1. Laut ingresi merupakan laut yang kedalamannya bertambah karena adanya
tenaga tektonik vertikal, maka dasar laut patah sehingga dasar laut merosot, misalnya Laut Banda dan Laut Tengah. Laut Jepang, laut karibia. Laut Banda (7.400 m), Laut Flores (5.590 m), Laut Sulawesi (5.590 m), Laut Tengah (4.400 m), dan Laut Jepang (4.000 m). 2. Laut transgresi merupakan laut yang permukaaannya bertambah luas dan luas daratan berkurang. Laut ini terjadi sewaktu berakhirnya zaman es, sehingga paparan Sunda dan Sahul menjadi laut, seperti Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Selat Karimata. Dangkalan sunda, dangkalan sahul. 3. Laut regresi merupakan laut yang mengalami penyempitan. Ini terjadi pada awal zaman es. Akibat suhu yang semakin rendah maka terjadi pembekuan es, terjadilah laut sempit di kutub. Contoh laut Bering. Hal ini menyebabkan Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul berubah menjadi daratan. Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan bersatu dengan Asia, sedangkan Dangkalan Sahul dan pulau-pulau kecil di bagian timur Indonesia bersatu dengan Australia. Berdasarkan Letaknya 1. Laut tepi merupakan laut yang terletak di tepi benua dibatasi oleh dasar laut continental shelf, seperti Laut Bering, Laut Jepang, Laut Cina Timur, dan sebagainya. Laut koral disebelah timur australia, laut cina selatan yang dipisahkan oleh kepulauan indo dan filipina. 2. Laut tengah merupakan laut yang diapit oleh 2 benua sehingga arus laut pengaruhnya kecil dan arus di laut ini terbentuk secara lokal. Contoh, Laut Mediteran (Eropa-Afrika), Laut Merah (Asia-Afrika), Laut Banda (Asia Australia), dan lain-lain. Laut tengah 3. Laut pedalaman merupakan laut yang terbentuk di tengah daratan karena penguapan tinggi, curah hujan rendah, dan tidak ada pelepasan air tersebut ke laut, maka airnya menjadi asin, contoh Laut Mati dan Laut Kaspia. Laut hitam