Anda di halaman 1dari 115

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

1
Bangga Bayar Pajak

Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi institusi, Direktorat Jenderal
Pajak berupaya melaksanakan beberapa program untuk meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak dan memperluas taxbase. Salah satu program tersebut
adalah Sensus Pajak Nasional (SPN).
SPN merupakan penyempurnaan program yang telah dilakukan selama
ini yang dikenal dengan nama canvassing, dengan harapan menjadi program
berkesinambungan dalam rangka meningkatkan tax ratio menuju Kemandirian
Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. SPN bertujuan untuk
menjaring seluruh potensi perpajakan dalam rangka Tri Dharma Perpajakan
yaitu Pertama, seluruh Wajib Pajak terdaftar. Kedua, seluruh objek pajak
dapat dikenakan pajak. Dan ketiga, pelaksanaan kewajiban perpajakan bias
dilakukan dengan tepat waktu dan tepat jumlah.
Selain itu, pada hakekatnya Sensus Pajak Nasional dapat dipandang
sebagai upaya menegakkan keadilan dibidang perpajakan. Sungguh tidak adil
apabila ada sebagian masyarakat telah membayar pajak tetapi masih banyak
lagi yang belum membayar pajak.
Agar SPN berjalan dengan baik dan lancar, telah disusun buku panduan
yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk membuat perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi atas semua pelaksanaan
SPN.
Akhir kata, mengingat pentingnya program ini, saya mengajak kepada
seluruh jajaran pegawai DJP untuk mencurahkan segala daya dan upaya untuk
menyukseskan Sensus Pajak Nasional.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, Agustus 2011
Direktur Jenderal Pajak


Dr. A.Fuad Rahmany, M.A.
NIP 195411111981121001
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
2
Bangga Bayar Pajak


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
3
Bangga Bayar Pajak


Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 3
Daftar Lampiran 4
Daftar Gambar 5
BAB 1 PENDAHULUAN 7
A. Latar Belakang 7
B. Tujuan 8
C. Sasaran Kegiatan 8
D. Metode Sensus 9
BAB 2 DASAR HUKUM PELAKSANAAN 11
A. Dasar hukum 11
B. Pengertian 12
C. Definisi 12
D. Pelaksanaan SPN 13
BAB 3 RANGKAIAN KEGIATAN SENSUS PAJAK NASIONAL 15
A. Persiapan 16
1. Pembentukan Tim Sensus 17
2. Pembuatan Rencana Kerja 20
3. Penyediaan Data 25
4. Logistik 26
5. Koordinasi Internal dan Eksternal 28
B. Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional 31
1. Pencacahan 31
2. Pelaporan Harian 37
3. Asistensi 37
C. Monitoring dan Evaluasi 38
BAB 4 KEGIATAN BACK OFFICE PASCA SENSUS PAJAK NASIONAL
A. Tindak Lanjut 39
1. Perekaman Data 40
2. Validasi Data. 41
B. Perluasan Basis Pajak 41
C. Pengawasan 44
1. Profiling 45
2. Pemanfaatan Data Profiling 46
3. Tindak Lanjut Ekstensifikasi 47
BAB 5 PENUTUP 49
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
4
Bangga Bayar Pajak

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Formulir Isian Sensus, Manual FIS, dan DPS 51
Lampiran 2 Struktur Tim Sensus Tingkat Pusat 78
Lampiran 3 : Struktur Tim Sensus Tingkat KPP 79
Lampiran 4 : Struktur Tim Sensus Tingkat Kanwil 82
Lampiran 5 : Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab atas Ke-
rahasiaan Data Perpajakan Wajib Pajak 85
Lampiran 6 : Contoh Surat Pemberitahuan Pelaksanaan SPN 87
Lampiran 7 : Contoh Surat Permohonan Pendampingan SPN 89
Lampiran 8 : Contoh Surat Himbauan Umum Pelaksanaan Kewajiban
Perpajakan 91
Lampiran 9 : Contoh Formulir Pengamatan Potensi 93
Lampiran 10 : Contoh Surat PernyataanTidak Bersedia Di Wawancara
dan Menandatangani FIS 96
Lampiran 11 : Contoh Berita Acara Tidak Bersedia Mengisi dan Me-
nandatangani Surat Pernyataan 97
Lampiran 12 : Contoh Berita Acara Responden Tidak Dapat Ditemui di
Lokasi 99
Lampiran 13 : Contoh Tanda Terima Dokumen FIS 101
Lampiran 14 : Contoh Pelaporan Pelaksanaan Harian Sensus 102
Lampiran 15 : Contoh Laporan Tindak Lanjut Perekaman FIS 103
Lampiran 16 : Monitoring Harian SPN 104
Lampiran 17 : Monitoring Tindak Lanjut SPN 106
Lampiran 18 : Contoh Tag line 107
Lampiran 19 : Contoh Sarana dan Prasarana Penyuluhan 109


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
5
Bangga Bayar Pajak

Daftar Gambar
Gambar 1 : Proses Bisnis Sensus Pajak Nasional (Level 1) 14
Gambar 2 : Proses Bisnis Persiapan (Level 2) 15
Gambar 3 : Proses Pembentukan Tim SPN di KPP 17
Gambar 4 : Proses PembentukanTim SPN di Kanwil 19
Gambar 5 : Proses Penyusunan Rencana Kerja SPN di KPP 21
Gambar 6 : Proses Persetujuan/Perubahan Rencana Kerja SPN di
KPP 23
Gambar 7 : Proses Bisnis Pelaksanaan SPN

29
Gambar 8 : Proses Bisnis Monitoring dan Evaluasi 35
Gambar 9 : Proses Bisnis Tindak Lanjut (Level 2) 38
Gambar 10 : Proses Bisnis Tindak Lanjut (Level 1) 40
Gambar 11 : Proses Bisnis Pengawasan yang Terkait dengan Hasil
Sensus Pajak Nasional (Level 1) 43








Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
6
Bangga Bayar Pajak


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
7
Bangga Bayar Pajak

BAB 1
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Penerimaan perpajakan telah mencapai lebih dari Rp. 800 T, namun bila
dibandingkan dengan potensi pajak yang ada, maka perlu dilakukan
langkah-langkah terobosan dibidang ekstensifikasi dan intensifikasi
pemungutan pajak. (Catatan: penerimaan perpajakan dalam APBN-P
2011 ditargetkan Rp. 878,7 T yang merupakan 75,4% dari total
penerimaan dalam negeri Rp. 1.165,3 T)
Fakta menunjukkan, tingkat kepatuhan masyarakat Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya masih sangat rendah sebagaimana
ditunjukkan dalam tabel dibawah.
Untuk orang pribadi: Pembayaran pajak yang dilaporkan melalui
penyerahan SPT hanya berjumlah 8,5 juta padahal jumlah orang yang
aktif bekerja di Indonesia berjumlah 110 juta (data BPS). Artinya, rasio
SPT terhadap kelompok pekerja aktif hanya mencapai 7,73%; dengan
kata lain tingkat kepatuhan WP OP masih sangat rendah.
Untuk badan usaha: Pembayaran pajak yang dilaporkan melalui
penyerahan SPT hanya berjumlah 466 ribu sedangkan jumlah badan
usaha yang berdomisili tetap dan aktif berjumlah sekitar 12,9 juta.
Artinya, rasio SPT Badan terhadap jumlah badan usaha aktif hanya
mencapai 3,6%; dengan kata lain tingkat kepatuhan WP Badan juga
masih sangat rendah.
Rendahnya tingkat kepatuhan tersebut diatas menjadi penyebab
rendahnya pencapaian tax ratio kita yang saat ini berkisar 11-12%
(padahal negara-negara tetangga di atas 14%)


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
8
Bangga Bayar Pajak

Kondisi objektif kepatuhan perpajakan masyarakat
NO URAIAN
Orang
Pribadi
Badan Usaha
(tanpa Usaha
Mikro)
1 Populasi 240 Juta 22,6 Juta
2 Aktif Bekerja/ badan usaha aktif 110 Juta 12,9 Juta
3 SPT Tahun 2010 Dilaporkan 8,5 Juta 466 Ribu
4 Rasio SPT thd Populasi (3:1) 3,50 % 2,10 %
5 Rasio SPT thd Kelompok Aktif (3:2) 7,73 % 3,60 %
Sebagai perbandingan di Negara Jepang dengan populasi 120 Juta , yang
melaporkan SPT lebih dari 40 Juta.
Catatan :
Kontribusi UMKM dalam PDB : 61,9%
Kontribusi WP Besar dalam PDB : 38,1 %
Penerimaan PPh Badan UMKM terhadap Total PPh Badan : dibawah 3% (2009)

B. TUJ UAN
Sensus Pajak Nasional bertujuan untuk menjaring seluruh potensi
perpajakan dalam rangka Tridharma Perpajakan yaitu:
a. Seluruh Wajib Pajak Terdaftar;
b. Seluruh Objek Pajak dipajaki;
c. Pelaksanaan kewajiban perpajakan tepat waktu dan tepat jumlah.
C. HASI L YANG AKAN DI CAPAI
1. Memperluas basis pajak;
2. Meningkatkan kepatuhan penyampaian SPT;
3. Meningkatkan penerimaan pajak;
4. Memutakhirkan basis data;
5. Sosialisasi dan edukasi.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
9
Bangga Bayar Pajak

D. METODE SENSUS PAJ AK NASI ONAL
Sensus Pajak nasional dilakasanakan dengan metode sebagai berikut:
1. Sensus Pajak Nasional dilaksanakan secara serentak di seluruh
Indonesia (299 KPP Pratama);
2. Pemilihan lokasi sensus menggunakan hasil mapping dan monografi
fiskal dengan skala prioritas: Sentra Ekonomi/ Kawasan Bisnis, High
Rise Building, Kawasan Pemukiman Mewah;
3. Pendataan terhadap seluruh subjek dan Objek pada lokasi sensus
dengan menggunakan Formulir Isian Sensus (FIS) dan diikuti dengan
penyuluhan dan himbauan;
4. Pemasangan stiker pada tempat usaha dan atau tempat tinggal WP
yang telah disensus;
5. Perekaman/Pemutakhiran Data hasil sensus;
6. Pemilihan waktu sensus yang tepat disesuaikan dengan kondisi
subjek sensus (pagi, siang, sore atau malam hari).

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
10
Bangga Bayar Pajak


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
11
Bangga Bayar Pajak

BAB 2
DASAR HUKUM PELAKSANAAN

A. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2009
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan.
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK tanggal tentang Sensus
Pajak Nasional
4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor tanggal
5. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor

B. DASAR PELAKSANAAN KEGI ATAN
Untuk mengamankan sasaran penerimaan perpajakan itu,
Pemerintah terus melanjutkan langkah-langkah reformasi
perpajakan, termasuk melanjutkan reformasi peraturan dan
perundang-undangan pajak. Dalam mengoptimalkan penggalian
potensi perpajakan, pada bulan September 2011, Pemerintah
berencana melakukan Sensus Pajak Nasional. Melalui kegiatan
sensus itu, kita ingin cakupan potensi pajak terus meningkat,
baik dalam rangka ekstensifikasi maupun intensifikasi
perpajakan
Dengan komitmen itu, dalam RAPBN 2012, penerimaan
perpajakan direncanakan mencapai 1.019,3 triliun rupiah, atau
memberi kontribusi hampir 79 persen dari total pendapatan
negara dan hibah.. Pidato Presiden pada Penyampaian Keterangan
Pemerintah Atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2012 Beserta Nota
Keuangan Tanggal 16 Agustus 2011
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
12
Bangga Bayar Pajak

C. PENGERTI AN
Sensus Pajak Nasional (SPN) pada dasarnya merupakan program
ekstensifikasi yang proaktif yakni dengan mendatangi subjek pajak secara
langsung di lokasi tempat usaha dan atau tempat tinggal mereka.
Kegiatan sensus ini juga diikuti dengan kegiatan penyuluhan dan
himbauan kepada wajib pajak untuk membayar dan melaporkan
pajaknya.
Pada hakekatnya Sensus Pajak Nasional dapat dipandang sebagai upaya
menegakkan keadilan dibidang perpajakan, dimana seluruh subjek pajak
memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Sungguh tidak adil apabila ada sebagian masyarakat telah
membayar paj ak tetapi masih banyak lagi yang belum membayar
paj ak.
D. DEFI NI SI
1. Sensus Pajak Nasional adalah kegiatan pengumpulan data mengenai
kewajiban perpajakan dalam rangka memperluas basis pajak dengan
mendatangi subjek pajak di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan
oleh Direktorat Jenderal Pajak.
2. Responden adalah orang pribadi dan/atau badan, yang telah menjadi
Wajib Pajak ataupun belum, yang memiliki dan/atau memanfaatkan
objek pajak untuk tempat usaha dan/atau tempat tinggal yang
dijadikan sasaran/target Sensus Pajak Nasional.
3. Pihak yang memiliki hubungan dengan responden orang pribadi
adalah pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
memiliki hubungan dengan responden dan berada di lokasi objek
sensus pada saat petugas melaksanakan pencacahan
4. Lokasi subjek pajak adalah domisili, tempat tinggal atau tempat
kedudukan subjek pajak.
5. Cluster adalah daerah kerja dari petugas pencacah Sensus Pajak
Nasional. Daerah kerja tersebut adalah suatu kawasan yang memiliki
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
13
Bangga Bayar Pajak

keseragaman penggunaan/peruntukan (sentra ekonomi, high rise
building, perumahan) yang menjadi target dari Sensus Pajak
Nasional.

E. PELAKSANAAN SPN
1. Periode pelaksanaan Sensus Pajak Nasional adalah mulai akhir
September 2011 s.d akhir 2012;
2. Dilaksanakan oleh 299 KPP Pratama, masing-masing membentuk 10
Unit Pelaksana Sensus (UPS); Acara Launching SPN secara resmi
akan dilakukan oleh Bapak Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak di
salah satu Sentra Bisnis di Jakarta yang diikuti secara serentak oleh
Kepala Kanwil DJP di wilayahnya masing-masing, pada akhir
September 2011.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
14
Bangga Bayar Pajak


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
15
Bangga Bayar Pajak

BAB 3
RANGKAIAN KEGIATAN
SENSUS PAJAK NASIONAL

Rangkaian Kegiatan Sensus Pajak Nasional adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak Lanjut
4. Monitoring dan Evaluasi
Secara diagramatis dapat digambarkan sebagaimana Gambar 1.

Gambar 1. Rangkaian Kegiatan Sensus Pajak Nasional (Level 1)










Secara umum Kegiatan Sensus Pajak Nasional dimulai dari penyiapan data,
rencana kerja, tim kerja, dan sarana dan prasarana pendukung yang akan
menjadi dasar untuk melakukan Sensus Pajak Nasional DJP pada tahap
kegiatan Pelaksanaan. Dokumen Formulir Isian Sensus (FIS) yang merupakan
hasil pelaksanaan pencacahan akan dilakukan perekaman ke dalam sistem
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
16
Bangga Bayar Pajak

melalui kegiatan tindak lanjut yang hasilnya akan menjadi feeding untuk
esktensifikasi dan pengawasan. Selanjutnya hasil monitoring dan evaluasi dari
seluruh tahapan Sensus Pajak Nasional dapat dijadikan dasar pembuatan
kebijakan oleh Board of Directors (BOD) dan Shareholders.

