pemerintah tipe C di daerah. Suatu hari polisi mengirimkan mayat laki-laki muda. Polisi mengatakan bahwa laki- laki tersebut adalah seorang penjahat kelas kakap yang tertembak petugas ketika akan ditangkap dan mencoba melawan petugas. Dikatakannya bahwa laki-laki tersebut akan menyerang polisi dengan celurit. Setelah polisi meninggalkan anda, datanglah serombongan orang. Diantaranya terdapat seorang wanita yang menangis terisak-isak. Ia mengatakan bahwa suaminya (mayat) bukanlah penjahat, ia seorang karyawan swasta yang cukup sukses. Ia juga mengatakan bahwa tadi pagi suaminya masih pergi ke kantor dengan cara biasa. Ia meminta dokter agar melakukan pemeriksaan dengan cermat dan tidak memihak pada polisi, dan ia memohon agar dokter dapat membuktikan bahwa suaminya adalah bukan orang yang bersalah.
Tidak ada Mayat laki-laki korban luka tembak Mayat laki-laki korban luka tembak VeR Surat Permint- aan VeR Aspek hukum & medikolegal Pemeriksaan Luar & dalam jenasah Saat- sebab-cara kematian Laki-laki korban luka tembak pada dada kiri meninggal dunia dikarenakan perdarahan hebat akibat robeknya pembuluh aorta.
Menurut KUHAP pasal 133 ayat (1) yang berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli adalah penyidik.
Penyidik pembantu juga mempunyai wewenang tersebut sesuai dengan pasal 11 KUHAP. Yang termasuk dalam kategori penyidik adalah : Pejabat Polisi Negara RI dengan pangkat serendah-rendahnya Pembantu Letnan Dua
Penyidik pembantu berpangkat serendah-rendahnya Sersan Dua
Bila penyidik adalah pegawai negeri sipil, maka pangkatnya adlh serendah-rendahnya golongan II/b untuk penyidik dan II/a untuk penyidik pembantu.
Menurut KUHAP pasal 133 ayat (1), yang berwenang melakukan pemeriksaan forensik yang menyangkut tubuh manusia dan membuat Keterangan Ahli adalah dokter ahli kedokteran kehakiman (forensik), dokter dan ahli lainnya. Pasal 133 KUHAP
(1)Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidanan, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli Kedokteran Kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
(2)Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat atau pemeriksaan bedah mayat.
(3)Mayat yang dikirim kepada ahli Kedokteran Kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain dari badan mayat Pada kasus, mayat tersebut dibawa ke rumah sakit tipe C dimana pada rumah sakit tipe C tidak terdapat ahli forensik, sedangkan menurut pasal 133 KUHAP: keterangan yang diberikan oleh ahli kedokteran kehakiman disebut ketrangan ahli, jika bukan dari seorang ahli maka disebut keterangan saja. Maka dari itu dibuatlah Keputusan Menkeh No.M.01.PW.07-03 tahun 1982 tentang pedoman pelaksaan KUHAP
Hal ini tidak menjadi masalah walaupun keterangan dari dokter bukan ahli kedokteran kehakiman itu bukan sebagai keterangan ahli, tetapi keterangan itu sendiri dapat merupakan petunjuk dan petunjuk itu adalah alat bukti yang sah, walaupun nilainya agak rendah, tetapi diserahkan saja pada hakim yang menilainya dalam sidang. Label mayat : label berwarna merah muda dengan materai lak merah, terikat pada ibu jari kaki kanan Tutup mayat: tidak ada. Pakaian mayat
Celana panjang tetrex tidak bermerek berwarna hitam ukuran tiga puluh dua, dengan dua buah saku di bagian belakang dan satu buah saku masing-masing pada sisi kanan dan kiri. berisi kunci, kantong di depan kiri berisi sebuah handphone Blackberry tipe Bold, satu kantong di belakang kanan berisi dompet isi KTP atas nama Agus Sudiharto, TTL: Jakarta, 12 Januari 1982 dan uang senilai Rp. 475.000, kartu SIM A dan C atas nama Agus Sudiharto, alamat Jl. Arjuna utara no.6 Jakarta Barat.
