Anda di halaman 1dari 38

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PEHUBUNGAN


Jalan Poros Kolaka Kendari Desa Orawa Kec. Tirawuta
RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT
Pekerjaan
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DAN DEUKER PLAT
Sumber Dana
APBD Kab Kolaka Timur
Tahun Anggaran 2014
Konsultan Perencana
Lokasi
JL. MAKUASA
Kec. Tirawuta Kab. Kolaka Timur
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 1
S SY YA AR RA AT T- -S SY YA AR RA AT T U UM MU UM M
PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Penyediaan dan pengadaan bahan-bahan/material, tenaga kerja, peralatan
kerja, peralatan pengangkutan, penyediaan air kerja dan tenaga listrik untuk
menyelesaikan pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase dan Duiker
Plat Kabupaten Kolaka Timur Tahun Anggaran 2014 sesuai dengan
gambar kerja, RKS dan Kontrak Kerja (Borongan).
1.2. Lokasi Pekerjaan :
1.3. Pekerjaan tersebut meliputi :
1) Pekerjaan persiapan
2) Pekerjaan pembongkaran Bangunan Lama
3) Pekerjaan tanah
4) Pekerjaan Batu dan Plesteran
5) Pekerjaan beton
6) Pekerjaan pembersihan dan pemeliharaan
PASAL 2. PERATURAN DAN KETENTUAN TEKNIS BANGUNAN
2.1. Dalam melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan lain dalam Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan umum sesuai dengan peraturan konstruksi bangunan dan
infrastruktur bangunan yang ditentukan Pemerintah Republik Indonesia,
termasuk segala perubahan dan tambahannya, seperti PBI 1971 dan
SKSNI 1991, PPKI 1961 dan lain-lain.
2.2. Untuk melaksanakan pekerjaan, berlaku dan mengikat pula:
1) Gambar kerja (Detail Perencanaan) berikut perubahan-perubahannya
yang telah disahkan oleh Pemilik kegiatan.
2) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
3) Berita Acara penjelasan pekerjaan kantor dan lapangan (aanwijzing).
4) Surat Keputusan Pemilik kegiatan tentang penunjukan Kontraktor.
5) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
6) Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya
7) Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) dan network planning yang
telah disetujui Pemilik kegiatan dan Kontraktor.
B BA AG GI IA AN N
1
Jalan Makuasa Kec. Tirawuta Kab. kolaka Timur
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 2
PASAL 3. PENJELASAN GAMBAR DAN RKS
3.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar kerja (Detail Perencanaan) dan
RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) termasuk tambahan dan
perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing).
3.2. Bilamana terdapat ketidak sesuaian antara gambar dengan RKS, maka
yang mengikat dan berlaku adalah RKS. Bilamana suatu gambar tidak
cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala lebih
besar yang berlaku.
3.3. Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan
kepada Pimpinan Kegiatan atau Pengawas Lapangan yang ditunjuk Pemilik
kegiatan dan mengikuti keputusannya.
PASAL 4. JADWAL PELAKSANAAN
4.1. Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Kontraktor wajib membuat Rencana
Pelaksanaan secara terperinci berupa Barchart dan S-Curve.
4.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah diajukan kepada Pemilik kegiatan,
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah SPMK diterima Kontraktor.
4.3. Rencana Kerja yang telah disahkan oleh Pemilik kegiatan harus ditempel di
bangsal/direksikeet lapangan, yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan
pekerjaan (Presentasi Kerja).
4.4. Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor
berdasarkan grafik Rencana Kerja tersebut.
PASAL 5. LAPORAN
5.1. Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan
Laporan Bulanan sebagai resume dari laporan harian dan mingguan selama
masa pelaksanaan, yang akan diperiksa dan disetujui oleh Pengawas
Lapangan dan Pimpinan Kegiatan yang memuat hal-hal:
a. Jumlah tenaga menurut jenis/jabatan
b. Jumlah dan jenis bahan yang masuk yang disetujui dan ditolak
c. Kegiatan, volume dan satuan pekerjaan secara terperinci.
d. Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain
e. Peralatan yang dipakai
f. Anjuran/perintah kepada Kontraktor.
5.2. Laporan harian ini dibuat dalam rangkap dan bentuk yang telah ditetapkan.
PASAL 6. SUSUNAN PERSONIL LAPANGAN
6.1. Kontraktor wajib menetapkan seorang kuasanya di lapangan atau biasa
disebut Site Manager, yang cakap untuk memimpin, bertanggung jawab
penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan dan memiliki pengalaman teknis
dalam pekerjaan bangunan. Penetapan ini harus dikuatkan dengan Surat
Tugas/ Surat Pengangkatan resmi dari Kontraktor ditujukan kepada Pemilik
kegiatan.
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 3
6.2. Site Manager harus memiliki latar belakang pendidikan Teknik Sipil atau
sederajat.
6.3. Selain Site Manager, Kontraktor diwajibkan pula, memberi tahu secara
tertulis kepada Pemilik kegiatan susunan Organisasi Lapangan lengkap
dengan nama dan jabatannya masing-masing.
6.4. Bila kemudian hari menurut pendapat Pemilik kegiatan atau Pelaksana
Lapangan, Site Manager kurang mampu melaksanakan tugasnya, maka
Kontraktor akan diberitahu secara tertulis untuk mengganti Site Manager.
Dalam waktu 4 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan,
Kontraktor harus sudah menunjuk/mengajukan Site Manager baru untuk
mendapat persetujuan Pemilik kegiatan.
PASAL 7. PEMERIKSAAN PEKERJAAN
7.1. Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan tersebut