A. PERSI APAN
Kegiatan persiapan sebagaimana terdapat dalam gambar 2 terbagi atas
lima bagian utama yaitu:
1. Pembentukan Tim Sensus
2. Pembuatan Rencana Kerja
3. Penyediaan Data
4. Logistik (SDM, Sarana dan Prasarana dan Keuangan)
5. Koordinasi Internal dan Eksternal
Gambar 2: Proses Bisnis Persiapan (Level 2)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
17
Bangga Bayar Pajak

Kegiatan persiapan memiliki input dan memberikan output kepada
kegiatan pelaksanaan antara lain berupa Laporan Hasil Rapat (LHR),
Rencana Kerja (RK), Surat Tugas (ST), dan Daftar Penugasan Sensus
(DPS).
1. Pembentukan Tim Sensus
Tahapan pembentukan Tim Sensus adalah sebagai berikut:
a. Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat KPP
1) Kepala KPP menerima dan mempelajari Dasar Hukum dan
Panduan tentang Sensus Pajak Nasional dan menugaskan
Kepala Subbagian Umum untuk membuat konsep Surat
Keputusan Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN. (Susunan
Tim terdapat dalam Lampiran 2)
2) Kepala Subbagian Umum menerima dan mempelajari disposisi
dari Kepala KPP mengenai Dasar Hukum dan Panduan tentang
Sensus Pajak Nasional dan menugaskan Pelaksana Subbagian
Umum untuk membuat konsep Surat Keputusan Kepala KPP
tentang Susunan Tim SPN.
3) Pelaksana Subbagian Umum menyusun Konsep Surat
Keputusan Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN dan
menyampaikannya kepada Kepala Subbagian Umum.
4) Kepala Subbagian Umum menelaah dan memaraf Konsep SK
Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN serta
menyampaikannya kepada Kepala KPP.
5) Kepala KPP menyetujui dan menandatangani SK Kepala KPP
tentang Susunan Tim SPN dan menugaskan Pelaksana
Subbagian Umum melalui Kepala Subbagian Umum untuk
mengadministrasikan SK.
6) Pelaksana Subbagian Umum menatausahakan dan
mengirimkan SK Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN
kepada Tim SPN di Kantor Pelayanan Pajak.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
18
Bangga Bayar Pajak

Gambar 3: Proses Pembentukan Tim Sensus Pajak Nasional di KPP















b. Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat Kanwil
1) Kepala Kantor Wilayah menerima dan mempelajari Dasar
Hukum dan Panduan tentang Sensus Pajak Nasional dan
menugaskan Kepala Bagian Umum untuk membuat konsep
Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim
SPN di Kantor Wilayah. (Susunan Tim terdapat dalam Lampiran
3).
2) Kepala Bagian Umum menerima dan mempelajari disposisi dari
Kepala Kantor Wilayah mengenai Dasar Hukum dan Panduan
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
19
Bangga Bayar Pajak

tentang Sensus Pajak Nasional Nasional dan menugaskan
Kepala Subbagian Kepegawaian untuk membuat konsep Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di
Kantor Wilayah.
3) Kepala Subbagian Kepegawaian menugaskan pelaksana
Subbagian Kepegawaian untuk menyusun Konsep Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di
Kantor Wilayah.
4) Pelaksana Subbagian Kepegawaian menyusun Konsep Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di
Kantor Wilayah, dan menyampaikannya kepada Kepala
Subbagian Kepegawaian.
5) Kepala Subbagian Kepegawaian menelaah dan memaraf
Konsep SK Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di
Kantor Wilayah serta menyampaikannya kepada Kepala Bagian
Umum.
6) Kepala Bagian Umum menelaah dan memaraf Konsep SK
Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di Kantor
Wilayah serta menyampaikannya kepada Kepala Kantor
Wilayah.
7) Kepala Kantor Wilayah menyetujui dan menandatangani SK
Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di Kantor
Wilayah dan menugaskan Pelaksana Subbagian Kepegawaian
melalui Kepala Bagian Umum dan Kepala Subbagian
Kepegawaian untuk mengadministrasikan SK.
8) Pelaksana Subbagian Kepegawaian menatausahakan dan
mengirimkan SK Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim
SPN di Kantor Wilayah kepada Tim SPN di Kanwil DJP

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
20
Bangga Bayar Pajak

Gambar 4: Proses Pembentukan Tim Sensus Pajak Nasional di Kanwil

2. Pembuatan Rencana Kerja
a. Tahapan pembuatan rencana kerja Tingkat KPP
1) Berdasarkan Surat Keputusan Kepala KPP tentang Susunan
Tim SPN, Ketua Tim menugaskan seluruh Ketua Sub Tim untuk
menyiapkan bahan dan data sebagai bahan penyusunan
konsep rencana kerja Sensus Pajak Nasional untuk kemudian
dikompilasi dan disusun konsepnya oleh Sekretaris Tim SPN.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
21
Bangga Bayar Pajak

2) Seluruh Ketua Sub Tim beserta anggota menyiapkan bahan
dan data, bahan dan data tersebut paling sedikit meliputi:
a) penentuan lokasi,
b) jumlah Objek Pajak yang akan disensus,
c) sumber dana dan satuan biaya,
d) jadwal pelaksanaan, dan
e) struktur tim (Surat Keputusan Kepala KPP tentang
Susunan Tim SPN di Kantor Pelayanan Pajak dilampirkan
dalam rencana kerja),
Hal tersebut akan menjadi bahan penyusunan konsep rencana
kerja Sensus Pajak Nasional.
3) Sekretaris Tim SPN menugaskan Pelaksana Sekretariat Tim
SPN untuk mengkompilasi bahan dan data serta menyusun
konsep rencana kerja Sensus Pajak Nasional.
4) Pelaksana Sekretariat Tim SPN mengkompilasi bahan dan data
sebagai bahan penyusunan konsep rencana kerja Sensus Pajak
Nasional dan menyusun konsep rencana kerja Sensus Pajak
Nasional, kemudian menyampaikan konsep tersebut kepada
Sekretaris Tim SPN.
5) Sekretaris Tim SPN menelaah dan memaraf konsep rencana
kerja Sensus Pajak Nasional serta meneruskan konsep tersebut
kepada Ketua Tim SPN.
6) Ketua Tim SPN menerima, mempelajari, membahas dengan
seluruh Ketua Sub Tim, menyetujui, dan menandatangani
rencana kerja Sensus Pajak Nasional dan menugaskan
Pelaksana Sekretariat Tim SPN melalui Sekretaris Tim SPN
untuk mengadministrasikan rencana kerja.
7) Pelaksana Sekretariat Tim SPN menatausahakan dan
menyampaikan usulan rencana kerja Sensus Pajak Nasional di
Kantor Pelayanan Pajak kepada Tim SPN di Kantor Wilayah
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
22
Bangga Bayar Pajak

melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian
Dokumen di KPP).

Gambar 5: Proses Penyusunan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di KPP

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
23
Bangga Bayar Pajak

b. Tahapan persetujuan rencana kerja adalah sebagai berikut:
1) Penanggung Jawab Tim Sensus Perpajakan Kantor Wilayah DJP
menerima Usulan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di
Kantor Pelayanan Pajak dari Tim SPN di Kantor Pelayanan
Pajak (SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kanwil),
kemudian memberikan pengarahan kepada seluruh
Koordinator Tim SPN di Kanwil untuk meneliti dan memberikan
pertimbangan atas Usulan Rencana Kerja Sensus Pajak
Nasional di Kantor Pelayanan Pajak.
2) Seluruh Koordinator Tim SPN di Kanwil menerima disposisi dari
Penanggung Jawab Tim SPN Kantor Wilayah DJP, lalu
mengevaluasi dan meneliti Usulan Rencana Kerja Sensus Pajak
Nasional di Kantor Pelayanan Pajak.
3) Sekretaris Tim SPN mengkompilasi dan menugaskan Pelaksana
Sekretariat Tim SPN untuk membuat konsep Surat Persetujuan
Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor Pelayanan
Pajak.
4) Pelaksana Sekretariat Tim SPN membuat konsep Surat
Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor
Pelayanan Pajak, dan menyampaikannya kepada Sekretaris
Tim SPN.
5) Sekretaris Tim SPN menelaah dan memaraf konsep Surat
Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor
Pelayanan Pajak serta meneruskan konsep tersebut kepada
Penanggung Jawab Tim SPN Kantor Wilayah DJP.
6) Penanggung Jawab Tim SPN Kantor Wilayah DJP menyetujui
dan menandatangani Surat Persetujuan Rencana Kerja Sensus
Pajak Nasional di Kantor Pelayanan Pajak dan menugaskan
Pelaksana Sekretariat Tim SPN melalui Sekretaris Tim SPN
untuk mengadministrasikan.
7) Pelaksana Sekretariat Tim SPN menatausahakan dan
menyampaikan Surat Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
24
Bangga Bayar Pajak

Nasional di Kantor Pelayanan Pajak kepada Tim SPN di KPP dan
Koordinator Pelaksana Wilayah melalui Subbagian Umum (SOP
Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

Gambar 6: Proses Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional dari KPP




Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
25
Bangga Bayar Pajak

3. Penyediaan Data
Penyediaan data dilakukan oleh Subtim Pengolahan Data dan
Pelaporan KPP yang dibantu oleh Direktorat Teknologi Informasi
Perpajakan selaku Bidang Data dan Informasi dalam Tim SPN Tingkat
Kantor Pusat. Tahapan proses penyediaan data adalah sebagai
berikut :
a. Tingkat KPP /Subtim Pengolahan Data dan Pelaporan (Account
Representative, OC SISMIOP dan OC SIG)
1) Melakukan pencetakan Peta Blok.
2) Melakukan matching NOP-AR dengan menggunakan Aplikasi
SISMIOP.
3) Mengupload data matching NOP-NPWP dalam bentuk file
excel (dalam hal AR telah memiliki data Matching NOP-
NPWP).
4) Mengupload data daftar Tenant dalam bentuk file excel
(apabila tersedia).
5) Melakukan clustering atas peta blok sesuai dengan skala
prioritas pelaksanaan Sensus Pajak Nasional (oleh AR).
Merekam nama Cluster
Memilih kawasan Cluster
Memasukan data Objek PBB pada basis data SISMIOP
untuk tiap Cluster
Merekam data matching NOP-NPWP secara manual
Menentukan prioritas Cluster dan alasannya
6) Ketua Sub Tim Penyisiran melakukan penetapan Cluster
yang akan dilakukan pencacahan melalui sistem.
7) Melakukan pencetakan Daftar Penugasan Sensus melalui
sistem.
8) Melakukan pencetakan Data Tenant (jika tersedia) melalui
sistem.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
26
Bangga Bayar Pajak

9) Menyiapkan data pendukung/data pihak ketiga apabila
tersedia. Contoh jenis data pihak ketiga adalah sebagai
berikut:
Nama Data Sumber Data
Data penyewa/pemilik unit pada
pusat perbelanjaan
Pengelola/pengembang
Data penyewa/pemilik unit pada
kawasan industri
Pengelola/pengembang
Data Anggota
Asosiasi/Perkumpulan
Asosiasi/perkumpulan terkait
Data Notaris/BPN Badan Pertanahan Nasional
Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) Kantor Kelurahan, Kecamatan, PEMDA
Data Kependudukan (KK, KTP) Kantor Kelurahan, Kecamatan, PEMDA

b. Tingkat Kantor Pusat (Bidang Penyediaan Data dan Informasi)
sesuai dengan SE tentang Matching Data.

4. Logistik
a. Sumber Daya Manusia
Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan petugas
dalam rangka Sensus Pajak Nasional. Proses ini meliputi
perencanaan SDM, rekruitmen dan seleksi Petugas Pelaksana Sensus
Non PNS, serta adminitrasi SDM. Hal-hal terkait SDM yang perlu
diperhatikan dalam Sensus Pajak Nasional adalah sebagai berikut:
1) Unit Pelaksana Sensus dapat berasal dari pegawai DJP
(Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP) di KPP dan Kanwil
setempat maupun dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.
2) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS harus didampingi oleh
Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP dalam pelaksanaan
pencacahan.
3) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS yang direkrut diutamakan
mahasiswa dan/atau lulusan Perguruan Tinggi serta tidak
berpotensi menimbulkan masalah terkait ketenagakerjaan.
4) Perekrutan Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS dilakukan oleh
masing-masing KPP.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
27
Bangga Bayar Pajak

5) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS yang direkrut diberikan
pelatihan oleh masing-masing KPP mengenai TUPOKSI-nya dan
Pengetahuan Dasar Perpajakan.
6) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS harus dibuatkan Surat
Perintah Kerja Kepala Kantor selaku PPK.
7) Dalam pelaksanaan Sensus Pajak Nasional, Petugas Pelaksana
Sensus Non-PNS diberikan tanda pengenal khusus, memakai
rompi seragam dan didampingi oleh pegawai DJP.

b. Keuangan
Logistik keuangan merupakan seluruh kegiatan yang berhubungan
dengan alokasi anggaran, pertanggungjawaban, serta pelaporan
keuangan dari Sensus Pajak Nasional. Logistik keuangan
merupakan informasi untuk penyusunan Rencana Kerja.
Selanjutnya Rencana Kerja dipergunakan sebagai alat
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Sensus Pajak Nasional dan
pelaporan manajerial. Proses bisnis keuangan diatur tersendiri
dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak tentang Standar
Biaya Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.

c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana adalah seluruh kegiatan yang berhubungan
dengan pengadaan, pengelolaan aset dan logistik selama
berlangsungnya Sensus Pajak Nasional. Proses ini memastikan
ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional. Pengadaan sarana dan
prasarana mengikuti prosedur pengadaan barang dan jasa sesuai
Keppres 54 Tahun 2010.



Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
28
Bangga Bayar Pajak

5. Proses Koordinasi Internal dan Eksternal
Tahapan proses koordinasi internal adalah sebagai berikut:
a. Ketua Tim melaksanakan rapat terkait pembagian tugas serta
wewenang dalam Tim SPN baik di Tingkat KPP, di tingkat Kanwil,
maupun di tingkat Koordinator Pelaksana Wilayah (tingkat nasional).
Output yang dihasilkan dalam dari proses ini antara lain adalah
Laporan Hasil Rapat, Keputusan, dan Surat Tugas.
b. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi di tingkat KPP dan dibantu Sub Tim
Publikasi dan Sosialisasi di tingkat Kanwil melaksanakan proses
sosialisasi dan/atau pelatihan pelaksanaan sensus kepada Petugas
Pelaksana Sensus PNS DJP dan Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.
c. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi juga melakukan simulasi proses
pelaksanaan sensus untuk melatih petugas lapangan. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk menjamin proses pencacahan agar dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.

Tahapan koordinasi dan sosialisasi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Ketua Tim SPN melalui sekretariat tim menyampaikan surat
pemberitahuan kegiatan Sensus Pajak Nasional kepada Pihak ketiga
(Pemerintah Daerah, Ketua RW, Ketua RT, pengelola/manajemen
perumahan/apartemen, perhimpunan, dan tokoh masyarakat) dan
melakukan koordinasi untuk menentukan waktu pelaksanaan
sensus. Contoh Surat Pemberitahuan terdapat dalam Lampiran 5.
b. Ketua Tim SPN melalui sekretariat tim dapat menyampaikan surat
permohonan pendampingan kepada aparat keamanan terkait
(POLRI, TNI). Contoh Surat Permohonan terdapat dalam Lampiran
6.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
29
Bangga Bayar Pajak

c. Terkait program sosialisasi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional, Tim
SPN mempersiapkan bahan dan materi publikasi sebagai berikut:
1) Menetapkan lokasi (sentra ekonomi) yang akan dijadikan tempat
pelaksanaan launching yang serentak diselenggarakan di seluruh
Indonesia pada 29 September 2011 (tentative). Tema publikasi
dan sosialisasi adalah ajakan untuk mensukseskan program
Sensus Pajak Nasional.
2) Apabila wilayah kerja Kanwil DJP/KPP berada dalam satu
Provinsi/Kabupaten/Kota atau meliputi lebih dari satu
Provinsi/Kabupaten/Kota, maka Ketua Tim SPN Tingkat
KPP/Penanggung Jawab Tim SPN Tingkat Kanwil agar
berkoordinasi dengan Ketua Tim SPN Tingkat KPP/Penanggung
Jawab Tim SPN Tingkat Kanwil lainnya.
3) Melakukan pendekatan kepada Kepala Daerah, Muspida serta
pejabat instansi terkait mengenai rencana launching SPN secara
serentak.
4) Mengundang media massa untuk meliput kegiatan launching.
5) Melakukan pengumuman tentang saat dimulainya launching di
media massa.
6) Kegiatan di atas agar dilakukan dengan mempertimbangkan
ketersediaan sumber daya yang ada (anggaran, SDM)
d. Terkait program sosialisasi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional, Sub
Tim Publikasi dan Sosialisasi dan Sub Tim Sarana dan Prasarana
mempersiapkan bahan dan materi publikasi sebagai berikut:
1) Selling Name adalah AJAK..! yang akronimnya adalah Ayo
Peduli Pajak. Selain itu AJAK juga memiliki makna mendorong diri
sendiri dan orang lain antara lain: Ajak daftar NPWP!; Ajak bayar
Pajaknya!; Ajak lapor SPT-nya!; Ajak yang lainnya!; dan lain-lain
yang dapat disesuaikan dengan local content.
2) Tag Line yang digunakan adalah antara lain sebagai berikut:
Komitmen untuk kemakmuran; Pajak untuk kemakmuran; Pajak
untuk Pembangunan dan Kesejahteraan; Komitmen untuk
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
30
Bangga Bayar Pajak

