Anda di halaman 1dari 9

DHF

Laboratory Finding and Diagnosis


Clinical Laboratory Findings of
DHF
WBC dapat normal atau meningkat pada neutrofil pada awal fase febris. Namun pada
akhir fase febris, WBC dan neutrofil akan turun ke titik terendah. Perubahan WBC hingga
dibawah 5000 sel/mm3 dan rasio neutrofil<limfosit dapat menunjukkan terjadinya
kebocoran plasma.
Kadar trombosit normal pada awal fase febris. Kemudian akan menunjukkan tren
menuhun hingga dibawah 100.000 pada akhir fase demam dan sebelum terjadi shock.
Kemudian nilai ini akan naik dengan sendirinya
Hematrokrit menunjukkan nilai normal pada awal fase febris. Kemudian akan naik pada
saat bersamaan atau sesudah penurunan trombosit. Peningkatan hematokrit sebesar 20%
dari baseline menunjukkan terjadi kebocoran plasma
Hypoproteinemia, hyponatremia, peningkatan AST:ALT dengan rasio > 2:1
Albuminuria dapat ditemukan
Darah samar ditemukan pada feses
Penuhunan pada fibrinogen, prothrombin, faktor VII, faktor XII, dan antihrombin III
Terdapat hipokalsemia
Terjadi metabolik asidosis pada kasus dengan shock berkepanjangan. BUN meningkat
pada shock berkepanjangan
Tes Lab untuk Diganosis DF
dan DHF
Virus isolation
serotypic/genotypic characterization
Viral nucleic acid detection
Viral antigen detection
Immunological response based tests
IgM and IgG antibody assays
Analysis for haematological parameters

Isolasi Virus
Dapat dilakukan pada 6 hari pertama
Spesimen : darah pasien, jaringan tubuh (liver, spleen,
lymph node, thymus
Metode :
Inokulasi pada nyamuk (Aedes aegypti, Ae. albopictus,
Toxorhynchites amboinensis and Toxorhynchites splendens)
Inokulasi pada sel serangga, bernama C6/36, a clone of Ae.
albopictus cells.
Inokulasi pada sel mamalia, bernama vero cells, LLCMK2 and
BHK21.
Hasil :
Peninggkatan titer virus pada tempat dilakukan isolasi. Pada
nyamuk spesimen yang digunakan adalah bagian kepala dari
nyamuk


Deteksi Nucleic Acid Virus
Sampel : serum darah
Teknik RT-PCR (reverse transcripatse polymerase
chain reaction)
Dapat mengkonfimasi serotipe yang menginfeksi
Deteksi Antigen Virus
NS-1 merupakan glikoprotein yang diproduksi
oleh virus flavivirus
Muncul pada hari pertama hingga hari kelima
infeksi
Teknik : ELISA (enzyme-linked immunosorbent
assay)
IgM-ELISA (MAC-ELISA)
Deteksi IgM-Anti Dengue pada pasien dengan
menggunakan Dengue Antigen
Dapat dideteksi sejak hari kelima hingga hari ke
90
IgG-Elisa
Menggunakan teknik dan prinsip yang sama
dengan MAC-ELISA
Sampel dengan IgG pada fase akut dan positif
IgG pada fase convalescent menunjukkan infeksi
primer dari dengue.
Sampel dengan IgG + pada fase akut dan
meningkat 4x lipat pada fase convalescent
menunjukkan infeksi sekunder dari dengue

Anda mungkin juga menyukai