Anda di halaman 1dari 37

TEORI BELAJ AR & APLI KASI NYA TEORI BELAJ AR & APLI KASI NYA

Manf aat Teor i Bel aj ar Bagi Gur u : Manf aat Teor i Bel aj ar Bagi Gur u :
Membant u gur u unt uk memahami bagai mana Membant u gur u unt uk memahami bagai mana
si sw a bel aj ar si sw a bel aj ar
Membant u pr oses bel aj ar l ebi h ef ek t i f , ef i si en Membant u pr oses bel aj ar l ebi h ef ek t i f , ef i si en
dan pr oduk t i f dan pr oduk t i f
Membi mbi ng gur u unt uk mer anc ang dan Membi mbi ng gur u unt uk mer anc ang dan Membi mbi ng gur u unt uk mer anc ang dan Membi mbi ng gur u unt uk mer anc ang dan
mer enc anak an pr oses pembel aj ar annya mer enc anak an pr oses pembel aj ar annya
Menj adi panduan gur u unt uk mengel ol a k el as Menj adi panduan gur u unt uk mengel ol a k el as j p g g j p g g
Membant u gur u unt uk mengeval uasi pr oses, Membant u gur u unt uk mengeval uasi pr oses,
per i l ak u gur u sendi r i ser t a hasi l bel aj ar si sw a per i l ak u gur u sendi r i ser t a hasi l bel aj ar si sw a
yang t el ah di c apai yang t el ah di c apai yang t el ah di c apai yang t el ah di c apai
Membant u gur u dal am member i k an duk ungan Membant u gur u dal am member i k an duk ungan
dan bant uan k epada si sw a sehi ngga dapat dan bant uan k epada si sw a sehi ngga dapat
menc apai pr est asi mak si mal menc apai pr est asi mak si mal menc apai pr est asi mak si mal menc apai pr est asi mak si mal
Ha Hal l- -hal yang harus diketahui hal yang harus diketahui
dalam teori belajar dalam teori belajar ::
Konsep dasar teori tersebut beserta ciri Konsep dasar teori tersebut beserta ciri--ciri dan ciri dan Konsep dasar teori tersebut beserta ciri Konsep dasar teori tersebut beserta ciri ciri dan ciri dan
persyaratan yang melingkupinya persyaratan yang melingkupinya
Bagaimana sikap dan peran guru dalam proses Bagaimana sikap dan peran guru dalam proses g p p g p g p p g p
pembelajaran jika teori tersebut diterapkan pembelajaran jika teori tersebut diterapkan
Faktor Faktor--faktor lingkungan (fasilitas, alat, faktor lingkungan (fasilitas, alat,
suasana) apa yang perlu diupayakan untuk suasana) apa yang perlu diupayakan untuk suasana) apa yang perlu diupayakan untuk suasana) apa yang perlu diupayakan untuk
mendorong proses pembelajaran mendorong proses pembelajaran
Tahapan apa saja yang harus dilakukan guru Tahapan apa saja yang harus dilakukan guru Tahapan apa saja yang harus dilakukan guru Tahapan apa saja yang harus dilakukan guru
untuk melaksanakan proses pembelajaran untuk melaksanakan proses pembelajaran
Apa yang harus dilakukan siswa dalam proses Apa yang harus dilakukan siswa dalam proses
b l j b l j belajarnya belajarnya
Beberapa faktor yg hrs Beberapa faktor yg hrs
di i b k k ik k i i i di i b k k ik k i i i dipertimbangkan ketika mengkritisi dipertimbangkan ketika mengkritisi
teori belajar adalah : teori belajar adalah :
Mengenali tokoh, perjalanan hidup dan Mengenali tokoh, perjalanan hidup dan
proses akademik yang ditempuh serta proses akademik yang ditempuh serta
perjuanganyangditempuh untuk perjuanganyangditempuh untuk perjuangan yang ditempuh untuk perjuangan yang ditempuh untuk
