Anda di halaman 1dari 30

TUGAS

ANTENA DAN PROPAGASI
















OLEH :
WINDA PRASETIANINGTYAS
(1231130035)




D3-2B
TEKNIK TELEKOMUNIKASI



POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141
Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420
1. Sebutkan macam-macam antena yang digunakan pada telekomunikasi beserta
polaradiasi, polarisasi, gain, frekuensi, dan digunakan untuk apa (aplikasi) minimal
5 macam
Jenis jenis antena :
1. Antena Kawat (Wire Antenna)
Antena kawat, merupakan jenis antena yang paling populer karena sering dilihat sehari-
hari pada kendaraan mobil, gedung, kapal-kapal, pesawat terbang, spacecraft, telepon, TV,
dll. Bentuk antena kawat bermacam-macam : linier (dipole, monopole, whip/pecut), loop
(sirkular, rektangular, segitiga, elips), dan helix.






Gambar 1 Macam Antena Kawat
a. Antena Monopole





b. Antena Dipole





c. Antena Loop















d. Antena Helix


























Aplikasi Antena Kawat
Antena kawat dalam kehidupan penerapannya dalam kehidupan sehari hari yaitu:
pada Mobil, gedung, Kapal, Pesawat terbang, spacecraft, telepon dan TV.

2. Antena Celah (Aperture Antenna)
Antena apertur merupakan jenis antena yang banyak digunakan pada frekuensi tinggi.
Biasanya terdapat pada aircraft dan spacecraft karena kemudahannya dalam
pemasangannya. Bentuk antena celah bermacam-macam antara lain seperti Sectoral Horn,
Piramidal Horn, Slot dan lainnya.






Gambar 2 Macam Antena Celah
a. Antena Horn
















b. Antena Slot















Aplikasi Antena Celah
Adapun penerapan dari antena celah adalah pada pesawat terbang, satelit, stasiun
bumi, misil, aplikasi mobile dan pesawat ruang angkasa.

3. Antena Pantul (Reflector Antenna)
Antena reflektor, merupakan antena yang cocok digunakan untuk eksplorasi angkasa
luar karena gain yang besar sebanding dengan dimensinya. Bentuk reflektor dapat berupa
bidang datar, sudut, dan parabola antara lain pada antena Parabolic dish, corner reflector, dan
lain lainnya.







Gambar 3 Antena Reflector
a. Antena Corner Reflector








b. Antena Parabolic

















Aplikasi Antena Reflector
Salah satu aplikasi antena reflektor adalah sebagai pemancar tv sektoral pada band
UHF.

c. Antena Yagi
Antenna Type Pola Radiasi Karakteristik














Frequency : 2,4 Ghz
Gain : 16 dBi
Polarization : Vertical /
Horizontal


Impedance : 50 Ohm
Max. Input Power : 50 Watts





4. Antena Lensa.
Antena Lensa digunakan terutama untuk mengkolimasi energi elektromagnetik agar
tidak tersebar ke arah yang tidak diinginkan. Antena lensa diklasifikasikan berdasarkan bahan
konstruksi, atau berdasarkan bentuk geometris.










Gambar 4. Tipe konfigurasi Antena Lensa



















Aplikasi Antena Lensa
Antena Lensa digunakan untuk memfokuskan pentransmisian dari antena horn
ataupun antena mikrostrip.

5. Antena Mikrostrip
Salah satu antena yang paling populer saat ini adalah antena mikrostrip. Hal ini disebabkan karena
antena mikrostrip sangat cocok digunakan untuk perangkat telekomunikasi yang sekarang ini sangat
memperhatikan bentuk dan ukuran. Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu micro
(sangat tipis/kecil) dan strip (bilah/potongan). Antena mikrostrip dapat didefenisikan sebagai
salah satu jenis antena yang mempunyai bentuk seperti bilah/potongan yang mempunyai ukuran sangat
tipis/kecil.







