FK UNJANI Inflamasi pada sistem kardiovaskuler Inflamasi pada jantung Mengenai salah satu atau seluruh lapisan dinding jantung (pankarditis) Dapat menyebabkan : Kerusakan dan deformitas pada katup jantung Penurunan daya kontraksi jantung : Decomp. Cordis Aritmia Kerusakan terhadap struktur jantung dapat disebabkan oleh : proses inflamasi akut atau proses repair yang menyebabkan terjadinya fibrosis dan klasifikasi
Rheumatic heart disease Manifestasi dari acute rheumatic fever Akibat pembentukan auto antibodi yang mengalami reaksi silang dengan antigen jantung (myosin, sarcolema, dan intima vaskuler) Terdiri atas : Acute rheumatic heart disease : pankarditis Chronic rheumaric heart disease : Kerusakan katup
Acute rheumatic heart disease : Pancarditis, meliputi ketiga lapisan (endocardium, myocardium, and pericardium). Endokarditis: Selama fase akut, proses inflamasi dan edema terjadi pada keempat katup Katup sisi kiri (mitral dan aorta) mengalami kerusakan yang lebih berat akibat tekanan yang lebih besar dibandingkan sisi kanan Menyebabkan kerusakan dan hilangnya endothel pada katup yang diikuti dengan deposisi nodul fibrin (vegetasi) /verrucous endocarditis.
Vegetasi pada katup Acute rheumatic heart disease Miokarditis : Infiltrasi sel radang, terutama limfosit dan makrofag, dapat pula disertai eosinofil dan PMN. Degenerasi fibrinoid dari serat kolagen Pembentukan Aschoff body (lesi granulomatosa terdiri atas nekrosis fibrionoid yang dikelilingi oleh limfosit, sel plasma, makrofag dan sel datia) pada jaringan interstital jantung Aschoff body pada akhirnya akan diganti oleh pembentukan jaringan ikat/parut Dijumpai sel Anistchkow (caterpillar cells/owl eye cells) atau Acshoff giant cells Aschoff body Anistchkow cells Acute rheumatic heart disease Perikarditis : Perikarditis fibrinosa : Deposit fibrin pada permukaan perikardium parietal dan visceral Biasanya tidak menyebabkan pericarditis konstriktif.
Chronic rheumatic heart disease Miokarditis dan perikarditis pada fase akut biasanya mengalami resolusi tanpa menimbulkan kerusakan yang permanen Proses penyembuhan dari valvulitis akut disertai dengan fibrosis yang difus, sehingga menyebabkan katup menebal dan menjadi tidak elastis. Chronic rheumatic heart disease Penyembuhan dari lesi vegetasi/verrucous lesions disepanjang garis penutupan katup seringkali menyebabkan proses fibrosis dan perlengketan antar daun katup (commissural fusion). Hal ini menyebabkan stenosis karena katup tidak dapat membuka dengan sempurna akibat daun katup yang menebal dan terjadinya fusi/perlengketan Chronic rheumatic heart disease Aliran darah melalui katup yang stenosis menyebabkan turbulensi aliran darah, sehingga dapat memperberat fibrosis dan deformitas katup Infective endocarditis Lebih sering menyerang katup jantung pada sisi kiri (aorta/mitral) Terjadi pembentukan vegetasi yang terdiri atas : Platelet, fibrin,sel radang, debris sel dan mikroorganisme. Inflamasi dan kerusakan pada katup dapat menyebabkan perforasi dan regurgitasi. Dapat menyebabkan komplikasi berupa septic emboli
Acute infective endocarditis
Bacteriemia
Kerusakan pada katup
Pembentukan trombus
Sub acute bacterial endocarditis :
Katup abnormal
Kerusakan endotel
Pembentukan trombus-fibrin steril pada permukaan katup
Kolonisasi bakteri
Pembentukan vegetasi
Infective endocarditis
Infected thromboemboli dapat menyebabkan infark atau abses pada berbagai organ seperti : otak, ginjal, usus halus, dan limpa.