menelurkan teori belajar yang menelurkan teori belajar yang
dikemukakannya dikemukakannya
Memahami konteks generasi, situasi jaman Memahami konteks generasi, situasi jaman
atau tahun yang melatar atau tahun yang melatar- -belakangi belakangi
peristiwa kelahiran teori peristiwa kelahiran teori- -teori belajar teori belajar pp jj
tersebut tersebut
Proses kekinian dari teori tersebut dan Proses kekinian dari teori tersebut dan
perkembangannya perkembangannya perkembangannya perkembangannya
EMPAT EMPAT TEORI BELAJ AR TEORI BELAJ AR EMPAT EMPAT TEORI BELAJ AR TEORI BELAJ AR
Behavioristik Behavioristik Behavioristik Behavioristik
Kognitif Kognitif
Kognisi Sosial dan Kognisi Sosial dan Humanistik Humanistik
KK KHD KHD Konsep KonsepKH Dewantara KH Dewantara
i l j h i i ik i l j h i i ik Teori Belajar Behavioristik Teori Belajar Behavioristik
a. a. Edward Lee Thorndike Edward Lee Thorndike (1874 (1874- -1949 ) 1949 )
bb Ivan P Ivan P Pavlov (1849 Pavlov (1849 -- 1936) 1936) b. b. Ivan P Ivan P.. Pavlov (1849 Pavlov (1849 1936) 1936)
c. c. Burrhus F Burrhus F. . Skinner Skinner ( (1904 1904 - - 1990) 1990)
d. d. Robert Gagn (1916 Robert Gagn (1916- -2002) 2002)
Edward Lee Thorndike Edward Lee Thorndike (1874 (1874- -1949 ) 1949 )
BBelajar elajar : : peristiwa peristiwa
terbentuknya asosiasi terbentuknya asosiasi-- terbentuknya asosiasi terbentuknya asosiasi
asosiasi antara peristiwa asosiasi antara peristiwa- -
peristiwa peristiwa : : stimulus (S) dgn stimulus (S) dgn
respon respon (R) (R) respon respon (R). (R).
Stimulus Stimulus :: suatu perubahan suatu perubahan
dari lingkungan eksternal dari lingkungan eksternal
j di t d t k j di t d t k yang menjadi tanda untuk yang menjadi tanda untuk
mengaktifkan organisme mengaktifkan organisme
untuk beraksi atau berbuat untuk beraksi atau berbuat R R
RRespon espon : : sembarang tingkah sembarang tingkah
laku yang dimunculkan laku yang dimunculkan
karena adanya perangsang karena adanya perangsang karena adanya perangsang karena adanya perangsang
Ivan Petrovich Pavlov Ivan Petrovich Pavlov
(1849 (1849 - - 1936) 1936)
Classic Classical al Conditioning Conditioninggg
(pengkondisian atau (pengkondisian atau
persyaratan klasik) adalah persyaratan klasik) adalah
proses yangditemukan Pavlov proses yangditemukan Pavlov proses yang ditemukan Pavlov proses yang ditemukan Pavlov
melalui percobaannya melalui percobaannya
terhadap anjing, terhadap anjing,
PPerangsang asli dan netral erangsang asli dan netral
dipasangkan dengan stimulus dipasangkan dengan stimulus
bersyarat secara berulang bersyarat secara berulang-- bersyarat secara berulang bersyarat secara berulang--
ulang sehingga memunculkan ulang sehingga memunculkan
reaksi yang diinginkan reaksi yang diinginkan
Eksperimen Pavlov Eksperimen Pavlov
Burrhus Frederic Skinner Burrhus Frederic Skinner
((1904 1904 - - 1990) 1990)
Operant Conditioning Operant Conditioning Operant Conditioning Operant Conditioning
Gaya mengajar guru Gaya mengajar guru
secara searah dan secara searah dan secara searah dan secara searah dan
dikontrol guru melalui dikontrol guru melalui
pengulangan ( pengulangan (drill drill) dan ) dan p g g ( p g g ( ))
latihan ( latihan (exercise exercise). ).