dilakukan mengakibatkan tidak dapat diperiksanya pekerjaan yang telah
dikerjakan, maka Kontraktor diwajibkan secara tertulis meminta kepada
Pimpinan Kegiatan memeriksa bagian pekerjaan sebelum pekerjaan
tersebut dilaksanakan.
7.2. Bila permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam dihitung
dari jam diterimanya permohonan (tidak terhitung hari libur atau hari besar
lainnya) tidak dipenuhi, maka Kontraktor bisa meneruskan pekerjaan
tersebut dan dianggap bagian pekerjaan tersebut telah diperiksa dan
disetujui oleh Pengawas Lapangan, kecuali bila secara resmi Pengawas
Lapangan meminta perpanjangan waktu pemeriksaan dan Kontraktor
menyetujuinya.
7.3. Bila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Pengawas Lapangan berhak
menyuruh membongkar pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya guna
keperluan pemeriksaan. Biaya-biaya yang timbul akibat hal tersebut
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
7.4. Setiap akhir pekerjaan atau batas tahapan pekerjaan sesuai termin,
dilakukan Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan (opname) dan pemeriksaan
pekerjaan dilakukan bersama Kontraktor dan Pengawas Lapangan.
7.5. Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kontraktor, Pengawas Lapangan dan
Pimpinan Kegiatan.
7.6. Berita acara tersebut digunakan sebagai dasar untuk permohonan
pembayaran pekerjaan atau borongan.
PASAL 8. JAMINAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN
8.1. Sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis menurut syarat-syarat
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam keadaan siap pakai
harus selalu tersedia di lapangan.
8.2. Bilamana terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan pada memerlukan
perawatan serius, Kontraktor harus segera membawa korban ke Rumah
Sakit terdekat dan melaporkan kejadian tersebut kepada Pemimpin Proyek
atau Pengawas Lapangan.
8.3. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan cukup, serta
memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas/pekerja, baik yang
berada dibawah kekuasaannya maupun yang berada dibawah pihak ketiga.
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 4
8.4. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak
bagi semua petugas dan pekerja di lapangan.
8.5. Kecuali untuk menjaga keamanan, membuat tempat penginapan bagi para
pekerja tidak diperkenankan berada di areal pekerjaan.
8.6. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja,
wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
PASAL 9. KEAMANAN PROYEK
9.1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan, terhadap barang miliknya yang
berada di lapangan, dan milik Pemilik kegiatan yang ada di lapangan baik
terhadap pencurian maupun pengerusakan.
9.2. Bila diperlukan, untuk maksud-maksud tersebut, Kontraktor dapat membuat
pagar pengaman dari tiang kayu meranti/seng gelombang dan dicat.
9.3. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan,
tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan
dalam biaya pekerjaan tambah atau pengunduran waktu pelaksanaan.
9.4. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya.
Untuk itu Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran
yang siap pakai.
9.5. Kontraktor wajib mengasuransikan seluruh pekerjaan dan pihak-pihak yang
terlibat didalamnya (all risk) pada perusahaan Umum Asuransi. Maka
pertanggungan ditetapkan sejak tanggal diterbitkannya SPMK sampai
dengan tanggal berakhirnya masa pemeliharaan.
9.6. Kecuali atas persetujuan Pimpinan Kegiatan atau Pengawas lapangan,
maka tidak diperkenankan :
a. Pekerja menginap di tempat pekerjaan.
b. Memasak di tempat pekerjaan.
c. Menjual makanan, minuman, rokok dan sebagainya di tempat bekerja.
d. Keluar masuk dengan bebas bagi yang tidak berkepentingan dalam
areal proyek.
PASAL 10. ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alat-alat kecil maupun
besar, harus disediakan oleh Kontraktor dalam keadaan baik dan siap pakai
sebelum pekerjaan fisik bersangkutan dimulai.
PASAL 11. DIREKSIKEET
11.1. Kontraktor harus menyediakan bangunan/kantor ruang kerja di lapangan
untuk Kontraktor, sesuai dengan kebutuhan.
11.2. Kantor lapangan tersebut dilengkapi dengan peralatan-peralatan kantor.
11.3. Kontraktor harus membuat bangsal kerja, tempat istirahat pekerja, tempat
makan dan gudang penyimpanan barang-barang.
11.4. Penempatan bangunan tersebut di atas akan ditentukan kemudian oleh
Kontraktor atas persetujuan Pimpinan Kegiatan.
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 5
11.5. Segala biaya yang diperlukan untuk pembuatan bangunan tersebut di atas
dan peralatan yang dibutuhkan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan
dianggap telah termasuk harga kontrak/borongan.
PASAL 12. PENYIMPANAN BAHAN/MATERIAL
12.1. Penyimpanan bahan-bahan/material bangunan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh Pengawasa Lapangan, harus diatur penempatannya
sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pengambilan dan menjaga
agar tetap memenuhi syarat-syarat penyimpanan untuk menghindari
kerusakan atau menurunnya mutu bahan/material bangunan tersebut.
12.2. Tempat penimbunan bahan/material bangunan tersebut harus mendapat
persetujuan Pengawasa Lapangan, penimbunan bahan/material yang ada
dalam gudang maupun yang berada di lapangan terbuka dalam areal
proyek harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran
dan keamanan umum, juga memudahkan jalannya pemeriksaan dan
penelitian bahan/material oleh Pengawas Lapangan.
12.3. Selama berlangsungnya pembangunan/pekerjaan fisik, kebersihan areal
kerja, direksikeet, gudang, bangsal/los kerja dan bangunan lainnya yang
ada dalam areal proyek harus tetap terjaga, tertib dan rapi.
12.4. Bahan/material yang telah ditolak oleh Pengawasa Lapangan harus
dikelurkan dari areal proyek secepatnya selambat-lambatnya pada hari
yang sama saat penolakan dinyatakan. Terhadap kelalaian ini Pimpinan
Kegiatan dapat memberhentikan seluruh pekerjaan, dan seluruh akibat dari
pemberhentian tersebut seluruhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
PASAL 13. PERUBAHAN-PERUBAHAN/PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG
13.1. Pimpinan Kegiatan dengan persetujuan Pemilik kegiatan dapat
mengeluarkan instruksi tertulis yang menghendaki perubahan pekerjaan
tambah atau pekerjaan kurang yang layak yang tidak merusak isi Kontrak
ini.
13.2. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah dan atau pekerjaan kurang
adalah yang terjadi karena ada perubahan atau penggantian atas rencana,
kualitas atau kuantitas dari dan terurai dalam spesifikasi, serta termasuk
penambahan, pembatalan atau penggantian dari macam maupun standar
tiap bahan atau barang yang dipergunakan dalam pekerjaan dan
dilaksanakan dengan perintah tertulis dari Pimpinan Kegiatan.
13.3. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak atau
spesifikasi pekerjaan yang diperlukan untuk penyesuaian yang telah
disebutkan diatas, Kontraktor harus memberitahukan kepada Pimpinan
Kegiatan dengan menerangkan dan memberikan alasan atas perubahan
tersebut dan Pimpinan Kegiatan mengeluarkan petunjuk/instruksi mengenai
hal ini.
13.4. Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus diikuti
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Harga-harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus dipakai
sebagai dasar dalam menentukan penilaian dari pekerjaan yang
bersifat sama yang dilaksanakan dengan syarat-syarat serupa.
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 6
b. Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga Penawaran dimana
pekerjaan tidak serupa atau dikerjakan dengan syarat-syarat yang
serupa, merupakan dasar harga untuk pekerjaan yang sifatnya sejauh
bisa dianggap layak.
c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat didalam Daftar
Perincian Harga Penawaran, maka Harga Satuan dapat ditentukan
bersama antara Kontraktor dengan Pimpinan Kegiatan dan harus
mendapat persetujuan dari Pemilik kegiatan.
PASAL 14. PEKERJAAN PEMBONGKARAN SEMENTARA
14.1. Apabila sebelum atau dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan
pembongkaran-pembongkaran yang bersifat permanen maupun sementara,
maka pengamanan dan biaya-biaya pemasangan kembali yang diperlukan
untuk menggembalikan dalam keadaan baik, menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan dianggap telah diperhitungkan dalam harga
kontrak/borongan.
14.2. Cara-cara pembongkaran dilakukan atas petunjuk Pengawas Lapangan dan
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan kerugian
yang besar atas pembongkaran tersebut dan tidak mengakibatkan
kerusakan-kerusakan pada bangunan.
14.3. Bahan/material bongkaran permanen harus ditumpuk pada tempat tertentu
yang telah disetujui Pengawas Lapangan dan disingkirkan secepatnya dari
areal proyek.
PASAL 15. PEKERJAAN PERSIAPAN
15.1. Pembersihan Lokasi Kerja
Kontraktor harus membersihkan lokasi kerja dari segala sesuatu yang
memungkinkan akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan sesuai
petunjuk atau persetujan dari Pengawas Lapangan.
15.2. Papan Nama
Kontraktor diharuskan memasang papan nama perusahaan sesuai petunjuk
Pemimpin Proyek, dengan ketentuan yang sesuai dengan gambar.
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 7
R RI IN NG GK KA AS SA AN N S SP PE ES SI IF FI IK KA AS SI I B BA AH HA AN N/ /M MA AT TE ER RI IA AL L B BA AN NG GU UN NA AN N
1) Semen (Portland Cement) = Tonasa atau Bosowa
2) Pondasi Batu Gunung = Batu Gunung pasangan 1 Pc : 4 Psr
3) Plesteran = Campuran 1 pc : 3 ps,
4) Beton Bertulang = Campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr,
5) Besi Beton Polos = 16 mm dan 12 mm
S SY YA AR RA AT T- -S SY YA AR RA AT T T TE EK KN NI IS S P PE EK KE ER RJ JA AA AN N
PASAL 16. PEKERJAAN PERSIAPAN
16.1. Pengukuran
1) Kontraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara
pengukuran dengan alat-alat penyipat datar (theodolith, waterpass
dan sebagainya) dan lain-lain peralatan yang diperlukan.
2) Pengawas Lapangan dan Kontraktor akan menetapkan tempat/posisi
patok penandaan permanen (bench mark) sebagai referensi
pengukuran bangunan, dan dituangkan dalam Berita Acara
Penentuan Titik 0 (nol).
3) Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan Pengawas
Lapangan dan tetap merujuk pada pergeseran patok awal.
4) Berdasarkan patok tersebut Kontraktor menentukan level bangunan
dan jarak as bangunan pada setiap pekerjaan sesuai dengan gambar
kerja.
16.2. Pemasangan Bowplank
1) Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawas Pengawas
Lapangan dengan patok yang dipancang kuat-kuat dihubungkan
dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan minimum 2 cm,
diketam rata pada sisi atasnya.
2) Pemasangan patok Saluran Drainase dikerjakan menurut gambar
kerja.
PASAL 17. PEKERJAAN TANAH
17.1. Umum
Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Pengawas Lapangan terutama tentang ukuran galian. Bahan-
bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunan harus diperiksa lebih
dahulu oleh Pengawas Lapangan.
17.2. Penyelidikan Tanah
Pemeriksaan tanah (boring/sondering) ulang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor pada titik yang dianggap rawan atas petunjuk Pengawas
Lapangan.
B BA AG GI IA AN N
2
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 8
17.3. Penggalian dan Pengupasan Tanah
Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang
berasal dari air hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab,
pengeringan diusahakan dengan jalan memompa, menimba,
menyalurkan keparit-parit atau lain-lain dan biaya untuk pekerjaan-
pekerjaan tersebut harus dianggap telah termasuk harga
kontrak/borongan.
Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang,
kedalaman, kemiringan, lokasi serta lingkungan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar kerja dan
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Bahan-bahan sisa galian yang tidak digunakan tidak boleh
ditempatkan berserakan. Tanah-tanah galian yang tidak diperlukan
lagi supaya disingkirkan. Bahan-bahan sisa galian tersebut harus
segera dikeluarkan dari pekerjaan paling lambat 2 x 24 jam dan
dibuang pada tempat yang disetujui Pengawas Lapangan.
17.4. Urugan dan Pemadatan
Tanah hasil kupasan yang berupa humus harus dipisahkan dari lapisan
tanah dibawahnya. Pengupasan dengan kedalaman rata-rata 20 cm
digunakan sebagai lapisan penutup galian tanah Saluran Drainase sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan.
PASAL 18. PEKERJAAN PASANGAN BATU
18.1. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan pembuatan Saluran Drainase meliputi penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan material untuk pekerjaan tersebut dan
perlengkapan serta mesin-mesin yang diperlukan.
2) Saluran Drainase , Abutmen Duikert dan Pasangan Talud
menggunakan pasangan batu gunung.
18.2. Pedoman Pelaksanaan
1) Sebelum dilaksanakan Saluran Drainase , maka Kontraktor harus
mengadakan pengukuran-pengukuran untuk as-as pasangan batu
seperti yang tertera pada gambar-gambar detail perencanaan dan
harus meminta persetujuan Pengawas Lapangan.
2) Kontraktor diwajibkan memberikan laporan kepada Pengawas
Lapangan, bila ada perbedaan gambar-gambar dari gambar
konstruksi dengan gambar arsitektural atau bila ada hal-hal yang
kurang jelas.
18.3. Penggalian Tanah
1) Penggalian tanah dasar Saluran Drainase dilakukan dengan
kedalaman sesuai gambar kerja.
2) Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapis tanah
yang jelek, maka perlu konsultansi dengan Pengawas Lapangan
untuk mendapatkan pengarahan tindak lanjutnya.
3) Lebar dan kedalaman galian di bagian bawah harus sesuai dengan
gambar kerja
4) Kelebihan galian yang mengakibatkan terjadinya over volume menjadi
tanggung jawab sepenuhnya kontraktor.
5) Bekas galian harus ditimbun kembali setelah pekerjaan pasangan
Saluran Drainase selesai.
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 9
18.4. Pasangan Batu gunung
1) Pasangan batu gunung digunakan untuk Saluran Drainase , Abutmen
Duikert dan Pasangan Talud, sesuai yang tertera dalam gambar kerja.
2) Pada dasar Saluran Drainase , Abutmen Duikert dan Pasangan Talud,
digunakan alas lantai kerja dengan pasir urug, dengan ketebalan
sesuai gambar kerja.
3) Campuran semen untuk pengisi spesi batu kali/gunung adalah 1 Pc :
4 Ps pasangan dalam perbandingan volume.
4) Pemasangan spesi batu gunung tidak boleh berongga.
PASAL 19. PEKERJAAN PLESTERAN
19.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
1) Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
2) Meliputi pekerjaan pasangan dengan bahan yang disebut dalam
persyaratan ini.
19.2. Bahan/ Material dan Campuran
19.2.1. Bahan/Material
a. Semen : Semen seperti untuk pekerjaan dinding harus
sama kualitasnya seperti semen yang ditentukan
untuk pekerjaan beton.
b. Pasir : Pasir untuk pekerjaan dinding adalah pasir
pasangan dengan kualitas yang baik dan sesuai
untuk pekerjaan tersebut.
c. A i r : Air yang dipakai untuk pekerjaan dinding harus
memenuhi syarat-syarat sama dengan pekerjaan
beton.
19.2.2. Campuran/Adukan
Komposisi : 1 Pc : 4 Psr
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang
diinstruksikan dalam gambar atau dalam spesifikasi teknis.
Ketinggian pemasangan dinding dan komposisi campurannya harus
sesuai dengan gambar kerja.
19.2.3. Mengatur Adukan
Adukan harus dicampur dalam alat tempat pencampuran yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan, diatas permukaan yang keras.
Jangan memakai adukan yang sudah mulai mengeras atau
membubuhkannya untuk dipakai lagi.
19.3. Penyelesaian Plasteran
19.3.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
a. Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga kerja
untuk keperluan pekerjaan ini.
b. Pekerjaan meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan
bahan yang disebut dalam persyaratan ini atau dalam syarat-
syarat dan spesifikasi khusus.
c. Plesteran harus dibuat pada semua tembok, kolom, bidang
vertikal lainnya yang dikerjakan dengan pasangan bata kecuali
bagian dalam tembok layar yang tertutup atap, balok beton yang
tidak dinyatakan dalam gambar sebagai penyelesaian dengan
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 10
bahan lain, tembok tersebut diselesaikan dengan plesteran yang
kemudian dihaluskan (acian) dicat emulsi vinyl kecuali disebut
lain dalam gambar kerja atau syarat-syarat bagian dinding
lainnya.
19.3.2. Bahan
Bahan/material seperti portland cement (PC) type 1, pasir dan air
harus sesuai dengan pekerjaan beton.
