Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya
menempati posisi keempat didunia (Cina, India, dan Amerika Serikat), dengan
laju pertumbuhannya yang masih relative tinggi. Esensi tugas program keluarga
berencana (!) dalam hal ini jelas yaitu menurunkan "ertilitas agar dapat
mengurangi beban pembangunan demi ter#ujudnya kebahagian dan kesejahteraan
bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam $$ %o.&'
(ahun &))* tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
seajahtera, de"inisi ! adalah merupakan upaya meningkatkan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pende#asaan usia perka#inan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga
guna me#ujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
&
+ertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
,asil proyeksi !adan +usat Stastistik (!+S) menunjukkan jumlah penduduk
Indonesia pada tahun *'&' mencapai *-&,. juta dan menjadi *.),/ juta pada
tahun *'&0. 1ika laju pertumbuhan +enduduk (2++) di Indonesia saat ini stagnan
pada &,- 3, maka diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan meningkat dua
kali lipat setiap 0' tahun. enaikan jumlah penduduk berdampak pada persoalan
ketahanan pangan, pemenuhan kebutuhan energi, pengendalian lingkungan hidup,
dan rendahnya Indeks +embangunan 4anusia (I+4) Indonesia. Saat ini Indonesia
berada pada peringkat &'5 dari &6* negara dalam hal apa7.
*
bagaimana dg
pertumbuhan penduduk di alsel dan !1! 777
+emerintah dalam rangka upaya pengendalian jumlah penduduk,
menerapkan program eluarga !erencana (!) sejak tahun &)/' dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan ! dan kesehatan
reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat atau angka kematian ibu, bayi,
dan anak, serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka
membangun keluarga kecil berkualitas.
*
Salah satu upaya pemerintah dalam
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui pelaksanaan program
! bagi pasangan usia subur (+$S). !erdasarkan $ndang8$ndang %omor 0*
(ahun *'') tentang +erkembangan ependudukan dan +embangunan eluarga,
pengembangan kuantitas penduduk dilakukan untuk me#ujudkan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara jumlah penduduk dengan lingkungan yang
baik yang berupa daya dukung alam maupun daya tampung lingkungan serta
kondisi perkembangan sosial ekonomi dan budaya.

+rogram ! merupakan upaya
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesehatan ibu dan
anak. +rogram ! secara nasional maupun internasional diakui sebagai salah satu
program yang mampu menurunkan angka "ertilitas.
-,.
Salah satu strategi dari pelaksanaan program ! sendiri seperti tercantum
dalam 9encana +embangunan 1angka 4enengah (9+14) tahun *''.8*'') adalah
meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (41+) seperti
I$: (Intra $terine :evice), implant (susuk) dan sterilisasi. I$: merupakan salah
satu jenis alat kontrasepsi non hormonal dan termasuk alat kontrasepsi jangka
panjang yang ideal dalam upaya menjarangkan kehamilan. euntungan
pemakaian I$: yakni hanya memerlukan satu kali pemasangan untuk jangka
#aktu yang lama dengan biaya yang relati" murah, aman karena tidak mempunyai
pengaruh sistemik yang beredar ke seluruh tubuh, tidak mempengaruhi produksi
ASI dan kesuburan cepat kembali setelah I$: dilepas.
0
!erdasarkan mini survey tahun *'&& penggunaan 41+ relati" masih
rendah di kalangan #anita pasangan usia subur pada masing8masing #ilayah di
Indonesia. ,al ini di pengaruhi oleh banyak "aktor seperti "aktor sosial,
demogra"i, ekonomi dan sarana serta "aktor yang berkaitan dengan kualitas "aktor
pelayanan 41+.
-
bagaimana pencapaian pengguna 41+ di alsel ; !jb 77
!erdasarkan pencapaian program ! puskesmas cempaka tahun *'&*
penggunaan 41+ atau kontrasepsi non hormonal masih rendah di ba#ah target
/03 yakni, paling rendah penggunaan I$: yang hanya sebesar &*,*3.
!erdasarkan data tersebut tampaknya strategi peningkatan penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang (41+) seperti I$:, terlihat kurang berhasil.