Manajemen kelas Manajemen kelas jj
berupa usaha untuk berupa usaha untuk
memodifikasi perilaku memodifikasi perilaku
((b h i difi i b h i difi i )) ((behavior modification behavior modification))
Ekspe imen Skinne Ekspe imen Skinne Eksperimen Skinner Eksperimen Skinner
Robert Gagn (1916 Robert Gagn (1916- -2002) 2002) g ( g ( ))
9 Kondisi Instruksional 9 Kondisi Instruksional
Gainingattention Gainingattention = Mendapatkan perhatian = Mendapatkan perhatian Gaining attention Gaining attention Mendapatkan perhatian Mendapatkan perhatian
I nform learner of objectives I nform learner of objectives = Menginformasikan = Menginformasikan
siswa mengenai tujuan yang akan dicapai siswa mengenai tujuan yang akan dicapai
Stimulate recall of prerequisite learning Stimulate recall of prerequisite learning= Stimulasi = Stimulasi
kemampuan dasar siswa untuk persiapan belajar kemampuan dasar siswa untuk persiapan belajar
Present new material Present new material = Penyajian materi baru = Penyajian materi baru
Provide guidance Provide guidance = Menyediakan pembimbingan = Menyediakan pembimbingan
Elicit performance Elicit performance = Memunculkan tindakan = Memunculkan tindakan
Provide feedback about correctness Provide feedback about correctness = Siap = Siap
memberikan umpan balik langsung terhadap hasil memberikan umpan balik langsung terhadap hasil
yangbaik yangbaik yang baik yang baik
Assess performance Assess performance = Menilai hasil belajar yang = Menilai hasil belajar yang
ditunjukkan ditunjukkan
Enhance retention and recall Enhance retention and recall
APLIKASI TEORI BEHAVI ORISTIK APLIKASI TEORI BEHAVI ORISTIK O O O O
DLM PEMBELAJ ARAN DLM PEMBELAJ ARAN
Hal Hal--hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori
b h i i tik d l h i i b h i i tik d l h i i i i k t d i i i k t d i behavioristik adalah ciri behavioristik adalah ciri--ciri kuat yang mendasarinya ciri kuat yang mendasarinya
yaitu : yaitu :
Mementingkan pengaruh lingkungan Mementingkan pengaruh lingkungan
Mementingkan bagian Mementingkan bagian- -bagian ( elementalistik ) bagian ( elementalistik )
Mementingkan peranan reaksi. Mementingkan peranan reaksi.
Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar
melalui prosedur stimulus respon. melalui prosedur stimulus respon.
Mementingkan peranan kemampuan yang sudah Mementingkan peranan kemampuan yang sudah
terbentuk sebelumnya, terbentuk sebelumnya, y , y ,
Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan
dan pengulangan dan pengulangan
Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku
yang diinginkan yang diinginkan
Peran G Peran Guru uru
MMenyusun bahan pelajaran dalam bentuk enyusun bahan pelajaran dalam bentuk
yang sudah siap yang sudah siap ( (modul modul, , instruksi instruksi dll dll) )
Guru tidak banyak memberikan ceramah, Guru tidak banyak memberikan ceramah, y , y ,
tetapi instruksi singkat tetapi instruksi singkat diikuti contoh diikuti contoh- -contoh contoh
((dilakukan sendiri dilakukan sendiri / / simulasi simulasi) )
Bahan pelajaran Bahan pelajaran disusun disusun sederhana sederhana menuju menuju kompleks. kompleks.
Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian- -bagian kecil yang ditandai bagian kecil yang ditandai
dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu. dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu.
Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
Kesalahan harus segera diperbaiki. Kesalahan harus segera diperbaiki.
Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan
dapat menjadi kebiasaan Hasil yang diharapkan dari penerapan teori dapat menjadi kebiasaan Hasil yang diharapkan dari penerapan teori dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori
behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan
Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang
kurang sesuai mendapat penghargaan negatif kurang sesuai mendapat penghargaan negatif kurang sesuai mendapat penghargaan negatif kurang sesuai mendapat penghargaan negatif
Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.