Gambar 5. Antena Mikrostrip
Antenna Type Pola Radiasi Karakteristik



Polarisasi :



Linier





Melingkar

Elips
Gain : 9 dBi




Frekuensi kerja :
5.62 GHz - 5.85 GHz

Polarisasi
a. Linier : terjadi jika suatu gelombang yang berubah menurut waktu pada suatu titik di
ruang memiliki vector medan elektrik (atau magnet) pada titik tersebut selalu
berorientasi pada garis lurus yang sama pada setiap waktu.
b. Polarisasi melingkar: terjadi jika suatu gelombang yang berubah menurut waktu
pada suatu titik memiliki vektor medan elektrik (atau magnet) pada titik tersebut
berada pada jalur lingkaran sebagai fungsi waktu.
c. Polarisasi elips: terjadi ketika gelombang yang berubah menurut waktu memiliki
vektor medan (elektrik atau magnet) berada pada jalur kedudukan elips pada ruang.


Gain
Penguatan (G) pada antena mikrostrip merupakan perbandingan intensitas radiasi pada
arah tertentu terhadap intensitas radiasi yang diterima jika daya yang diterima berasal dari
antena isotropik. Penguatan dapat dirumuskan sebagai

Berbagai macam model matematika telah dianjurkan untuk memprediksikan
karakteristik radiasi dari radiatorantena mikrostrip patch segitiga sama sisi. Ungkapan
mengenai daerah jauh diperoleh dengan menggunakan model rongga yang sederhana dan
memenuhi syarat untuk tujuan praktis. Pola radiasinya dapat digambarkan dengan
menggunakan persamaan :


Pola Radiasi
Pola radiasi adalah bentuk radiasi gelombang EM dari sebuah antena sebagai fungsi
dari koordinat ruang. Koordinat ruang yang digunakan adalah koordinat bola (spherical
coordinate).



Gambar 6. Titik Koordinat Bola
Pengukuran dilakukan pada beberapa bidang dua dimensi. Pola bidang dua dimensi ini
disebut potongan pola (pattern cut) atau principal plane.








Gambar 7. Pola bidang dua dimensi
Polarisasi
Antena Mikrostrip mempunyai polarisasi melingkar.



Gambar 10. Pola Radiasi Melingkar









Aplikasi dan Frekuensi Antena Mikrostrip
a. WiMAX
Dalam penggunaan mikrostrip untuk WiMAX yang bekerja pada frekuensi 2,3 GHz
b. WLAN
Contoh mikrostrip dalam penggunaan WLAN mikrostrip yang digunakan adalah antena mikrostrip
array yang berfungsi untuk menambah penguatan padaWLAN.
c. Bandpass Filter
Bandpass filter bertugas untuk menyaring sinyal yang berada di tengah, sinyal rendah dan tinggi
ditolak. Mikrostrip adalah teknologi yang paling fleksible untuk merancang filter. Filter Hairpin
bekerja pada frekuensi 2,45 GHz
d. Mobile Satellite
Antena microstrip array digunakan dalam sistem komunikasi mobile satellite pada
rentang frekuensi 2,5 - 2,6 GHz

6. Antenna Susun (array)
Antena susunan, merupakan susunan beberapa antena sejenis sedemikian sehingga
karakteristik radiasi yang diinginkan dapat diperoleh. Beberapa macam antenna array : yagi
uda, susunan aperture, susunan slot.




