Anda di halaman 1dari 19

1

STUDI KASUS DESKRIPTIF FAKTA ATAU MITOS


SEMAKIN MENDEKATI HARI RAYA SEMAKIN
MALAS SHOLAT TARAWIH DI MASJID
TAHUN 2014















Dyah Amallia Dinni
XI IPA E
SMA Negeri 10 Samarinda
2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................................................ 7
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................................. 10
BAB IV ISI ............................................................................................................................................... 11
BAB V PENUTUP .................................................................................................................................... 16
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................. 17
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................................................... 18

3

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah remaja ini. Karya ilmiah ini bertemakan IPS
humoniora, dengan fokus terhadap fakta atau hanya sekadar mitos tentang kegiatan-kegiatan
masyarakat muslim di Indonesia. Terutama terhadap pelaksanaan sholat tarawih.
Masyarakat Indonesia identik dengan ide-ide lugu dan kreatif. Bisa dilihat dari bagaimana
masyarakat dalam menyambut dan menjalani hari-hari di bulan suci ramadhan. Sayangnya,
masyarakat memiliki kebiasaan yang buruk dalam menjalani hari-hari dibulan suci ramadhan.
Misalnya, untuk sholat tarawih, dihari pertama, masjid penuh bahkan banyak jemaat yang
sholat diluar, tapi menjelang hari ke-27 ramadhan, bisa jadi kurang lebih 30 jemaat yang
sholat. Ironisnya, hal ini merupakan hal yang lumrah dan masyarakat beranggapan bahwa
setiap tahun selalu seperti ini Demikianlah, maka penulis bermaksud untuk membuat karya
ilmiah dengan judul STUDI KASUS DESKRIPTIF FAKTA ATAU MITOS SEMAKIN
MENDEKATI HARI RAYA SEMAKIN MALAS SHOLAT TARAWIH DI MASJID
TAHUN 2014.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMA
Negeri 10 Samarinda, Pak Armin S.Pd M.Pd, serta guru pembimbing, Ibu Watini, yang telah
memberikan tugas ini, sehingga penulis dapat berlatih menulis dengan baik. Kemudian
kepada bapak/ibu guru dan orang tua yang senantiasa mendukung dan memberikan arahan
yang baik. Serta kepada teman-teman yang membantu dalam mencari referensi-referensi
dengan menjawab setiap wawancara yang diberikan penulis sehingga menghasilkan data
yang empiris , valid, serta objektif.






Sangatta, 28 Juli 2014


Penulis


4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Penuh kebajikan dan
curahan rahmat dari Allah swt. Bulan yang senantiasa ditunggu dan disyukuri oleh
seluruh umat muslim didunia. Bulan Ramadhan adalah bulan yang spesial, karena
tidak hanya mendapat pahala secara Cuma-Cuma, juga terdapat kegiatan-kegiatan
yang hanya dilaksanakan di bulan ini. Seperti Berbuka dengan manis-manisan, sholat
tarawih, sahur, berpuasa, tadarus Quran, hingga kegiatan yang berasal dari kebiasaan
manusia. Misalnya Indonesia. Ketika bulan ramadhan tiba, maka berbondong-
bondonglah masyarakat untuk menjual makanan manis-manisan untuk berbuka.
Jadilah sebuah pasar takjil. Dunia perfiliman pun sibuk dengan acara lawakan segar
menjelang berbuka dan sahur, menyiarkan acara kerohanian, hingga mozaik-mozaik
islam di seluruh dunia.
Masyarakat memiliki kebiasaan unik dalam mengisi hari-hari ramadhan.
Dihari-hari pertama, semua orang berbondong-bondong membeli berbagai macam
hidangan buka puasa, heboh membangunkan orang-orang sahur, selalu menonton
acara dengan unsur islami yang kental, dan sholat tarawih 23 rakaat di masjid.
Namun, seiring berjalannya waktu, semangat masyarakat perlahan pudar. Misalnya
untuk sholat tarawih, semakin sedikit masyarakat yang melaksanakan tarawih di
masjid atau hanya sekadar 8 rakaat.
Ironisnya, hampir seluruh umat muslim di Indonesia merasakan dampak sperti
itu. Semangat yang menyurut di setiap akhir bulan ramadhan. Padahal semua umat
muslim mengetahui, bahwa diakhir bulan ramadhan adalah waktu dimana Allah
melipatgandakan amal-amal kita.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini diarahkan untuk mempelajari
alasan masyarakat yang semakin mendekati hari raya semakin malas sholat tarawih di
masjid. Dengan melakukan penelitian ini maka permasalahan dalam menganalisis
alasan-alasan masyarakat kenapa semakin mendekati hari raya semakin malas sholat
tarawih di masjid dapat dilihat secara lebih cermat dan akan diketahui faktor- faktor
pendukung maupun penghambat dalam mengetahui alasan-alasan masyarakat kenapa
5

