Banyak pasien yang tidak dapat langsung di diagnosis katarak dengan
gejala yang mereka keluhkan saat pertama kali mengalami penurunan penglihatan saat melakukan aktivitas sehari hari. Pasien tersebut harus melakukan pemeriksaan mata dan penglihatan yang menyeluruh dengan fokus perhatian pada inspeksi lensa mata. Berikut ini adalah hal hal yang penting untuk di evaluasi: 1. Anamnesis: Anamnesis akan di fokuskan pada patient history atau keluhan pasien. Data demographi seperti umur pasien! jenis kelamin! ras. "nset penurunan ketajaman penglihatan pasien seara akut atau bertahap menurun. #erkadang katarak sudah ada dalam beberapa tahun tetapi baru ditemukan saat penglihatan semakin memburuk. Pasien harus ditanyakan tentang masalah penglihatan dengan kondisi spesial seperti ontrast yang berkurang dan silau. Keluhan pasien harus menakup keluhan bias! penyakit okular sebelumnya! amblyopia! bedah mata! dan trauma.mPasien harus di tanyakan tentang kesulitan tentang penglihatan terutama saat melakukan aktivitas! tetapi tidak perlu terbatas saat melakukan ambulation! menyetir! membaa label obat ataupun melakukan pekerjaan dan kegiatan hobi. Keluhan umum harus menakup informasi tentang kesehatan atau masalah yang dapat menunjukan etiologi atau prognosis dari pasien katarak dan keookan untuk melakukan pembedahan. $alu pasien dapat mengkonsultasikan tentang pengobatan yang harus dia ambil atau mungkin memutuskan untuk melakukan pembedahan. Alergi pasien akan antibiotik atau anesthetis dan kebutuhan spesial lainnya yang berhubungan dengan bedah juga harus di gali. %eara umum gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami katarak berupa penurunan tajam pengelihatan &visus' akibat adanya kekeruhan pada lensa! selain itu gejala yang munul berupa membaiknya pengelihatan dekat tanpa kaamata yang mengakibatkan peningkatan kekuatan fous lensa bagian sentral! sehingga refraksi bergeser ke miopi &rabun jauh'! diskriminasi (arna yang buruk atau diplopia monoular!glare dan penurunan pengelihatan pada kondisi penahayaan yang terang &subkapsular posterior'! gejala tersebut biasanya munul pada katarak terkait usia. )amun tidak semua tipe dari katarak menimbulkan gejala yang dapat menandakan seserorang menderita katarak seperti tipe katarak pada anak*anak! sehingga dibutuhkan pemeriksaan ouli untuk melihat tanda*tanda dari katarak. +. Pemeriksaan ,isik dan Pemeriksaan "kular %elain melakukan anamnesis pada pasien dapat dilakukan pemeriksaan -sik dan pemeriksaan okular. Pada pemeriksaan -sik dapat ditemukan tanda*tanda klinis katarak seara umum berupa adanya kekeruhan pada lensa dan menghilangnya re.e/ fundus. #anda klinis masing*masing tipe katarak itu berbeda*beda dimana tipe katarak terkait usia memiliki tiga lokasi kekeruhan pada lensa yaitu pada nuleus &sklerotik nulear'! korteks &kortikal'! dan pada glanular &subkapsular posterior'! jika kekeruhan terjadi pada kekeruhan pada seluruh lensa disebut jenis morgagni. #anda klinis pada katarak anak*anak berupa kekeruhan ber(arna putih padat dan besar yang tampat sebagai leukokoria! dan kekeruhan terletak di bagian tengah lensa! jika garis tengahnya lebih besar dari + mm dapat mengakibatkan amblyopia deprivasi permanen. %edangkan tanda klinis dari katarak traumati berupa lensa menjadi putih segera setelah mengalami trauma karena masuknya vitrous dan a0ueus humor kedalam lensa yang boor akibat trauma benda asing! dan terdapat bentuk bintang pada bagian posterior lensa karena kontusio oular! tanda ini dapat dideteksi melalui pupil yang terdilatasi baik. Pemeriksaan "ular adalah pemeriksaan pada mata melibatkan identi-kasi alam dan keparahan dari katarak dan menentukan status dari penyakit lainnya yang mengkontribusikan gejala dan keterbatasan potensial dari penglihatan yang baik mengikuti pembedahan katarak. 1al hal yang berkaitan dengan pemeriksaan oular meliputi! tapi tidak terbatas untuk: Pengukuran ketajaman visual2penglihatan di ba(ah kedua penahayaan rendah dan tinggi Biomikrosopi dengan dilatasi pupil! dengan perhatian khusus pada tiga 3ona klinis lensa dan klasi-kasi dan kuanti-kasi dari katarak %tereosopi undus pemeriksaan dengan dilatasi pupil Penilaian motilitas okular dan binooularity Pengukuran tekanan intraokular &4"P' 5. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang untuk memastikan mengenai diagnosis penyakit mata yang ada! ada aat fungsional! dan potensial peningkatan a. Pemeriksaan lapang pandang 6ntuk menyingkirkan keurigaan atau bukti ablasi retina! tumor mata! glaukoma! retinitis pigmentosa! oloboma! penyakit saraf optik! atau tumor. b. Amsler grid 6ntuk menyingkirkan keurigaan penyakit makula c. 7orneal pahymetry2enthothelial penghitungan sel - %ejarah transplantasi korna sebelumnya atau oprasi kornea - Dugaan penebalan kornea atau distro- endotel - 8enana phaoemulsi-ation d. 7# san orbita 6ntuk mengetahuai adanya fraktur! benda asing! atau kelainan lain. e. A*san Dilakukan sebelum ekstraksi katarak f. B-scan ultrasonography - #erbatas penglihatan fundus - Keurigaan massa intraokular atau tumor - 9ika pole posterior tidak dapat terlihat. g. Tonography Diurigai glaukoma atau didiagnosis glaukoma sudut terbuka h. Pemeriksaan speiali3ed olor vision Dugaan saraf optik atau penyakit makula i. Electrophysiology - Keurigaan penyakit saraf optik - 8i(ayat keluarga penyakit rentina - Penilaian fungsi visual pada pasien dengan katarak de(asa j. %ensitivitas kontras dan pemeriksaan glare Pasien gejala keaatan fungsional jauh lebih buruk dari yang disarankan oleh pengukuran ketajaman visual k. Pemeriksaan potensial ketajaman Prediksi ketajaman pasa operasi