2.1 Tinjauan Umum Pariwisata
2.1 Tinjauan Umum Pariwisata
• Resort City
Suatu kota yang memiliki tumpuan kehidupan pada penyediaan sarana dan prasarana wisata,
yaitu penginapan, restoran, olahraga, hiburan dan penyedia jasa wisata lainnya.
• Urban Tourism
Bentuk pariwisata yang umum terjadi di kota besar, dimana pariwisata merupakan kegiatan
kegiatan yang cukup penting, namun bukan merupakan kegiatan utama di kota tersebut.
1. Kegiatan (act) dan objek (artifact) yang merupakan atraksi itu sendiri harus dalam keadaan
baik;
2. Karena atraksi wisata itu harus disajikan di hadapan wisatawan maka cara penyajiannya
(presentasinya) harus tepat;
3. Atraksi wisata merupakan terminal suatu mobilitas spasial, suatu perjalanan. Oleh karena
itu juga harus memenuhi semua determinan mobilitas spasial, yaitu akomodasi, transportasi,
dan promosi serta pemasaran;
4. Keadaan di tempat atraksi harus dapat menahan wisatawan cukup lama;
5. Kesan yang diperoleh wisatawan waktu menyaksikan atraksi wisata harus diusahakan
supaya bertahan selama mungkin. Seorang wisatawan datang ke Daerah Tujuan Wisata
(DTW) dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) dan kepuasan (satisfaction).
Manfaat dan kepuasan tersebut dapat diperoleh apabila suatu DTW mempunyai daya tarik.
Daya tarik suatu daerah tujuan wisata disebut juga dengan attractive spontanee, yaitu segala
sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang mau
datang berkunjung ke tempat tersebut. Hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung
ke suatu daerah tujuan wisata antara lain:
1. Natural amanities/ benda yang terdapat di alam semesta, meliputi iklim, bentuk tanah dan
pemandangan, hutan belukar, fauna dan flora serta pusatpusat kesehatan.
2. Hasil ciptaan manusia, meliputi benda-benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan.
3. The way of life/ tata cara hidup masyarakat, meliputi kebiasaan hidup, adat istiadat dan tata
cara masyarakat.
2. Amenitas
Amenitas adalah infrastruktur yang sebenarnya tidak langsung terkait dengan pariwisata
tetapi sering menjadi bagian dari kebutuhan wisatawan.
Amenitas mencakup sarana dan prasarana wisata yang ditujukan untuk memberikan
kenyamanan kepada wisatawan demi kelancaran kegiatan pariwisata. Menurut Yoeti
(1992:184), sarana wisata dapat dibagi dalam tiga unsur pokok
yaitu:
1. Sarana pokok kepariwisataan, adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat
tergantung kepada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata. Termasuk
dalam kelompok ini adalah travel agent atau tour operator, perusahaan-perusahaan angkutan
wisata, hotel,dan jenis akomodasi lainnya, restoran dan rumah makan lainnya serta obyek
wisata dan atraksi wisata.
2. Sarana pelengkap kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan atau tempat-tempat yang
menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok
kepariwisataan, tetapi yang terpenting adalah menjadikan para wisatawan lebih lama tinggal
pada suatu daerah tujuan wisata. Yang termasuk dalam kelompok ini seperti sarana olahraga
dan lainnya.
3. Sarana penunjang kepariwisataan adalah perusahaan yang menunjang sarana pelengkap
dan sarana pokok dan berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada
suatu daerah tujuan wisata, tetapi fungsi yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih
banyak engeluarkan atau membelanjakan uangnya ditempat yang dikunjunginya. Yang
termasuk dalam kelompok ini antara lain nightclub dan steambath, casino dan entertainment,
souvenir shop dan lain-lain. Yoety (1996:8) menyatakan baik prasarana maupun sarana
kepariwisataan
sesungguhnya merupakan tourist supply yang perlu dipersiapkan atau disediakan bila hendak
mengembangkan industri pariwisata. Prasarana (infrastrukture) adalah semua fasilitas yang
memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikin rupa, sehingga
dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya adalah
melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagaimana
mestinya. Prasarana dasar yang melayani komunitas penduduk lokal di suatu area seringkali
dapat pula melayani kegiatan pariwisata hanya dengan sedikit menambah jumlah pelayanan.