9endahnya pemakaian kontrasepsi I$: dikarenakan beberapa "aktor
seperti < &) ketidaktahuan peserta tentang kelebihan ! I$:, dimana pengetahuan
terhadap alat kontarsepsi merupakan pertimbangan dalam menentukan metode
kontrasepsi yang digunakan. *) ualitas pelayanan !, dilihat dari segi
ketersediaan alat kontrasepsi, ketersediaan tenaga yang terlatih dan kemampuan
medis teknis petugas pelayanan kesehatan. -) !iaya pelayanan I$: yang mahal.
.) Adanya hambatan dukungan dari suami dalam pemakaian alat kontrasepsi I$:.
0) Adanya niat yang timbul dari adanya sikap yang didasarkan pada kepercayaan,
norma8norma di masyarakat dan norma pokok yang ada dalam lingkungan. Salah
satu norma yang dianut masyarakat adalah pemasangan I$: yang dilakukan di
aurat (vagina) sehingga menimbulkan perasaan malu = enggan untuk
menggunakan I$:.
0
>leh karena itu dalam rangka meningkatkan pemakaian alat kontrasepsi
I$:, maka perlu dilakukan penelitian terhadap masyarakat #ilayah kerja
puskesmas cempaka sebagai sasaran pelayanan !, untuk mengetahui lebih lanjut
"aktor8"aktor yang mempengaruhi penggunaan ! non hormonal (I$:).
A. Rumusan Masalah
4asalah dalam penelitian ini adalah ?Apa saja "aktor yang mempengaruhi
rendahnya penggunaan alat kontrasepsi I$: di #ilayah kerja +uskesmas 9a#at
Inap Cempaka !anjarbaru7@.
B. Tujuan Penelitian
&. (ujuan $mum
$ntuk mengetahui "aktor8"aktor yang mempengaruhi rendahnya
penggunaan I$: di #ilayah kerja +uskesmas 9a#at Inap Cempaka
!anjarbaru.
*. (ujuan husus
a. 4enggambarkan "aktor tingkat pendidikan responden sebagai "aktor
yang mempengaruhi rendahnya penggunaan kontrasepsi I$:.
b. 4enggambarkan "aktor pengetahuan responden sebagai "aktor yang
mempengaruhi rendahnya penggunaan kontrasepsi I$:.
c. 4enggambarkan "aktor persepsi nilai responden sebagai "aktor yang
mempengaruhi rendahnya penggunaan kontrasepsi I$:.
d. 4enggambarkan "aktor budaya responden sebagai "aktor yang
mempengaruhi rendahnya penggunaan kontrasepsi I$:.
e. 4enggambarkan "aktor dukungan dari suami responden sebagai "aktor
yang mempengaruhi rendahnya penggunaan kontrasepsi I$:.
". 4enggambarkan "aktor biaya dari responden sebagai "aktor yang
mempengaruhi rendahnya penggunaan kontrasepsi I$:.
g. 4enggambarkan "aktor e"ek samping dari responden sebagai "aktor
yang mempengaruhi rendahnya penggunaan kontrasepsi I$:.
h. 4enggambarkan "aktor dukungan dari petugas ! sebagai "aktor
yang mempengaruhi rendahnya penggunaan kontrasepsi I$:.
C. Manfaat Penelitian
&. !agi +uskesmas 9a#at Inap Cempaka !anjarbaru
,asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guna
peningkatan pelayanan kontasepsi I$: demi terciptanya metode
kontrasepsi e"ekti" dan berjangka panjang.
*. !agi Institusi +endidikan
+enelitian ini diharapkan dapat memberikan man"aat khususnya dalam
memperbanyak re"erensi tentang alat kontrasepsi I$: dan sebagai acuan
bagi peneliti selanjutnya.
-. !agi akseptor I$: (9esponden)
,asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi
masyarakat setempat untuk mengerti dan memahami tentang "ungsi,
man"aat, serta e"ekti"itas kontrasepsi I$: sehingga masyarakat semakin
mengenal dan pemakaian kontrasepsi I$: semakin bertambah.
.. !agi +eneliti
+enelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan #a#asan
dalam penelitian serta sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah
didapatkan.
0. !agi +eneliti 2ain
Agar dapat dijadikan masukan dalam penelitian serupa dan dapat lebih
memperdalam penelitian yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai