Anda di halaman 1dari 14

Penggunaan Partikel

Asep Yudha Wirajaya


Pengertian
 Partikel adlh kata tugas yg dilekatkan pd kata
yg mendahuluinya.
 Ada empat partikel, yakni sbb:

1. Partikel -kah
2. Partikel -lah
3. Partikel -pun
4. Partikel -tah
Partikel -kah
 Kadang2 bersifat manasuka & kadang2 bersifat wajib,
bergantung pd macam kalimatnya. Kaidah pemakaiannya:
a. Membentuk kalimat tanya.
b. Jika dlm kal tanya sdh ada kata tanya, seperti apa, di mana,
bagaimana, maka -kah bersifat manasuka.
Pemakaian -kah mjdkan kalimatnya lebih formal & sedikit lebih
halus.
a. Jika dlm kal tdk ada kata tanya, maka -kah akan memperjelas
bhw kal itu adlh kal tanya. Kadang2 urutan katanya dibalik.
Tanpa -kah, arti kalimatnya bergantung pd cara kita
mengucapkannya -- dpt berupa kal berita atau kal tanya.
Partikel -lah
 Dipakai dalam kalimat perintah atau kalimat berita.
Kaidah pemakaiannya:

a. Dalam kalimat perintah, -lah dipakai


untuk sedikit menghaluskan nada perintahnya.
b. Dalam kalimat berita, -lah dipakai
untuk memberikan tegasan yang sedikit keras.
Partikel -pun
 Hanya dipakai dalam kalimat berita. Kaidah
pemakaiannya:

a. Pun dipakai untuk


mengeraskan arti kata yang diiringinya. Dalam
tulisan, pun dipisahkan dari kata depannya.

b. Dengan arti yang sama seperti di atas, pun sering


.
Partikel -tah
 Dipakai dlm kalimat tanya, tetapi si penanya sebenarnya
tdk m’harapkan jwb. Ia seolah2 hanya bertanya2 pd diri
sendiri ttg hal yg dikemukakannya.

 Partikel -tah itu banyak dipakai dlm sastra lama, tetapi


tdk banyak dipakai lagi sekarang.

Contoh:

- Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?

- Siapatah gerangan orangnya yang mau menolongku?


Maturnuwun
Contoh M’bentuk kalimat tanya
- Diakah yang akan datang?
(Bandingkan: Dia yang akan datang.)

- Hari inikah pekerjaan itu harus selesai?


(Bandingkan: Hari ini pekerjaan itu harus
selesai.)
Contoh “B”
- Apa(kah) ayahmu sudah datang?

- Bagaimana(kah) penyelesaian soal ini


jadinya?

- Ke mana(kah) anak-anak pergi?


Contoh “C”
- Dia akan datangkah nanti malam?

- Haruskah aku yang mulai dahulu?

- Tidak dapatkah dia mengurusi soal sekecil


itu?
Contoh “A”
- Pergilah sekarang, sebelum hujan turun.

- Bawalah mobil ini ke bengkel besok pagi.

- Kalau Anda mau, ambillah satu atau dua


buah.
Contoh “B”
- Dari ceritamu, jelaslah kamu yang salah.

- Ambil berapa sajalah yang Saudara


perlukan.

- Cara seperti itu tidaklah pantas.

- Dialah yang menggugat soal itu.


Contoh “A”
- Mereka pun akhirnya setuju dengan usulan kami.

- Yang tidak perlu pun dibelinya juga.

- Siapa pun yang tidak setuju pasti akan diawasi.

• Perlu diperhatikan bhw partikel pun pd konjungsi ditulis


serangkai. Jd, ejaannya: walaupun, meskipun,
kendatipun, adapun, sekalipun, biarpun, dan
sungguhpun.
Contoh “B”
- Tidak lama kemudian hujan pun turunlah
dengan derasanya.

- Para demonstran itu pun berbarislah


dengan teratur.

- Para anggota yang menolak pun mulailah


berpikir-pikir lagi.

Anda mungkin juga menyukai