19.3.3. Komposisi Adukan
1. Adukan 1 pc : 3 Psr, digunakan pada plesteran
Semua komposisi adukan yang dilaksanakan harus sesuai dengan
petunjuk gambar kerja.
19.3.4. Pengolahan Permukaan Plesteran
a. Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton harus
diberikan cukup waktu. Tidak boleh memulai pekerjaan, sampai
tembok dinding benar-benar kering.
b. Sebelum pemplasteran permukaan-permukaan beton harus
dikasarkan. Lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan
dengan sikat dengan memakai sikat yang kaku atau sikat kawat.
c. Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya,
permukaan-permukaannya harus dibasahi dengan air sehingga
tetap lembab.
19.3.5. Pelaksanaan
a. Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil
permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang
yang rata dan halus.
b. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari
setelah dipasang. Mulailah membasahinya, begitu plesteran
telah mengeras, untuk menghindari kerusakan (retakan).
Sewaktu kondisi udara lingkungan kering dan panas, plesteran
harus dibasahi agar tidak terjadi penguapan terlalu banyak dan
menjadi tidak rata.
19.3.6. Memperbaiki dan Membersihkan
Memperbaiki semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan
dengan membongkar bagian tersebut sampai berbentuk bujur
sangkar. Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada yang retak,
bernoda serta cacat lainnya. Sewaktu-waktu dengan secara teratur,
selama pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, semua pekerjaan-
pekerjaan yang menjadi kotor dalam pelaksanaan pekerjaan, harus
dibersihkan.
PASAL 20. PEKERJAAN BETON
20.1. Pekerjaan Beton
Pada dasarnya pelaksanaan pekerjaan beton ini berdasarkan
spesifikasi yang tercantum dalam PBI 71 N 12, baik dalam standar
material, testing maupun pelaksanaannya.
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 11
a. Semen
Jika tidak ditentukan lain semen yang dipergunakan dalam pekerjaan
beton dan pasangan batu adalah Portland Semen yang memenuhi
persyaratan / peraturan semen NI 8.
Semen yang diterima dilapangan harus tetap dalam kemasan yang rapi
dan tetap terjaga kondisinya sampai pada saat untuk dipakai, penyusunan
zak semen di gudang harus dengan landasan kayu 30 Cm dari tinggi
tumpukan semen tidak boleh melebihi 15 zak.
Semen tidak boleh disimpan lebih dari 1 (satu) bulan pada musim hujan
dan 2 (dua) bulan pada musim kemarau.
b. Air
Air yang digunakan sebagai bahan pengikat semen harus berasal dari
sumber air yang telah disetujui oleh direksi.
c. Pasir
Pasir sebagai bahan campuran beton harus dari kualitas kuat, padat dan
bersih. Persyaratan gradasi agregat prosentasenya harus memenuhi
standar dalam yang telah ditetapkan dalam PBI 71 N 12. Sebelum
digunakan pasir tersebut terlebih dahulu untuk menghilangkan bahan-
bahan yang dapat mengurangi mutu beton.
d. Besi Tulangan
Ketentuan mengenai besi tulangan untuk beton harus sesuai PBI 71 N
12, ukuran diameter besi tulangan beton harus sesuai dengan gambar
rencana, penggantian ukuran diameter harus persetujuan direksi.
Begisting
Begisting harus dipersiapkan sebelum pemasangan besi tulangan dilakukan.
Begisting dimaksud agar didapat bentuk dan ukuran yang dikehendaki sesuai
gambar rencana. Karena itu harus sesuai posisi dan ukuran menurut gambar.
Disamping itu begisting harus dibuat kuat dan stabil untuk menahan berat
beton yang disanggahnya sampai saat begisting dibuka. Semua sela / lubang-
lubang pada papan akibat penyusutan dan lain-lain harus ditutup agar air
semen tidak keluar tiang-tiang penyanggah begisting harus benar-benar kuat
agar tidak terjadi penurunan. Sebelum dicor begisting terlebih dahlulu dibasahi
dan dibersihkan dari segala macam kotoran, serbuk gergaji, potongan kayu,
tanah dan sebagainya yang dapat mengurangi mutu beton.
Pengecoran Beton
Pengecoran dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi,
setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh atau pemasangan begisting dan
besi tulangan, pengecoran dilakukan dengan air pemadat agar didapat beton
yang benar-benar padat dan homogen.
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 12
Apabila keadaan pengecoran harus dihentikan, penghentian dapat dilakukan
pada tempat-tempat bekerja gaya geser minimum atau apabila mengecor di
dinding beton dilakukan maksimum pada ketinggian 1,50 m pada waktu
melanjutkan pengecoran, bidang beton yang sudah dibersihkan dan disiram
terlebih dahulu dengan air semen pekat sebelum disambung dengan bagian
yang baru, sesuai pengecoran sampai jangka waktu tertentu bidang muka
harus selalu disiram dengan air sampai beton mengeras dengan sempurna.
Membuka begisting
Membuka begisting harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak
beton. Pada bagian yang tidak menahan beban dapat dibuka 7 (tujuh) hari
setelah pengecoran sedang yang menahan beban dibuka paling cepat 28 (
dua puluh delapan) hari setelah pengecoran beton.
Beton Tanpa Tulang
Untuk pekerjaan work vloor, buis / urung-urung beton yang dipergunakan
beton cor yaitu beton tanpa tulang.
Pengecualian dipergunakan apabila diameter urung-urung lebih dari 1 m,
konstruksi akan ditentukan lebih lanjut oleh direksi. Ketentuan dan syarat-
syarat yang berlaku bagi beton bertulang, diperlukan pula bagi beton tanpa
tulang.
Klasifikasi dan Mutu Beton
Klasifikasi dan mutu beton harus sesuai dengan standar PBI 71 N 12, hal ini
berlaku untuk semua pekerjaan beton baik beton bertulang maupun beton
tidak bertulang.