semakin mendekati hari raya semakin malas sholat tarawih di masjid. Dari penjelasan
barusan dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti.
1. Bagaimana perilaku masyarkat dalam melaksanakan sholat tarawih di
masjid?
2. Bagaimana alasan-alasan mengenai perilaku masyarakat yang semakin
malas sholat tarawih di masjid saat mendekati hari raya idul fitri?
1.3 Hipotesis
Seperti yang telah diketahui, merupakan hal yang wajar mengenai sikap
masyarakat dalam melaksanakan sholat tarawih. Di hari pertama hingga ke-10,
semua orang berbondong-bondong melaksanakan sholat tarawih hingga 23 rakaat
dan datang 15-20 menit sebelum adzan isya. Di hari ke-11 hingga ke-20, penulis
yang biasa datang ketika adzan sholat isya, masjid masih renggang bahkan beberapa
saf depan masih kosong. Hanya pasti penuh terisi. Dan di hari ke-21 hingga ke-30,
hingga waktu kultum tiba, saf depan bisa sangat kosong bahkan hanya diisi oleh
orang-orang tua janut usia.
Sangat ironis tapi inilah yang terjadi. Sholat tarawih memang merupakan
sunnah- jika dikerjakan dapat pahala, jika tidak, tidak mendapat dosa-. Namun hal
ini, adalah alasan utama masyarakat berkebiasaan demikian. Tidak hanya itu,
kelelahan setelang pulang kantor, mudik, mengerjakan tugas, hingga memang karena
malas, adalah alasan-alasan umum masyarakat.
1.4 Tujuan Masalah
Setiap bentuk dan jenis penelitian tentu memiliki tujuan yang jelas, sesuai
dengan sasaran yang diteliti. Penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang
kebiasaan masyarakat yang semakin malas turun ke masjid untuk melaksanakan
sholat tarawih dihari-hari akhir bulan suci ramadhan. Adapun tujuan yang akan
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
a. Mendiskripsikan tentang perilaku masyarkat dalam melaksanakan sholat
tarawih di masjid.
b. Mendiskripsikan alasan-alasan mengenai perilaku masyarakat yang semakin
malas sholat tarawih di masjid saat mendekati hari raya idul fitri.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memperoleh temuan beberapa
pengetahuan dan informasi tentang cara mengobati depresi pada anak dengan
6

mendongengkan cerita rakyat pada anak. Sehingga dari analisis penelitian ini dapat
memberikan manfaat:
1.1 Memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat umum dalam
menanggapi kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat di bulan suci ramadhan.
2.1 Menambah referensi bagi masyarakat umum dalam mencoba untuk merubah
pola pikir dalam menjalani hari-hari di bulan suci ramadhan.




























7

BAB II
KAJIAN TEORI
Bulan suci ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu dan dirindukan oleh seluruh
umat muslim di seluruh dunia. Hal ini karena bulan suci ini penuh dengan kesucian, rahmat,
ridho, keberkahan, serta pahala-pahala dari Nya.
Dalam pengertiannya, ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan
Hijriyah (sistem penanggalan agama islam). Sedangkan menurut etimologi, ramadhan adalah
panas yang menyengat. Ketika menjelang ramadhan, suhu di Utara Jazirah Arab selalu panas.
Sehingga Bangsa Babylonia- yang tinggal di Utara Jazirah Arab menyebut bulan ramadhan
adalah bulan dengan panas yang menghanguskan. Namun, beberapa waktu kemudian, suhu
ketika hari-hari bulan ramadhan cenderung turun, sehingga disimpulkan, bahwa tidak
selamanya suhu di bulan suci ini selalu panas. Maka bangsa Babylonia, memaknai panas
dengan rasa kering di tenggorokan karena menahan puasa, serta penghapusan-penghapusan
dosa di bulan penuh rahmat ini.
1

