Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN

TEMUAN ARTEFAK
DI BAWAH TANAH TPO KOTA
KOTA TUA - JAKARTA
DINAS KEBUDAYAAN DAN PERMUSEUMAN
PROVINSI DKI JAKARTA
2006
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
DESKRIPSI SITUS
DESKRIPSI ARTEFAK
STRUKTUR BATA DAN BATU
BALOK CERUCUK
PIPA SALURAN
REL KERETA
ANALISIS
INTERPRETASI LOKASI BERDASARKAN PETA & FOTO UDARA
ANALISIS KONTEKS TEMUAN
PENUTUP
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Tingkat kemacetan Lalu lintas di Taman Stasiun
Kota sangat tinggi, salah satu penyebabnya
adalah banyaknya penyeberang jalan bahkan
sering terjadi kecelakaan.
Upaya untuk mengatasi kemacetan tersebut,
Pemprov DKI Jakarta membangun Terowongan
Penyeberangan Orang (TPO) yang dikerjakan
sejak tahun 2005 hingga sekarang.
Ketika pekerjaan TPO tengah dikerjakan,
ditemukan artefak arkeologi yang meng-
hebohkan dan mendapat sorotan masyarakat
bahwa pembangunan TPO tersebut
merusak sejarah
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman
menurunkan Tim Arkeologi untuk melakukan
identifikasi temuan tersebut.
DESKRIPSI SITUS
DESKRIPSI SITUS
Situs terletak pada koordinat
6 08 17,29 LS , 106 48 48,80 BT
Berdasarkan peta situasi berada
pada jalan Pintu Besar Utara 15,34 m
arah barat ke dinding Bangunan
Museum Bank Mandiri dan 91,99 m
arah timur hingga dinding Stasiun
Kota
Temuan berada pada kedalaman 1,5
m dari permukaan jalan
Struktur tanah, sampai kedalaman
antara 1-1,5 m berpasir selebihnya
tanah liat lembek
MUSEUM
BANK MANDIRI
MUSEUM
BANK INDONESIA
STASIUN KA
JAKARTA KOTA
HALTE
BUSWAY
TAMAN
FATAHILLAH
LOKASI ARTEFAK
DI BAWAH JALAN
KONDISI TANAH TERADUK
(DISTURB)
KONDISI TANAH LEMBEK
DESKRIPSI ARTEFAK
STRUKTUR BATA DAN BATU
TEBAL DINDING : 203 cm
Tebal Struktur Bata : 160 cm
Tebal Batu Andesit : 43 cm
TINGGI SISA DINDING : 243 cm
TEBAL SPESI : 1 - 1.5 cm
BAHAN SPESI : Pasir
Kapur karang
UKURAN
Bata : 26,6 x 13 x 4,5 cm
Batu Andesit :43 x 43 x 128 cm

30
100
243
PENAMPANG
STRUKTUR BATA DAN BATU
Jalan Aspal Eksisting
Kondisi Tanah Teraduk
Struktur Bata
Struktur Batu Alam (Andesit)
25 - 26 cm
4 - 4.5 cm
12 13 cm
STRUKTUR BATA
BATU ANDESIT
Terdiri dari Balok Gelondongan
dan kayu bekas bangunan
(Reused)

Ukuran
Panjang 5 -7 m
Diameter 20 25 cm
Populasi rapat

Letak cerucuk di bawah struktur
bata dan batu

Ada juga cerucuk yang berada di
samping (sisi barat) struktur bata
yang tingginya melebihi struktur
bata tersebut.
BALOK CERUCUK
KELETAKAN CERUCUK
Jalan Aspal Eksisting
Kondisi Tanah Teraduk
Papan
Struktur Batu Alam (Andesit)
Balok Cerucuk di bawah
Struktur Bata
30
100
243
n
Balok Cerucuk di
samping Struktur Bata
BALOK GELONDONGAN CERUCUK
BALOK REUSED POSISINYA DI
LUAR STRUKTUR BATA
BALOK REUSED YANG TELAH
DIKUMPULKAN
KEDALAMAN BALOK CERUCUK
5
-
7

M

TANAH LEMBEK
PIPA SALURAN
Bahan Terakota

Ukuran
Diameter 50 cm
Tebal 3 cm

Orientasi
searah Jl. Pintu Besar Utara
KELETAKAN
PIPA SALURAN
Jalan Aspal Eksisting
Kondisi Tanah Teraduk
Papan
Struktur Batu Alam (Andesit)
Balok Cerucuk di bawah
Struktur Bata
Balok Cerucuk di
samping Struktur Bata
Pipa Saluran
PIPA SALURAN
REL KERETA
Ditemukan pada kedalaman 50-
60 cm dari permukaan jalan.

