PENDAHULUAN
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang
sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau
Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia,
istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima
dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
• Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan
konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang
pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa
untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
• Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada
basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.
Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup
zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
• Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari
basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam
yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti
besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul.
Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital
kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO)
dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung
membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-
Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu
senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika
senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada.
1
BAB II
Teori Asam
1.ASAM
Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Jenis-jenis asam
• Asam askorbat
• Asam karbonat
• Asam sitrat
• Asam etanoat
• Asam laktat
• Asam klorida
• Asam nitrat
• Asam fosfat
• Asam sulfat
Contoh Asam
2
S
IONISASI
ASAM
Asam
ASAM
HF Asam Flurida HF H+ + F- Monoprotik
HCl Asam Clorida HCl H+ + Cl- Monoprotik 1
HBr Asam Bromida HBr H+ + Br Monoprotik 1
HI Asam Iodida HI H+ + I- Monoprotik 1
HCN Asam Sianida HCN H+ + CN- Monoprotik 1
H2S Asam Sulfida H2S H+ + S2+ Diprotik 2
HNO3 Asam Nitrat HNO3 H+ + NO3 Monoprotik 1
H2SO4 Asam Sulfat H2SO4 H+ + Diprotik 2
SO42+
H3PO3 Asam Pospit H2PO3 H+ + PO33- Triprotik 3
H3PO4 Asam Pospat H2PO4 H+ + PO43- Triprotik 3
H2CO3 Asam Karbonat H2CO2 H+ + CO32- Diprotik 2
H2C2O4 Asam Oksalat H2C2O4 H+ + C2O4 - 2
Sifat asam
Sifat kimia
Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang
berperan sebagai basa,
HA + H2O ↔ A- + H3O+
3
Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan,
terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida
(HCl) adalah 107.Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak
HA dan A- terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan;
asam hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 × 10-5.
Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF, relatif
lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi
tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan HClO4.
Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.
Larutan asam lemah dan garam dari basa konjugatnya membentuk larutan penyangga.
Reaksi asam
Asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan menghasilkan gas hidrogen.
Contohnya adalah reaksi antara asam sulfat dengan logam magnesium.
Asam dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat lain, gas CO2 dan air.
Sebagai contoh, reaksi antara kalsium karbonat dengan larutan HCl. Pada reaksi ini
terbentuklah kalsium klorida.
4
Asam dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain dan air. Sebagai contoh,
reaksi antara asam sulfat dengan tembaga oksida.
Penggunaan asam
BAB III
5
Teori Basa
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam
air.
Jenis-jenis basa
• Amonia
• Kalsium hidroksida
• Kalsium oksida
• Magnesium hidroksida
• Natrium hidroksida
Sifat-sifat basa
• Mempunyai rasa pahit dan merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila terkena kulit.
• Dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi kertas lakmus biru.
pH Alat pengukur
Alat untuk mengukur skala keasaman atau pH adalah pH meter. Skala pHnya adalah antara 0-
14.
Tingkat keasaman
0-6 = asam
7 = netral
8-14 = basa.
BAB IV
Teori Garam
6
Garam dalam pelajaran kimia adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif
(kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa
bermuatan).Berawal dari penelitian di laboratorium, cecair ionik telah menarik kaum
industriawan untuk segera menerapkannya dalam kehidupan nyata. Berikut ini secara singkat
akan dijabarkan beberapa titik penting yang perlu dipelajari bagi pemula maupun awam di
bidang cecair ionik (ionic liquids).
Cecair ionik secara umum dapat didefinisikan sebagai senyawa garam murni yang
keseluruhannya terdiri dari komponen ionik (kation dan anion) yang mencair atau
meleleh pada suhu dibawah 100 oC. Sedangkan larutan ionic adalah campuran zat yang
terdiri dari garam yang terlarut dan terionisasi sempurna menghasilkan kation dan anion
dalam pelarut air. Jadi tampak jelas perbedaannya yaitu cecair ionik adalah cairan ionik sejak
semula sedangkan larutan ionik perlu dilarutkan dalam air agar membentuk ion-ion. Istilah
dan definisi cecair ionik masa kini sebenarnya adalah pengembangan dari istilah masa lalu,
lelehan ionik. Bayangkan suatu garam misalnya NaCl (garam dapur) yang meleleh pada suhu
800 oC.
Cecair ionik bukanlah senyawa yang sungguh-sungguh baru karena zat ini telah
dikenal struktur dan karakteristiknya sejak 1914, yaitu dengan diperkenalkannya
ethylammonium nitrat, [EtNH3][NO3] yang memiliki titik leleh sekitar 12 oC , tetapi dia
meraih kepopuleran semenjak dilakukannya penelitian yang bertujuan mencari material cair
yang bisa menghantarkan listrik dengan baik (konduktor). Perhatikan bahwa cecair ionik
sering dinotasikan menggunakan tanda kurung siku untuk menyatakan pemisahan ionnya.
Misalnya [EtNH3][NO3] terdiri dari [EtNH3]+ sebagai kation dan [NO3]- sebagai anion. Pada
masa kini cecair ionik banyak disintesis dari senyawa organik dan beberapa diantaranya
memiliki titik leleh maupun titik glass (glass temperature) dibawah 0 oC.
7
Gambar berikut ini menampilkan beberapa contoh cecair ionik yang telah dikenal luas di
kalangan kimiawan.
Cecair ionik bisa pula diperoleh melalui reaksi penukaran anion serupa reaksi
penukaran anion pada larutan garam inorganik. Misalnya cecair ionik etilmetilimidazolium
8
klorida yang direaksikan dengan natrium tetrafluoroborat dalam pelarut aseton akan diperoleh
etilmetilimidazolium tetrafluoroborat dan produk samping natrium klorida yang mengendap
dan dipisahkan lewat penyaringan. Karena proses sintesa yang mudah dan bisa dikerjakan
dalam skala besar menjadikan cecair ionik sebagai salah satu bidang kajian yang sangat
populer dewasa ini.
Karakteristik yang paling cemerlang dari cecair ionik adalah sifat “non-volatility“-
nya alias tidak menguap walaupun dipanaskan pada suhu cukup tinggi dibawah titik urainya.
Hal ini disebabkan oleh karakter ioniknya yang memiliki ikatan elektrostatik sangat kuat
sehingga biarpun berbentuk cair tidak nyaris tidak memiliki tekanan uap (berbeda dengan
cairan normal yang memiliki kesetimbangan tekanan uap pada permukaan cairnya). Sifat lain
yang istimewa adalah memiliki daya hantar listrik yang baik, kemudian sifat fisiknya bisa
diatur atau dimodifikasi menurut jenis kation maupun anion, misalnya, kekentalan, titik
lelehnya, kepolarannya, daya melarutkanya dan lain-lain.
BAB V
9
RANGKUMAN
10
Di laboratorium asam dan basa secara sederhana dapat dikenali
dengan menggunakan kertas lakmus. Dalam larutan asam lakmus akan
berwarna biru. Larutan asam dan basa merupakan larutan elektrolit
11