Demikian pula sebaliknya, prasarana yang dibangun untuk kegiatan pariwisata dapat
melayani kebutuhan penduduk lokal secara umum (Inskeep, 1991:120). Prasarana kegiatan
pariwisata dapat meliputi jaringan jalan, listrik, komunikasi, air bersih, drainase serta sanitasi
dan
pengelolaan sampah.
Masyarakat setempat
Masyarakat lokal adalah pihak yang akan menerima dampak paling besar dari
kegiatan wisata yang dikembangkan didaerahnya. Aspirasi masyarakat setempat merupakan
komponen permintaan yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam rangka
pengembangan suatu kegiatan wisata sehingga kegiatan wisata yang diselenggarakan tidak
akan menimbulkan kerugian-kerugian bagi masyarakat lokal. Industri pariwisata akan
memberi peluang bagi pemberdayaan sumber daya lokal dan menjadi stimulan multiplier
effects positif bagi perekonomian dan kemajuan masyarakat lokal. Supriana, 1997
mengemukakan bahwa dengan adanya pengusahaan pariwisata alam, peran serta masyarakat
dalam menjaga kelestarian alam dan konservasi sumber daya alam dapat diharapkan
dilaksanakan sendiri oleh masyarakat atau bersama-sama pengusaha secara aktif maupun
pasif. Peran serta aktif dilaksanakan secara langsung baik perorangan maupun bersama-sama
secara terorganisir, yang secara sadar ikut membantu program pemerintah dengan inisiatif
dan berkreasi melibatkan diri dalam suatu kegiatan yang terdapat dalam kegiatan
pengusahaan pariwisata alam atau melalui pembinaan rasa memiliki sehingga tercipta
hubungan timbal balik antara pemanfaatan dan kesempatan usaha.
Waktu hiburan Waktu malam Jalan raya, taman, listrik, air, pelayanan
keamanan, pelayanan kesehatan, komunikasi,
kendaraan umum dan lain sebagainya.
Infrasturktur Kualitas wisata
Jalan raya, taman, listrik, air, pelayanan
Faktor Kriteria Pertimbangan
keamanan, pelayanan kesehatan, komunikasi, kendaraan umum, dsb.
Fasilitas pangan dan akomodasi
Makanan dan penginapan :Hotel, motel, bungalow, inn, cottage, restoran,
coffeshop, rumah makan, dsb.
Daya tarik (attraction)
Merupakan pusat dari industri pariwisata. Menurut pengertiannya attraction mampu
menarik wisatawan yang ingin mengunjunginya. Meliputi jenis objek yang akan dijual, yang
memenuhi syarat antara lain :
_ Apa yang dapat dilihat (Something to See)
_ Apa yang dapat dilakukan (Something to Do)
_ Apa yang dapat dibeli (Something to Buy)
Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat wisata adalah untuk memenuhi
atau memuaskan beberapa kebutuhan dan permintaan. Biasanya wisatawan tertarik pada
suatu lokasi karena ciri-ciri khas tertentu.
3. Kebudayaan
Yang dimaksud kebudayaan disini adalah kebudayaan dalam arti luas, tidak hanya
meliputi “ kebudayaan tinggi “ seperti kesenian atau perilaku kraton dan sebagainya.
Kebudayaan disini juga meliputi adat istiadat dan segala kebiasaan yang hidup ditengah-
tengah suatu masyarakat, seperti pakaiannya, cara berbicara, kegiatan di pasar dan
sebagainya. Dalam hal ini semua art dan artifact (tingkah laku dan hasil karya) sesuatu
masyarakat, dan tidak hanya kebudayaan yang hidup, akan tetapi juga kebudayaan yang
berupa peninggalan-peninggalan atau tempat-tempat bersejarah.
Tiap daerah memiliki suatu kebudayaan yang unik, adat istiadat, selera dan
perkembangan intelektual. Kebudayaan dari suatu daerah sebetulnya sangat dipengaruhi oleh
faktor sejarahnya dan hal ini mempunyai implikasi bagi industri paiwisata, sehingga dengan
kebudayaan daerah yang dikunjungi.
4. Sejarah
Sumber daya historis (historical resources) dapat dibagi antara perang, agama,
perumahan atau tempat tinggal dan pemerintahan.
Fasilitas
Fasilitas dibutuhkan untuk melayani wisatawan selama perjalanan. Fasilitas
cenderung berorentasi pada attraction disuatu lokasi karena fasilitas harus terletak dekat
pasarnya. Fasilitas cenderung mendukung bukan mendorong pertumbuhan dan cenderung
berkembang pada saat yang sama atau sesudah attraction berkembang. Suatu attraction juga
dapat merupakan fasilitas. Sarana wisata dapat dibagi dalam tiga unsur pokok menurut Oka
A. Yoeti (1992:184)
a. Sarana Pokok Kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat
tergantung kepada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanana wisata. Termasuk
dalam kelompok ini adalah travel agent atau tour operator, perusahaan-perusahaan angkutan
wisata, hotel, dan jenis akomodasi lainnya, restoran dan rumah makan lainnya serta objek
wisata dan atraksi wisata.
b. Sarana pelengkap kepariwisataan adalah perusahaan- perusahaan atau tempat-tempat yang
menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinyatidak hanya melengkapi sarana pokok
kepariwisatan, tetapi yang terpenting adalah menjadikan para kelompok ini seperti sarana
olahraga dan lainnya.
c. Sarana penunjang kepariwisataan adalah perusahaan yang menunjang sarana pelengkap
dan sarana pokok dan berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada
suatu daerah tujuan wisata, tetapi fungsi yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih
banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya ditempat yang dikunjungi. Yang
termasuk dalam kelompok ini antara lain nightclub dan steambath, casino, dan entertainment,
souvenir shop dan lain-lain.
Infrastruktur
Atraksi dan fasilitas tidak dapat dicapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur. Yang
dimaksud dengan prasarana (infrastruktur) adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan
proses perekonomian berjalan dengan lancar sedemikan rupa, sehingga dapat memudahkan
manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Prasarana pariwisata dibagi menjadi dua
bagian yang penting yaitu:
1. Prasarana perekonomian (Economic Infrastructures) yang dapat digolongkan menjadi :
• Pengangkutan (Transportation)
Ialah penggangkutan yang dapat membawa wisatawan dari daerah asal ke tempat
tujuan wisata, dengan menggunakan pesawat udara untuk jarak jauh, kapal laut, kereta api,
bus, taksi dan kendaraan lainnya. Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada
transportasi karena faktor jarak dan waktu sangat mempengaruhi keinginan orang untuk
melakukan perjalanan wisata. Dengan demikian transportasi dapat memudahkan wisatawan
mengunjungi suatu daerah tertentu.
• Prasarana komunikasi (Communication Infrastructure)
Dengan mengadakan prasarana komunikasi akan dapat mendorong para wisatawan
untuk mengadakan perjalanan jauh. Yang dimaksud dalam kelompok ini ialah telepon,
telegrap, radio, TV, surat kabar, dan pelayanan kantor pos.
• Kelompok yang termasuk utilitas
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah penerangan, listrik, persediaan air minum,
sistem irigasi, dan sumber energi.
Tinjauan Pesona Wisata sebagai Tolak Ukur Meningkatkan Kualitas Produk Wisata
Berkaitan dengan produk wisata menurut Marrioti (dalam Yoeti, 1996:172-173)
manfaat dan kepuasan berwisata ditentukan oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu
pertama, tourist resources yaitu segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang
merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke suatu tempat daerah
tujuan wisata dan kedua, tourist service yaitu semua fasilitas yang dapat digunakan dan
aktifitas yang dapat dilakukan yang pengadaannya disediakan oleh perusahaan lain secara
komersial.