Bulan ramadhan identik dengan kegiatan-kegiatan yang mengandung pahala jika
dikerjakan. Seperti, berbuka, sholat tarawih, tadarus Quran, sahur, dan melaksanakan sholat
fardu serta sunnahnya. Maka tidak heran, jika bulan yang penuh berkah ini memiliki banyak
hikmat yang dapat meninggikan serta memuliakan umat muslim menjalankannya.
Menurut sebuah sumber, terdapat beberapa hikmah yang bisa dijadikan sebagai
motivasi dalam menjalankan ibadah di bulan yang penuh dengan fitrah ini. Seperti, setan
dibelenggu, neraka ditutup, serta surga dibuka, terdapat malam lailatur Qadar- malam penuh
keberkahan dan penuh ampunan, serta ibadah yang dilaksanakan di bulan suci akan
mendapatkan pahala berlipat-lipat ganda. Hal ini tercantum dalam sebuah hadis.
Rasulullah saw bersabda yang artinya : "Setiap amal yang dilakukan oleh anak
Adam adalah untuknya, dan satu itu dibalas sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali
lipat. Allah Swt berfirman : "Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung
membalasnya. Karena sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya
karena-Ku" (HR. Muslim).
2


1
Nafs, Tazkiyatun. Pengertian Bulan Ramadhan. http://senyumkudakwahku.blogspot.com. 27 Juli 2014. 21.52
WITA
2
Siswoyo, Daris. Hikmah Keutamaan Bulan Ramadhan. http://hamizanupdate.blogspot.com. 27 Juli 2014.
22.45 WITA
8

Tidak heran, jika Rasulullah saw, senantiasa melaksanakan ibadah-ibadah yang
merupakan kewajiban serta sunnah di dalam bulan ramadhan dengan khusyuk dan sabar.
Maka tidak salah jika rasullah bersabda.
Telah datang kepadamu bulan ramadhan, dimana Allah melimpahkan keberkahan,
menurunkan rahmat dan mengampuni dosa-dosamu, menerima doa-doamu, melihat atas
perlombaanmu (dalam kebaikan) dan membanggakanmu di hadapan para malaikat. Maka
tunjukkanlah kepada Allah Swt. kebaikanmu. Sesungguhnya orang yang celaka adalah dia
yang terhalang dari rahmat Allah pada bulan ini. (HR. Thabrani).
3

Ironisnya, kaum muslimin yang berada di Gaza tidak dapat melaksanakan ibdaha
dengan maksimal. Namun, hal ini bukanlah yang harus dikhawatirkan, melainkan kebiasaan-
kebiasaan buruk masyarakat Indonesia dalam mengisi hari-hari di bulan ramadhan.
Sebenarnya, masyarakat Indonesia umumnya memiliki pemikiran yang anti-mainstream dan
kreatif yang lugu. Terkadang ada saja yang dipikirkan masyarakat Indonesia, agar bisa
menjadi trendsetter atau hanya sekadar penarik perhatian khalayak. Tapi dibalik itu semua,
memberikan manfaat yang cukup baik. Seperti, ngabuburit- yaitu menunggu waktu berbuka
puasa dengan berjalan-jalan atau mencari makan bukaan-, memukul bedug di malam hari-
biasanya ini dilakukan ketika dimalam takbiran atau usai melaksanakan sholat tarawih-, buka
bersama- merupakan kegiatan rutinitas di setiap masjid dan biasanya orang-orang yang tidak
sempat membeli bukaan atau musafir-, kolak, menu bukan populer, serta membangunkan
orang sahur- biasanya, orang-orang ini akan membangunkan setiap pukul 3 malam dengan
rebana, galon, atau lainnya.
4

Sayangnya, terkadang masyarakat sering luput dengan kesenangan duniawi yang
berujung pada melupakan kewajiban yang sesungguhnya. Banyak kegiatan yang tidak pantas
untuk dilakukan tapi seperti sudah menjadi rutinitas di bulan puasa. Seperti bermain mercon
dimanapun dan kapanpun-yang sebenarnya, sangat membahayakan dan sangat dibenci oleh
Nya-, setelah sholat subuh langsung trek-trekkan, dan sholat tarawih ke masjid menggunakan
wewangian yang berlebihan bagi wanita- padahal hal memakai wewangian yang berlebihan
bagi wanita adalah haram di mata Allah-.
5

Namun, dari semua contoh keburukan di atas, terdapat sebuah mitos masyarakat,
yaitu semakin mendekati hari raya, masyarakat semakin enggan untuk melaksanakan