Pembangunan dan Kesejahteraan; Pajak itu Tiangnya Negara;
Peduli untuk Negeri; Kejujuran Anda untuk Negeri; Untuk
Indonesia Lebih Baik dan Mulai dari Diri Sendiri.
3) Media yang digunakan sosialisasi antara lain advertorial media
cetak, seminar yang berkaitan dengan UMKM, media online, SMS
Blast, Outodoor Kit (Umbul-Umbul, spanduk, Balihoo, poster,
leaflet, billboard), Indoor Kit (poster, hanging banner, hanging
mobile, lift branding, escalator branding), Media Alternatif
(kesenian rakyat, keterlibatan masyarakat melalui lomba-lomba
tentang Sensus dan pajak), pendirian Pojok Pajak atau mobil
keliling, dan lain-lain.
4) Penyiapan cindera mata/apresiasi kepada responden Sensus
Pajak Nasional atas kesediaannya mengisi FIS. Bentuk cendera
mata antara lain berupa pulpen, topi, buku notes, buku pintar
pajak, kaos, sticker gaul, payung, dsb.
5) Penyiapan materi tersebut di atas dilakukan dengan
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang ada
(anggaran, SDM).
e. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi di tingkat KPP bersama dengan
Koordinator Tim Publikasi dan Sosialisasi di tingkat Kanwil
melakukan sosialisasi sebelum pelaksanaan proses pencacahan
dengan tahapan sebagai berikut:
1) Melakukan kegiatan siaran pers secara langsung (jumpa pers dan
wawancara langsung) maupun tidak langsung terkait
pelaksanaan SPN.
2) Sosialisasi pelaksanaan SPN kepada masyarakat berdasarkan
pilihan media pada poin 4.c. diatas
Melakukan sosialisasi dengan memberikan informasi kepada
calon responden di lokasi target sensus yang akan dituju, terkait
rencana pelaksanaan pencacahan, paling lambat 7 (tujuh) hari
kalendar sebelum dilaksanakan di lokasi sentra ekonomi/high rise
building/pemukiman tersebut.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
31
Bangga Bayar Pajak

B. PELAKSANAAN SENSUS PAJ AK NASI ONAL
Proses pelaksanaan sensus terbagi menjadi 3 (tiga) bagian utama sebagai
berikut:
1. Proses Pencacahan
2. Proses Pelaporan
3. Proses Asistensi
Gambar 7: Proses Bisnis Pelaksanaan (Level 2)


1. Proses Pencacahan
Proses Pencacahan merupakan proses pengambilan data dari
responden (subjek/objek sensus) yang dilakukan oleh petugas
lapangan dari Sub Tim Penyisiran dan selain itu Sub Tim lain
(Publikasi dan Sosialisasi, Sarana dan Prasarana) memberikan
dukungan di lokasi kegiatan. Koordinator Penyisiran di tingkat Kanwil
dan Koordinator Pelaksana Wilayah (tingkat nasional) memberikan
asistensi kepada Tim Sensus KPP cq. Sub Tim Penyisiran.
Tahapan Proses Pencacahan dilaksanakan oleh subtim terkait dengan
penjelasan sebagai berikut:
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
32
Bangga Bayar Pajak

a. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi
1) Menempatkan Pojok Pajak dan/atau mobil keliling pada tempat
yang dianggap strategis di lokasi sensus untuk menerima
konsultasi lanjutan dari responden. Penempatan mobil keliling
disesuaikan dengan ketersediaan mobil keliling yang ada.
2) Memberikan edukasi dan bimbingan kepada responden melalui
pojok pajak dan/atau mobil keliling. Selain itu memberikan
pelayanan masyarakat/Wajib Pajak terkait layanan pendaftaran
NPWP, pencetakan kartu NPWP baru dan layanan perpajakan
lainnya.

b. Sub Tim Penyisiran
1) UPS yang terdiri dari 2 (dua) orang petugas (2 orang Petugas
Pelaksana Sensus PNS DJP atau 1 orang Petugas Pelaksana
Sensus PNS DJP dan 1 orang Petugas Pelaksana Sensus Non
PNS) menyiapkan alat kelengkapan Sensus Pajak Nasional
antara lain: Surat Tugas; Surat Pemberitahuan Pelaksanaan
Sensus Pajak Nasional; DPS, Formulir Isian Sensus; Stiker
Sensus; dan sarana pendukung lainnya.
2) Petugas Pelaksana Sensus Non PNS harus selalu didampingi
oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP dalam menjalankan
tugasnya di proses pencacahan.
3) Ketua Sub Tim Penyisiran berdasarkan Surat pemberitahuan
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional melakukan koordinasi
lapangan dengan kepada Pihak ketiga (Pemerintah Daerah,
Ketua RW, Ketua RT, pengelola/manajemen
perumahan/apartemen, perhimpunan, dan tokoh masyarakat).
4) Unit Pelaksana Sensus didampingi oleh pihak ketiga
(Pemerintah Daerah, Ketua RW, Ketua RT,
pengelola/manajemen perumahan/apartemen, perhimpunan,
dan tokoh masyarakat) mendatangi lokasi sensus untuk
menyampaikan FIS kepada responden.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
33
Bangga Bayar Pajak

5) Unit Pelaksana Sensus melaksanakan tahapan proses
pencacahan sesuai dengan kondisi responden yang ditemui di
lapangan (Kategori 1-4)
6) Unit Pelaksana Sensus melaksanakan tahapan sensus pada
cluster sensus berikutnya apabila keseluruhan responden di
cluster tersebut telah selesai dilakukan proses pencacahan.
7) Setelah selesai melakukan pencacahan, di hari yang sama, Unit
Pelaksana Sensus menyerahkan dokumen FIS dan lampirannya
serta Daftar Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan Hasil
Sensus yang telah diisi kepada ketua Sub Tim Penyisiran.
8) Di hari yang sama, Ketua Sub Tim Penyisiran kemudian
menyerahkan dokumen FIS dan lampirannya serta Daftar
Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan Hasil Sensuskepada Sub
Tim Pengolahan Data dan Pelaporan untuk dilakukan proses
perekaman ke dalam sistem aplikasi perekaman Sensus Pajak
Nasional.
Detil Tahapan Proses Pencacahan Sesuai Dengan Kondisi Responden yang
Ditemui di Lapangan adalah sebagai berikut:
1) Kode kategori 1, Responden dapat ditemui di lokasi sensus dan
bersedia menjawab dan menandatangani FIS
a) Unit Pelaksana Sensus menunjukkan Surat Tugas dan Identitas
Petugas Sensus.
b) Memberikan penjelasan kepada responden terkait Sensus Pajak
Nasional dan penjelasan singkat terkait pemenuhan kewajiban
perpajakan, terutama mengenai cara pengisian dan penyampaian
SPT serta cara pembayaran pajak yang terutang.
c) Melakukan interview dan mengisi FIS berdasarkan jawaban dari
responden, serta meminta responden untuk menunjukan bukti
pendukung terkait isian FIS (KTP, Kartu NPWP, Kartu Keluarga,
dll).
d) Meminta klarifikasi kepada resonden terkait isian dalam dokumen
FIS dan meminta responden untuk menandatangani FIS.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
34
Bangga Bayar Pajak

e) Melakukan pengamatan atas objek pajak dalam rangka
penggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir
sebagaimana pada lampiran 8. Proses pengamatan ini dilakukan
hanya oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP, dan bukan
dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS .
f) Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan surat himbauan
umum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop
tertutup), serta memberikan pamflet/brosur perpajakan kepada
responden. Format surat himbauan sebagaimana pada lampiran
7.
g) Petugas mempersilahkan responden untuk ke Pojok Pajak
dan/atau Mobil Keliling apabila memerlukan konsultasi lebih
komprehensif tentang pemenuhan kewajiban perpajakan.
h) Mengisi dan menempelkan sticker sensus di tempat yang mudah
dilihat.
i) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS yang sudah diisi.
j) memberi kode kategori (angka 1) pada FIS dan DPS.
2) Kode kategori 2, Responden dapat ditemui di lokasi sensus, akan
tetapi tidak bersedia menjawab dan menandatangani FIS
a) Unit Pelaksana Sensus menunjukkan Surat Tugas dan Identitas
Petugas Sensus.
b) Memberikan penjelasan kepada responden terkait Sensus Pajak
Nasional dan penjelasan singkat terkait pemenuhan kewajiban
perpajakan, terutama mengenai cara pengisian dan penyampaian
SPT serta cara pembayaran pajak yang terutang.
c) Melakukan pengamatan atas objek pajak dalam rangka
penggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir
sebagaimana pada lampiran 8. Proses pengamatan ini dilakukan
hanya oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP, dan bukan
dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.
d) Meminta responden untuk mengisi Surat Pernyataan Tidak
Bersedia Diwawancara dan Menandatangani FIS.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
35
Bangga Bayar Pajak

e) Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan surat himbauan
umum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop
tertutup), serta memberikan pamflet/brosur perpajakan kepada
responden. Format surat himbauan sebagaimana pada lampiran
7.
f) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS dan Surat
Pernyataan Tidak Bersedia Diwawancara dan Menandatangani
FIS.
g) Menandatangi lokasi objek sensus yang sama untuk yang kedua
kalinya di lain waktu dan meminta kesediaan responden untuk
diwawancari kembali.
h) Apabila responden bersedia untuk diwawancarai, tahapan yang
dilakukan sama seperti pada Kategori 1. Petugas kemudian
mengisi DPS dengan kode kategori 1. Petugas membatalkan
Surat Pernyataan yang sebelumnya telah dibuat oleh responden
dengan cara merobeknya.
i) Apabila responden tetap tidak bersedia diwawancarai dan mengisi
surat pernyataan, maka petugas membuat Berita Acara.
j) Mengisi dan menempelkan sticker sensus di tempat yang mudah
dilihat.
k) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS dan dokumen
lainnya (Surat Pernyataan dan/atau Berita Acara).

3) Kode kategori 3, Responden tidak berada di tempat saat pencacahan,
akan tetapi ada pihak yang memiliki hubungan dengan responden
a) Unit Pelaksana Sensus menunjukkan Surat Tugas dan Identitas
Petugas Sensus.
b) Memberikan penjelasan kepada pihak yang memiliki hubungan
dengan responden terkait Sensus Perpajakan Nasional.
c) Menyerahkan FIS dan meminta pihak yang memiliki hubungan
dengan responden untuk menyampaikan FIS kepada responden,
serta membuat tanda terima penyerahan FIS.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
36
Bangga Bayar Pajak

d) Melakukan pengamatan atas objek pajak dalam rangka
penggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir
sebagaimana pada lampiran 8. Proses pengamatan ini dilakukan
hanya oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP, dan bukan
dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.
e) Melakukan perjanjian untuk bertemu dengan calon responden
sensus melalui pihak yang memiliki hubungan dengan responden.
f) Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan surat himbauan
umum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop
tertutup), serta memberikan pamflet/brosur perpajakan. Format
surat himbauan sebagaimana pada lampiran 7.
g) Menandatangi lokasi objek sensus yang sama untuk yang kedua
kalinya pada hari yang telah ditentukan dalam perjanjian sesuai
poin e.
h) Melakukan pengamatan kembali atas objek pajak dalam rangka
penggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir
sebagaimana pada lampiran 8
i) Apabila responden berhasil ditemui di lokasi dan bersedia untuk
diwawancarai, tahapan yang dilakukan sama seperti pada
Kategori 1. Petugas kemudian mengisi FIS dan DPS dengan kode
kategori 1.
j) Apabila responden dapat ditemui akan tetapi tidak bersedia untuk
diwawancarai, maka petugas meminta responden untuk mengisi
Surat Pernyataan Tidak Bersedia Diwawancara dan
Menandatangani FIS. Petugas kemudian mengisi FIS dan DPS
dengan kode kategori 2.
k) Apabila responden tetap tidak dapat ditemui untuk yang kedua
kalinya petugas membuat Berita Acara Responden Tidak Dapat
Ditemui di Lokasi. Petugas kemudian mengisi FIS dan DPS
dengan kode kategori 3.
l) Mengisi dan menempelkan sticker sensus di tempat yang mudah
dilihat.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
37
Bangga Bayar Pajak

m) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS dan dokumen
lainnya (Surat Pernyataan dan/atau Berita Acara).
4) Kode kategori 4, Objek sensus tidak/belum berpenghuni
Dalam hal objek sensus tidak/belum berpenghuni, petugas hanya
memberi kode kategori (angka 4) pada DPS
2. Pelaporan Harian
Tahapan proses pelaporan harian (Format Laporan ini terdapat dalam
Lampiran 13) adalah sebagai berikut:
a. Sub Tim Penyisiran setelah proses pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
setiap harinya mengisi kolom isian yang ada dalam DPS sesuai
dengan kondisi lapangan dan respon dari responden dalam Dokumen
FIS dan lampirannya
b. DPS yang telah diisi kolom isiannya menjadi Dokumen Daftar
Kesimpulan Hasil Sensus (DKHS)
c. Sub Tim Penyisiran melakukan rekapitulasi Dokumen Daftar
Kesimpulan Hasil Sensus (DKHS) dalam Laporan Pelaksanaan Harian
Sensus Pajak Nasional dan diserahkan kepada Ketua Sub Tim
Penyisiran serta diadministrasikan
3. Proses Asistensi
Proses Asistensi merupakan proses yang dilakukan oleh Tim Sensus Pajak
Nasional Tingkat Kanwil dan Koordinator Lapangan (Tim Sensus Tingkat
Pusat) dalam mengawal pelaksanaan Sensus Pajak Nasional. Proses ini
mendapatkan input dari Proses Persiapan berupa Rencana Kerja, LHR,
Surat Tugas, dll sehingga merupakan proses proaktif dalam memberikan
asistensi. Proses asistensi yang dilakukan melekat dalam setiap tahapan
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
38
Bangga Bayar Pajak

C. MONI TORI NG DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai dan
melakukan evaluasi atas keseluruhan pelaksanaan Sensus Pajak
Nasional. Input yang masuk dalam rangkaian kegiatan ini berasal dari
proses pelaksanaan sensus berupa laporan pelaksanaan harian, dan dari
proses tindak lanjut berupa register atau laporan hasil perekaman FIS.
Secara umum, keseluruhan proses pelaporan dalam Sensus Pajak
Nasional ini akan di-generate melalui sistem aplikasi Sensus.
Berdasarkan hal tersebut, setiap pengguna maupun manajemen akan
dapat melihat laporan hasil pelaksanaan sensus secara real time sesuai
dengan kewenangannya. Output yang dihasilkan dari monitoring dan
evaluasi ini berupa kebijakan baik di tingkat Kanwil maupun Kantor
Pusat. Tahapan proses monitoring dan evaluasi sesuai dengan Gambar 8.

Gambar 8: Monitoring dan Evaluasi (Level 2)



Proses Tindak
Lanjut
Register/
LaporanTindak
LanjutPerekaman
Proses
Monitoring
Proses
Evaluasi
Laporan/DKHS
Kebijakan
TIM SPN
Kanwil
Koordinator
TIM SPN
Kanwil
Koordinator
Proses
Pelaksanaan
Sensus
LaporanHarian
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
39
Bangga Bayar Pajak

BAB 4
KEGIATAN BACK OFFI CE PASCA
SENSUS PAJAK NASIONAL

Tindak lanjut Sensus Pajak Nasional terhubung dengan core tax business
process Direktorat Jenderal Pajak yang selanjutnya disebut dengan kegiatan
back office. Proses Back Office Sensus Pajak Nasional terdiri atas dua proses
utama yaitu (1) Tindak Lanjut dengan output berupa data perekaman dan
Dokumen FIS yang menjadi feeding dari proses bisnis utama Direktorat
Jenderal Pajak, (2) Pengawasan dan Perluasan Basis Pajak (Ekstensifikasi).
A. TI NDAK LANJ UT
Tindak Lanjut Sensus Pajak Nasional merupakan proses pengolahan data
FIS hasil Sensus yang dimulai dari perekaman hingga klasifikasi untuk
menjaga keakuratan data dan mendistribusikan FIS sesuai dengan tindak
lanjut yang dibutuhkan. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini menjadi
feeding yaitu Perluasan Basis Pajak (Ekstensifikasi) dan Pengawasan.
Kegiatan Tindak Lanjut memiliki 3 (tiga) tahapan sebagai berikut:
1. Perekaman FIS.
2. Validasi.
3. Klasifikasi (by System).





Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
40
Bangga Bayar Pajak

Gambar 9: Proses Tindak Lanjut (Level 2)




1. Perekaman Data
Perekaman data adalah rangkaian kegiatan lanjutan setelah dilakukan
pencacahan. Perekaman data dilakukan dalam aplikasi yang telah
disediakan oleh Direktorat TTKI dan TIP. Output yang dihasilkan dari
perekaman data adalah data hasil perekaman (DHR) dari dokumen
FIS. Tahapan perekaman adalah sebagai berikut:
a. Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan menerima dokumen FIS,
Laporan Pengamatan, dan DPS/DKHS dari Sub Tim Penyisiran
untuk dilakukan proses perekaman dokumen ke dalam aplikasi
Sensus Pajak Nasional.
b. Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan melakukan proses
perekaman data ke dalam aplikasi Sensus Pajak Nasional
berdasarkan cluster yang telah disensus.
c. Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan dalam proses perekaman
data harus memperhatikan detail isian yang ada dan memastikan
kode tindak lanjut di dokumen FIS telah terekam dengan benar.
Proses Tindak
Lanjut
Register/
LaporanTindak
LanjutPerekaman
Proses
Monitoring
Proses
Evaluasi
Laporan/DKHS
Kebijakan
TIM SPN
Kanwil
Koordinator
TIM SPN
Kanwil
Koordinator
Proses
Pelaksanaan
Sensus
LaporanHarian
LEVEL2
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
41
Bangga Bayar Pajak

d. Petunjuk teknis perekaman berdasarkan modul aplikasi Sensus
Pajak Nasional dari Direktorat TTKI.
2. Validasi Data
Validasi data bertujuan untuk menjamin keakuratan perekaman data
Sensus Pajak Nasional. Validasi data merupakan rangkaian kegiatan
membandingkan data yang ada di fisik dokumen FIS dengan hasil
perekaman data dalam aplikasi Sensus Pajak Nasional. Output yang
dihasilkan dari validasi ini adalah data valid hasil sensus. Tahapan
validasi data adalah sebagai berikut:
a. Petugas Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan yang bertugas
sebagai Validator menerima dokumen fisik FIS (per batch/cluster)
dari petugas perekam untuk kemudian membandingkan kesesuaian
data hasil perekaman dengan dokumen fisik.
b. Petugas memberikan tanda dalam dokumen FIS dan hasil
perekaman dalam aplikasi apabila data telah valid.
c. Data hasil perekaman yang telah valid di save dan dokumen FIS
dilakukan proses pemberkasan di seksi Pengolahan Data dan
Informasi, untuk kemudian dapat menjadi input proses bisnis DJP
(Pengawasan dan Perluasan Basis Pajak) dan proses monitoring
dan evaluasi dari Sensus Pajak Nasional.
d. Petunjuk teknis Validasi Data berdasarkan modul aplikasi Sensus
Pajak Nasional dari Direktorat TTKI.

B. PERLUASAN BASI S PAJ AK
Perluasan basis pajak (Ekstensifikasi) adalah rangkaian aktivitas dalam
rangka memperluas basis Wajib Pajak dengan menambah jumlah Wajib
Pajak. Hasil Sensus Pajak Nasional yang masuk dalam proses
Ekstensifikasi akan ditindaklanjuti sebagaimana terdapat pada gambar
10, melalui 3 (tiga) tahapan proses bisnis, yaitu:

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
42
Bangga Bayar Pajak

1. Pemberian Himbauan Pendaftaran.
2. Pemantauan Himbauan Pendaftaran.
3. Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan.

Gambar 10: Tindak Lanjut (Level 1)



1. Pemberian Himbauan Pendaftaran
Penerbitan Surat Himbauan Pendaftaran adalah kegiatan penerbitan
Surat Himbauan kepada Wajib Pajak untuk mendaftarkan dirinya agar
mendapatkan identitas berupa NPWP atau NOP. Input Penerbitan
LEVEL1
Proses Bisnis Tinak
Lanjut (SPN)
Pemberian
Himbauan
Pendaftaran
Wajib
Pajak
Pemantauan
Himbauan
Pedaftaran
SuratHimbauanPendaftaran
DataWPyangDihimbau
Bersediaber NPWP
Pembuatan Usulan
Daftar Nominatif
Pemeriksaan
DataRespon
UsulanPemeriksaan
TujuanLain
PemberianNPWP/PKP
PEMERIKSAAN
DataTindakLanjut
belumBerNPWP
KPP60-022, KPP60-0004,
KPP70-0087
Seksi Ekstensifikasi
Perpajakan
SE-116/PJ /2009
Seksi Ekstensifikasi
Perpajakan
KPP60-0015
Seksi Ekstensifikasi
Perpajakan
Wajib
Pajak
Registrasi
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
43
Bangga Bayar Pajak

Surat Himbauan Pendaftaran adalah informasi atau data Wajib Pajak
yang belum ber-NPWP dari kegiatan Tindak Lanjut Sensus Pajak
Nasional dan data pemberi kerja dari Kegiatan Pengawasan.
Output dari kegiatan Penerbitan Surat Himbauan Pendaftaran adalah
data Wajib Pajak yang telah dihimbau dan Surat Himbauan
Pendaftaran ke Wajib Pajak. Tahapan prosedur operasi dari tata cara
Penerbitan Himbauan Pendaftaran mengacu pada SOP sebagai
berikut:
a. KPP60-0004 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan Untuk
Ber-NPWP,
b. KPP70-0087 tentang Tata Cara Pemberian NPWP OP Melalui
Pemberi Kerja,
c. KPP60-0022 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan
Pendaftaran Objek Dan Subjek PBB.

2. Pemantauan Himbauan Pendaftaran
Pemantauan Himbauan Pendaftaran adalah pengawasan atas respon
Wajib Pajak terhadap penerbitan Surat Himbauan Pendaftaran. Input
Pemantauan Himbauan Pendaftaran adalah data Surat Himbauan
Pendaftaran yang telah disampaikan ke Wajib Pajak. Output Proses
Bisnis Pemantauan Himbauan Pendaftaran adalah Laporan
Pengawasan Penerbitan Himbauan Pendaftaran yang akan digunakan
sebagai dasar dalam pembuatan usulan daftar Nominatif Pemeriksaan
tujuan lain dalam rangka penerbitan NPWP/PKP atau Daftar Nominatif
Usulan Pemberian NPWP (Karyawan) yang akan diteruskan ke Proses
Bisnis Registrasi.

3. Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan
Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan adalah kegiatan
untuk membuat usulan Pemeriksaan Tujuan Lain dalam rangka
pemberian NPWP secara jabatan. Wajib Pajak yang tidak memberikan
tanggapan atas himbauan NPWP dalam jangka waktu yang telah
ditentukan maka akan diusulkan untuk dilakukan Pemeriksaan Tujuan
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
44
Bangga Bayar Pajak

Lain. Input Proses Bisnis Pembuatan Usulan Daftar Nominatif
Pemeriksaan adalah data hasil respon Wajib Pajak atas Surat
Himbauan Pendaftaran yang telah disampaikan. Output Proses Bisnis
Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan berupa usulan
daftar nominatif pemeriksaan tujuan lain dalam rangka pemberian
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan/atau pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak (PKP) yang akan diteruskan ke Proses Bisnis
Pemeriksaan. Tahapan prosedur operasi dari tata cara Penerbitan
Himbauan Pendaftaran mengacu pada SOP nomor KPP60-0015
tentang Tata Cara Penerbitan Daftar Nominatif Usulan SP3 PSL
Ekstensifikasi.

C. PENGAWASAN
Pengawasan adalah aktivitas-aktivitas atau rangkaian aktivitas dalam
rangka mewujudkan pemahaman dan kesadaran pajak Wajib Pajak
melalui pengawasan kepatuhan Wajib Pajak. Pada proses ini tujuan yang
akan dicapai adalah terciptanya pemahaman Wajib Pajak atas kewajiban
perpajakannya sehingga terwujud wajib pajak yang patuh melalui sistem
pengawasan Wajib Pajak yang baik dan terpadu.
Hasil Sensus Pajak Nasional yang masuk dalam proses Pengawasan dan
ditindaklanjuti sebagaimana terdapat pada gambar 11 melalui 3 (tiga)
tahapan proses bisnis, yaitu:
1. Profiling;
2. Pemanfaatan Data Profiling;
3. Tindak Lanjut Perluasan Basis Pajak.




Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
45
Bangga Bayar Pajak

LEVEL -1
Profilling
Pemanfaatan
Data Profilling
Permohonan Peminjaman
Dokumen/Image
Data Profiling
Data Tindak
Lanjut Telah Ber-
NPWP
Pengolahan Data
Pihak Ke-3
Tindaklanjut
Ekstensifikasi
Wajib
Pajak
Ekstensifikasi Data Pemberi Kerja
Surat Himbauan Memasukan SPT
Registrasi
Pemeriksaan
Analisa Resiko/ Usulan
Pemeriksaan AR
Nota Dinas/BA AR,
(Perubahan Data WP, Usulan WP NE)
Pengolahan Data
Pihak Ke-3
Data Alket
SKP/STP, SKP PBB, SKB, STB
Penagihan
STP/SKP/STP Bunga Penagihan,
himbauan Pembetulan SPT, Surat
Tegoran Konseling, SKP PBB, SKB,
STB, SK WP Patuh
KPP
KPP, Kanwil, KPP
KPP
SE-113/PJ /2010
SE-94/PJ /2010
Surat Pengiriman Dokumen FIS
KPP Lain
Gambar 11: Proses Pengawasan yang Terkait dengan Hasil Sensus Pajak
Nasional (Level 1)



1. Profiling
Hasil Sensus Pajak Nasional atas responden yang telah terdaftar sebagai
Wajib Pajak berupa Dokumen FIS dan data lainnya masuk dalam Proses
Bisnis Profiling. Data tesebut dipergunakan untuk proses pembuatan
dan/atau updating profile Wajib Pajak dengan tujuan untuk mengenal
dan mengetahui Wajib Pajak yang terdaftar di wilayah kerjanya secara
individual, menyajikan informasi yang dapat digunakan untuk
pengawasan kepatuhan Wajib Pajak serta bahan analisa, monitoring
perkembangan usaha dan potensi pajak Wajib Pajak yang bersangkutan,
penggalian potensi dan pelayanan yang lebih baik. Output Proses Bisnis
Profilling berupa Data Profil Wajib Pajak yang akan digunakan oleh
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
46
Bangga Bayar Pajak

Proses Bisnis Pemanfaatan Data Profiling dan permohonan peminjaman
dokumen/image. Tahapan prosedur operasi dari tata cara Profiling
mengacu pada SOP nomor KPP70-0072 tentang Tata Cara Pemutakhiran
Profil Wajib Pajak.
2. Pemanfaatan Data Profiling
Pemanfaatan Data Profiling merupakan proses tindak lanjut dari hasil
profiling. Kegiatan tindak lanjut ini lebih merupakan kegiatan yang
menghasilkan output dari proses analisis dan bukan output yang
otomatis dihasilkan oleh sistem antara lain adalah pengusulan PKP fiktif,
pengusulan penelitian materil data Wajib Pajak (termasuk kegiatan
dinamisasi PPh, estimasi penerimaan per-WP, optimalisasi data
perpajakan, penelitian/analisis kepatuhan materil WP, ekualisasi,
himbauan pembetulan SPT dan konseling).
Input Proses Bisnis Pemanfaatan Data Profiling berupa Data Profil Wajib
Pajak yang berasal dari Proses Bisnis profilling. Output Proses Bisnis
Pemanfaatan Data Profiling berupa data pemberi kerja yang akan
disampaikan kepada Proses Bisnis Ekstensifikasi, berita Acara Sub Tim
Pemberian NPWP dan Pengukuhan PKP tentang perubahan data WP atau
usulan WP Non efektif, analisa resiko Wajib Pajak yang digunakan oleh
proses bisnis Pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan berdasarkan
analisis resiko, STP/SKP yang digunakan Proses Bisnis Penagihan
himbauan memasukkan dan/atau pembetulan SPT dan surat teguran
kepada Wajib Pajak.
Tahapan prosedur operasi dari tata cara Pemanfaatan Data Profiling
mengacu pada SOP sebagai berikut:
1) KPP70-0064 tentang Tata Cara Penerbitan SKBKB/SKBKBT/STB
2) KPP70-0065 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak
PBB
3) KPP70-0100 tentang Tata Cara Pelaksanaan Konseling Terhadap
Wajib Pajak Sebagai Tindak Lanjut Surat Himbauan
4) KPP70-0067 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan
Pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT)
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
47
Bangga Bayar Pajak

5) KPP70-0079 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penelitian Dan Analisis
Kepatuhan Material Wajib Pajak
6) KPP70-0073 tentang Tata Cara Pelaksanaan Ekualisasi

3. Tindak Lanjut Perluasan Basis Pajak
Tindak Lanjut atas Wajib Pajak baru merupakan tindaklanjut dari Proses
Registrasi dimana Wajib Pajak yang baru ber-NPWP diawasi oleh Seksi
Ekstensifikasi sampai dengan Wajib Pajak yang bersangkutan membayar
atau melapor untuk pertama kalinya, dan untuk selanjutnya proses
pengawasan dilakukan oleh Seksi Waskon.
Input Tindak Lanjut Atas Wajib Pajak Baru berupa Data WP Baru dari
Database. Output Tindak Lanjut Atas Wajib Pajak Baru berupa Laporan
Tindak Lanjut Wajib Pajak Baru yang selanjutnya diproses oleh Profiling
dan surat himbauan memasukkan SPT dan surat permohonan
pemenuhan kewajiban perpajakan.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
48
Bangga Bayar Pajak


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
49
Bangga Bayar Pajak

Hidup adalah sebuah tantangan,
maka hadapilah.Hidup adalah
sebuah lagu, maka
nyanyikanlah.Hidup adalah
sebuah mimpi, maka
sadarilah.Hidup adalah sebuah
permainan, maka
mainkanlah.Hidup adalah cinta,
maka nikmatiah.
( Bhagawan Sri Sthya Sai Baba)
BAB 5
PENUTUP


Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional yang menjadi salah satu agenda pokok
Direktorat Jenderal Pajak diharapkan dapat menyempurnakan data perpajakan
yang pada akhirnya bisa meningkatkan penerimaan pajak sebagaimana
harapan kita bersama. Untuk itu, kepada seluruh pegawai Direktorat Jenderal
Pajak diharapkan memberikan dukungan dan perhatian penuh agar
pelaksanaan sensus berjalan dengan baik dan lancar.
Mari, Kita Sukseskan Sensus Pajak Nasional !
Ayo, Peduli Pajak !











Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
50
Bangga Bayar Pajak


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
51 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 1
A. Formulir Isian Sensus Untuk Responden Orang Pribadi






















Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
52 Bangga Bayar Pajak



Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
53 Bangga Bayar Pajak

B. Formulir Isian Sensus untuk Responden BADAN


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
54 Bangga Bayar Pajak


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
55 Bangga Bayar Pajak

C. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN SENSUS (FIS) ORANG
PRIBADI (FIS-DJP.01)

1. Petunjuk Umum
a. Formulir Isian Sensus Orang Pribadi (FIS-DJP.01) adalah formulir
yang digunakan untuk melakukan Sensus Pajak Nasional untuk
mendata Subjek Pajak Sensus yang berupa orang pribadi.
b. Warna dari Formulir Isian Sensus Orang Pribadi (FIS-DJP.01)
adalah hijau muda
c. Formulir FIS-DJP.01 harus diisi oleh petugas sensus
berdasarkan keterangan responden, kecuali responden tidak
dapat ditemui secara langsung dengan cara Formulir FIS-DJP.01
ditinggalkan di lokasi sensus untuk diisi oleh responden dan diambil
pada waktu yang telah ditentukan oleh petugas sensus
d. Bagian yang diberi warna lebih gelap (abu-abu) diisi langsung oleh
Supervisor selaku ketua Unit Pelaksana Sensus (UPS)
e. Formulir FIS-DJP.01 harus diisi dengan huruf balok dengan tinta
berwarna hitam

2. Header
a. No Formulir (9 digit), terdiri dari :
1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak
(KPP)
2) 6 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut formulir yang
dikeluarkan oleh KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional
b. Kategori : diisi dengan kategori pelaksanaan sensus terkait dengan
subyek sensus.
Pada bagian kategori ini diisi dengan :
1) 1 apabila responden bersedia untuk mengisi dan
menandatangani Formulir Isian Sensus (FIS)
2) 2 apabila Responden menolak untuk mengisi Formulir Isian
Sensus (FIS)
3) 3 apabila Responden tidak berada di tempat saat sensus,
akan tetapi ada pihak yang mewakili responden
4) 4 apabila objek sensus tidak/belum berpenghuni
c. Kanwil DJP.... : diisi dengan nama Kanwil DJP pelaksana Sensus
Pajak Nasional (SPN)
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
56 Bangga Bayar Pajak

d. Kantor Pelayanan Pajak Pratama.... : diisi dengan Kantor
Pelayanan Pajak pelaksana Sensus Pajak Nasional (SPN)
e. Cluster (7 digit) merupakan cluster yang akan menjadi tujuan
Sensus Pajak Nasional (SPN) yang tercantum dalam Daftar
Penugasan Sensus (DPS)/Daftar Kesimpulan Hasil Sensus (DKHS),
terdiri dari :
1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang
terdapat pada DPS/DKHS
2) 3 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut cluster di dalam wilayah
KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional yang terdapat pada DPS/DKHS
3) 1 digit terakhir : diisi dengan kode kawasan yang terdapat pada
DPS/DKHS
f. NOP : diisi dengan :
1) Nomor Obyek Pajak (NOP) lokasi sensus apabila diketahui NOP lokasi
sensus yang bersumber pada peta blok/Daftar Hasil Rekaman (DHR)
PBB
2) Dikosongkan apabila lokasi sensus tidak tidak diketahui NOP-nya
( selanj utnya Bagian D harus diisi untuk pemutakhiran data peta
blok dan SI SMI OP)

g. No FIS : diisi dengan nomor urut dari Subjek Pajak Sensus dalam suatu
NOP dari cluster yang akan menjadi tujuan Sensus Pajak Nasional (SPN)






BAGIAN A SUBJEK PAJAK SENSUS (IDENTITAS)

1. Identitas Subjek Pajak Sensus (penulisan nama dan gelar diisi sesuai
dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 Npvember 2010 tentang Pedoman
Standarisasi Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek
Pajak dalam Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)
1.a. Nama (Sesuai KTP) : diisi dengan nama lengkap Subjek Pajak
Sensus yang sesuai dengan KTP tanpa menggunakan gelar
kebangsawanan/gelar akademis/gelar keagamaan/pangkat
militer/pangkat polisi
1.b. Gelar : diisi dengan gelar kebangsawanan/gelar akademis/gelar
keagamaan/pangkat militer/pangkat polisi
Misalnya : RM. SH. atau DR. SST. AK
Perhatian : nomor FIS diisi oleh Ketua UPS ketika melakukan
rekapitulasi pada DPS/DKHS
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
57 Bangga Bayar Pajak

2. Tempat/Tgl Lahir : diisi dengan tempat lahir dan tanggal lahir dari
Subjek Pajak Sensus sesuai dengan KTP. Untuk tanggal lahir diisi dengan
format dd-mm-yyyy

3. Jenis Kelamin : beri tanda silang (x) untuk jenis kelamin Subyek Sensus.
Pilihan :
Laki-laki
Perempuan

4. Alamat Tempat Tinggal (penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-
114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman Standarisasi
Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam
Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)
a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP
Subyek Sensus
Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN
KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA
b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor
sesuai dengan KTP
c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT
dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka
Misalnya : 001/023
d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP
e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP
f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan
KTP
g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak
yang terdiri dari 5 (lima) digit
Misalnya : 12000

5. No Pelanggan PLN : diisi dengan ID Pelanggan PLN dimana lokasi sensus
dilakukan.
Catatan :
a. Apabila terdapat lebih dari satu ID Pelanggan PLN, ditulis salah
satu ID Pelanggan PLN di lokasi sensus.
b. Apabila di lokasi sensus terdapat satu ID Pelanggan PLN untuk
beberapa lokasi sensus, maka ID Pelanggan PLN yang ada
diisikan ke No Pelanggan (nomor 5).
c. Penulisan Nomor Pelanggan PLN ini tanpa tanda baca

6. No Telepon : diisi dengan kode kota, nomor telepon dan extension
(apabila ada) yang bisa dihubungi dari Subyek Sensus

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
58 Bangga Bayar Pajak

7. No Handphone: diisi dengan nomor handphone yang bisa dihubungi
dari Subyek Sensus

8. No Faksimile : diisi dengan kode kota, nomor faksimile yang bisa
dihubungi dari Subyek Sensus

9. Email : diisi dengan email yang dimiliki oleh Subyek Sensus

10. Kewarganegaraan : beri tanda silang (x) pada status kebangsaan
Subjek Pajak Sensus yang sesuai.
Pilihan :
WNI
WNA
Apabila kebangsaan diisi dengan WNA, maka isian Negara Asal harus diisi
No Identitas : diisi dengan nomor identitas Subjek Pajak Sensus yaitu
nomor KTP/Paspor/KITAS. Penulisan nomor identitas Subjek Pajak
Sensus ini tanpa tanda baca

11. WP Terdaftar : beri tanda silang (x) pada pilihan apakah Subjek Pajak
Sensus sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak atau belum terdaftar sebagai
Wajib Pajak.
Pilihan :
Tidak
Ya
Apabila sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak, isian NPWP harus diisi
dengan NPWP Subyek Sensus
12. Menyampaikan SPT Tahunan : beri tanda silang (x) apakah Subjek
Pajak Sensus sudah menyampaikan SPT Tahunan?
Pilihan :
Tidak
Ya
Tahun PajakTerakhir : diisi dengan tahun pajak SPT Tahunan terakhir
disampaikan oleh Subyek Pajak Sensus
13. PKP terdaftar : beri tanda silang (x) pada pilihan apakah sudah
terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Pilihan :
Ya
Tidak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
59 Bangga Bayar Pajak

14. Kedudukan : beri tanda silang (x) pada pilihan kedudukan Subyek
Survey
Pilihan :
Domisili
Lokasi
Catatan : Bagian ini diisi oleh petugas dengan mempertimbangkan
alamat domisili dan alamat sensus

15. Alamat Korespondensi : diisi apabila tidak bertempat tinggal di alamat
yang tertera di KTP (penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-
114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman Standarisasi
Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak
dalam Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)
a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP
Subyek Sensus
Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN
KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA
b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor
sesuai dengan KTP
c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT
dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka
Misalnya : 001/023
d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP
e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP
f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan
KTP
g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak
yang terdiri dari 5 (lima) digit
Misalnya : 12000


BAGIAN B LOKASI SENSUS (TEMPAT TINGGAL/USAHA)

16. Status : beri tanda silang (x) untuk status dari Lokasi Sensus
Pilihan :
Milik Sendiri
Sewa
Lainnya, sebutkan.....................
Catatan :
a. Apabila pilihan status adalah Milik Sendiri maka sensus
berlanjut ke angka 19
b. Apabila pilihan status selain Milik Sendiri maka sensus
berlanjut ke angka 16
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
60 Bangga Bayar Pajak

17. Ada Kegiatan Membangun sendiri (>300m2) : beri tanda silang (x)
apabila pada saat melakukan sensus terlihat ada kegiatan membangun di
Lokasi Sensus
Pilihan :
Tidak
Ya
Luas Bangunan : diisi dengan luas bangunan dari kegiatan membangun
sendiri di Lokasi Sensus dalam satuan meter persegi (m2)

18. Nama Pemilik :
a. untuk individu diisi dengan nama lengkap pemilik Lokasi
Sensus yang sesuai dengan KTP tanpa menggunakan gelar
kebangsawanan/gelar akademis/gelar keagamaan/pangkat
militer/pangkat polisi
b. untuk badan diisi dengan nama Badan ditulis lengkap dengan
nama badan hukum yang disingkat dan diletakkan di belakang
nama setelah tanda koma (,) dan diakhiri dengan tanda titik (.)
Selanjutnya beri tanda silang (x) untuk pilihan :
Individu, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasi
sensus adalah Individu
Badan, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasi sensus
adalah Badan

19. No Identitas : diisi dengan nomor identitas dari individu atau badan
a. Untuk individu, nomor identitas diisi dengan NPWP atau nomor
KTP.
b. Untuk badan, nomor identitas diisi dengan NPWP .
Catatan :
a. penulisan NPWP ini sesuai dengan format penulisan NPWP,
misalnya : 01.234.567.8-910.000
b. Penulisan nomor KTP ini tanpa tanda baca

20. Alamat Tempat Tinggal : diisi dengan alamat tempat tinggal dari
pemilik Lokasi Sensus
a. Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada di
KTP
b. Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan
(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5
November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan
Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data
Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
61 Bangga Bayar Pajak

a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP
Subyek Sensus
Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN
KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA
b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor
sesuai dengan KTP
c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT
dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka
Misalnya : 001/023
d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP
e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP
f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan
KTP
g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak yang
terdiri dari 5 (lima) digit
Misalnya : 12000

21. a. Pebayaran PPh atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan :
beri tanda silang (x) apabila ada pembayaran PPh atas Persewaan
Tanah dan/ atau Bangunan
Pilihan :
Tidak Tahu
Tidak Ada
Ada Pembayaran

b. Apabila ada pembayaran, yang melakukan pembayaran : apabila
ada pembayaran, beri tanda silang (x) pada pihak yang melakukan
pembayaran
Pilihan :
Pemilik
Subjek Pajak Sensus
Lainnya, sebutkan.................................

BAGIAN C KONDISI SUBJEK PAJAK SENSUS (KEGIATAN USAHA)

22. Status : beri tanda silang (x) untuk status dari Subyek Sensus
Pilihan :
Tidak Kawin
Kawin

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
62 Bangga Bayar Pajak

23. Tanggungan : beri tanda silang (x) untuk mengetahui tanggungan dan
jumlah tanggungan dari Subyek Sensus
Pilihan :
Anak, jumlah.........
Saudara, jumlah.........
Orang Tua, jumlah.........
Lainnya, jumlah.........

24. Sumber Penghasilan : diisi dengan sumber penghasilan dari Subyek
Sensus
a. Pekerjaan : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang
berasal dari pekerjaan
Pilihan :
Swasta (Pengurus/Manager/Pegawai)*
PNS
TNI
POLRI
Keterangan : * coret yang tidak perlu pilihan yang ada di dalam tanda
kurung (.....)

b. Usaha : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang berasal
dari usaha. Kemudian isi merk usaha dan jenis usaha dari Subjek
Pajak Sensus sesuai dengan kelompok Usahanya
Pilihan :
Industri, Merk Usaha : .........,Jenis Usaha : .............
Dagang, Merk Usaha : .......,Jenis Usaha : ............
Jasa, Merk Usaha : ........... ., Jenis Usaha : .............
Kode KLU : diisi dengan 5 (lima) digit kode KLU dari salah satu
usaha yang paling dominan (diisi oleh petugas sensus)
c. Modal : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang berasal
dari modal
Pilihan :
Tunai
Surat Berharga
Barang Bergerak
Tanah dan Bangunan

d. Lainnya : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang
berasal dari sumber lainnya
Pilihan :
MLM
Komisi
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
63 Bangga Bayar Pajak

Lainnya, sebutkan..............

25. Sumber Penghasilan dan Jumlah Penghasilan Kotor per Bulan:
beri tanda silang (x) di tempat yang sesuai jenis penghasilan dan jumlah
penghasilan kotor per bulan dari Subjek Pajak Sensus dengan range
penghasilan sebagai berikut (dalam jutaan rupiah dan pembulatan
dilakukan dalam jutaan ke bawah) :
a. 0 10 : yang dimaksud adalah mulai dari 0 s.d 10 juta
b. 11 25 : yang dimaksud adalah mulai dari 11 juta s.d 25 juta
c. 26 50 : yang dimaksud adalah mulai dari 26 juta s.d 50 juta
d. 51 100 : yang dimaksud adalah mulai dari 51 juta s.d 100 juta
e. 101 200 : yang dimaksud adalah mulai dari 101 juta s.d 200 juta
f. 201 400 : yang dimaksud adalah mulai dari 201 juta s.d 400 juta
g. >400 : yang dimaksud adalah lebih dari 400 juta

26. Jumlah Karyawan : beri tanda silang (x) untuk jumlah karyawan dari
Subyek Sensus
Pilihan :
Tidak Ada
1-5 orang
6-15 orang
16-40 orang
>40 orang
Catatan :
Karyawan adalah orang yang bekerja pada Subjek Pajak
Sensus dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan
imbalan secara tetap, antara lain : supir, pembantu rumah
tangga, pegawai di tempat usaha Subyek Sensus

3. BAGIAN PENGESAHAN
Terdapat 3 (tiga) pengesahan di bagian ini, yaitu :
a. Pemberi Jawaban (Responden/Kuasa)*
Pada bagian ini, Pemberi Jawaban (Responden/kuasa)* diminta untuk
mengisi nama dan tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda
tangan pada tempat yang telah disediakan
b. Petugas Sensus
Pada bagian ini, Petugas Sensus diminta untuk mengisi nama dan
tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada
tempat yang telah disediakan
c. Ketua UPS
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
64 Bangga Bayar Pajak

Pada bagian ini, Ketua UPS diminta untuk mengisi nama, NIP dan
tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada
tempat yang telah disediakan
Catatan:
Ketua UPS adalah ketua Unit Pelaksana Sensus (UPS) membubuhkan
tanda tangannya setelah memastikan bagian yang harus diisi
oleh petugas telah terisi dan menuangkan sebagian elemen FIS
yang telah ditentukan ke dalam DPS/DHKS


BAGIAN D ALAMAT SENSUS (Diisi apabila tidak ada dalam peta blok
atau peta blok tidak tersedia)

PERHATIAN :
- Bagian ini diisi oleh petugas sensus
- Diisi apabila Lokasi Sensus yang didatangi tidak ada dalam di peta
blok atau peta blok tidak tersedia


27. NOP : diisi dengan NOP Lokasi Sensus apabila Lokasi Sensus sudah
mempunyai NOP. Apabila lokasi Sensus belum mempunyai NOP maka
bagian NOP ini dikosongkan saja

Alamat diisi dengan alamat dari Lokasi Sensus
a. Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada di
KTP.
b. Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan.