REKONSTRUKSI REL
SETELAH DIANGKAT
ANALISIS
INTERPRETASI LOKASI
BERDASARKAN
PETA DAN FOTO UDARA
Referensi Analisis terdiri
- 9 Peta lama Abad 17 - 19
- 1 foto udara tahun 1945
- 1 foto udara tahun 2006
BATAVIA 1619
KASTIL BATAVIA
RENCANA DINDING TEMBOK KOTA
BAGIAN SELATAN
INTERPRETASI LOKASI SITUS
BATAVIA 1627
KASTIL BATAVIA
TEMBOK KOTA BAGIAN SELATAN
INTERPRETASI LOKASI SITUS
BATAVIA 1629
KASTIL BATAVIA
TEMBOK KOTA BAG. SELATAN
INTERPRETASI LOKASI SITUS
BATAVIA 1632
KASTIL BATAVIA
TEMBOK KOTA BAGIAN SELATAN
INTERPRETASI LOKASI SITUS
BATAVIA 1635
KASTIL BATAVIA
TEMBOK KOTA BAGIAN SELATAN
INTERPRETASI LOKASI SITUS
Tergambar sungai, Pintu Gerbang Selatan
dan Bangunan tak dikenal
INTERPRETASI LOKASI
MUSEUM BANK INDONESIA
BATAVIA 1650
TEMBOK KOTA BAGIAN SELATAN
INTERPRETASI LOKASI SITUS
Tergambar sungai, Pintu Gerbang Selatan
dan Bangunan tak dikenal
INTERPRETASI LOKASI
MUSEUM BANK INDONESIA
Tahun 1650, VOC merampungkan seluruh
pembangunan kota Batavia. Tergambar pada
bagian selatan kota yang disebut Voorstaad
lengkap dengan infrastrukturnya. Sekarang
lokasi Voorstaad adalah Pancoran Glodok dan
Pinangsia
BATAVIA 1681
TEMBOK KOTA BAGIAN SELATAN
INTERPRETASI LOKASI SITUS
Tergambar sungai, Pintu Gerbang Selatan
dan Bangunan tak dikenal
INTERPRETASI LOKASI MUSEUM
BANK INDONESIA
Sejak 1650 hingga 1681 fisik kota tidak berubah
Bahkan sampai 69 tahun kemudian masih belum
berubah
BATAVIA 1740
TEMBOK KOTA BAGIAN SELATAN
INTERPRETASI LOKASI SITUS
Tergambar sungai, Pintu Gerbang Selatan
dan Bangunan tak dikenal
INTERPRETASI LOKASI MUSEUM
BANK INDONESIA
Peta ini dibuat tahun 1740 bertepatan dengan
pemberontakan orang-orang Cina di Batavia
Perubahan Fisik Kota hanya terjadi akresi
(penambahan daratan) pada bagian depan kastil
JAKARTA KOTA 1945
Foto udara ini digunakan untuk
membuat skala bangunan Museum
Bank Indonesia terhadap bangunan
Museum Bank Mandiri
Pada skala ukuran Bank Mandiri
sedikit lebih kecil dari Bank
Indonesia
Analisis skala ini untuk menentukan
lokasi situs pada peta tahun 1853
Museum Bank Indonesia
Museum Bank Mandiri
BATAVIA 1853
Tembok Kota sudah tidak ada
44,14 M
BATAVIA 1862
Interpretasi Lokasi Situs
Tergambar pertemuan Track I,
Track II dan Track III
Track I
Utara Selatan
mengarah dari Pintu
Besar Selatan belok
di depan Museum
Bank Mandiri ke arah
Stasiun Kota
Track II
Searah Jalan Pintu
Besar Utara Menuju
Amsterdam Poort
(sekarang Jl.
Cengkeh)
Track III
Timur Barat
mengarah dari
Pinangsia ke
Kalibesar
BATAVIA 1916
Interpretasi Lokasi Situs
Tergambar pertemuan Track I,
Track II dan Track III
Track I
Utara Selatan
mengarah dari Pintu
Besar Selatan belok
di depan Museum
Bank Mandiri ke arah
Stasiun Kota
Track II
Searah Jalan Pintu
Besar Utara Menuju
Amsterdam Poort
(sekarang Jl.
Cengkeh)
Track III
Timur Barat
mengarah dari
Pinangsia ke
Kalibesar
BATAVIA 1929
Jalur Kereta ke arah Stasiun
Kota (Peta Batavia 1862) telah
dibongkar
Interpretasi Lokasi Situs
ANALISIS TEMUAN
Orientasi struktur bata dan
batu Utara Selatan sesuai
dengan arah mata angin
2006, jika di plot pada peta
situasi, maka posisinya tidak
sejajar Jl. Pintu Besar Utara
Posisi Struktur Bata & Batu
30
100
243
n
ANALISIS TEMUAN
Balok cerucuk yang berada
di luar struktur bata & batu
merupakan cerucuk penguat
tanah

Balok Cerucuk yang berada
di bawah struktur bata
merupakan pondasi

ANALISIS TEMUAN
Batu Andesit dibentuk dengan
tehnologi pemotongan yang
modern terlihat dari bentuk
permukaan yang rapih
Batu ini diproduksi secara
masal pada abad 19

ANALISIS TEMUAN
Pipa saluran yang terbuat dari
terakota tidak ada konteksnya
dengan struktur bata dan batu
serta balok cerucuk
Orientasi pipa sejajar dengan
Jl. Pintu Besar Utara
Ditemukan tidak terlalu dalam
Pipa ini diproduksi antara
1950 1960

ANALISIS TEMUAN
Orientasi rel Kereta Api sama
dengan Struktur Bata dan
Batu yakni arah Utara
Selatan (mengarah ke Stasiun
Beos).
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan Interpretasi peta dan foto udara, lokasi
temuan berada pada 44,14 m arah selatan dari tembok
kota. Dengan demikian struktur bangunan yang
ditemukan bukan bagian dari Tembok Kota.
Berdasarkan analisis konstruksi, struktur tersebut
merupakan komponen dari struktur dinding yang dibuat
pada abad ke 19 terbukti dengan adanya batu andesit
yang dipotong dengan tehnologi mesin gergaji.
Struktur bangunan tersebut merupakan penguat jalan
Kereta Api.

Anda mungkin juga menyukai