15508015-Rakhman Santoso
15508015-Rakhman Santoso
(5)
Langkah berikutnya adalah menghitung gaya gelombang linier, dalam hal ini terdapat dua
kondisi yakni gaya gelombang akibat gelombang reguler dan gelombang panjang. Untuk gaya
gelombang akibat gelombang reguler menggunakan teori difraksi (R. Dean dan R. Dalrymple,
1984) :
= 1. 2. 3
sinh (3 2 )
3 2
sin (1 2
1 2
(6)
Sedangkan untuk gaya gelombang akibat gelombang panjang menggunakan :
= 1. 2. . . (7)
Untuk mengetahui respon dinamik struktur pontoon terlebih dahulu merumuskan
persamaan gerak dengan prinsip dalembert (Mario Paz, 1980) dimana gaya inersia struktur
dianggap sebagai gaya luar, karena struktur juga dikenai gaya luar (gaya gelombang) maka dapat
ditulis sebagai berikut:
+ + =
0
(
0
) (8)
Dari persamaan ini agar dapat menemukan respon dinamik yang terjadi pada struktur
pontoon dilakukan pendekatan dengan prinsip kerja virtual :
= 0 (9)
+ +
0
0
= 0 (10)
dimana :
M
u
,M
n
= momen ultimate , momen ijin (kg.m)
V
u
,V
n
= geser ultimate , gaya ijin (kg)
, = lendutan , lendutan ijin (m)
m = massa (kg)
4
V = volume (m
3
)
L1,L2,L3 = panjang , lebar , dan draft pontoon (m)
0
= frekuensi gelombang (rad/s)
k = bilangan gelombang (rad/m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s
2
)
= massa jenis air laut (kg/m
3
)
= elevasi permukaan laut (m)
T,t = periode , waktu (s)
Kemudian untuk proses lifting struktur pontoon akan dilakukan pemodelan menggunakan
software SAP2000 ditunjukan dengan gambar 3.
Gambar 3 Pemodelan proses lifting untuk struktur ponton
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil perhitungan dan pemodelan struktur gangway, didapatkan bahwa struktur
gangway memenuhi syarat aman metode LRFD.
Hasil dari perhitungan adalah sebagai berikut :
n u
M M
m kg m kg . 63063 . 49 , 27824
n u
V V
kg x kg x
4 4
10 142 , 9 10 228 , 8
375 , 1 625 , 0
n
u
n
u
V
V
M
M
375 , 1 478 , 0
5
m m 056 , 0 052 , 0
Hasil dari pemodelan ditunjukkan dengan gambar 4 :
Gambar 4 Hasil pemodelan struktur gangway
Baik hasil perhitungan dan hasil pemodelan menyatakan bahwa struktur gangway
memenuhi syarat aman sehingga struktur gangway layak untuk dibangun dengan desain sesuai
dengan yang di atas.
Sedangkan hasil dari perhitungan respon dinamik struktur pontoon adalah sebagai
berikut:
Untuk gaya gelombang akibat gelombang localized :
Simpangan yang terjadi akibat gelombang localized pada respon dinamik struktur
pontoon dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5 Respon dinamik ponton akibat gelombang localized
-0.05
-0.04
-0.03
-0.02
-0.01
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0 20 40 60 80
S
i
m
p
a
n
g
a
n
(
m
)
Waktu (sekon)
Response
Transient
Steady
Total
6
Kemudian untuk respon maksimum untuk setiap periode pada gelombang localized
dengan tinggi gelombang berbeda-beda dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6 Perbandingan antara simpangan dengan rasio akibat tinggi gelombang-berbeda-beda
Kemudian untuk respon maksimum untuk setiap periode pada gelombang localized
dengan nilai damping ratio berbeda-beda dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 Perbandingan antara simpangan dengan rasio akibat damping ratio -berbeda-beda
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0 5 10 15 20 25
S
i
m
p
a
n
g
a
n
(
m
)
T0 (sekon)
Response Maksimum/T0
H=0,95
H=1,5
H=2
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0 5 10 15 20 25
S
i
m
p
a
n
g
a
n
(
m
)
T0 (sekon)
Response Maksimum/T0
D=0,1
D=0.08
D=0.05
7
Untuk gaya gelombang akibat gelombang panjang :
Simpangan yang terjadi akibat gelombang generalized pada respon dinamik struktur
pontoon dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 Respon dinamik ponton akibat gelombang generalized
Kemudian untuk respon maksimum untuk setiap periode pada gelombang localized
dengan tinggi gelombang berbeda-beda dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9 Perbandingan antara simpangan dengan rasio akibat tinggi gelombang-berbeda-beda
-3
-2
-1
0
1
2
3
0 20 40 60 80
S
i
m
p
a
n
g
a
n
(
m
)
Waktu (sekon)
Response
Transient
Steady
Total
Batas
0
1
2
3
4
5
6
0 5 10 15 20 25
S
i
m
p
a
n
g
a
n
(
m
)
T0(sekon)
Response Maksimum/T0
H=0,95
H=1,5
H=2
Batas
8
Kemudian untuk respon maksimum untuk setiap periode pada gelombang localized
dengan nilai damping ratio berbeda-beda dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10 Perbandingan antara simpangan dengan rasio akibat damping ratio-berbeda-beda
Dari dua kondisi yang mungkin akan terjadi dapat diketahui bahwa respon dinamik
struktur pontoon akibat gaya gelombang yang dihasilkan oleh gelombang panjang jauh lebih
besar. Namun, dengan kondisi lingkungan yang terjadi pada lokasi studi kasus, struktur pontoon
aman karena simpangan yang terjadi tidak membuat struktur pontoon tersebut tenggelam,
sehingga desain struktur pontoon layak untuk dibangun.