3
Hamdan. Kebiasaan Rasullulah di Bulan Ramadhan. http://media-komputerku.blogspot.com. 27 Juli 2014.
22.49 WITA
4
Rajakamar. Kebiasaan Unik Saat Puasa Ramadhan di Indonesia. http://content.rajakamar.com. 27 Juli 2014.
23.23 WITA
5
Dahra, Muhammad. http://alquran-sunnah.com. 28 Juli 2014. 00.03 WITA
9

kegiatan-kegiatan yang hanya ada di bulan suci ramadhan. Sholat tarawih misalnya. Penulis
pernah membaca suatu artikel di sebuah mading. Dari artikel tersebut menjelaskan, bahwa,
hingga di hari ke-10, masjid selalu penuh dengan jemaat. Hingga di hari ke-20, masjid mulai
berkurang jemaatnya, dan hingga di hari ke-30, hanya sekitar 30 jemaat yang sholat di
masjid. Padahal sholat tarawih memiliki keutamaan yang luar biasa, seperti, mendapat
ampunan dosa yang telah lalu, sholat berjamaah di masjid sama saja dengan sholat malam,
dan shalat tarawih adalah seutama-utamanya sholat.
6

Secara defisininya, sholat tarawih adalah Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk
jama dari tarwihatun yang berarti waktu sesaat untuk istirahat. (Lisanul Arab, 2/462 dan
Fathul Bari, 4/294). Dinamakan demikian karena para jamaah beristirahat setelah
melaksanakan shalat tiap-tiap 4 rakaat. (Lisanul Arab, 2/462). Sholat ini sendiri hukumnya
sunnah
7
, artinya inilah alasan kenapa masyarakat cenderung diakhir bulan ramadhan menjadi
malas sholat tarawih di masjid.














6
Slamet, Mas. Keutamaan Sholat Tarawih. http://remajaislam.com. 28 Juli 2014. 0.19 WITA.
7
______. Perihal Sholat Tarawih. http://almadinah.or.id. 28 Juli 2014. 0.24 WITA
10

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara dan terjun ke
lapangan.
3.2 Latar Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Masjid Al Furqon Sangatta.
3.3 Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan 35 orang sebagai sampel wawancara.
3.4 Data dan Sumber Data Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu terjun
langsung ke lapangan dengan memfoto keadaan masjid di hari ke-1, ke-5. Ke-10, ke-
15, ke-20, ke-25, dan ke-30. Juga menggunakan kuantitatif hasil wawancara dengan
sampel.
3.5 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mengalami keterbatasan dalam hal menemukan sampel yang
cocok untuk diwawancarai.












11

BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, pada hari kedua, masjid Al-Furqon ramai bahkan
tergolong sangat penuh dengan jemaat. Penulis sendiri tidak dapat saf depan karena tiba
ketika adzan sholat isya berkumandang, sedangkan para jemaat lainnya telah datang 15 menit
sebelum adzan berkumandang
(lihat gambar 1.1)








Gambar 1.1 Hari ke-1
Kemudian, di hari ke-5 suasana tetap sama. Bahkan penulis harus sholat di pelantaran
masjid (lihat gambar 1.2)
Gambar 1.2 Hari ke-5

12

Sayangnya, di hari ke-10, para jemaat lainnya mulai datang terlambat. Penulis datang
sekitar 10 menit sebelum adzan berkumandang, sedangkan saf ada yang masih kosong (lihat
gambar 1.3)







Gambar 1.3 Hari ke-10
Di hari ke-15 pun demikian. Penulis datang sekitar 15 menit sebelum adzan berkumandang
dan hanya anak-anak kecil yang telah mengisi saf depan (lihat gambar 1.4) dan sekitar 5
menit sebelum adzan, saf mulai terisi penuh (lihat gambar 1.5)








Gambar 1.4 Hari ke-15





13







Gambar 1.5 Hari ke-15
Dan pada hari ke-20, saf bagian belakang mulai ada yang kosong, padahal adzan
sedang berkumandang (lihat gambar 1.6)








Gambar 1.6 Hari ke-20
Di hari ke-25, pelataran masjid sangat kosong- bahkan hanya ada anak-anak yang
bermain-, (lihat gambar 1.7) padahal penulis datang sekitar 5 menit sebelum adzan sholat isya
berkumandang sedang didalam masjid sendiri, saf-saf banyak yang kosong. Terutama saf
paling depan (lihat gambar 1.8)






1.6 Hari ke- 20
14









Gambar 1.7 Hari ke-25








Gambar 1.8 Hari ke-25
Akhirnya, di hari ke-30, penulis mendapatkan suasana masjid yang sangat sepi. Hanya
sedikit para jemaat yang membalas doa sang imam dan hanya sedikit yang sholat di saf
pertama (lihat gambar 1.10)







15









Gambar 1.9 Hari ke-30
Setelah mendapatkan hasil dari lapangan, penulis juga mencari alasan-alasan kenapa
masyarakat semakin malas sholat tarawih ke masjid di hari-hari akhir bulan suci ramadhan,
dengan via sms. Hal ini dikarenakan, jarak penulis dengan narasumber yang sangat tidak
mungkin untuk bisa bertemu langsung. Sayangnya, dari 35 sampel, hanya 18 sampel yang
berhasil diwawancari dengan via sms sedangkan pertanyaan yaitu, Menurutmu kenapa
masyarakat semakin mendekati hari lebaran semakin malas tarawih di masjid?
Dengan hasil wawancara disimpulkan dalam bentuk grafik (lihat grafik 2.1).