Peran siswa Peran siswa
Berlaku Berlaku ((doing doing) ) sesuai sesuai instruksi instruksi
Meniru Meniru perilaku perilaku yang yang dicontohkan dicontohkan Meniru Meniru perilaku perilaku yang yang dicontohkan dicontohkan
Mengikuti Mengikuti aturan aturan- -aturan aturan yang yang ditetapkan ditetapkan
((positif positifdiulangi diulangi negatif negatif--dihilangkan dihilangkan)) ((positif positifdiulangi diulangi, , negatif negatif--dihilangkan dihilangkan))
Berlatih Berlatih melalui melalui pengulangan pengulangan dan dan
pembiasaan pembiasaan pembiasaan pembiasaan
Menguasai Menguasai ketrampilan ketrampilan dasar dasar sebagai sebagai
persyaratan persyaratan penguasaan penguasaan ketrampilan ketrampilan persyaratan persyaratan penguasaan penguasaan ketrampilan ketrampilan
selanjutnya selanjutnya
Teori Kognitif dan Konstruktivisme Teori Kognitif dan Konstruktivisme Teori Kognitif dan Konstruktivisme Teori Kognitif dan Konstruktivisme
Kogni t i f Kogni t i f
W t h i W t h i -- Wer t hei mer Wer t hei mer
-- Kur t Kof f k a Kur t Kof f k a
Kohl er Kohl er (1887 (1887 1959) 1959) -- Kohl er Kohl er (1887 (1887--1959) 1959)
Konst r uk t i vi sme Konst r uk t i vi sme Konst r uk t i vi sme Konst r uk t i vi sme
-- J ohn Dew ey J ohn Dew ey (1856 (1856- -1952) 1952)
-- J ean Pi aget J ean Pi aget (1896 (1896--1980) 1980) -- J ean Pi aget J ean Pi aget (1896 (1896--1980) 1980)
-- J er ome Br unner (1915 J er ome Br unner (1915-- ) )
Wolfgang Kohle (1887 Wolfgang Kohle (1887 1959) 1959) Wolfgang Kohler (1887 Wolfgang Kohler (1887--1959) 1959)
IInsight nsight ::pengamatan pengamatan IInsight nsight ::pengamatan pengamatan
atau pemahaman atau pemahaman
mendadak t mendadak thd hd
hubungan hubungan antar bagian antar bagian
di d di dlm lmsuatu situasi suatu situasi
l h l h permasalahan. permasalahan.
Insight ini sering Insight ini sering
dh b k d dh b k d dihubungkan d dihubungkan dgn gn
pernyataan pernyataan aha aha..
Kohler (1925) suggested that problem Kohler (1925) suggested that problem
solving involves mentally combining and solving involves mentally combining and
recombining various elements of a problem recombining various elements of a problem
until a structure that solves the problem is until a structure that solves the problem is
achieved. achieved.