Wisatawan akan melakukan perjalanan wisata bila terdapat hubungan antara motif
melakukan wisata dengan daerah yang dituju. Sedangkan perjalanan wisata dapat dilakukan
bila ada sarana untuk mencapai tempat tersebut, seperti pesawat terbang, kereta api, kapal
laut dan kereta. Sarana ini tidak cukup memenuhi syarat bila di area yang menjadi Daerah
Tujuan
Wisata tidakdilengkapi sarana untuk keperluan hidup wisatawan selama berwisata,
seperti jasa makanan dan minuman, akomodasi, hiburan, tempat perbelanjaan dan sarana
transportasi yang dapat mengantarkan ke tempat-tempat wisata yang lainnya. Tingkat
kepuasan pengunjung sangat tergantung pada kualitas produk wisata yang akan dijual, apakah
produk wisata itu benar-benar memenuhi keinginan/ harapan pengunjung atau tidak. Menurut
Yoeti (1985), situasi yang ideal untuk menjual produk wisata adalah kombinasi dari
penciptaan harapan yang tinggi (creating hight expectation) dan memuaskan dengan
kenyataan/ pelayanan sesuai atau melebihi apa yang diharapkan dari sebuah kualitas produk
wisata.
Pesona wisata ialah unsur yang terkandung di setiap produk pariwisata serta
dipergunakan sebagai tolak ukur meningkatkan kualitas produk pariwisata. Unsur tersebut
akan memperbesar daya tarik pariwisata dan akan mendorong para wisatawan untuk
berkunjung dan merasa betah di tempat yang dikunjunginya. Pesona wisata pada
hakekatnya, terdiri atas tujuh unsur yang dikenal dengan istilah Sapta Pesona Wisata (Pendit,
1999: 28).
2. Tertib, ialah suatu keadaan/kondisi yang mencerminkan suasana yang teratur, rapi dan
lancar serta adanya disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat, misalnya:
a) lalu lintas tertib, teratur, dan lancar, alat angkutan datang dan berangkat tepat pada
waktunya
b) tidak nampak orang yang berdesakan atau berebutan untuk mendapatkan atau membeli
sesuatu yang diperlukan
c) bangunan, tanaman terletak secara teratur dan rapi
d) bila memberi pelayanan dilakukan secara cepat dan tepat
e) informasi yang diberikan benar adanya
3. Bersih, ialah suatu keadaan/kondisi lingkungan dan suasana yang menampilkan kebersihan
dan kesehatan di semua tempat yang menjadi tempat kegiatan manusia. Kebersihan yang
dikehendaki, meliputi:
a) kebersihan lingkungan dan tempat-tempat umum seperti hotel, restoran, angkutan umum
tempat rekreasi, tempat buang air kecil/besar dan lain sebagainya
b) kebersihan dan kesehatan untuk bahan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi
c) kebersihan dari alat perlengkapan yang dipakai seperti sendok, piring, tempat tidur, alat
olahraga dan lain sebagainya
d) kebersihan dan kesehatan pramuwisata maupun pakaian yang digunakan, hendaknya rapi
dan tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan lain sebagainya.
4. Nyaman, ialah suatu keadaan/kondisi yang menampilkan lingkungan dan suasana yang
sejuk dan tentram oleh karena lingkungan yang serba hijau, bersih, segar dan rapi. Keadaan
yang serba hijau semata-mata tidak akan menjadi daya tarik bila tidak bersih dan rapi.
Kesejukan yang dikehendaki tidak saja harus berada di luar ruangan atau bangunan, akan
tetapi juga di dalam ruangan.
5. Indah atau keindahan, ialah sesuatu yang dinilai dan dirasakan oleh seseorang, dan sangat
erat kaitannya dengan selera seseorang. Indah itu tidak selalu mewah dan dikaitkan dengan
sesuatu yang mahal harganya. Ada patokan-patokan yang dapat dipakai untuk membuat
sesuatu itu menjadi indah. Patokan-patokan yang dimaksud, ialah menciptakan
keadaan/kondisi yang menampilkan suasana yang menunjukkan keserasian dan keselarasan
suatu lingkungan, misalnya dalam hal tata warna, tata letak, tata ruang, bentuk ataupun gaya
dan gerak yang serasi dan selaras sehingga memberi kesan yang enak dan cantik dilihat.