Grafik 2.1 Alasan Masyarakat
1.9 Hari ke- 30
23%
13%
20%
7%
2%
11% 13%
11%
Malas
Memasak
Pulang Kantor
Membeli Baju
Lebaran
Kebosanan
Sibuk
Capek
Mudik
16

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil riset selama 1 bulan, penuli dapat menyimpulkan, bahwa
masyarakat semakin jarang sholat tarawih di masjid menjelang hari akhir bulan
ramadhan adalah benar adanya. Masjid Al- Furqon adalah salah satu contoh masjid
yang dimana jemaat semakin sedikit di hari- hari akhir menjelang hari raya.
Kemudian, berdasarkan hasil wawancara dengan 20 sampel, penulis
menyimpulkan, bahwa, alasan yang paling kuat kenapa semakin sedikit jamaah di
hari-hari akhir lebaran adalah karena rasa malas- yaitu, semangat yang begitu
menggebu-gebu di awal ramadhan, sehingga ketika diakhir semangat itu perlahan
memudar- dan kesibukan-kesibukan untuk merayakan hari kemenangan umat islam di
seluruh dunia.

5.2 Saran

Dalam masalah yang dihadapi, fakta mengenai kebiasaan buruk masyarakat
dalam melaksanakan sholat tarawih di masjid, yaitu masjid semakin sepi di hari-hari
terakhir bulan puasa, oleh karena itu, penulis memberikan saran berupa:
1. Kepada masyarakat, apakah wanita dewasa, pria dewasa, remaja, agar
selalu mengingat bahwa sholat tarawih bukan hanya sekadar sholat yang
harus kita kerjakan, tapi merupakan kewajiban kita serta rasa syukur kita
terhadap Allah swt. karena telah diberikan kesempatan untuk merasakan
bulan ramadhan tahun ini
2. Bagi orang tua, agar mencontohkan anak-anaknya untuk selalu sholat
tarawih di masjid hingga akhir, agar ketika dewasa, mampu membimbing
orang lain serta mendapatkan kemuliaan dari Allah swt.
17

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 HARI KE-1...................................................................................................... 11

GAMBAR 1.9 HARI KE-30 ................................................................................................... 15

GAMBAR 1.8 HARI KE-25 ................................................................................................... 14

GAMBAR 1.7 HARI KE-25 ................................................................................................... 14

GAMBAR 1.6 HARI KE-20 ................................................................................................... 13

GAMBAR 1.5 HARI KE-15 ................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 1.5 HARI KE-15 ................................................................................................... 13

GAMBAR 1.4 HARI KE-15 ................................................................................................... 12

GAMBAR 1.3 HARI KE-10 ................................................................................................... 12

GAMBAR 1.2 HARI KE-5 ..................................................................................................... 11











18


DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 2.1 ALASAN MASYARAKAT ............................................................................. 15
























19

DAFTAR PUSTAKA
______. Perihal Sholat Tarawih. http://almadinah.or.id. 28 Juli 2014. 0.24 WITA.
Dahra, Muhammad. http://alquran-sunnah.com. 28 Juli 2014. 00.03 WITA.
Hamdan. Kebiasaan Rasullulah di Bulan Ramadhan. http://media-komputerku.blogspot.com.
27 Juli 2014. 22.49 WITA.
Nafs, Tazkiyatun. Pengertian Bulan Ramadhan. http://senyumkudakwahku.blogspot.com. 27
Juli 2014. 21.52 WITA.
Rajakamar. Kebiasaan Unik Saat Puasa Ramadhan di Indonesia.
http://content.rajakamar.com. 27 Juli 2014. 23.23 WITA.
Siswoyo, Daris. Hikmah Keutamaan Bulan Ramadhan. http://hamizanupdate.blogspot.com.
27 Juli 2014. 22.45 WITA.
Slamet, Mas. Keutamaan Sholat Tarawih. http://remajaislam.com. 28 Juli 2014. 0.19 WITA.

Anda mungkin juga menyukai