Anda di halaman 1dari 6

MINERALOGI ENDAPAN BIJIH TEMBAGA (Cu)

PENDAHULUAN
Kajian tentang genesa mineral membahas persoalan mineralisasi dari suatu endapan bijih yang
terdapat di alam. Seperti halnya dengan endapan yang mengandung unsur Cu, Pb dan Zn yang
biasanya di alam terdapat dalam suatu lingkungan pengendapan yaitu lingkungan magmatik,
hidrotermal (mesotermal) dan kontak metasomatis.
Pertama, menyangkut genesa primer yang berhubungan erat dengan aktifitas magma.
Sedangkan batuan intrusi yang menguntungkan dalam pembentukan bijih tembaga yaitu batuan
sedang (intermediate igneous). Kedua, genesa sekunder berhubungan erat dengan keberadaan
mineral (Cu) di alam yang bersifat tidak stabil bila terkena pengaruh air dan udara.
Pembentukan bijih secara umum di alam melalui prosesproses sebagai berikut!
- Pembekuan. "arutan pemba#a bijih akan mengalami pembekuan akibat perubahan
temperatur tekanan.
- Pelapukan. $kibat kontaknya dengan organisme dan atmosfer, maka batuan akan
mengalami pelapukan.
- Sedimentasi. $kibat pelapukan yang terusmenrus maka massa batuan yang besar akan
hancur dan tererosi kemudian tertransportasi ke daerah yang lebih landai kemudian akan
terjadi proses sedimentasi.
- Metamorfosa. Perubahan temperatur dan tekanan yang akan mengakibatkan mineral yang
terkandung dalam suatu batuan akan terorientasi membentuk mineral baru akibat proses
alterasi.
%aktorfaktor yang mempengaruhipembentukan bijih !
- Perubahan temperatur.
- Perubahan tekanan.
- Kondisi media transportasi.
- Penambahan larutan sekunder.
- Kondisi kimia batuan induk.
- $ktifitas tektonik.
Mineralogi Endapan Bijih Tembaga (Cu) - 1
AKUMULASI ENDAPAN
&ndapan bijih tembaga biasanya terdapat pada lingkungan magmatik. 'agma adalah suatu
lelehan silikat panas yang terdiri dari bahanbahan yang terlarut didalamnya, yaitu bahan (olatile
yang merupakan bahan mudah menguap dan bahan non (olatile yaitu bahan yang tidak
menguap. )ahan (olatile seperti ! C*+, ,+*, ,% dan ,Cl. )ahan non (olatile seperti ! Si*+, $l,
%e, Ca, 'g, K dan unsurunsur trace elemen seperti ! Cu, Pb, Zn dan rare earth element.
"ingkungan yang memungkinkan terbentuknya tembaga (Cu) adalah lingkungan mesotermal,
dimana suhu berkisar +--
o
C sampai .--
o
C (temperatur sedang). &ndapan yang bercirikan
endapan ini adalah endapan sulfida dari %e, Pb, Zn dan Cu. Sedangkan mineral pengotornya
adalah kuarsa, kalsit, rodokrosit dan siderit.
KLASIFIKASI ENDAPAN BIIH !EMBA"A
)erdasarkan kedalaman !
- Porfiri
- 'esotermal
- &pitermal
,ubungan dengan intrusi !
Porfiri Sulfida tin##i Sulfida renda$
Porfiri Cu/$u
Skarn Cu/$u
)reksi Cu/$u
&pitermal
'esotermal hingga porfiri
&pitermal
0rat $u/ basemetal
Sedimen
"ENESA ENDAPAN BIIH !EMBA"A
"enesa Primer
"ogam tembaga, proses genesanya berada dalam lingkungan magmatik, yaitu suatu proses yang
berhubungan langsung dengan intrusi magma. )ila magma mengkristal maka terbentuklah
batuan beku atau produkproduk lain. Produk lain itu dapat berupa mineralmineral yang
merupakan hasil suatu konsentrasi dari sejumlah elemenelemen minor yang terdapat dalam
cairan sisa.
Pada keadaan tertentu magma dapat naik ke permukaan bumi melalui rekahanrekahan (bagian
lemah dari batuan) membentuk tero#ongan (intrusi). Ketika mendekati permukaan bumii,
tekanan magma berkurang yang menyebabkan bahan (olatile terlepas dan temperatur yang
Mineralogi Endapan Bijih Tembaga (Cu) - 2
turun menyebabkan bahan non (olatile akan terinjeksi ke permukaan lemah dari batuan samping
(country rock) sehingga akan terbentuk pegmatite dan hidrotermal.
Endapan pe#matite sering dijumpai berhubungan dengan batuan plutonik tapi umumnya granit
yang kaya akan unsur alkali, aluminium, kuarsa dan beberapa musko(it dan biotit.