6. Ramah tamah, ialah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan keakraban, sopan, suka,
tersenyun dan menarik hati. Ramah tamah sebagaimana yang dimaksud di atas, tidaklah
berarti bahwa harus kehilangan kepribadian ataupun tidak tegas dalam menentukan sesuatu
keputusan atau sikap. Bahkan sebaliknya kepribadian yang kuat dan ketegasan seseorang itu
akan menjadikan keramah-tamahannya lebih menarik. Hanya saja dalam mewujudkan sikap
tegas itu harus luwes. Suatu contoh dalam sikap tegas tidak perlu seseorang itu mengatakan
”tidak”,
seseorang dapat mengatakannya dengan senyum, akan tetapi dengan hasil tetap tidak.
7. Kenangan/Keunikan, ialah kesan pada sesuatu yang melekat dengan kuat pada ingatan dan
perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan dapat
berupa hal yang indah dan menyenangkan, maupun hal yang tidak menyenangkan. Kenangan
yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman
berpariwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah yang indah dan menyenangkan.
Sungguh banyak kenangan yang dapat diberikan kepada wisatawan, misalnya aman, tertib,
sejuk, indah dan ramah-tamah sebagaimana yang diuraikan di atas akan memberi kenangan
yang indah dan menyenangkan, disamping hal-hal tersebut di atas. Kenangan yang indah ini
dapat pula diciptakan dengan antara lain:
a) Menyediakan akomodasi yang nyaman, bersih dan sehat, pelayanan yang cepat, tepat dan
ramah, suasana yang mencerminkan ciri-ciri khas daerah dalam bentuk dan gaya bangunan
serta dekorasinya dan lain sebagainya.
b) Menyediakan atraksi seni budaya daerah yang khas dan mempesona, baik itu berupa seni
tari, seni suara, berbagai macam upacara. Kegemaran dan tradisi masyarakat dan lain
sebagainya, yang hanya dapat disaksikan di Indonesia.
c) Menyediakan makanan dan minuman khas daerah, dengan penampilan dan penyajian yang
menarik. Makanan dan minuman ini, merupakan salah satu daya tarik yang kuat, dan dapat
pula dijadikan jati diri/identitas suatu daerah atau negara.
d) Menyediakan cinderamata yang mungil yang mencerminkan ciri-ciri khas daerah, bermutu
tinggi, mudah dibawa dan dengan harga yang terjangkau. Cinderamata itu mempunyai arti
tersendiri bagi seseorang karena cinderamata itu merupakan salah satu bukti dan kenangan
dari kunjungan ke suatu tempat/daerah/negara. Cinderamata biasanya dibeli tidak hanya
untuk diri sendiri, akan tetapi juga dibeli sebagai oleholeh bagi keluarga dan teman-teman.
Melalui cinderamata ini pula suatu bangsa dan negara diperkenalkan kepada negara dan
bangsa lain.
wisata paket
Menurut Gamal Suwantoro, 1997:15 dalam bukunyanya Dasar-dasar pariwisata bahwa
package tour (wisata paket atau paket wisata) yaitu produk perjalanan yang dijual oleh suatu
perusahaan biro perjalanan atau perusahaan transport yang bekerja sama dengannya dimana
harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya.
Sedangkan menurut Yoeti, 1997 paket wisata merupakan suatu perjalanan wisata yang
direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu travel agent atau biro perjalanan atas resiko dan
tanggung jawab sendiri baik acara, lama waktu wisata dan tempat yang akan dikunjungi,
akomodasi, transportasi, serta makanan dan minuman telah ditentukan oleh biro perjalanan
dalam suatu harga yang telah ditentukan jumlahnya
Robert T.Reilly memberikan arti package tour sebagi berikut :
“All of the service a tour member purchase when paying a tour Typically
this includes accommodation, some meals, sightseeing, some entertaiment,
porterage, an escort, and other items. Air may or may not be include”.
• Wisata paket disusun dengan harga tertentu
• Harga paket wisata pada umumnya sudah termasuk semua komponen yang termasuk
kedalam wisata, seperti transportasi, makan, akomodasi, guide, dan lain-lain.
• Program wisata paket disusun secara lengkap, sehingga wisatawan jika tidak dapat
mengikuti program secara keseluruhan, ia dapat menuntut kompensasi atas program yang
tidak diikuti, kecuali atas perjanjian tertentu.