Gambar 6 Macam Antena Susun (Array)
a. Antena Yagi






Gain
Gain atau memperoleh kekuatan dari Yagi diukur relatif terhadap setengah gelombang
dipole (dBd) dalam banyak kasus. Mendapatkan kekuatan yang lebih penting dalam hal
transmisi rasio front-to-back adalah penting dalam hal menerima directivity. Gain-nya rendah
biasanya antara 7 sampai 15 dBi.
Polarisasi
Bentuk dari polarisasi antena yagi seperti pada gambar 4. Antena Yagi disebut
pengarah, karena antena ini memiliki polarisasi berbentuk memanjang dari belakang kedepan.
Artinya bahwa radiasi yang ditimbulkan mengarak kepada arah director diarahkan. Gambaran
dari polarisasi antena yagi adalah sebagai berikut.
Gambar 4. Polarisasi antena Yagi.
Dari gambar tersebut kita bisa melihat ada dua pola yang perlu kita amati. Pola 1
adalah polariasasi antena yagi yang dipancarkan oleh driven sedangkan pola 2 adalah
polarisasi antena ke titik terjauh karena adanya pengerucutan polarisasi yang terjadi karena
adanya director. Dengan gambaran inilah maka kita dapat mengarahkan antena yagi ke titik
terkuat dari pancaran antena untuk mengirimkan dan menerima sinyal ke BTS terdekat.
Pola Radiasi











Aplikasi
Antena Yagi Uda diterapkan diberbagai kebutuhan. di Indonesia Antena Yagi Uda
sangat banyak digunakan untuk antena televisi. Selain itu Antena Yagi Uda juga bisa
digunakan sebagai antena radio dan antena penguat sinyal Wi-Fi.
Aplikasi Antena Susun (Array)
Mobile WiMAX
Wireless LAN
Sistem GPS dan GSM

7. Antena Directional
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut
pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau
area yang luas, contohnya : antena Yagi, Panel, Sektoral dan antena Parabolik 802.11b yang
dipakai sebagai Station atau Master bisa menggunakan jenis antena ini di kedua titik, baik
untuk Point to Point atau Point to Multipoint. Pola Radiasi Antena Directional





Gambar 5. Macam Antena Directional
Pola radiasi
Pola radiasi antena ini digambarkan pada gambar 1 seperti dibawah ini.



Gambar 6 Pola Radiasi Antena Directional







Gambar 7 Bentuk pola radiasi gelombang antena Directional:
(a) Pola radiasi bidang medan magnet (H)
(b) Pola radiasi bidang medan listrik (E)
Polarisasi
Antena Directional adalah antenna yang pola radiasi pancarannya terarah
sehingga efektifitas pancaran radio hanya ke satu arah saja.







Gambar 8 Polarisasi Linear
Gain Antena
Gain (penguatan) bukanlah kuantitas yang bisa didefinisikan dalam bentuk
fisik seperti watt atau ohm, tetapi gain adalah rasio yang tidak berdimensi. Gain
diberikan sesuai dengan rujukan kepada antena standar. Gain antena (Gt) dapat
dihitung dengan menggunakan antena lain sebagai antena yang standar atau sudah
memiliki gain yang standar (Gs). Dimana membandingkan daya yang diterima antara
antena standard (Ps) dan antena yang akan diukur (Pt) dari antena pemancar yang
sama dan dengan daya yang sama.
.. (1)


Jika dirubah dalam satuan decibel maka menjadi,
Gt (dB) = Pt (dBm) Ps (dBm) + Gs (dB).. (2)
Frekuensi Kerja
Frekuensi kerja antena directional 900 MHz.
Aplikasi Antena Directional
Antena Directional adalah antenna model yang seperti kebanyakan yang
dipakai sebagai antenna penerima siaran TV.
8. Antena Omnidirectional
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 360
derajat; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area
yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu
luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan
interferensi.










Gambar 7 Macam Antena Omnidirectional

Pola Radiasi









Gambar 8 Pola Radiasi Antena Omnidirectional















Polarisasi
Antena Omnidirectional adalah antenna yang pola pancaran gelombangnya ke segala
arah.






Gambar 9. Pola Radiasi Melingkar (Circular)

Gain
Gain antenna Omnidirectional antara 3 dBi sampai 12 dBi.
Frekuensi yang Digunakan
Berdasarkan konfigurasinya antenna Omnidirectional pada frekuensi 2,4 GHz.
Aplikasi
Antena Groundplane
2. Jenis konektor yang digunakan pada RF minimal 5 macam
1. Konektor BNC

Gambar 7 Konektor BNC
Konektor BNC adalah jenis umum dari RF konektor digunakan untuk kabel koaksial .
Hal ini digunakan dengan radio , televisi , dan lain frekuensi radio elektronik peralatan,
instrumen tes, sinyal video, dan pernah konektor jaringan komputer populer. Konektor BNC
dibuat untuk mencocokkan impedansi karakteristik kabel baik di 50 ohm atau 75 ohm. Hal ini
biasanya diterapkan untuk frekuensi di bawah 3 GHz dan tegangan di bawah 500 Volt.
konektor Mirip menggunakan prinsip bayonet koneksi ada, dan sebuah konektor berulir juga
tersedia.
Penggunaan
e. Konektor BNC digunakan untuk koneksi sinyal seperti:
f. analog dan digital interface serial sinyal video
g. amatir radio antena
h. penerbangan elektronik ( avionik )
i. peralatan uji .
2. Konektor RF
Konektor RF merupakan konektor elektrik yang dirancang untuk bekerja pada
frekuensi radio pada rentang multi-megahertz. Konektor ini umumnya digunakan pada kabel
coaxial dan desainnya sesuai dengan shielding yang dimiliki kabel coaxial, sehingga dapat
meminimalkan efek perubahan impedansi saluran transmisi pada bagian sambungan. Desain
konektor ini juga memungkinkan sambungan yang dihasilkan cukup kuat dengan mekanisme
pengikatan (sekrup, bayonet, braces, pushpull), dan pegasan untuk menghasilkan kontak
listrik berhambatan rendah dengan permukaan emas pada bayonet.





Gambar 8 Konektor RF tipe N Male
Konektor ini mempunyai banyak tipe standard, salah satunya adalah konektor BNC,
dan tipe yang lain diantaranya 7/16 DIN connector 50 ohm, konektor N (Neil), C
(Concelman), F (75 ohm), TNC, konektor UHF, dan lain-lain.
3. Konektor UHF
Konektor UHF disebut juga konektor coaxial Amphenol, yang merupakan desain
konektor RF pada era perang dunia II, yang pada saat itu UHF mengacu pada frekuensi lebih
dari 30 MHz. Pada perang dunia II konektor ini digunakan sebagai konektor video pada
aplikasi RADAR, dan kemudian berkembang penggunaannya pada aplikasi RF (radio
frequency).





Gambar 9 Konektor UHF

4. Konektor FC
Digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam
menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan
sistem drat ulir dengan posisi yang bisa diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat,
akurasinya tidak akan mudah berubah.



5. Konektor UHF
Konektor UHF, juga kadang-kadang dikenal sebagai konektor coaxial Amphenol
dirancang dalam 1930s oleh seorang desainer di perusahaan Amphenol untuk digunakan
dalam industri radio. Steker dapat disebut sebagai konektor coaxial PL259, dan soket sebagai
konektor SO239 yang merupakan nomor bagian militer aslinya.

6. Konektor N-type
Konektor N-type adalah konektor coaxial RF kinerja tinggi yang digunakan dalam
banyak aplikasi RF. Konektor ini dirancang oleh Paul Neill dari Bell Laboratories. N-Type
konektor coaxial digunakan untuk banyak aplikasi frekuensi radio termasuk siaran dan
peralatan komunikasi di mana kemampuan penanganan daya yang memungkinkan untuk
digunakan untuk pemancar daya menengah, namun juga digunakan untuk banyak penerima
dan aplikasi RF umum.

7. Konektor Sub Miniature (SM)
Konektor SMA
Konektor kabel RF dan microwave koaksial ini sering digunakan untuk menyediakan
konektivitas RF antara papan, dan banyak komponen microwave termasuk filter, attenuators,
mixer dan osilator, menggunakan konektor SMA. Konektor memiliki antarmuka kopling luar
ulir yang memiliki bentuk heksagonal, yang memungkinkan untuk diperketat dengan kunci
pas. Konektor SMA ini awalnya dirancang untuk digunakan dengan kabel coax 141 semi-
kaku. Namun penggunaannya diperluas ke kabel fleksibel lainnya, dan konektor dengan pin
pusat diperkenalkan.
Konektor SMB
Konektor SMB mendapatkan namanya seperti yang disebut konektor Sub-Miniature
B. Ini dikembangkan sebagai hasil dari kebutuhan untuk konektor yang mampu
menghubungkan dan memutuskan dengan cepat. Ini tidak memerlukan kacang diperketat
ketika dua konektor yang dikawinkan. Sebaliknya konektor dibawa bersama-sama dan
mereka jepret cocok bersama-sama. Selain konektor menggunakan kontak batin dan struktur
isolator dielektrik tumpang tindih untuk memastikan konektivitas yang baik dan impedansi
konstan. Konektor coaxial SMB tidak banyak digunakan sebagai rekan-rekan SMA mereka.
Mereka digunakan untuk papan antar atau koneksi perakitan di dalam peralatan, meskipun
mereka tidak banyak digunakan untuk majelis microwave dibeli dalam pandangan kinerja
rendah mereka.
Konektor SMC
Sebuah konektor tipe SM ketiga adalah tidak mengherankan Sub Miniatur C atau
konektor kabel koaksial SMC. Hal ini mirip dengan konektor SMB, tetapi menggunakan
antarmuka kopling berulir daripada snap-on koneksi. Ini menyediakan antarmuka yang jauh
lebih unggul untuk koneksi dan sebagai hasilnya, SMC kabel konektor coaxial biasanya
ditentukan untuk beroperasi pada frekuensi hingga 10 GHz. SMC konektor kabel koaksial
memberikan kombinasi yang baik dari ukuran kecil dan kinerja. Mereka juga dapat
digunakan dalam lingkungan di mana getaran diantisipasi. Dalam pandangan kinerja mereka,
mereka menemukan aplikasi dalam peralatan microwave, meskipun mereka biasanya tidak
digunakan untuk aplikasi militer di mana konektor SMA cenderung lebih disukai.

8. Konektor MCX
Salah satu konektor yang termasuk dalam kategori ini adalah MCX (MicroCoaX)
konektor coax. Ini dikembangkan dalam 1980s oleh Huber dan Suhner yang MCX adalah
nama dagang. Konektor MCX memiliki banyak kesamaan dengan pembangunan konektor
SMB menggunakan antarmuka snap-on cepat, dan memanfaatkan kontak batin dan struktur
isolator dielektrik tumpang tindih. Konektor MCX biasanya ditentukan untuk operasi hingga
6 GHz, dan menemukan aplikasi dalam berbagai arena termasuk peralatan untuk
telekomunikasi seluler, data telemetri, Global positioning (GPS) dan aplikasi lain di mana
ukuran dan berat yang penting dan frekuensi umumnya di bawah 5 GHz.
9. Konektor MMCX
Konektor lain yang sedang banyak digunakan adalah konektor MMCX. Menjadi
beberapa 45% lebih kecil dari konektor SMB, MMCX sangat ideal di mana garis low profile
adalah elemen kunci. Oleh karena itu sangat ideal untuk aplikasi dimana tinggi papan
terbatas, termasuk aplikasi di mana papan dapat ditumpuk. Karena itu sedang banyak
digunakan di banyak aplikasi telekomunikasi seluler. Konektor ini menyediakan pas sekejap
dan juga menggunakan desain slot-less untuk meminimalkan kebocoran.










Gambar 10 Macam-macam Konektor RF
3. Macam-macam kabel koaksial yang digunakan untuk radio frekuensi
1) Kabel Koaksial RG-58/U