Celana dalam bahan kaos, warna putih polos, tidak bermerk bertulisan Rider ukuran L
Kemeja putih, merk Globe, ukuran M, berkancing enam dengan 1 buah saku di bagian dada kiri. Di bagian depan kiri terdapat bercak darah seluas tiga puluh dua sentimeter kali dua puluh lapan sentimeter di sebelah kancing ketiga. Sepuluh sentimeter di bawah bahu, dua sentimeter dari garis tengah tubuh terdapat sebuah luka berbentuk bundar dengan garis tengah lima belas milimeter.
Luka tampak lecet,ada kelim jelaga dan kelim tatu
Pada jari manis tangan kanan terdapat sebentuk cincin emas dengan sebuah permata dari batu berwarna hitam.
Laki-laki bangsa Indonesia, umur tiga puluh tahun, kulit sawo matang, gizi cukup, panjang badan seratus tujuh puluh sentimeter dan berat badan tujuh puluh kilogram dan zakar disunat.
Rambut berwarna hitam lebat lurus panjang tiga belas sentimeter. Alis berwarna hitam, tumbuh lebat. Bulu mata berwarna hitam, tumbuh lurus panjang enam milimeter. Tidak tampak jenggot dan kumis.
Kedua mata terbuka masing-masing empat milimeter. Selaput bening mata jernih, kedua teleng mata bundar dengan garis tengah empat milimeter. Tirai mata berwarna hitam. Selaput bola mata dan selaput kelopak mata kanan dan kiri berwarna putih, tidak tampak perdarahan maupun pelebaran pembuluh darah.
Hidung daun telinga dan cuping berbentuk biasa.
Mulut terbuka lima milimeter. Kedua bibir tampak tebal. Gigi geligi lengkap.
Dari lubang hidung, telinga, mulut dan lubang tubuh lainnya tidak keluar apa-apa.
Alat kelamin berbentuk biasa dan tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk biasa dan tidak menunjukkan kelainan.
Pada tubuh terdapat luka-luka sebagai berikut: Pada dada sebelah kiri atas sepuluh sentimeter di bawah bahu, dua sentimeter dari garis tengah tubuh terdapat sebuah luka berbentuk bundar dengan garis tengah lima belas milimeter. Luka tampak lecet, kelim jelaga dan kelim tattoo. Tidak tampak patah tulang pada seluruh bagian tubuh.
Lebam mayat tidak dapat hilang bila kita menekannya. Hal ini berlangsung lebih dari 12 jam pasca kematian klinis. Lebam mayat berwarna livide di bagian punggung.
Kaku mayat : terdapat pada anggota gerak dan otot otot kecil, mudah dilawan. Lebam mayat terdapat pada bagian punggung atas dan punggung kanan sisi luar, warna keunguan. Berlaku penurunan suhu. Tidak ada adiposera, mummifikasi dan pembusukan. Pada iga keempat, tiga sentimeter kearah kiri,terdapat luka berbentuk garis lurus melintang sepanjang tiga setengah sentimeter,iga lain serta tulang dada tidak menunjukan kelainan. Batang tenggorokan dan cabangnya berisi sedikit darah dan busa.Selaput lendirnya berwarna putih tidak menunjukan kelainan Saluran luka pada sebelah kiri berjalan dari depan tegak urus menembus kulit, jaringan bawah kulit, otot dada kiri, rongga dada kiri, aorta, diameter luka satu koma lima sentimeter.
Jantung tampak membesar melebihi tinju kanan mayat.Selaput luar jantung tampak licin.terdapat robek aorta.Katup jantung tidak menunjukan kelainan.Lingkar katup serambi bilik kanan sebelas sentimeter sedangkan yang kiri sembilan setengah sentimeter.Tebal otot bilik jantung kanan empat milimeter dan yang kiri duabelas milimeter.Otot puting cukup tebal.Pembuluh nadi jantung tidak tersumbat dan dindingnya tidak menebal.Sekat jantung tidak menunjukan kelainan,berat jantung tiga ratus gram.