• Wisata paket biasanya memiliki jangka waktu tertentu, misalnya Lebaran Package yang
hanya dilaksanakan pada saat lebaran (Hari Raya Idul Fitri). Berdasarkan uraian diatas, maka
secara umum paket wisata dapat dirumuskan sebagai suatu bentuk wisata yang
diselenggarakan dalam jangka waktu lebih dari 24 jam, disusun dengan progaram dan harga
tertntu yang didalamnya sudah termasuk seluruh komponen yang terlibat didalam paket
tersebut.
Komponen wisata dalam penyusunan paket wisata
Komponen wisata meliputi fasilitas-fasilitas yang terlibat dalam penyelenggaraan
wisata, dimana wisata terjadi karena adanya keterpaduan antara berbagai fasilitas yang saling
mendukung dan berkesinambungan. Setiap fasilitas memiliki peranan yang sama pentingnya
dalam mewujudkan wisata dan fasilitasfasilitas tersebut diperlukan dalam penyusunan paket
wisata.
Adapun penjabaran dari tiap komponen wisata yang meliputi hal-hal berikut :
1. Sarana tranportasi
Sarana transportasi terkait dengan mobilisasi wisatawan, dalam
perkembangan pariwisata dewasa ini alat transportasi tidak hanya dipakai
sebagai sarana untuk membawa wisatawan dari satu tempat ke tempat lain
saja, namun juga dipakai sebagai atraksi wisata yang menarik. Sebagai
komponen wisata beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan sarana transportasi yaitu model transportasi, jenis fasilitas, biaya
dan lokasi.
2. Sarana akomodasi
Sarana akomodasi dibutuhkan apabila wisata diselenggarakan dalam
waktu lebih dari 24 jam dan direncanakan untuk mengunakan sarana
akomodasi tertentu sebagai tempat menginap. Akomodasi sebagai
komponen wisata memiliki beberapa jenis mulai dari home stay, losmen,
motel, hotel melati hingga hotel berbintang. Untuk menempatkan sebagai
bagian dari wisata maka perlu diperhatikan beberapa hal yaitu lokasi, jenis
fasilitas, harga dan lain-lain.
3. Sarana makan dan minum (restoran)
Dilihat dari lokasi ada restoran yang berada di hotel dan menjadi
bagian atau fasilitas hotel yang bersangkutan, ada pula restoran yang
berdiri sendiri secara independen. Dimanapun restoran itu berada ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu jenis atau kelas, menu, fasilitas,
harga, lokasi dan lain-lain.
4. Objek dan atraksi wisata
Objek dan atraksi wisata dapat dibedakan atas dasar asal-usul yang
menjadi karakteristik objek atau atraksi tersebut, yaitu : objek atau atraksi
39
wisata yang bersifat alami, buatan manusia serta perpaduan antara buatan
manusia dan alami. Selain itu objek dan atraksi dapat dibedakan menurut
bentuknya yaitu :
• Objek wisata alam
• Objek wisata sejarah
• Objek wisata budaya
• Objek wisata ziarah
• Objek wisata hiburan
Objek dan atraksi wisata hal yang harus diperhatikan yaitu daya tarik,
lokasi, fasilitas, biaya dan kemudahan-kemudahan lainnya.
5. Sarana hiburan
Hiburan pada hakikatnya adalah salah satu atraksi wisata. Hiburan
bersifat massal, digelar untuk masyarakat umum dan dan bahkan
melibatkan masyarakat secara langsung serta tidak ada pemungutan biaya
yang menikmatinya, dimana hiburan semacam ini disebut amusement.
Tetapi hiburan yang digelar secara khusus dan ada pemungutan biaya
untuk menikmatinya, dimana hiburan semacam ini disebut entertainment.
Entertainment dapat terjadi di hotel, restoran atau tempat –tempat
yang khusus dipersiapkan untuk penyelengaraan hiburan tersebut. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dari sarana hiburan yaitu daya tarik, kapasitas,
fasilitas, lokasi dan biaya.
6. Toko cenderamata
Toko cenderamata erat kaitannya dengan oleh-oleh atau kenang-
kenangan dalam bentuk barang tertentu. Barang-barang yang dijual
biasanya memiliki ciri khusus sesuai dengan kondisi daerah tempat toko
cenderamata tersebut berada. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain yaitu jenis barang, lokasi, harga dan kualitas barang.
7. Pramuwisata dan pengatur wisata (guide dan tour manager)
Pramuwisata dan pengatur wisata adalah petugas purna jual yang
bertindak sebagai wakil perusahaan yang mengelola wisata untuk
membawa, memimpin, memberi informasi dan layanan lain kepada
40
Persepsi adalah salah satu faktor psiklogi yang sangat erat hubungannya
dengan keberhasilan manusia dalam berinteraksi dengan masyarakat. Davidoff
memamdang persepsi sebagai salah satu proses yang antara satu dengan yang lain
sifatnya berbeda (individualistik) dari apa yang diperkirakan orang, sehingga apa
yang dipersepsikan oleh orang bisa jadi secara substansial berbeda dengan
kenyataan obyek tersebut, karena individu-individu melihat obyek yang semu tapi
memandangnya berbeda.
2.10.2 Pengukuran kepuasan wisatawan dengan IPA (Importance-
Performance Analysis)
Pengukuran terhadap kinerja suatu pelayanan dapat dilakukan dengan cara
membandingkan antara harapan terhadap pelayanan dengan hasil kinerja
pelayanan yang dicapai, tetapi saat ini terjadi kecenderungan untuk menggunakan
suatu ukuran yang subjektif (soft measure) sebagai indikator mutu (Supranto,
1997: 224). Data yang digunakan untuk analisis ini, adalah hasil kuisioner
persepsi masyarakat terhadap kinerja suatu pelayanan berdasarkan indikator
penilaian yang telah ditetapkan.
Dalam analisis ini akan digunakan variabel x untuk kepuasan dan variabel y untuk
kepentingan. Indikator tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja
dengan skor kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang menentukan urutan
prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
(Supranto, 1997: 241)
Rumus yang digunakan:
X
Tki
%100×=
Y
i
i
dengan:
Tki : Kesesuaian Responden
Xi : Skor Penilaian Kinerja
Yi : Skor Penilaian Kepentingan
Skor rata-rata penilaian kinerja dari responden ini selanjutnya akan di tempatkan
pada diagram kartesian dengan sumbu x merupakan skor rata-rata penilaian
persepsi (x) dan sumbu y adalah skor rata-rata penilaian kepentingan indikator (y).
Diagram kartesian ini akan dibagi menjadi 4 kuadran dengan perpotongan sumbu
merupakan nilai rata-rata dari total skor penilaian kinerja (x) dan total skor
51
x
=
∑
n
Xi
dan
y
=
∑
n
Yi
dimana n adalah
jumlah responden.
Y
Y
A
Prioritas Utama
C
Prioritas Rendah
B
Lanjutkan
Prestasi
D
Berlebihan
Gambar 2. 2 Diagram Kartesius Importance Performance Analysis
X
Penjelasan dari kuadran diatas adalah (Supranto, 1997: 242):
Kuadran A : merupakan indikator yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan
pengguna terhadap kinerja yang kondisinya tidak memuaskan perlu mendapatkan
prioritas peningkatan
Kuadran B : merupakan indikator yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna
terhadap kinerja yang kondisinya telah memenuhi harapan dan perlu
dipertahankan.
Kuadran C : merupakan indikator yang tidak begitu penting dalam pemenuhan
tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja yang pelaksanaanya dianggap cukup
atau biasa saja.
Kuadran D : merupakan indikator yang tidak begitu penting dalam pemenuhan
tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja yang pelaksanaannya dilakukan
dengan baik.
2.10.3 Hasil dari persepsi
Adapun hasil dari persepsi yaitu berupa tanggapan dan pembentukan sikap
yang selanjutnya menjadi dasar pengetahuan dalam proses persepsi. Sikap adalah
determinan perilaku, sebab sikap berkaitan dengan persepsi kepribadian dan
52
motivasi. Sikap adalah perasaan positif dan negatif atau keadaan mental yang
selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan
pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek-obyek, dan
keadaan. (Gibson:1991).
Sedangkan dampak dari adanya persepsi yang terdapat dalam diri
seseorang sangatlah beragam. Gibson (1991) menyebutkan bahwa persepsi
berperan dalam penerimaan rangsangan, mengaturnya, dan menerjemahkannya
atau menginterpretasikan rangsangan yang sudah teratur itu untuk mempengaruhi
perilaku dan membentuk sikap. Dengan kata lain persepsi berpengaruh terhadap
perilaku dan dapat membentuk sikap.
Teori tentang persepsi dalam penelitian digunakan sebagai dasar dalam
mengetahui pandangan / pendapat / kesan wisatawan serta kepuasaan pengunjung,
sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung ke
Kabupaten Sumenep. Dalam pariwisata, kepuasaan pengunjung dapat dinyatakan
sebagai pernyataan partisipatif pada kawasan wisata yang dikunjungi berdasarkan
sudut pandang daya tarik wisata (Yoeti, 1997: 32).
2.11 Hasi Penelitian Terdahulu
Studi-studi terdahulu merupakan studi yang pernah dilakukan yang dapat
menambah wawasan bagi penyusun Hasil-hasil penelitian terdahulu juga
digunakan sebagai perbandingan dan acuan dalam mengerjakan penelitian ini.
Namun, penggunaan hasil-hasil penelitian terdahulu tidak sama persis seperti
yang dilakukan dalam penelitian ini. Perbedaan antara hasil-hasil penelitian
terdahulu dengan penelitian ini dijabarkan dalam variabel perbedaan berupa
locus
(lokasi studi),
focus (materi studi), dan modus (metode studi), antara lain sebagai
berikut :
No. Nama Peneliti
Tahun
1. Akhfian
Mustika
Agung,
53
Penelitian tersebut
memberikan manfaat
dalam
mengidentifikasi
karakteristik
wisatawan di
Kabupaten Sumenep.
Variabel yang
dipergunakan seperti
motovasi, asal
wisatawan, lama
kunjungan,dan
frekuensi kunjungan
Wisata
di
Kabupaten
Malang
2008 Obyekobjek
Wisata
di
Kabupaten
malang
Identifikasi karakteristik
pengunjung, proses keputusan
kunjungn, respon pengunjung
dan tingkat kepuasan
pengunjung terhadap atribut
yang ditawarkan oleh Kebun
Wisata Pasirmukti, serta
fasilitas yang perlu
ditambahkan untuk
menunjang kinerja Kebun
Wisata Pasirmukti.
Identifikasi karakteristik
potensi objek wisata,
karakteristik pengunjung dan
kunjungan, linkage sistem,
pengembangan produk wisata,
penyusunan paket wisata dan
pemasaran paket wisata
Penggalian potensi pariwisata
secara umum untuk kemudian
menentukan peluang untuk
pengadaan pengembangan
paket wisata dengan
pertimbangan RIPP
Kabupaten Malang tahun
2006.
Penelitian ini menggunakan
alat analisis yaitu:
1. Analisis Deskriptif
digunakan untuk
menjelaskan proses
pengambilan keputusan
kunjungan konsumen ke
kebun Wisata
Pasirmukti,
2. ImportancePerformance
Analysis,
3. Customer Satisfaction
Index
digunakan untuk
menganalisis tingkat
kepuasan responden
secara keseluruhan.
Penelitian ini menggunakan
3 alat analisis yaitu
1. analisis deskriptif
digunakan untuk
menjelaskan
karakteristik objek dan
wisatawan
2. analisis evaluatif untuk
mengghitung perjalanan
wisata dan biaya wisata
3. analisis SWOT
Penelitian ini menggunakan
3 alat analisis yaitu
1. analisis deskriptif
eksploratif
2. analisis kualitatif
3. analisis kuantitatif
54
Penelitian tersebut
memberikan manfaat
dalam mengevalusi
tingkat kepuasan
pengunjung di
Kabupaten Sumenep
dengan menggunakan
alat analisis IPA
Penelitian tersebut
memberikan manfaat
dalam penentuan
variabel paket wisata
Penelitian tersebut
memberi manfaat dalam
penentuan variabel
demand dan variabel
paket wisata
BAB II............................................................................................................... 17
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 17
Gambar 2. 1 Konsep
linkage system................................................................... 47
Gambar 2. 2 Diagram Kartesius Importance Performance Analysis.............. 52
55
56