Vegetasi Infective endocarditis (Mikroskopik) Non bacterial thrombotic endocarditis Ditandai : Sterile, fibrin-platelet vegetations disepanjang garis penutupan katup Lebih sering mengenai katup mitral dan aorta. Makroskopik : Menyerupai infective endocarditis, tetapi tidak merusak jaringan katup Mikroskopik : Tidak dijumpai gambaran inflamasi ataupun mikroorganisme penyebab infeksi. Non bacterial thrombotic endocarditis Etiologi : Peningkatan koagulabilitas darah Deposisi kompleks imun Sering dijumpai sebagai syndroma paraneoplastik yang biasanya menyertai adenokarsinoma paru , pankreas atau keganasan hematologi. Dapat juga terjadi pada keadaan: Disseminated intravascular coagulation (DIC) Dapat menyebabkan pembentukan tromboemboli ke berbagai organ tubuh
Miokarditis Inflamasi pada miokardium, yang dapat menyebabkan nekrosis dan degenerasi miosit. Sering menyebabkan dilated cardiomyopathy Dapat menyebabkan gagal jantung akut pada anak atau dewasa muda. Miokarditis yang berat dapat menyebabkan aritmia dan sudden death 1. Idiopathic 2. Infectious Viral: Coxsackievirus, adenovirus, echovirus, influenza virus, human immunodeficiency virus, and many others Rickettsial: Typhus, Rocky Mountain spotted fever Bacterial: Diphtheria, staphylococcal, streptococcal, meningococcal, borrelial (Lyme disease), and leptospiral infection Fungi and protozoan parasites: Chagas disease, toxoplasmosis, aspergillosis, cryptococcal, and candidal infection Metazoan parasites: Echinococcus, Trichina
3. Noninfectious Hypersensitivity and immunologically related diseases: Rheumatic fever, systemic lupus erythematosus, scleroderma, drug reaction (e.g., to penicillin or sulfonamide), and rheumatoid arthritis Radiation Miscellaneous: Sarcoidosis, uremia Berbagai penyebab miokarditis Viral myocarditis Patogenesis : Direct viral cytotoxicity Cell-mediated immune reactions terhadap miosit yang terinfeksi Patologi : Nekrosis miosit Infiltrasi sel radang mononuklear terutama limfosit T dan makrofag Selama fase resolusi, terjadi proliferasi fibroblast dan deposisi kolagen pada jaringan interstitial. Neutrofil (PMN) biasanya tidak dijumpai pada viral myocarditis. Tetapi apabila nekrosis terjadi secara masif, gambaran mikroskopik dapat menyerupai infark akut
Miokarditis (mikroskopik) Miokarditis Selain virus, mikroorganisme tertentu dapat memasuki sirkulasi dan menginfeksi jantungmisalnya : Brucellosis, meningococcemia, dan psittacosis Beberapa bakteri (misal : Diphtheria) memproduksi cardiotoxins, yang dapat menyebabkan miokarditis yang fatal. Infeksi bakteri pada miokardium : Infiltrasi sel radang terutama PMN Infeksi jamur pada miokardium dapat terjadi pada immunocompromised patients Hypersensitivity myocarditis
Reaksi hipersensitif terhadap obat-obatan tertentu (misal : penicillin atau sulfonamide) Mikroskopik : Infiltrasi sel radang (limfosit, sel plasma dan eosinofil) pada jaringan interstitial dan perivaskuler. Seringkali inflamasi hanya terbatas pada miokardium dan tidak mengenai bagian lain Jarang dijumpai nekrosis miosit meskipun infiltrasi sel radang sangat banyak.
Perikarditis Inflamasi yang mengenai perikardium parietal dan visceral Pericarditis akut dapat diklasifikasikan sebagai : Fibrinous pericarditis, Purulent pericarditid, Hemorrhagic pericarditis.
Perikarditis
Fibrinous pericarditis Jenis yang paling sering ditemukan Normal smooth, glistening appearance of the pericardial surfaces becomes replaced by a dull, granular fibrin-rich exudate. Cairan efusi pada fibrinous pericarditis banyak mengandung protein (fibrin). Penyebab tersering : Uremia, infark miokard, radiasi, SLE Dapat mengalami resolusi atau organisasi menyebabkan adhesive pericarditis
Fibrinous pericarditis Perikarditis Purulent pericarditis, Disebabkan infeksi bakteri Eksudat yang terbentuk menyerupai pus, dan mengandung banyak sel radang PMN Biasanya diikuti dengan organisasi dan menyebabkan constrictive pericarditis
Hemorrhagic pericarditis Disebabkan oleh perdarahan ke dalam ruang perikardium akibat infeksi, neoplasma, atau gangguan koagulasi. Jenis tumor ganas yang sering menyebabkan efusi perikardium adalah : Karsinoma paru dan payudara. Perikarditis konstriktif Perikarditis konstriktif merupakan proses kronik yang menyebabkan terjadinya fibrosis perikardium sehingga menimbulkan penekanan pada jantung dan menghambat inflow aliran darah. Perikarditis konstriktif bukan merupakan suatu proses inflamasi aktif, tetapi merupakan respon penyembuhan (organisasi eksudat radang) setelah proses inflamasi akut pada perikardium
Perikarditis konstriktif lapisan parietal dan visceral menempel akibat pembentukan jaringan ikat/parut sehingga menyebabkan obliterasi rongga perikardium. Pericardium yang fibrotik tampak menebal (dapat mencapai 3 cm) dan dapat menyebabkan penyempitan orifficium dari vena cava. Dapat disertai dengan kalsifikasi Inflamasi jantung pada kelainan autoimun Sistemic Lupus Erythematosus (SLE) Perikarditis : Fibrinous pericarditis merupakan kelainan yang paling sering Miokarditis Mikroskopik : Nekrosis fibrinoid pada pembuluh darah kecil Endokarditis Verrucous vegetations (berukuran sampai 4 mm)disebut juga Libman-Sacks endocarditis. Lokasi tersering : Katup mitral
Inflammation of the heart in collagen vascular disease Rheumatoid arthritis Jarang melibatkan jantung. Peradangan granulomatosa : nekrosis fibrinoid dikelilingi oleh limfosit dan makrofag, Dapat mengenai : perikardium, miokardium, atau katup Biasanya tidak menyebabkan gangguan fungsi
Vaskulitis Peradangan pada dinding pembuluh darah Lebih sering mengenai pembuluh darah arteri (arteritis) Etiologi : Immune-mediated inflammation (Non infectious vasculitis) Invasi patogen secara langsung ke dinding pembuluh darah (Infectious vasculitis). Proses infeksi dapat menyebabkan non infectious vasculitis melalui pembentukan immune complex atau reaksi silang Trauma fisik, kimiawi (irradiation, mechanical trauma, and toxins)
Vaskulitis Dampak terhadap pembuluh darah : Kerusakan dinding pembuluh darah akibat reaksi inflamasi dan nekrosis Pembentukan mikroaneurisma Pembentukan thrombus Insuffisiensi vaskuler