PASAL 21. PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN
1) Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan atau
kesalahan pada borongan yang disebabkan oleh kelalaian Kontraktor
pada waktu pelaksanaan maupun selama dalam masa pemeliharaan atau
kekurangan setelah serah terima pertama dilaksanakan.
2) Bila terjadi kerusakan atau kecelakaan pada borongan sebelum diserah
terimakan akibat dari kesalahan atau kekeliruan Kontraktor atau karena
bahan yang kurang baik atau dikarenakan kesalahan pelaksanaan yang
dibuat Kontraktor dan belum mendapat persetujuan dari Pemilik kegiatan
atau Pengawas Lapangan (kecuali perencanaan yang diserahkan Pemilik
kegiatan) seluruhnya adalah tanggungan Kontraktor.
3) Selama dalam masa pemeliharaan setelah serah terima 100%, Kontraktor
bertanggung jawab memperbaiki selekas mungkin segala kerusakan dan
kekurangan-kekurangan akibat dari kesalahan atau kelalaian Pemborong.
4) Pengawas Lapangan akan memberitahukan terlebih dahulu kepada
Kontraktor tentang maksud untuk melakukan inspeksi selama jangka
waktu pemeliharaan dan berdasarkan ini Kontraktor menunjuk seorang
wakil yang bertanggung jawab untuk hadir dalam waktu dan tanggal yang
ditentukan. Wakil ini akan memberi bantuan yang diperlukan untuk
mencatat semua hal dan persoalan yang perhatikan sesuai dengan
pengarahan Pengawas Lapangan.
5) Bilamana terjadi kerusakan atau kekurangan selama dalam masa
pemeliharaan, Pengawas Lapangan akan memberitahukannya kepada
RENCANA KERJ A DAN SYARAT - UMUM
RKS - 13
Kontraktor secara tertulis, agar Kontraktor secepatnya memperbaiki/
mengganti yang rusak atau yang tidak baik.
6) Bilamana Kontraktor tidak memperbaiki yang rusak atau yang kurang baik
dalam waktu yang wajar sebelum berakhirnya masa pemeliharaan,
Pemilik kegiatan dapat melakukannya atas biaya Kontraktor.
7) Jika kekurangan-kekurangan menurut Konsultan tidak praktis atau sukar
diperbaiki, Pengawas Lapangan harus menentukan pengurangan nilai
borongan dan memotongnya dari jumlah yang akan dibayarkan kepada
Kontraktor.
8) Sampai dengan waktu Berita Acara Serah Terima terakhir dikeluarkan,
Kontraktor wajib pada jam-jam kerja atas tanggungan dan biaya sendiri
mengadakan pemeriksaan apakah semua bagian dari borongan dapat
bekerja dengan baik atau tidak dengan membuat catatan-catatan
mengenai kerusakan atau malfungsi dari elemen-elemen borongan.
9) Kontraktor harus berusaha menjaga kebersihan dan kerapihan lapangan
selama jangka waktu Kontrak.
10) Selain itu Kontraktor sewaktu-waktu wajib memelihara kelayakan dari
setiap areal dan jika diminta Pengawas Lapangan, memindahkan semua
kotoran, alat-alat konstruksi, kelebihan bahan dan segala rongsokan
bekas pekerjaan konstruksi dari areal tersebut.
11) Kebersihan ini termasuk tugas Kontraktor sehingga lokasi pekerjaan
umumnya selalu dalam kondisi bersih dan selayaknya.
12) Setelah selesai pekerjaan Kontraktor harus membersihkan seluruh
lapangan sehingga mendapat persetujuan Pengawas Lapangan, Sub
Kontraktor lain berkewajiban hadir di lapangan untuk turut/ikut
melaksanakan pembersihan.
13) Seluruh bangunan-bangunan sementara atau bagian-bagian pekerjaan
pembantu yang diperlukan selama pelaksananaan pekerjaan (proyek)
berlangsung harus dibongkar sebelum seluruh pekerjaan diserah
terimakan.
14) Biaya pembersihan dan pembongkaran sepenuhnya dalah tanggung
jawab Kontraktor.
Mengetahui/Menyetujui :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Bidang Penataan Ruang dan Keciptakaryaan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan
Kabupaten Kolaka Timur
ASRINA MASRID, ST, MM
Nip. 19740518 200212 2 004
Kolaka, Juni 2014
Dibuat Oleh :
Konsultan Perencana
CV. GLOBAL DESIGN CENTER
D A R M A N
Direktur
PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PEHUBUNGAN
Jalan Poros Kolaka Kendari Desa Orawa Kec. Tirawuta
Bill Of Quantity
Pekerjaan
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DAN DEUKER PLAT
Lokasi
TERSEBAR DALAM KOTA
KABUPATEN KOLAKA TIMUR
Sumber Dana
APBD Kab Kolaka Timur
Tahun Anggaran 2014
Konsultan Perencana
SATUAN KERJA : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERHUBUNGAN KABUPATEN KOLAKA TIMUR
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DAN DUIKER PLAT
LOKASI : JALAN MAKUASA
SUMBER DANA : APBD
TAHUN ANGGARAN : 2014
SCOP PEKERJAAN : Saluran Drainase = 217 Meter
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
( Rp. ) ( Rp. )
1 2 3 4 5 6
I. PEK. PERSIAPAN / PENDAHULUAN
1 Pek. Pembersihan Lokasi Ls 1.00 -
2 Pek. Pengukuran / Pas. Bouwplank Ls 1.00 -
3 Pek. Direksi Keet/Gudang/Bangsal Kerja Ls 1.00 -
4 Pek. Air Kerja/P3K Ls 1.00 -
5 Pek Papan Nama Proyek Ls 1.00 -
J U M L A H -
II. PEK. TANAH DAN PASIR
1 Pek. Galian Tanah M
3
196.93 -
2 Pek. Urugan Tanah Kembali M
3
39.86 -
3 Pek. Urugan Pasir M
3
11.39 -
J U M L A H -
III. PEK. PASANGAN DAN PLESTERAN
1 Pek. Pasangan Batu Gunung 1PC : 4 Ps M
3
132.37 -
2 Pek. Plesteran Pc : 4Ps T= 15 mm M
2
585.90 -
3 Pek. Acian Semen T = 2 mm M
2
585.90 -
J U M L A H -
I. PEK. PERSIAPAN / PENDAHULUAN Rp. -
II. PEK. TANAH DAN PASIR Rp. -
III. PEK. PASANGAN DAN PLESTERAN Rp. -
REAL OF COST Rp. -
PPN 10% Rp. -
JUMLAH TOTAL Rp. -
DIBULATKAN Rp. -
Terbilang :
Kolaka Timur , 2014
Megetahui Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :
PT/CV. . PT/CV. .
. ..
Direktur Staf Teknik
REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA
RENCANA ANGGARAN BIAYA
No. URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME
No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA

SATUAN KERJA : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERHUBUNGAN KABUPATEN KOLAKA TIMUR
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DAN DUIKER PLAT
SUMBER DANA : APBD
TAHUN ANGGARAN : 2014
No.
A. A.2.3.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAH
1. A.2.3.1.4. Menggali 1 m3 tanah keras sedalam 1 m Rp. -
2. A.2.3.1.11. Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug Rp. -
3. A.2.3.1.9. Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah Rp. -
B. A.3.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PONDASI
1. A.3.2.1.9. Pemasangan 1 m3 batu kosong (anstamping) Rp. -
2. A.3.2.1.2. Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 4PP Rp. -
C. A.4.1.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON
1. A.4.1.1.7. Membuat 1 m3 beton mutu f = 19,3 MPa (K 225), slump (12 2) cm, w/c = 0,58 Rp. -
2. A.4.1.1.17 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir Rp. -
Pembesian 1 kg dengan besi polos atau besi ulir Rp. -
3. A.4.1.1.24 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk lantai Rp. -
D. A.4.4.2 HARGA SATUAN PEKERJAAN PLESTERAN
1. A.4.4.2.3. Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 3PP tebal 15mm. Rp. -
2. A.4.4.2.27. Pemasangan 1 m2 acian. Rp. -
Kolaka Timur , 2014
Megetahui Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :
PT/CV. . PT/CV. .
. ..
Direktur Staf Teknik
HARGA SATUAN Kode Analisa URAIAN PEKERJAAN
REKAP ANALISA HARGA SATUAN DAN UPAH KERJA
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 11/PRT/M/2013 tentang
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum
Bagian 4: Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Cipta Karya
A.2.3.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAH
A.2.3.1.4. Menggali 1 m3 tanah keras sedalam 1 m
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1.000 - -
Mandor L.04 OH 0.032 - -
-
B BAHAN
C PERALATAN
D -
E -
F -
A.2.3.1.9. Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah
Pengurugan kembali 1 m3 galian dihitung dari 1/3 kali dari koefisien pekerjaan galian
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.500 - -
Mandor L.04 OH 0.050 - -
-
B BAHAN
C PERALATAN
D -
E -
F -
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
A.2.3.1.11. Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.300 - -
Mandor L.04 OH 0.010 - -
-
B BAHAN
Pasir urug 1.200 - -
-
C PERALATAN
D -
E -
F -
A.3.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PONDASI
A.3.2.1.2. Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 4PP
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1.500 - -
Tukang Batu L.02 OH 0.750 - -
Kepala Tukang L.03 OH 0.075 - -
Mandor L.04 OH 0.075 - -
-
B BAHAN
Batu belah m3 1.200 - -
Semen Portland Kg 163.000 - -
Pasir Pasang m3 0.520 - -
-
C PERALATAN
D -
E -
F -
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
A.3.2.1.9. Pemasangan 1 m3 batu kosong (anstamping )
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.780 - -
Tukang Batu L.02 OH 0.390 - -
Kepala Tukang L.03 OH 0.039 - -
Mandor L.04 OH 0.039 - -
-
B BAHAN
Batu belah m3 1.200 - -
Pasir urug m3 0.432 - -
-
C PERALATAN
D -
E -
F -
A.4.1.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON
A.4.1.1.7. Membuat 1 m3 beton mutu f = 19,3 MPa (K 225), slump (12 2) cm, w/c = 0,58
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1.650 - -
Tukang Batu L.02 OH 0.275 - -
Kepala Tukang L.03 OH 0.028 - -
Mandor L.04 OH 0.083 - -
-
B BAHAN
Semen Portland kg 371.000 - -
Pasir Beton kg 698.000 - -
Kerikil (Maks 30mm) kg 1,047.000 - -
Air Liter 215.000 - -
-
C PERALATAN
D
E
F -
CATATAN
Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3,
Buckling factor
pasir = 20 %
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
A.4.1.1.24 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk lantai
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.660 - -
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 - -
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 - -
Mandor L.04 OH 0.033 - -
-
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0.040 - -
Paku 5 cm 12 cm kg 0.400 - -
Minyak bekisting Liter 0.200 - -
Balok kayu kelas III m3 0.015 - -
Plywood
tebal 9 mm Lbr 0.350 - -
Dolken kayu galam,
810 cm panj4 m
-
C PERALATAN
D -
E -
F -
A.4.1.1.17 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.070 - -
Tukang Besi L.02 OH 0.070 - -
Kepala Tukang L.03 OH 0.007 - -
Mandor L.04 OH 0.004 - -
-
B BAHAN
Besi beton
(polos/ulir)
Kawat beton kg 0.150 - -
-
C PERALATAN
D -
E -
F -
JUMLAH TENAGA KERJA
Batang 6.000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
kg 10.500 - -
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
JUMLAH TENAGA KERJA
A.4.4.2 HARGA SATUAN PEKERJAAN PLESTERAN
A.4.4.2.3. Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 3PP tebal 15mm.
Harga Jumlah
Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.300 - -
Tukang Batu L.03 OH 0.150 - -
Kepala Tukang L.03 OH 0.015 - -
Mandor L.04 OH 0.015 - -
-
B BAHAN
Semen Portland Kg 7.776 - -
Pasir Pasang m3 0.023 - -
-
C PERALATAN
D -
E -
F -
A.4.4.2.27. Pemasangan 1 m2 acian.
Harga Jumlah
Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0.200 - -
Tukang Batu L.03 OH 0.100 - -
Kepala Tukang L.03 OH 0.010 - -
Mandor L.04 OH 0.010 - -
-
B BAHAN
Semen PC Kg 3.250 - -
-
C PERALATAN
D -
E -
F -
Kolaka Timur , 2014
Megetahui Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :
PT/CV. . PT/CV. .
. ..
Direktur Staf Teknik
Uraian Kode Satuan Koefisien
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
No Uraian Kode Satuan Koefisien
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
No
Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit ( 15 %)
15% x D
SATUAN KERJA : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERHUBUNGAN KABUPATEN KOLAKA TIMUR
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DAN DUIKER PLAT
SUMBER DANA : APBD
TAHUN ANGGARAN : 2014
NO SATUAN
HARGA
(Rp)
KETERANGAN
1 3 4 5
I UPAH KERJA
1 Pekerja OH
2 Tukang Kayu / Batu / Cat /Besi OH
3 Kepala Tukang Kayu/Besi/Batu/Cat OH
4 Mandor OH
II HARGA BAHAN
Air Kerja Ltr Material Lokal
1 Batu gunung
M
3
Material Lokal
2 Batu bata M3 Material Lokal
DAFTAR HARGA BAHAN DAN UPAH KERJA
U R A I A N
2
2 Batu bata M3 Material Lokal
3 Batu bata Buah Material Lokal
4 Suplit
M
3
Material Lokal
5 Suplit Kg Material Lokal
6 Pasir urug / Pasir Pasangan
M
3
Material Lokal
7 Pasir Beton
M
3
Material Lokal
8 Pasir Beton Kg Material Lokal
8 Sirtu Gunung/Kali
M
3
Material Lokal
9 Tanah Urug
M
3
Material Lokal
10 Kayu Papan/Balok Klas II
M
3
Material Lokal
11 Kayu Papan/Balok Klas III
M
3
Material Lokal
12 Kayu Papan Begisting/Mal
M
3
Material Lokal
13 Dolken Diameter 5 - 10 Cm / 4 Meter Batang Material Lokal
14 Semen Porland (Tonasa/Tiga Roda/Bosowa) Kg Material Toko
15 Minyak Bekisting Ltr Material Toko
16 Besi beton Polos Kg Material Toko
17 Kawat bindrat/Beton Kg Material Toko
18 Multipleks 9 mm Lembar Material Toko
19 Paku campur Kg Material Toko
20 Pipa PVC Dia. 2 Inci Meter Material Toko
Kolaka Timur , 2014
Megetahui Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :
PT/CV. . PT/CV. .
. ..
Direktur Staf Teknik
S
T
A
S
T
A
0
+
0
0
0
0
+
0
2
5
0
+
0
5
0
0
+
0
7
5
0
+
1
0
0
0
+
1
2
5
0
+
1
5
0
0
+
1
7
5
0
+
2
0
0
0
+
2
2
5
0
+
2
5
0
0
+
2
7
5
0
+
3
0
0
0
+
3
2
5
0
+
3
5
0
0
1
E
L
E
V
A
S
I