EKSPERIMEN KOHLER EKSPERIMEN KOHLER
(a) layang (a) layang- -layang (diamond), (b) segiempat, (c) segitiga, (d) segidelapan layang (diamond), (b) segiempat, (c) segitiga, (d) segidelapan
J ohn De e (1856 J ohn De e (1856 1952) 1952) J ohn Dewey (1856 J ohn Dewey (1856--1952) 1952)
Belajar harus bersifat Belajar harus bersifat
aktif, langsung terlibat, aktif, langsung terlibat,
berpusat pada siswa (SCL berpusat pada siswa (SCL
Student Student Centered Centered == Student Student--Centered Centered
Learning) dalam konteks Learning) dalam konteks
pengalaman sosial pengalaman sosial pengalaman sosial pengalaman sosial
Kesadaran sosial menjadi Kesadaran sosial menjadi
tujuan dari semua tujuan dari semua tujuan dari semua tujuan dari semua
pendidikan pendidikan
Guru bertindak sebagai Guru bertindak sebagai Guru bertindak sebagai Guru bertindak sebagai
fasilitator fasilitator
J ean Piaget (1896 J ean Piaget (1896- -1980) 1980)
Belajar mendasari pd Belajar mendasari pd
ppengamatan engamatan yg yg melibatkan melibatkan
seluruh indra menyimpan seluruh indra menyimpan seluruh indra, menyimpan seluruh indra, menyimpan
kesan lebih lama dan kesan lebih lama dan
menimbulkan sensasi yang menimbulkan sensasi yang
b k d i b k d i membekas pada siswa membekas pada siswa
Proses belajar terdiri dari 3 Proses belajar terdiri dari 3
tahapan yaitu tahapan yaitu asimilasi asimilasi tahapan, yaitu tahapan, yaitu asimilasi asimilasi, ,
akomodasi akomodasi, dan , dan equilibrasi equilibrasi
(penyeimbangan) (penyeimbangan)
Guru memfasilitasi proses Guru memfasilitasi proses
terjadinya ketidakseimbangan terjadinya ketidakseimbangan
(diseq ilib i m) (diseq ilib i m) (disequilibrium) (disequilibrium)
J erome Brunner (1915 J erome Brunner (1915- - ))
TTiga tahap iga tahapp perkembangan erkembangan kognitif anak kognitif anak
-- Enaktif (0 Enaktif (0 3 tahun) 3 tahun), ,
-- Ikonik (3 Ikonik (3- -8 tahun) 8 tahun), ,
-- Simbolik (>8 tahun) Simbolik (>8 tahun) ( ) ( )
BBelajar elajar : upaya : upaya membebaskan siswa membebaskan siswa
untuk belajar sendiri untuk belajar sendiri :: discovery discovery untuk belajar sendiri untuk belajar sendiri : : discovery discovery
(belajar dengan cara menemukan) (belajar dengan cara menemukan)
Kurikulumspiral Kurikulumspiral pemberian materi pemberian materi dari dari Kurikulum spiral Kurikulum spiral pemberian materi pemberian materi dari dari
yang sederhana sampai yang yang sederhana sampai yang
kompleks kompleks
Konsep Teori Kognitif Konsep Teori Kognitif
Siswa : pembelajar yang aktif Siswa : pembelajar yang aktif Siswa : pembelajar yang aktif Siswa : pembelajar yang aktif
Belajar : proses menemukan (insight Belajar : proses menemukan (insight aha) dan aha) dan
memperoleh penyelesaian masalah (problem solving) memperoleh penyelesaian masalah (problem solving)
Guru : pendamping teman diskusi serta fasilitator yang Guru : pendamping teman diskusi serta fasilitator yang Guru : pendamping, tem,an diskusi serta fasilitator, yang Guru : pendamping, tem,an diskusi serta fasilitator, yang
memberikan alat belajar, memanipulasi situasi dan kondisi memberikan alat belajar, memanipulasi situasi dan kondisi
belajar shg siswa bisa belajar sendiri belajar shg siswa bisa belajar sendiri
Kegiatan belajar : to Kegiatan belajar : to explore to manipulate to experiment explore to manipulate to experiment Kegiatan belajar : to Kegiatan belajar : to explore, to manipulate, to experiment, explore, to manipulate, to experiment,
to question, and to search out answers for themselves to question, and to search out answers for themselves --
activity is essential activity is essential
Fasilitas : Fasilitas : Laboratories workshops and technologies that Laboratories workshops and technologies that Fasilitas : Fasilitas : Laboratories, workshops and technologies that Laboratories, workshops and technologies that
encourage interactivity such as multimedia, hypermedia and encourage interactivity such as multimedia, hypermedia and
virtual reality. virtual reality.