Kemudian untuk hasil pemodelan dari proses lifting struktur pontoon dapat dilihat dari
gambar 11 :
Gambar 11 Hasil pemodelan proses lifting struktur ponton
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
0 5 10 15 20 25
S
i
m
p
a
n
g
a
n
(
m
)
T0 (sekon)
Response Maksimum/T0
D=0,1
D=0.08
D=0.05
Batas
9
Sedangkan hasil yang didapat dari pemodelan struktur pontoon untuk lifting menyatakan
bahwa terdapat 44 rangka yang tidak aman (gagal) atau melebihi syarat batas aman yang
diperbolehkan. Oleh karena itu desain struktur pontoon tidak memenuhi syarat batas aman untuk
proses lifting.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil perhitungan dan pemodelan studi kasus, didapatkan kesimpulan berupa:
1. Desain struktur gangway aman, dibuktikan dengan hasil perhitungan dan pemodelan
menggunakan SAP2000.
2. Dari hasil perhitungan respon dinamik pada struktur pontoon. Simpangan yang terjadi
baik akibat gaya gelombang dari gelombang reguler maupun dari gelombang panjang
tidak membuat struktur pontoon tenggelam sehingga struktur pontoon aman. Akan tetapi
respon dinamik akibat gelombang panjang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan
respon dinamik akibat gelombang reguler.
3. Namun apabila respon dinamik pada struktur ponton terjadi resonansi terhadap
gelombang panjang, maka struktur pontoon rawan tenggelam atau tidak aman, khususnya
untuk karakteristik gelombang dengan tinggi 0,95 m dan dengan periode 6,46 7,43 s.
4. Baik dalam kondisi gelombang reguler maupun gelombang panjang struktur pontoon
beresonansi ketika nilai frekuensi gelombang sama dengan nilai frekuensi natural
struktur.
5. Semakin besar tinggi gelombang yang terjadi, maka semakin besar pula simpangan yang
dihasilkan oleh struktur, hal ini berlaku untuk kedua kondisi baik akibat gelombang
reguler maupun gelombang panjang.
6. Namun semakin besar nilai damping ratio semakin kecil simpangan yang dihasilkan oleh
struktur, hal ini berlaku untuk kedua kondisi baik akibat gelombang reguler maupun
gelombang panjang.
7. Dari pemodelan yang dilakukan, desain struktur pontoon tidak memenuhi syarat aman
ketika proses lifting, karena sebagian rangkanya mengalami overstressed sehingga
struktur dinyatakan tidak aman.
Dari hasil perhitungan dan pemodelan menggunakan software SAP2000 struktur
gangway hanya terdapat selisih nilai UCR (Unity Check Ratio) sebesar 0,03. Dengan selisih
sebesar itu dapat dikatakan bahwa software SAP2000 akurat sehingga untuk mempermudah
dalam menganalisa kekuatan struktur maka dapat menggunakan software SAP2000.
Ketika akan membangun sebuah struktur dermaga pontoon harus dilakukan studi
lapangan untuk mengetahui karakteristik gelombang, karena desain struktur sebaiknya tidak
memiliki frekuensi natural yang sama dengan frekuensi gelombang sehingga tidak terjadi
resonansi. Ketika terjadi resonansi resiko struktur pontoon tenggelam sangat besar. Dalam
mendesain struktur dermaga pontoon tentu harus memperhitungkan respon dinamik akibat
gelombang panjang karena tidak menutup kemungkinan gelombang panjang masuk ke dalam
area dermaga pontoon tersebut. Disamping itu gelombang panjang meberikan pengaruh yang
sangat besar terhadap respon dinamik dari struktur pontoon.
Karena dalam pemodelan proses lifting struktur pontoon terdapat rangka yang tidak
memenuhi syarat aman maka diperlukan untuk mendesain ulang struktur pontoon dan atau
menentukan lifting point baru agar lebih aman.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dean, R. dan Dalrymple, R., Water Wave Mechanics For Engineers and Scientists, 2
nd
Edition,
Routledge, Singapore, 1984
Setiawan, Agus, Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD, PT Penerbit Erlangga,
Jakarta, Indonesia, 2008
Paz, Mario, Structural Dynamics Theory and Computation, Van Nostrand Reinhold Ltd., New
York, NY, 1980