Hati, kandung empedu, limpa dan ginjal tidak menunjukkan kelainan. Lambung berisi makanan yang setengah terema terdiri dari nasi dan sayur.Selaput lendir berwarna putih dan menunjukan lipatan yang biasa,tidak terdapat kelainan.Usus duabelas jari,usus halus dan usus besar tidak menunjukan kelainan.
Adapun komponen atau unsur-unsur yang keluar pada setiap penembakan adalah : Anak peluru Butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar Asap atau jelaga Api Partikel logam
Letak : Thorax sinistra depan linea parasternalis intercostal 3 Arah masuk : Lurus dari depan Jarak : Dekat ( 150cm) Alur : Ke kanan (Smith and Wesson) Diameter luka : 1.5 cm Diameter anak peluru : 9mm x 19mm Posisi korban : Berdiri (sama tinggi dengan penembak)
Pasien meninggal karena luka tembak yang mengenai aorta nya. Korban ini meninggal karena perdarahan massive dan peluru yang terkena organ vitalnya Pada kasus disebutkan mayat tersebut akan menyerang polisi dengan celurit. Kemungkinan jarak antara polisi dan mayat dekat, dan usaha untuk membela diri kemungkinan besar menembakkan peluru pada titik telak, pada bagian dada. Polisi menembak korban dari jarak dekat dan peluru menembus dada kiri mengenai aorta menyebabkan perdarahan yang banyak.
Ditemukan peluru sebesar 9mmX19 mm dengan kedalaman 4 cm yang bersarang pada M.Trapesius. Dapat diperkirakan bahwa mekanisme kematian yang terjadi yaitu pada saat penembakan,korban dalam posisi berdiri,berhadapan dengan petugas. Penembakan terjadi dalam jarak dekat karena pada saat penembakan,korban sedang ingin melawan petugas dengan celurit. Ketika petugas menembak,peluru berjalan kearah depan,dan tepat mengenai dada kiri korban,masuk menembus rongga dada kiri korban dan peluru tersebut menembus arcus aorta dan bersarang pada M.Trapezius.
Robekan yang terjadi pada arcus aorta sebesar 5 mm.
Ditemukan juga darah yang banyak pada daerah sekitar arcus aorta,ini menggambarkan bahwa ketika arcus aorta robek, terjadi pengeluaran darah yang sangat banyak, sehingga tidak ada darah yang dialirkan ke jantung dan tidak ada pemompaan darah untuk organ-organ dan SSP.Hal ini menyebabkan iskemi pada organ-organ tubuh dan SSP sehingga menimbulkan kematian.
Pada mayat laki-laki ini ditemukan lebam mayat yang berwarna livide dan tidak berubah warna saat ditekan. Kaku mayat terjadi kekakuan pada tangan kanan dengan gerakan seperti mengenggam sesuatu. Penurunan suhu terjadi. Proses mummifikasi, adiposera belum terjadi. Cara kematian diperkirakan karena luka tembak jarak dekat dengan jarak 1 meter dari arah depan korban dalam posisi berdiri. Diameter anak peluru yang bersarang di M.Trapezius adalah 9 mm dengan panjang 19mm. Diameter luka adalah 1.5 cm dan disertai luka lecet dan robek.
Pro Justitia Pendahuluan Hasil pemeriksaan Kesimpulan Penutup
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran UKRIDA Jl. Arjuna Utara No 6 Telp (021)56942061, Fax (021)5631731 Jakarta Barat 11510
Nomor : 3456-SK.III/2345/2-95 Jakarta, 4 Januari 2012 Lamp : Satu sampel tersegel.................................................................. Perihal : Hasil pemeriksaan Pembedahan............................................... Atas jenazah Tn. A.................................................................................