Tapi Computer software that is strictly drill and practice Tapi Computer software that is strictly drill and practice Tapi Computer software that is strictly drill and practice Tapi Computer software that is strictly drill and practice
does not fit in with an active discovery environment. Drill does not fit in with an active discovery environment. Drill
and memorization practice, often used in language schools, and memorization practice, often used in language schools,
do not encourage creativity or discovery do not encourage creativity or discovery
APLIKASI TEORI KOGNITIF DAN APLIKASI TEORI KOGNITIF DAN
KONSTRUKTIVISTIK DLM PEMBELAJ ARAN KONSTRUKTIVISTIK DLM PEMBELAJ ARAN
Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah : Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif adalah :
Menghasilkan individu Menghasilkan individu atau anak yang memiliki atau anak yang memiliki
kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap
persoalan yang dihadapi, persoalan yang dihadapi,
Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi
situasi yang memungkinkan pengetahuan dan situasi yang memungkinkan pengetahuan dan situasi yang memungkinkan pengetahuan dan situasi yang memungkinkan pengetahuan dan
keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.
LLatihan memecahkan masalah seringkali dilakukan atihan memecahkan masalah seringkali dilakukan
l l i b l j k l k d li i l h l l i b l j k l k d li i l h melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah
dalam kehidupan sehari dalam kehidupan sehari- -hari hari
Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat p p p p
menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya.
Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan
teman yang membuat situasi yang kondusif untuk teman yang membuat situasi yang kondusif untuk teman yang membuat situasi yang kondusif untuk teman yang membuat situasi yang kondusif untuk
terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta
didik didik..
Bukan aplikasi teori kognitif Bukan aplikasi teori kognitif
Aplikasi teori kognif : Learner at the controls Aplikasi teori kognif : Learner at the controls
T i K i i S i l d H i tik T i K i i S i l d H i tik Teori Kognisi Sosial dan Humanistik Teori Kognisi Sosial dan Humanistik
Kognisi Sosial Kognisi Sosial Kognisi Sosial Kognisi Sosial
Lev Vygotsky Lev Vygotsky (1896 (1896- -1934) 1934)
Albert Bandura (1925 Albert Bandura (1925 ) )
Humanistik Humanistik
Ab h M l Ab h M l Abraham Maslow Abraham Maslow
Carl Rogers (1902 Carl Rogers (1902-- ))
Le V gotsk Le V gotsk (1896 (1896 1934) 1934) Lev Vygotsky Lev Vygotsky (1896 (1896--1934) 1934)
Dampak So Dampak Sos sial, ial, Peer Peer
debrieffing debrieffing
Scaffolding Scaffolding, ,
Zone Of Proximal Zone Of Proximal Zone Of Proximal Zone Of Proximal
Development Development (ZPD) (ZPD)
Albert Bandura (1925 Albert Bandura (1925 )) Albert Bandura (1925 Albert Bandura (1925 ))
TTeori belajar sosial atau eori belajar sosial atau
kognitif sosial serta kognitif sosial serta
efikasi diri efikasi diri
Modelling = peneladanan Modelling = peneladanan
EEksperimen Bobo Doll ksperimen Bobo Doll pp
menunjukkan anak menunjukkan anak
meniru secara persis meniru secara persis
perilaku agresif dari perilaku agresif dari
orang dewasa di orang dewasa di
sekitarnya sekitarnya sekitarnya sekitarnya
Contoh aplikasi : Contoh aplikasi : pp
-- Berkunjung ke Berkunjung ke
tokoh/ahli tokoh/ahli
tertentu tertentu
(Sbg model) (Sbg model)
-- Demonstrasi Demonstrasi
-- Role playing Role playing
Abraham Maslow ( ) Abraham Maslow ( )
Ca l Roge s (1902 Ca l Roge s (1902 )) Carl Rogers (1902 Carl Rogers (1902-- ))
Experiential Learning Experiential Learning Experiential Learning Experiential Learning
menunjuk pada pemenuhan menunjuk pada pemenuhan
kebutuhan dan keinginan kebutuhan dan keinginan
siswa siswa
Kualitas belajar mencakup : Kualitas belajar mencakup :
keterlibatan siswa secara keterlibatan siswa secara
personal, berinisiatif, personal, berinisiatif,
l i l h i di i l i l h i di i evaluasi oleh siswa sendiri, evaluasi oleh siswa sendiri,
dan adanya efek yang dan adanya efek yang
membekas pada siswa membekas pada siswa
Dua tipe belajar : Dua tipe belajar : Dua tipe belajar : Dua tipe belajar :
kognitif (kebermaknaan) kognitif (kebermaknaan)
experiential experiential (pengalaman atau (pengalaman atau
signifikansi) signifikansi) signifikansi) signifikansi)
APLIKASI TEORI HUMANISTIK DLM PEMBELAJ ARAN APLIKASI TEORI HUMANISTIK DLM PEMBELAJ ARAN
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh ruh atau atau
spirit spirit human being human being selama proses pembelajaran yang selama proses pembelajaran yang
mewarnai metode mewarnai metode--metode yang diterapkan. metode yang diterapkan. mewarnai metode mewarnai metode metode yang diterapkan. metode yang diterapkan.
