os masih panas tinggi dan tidak turun
meskipun dengan obat penurun panas. Pada hari minggu pagi os sempat kejang < 10 detik
badan kelojotan dan mata mendelik ke atas serta langsung menangis, disertai dengan panas
tinggi, sesak napas dan nadi cepat. Saat itu juga os dipindahkan ke ICU . tidak ada riwayat
kejang pada penyakit sebelumnya maupun pada seluruh anggota keluarga os, riwayat tumbuh
kembang os baik, riwayat imunisasi agak terlambat sesuai usia, dan riwayat nutrisi baik. pada
pemeriksaan fisik keadaan umum lemas, gelisah, sesak napas, kesadaran compos mentis suhu
41,4
o
C,laju napas 40 x/menit, denyut nadi 203 x/menit, isi dan tegangan cukup Status Gizi
(menurut Z Score) memakai -1 SD Status gizi Lebih. Pada pemeriksaan sistem tidak
ditemukan kelainan, pada pemeriksaan neurologis juga tidak terdapat kelainan, serta tidak
terdapat tanda rangsang meningeal.
Pemeriksaan penunjang yang didapat Hb 12,3 g/dL, Leukosit 10.900, Ht 36,9% trombosit
701.000.
9
VII. DIAGNOSIS DEFERENSIAL
DD untuk Kejang:
a. Kejang Demam Komplek
b. Kejang Demam Sederhana
c. Encephalitis
d. Meningitis
DD untuk Demam:
a. Sepsis
b. Viral infection
c. Bacterial infection
d. Gastroenteritis
e. ISPA
VIII. DIAGNOSIS KERJA
Obeservasi Kejang demam Komplek dengan sepsis
IX. RENCANA PENGELOLAAN
PEMERIKSAAN ANJURAN :
Pemeriksaan elektrolit
Pemeriksaan darah rutin
GDS
Pemeriksaan EEG
Bila perlu :
a. CRP
b. Kultur darah berseri
c. Apusan darah tepi
d. Urinalisis
e. Feses rutin
f. Foto thoraks
g. Asam laktat, AGD, elektrolit dan EKG
10
PENATALAKSANAAN
Non-Medika mentosa:
- Tirah baring
- Kompres air hangat bila suhu tubuh tinggi
- Diet sesuai kebutuhan gizi anak
- Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital
Medikamentosa
- IVFD KAEN 3A 16 tpm
- O2 2L/m
- Sanmol 4 x 80 mg iv
- Ceftriaxone 3x 200 mg iv
- Meropenem (40mg/KgBB) 3x250 mg iv
- Diazepam 5 mg supp. (bilakejang)
Edukasi
- Bila anak panas, istirahat cukup dengan tirah baring dan segera minum obat penurun
panas bila anak panas
- Memberikan infromasi mengenai kemungkinan kejang kembali
- Memberitahukan cara penangan kejang:
Bila anak kejang, tetap tenang dan tidak panik
Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit,
jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
Tetap bersama pasien selama kejang
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia
Ad fungsionam : dubia
Ad sanationam : dubia