E
X
I
S
T
I
N
G
E
L
E
V
A
S
I

E
X
I
S
T
I
N
G
R
u
a
s

7
1
6
.
0
0
1
7
.
0
0
1
8
.
0
0
1
9
.
0
0
2
0
.
0
0
2
1
.
0
0
2
2
.
0
0
2
3
.
0
0
2
4
.
0
0
2
5
.
0
0
2
6
.
0
0
1
6
.
0
0
1
7
.
0
0
1
8
.
0
0
1
9
.
0
0
2
0
.
0
0
2
1
.
0
0
2
2
.
0
0
2
3
.
0
0
2
4
.
0
0
2
5
.
0
0
2
6
.
0
0
E
L
E
V
A
S
I

D
A
S
A
R
S
A
L
U
R
A
N
E
L
E
V
A
S
I

D
A
S
A
R
S
A
L
U
R
A
N
R
u
a
s

7

(

J
l
n

M
a
k
u
a
s
a

)
S
I
T
U
A
S
I

&

P
O
T
O
N
G
A
N

M
E
M
A
N
J
A
N
G
S
T
A
.

0
+
0
0
0

~

S
T
A
.

0
+
3
5
0
2 3 . 0 9 8
2 2 . 8 3 9
2 2 . 5 0 4
2 2 . 3 2 8
2 2 . 3 8 8
2 2 . 3 0 5
2 2 . 0 8 2
2 1 . 9 3 5
2 2 . 3 8 4
2 2 . 3 9 1
2 2 . 4 3 8
2 2 . 3 6 2
2 2 . 2 9 0
2 2 . 3 3 1
2 2 . 3 8 9
2 1 . 6 9 8
2 1 . 6 6 4
2 1 . 6 3 0
2 1 . 5 9 6
2 1 . 5 6 2
2 1 . 5 2 8
2 1 . 4 9 4
2 1 . 4 6 0
2 1 . 4 2 6
2 1 . 3 6 7
2 1 . 2 7 8
2 1 . 1 9 0
2 1 . 1 0 2
2 1 . 0 1 4
2 0 . 9 2 6
L
e
m
b
a
r

N
o
.
S
k
a
l
a

H
G
A
M
B
A
R

R
E
N
C
A
N
A
1

:

1
0
0
:::
C
A
T
A
T
A
N
R
e
v
.
T
g
l
S
k
a
l
a

V
1

:

1
0
0
0
K
E
G
I
A
T
A
N
M
E
N
G
E
T
A
H
U
I
D
i
r
e
k
t
u
r
D
A
R
M
A
N
K
O
N
S
U
L
T
A
N

P
E
R
E
N
C
A
N
A
T
e
a
m

P
e
r
e
n
c
a
n
a
P
a
r
a
f
A
r
s
i
t
e
c
h
S
i
p
i
l
E
l
e
c
t
r
i
k
a
l
D
r
a
f
m
a
n
D
I
P
E
R
I
K
S
A

O
L
E
H
A
S
R
I
N
A

M
A
S
R
I
D
,

S
T
,

M
M
K
e
p
a
l
a
B
i
d
a
n
g
P
e
n
a
t
a
a
n
R
u
a
n
g
d
a
n
K
e
c
ip
ta
k
a
r
y
a
a
n
S
e
l
a
k
u
P
e
j
a
b
a
t
P
e
m
b
u
a
t
K
o
m
it
m
e
n
(
P
P
K
)
N
ip
. 1
9
7
4
0
5
1
8
2
0
0
2
1
2
2
0
0
4
S
U
M
B
E
R

D
A
N
A
C
V
.

G
L
O
B
A
L

D
E
S
I
G
N

C
E
N
T
E
R
E
n
g
in
e
e
r
in
g

c
o
n
s
u
lt
a
n
t
P
E
M
B
A
N
G
U
N
A
N

S
A
L
U
R
A
N

D
A
N

D
E
U
K
E
R
D
A
U

-

A
P
B
D
T
A
H
U
N

A
N
G
G
A
R
A
N

2
0
1
4
A
la
m
a
t : ~
J
a
la
n
A
la
m
M
e
k
o
n
g
g
a
N
o
.2
5
c
K
a
b
. K
o
la
k
a
~
D
e
s
a
O
ra
w
a
N
o
. 1
4
5
K
e
c
. T
ira
w
u
ta
,K
a
b
. K
o
la
k
a
T
im
u
r
E
m
ail :gde
s
ig
n
8
8
@
y
a
h
o
o
.c
o
.id
P
E
M
E
R
I
N
T
A
H

K
A
B
U
P
A
T
E
N

K
O
L
A
K
A

T
I
M
U
R
D
I
N
A
S

P
E
K
E
R
J
A
A
N

U
M
U
M
D
A
N

P
E
R
H
U
B
U
N
G
A
N
P
lt
. K
e
p
a
la
D
in
a
s
P
e
k
e
r
ja
a
n
U
m
u
m
K
a
b
u
p
a
t
e
n
K
o
l
a
k
a
T
I
m
u
r
I
r
.

Y
A
N
A
S
,

M
S
N
i
p
. 1
9
8
2
0
3
0
4
1
9
8
9
0
3
1
0
1
0

Anda mungkin juga menyukai