GGuru uru : : memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna
belajar dalam kehidupan siswa. belajar dalam kehidupan siswa.
Siswa Siswa berperan sebagai pelaku utama ( berperan sebagai pelaku utama (student center student center) )
yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.
Diharapkan siswa memahami potensi diri mengembangkan Diharapkan siswa memahami potensi diri mengembangkan Diharapkan siswa memahami potensi diri, mengembangkan Diharapkan siswa memahami potensi diri, mengembangkan
potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri
yang bersifat negatif yang bersifat negatif
Proses belajar : menyenangkan dan bermakna bagi siswa Proses belajar : menyenangkan dan bermakna bagi siswa
Aplikasi teori humanistik lebih Aplikasi teori humanistik lebih
menunjuk pada menunjuk pada ruh ruh atau atau spirit spirit
human being human being yang mewarnai yang mewarnai
APLIKASI TEORI APLIKASI TEORI
HUMANISTIKDLM HUMANISTIKDLM
gg y g y g
proses proses pembelajaran pembelajaran dlm dlmmetode metode--
metode yang diterapkan. metode yang diterapkan.
GGuru uru :: memberikan motivasi, memberikan motivasi,
HUMANISTIK DLM HUMANISTIK DLM
PEMBELAJ ARAN PEMBELAJ ARAN
GGuru uru : : memberikan motivasi, memberikan motivasi,
kesadaran mengenai makna belajar kesadaran mengenai makna belajar
dalam kehidupan siswa. dalam kehidupan siswa.
Siswa Siswa berperan sebagai pelaku berperan sebagai pelaku Siswa Siswa berperan sebagai pelaku berperan sebagai pelaku
utama ( utama (student center student center) yang ) yang
memaknai proses pengalaman memaknai proses pengalaman
belajarnya sendiri. Diharapkan belajarnya sendiri. Diharapkan belajarnya sendiri. Diharapkan belajarnya sendiri. Diharapkan
siswa memahami potensi diri, siswa memahami potensi diri,
mengembangkan potensi dirinya mengembangkan potensi dirinya
secara positif dan meminimalkan secara positif dan meminimalkan
t i di i b if t tif t i di i b if t tif potensi diri yang bersifat negatif potensi diri yang bersifat negatif
Proses Proses belajar belajar : : menyenangkan menyenangkan
dan dan bermakna bermakna bagi bagi siswa siswa da da be a a be a a bag bag ss a ss a
Ki Hajar Dewantara Ki Hajar Dewantara
2 Mei 1889 2 Mei 1889 2 Mei 1889 2 Mei 1889
Ing ngarsa sung Ing ngarsa sung
tulada tulada :: di depan di depan tulada tulada : : di depan di depan
memberi teladan memberi teladan
Ingmadya mangun Ingmadya mangun Ing madya mangun Ing madya mangun
karsa karsa : : ditengah ditengah
menciptakan peluang menciptakan peluang
t k b k t k b k untuk berprakarsa untuk berprakarsa
TTut wuri handayani ut wuri handayani ::
dari belakang dari belakang dari belakang dari belakang
memberikan dorongan memberikan dorongan
dan arahan dan arahan

Anda mungkin juga menyukai