Gambar 1. Kabel Koaksial RG-58/U
RG-58 / U adalah jenis kabel koaksial sering digunakan untuk sinyal daya
rendah dan koneksi RF. Kabel ini memiliki impedansi karakteristik baik 50 atau 52 .
"RG" awalnya indikator satuan untuk kabel RF massal di Joint Electronics Type
Penunjukan Sistem militer AS. Ada beberapa versi yang meliputi perbedaan bahan
inti (padat atau dikepang kawat) dan perisai (cakupan 70% sampai 95%).
Diameter luar RG-58 adalah sekitar 0,2 inci (5 mm). RG-58 beratnya sekitar
0,025 / ft (37 g / m), menunjukkan sekitar 25 pF / ft (82 pF / m) kapasitansi dan dapat
mentolerir maksimum 300 V potensial (1800 W). Plain RG-58 kabel memiliki pusat
konduktor padat. The RG-58A / U memiliki 7 atau 19 pusat untai konduktor fleksibel.
Banyak digunakan untuk sistem komunikasi radio dua arah, seperti laut, radio
CB, amatir, polisi, pemadam kebakaran, WLAN antena dll, yang dirancang untuk
bekerja dengan kabel 50 . RG-58 kabel sering digunakan sebagai pembawa generik
sinyal di laboratorium, dikombinasikan dengan konektor BNC yang umum pada uji
dan peralatan pengukuran seperti osiloskop. Kabel RG-58 dapat digunakan untuk
frekuensi yang cukup tinggi. Pelemahan sinyal tergantung pada frekuensi, misalnya
dari 3.3dB/100feet pada 50 MHz ke kaki 21.5dB/100 pada 1 GHz.





2. Kabel Koaksial H155


Gambar 2. Kabel Koaksial H155
Kabel koaksial jenis ini sesuai untuk frekuensi jangkauan hingga 3 GHz. RF-
konduktor fleksibel dan direkomendasikan untuk aplikasi komunikasi radio. Nilai-
nilai redaman yang baik dicapai oleh low-loss PE-dialectric media dengan komponen
udara lebih dari 50%, serta dengan konduktor batin dan perisai ganda tembaga dan
foil alu-cladded. H-155 PVC adalah kabel koaksial untuk sebagian besar aplikasi di
media dan wifi teknologi komunikasi: hal ini sangat fleksibel, dengan redaman rendah
dan tahan radiasi liar.

3. Kabel Koaksial LMR240
Kabel LMR240 menawarkan transmisi sinyal terhormat jarak pendek dari 10 sampai 20
meter. Tidak seperti kabel murah lainnya yang menurunkan sinyal Anda sebanyak 50% jarak
pendek, kabel LMR240 memberikan gain sinyal sebanyak dari antena ke perangkat Anda,
sehingga Anda mendapatkan kualitas sinyal yang baik sepanjang hari, sepanjang malam.
Secara default semua antena SkyWave yang dibundel dengan kabel 10 meter yang LMR240.






Gambar 3. Kabel Koaksial LMR240
4. Kabel Koaksial EMR400





Gambar 4. Kabel Koaksial EMR400
Kabel ECore 50 Ohm Low Loss 400 (EMR400) adalah solusi biaya rendah untuk
LMR-400. Pembungkus polyethilene membuat kabel ini dapat digunakan indoor dan outdoor.
Pusat konduktor tembaga padat membuat kabel ini memiliki nilai yang sangat baik dengan
kinerja yang unggul. Atenuasi 900 MHz/100 ft: 7.6dB/100ft , atenuasi 2.4 GHz/100 ft:
13.1dB/100ft. EMR-400 Coaxial Cable membawa revolusi ECore yang paling populer 50
ohm coaxial kabel video.
EMR-400 sangat cocok untuk WLL, GPS, WLAN, WISP, WiMax, SCADA, dan
aplikasi antena mobile. Hal ini sangat cocok untuk transmisi jarak jauh, yang membuatnya
menjadi favorit installer. Jaket (pembungkus) yang fleksibel namun kasar membuat
pentransmisian pada kabel mudah di hampir setiap lingkungan.
5. Kabel Koaksial 75 ohm 5C-2V





Gambar 5 Kabel Koaksial 5C-2V
75 ohm kabel digunakan untuk semua aplikasi video (baseband video, kabel Monitor,
TV kabel jaringan antena, CCTV dll), dan untuk aplikasi telekomunikasi. CATV
(Community Antenna Television) dan MATV (Master Antenna Television) 75 Ohm kabel
koaksial dibagi menjadi tiga kelompok instalasi yang lain:
Batang atau Feeder Cable: Hubungan antara pemancar di perusahaan kabel ke amplifier
batang.
Kabel Distribusi: Sambungan dari penguat trunk ke kabel drop di pinggir jalan.
Jatuhkan Kabel: Kabel yang menghubungkan dari garis Distribusi ke dalam rumah.


4. Alokasi Frekuensi untuk radio komunikasi mulai VLF EHF
Amatir radio mungkin terlibat dalam satelit dan ruang kerajinan komunikasi. Namun,
frekuensi yang diperbolehkan untuk kegiatan tersebut dialokasikan secara terpisah dari lebih
penggunaan umum radio band amatir. Berikut alokasi frekuensi di bawah International
Telecommunication Union (ITU).
Frekuensi Panjang Gelombang Penunjuk Singkatan
3-30 Hz
10 ^ ^ 5km-10 4km Sangat rendah frekuensi
ELF
30 - 300 Hz 10 ^ ^ 4km-10 3km Super frekuensi rendah SLF
300 - 3000 Hz 10 ^ 3km-100km
Ultra frekuensi rendah ULF
3-30 kHz
100km 10km Sangat frekuensi rendah VLF













REFEENSI
http://www.academia.edu/5351343/Desain_Antenna?login=&email_was_taken=true
http://www.feko.info/applications/antenna-analysis/lens-antennas
http://sanhecable.en.made-in-china.com/product/RuEQmwxZvnMj/China-75-Ohm-Coaxial-
Cable-5c-2v-.html
http://www.o-digital.com/wholesale-products/2207/2211-1/Coaxial-Cable-75-3C-2V/5C-2V-
VATC-105288.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Coaxial_cable
http://mandorkawat2009.com/2009/10/10/berbagai-macam-antena-transmisi-radio/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30026/4/Chapter%20II.pdf
http://elkom22011.blogspot.com/2013/04/macam-dan-jenis-antena-wireless_2824.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=14&cad=rja&uact=8
&ved=0CGgQFjAN&url=http%3A%2F%2Fandryawanbisnis.files.wordpress.com%2F2013
%2F04%2Fpengertian-
antena.docx&ei=DrulU_LhG9aXuATU0ICICw&usg=AFQjCNExtfICVlFDBwrBXmhaJHz
mlSqx7g&bvm=bv.69411363,d.c2E
http://sraportofolio.blogspot.com/2013/05/perbedaan-antena-directional-dan.html
http://222.124.203.59/files/disk1/460/jbptunikompp-gdl-samsacardi-22996-3-unikom_s-i.pdf
http://nunenuh.wordpress.com/author/nunenuh/page/2/
http://simull.blogspot.com/2014/02/tugas-antena-jarkom-3.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/458/jbptunikompp-gdl-dedeyuswan-22890-3-babii.pdf
http://ensiklo-mini.blogspot.com/2013/08/antena-yagi-uda-penjelasan-super-lengkap.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=14&cad=rja&uact=8
&ved=0CGsQFjAN&url=http%3A%2F%2Fwww.unisbank.ac.id%2Fojs%2Findex.php%2Fft
i2%2Farticle%2Fdownload%2F913%2F468&ei=s8qlU8qHONeNuASH94H4Dw&usg=AFQ
jCNFpQ2G43R9jUL9olJlyy2TMSV70Rw&bvm=bv.69411363,d.c2E
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&
ved=0CB4QFjAA&url=http%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F119
467-D%252000936%2520Studi%2520tentang--
Literatur.pdf&ei=2sylU9nlN8agugSs8oLoCg&usg=AFQjCNHBmB9O4nVKOzPpYoFF-
_9H4_5Wsg&bvm=bv.69411363,d.c2E
http://www.scribd.com/doc/45977142/Antena-Mikrostrip

Anda mungkin juga menyukai