&ndapan pegmatite dan hidrotermal
Endapan $idrotermal merupakan endapan yang terbentuk dari proses pembentukan endapan
pegmatite lebih lanjut, dimana larutan bertambah dingin dan encer. Cirri khas endapan
hidrotermal adalah urat yang mengandung sulfida yang terbentuk karena adanya pengisian
rekahan (fracture) atau celah pada batuan semula.
Endapan bi%i$ temba#a porfiri merupakan suatu endapan bijih tembaga yang mempunyai kadar
rendah, tersebar relatif merata dengan jumlah cadangan yang besar. &ndapan bahan galian ini
erat hubungannya dengan intrusi batuan Complex Subvolcanic Calcaline yang bertekstur porfitik.
Pada umumnya berkomposisi granodioritik, sebagian terdeferensiasi ke batuan granitik dan
mon1onit. )ijih tersebar dalam bentuk uraturat sangat halus yang membentuk meshed network
sehingga derajat mineralisasinya merupakan fungsi dari derajat retakan yang terdapat pada
batuan induknya (hosted rock). 'ineralisasi bijih sulfidanya menunjukkan perkembangan yang
sesuai dengan pola ubahan hidrotermal.
Zona pengayaan pada endapan tembaga porfiri!
- 1ona pelindian.
- Zona oksidasi.
- Zona pengayaan sekunder.
- Zona primer.
Mineralogi Endapan Bijih Tembaga (Cu) - 3
2eaksi yang terjadi pada proses pengayaan tersebut adalah !
3%eS+ 4 56Cu
+4
4 56S*6
+
4 5+,+* 7Cu+S 4 3%e
+4
4 +,
4
4 57S*6
+
Sifat susunan mineral bijih endapan tembaga porfiri adalah!
- 'ineral utama terdiri ! pirit, kalkopirit dan bornit.
- 'ineral ikutan terdiri ! magnetit, hematite, ilmenit, rutil, enrgit, kubanit, kasiterit, kuebnit
dan emas.
- 'ineral sekunder terdiri ! hematite, ko(elit, kalkosit, digenit dan tembaga natif.
$kibat dari pembentukannya yang bersal dari intrusi hidrotermal maka mineralisasi bijih tembaga
porfiri berasosiasi dengan batuan metamorf kontak seperti kuarsit, marmer dan skarn.
Mineralogi Endapan Bijih Tembaga (Cu) - 4
&ndapan hidrotermal
"enesa Sekunder
8alam pembahasan mineral yang mengalami proses sekunder terutama akan ditinjau proses
ubahan (alteration) yang terjadi pada mineralmineral urat (vein). 'ineral sulfida yang terdapat di
alam mudah sekali mengalami perubahan. 'ineral yang mengalami oksidasi dan berubah
menjadi mineral sulfida kebanyakan mempunyai sifat larut dalam air. $khirnya didapatkan suatu
massa yang berongga terdiri dari kuarsa berkarat yang disebut 9ossan (penudung besi).
Sedangkan material logam yang terlarut akan mengendap kembali pada kedalaman yang lebih
besar dan menimbulkan 1ona pengayaan sekunder.
Pada 1ona diantara permukaan tanah dan muka air tanah berlangsung sirkulasi udara dan air
yang aktif, akibatnya sulfidasulfida akan teroksidasi menjadi sulfatsulfat dan logamlogam
diba#a serta dalam bentuk larutan, kecuali unsur besi. "arutan mengandung logam tidak
Mineralogi Endapan Bijih Tembaga (Cu) - 5
berpindah jauh sebelum proses pengendapan berlangsung. Karbon dioksit akan mengendapkan
unsur Cu sebagai malakit dan a1urit. 8isamping itu akan terbentuk mineral lain seperti kuprit,
gunati(e, hemimorfit dan angelesit. Sehingga terkonsentrasi kandungan logam dan kandungan
kaya bijih.
$pabila larutan mengandung logam terus bergerak ke ba#ah sampai 1ona air tanah maka akan
terjadi suatu proses perubahan dari proses oksidasi menjadi proses reduksi, karena bahan air
tanah pada umumnya kekurangan oksigen. 8engan demikian terbentuklah suatu 1ona
pengayaan sekunder yang dikontrol oleh afinitas bermacam logam sulfida.
"ogam tembaga mempunyai afinitas yang kuat terhadap belerang, dimana larutan mengandung
tembaga (Cu) akan membentuk seperti pirit dan kalkopirit yang kemudian menghasilkan sulfida
sulfida sekunder yang sangat kaya dengan kandungan mineral ko(elit dan kalkosit. 8engan cara
seperti ini terbentuk 1ona pengayaan sekunder yang mengandung konsentrasi tembaga berkadar
tinggi bila dibanding bijih primer.
!ANDA&!ANDA "E'L'"IS ENDAPAN BIIH !EMBA"A
Pada 1ona kontak banyak terdapat bidangbidang diskontinuitas seperti fissure, crack dan kekar.
Pada #aktu terjadi intrusi bidangbidang ini akan terinjeksi oleh larutan sisa. Proses ini akan
diikuti adanya pertukaran unsurunsur larutan sisa dan batu gamping. Kejadian ini akan
menyebabkan terbentuknya mineral seperti kalkoporot, pirit, magnetit, garnet, sphalerit dan
kuarsa.
:ipe endapan kedua dari bijih tembaga adalah berbentuk 1enolit. &ndapan tembaga berbentuk
1enolit ini merupakan hasil intrusi magma granit terhadap batuan samping limestone. Pada saat
terjadinya intrusi dimana ada material yang memiliki titik lebur yang lebih tinggi terjebak dalam
intrusi granit tersebut. 'aterial ini berupa garnet diopside. Proses ini menyebabkan terbentuknya
mineralmineral tembaga sulfida dan tembaga silikat di dalm 1enolit tersebut. 'ineralmineral itu
seperti kalkopirit, pirit, pirotit dan sedikit piroksen dan flourit.
:ipe ketiga adalah endapan bijih tembaga dalam bentuk lensa. &ndapan ini terbentuk dari proses
intrusi magma andradite terhadap batuan samping limestone yang diikuti pula oleh proses
pertukaran unsurunsur. &ndapan dalam bentuk lensa akan terbentuk dalam intrusi ini dimana
posisinya tersebar dan tidak teratur. 'ineral yang ditemukan antara lain kalkopirit, pirit dan
piroksen.
Mineralogi Endapan Bijih Tembaga (Cu) - 6

Anda mungkin juga menyukai