(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5
November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan
Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data Pajak
pada Direktorat Jenderal Pajak)
a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP
Subyek Sensus
Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN
KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA
b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor
sesuai dengan KTP
c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT
dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka
Misalnya : 001/023
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
65 Bangga Bayar Pajak

d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP
e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP
f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan
KTP
g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak
yang terdiri dari 5 (lima) digit
Misalnya : 12000


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
66 Bangga Bayar Pajak

D. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN SENSUS (FIS) BADAN
(FIS-DJP.02)

1. Petunjuk Umum

a. Formulir Isian Sensus Badan (FIS-DJP.02) adalah formulir yang
digunakan untuk melakukan Sensus Pajak Nasional untuk
mendata Subjek Pajak Sensus yang berupa orang pribadi.
b. Warna dari Formulir Isian Sensus Badan (FIS-DJP.02) adalah
merah muda
c. Formulir FIS-DJP.02 harus diisi oleh petugas sensus
berdasarkan keterangan responden, kecuali responden tidak
dapat ditemui secara langsung dengan cara Formulir FIS-DJP.02
ditinggalkan di lokasi sensus untuk diisi oleh responden dan
diambil pada waktu yang telah ditentukan oleh petugas sensus
d. Bagian yang diberi warna lebih gelap (abu-abu) diisi langsung
oleh Supervisor selaku ketua Unit Pelaksana Sensus (UPS)
e. Formulir FIS-DJP.02 harus diisi dengan huruf balok dengan tinta
berwarna hitam

2. Header

a. No Formulir (9 digit), terdiri dari :
1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak
(KPP)
2) 6 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut formulir yang
dikeluarkan oleh KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional
b. Kategori : diisi dengan kategori pelaksanaan sensus terkait
dengan subyek sensus
Pada bagian kategori ini diisi dengan :
1) 1 apabila responden bersedia untuk mengisi dan
menandatangani Formulir Isian Sensus (FIS)
2) 2 apabila Responden menolak untuk mengisi Formulir
Isian Sensus (FIS)
3) 3 apabila Responden tidak berada di tempat saat sensus,
akan tetapi ada pihak yang mewakili responden
4) 4 apabila objek sensus tidak/belum berpenghuni
c. Kanwil DJP.... : diisi dengan nama Kanwil DJP pelaksana Sensus
Pajak Nasional (SPN)
d. Kantor Pelayanan Pajak Pratama.... : diisi dengan Kantor
Pelayanan Pajak pelaksana Sensus Pajak Nasional (SPN)
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
67 Bangga Bayar Pajak

e. Cluster (7 digit) merupakan cluster yang akan menjadi tujuan
Sensus Pajak Nasional (SPN) yang tercantum dalam Daftar
Penugasan Sensus (DPS)/Daftar Kesimpulan Hasil Sensus
(DKHS), terdiri dari :
1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) yang terdapat pada DPS/DKHS
2) 3 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut cluster di dalam
wilayah KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional yang terdapat
pada DPS/DKHS
3) 1 digit terakhir : diisi dengan kode kawasan yang terdapat pada
DPS/DKHS
f. NOP : diisi dengan :
1) Nomor Obyek Pajak (NOP) lokasi sensus apabila diketahui NOP
lokasi sensus yang bersumber pada peta blok/Daftar Hasil
Rekaman (DHR) PBB
2) Dikosongkan apabila lokasi sensus tidak tidak diketahui NOP-nya
( selanj utnya Bagian D harus diisi untuk pemutakhiran
data peta blok dan SI SMI OP)
g. No FIS : diisi dengan nomor urut dari Subjek Pajak Sensus dalam
suatu NOP dari cluster yang akan menjadi tujuan Sensus Pajak
Nasional (SPN)
Perhatian : nomor FIS ini diisi oleh Ketua UPS ketika melakukan
rekapitulasi pada DPS/DKHS


BAGIAN A SUBJEK PAJAK SENSUS (IDENTITAS)

1. Identitas Subjek Pajak Sensus (penulisan nama dan gelar diisi sesuai
dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman
Standarisasi Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek
Pajak dalam Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)
1.a. Nama (Sesuai Akta Pendirian) : diisi dengan nama lengkap
Subjek Pajak Sensus yang sesuai dengan Akta Pendirian Badan
1.b. Badan Hukum : diisi nama badan hukum dari Subyek Sensus
Misalnya : PT, CV , Yayasan, Kongsi, Firma, Asosiasi, BUT
(Bentuk Usaha Tetap), Kantor Dagang Asing, J.O (Joint
Operation), Konsorsium dan lainnya

2. Nomor/Tgl Akta : diisi dengan nomor dan tanggal akta pendirian dari
Subyek Sensus. Untuk tanggal akta diisi dengan format dd-mm-yyyy

3. Jenis Badan : beri tanda silang (x) untuk jenis badan dari Subyek Sensus.
Pilihan :
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
68 Bangga Bayar Pajak

Badan Usaha, untuk jenis badan yang mencari keuntungan
(profit oriented)
Badan Nirlaba, untuk jenis badan yang tidak mencari
keuntungan (misalnya : kegiatan sosial dan
kemasyarakatan, keagamaan, pendidikan, kebudayaan)

4. Alamat Kedudukan (penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-
114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman Standarisasi
Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam
Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)
a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat
kedudukan Subyek Sensus
Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN
KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA
b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor
sesuai dengan alamat kedudukan Subyek Sensus
c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan alamat
kedudukan Subyek Sensus. Untuk RT dan RW terdiri dari 3
(tiga) angka, misalnya : 001/023
d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan alamat
kedudukan Subyek Sensus
e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan alamat
kedudukan Subyek Sensus
f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan
alamat kedudukan Subyek Sensus
g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat kedudukan
subyek pajak yang terdiri dari 5 (lima) digit, misalnya : 12000

5. No Pelanggan PLN : diisi dengan ID Pelanggan PLN dimana lokasi sensus
dilakukan.
Catatan :
a. Apabila terdapat lebih dari satu ID Pelanggan PLN, ditulis salah
satu ID Pelanggan PLN di lokasi sensus.
b. Apabila di lokasi sensus terdapat satu ID Pelanggan PLN untuk
beberapa lokasi sensus, maka ID Pelanggan PLN yang ada
diisikan ke No Pelanggan (nomor 5).
c. Penulisan Nomor Pelanggan PLN ini tanpa tanda baca

6. No Telepon : diisi dengan kode kota, nomor telepon dan extension
(apabila ada) yang bisa dihubungi dari Subyek Sensus

7. No Faksimile : diisi dengan kode kota, nomor faksimile yang bisa
dihubungi dari Subyek Sensus
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
69 Bangga Bayar Pajak



8. Email : diisi dengan email yang dimiliki oleh Subyek Sensus

9. Penanggung Jawab : diisi dengan identitas penanggung jawab dari
Subyek Sensus. Yang dimaksud sebagai penanggung jawab disini adalah
yang menandatangi laporan Surat Pemberitahuan (SPT) dari Subyek
Sensus
a. Nama (Sesuai Akta terakhir) : diisi dengan nama lengkap
Penanggung Jawab Subjek Pajak Sensus yang sesuai dengan
akta terakhir tanpa menggunakan gelar kebangsawanan/gelar
akademis/gelar keagamaan/pangkat militer/pangkat polisi
b. Gelar : diisi dengan gelar kebangsawanan/gelar akademis/gelar
keagamaan/pangkat militer/pangkat polisi dari Penanggung
Jawab Subyek Sensus
c. NPWP : diisi dengan NPWP dari Penanggung Jawab Subyek
Sensus
d. Jabatan : diisi dengan jabatan dari Penanggung Jawab Subyek
Sensus
e. No Identitas : diisi dengan no identitas (nomor
KTP/PASPOR/KITAS) dari Penanggung Jawab Subyek Sensus
Penulisan nomor identitas ini tanpa tanda baca
f. No Handphone : diisi dengan nomor handphone dari
Penanggung Jawab Subyek Sensus
g. Email : diisi dengan email dari Penanggung Jawab Subyek
Sensus

10. WP Terdaftar : beri tanda silang (x) pada pilihan apakah Subjek Pajak
Sensus sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak atau belum terdaftar sebagai
Wajib Pajak.
Pilihan :
Ya
Tidak
Apabila sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak, isian NPWP harus diisi
dengan NPWP Subyek Sensus

11. Menyampaikan SPT Tahunan : beri tanda silang (x) apakah Subjek
Pajak Sensus sudah menyampaikan SPT Tahunan?
Pilihan :
Tidak
Ya
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
70 Bangga Bayar Pajak

Tahun PajakTerakhir : diisi dengan tahun pajak SPT Tahunan
terakhir disampaikan oleh Subyek Pajak Sensus

12. PKP Terdaftar : beri tanda silang (x) pada pilihan apakah sudah
terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Pilihan :
Ya
Tidak

13. Kedudukan : beri tanda silang (x) pada pilihan kedudukan Subyek
Survey
Pilihan :
Domisili
Lokasi
Catatan :
Bagian ini diisi oleh petugas dengan mempertimbangkan
alamat domisili dan alamat sensus

14. Alamat Korespondensi : diisi dengan alamat untuk keperluan
korespondensi. Misalnya alamat yang tercantum di kop surat. (penulisan
alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 Npvember 2010
tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan Alamat Wajib
Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data Pajak pada Direktorat
Jenderal Pajak)
a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat
korespondensi Subyek Sensus
Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN
KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA
b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor
sesuai dengan alamat korespondensi Subyek Sensus
c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan alamat
korespondensi Subyek Sensus. Untuk RT dan RW terdiri dari 3
(tiga) angka
Misalnya : 001/023
d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan alamat
korespondensi Subyek Sensus
e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan alamat
korespondensi Subyek Sensus
f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan
alamat korespondensi Subyek Sensus
g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak
yang terdiri dari 5 (lima) digit
Misalnya : 12000
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
71 Bangga Bayar Pajak

BAGIAN B LOKASI SENSUS (TEMPAT TINGGAL/USAHA)

15. Status : beri tanda silang (x) untuk status dari Lokasi Sensus
Pilihan :
Milik Sendiri
Sewa
Lainnya, sebutkan.....................
Catatan :
a. Apabila pilihan status adalah Milik Sendiri maka survey
berlanjut ke angka 18
b. Apabila pilihan status selain Milik Sendiri maka survey berlanjut
ke angka 15

16. Ada Kegiatan Membangun (>300m2) : beri tanda silang (x) apabila
pada saat melakukan sensus terlihat ada kegiatan membangun di Lokasi
Sensus
Pilihan :
Tidak
Ya
Luas Bangunan : diisi dengan luas bangunan dari kegiatan
membangun sendiri di Lokasi Sensus dalam satuan meter persegi
(m2)

17. Nama Pemilik :
a. untuk individu diisi dengan nama lengkap pemilik Lokasi Sensus
yang sesuai dengan KTP tanpa menggunakan gelar
kebangsawanan/gelar akademis/gelar keagamaan/pangkat
militer/pangkat polisi
b. untuk badan diisi dengan nama Badan ditulis lengkap dengan
nama badan hukum yang disingkat dan diletakkan di belakang
nama setelah tanda koma (,) dan diakhiri dengan tanda titik (.)

Selanjutnya beri tanda silang (x) untuk pilihan :
Individu, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasi
sensus adalah Individu
Badan, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasi sensus
adalah Badan

18. No Identitas : diisi dengan nomor identitas dari individu atau badan
a. Untuk individu, nomor identitas diisi dengan NPWP atau nomor
KTP.
b. Untuk badan, nomor identitas diisi dengan NPWP .
Catatan :
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
72 Bangga Bayar Pajak

a. penulisan NPWP ini sesuai dengan format penulisan NPWP,
misalnya : 01.234.567.8-910.000
b. Penulisan nomor KTP ini tanpa tanda baca

19. Alamat Tempat Tinggal : diisi dengan alamat tempat tinggal dari
pemilik Lokasi Sensus
a. Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada di
KTP
b. Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan
(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5
November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan
Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data Pajak
pada Direktorat Jenderal Pajak)
a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP
Subyek Sensus
Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN
KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA
b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor
sesuai dengan KTP
c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT
dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka
Misalnya : 001/023
d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP
e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP
f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan
KTP
g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak
yang terdiri dari 5 (lima) digit
Misalnya : 12000

20. a. Pembayaran PPh atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan :
beri tanda silang (x) apabila ada pembayaran PPh atas Persewaan Tanah
dan/atau Bangunan
Pilihan :
Tidak Tahu
Tidak Ada
Ada Pembayaran

b. Apabila ada pembayaran, yang melakukan pembayaran : apabila
ada pembayaran, beri tanda silang (x) pada pihak yang melakukan
pembayaran.
Pilihan :
Pemilik
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
73 Bangga Bayar Pajak

Subjek Pajak Sensus
Lainnya, sebutkan.................................


BAGIAN C KONDISI SUBJEK PAJAK SENSUS (KEGIATAN USAHA)

21. Usaha : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang berasal
dari usaha. Kemudian isi merk usaha dan jenis usaha dari Subjek Pajak
Sensus sesuai dengan kelompok Usahanya
Pilihan :
Industri, Merk Usaha : .............., Jenis Usaha : ...............
Dagang, Merk Usaha : .............., Jenis Usaha : ...............
Jasa, Merk Usaha : ..............., Jenis Usaha : ...............
Lainnya, Merk Usaha : .............., Jenis Usaha : ...............
Kode KLU : diisi dengan 5 (lima) digit kode KLU dari salah satu
usaha yang paling dominan (diisi oleh petugas sensus)

22. Omzet : beri tanda silang (x) di tempat yang sesuai jenis penghasilan
dan jumlah omzet dari Subjek Pajak Sensus dalam satu bulan dengan
range omzet sebagai berikut (dalam jutaan rupiah dan pembulatan
dilakukan dalam jutaan ke bawah) :
a. 0 25 : yang dimaksud adalah mulai dari 0 s.d 25 juta
b. 26 50 : yang dimaksud adalah mulai dari 26 juta s.d 50 juta
c. 51 200 : yang dimaksud adalah mulai dari 51 juta s.d 200 juta
d. 201 400 : yang dimaksud adalah mulai dari 201 juta s.d 400 juta
e. >400 : yang dimaksud adalah lebih besar dari 400 juta

23. Pasar : beri tanda silang (x) untuk lokasi pemasaran dari produk atau
jasa dari Subyek Sensus
Pilihan :
Ekspor
Domestik
Ekspor dan Domestik

24. Jumlah Karyawan : beri tanda silang (x) untuk jumlah karyawan dari
Subyek Sensus
Pilihan :
1-5 orang
6-15 orang
16-40 orang
>40 orang
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
74 Bangga Bayar Pajak

Selanjutnya pada bagian Tenaga Kerja ini beri tanda silang (x) apakah
karyawan yang ada di Subjek Pajak Sensus diikutkan dalam Jamsostek
atau tidak
Pilihan :
Ikut Jamsostek
Tidak Ikut Jamsostek

25. Peralatan : beri tanda silang (x) untuk peralatan produksi yang dimiliki
oleh Subyek Sensus
Pilihan :
Milik Sendiri
Sewa
Lainnya

26. Pembukuan : beri tanda silang (x) untuk pembuatan pembukuan oleh
Subyek Sensus
Pilihan :
Sendiri
Akuntan Publik/Konsultan
Lainnya

27. Status Badan : beri tanda silang (x) untuk status badan dari Subyek
Sensus
Pilihan :
Tunggal
Pusat
Cabang

28. Operasi/Waktu Perolehan Penghasilan : beri tanda silang (x) untuk
operasi/waktu perolehan penghasilan dari Subyek Sensus
Pilihan :
Tidak Rutin
Rutin

29. Waktu Operasi : beri tanda silang (x) untuk waktu operasi dari usaha
yang dilakukan oleh Subyek Sensus
Pilihan :
Normal (pagi s.d sore)
24 jam
Tertentu, sebutkan.............. (isikan dengan waktu operasi
dari Subyek Sensus)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
75 Bangga Bayar Pajak

30. Bagian dari Group : beri tanda silang (x) apabila Subjek Pajak Sensus
adalah bagian dari Group
Pilihan :
Tidak
Ya, sebutkan................. (isikan dengan nama Group dari
Subyek Sensus)

BAGIAN PENGESAHAN
Terdapat 3 (tiga) pengesahan di bagian ini, yaitu :
1. Pemberi Jawaban
Pada bagian ini, Pemberi Jawaban diminta untuk mengisi nama dan
tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada tempat
yang telah disediakan. Yang dimaksud dengan pemberi jawaban disini
adalah Penanggung Jawab sebagaimana dimaksud pada angka 9
2. Petugas Sensus
Pada bagian ini, Petugas Sensus diminta untuk mengisi nama, NIP dan
tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada tempat
yang telah disediakan. NIP diisi apabila petugas sensus adalah pegawai
DJP
3. Ketua UPS
Pada bagian ini, Ketua UPS diminta untuk mengisi nama, NIP dan tanggal
pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada tempat yang
telah disediakan


BAGIAN D ALAMAT SENSUS (Diisi apabila tidak ada dalam peta blok
atau peta blok tidak tersedia)

PERHATIAN :
- Bagian ini diisi oleh petugas sensus
- Diisi apabila Lokasi Sensus yang didatangi tidak ada dalam di peta
blok atau peta blok tidak tersedia

31. NOP : diisi dengan NOP Lokasi Sensus apabila Lokasi Sensus sudah
mempunyai NOP.
Apabila lokasi Sensus belum mempunyai NOP maka bagian NOP ini
dikosongkan saja
Alamat diisi dengan alamat dari Lokasi Sensus
- Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada di
KTP
- Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
76 Bangga Bayar Pajak

(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5
November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan
Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data Pajak
pada Direktorat Jenderal Pajak)
a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di lokasi
sensus
Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN KOTA
LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA
b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor sesuai
dengan alamat di lokasi sensus
c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan alamat di lokasi
sensus. Untuk RT dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka
Misalnya : 001/023
d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan alamat di lokasi
sensus
e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan alamat di lokasi
sensus
f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan
alamat di lokasi sensus
g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat lokasi sensus yang
terdiri dari 5 (lima) digit
Misalnya : 12000










Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
77 Bangga Bayar Pajak

E. DAFTAR PENUGASAN SENSUS (DPS)/ DAFTAR KESIMPULAN HASIL
SENSUS (DKHS)

Kode Cluster
: ..
Nama Cluster
: ..
Sektor : ..
Uraian Jumlah NOP
Keseluruhan
Yang Matching dengan NPWP
Yang tidak matching
Alamat
NoFIS NPWP Nama
Alamat Wajib Pajak
Xxxxxx XXxxx No. 99
999 [99.999.999.9-999.009] Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jl. Xxxxxxx Xxxxxx No.99
999 [99.999.999.9-999.009] Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jl. Xxxxxxx Xxxxxx No.99
Xxxxxx XXxxx No. 99
999 [99.999.999.9-999.009] Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jl. Xxxxxxx Xxxxxx No.99
999 [99.999.999.9-999.009] Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jl. Xxxxxxx Xxxxxx No.99
xx.xx.xx.xxx.xxxx-x
xx.xx.xx.xxx.xxxx-x
SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN 2011
KANWIL DJP ..
KPP PRATAMA ..
A. Data Awal berdasarkan Sistem Informasi SENSUS (Yang Matching)
NOP
Kategori Keberadaan
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
: ..
: ..
: ..
: ..
B. Informasi yang diperoleh selama SENSUS (Tidak Matching)
No.
Urut
No. FIS Nama Kategori
1
2
3
4
5
Kode Cluster
Nama Cluster
Sektor
Tanggal Sensus
SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN 2011
KANWIL DJP ..
KPP PRATAMA ..
NOP
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
78 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 2

PENANGGUNGJAWAB
K E T U A
KETUA BIDANG
ANGGARAN, LOGISTIK
DAN SUMBER DAYA
MANUSIA
KETUA BIDANG
PERENCANAAN
SENSUS
KETUA BIDANG
KERJASAMA DAN
PUBLIKASI
KETUA BIDANG
PENYEDIAAN DATA
DAN INFORMASI
KETUA BIDANG
SISTEM INFORMASI
DAN APLIKASI
KETUA BIDANG
PERATURAN
KETUA BIDANG
PROSEDUR DAN
TATA CARA
KETUA BIDANG
PENEGAKAN HUKUM
KETUA BIDANG
EVALUASI
KOORDINATOR
PELAKSANA
WILAYAH SUMATERA
KOORDINATOR
PELAKSANA
WILAYAH JAWA
KOORDINATOR
PELAKSANA
WILAYAH KALIMANTAN
DAN SULAWESI
KOORDINATOR
PELAKSANA
WILAYAH BALI, NUSA
TENGGARA DAN PAPUA
SEKRETARIAT
TIM SENSUS PAJAK NASIONAL
TINGKAT KANWIL DJP
TIM SENSUS PAJAK NASIONAL
TINGKAT KPP
SENSUS PAJAK NASIONAL
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
79 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 3
SENSUS PAJAK NASIONAL
PENANGGUNGJAWAB
( KAKANWIL DJP )
KOORDINATOR
PUBLIKASI DAN
SOSIALISASI
KOORDINATOR
MONITORING &
EVALUASI
KOORDINATOR
PENYISIRAN
KOORDINATOR
SARANA DAN
PRASARANA
SSEKRETARI
TIM SENSUS PAJAK NASIONAL
TINGKAT KPP

TUGAS TIM SENSUS PAJAK NASIONAL
TINGKAT KANTOR WILAYAH DJP
1. Penanggungjawab :
a. Membentuk Tim Sensus Pajak Nasional tingkat Kanwil DJP dengan
Surat Keputusan Kepala Kanwil DJP.
b. Melakukan pencanangan Sensus Pajak Nasional bersama Kepala
Daerah setempat di salah satu sentra bisnis di wilayahnya.
c. Memberikan arahan dan instruksi mengenai persiapan dan
pelaksanaan Sensus Pajak di tingkat Kanwil.
d. Bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan program
Sensus Pajak Nasional di wilayahnya.
e. Melakukan koordinasi dengan Ketua Tim Sensus Pajak Nasional
dari KPP Pratama yang berada di wilayah kerjanya.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
80 Bangga Bayar Pajak


2. Sekretaris :
a. Melakukan koordinasi dengan KPP Pratama di wilayahnya terkait
dengan persiapan data Wajib Pajak yang diperlukan untuk
Sensus Pajak Nasional.
b. Memantau kegiatan back office dalam rangka Sensus Pajak
Nasional.
c. Mengagendakan rapat Tim Sensus Pajak Nasional.
d. Membuat dan mendistribusikan notula rapat serta korespondensi
dalam rangka Sensus Pajak Nasional.
e. Mengadministrasikan seluruh data dan dokumen terkait program
Sensus Pajak Nasional.
3. Koordinator Sarana dan Prasarana :
a. Merencanakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayahnya.
b. Menyediakan sarana dan prasarana terkait informasi perpajakan
sehubungan dengan Sensus Pajak Nasional misalnya leaflet,
brosur, mobil keliling, pojok pajak dan sebagainya.
c. Melakukan koordinasi dengan Sub Tim Sarana dan Prasarana
yang ada di seluruh KPP Pratama di wilayahnya.
d. Memastikan tersedianya kebutuhan sarana dan prasarana selama
pelaksanaan sensus pajak di seluruh KPP Pratama di wilayahnya.
4. Koordinator Publikasi dan Sosialisasi :
a. Merencanakan kegiatan publikasi dan sosialisasi Sensus Pajak
Nasional di wilayahnya.
b. Mempersiapkan materi dan metode publikasi dan sosialisasi
Sensus Pajak Nasional dan dapat disesuaikan dengan kondisi
wilayah setempat.
c. Melakukan publikasi dan sosialisasi Sensus Pajak Nasional tingkat
Kanwil DJP sesuai kondisi wilayah setempat.
d. Melaksanakan koordinasi dengan Sub Tim Publikasi dan
Sosialisasi yang ada di seluruh KPP Pratama di wilayahnya.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
81 Bangga Bayar Pajak

e. Memberikan asistensi dan bimbingan mengenai persiapan dan
pelaksanaan Sensus Pajak kepada KPP di wilayahnya.
f. Mengoperasikan mobil keliling, pojok pajak dan sejenisnya di
wilayah masing-masing.
5. Koordinator Penyisiran :
a. Merencanakan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayahnya
yang berkoordinasi dengan KPP Pratama dalam wilayah kerjanya.
b. Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, instansi
keamanan, asosiasi, dan pihak lainnya.
c. Melaksanakan koordinasi dengan Sub Tim Penyisiran di seluruh
KPP Pratama yang ada di wilayahnya.
d. Memberikan masukan kepada KPP Pratama terkait pelaksanaan
penyisiran di lapangan.
e. Membuat kompilasi hasil pelaksanaan sensus pajak di KPP
Pratama yang ada di wilayahnya.
6. Koordinator Monitoring dan Evaluasi :
a. Memantau dan mengawasi pelaksanaan sensus pajak yang
dilakukan oleh KPP Pratama di wilayahnya.
b. Melakukan evaluasi pelaksanaan sensus pajak berdasarkan
laporan dari KPP Pratama di wilayahnya dan hasil pemantauan.
c. Memberikan rekomendasi kepada KPP Pratama berdasarkan hasil
evaluasi pelaksanaan sensus pajak.
d. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan sensus
pajak di wilayahnya ke Kepala Kanwil DJP selaku
Penanggungjawab.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
82 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 4
SENSUS PAJAK NASIONAL
KETUA TIM
SUB TIM
PUBLIKASI
DAN
SOSIALISASI
SUB TI M
SARANA DAN
PRASARANA
SUB TIM
PENGOLAHAN
DATA DAN
PELAPORAN
SEKRETARIS
SUB TIM
PENYISIRAN
UNIT
PELAKSANA
SENSUS
( UPS)
SUB TIM
MONITORING
DAN
EVALUASI

TUGAS TIM SENSUS PAJAK NASIONAL
TINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK

1. Ketua Tim :
a. Membuat rencana program Sensus Pajak Nasional di tingkat KPP
Pratama.
b. Melakukan koordinasi antar Sub Tim Sensus Pajak Nasional.
c. Memberikan petunjuk dan arahan tentang pedoman pelaksanaan
sensus pajak kepada masing-masing Sub Tim.
d. Mengevaluasi pelaksanaan dan tindak lanjut program Sensus Pajak
Nasional berdasarkan laporan dari masing-masing Sub Tim Sensus
Pajak Nasional.
e. Memberikan laporan terkait pelaksanaan dan tindak lanjut program
Sensus Pajak Nasional kepada Kepala Kanwil DJP.
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
83 Bangga Bayar Pajak

2. Sekretaris :
a. Memantau persiapan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di masing-
masing Sub Tim.
b. Mengagendakan rapat Tim Sensus Pajak Nasional.
c. Membuat dan menyampaikan notula rapat serta korespondensi dalam
rangka program Sensus Pajak Nasional kepada Ketua Tim.
d. Mengadministrasikan seluruh dokumen terkait program Sensus Pajak
Nasional.
3. Ketua Sub Tim Sarana dan Prasarana :
a. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk keperluan
Sensus Pajak Nasional misalnya Formulir Isian Sensus (FIS), formulir
Pendaftaran WP, Kartu NPWP, formulir SPT, SSP, ATK, mobil keliling
dan pojok pajak.
b. Mendistribusikan sarana dan prasarana terkait sensus kepada masing-
masing Sub Tim.
c. Memastikan tersedianya kebutuhan sarana dan prasarana selama
pelaksanaan sensus pajak.

4. Ketua Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan :
a. Menyiapkan data Peta Blok PBB dan SISMIOP sebagai basis utama
program Sensus Pajak Nasional.
b. Menyiapkan data terkait kewajiban perpajakan WP di lokasi yang
akan disensus, antara lain:
1) Data pemegang NOP di lokasi yang akan disisir yang belum
mempunyai NPWP.
2) Data WP yang masih dalam proses pelayanan.
3) Data WP 1500 penentu penerimaan di Kantor Pelayanan Pajak.
c. Merekam dan memutakhirkan data berdasarkan hasil sensus.
d. Mendistribusikan Alat Keterangan (Alket) ke seksi terkait atau KPP
lain.
e. Membuat Laporan Pelaksanaan Sensus.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
84 Bangga Bayar Pajak

5. Ketua Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi :
a. Menyiapkan materi publikasi dan sosialisasi program Sensus Pajak
Nasional.
b. Melaksanakan publikasi melalui media massa dan media lainnya.
c. Melaksanakan sosialisasi sesuai dengan jadwal dan tempat yang
disepakati dengan Sub Tim Penyisiran.

6. Ketua Sub Tim Monitoring dan Evaluasi :
a. Memonitor dan mengawasi pelaksanaan sensus pajak yang dilakukan
oleh masing-masing Sub Tim.
b. Melakukan evaluasi pelaksanaan sensus pajak berdasarkan laporan
dari masing-masing Sub Tim.
c. Memberikan rekomendasi kepada Sub Tim berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan sensus pajak.
d. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan sensus pajak
ke Kepala KPP Pratama.
7. Ketua Sub Tim Penyisiran :
a. Menerima data dari Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan sebagai
dasar untuk melakukan penyisiran.
b. Melakukan penyisiran ke obyek sensus.
c. Melakukan klarifikasi data perpajakan dari Sub Tim Pengolahan Data
dan Pelaporan dengan data hasil penyisiran, untuk tujuan
ekstensifikasi, intensifikasi dan pemutakhiran data.
d. Mengirimkan data hasil penyisiran ke Sub Tim Pengolahan Data dan
Pelaporan untuk dilakukan perekaman data.
e. Membuat laporan hasil penyisiran kepada Ketua Tim.



Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
85 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN
TENTANG TANGGUNG JAWAB
ATAS KERAHASIAAN DATA PERPAJAKAN WAJIB PAJAK

Yang Bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ............................................................................(1)
Alamat : ............................................................................(2)

Menyatakan bahwa:
1. Saya sebagai Petugas Pelaksana Sensus Non PNS yang terlibat dalam
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayah kerja
KPP..................................(3), sehingga tercakup dalam ketentuan
sebagaimana diatur dalam UU KUP Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana
telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2009 Tentang ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 34.
2. Saya sebagai Petugas Pelaksana Sensus Non PNS yang terlibat dalam
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayah kerja
KPP..................................(4), tidak akan memberitahukan kepada pihak
lain segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepada saya tentang
data dan/atau informasi terkait responden yang digunakan selama
melaksanakan Sensus Pajak Nasional di wilayah kerja
KPP.................................................................(5)
3. Apabila dikemudian hari ternyata Saya sebagai Petugas Pelaksana Sensus
Non PNS yang terlibat dalam pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayah
kerja KPP...............................(6), terbukti secara sah dan/atau
meyakinkan melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 34 UU
Nomor 28 tahun 2007 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU
Nomor 16 Tahun 2009 Tentang ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, Saya bersedia dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya.

..................,....................(7)

Meterai Tempel,Rp 6000

........................................(8)
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
86 Bangga Bayar Pajak




Petunjuk Pengisian:

Angka 1 : Diisi dengan nama lengkap dari Petugas Pelaksana Sensus
Non PNS sesuai dengan identitas yang berlaku (SIM/KTP)
Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap dari Petugas Pelaksana Sensus
Non PNS sesuai dengan identitas yang berlaku (SIM/KTP)
Angka 3-6 : Diisi dengan Kantor Pelayanan Pajak yang melaksanakan
Sensus Pajak Nasional
Angka 7 : Diisi dengan tanggal penandatanganan Pakta Integritas
Angka 8 : Diisi dengan nama, dan tanda tangan Petugas Pelaksana
Sensus Non PNS






















Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
87 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 6
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.. (1)


Nomor : S-............................(2) ..... ............20..(5)
Sifat : .(3)
Hal : Pemberitahuan Pelaksanaan Kegiatan Sensus Pajak Nasional


Yth. Bupati/Walikota/...................
.................................................
.................................................
.................................................(4)


Sebagaimana diketahui bahwa peningkatan penerimaan pajak
terutama PPh sangat tergantung pada besarnya jumlah orang pribadi atau
badan yang melakukan pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan Undang-
undang Perpajakan. Peningkatan penerimaan PPh secara langsung juga
mendukung peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dalam upaya meningkatkan jumlah wajib pajak dan penerimaan PPh,
Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini KPP Pratama....................(6)akan
melaksanakan kegiatan Sensus Pajak Nasional.
Berkenaan dengan hal itu dimohon bantuan dan dukungan Saudara
kiranya dapat memerintahkan atau menugaskan pegawai ditingkat Kelurahan
dan atau Kecamatan untuk memberikan dukungan dan bantuan pelaksanaan
kegiatan dimaksud. Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan pada
periode.......s/d..............(7)sesuai rencana kerja KPP Pratama.
Atas bantuan dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.



Kepala Kantor,



.......................(8)
NIP.......................







Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
88 Bangga Bayar Pajak


Petunjuk Pengisian :

Angka 1 : Diisi dengan unit pelaksana Sensus Pajak Nasional
Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Keluar Unit Pelaksana Sensus
Pajak Nasional
Angka 3 : Diisi dengan sifat Surat Permohonan
Angka 4 : Diisi dengan Kepala Daerah dan alamat yang dituju
Angka 5 : Diisi dengan tanggal pembuatan surat
Angka 6 : Diisi dengan Unit Pelaksana Sensus Pajak Nasional
Angka 7 : Diisi dengan sesuai rencana kerja KPP
Angka 8 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor

























Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
89 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 7
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.. (1)


Nomor :(2) (6)
Sifat :(3)
Lamp :.(4)
Hal : Permohonan Pendampingan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional


Kepada. Yth..(5)


Sehubungan dengan adanya pelaksanaan Sensus Pajak Nasional yang
akan dilakukan oleh Sub Tim Sensus Pajak Nasional di KPP, kami meminta
pendampingan dari Unit Saudara untuk membantu kelancaran dan keamanan
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional pada :
Hari/tanggal :.(7)
Lokasi :.(8)

Demikian permohonan ini dibuat dan atas kerja sama Saudara kami
ucapkan terima kasih.





Kepala Kantor,



Nama. (9)
NIP.




Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
90 Bangga Bayar Pajak

Petunjuk Pengisian :
Angka 1 : Diisi dengan unit pelaksana Sensus Pajak Nasional
Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Keluar Unit Pelaksana Sensus
Pajak Nasional
Angka 3 : Diisi dengan sifat Surat Permohonan
Angka 4 : Diisi apabila diperlukan
Angka 5 : Diisi dengan alamat yang dituju
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pembuatan surat
Angka 7 : Diisi dengan hari/tanggal pelaksanaan Sensus Pajak
Nasional
Angka 8 : Diisi dengan lokasi Sensus Pajak Nasional
Angka 9 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor









Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
91 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 8
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.. (1)


Hal: Himbauan Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan

Yth. Bapak/Ibu Responden Sensus Pajak Nasional
di.(2)

Pertama-tama ijinkalah kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas peran serta Saudara sebagai warga negara dengan
melaksanakan kewajiban perpajakan sebaik-baiknya. Pelaksanaan kewajiban
perpajakan yang Saudara lakukan merupakan bentuk partisipasi langsung
dalam membiayai pembangunan nasional yang menjadi tanggung jawab kita
bersama sebagai bangsa.
Perpajakan Indonesia menganut sistem self assessment yang
memberi kepercayaan penuh kepada Wajib Pajak untuk melaksanakan
kewajiban perpajakannya dengan cara menghitung, membayar dan
melaporkan sendiri pajak yang terhutang. Adapun kewajiban Saudara selaku
warga negara antara lain:
1. Mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak .(3)untuk
memiliki NPWP sebagai sarana administrasi perpajakan apabila Saudara
telah memenuhi syarat subjektif sebagai Wajib Pajak.
2. Mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan)
Pajak Penghasilan sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan dan pembayaran pajak.
3. Membayar angsuran pajak yang terhutang paling lambat setiap tanggal 15
bulan berikutnya dan melaporkan Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa)
paling lambat setiap tanggal 20 bulan berikutnya.
Dalam hal Saudara belum melaksanakan kewajiban perpajakan,
dan untuk menghindari sanksi yang dapat memberatkan Saudara, dengan ini
kami himbau agar Saudara segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan
NPWP dan menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
Untuk bantuan dan informasi dalam rangka memenuhi kewajiban
perpajakan, Saudara dapat menghubungi Account Representative (AR) kami di
nomor telepon . (4) petugas kami dengan siap dan senang hati akan
membantu.


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
92 Bangga Bayar Pajak


Kepedulian dan peran aktif Saudara dalam melaksanakan
kewajiban perpajakan sangat menentukan dalam kemandirian APBN. Terima
kasih atas peran serta Saudara.


Kepala Kantor


.(5)
NIP..


Petunjuk Pengisian :
Angka 1 : Diisi dengan unit pelaksana Sensus Pajak Nasional
Angka 2 : Diisi dengan alamat yang dituju
Angka 3 : Diisi dengan Unit Pelaksana Sensus Pajak Nasional
Angka 4 : Diisi dengan Contact Person dan nomor telepon yang bisa
dihubungi
Angka 5 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
93 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 9

Kantor Pelayanan Pajak....................(1)
FORMULIR PENGAMATAN POTENSI PAJAK
Nomor Formulir:............................(2)
Cluster : .........................(3)
Tanggal : .........................(4)
Petugas Pengamat : .........................(5)
Klasifikasi Status Tindak Lanjut : .........................(6)


I Pelaksanaan Kegiatan Lapangan
Jenis Kegiatan
Dilaksanakan
Keterangan
Ya Tidak
a. Penjelasan Maksud dan Tujuan SPN
(7) (7) (8)
b. Wawancara Responden dan
Pengisian FIS oleh Petugas
(7) (7) (8)
c.Penandatanganan FIS oleh
Responden
(7) (7) (8)
d. Penempelan Stiker (7) (7) (8)

II Sasaran Pengamatan
a. Kondisi Usaha/Kantor/Tempat Tinggal

(9)
b. Harta Tidak Bergerak

(10)
c. Harta Bergerak
(11)

d. Lainnya
(12)


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
94 Bangga Bayar Pajak

III Hambatan/masalah yang ditemui


(13)



IV Kesimpulan Hasil Pengamatan


(14)





Petugas



. (15)
NIP....(16)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
95 Bangga Bayar Pajak

Petunjuk Pengisian:







Angka 1 : Diisi dengan unit pelaksana Sensus Pajak Nasional
Angka 2 : Diisi dengan nomor FIS
Angka 3 : Diisi dengan nomor kode cluster
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
Angka 5 : Diisi dengan nama petugas pengamat
Angka 6
dan 7
: Diisi dengan memberi tick mark () pada kolom Ya atau
Tidak
Angka 8 : Diisi dengan penjelasan apabila diperlukan
Angka 9 : Diisi dengan kondisi usaha/kantor/tempat tinggal yang ada
pada saat pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
Angka 10 : Diisi dengan harta tidak bergerak yang ada pada saat
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
Angka 11 : Diisi dengan harta bergerak yang ada pada saat
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
Angka 12 : Diisi dengan pengamatan lainnya yang ditemui pada saat
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
Angka 13 : Diisi dengan hambatan/masalah yang ditemui
Angka 14 : Diisi dengan kesimpulan hasil pengamatan
Angka 15 : Diisi dengan nama petugas pengamat
Angka 16 : Diisi dengan NIP petugas pengamat
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
96 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 10

SURAT PERNYATAAN TIDAK BERSEDIA MENGISI/MENANDATANGANI
FORMULIR ISIAN SENSUS


Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Responden :
NOP :
NPWP :
Alamat :

setelah menerima penjelasan dari Petugas Sensus, dengan ini Saya
menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa saya tidak bersedia mengisi
dan/atau menandatangani Formulir Isian Sensus Pajak Nasional. Demikian
surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
.,. 2011
Mengetahui, Responden yang bersangkutan,
Petugas Sensus Pajak Nasional



NIP

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
97 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 11


BERITA ACARA RESPONDEN MENOLAK MENGISI DAN MENANDATANGANI
SURAT PERNYATAAN

Pada hari ini................tanggal...bulan... tahun...(2) berdasarkan Surat Tugas
Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
Nomor....................tanggal...................(3) maka kami yang tersebut di
bawah ini selaku Sub Tim Penyisiran Sensus Pajak Nasional terhadap
responden (Wajib Pajak):
Nama : ........................................................................(4)
NPWP : ........................................................................(5)
NOP : ........................................................................(6)
Alamat : ........................................................................(7)

Sehubungan responden (Wajib Pajak) menolak untuk diwawancara dan
mengisi serta menandatangani Surat Pernyataan, maka Sub Tim Penyisiran
membuat Berita Acara Menolak untuk Mengisi dan menandatangani Surat
Pernyataan dengan disaksikan oleh saksi dari pihak lain.

Berdasarkan Berita Acara ini maka akan ditindaklanjuti sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Demikian Berita Acara inidibuat dengan sebenarnya.


Saksi


Nama.....................................(8) Nama..........................(9)
NIP.............................


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
................................................................................(1)
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
98 Bangga Bayar Pajak

Petunjuk Pengisian:

Angka 1 : Diisi dengan KPP pelaksana SPN
Angka 2 : Diisi dengan hari, tanggal, tahun berita Acara dibuat
Angka 3 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Tugas Tim SPN
Angka 4 : Diisi dengan nama responden (Wajib Pajak) yang ditemui
Angka 5 : Diisi dengan NOP (pre-printed)
Angka 6 : Diisi dengan NPWP apabila sudah ber-NPWP
Angka 7 : Diisi dengan alamat responden
Angka 8 :
Diisi dengan nama dan tanda tangan saksi yang memiliki
keterkaitan dengan responden sebagai contoh karyawan
dll.
Angka 9 :
Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Supervisor Unit
Pelaksana Sensus
Angka 10 :
Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Anggota Unit
Pelaksana Sensus apabila ada












Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
99 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 12

BERITA ACARA RESPONDEN
TIDAK DAPAT DITEMUI DI LOKASI SENSUS (FIS KATEGORI 3)

Pada hari ini
.....................tanggal......bulan...........................tahun..........(2)
Berdasarkan Surat Tugas Nomor.....................tanggal.............................(3)
Kami selaku Unit Pelaksana Sensus atas responden:
Nama : .................................................(4)
NPWP : .................................................(5)
NOP : .................................................(6)
Alamat : .................................................(7)
telah melakukan kunjungan:
Kunjungan Orang yang dapat ditemui 1)
Ke- Hari Tanggal Waktu Nama Tanda Tangan
1 ..........(8) ..........(9) ..........(10) ..........(11) ..........(12)
2 ..........(13) ..........(14) ..........(15) ..........(16) ..........(17)

Dengan hasil akhir Formulir Isian Sensus tidak diisi.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya.


Unit Pelaksana Sensus
Supervisor Petugas


Nama.......................(18) Nama................(19)
NIP........................... NIP.........................





KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
................................................................................(1)
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
100 Bangga Bayar Pajak

Keterangan :
Angka 1 : Diisi dengan nama KPP Pelaksana SPN
Angka 2 : Diisi dengan hari, tanggal, bulan, tahun Berita Acara dibuat
Angka 3 : Diisi dengan Nomor dan tanggal Surat Tugas Tim SPN KPP
Angka 4 : Diisi dengan nama responden (Wajib Pajak) yang ditemui
Angka 5 : Diisi dengan NOP (pre-printed)
Angka 6 : Diisi dengan NPWP apabila sudah ber-NPWP
Angka 7 : Diisi dengan alamat responden
Angka 8 : Diisi dengan hari kunjungan pertama
Angka 9 : Diisi dengan tanggal (dd/mm/yyyy) kunjungan pertama
Angka 10 : Diisi dengan waktu pada kunjungan pertama
Angka 11 : Diisi dengan nama orang yang dapat ditemui dilokasi dan
mempunyai keterkaitan dengan responden pada kunjungan
pertama
Angka 12 : Diisi dengan tanda-tangan orang yang dapat ditemui
dilokasi dan mempunyai keterkaitan dengan responden
pada kunjungan pertama
Angka 13 : Diisi dengan hari kunjungan kedua
Angka 14 : Diisi dengan tanggal (dd/mm/yyyy) kunjungan kedua
Angka 15 : Diisi dengan waktu pada kunjungan kedua
Angka 16 : Diisi dengan nama orang yang dapat ditemui dilokasi dan
mempunyai keterkaitan dengan responden pada kunjungan
kedua
Angka 17 : Diisi dengan tanda-tangan orang yang dapat ditemui
dilokasi dan mempunyai keterkaitan dengan responden
pada kunjungan kedua
Angka 18 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Supervisor UPS
Angka 19 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Petugas UPS


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
101 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 13


TANDA TERIMA DOKUMEN
FORMULIR ISIAN SENSUS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ..............................................................
Hubungan dengan
Responden : ..............................................................
Alamat* : ..............................................................
NOP * : ..............................................................


Dengan ini telah menerima dokumen Formulir Isian Sensus dari petugas
Sensus Pajak Nasional untuk diserahkan kepada responden sensus yang
dituju.




..........,................,20...


Petugas Sensus Pajak nasional Pihak yang menerima





Nama................................... Nama.........................
NIP......................................


Catatan: * diisi oleh petugas sensus













Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
102 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 14
LAPORAN HARIAN

Tanggal Pelaksanaan Sensus : ...............................
Kode cluster : ...............................
Nama Cluster : ...............................
Sektor : ...............................

No Nomor DPS
Tim Pelaksana
Sensus
Status Pelaksanaan*
1 2 3 4





Jumlah

Keterangan:
* Diisi dengan jumlah yang telah diisi responden, dengan status pelaksanaan sebagai
berikut:
1. Responden dapat ditemui dan bersedia mengisi dan menandatangani FIS
2. Responden dapat ditemui tetapi tidak bersedia untuk mengisi dan menandatangani
FIS
3. Responden tidak berada di tempat saat sensus, akan tetapi ada pihak yang memiliki
hubungan dengan responden
4. Kondisi Objek sensus kosong belum/tidakberpenghuni








Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
103 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 15
LAPORAN TINDAK LANJUT HASIL PEREKAMAN FIS
Kode Cluster : ...............................
Nama Cluster : ............................... Tanggal Cetak...........
Sektor : ...............................

No NOP NPWP NAMA WP
STATUS
A B C D E F G H I



Keterangan:
A
B
C
D
E

G
H
I




WP Tidak bisa ditemui di lokasi sensus
WP dapat ditemui, BELUM ber-NPWP
WP dapat ditemui, SUDAH ber-NPWP dan terdaftar di KPP sendiri
WP dapat ditemui, SUDAH ber-NPWP dan terdaftar di KPP lain
WP dapat ditemui, namun tidak memenuhi syarat untuk ber-NPWP
WP dapat ditemui, berdasarkan pengamatan atau FIS telah memenuhi
syarat untuk dikukuhkan sebagai PKP
WP terdaftar, BELUM menyampaikan SPT
Berdasarkan pengamatan ditemukan potensi pajak
Berdasarkan pengamatan ditemukan potensi PPN KMS terdapat
perubahan data




Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
104 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 16

MONITORING SPN
PERIODE: TGL/BLN/TAHUN s.d. TGL/BLN/TAHUN
1a Nasional
No Kantor Wilayah Target
Kategori Wajib Pajak
1 2 3 4 Total
1 010-Kanwil DJP NAD
2 ...
Total

1b Kanwil (Contoh 010-KANWIL DJP NAD)
No Kantor Pelayanan Pajak Target
Kategori Wajib Pajak
1 2 3 4 Total
1
010-Kanwil DJP NAD

2
101-PRATAMA BANDA ACEH

...
Total

1C.1 KPP (Contoh 101-KPP PRATAMA BANDA ACEH)
No Nama Petugas Target
Kategori Wajib Pajak
1 2 3 4 Total
1
101-PRATAMA BANDA ACEH

2
Budi

...
Total
1C.1 KPP (Contoh 101-KPP PRATAMA BANDA ACEH) Petugas: Budi
No NPWP Nama NOP Kategori
Tgl
Rekam
Petugas
Peekam
KPP
1
00.000.000.0-101.000
Amir
2



Total
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
105 Bangga Bayar Pajak


Keterangan:
1 Responden bersedia mengisi dan menandatangani FIS
2 Responden Menolak mengisi FIS
3 Responden Tidak berada di tempat
4 Objek sensus tidak/belum berpenghuni











Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
106 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 17
LAPORAN TINDAK LANJUT HASIL PEREKAMAN FIS
PERIODE: TGL/BLN/TAHUN s.d. TGL/BLN/TAHUN
2a Nasional
No KANTOR wILAYAH
STATUS TINDAK LANJUT
A B C D E F G H I J



2b Kanwil (Contoh 010-KANWIL DJP NAD)
No KANTOR wILAYAH
STATUS TINDAK LANJUT
A B C D E F G H I J
Kantor Pelayanan Pajak

010-Kanwil DJP NAD


101-PRATAMA BANDA ACEH

...
Total
2C.1 KPP (Contoh 101-KPP PRATAMA BANDA ACEH)
No KANTOR wILAYAH
STATUS TINDAK LANJUT
A B C D E F G H I J

101-PRATAMA BANDA ACEH


Budi

tOTAL
2C.2 KPP (Contoh 101-KPP PRATAMA BANDA ACEH) Petugas: Budi
No NPWP Nama NOP Kategori
Tgl
Rekam
Petugas
Peekam
KPP
1
00.000.000.0-
101.000
Amir
2



Total

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
107 Bangga Bayar Pajak

Keterangan:
1 Responden bersedia mengisi dan menandatangani FIS
2 Responden Menolak mengisi FIS
3 Responden Tidak berada di tempat
4 Objek sensus tidak/belum berpenghuni







Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
108 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 18


TAG LI NE SENSUS PAJAK NASIONAL

1. Ajak Pajak (Ajak Peduli Pajak),
2. Ajak daftar NPWP
3. Ajak hitung pajak
4. Ajak bayar pajak
5. Ajak lapor SPT
6. Ajak keluarga peduli pajak
7. Ajak tetangga peduli pajak
8. Ajak yang lainnya peduli pajak
9. Ayo Peduli Pajak, bangun negeri dengan bayar pajak


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
109 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 19

SARANA DAN PRASARANA PUBLIKASI SPN

1. Kojib Sensus Pajak










2. Stiker, pulpen, name tag, rompi, dan topi


Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
110 Bangga Bayar Pajak












































Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
111 Bangga Bayar Pajak














3. Handuk dan Stiker

















Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
112 Bangga Bayar Pajak

4. Balon Udara




Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
113 Bangga Bayar Pajak

5. Standing Banner

























Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
114 Bangga Bayar Pajak

6. Kipas tangan











7. Running Text













Mari kita ikuti dan sukseskan Sensus Pajak
Nasional(SPN) untuk pembangunan dan kesejahteraan
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL
115 Bangga Bayar Pajak

Anda mungkin juga menyukai