Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahiim

Sepertinya walaupun feedback ini anonim, akan mudah tertebak siapa yang menulis ini.
hehe. Agak sedikit bau curhat, tapi mudah-mudahan bisa jadi database karakteristik
peserta tugas akhir di tahun-tahun berikutnya. Dan sepertinya harus sedikit panjang.
Karena mungkin ini feedback yang terakhir saya tulis di arsitektur interior UI.

Saya pribadi sangat suka suasana dan metode yang dijalankan dalam proses tugas
akhir ini. Ada dua moment yang membuat saya sedikit terkejut dan diluar prediksi.
Selama proses TA ini berlangsung, sekitar pada bulan kedua saya sempat menghilang.
Tak menunjukan batang hidung sama sekali di dalam studio. Saat itu saya merasa
harus menarik diri dulu sejenak dalam keterombang-ambingan. Ya niatnya hanya
sejenak. Ceritanya ingin merefresh diri dn memicu ide yang orisinil keluar dari diri saya.
Karena memang motivasi saya di TA ini untuk mencari jati diri seutuhnya, bukan hanya
jati diri saya dalam perspektif desain aja. Waktu itu saya berpikir, saya hanya ga mau di
kesempatan yang prestisius dalam hidup saya untuk mencari jati ini diri dipengaruhi oleh
faktor-fakor yang bukan berasal dari diri saya. Saya hanya ingin lebih mengenal diri.
Dan mengenal Sang Pencipta dan Penghadir Ide.
Ternyata tak sesebentar yang diperkirakan. Ini keterkejutan yang pertama.
Kebingungan-kebingungan mulai bertumpukan muncul. Seringnya rasa malas datang.
Menarik-narik jiwa saya untuk diri ke arah yang lain. Sampai akhirnya saya terbawa
arus. Keterusan. Padahal di titik itu saya merasa sudah punya ide besar yang akan saya
bawa, beberapa diagram walaupun belum semua, saya sudah buat. Tapi setiap saya
sadar saya harus kembali, rasa malu dan takut dibantai karena bolos kelamaan sering
mengusik dan menahan saya. Ini saya pikir sudah keterlaluan, mau ga mau harus saya
paksa untuk datang walau khawatir. Saya putuskan untuk datang saat genap satu bulan.

Saya pun hadir di studio. Waktu itu hari jumat. Saya kerjakan apa yang musti saya
kerjakan. Hari itu saya tidak ketemu Pak Yandi ataupun Kak Vera. Mungkin karena saya
juga yang kesiangan datang . Sampai pada akhirnya hari rabu. Pagi hari, Pak Yandi
masuk ke studio. Alangkah kagetnya saya ngga dimaki-maki. Beliau menanyakan
kemana saja saya selama ini, dan tersenyum. Saya tawarkan untuk melihat progress
saya. Beliau menolak dan mengatakan "Biar kamu nyaman aja dulu". Ini adalah
keterkejutan saya yang kedua. Terharu. Pengen nangis tapi malu. Mungkin disini titik
balik itu mulai muncul berangsur. Walau malas yang ditimbun sebulan itu masih belum
habis dan berkerak.
Saya menduga. cara ini tak dipukul rata ke semua anak TA. Metode dan
pendekatan yang diberikan berbeda-beda. Entah mengapa saya merasa cocok dengan
cara diterapkan ke saya dalam konteks Tugas Akhir ini yang memang berbeda dengan
proses kuliah sebelumnya. Dimana di TA ini saya berproses mengolah dan memasak
diri, tentu dengan cara saya sendiri. Ini sangat asik. Diberi keleluasaan mengeksplore
diri dan menerima perbedaan ide dari peserta lain, yang notabene akan memperkaya
khasanah keilmuan saya sendiri dan dipertajam dengan triger-triger dari fasilitator. Tentu
ga langsung seperti itu. 5 PA sebelumnya masih berlaku koridor-koridor alias metode
dan aturan yang berlaku dalam PA tersebut. Di TA yang super bebas ini kita dilatih
beradaptasi untuk membuka dan memperkaya diri dengan cara yang harus kita temukan
sendiri. Sehingga pencapaian waktu dan keperluan representasi akan menjadi relatif,
sesuai kebutuhan. Benar-benar pilihan yang tepat untuk saya mengenal dan refleksi diri.
Jika dibilang TA ini adalah persiapan kita di medan arsitektur yang sesungguhnya,
itu adalah benar. Tapi harus dilihat dari perspektif yang luas. Jika persiapan itu dilihat
dari segi teknis, plumbing, ME, struktur menggambar gambar kerja yang baik dan
benar dll mungkin memang arah yang saya dapatkan bukan lebih kesana. Mungkin
beberapa teman saya juga merasakan itu. Tapi hasrat keingintahuan, penelaahan,
eksplorasi, terus belajar dan belajar, melihat apakah sesuatu bisa jadi pembelajaran,
melihat kesempatan dalam kesulitan, dan refleksi diri itu yang cukup tertanam dalam diri
saya di Ta ini. Mudah-mudahan itu bisa jadi modal yang cukup untuk nanti terlibat di
medan profesional, dimanapun saya akan bergerak. Dan menurut saya sikap yang
seperti ini yang lebih dibutuhkan sebagai peralihan ke rimba profesi nanti. Rimba yang
begitu luas dan butuh kejelian kita untuk mengeluarkan potensi-potensi di setiap
sudutnya. Dengan sikap ini, kelemahan kita dibidang teknis mudah mudahan bisa
terkejar. Its priceless. Karena belum tentu jika sebaliknya :)

Begitu banyak yang saya sesali disini. Tapi bukan karena keputusan saya mengambil
TA. Saya sangat bersyukur terlibat dalam proses tugas akhir 2014 ini. Sesalnya ada di
dalam proses yang saya jalani. Proses yang tidak begitu maksimal saya usahakan. Ini
lebih berasal dari sisi saya sendiri dan tentu jadi refleksi pribadi. Sebuah pembelajaran.
Alhamdulillah saya jadi tahu kalau saya tidak tahu. Alhamdulillah misi saya mencari jati
diri sangat terbantu dan cukup terpenuhi. Alhamdulillah juga saya mendapatkan
pengalaman di TA ini yang memang harus dirasakan sendiri. Yap harus dirasakan
sendiri. Kak Vera pernah bilang begini setelah kebolosan saya "Rasakan sensasinya".
Saya setuju itu. Because, some people get wet, some people feel the rain. :)

Untuk dosen in charge menurut saya memang perlu peserta TA yang berperan aktif
mengejar materi sesuai yang dibutuhkan. Namun mungkin diperlukan juga disediakan
satu kesempatan bersama dosen pembimbing lain dengan format seperti workshop dan
diskusi sehari bersama Mas Widi dan Bli Gede Kresna.

Untuk sidang saya merasa itu sudah keren. Dengan penguji-penguji all star. Sesuai
dengan level dari tugas akhir ini.

Terakhir termakasih untuk Pak Yandi yang begitu jenius merancang proses TA ini. Buat
Kak Vera yang sabar ngehadepin bocah-bocah super tengil, absurd, dan kadang sok
tau. Terimakasih juga untuk Mas Widi, Pak Dalhar, Bli Gede Kresna, Pak Goti, Pak Rifu,
Mba Mita atas review, tanggapan, masukan, dan ilmunya. Wassalam.

Anda mungkin juga menyukai