PROJUSTITIA
Visum Et Repertum
Yang bertanda tangan dibawah ini, D, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari kepolisian Resort Polisi Jakarta Barat No.Pol.:B/123/VR/III/10/Serse tertanggal 2 Januari 2012, maka pada tanggaldua Januari dua ribu dua belas, dua belas lewat 10 menit, Waktu Indonesia Bagian Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian Forensik Fakultas Kedokteran UKRIDA telah melakukan pemeriksaan atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah : Nama : P................................................................................................ Jenis Kelamin : Laki-laki.................................................................................... Umur : 43 tahun.................................................................................... Kebangsaan : Indonesia.................................................................................. Agama :................................................................................................... Pekerjaan :.................................................................................................. Alamat :...................................................................................................
Mayat telah diidentifikasikan dengan sehelai label berwarna merah muda, dengan materai lak merah, terikat pada ibu jari kaki kanan
Hasil Pemeriksaan 1. Mayat tidak terbungkus 2. Mayat berpakaian sepeti berikut: a. Kemeja polos lengan pendek warna putih, merek Globe ukuran L dengan 1 buah saku di bagian dada kiri yang kosong dan berkancing enam. Kemeja berlumuran darah pada bagian dada sebelah kiri. Terdapat robekan bentuk bundar pada bagian dada di sebelah kiri tiga sentimeter di sebelah kiri kancing ke tiga. b. Celana panjang tetrex tidak bermerek berwarna hitam dengan dua buah saku di bagian belakang dan satu buah saku masing-masing pada sisi kanan dan kiri. c. Celana dalam dari kaus warna putih dengan tulisan Rider berwarna hitam. 3. Pada jari manis tangan kanan terdapat sebentuk cincin emas dengan sebuah permata dari batu berwarna hitam. 4. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, sukar dilawan. Lebam mayat terdapat di bahagian punggung, berwarna merah keungguan, tidak hilang pada penekanan. 5. Mayat adalah seorang laki-laki bangsa Indonesia, umur kurang lebih tiga puluh tahun, kulit sawo matang, gizi cukup, panjang badan seratus tujuh puluh sentimeter dan berat badan tujuh puluh kilogram dan zakar disunat. 6. Rambut kepala berwarna hitam lebat lurus panjang tiga belas sentimeter. Alis berwarna hitam, tumbuh lebat. Bulu mata berwarna hitam, tumbuh lurus panjang enam milimeter. Tidak tampak jenggot dan kumis.
7. Kedua mata terbuka masing-masing empat milimeter. Selaput bening mata jernih, kedua teleng mata bundar dengan garis tengah empat milimeter. Tirai mata berwarna hitam. Selaput bola mata dan selaput kelopak mata kanan dan kiri berwarna putih, tidak tampak perdarahan maupun pelebaran pembuluh darah. 8. Hidung berbentuk biasa. Kedua daun telinga berbentuk biasa. Cuping telinga berbentuk biasa. 9. Mulut terbuka lima milimeter. Kedua bibir tampak tebal. Gigi geligi lengkap. 10. Dari lubang hidung, telinga, mulut dan lubang tubuh lainnya tidak keluar apa-apa. 11. Alat kelamin berbentuk biasa dan tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk biasa dan tidak menunjukkan kelainan. 12. Pada tubuh terdapat luka-luka sebagai berikut: 7. Pada dada sebelah kiri atas sepuluh sentimeter di bawah bahu, dua sentimeter dari garis tengah tubuh terdapat sebuah luka berbentuk bundar dengan garis tengah lima belas milimeter. Luka tampak lecet, kelim jelaga dan kelim tattoo. 8. Tidak tampak patah tulang pada seluruh bagian tubuh.
Kesimpulan Pada mayat laki-laki ini ditemukan luka terbuka pada dada kiri akibat tembakan peluru................
Luka pada dada kiri menunjukkan ciri-ciri yang sesuai dengan peluru daris enjata genggam revolver............................................................
Sebab mati orang ini adalah tembakan peluru pada dada kiri yang menembus dinding dada dan mengenai jantung serta menyebabkan perdarahan dalam rongga dada dan kandung jantung.......
Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-baiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP.......................................................................................