Anda di halaman 1dari 53

KULIAH

MANAJ EMEN PERALATAN


KONSTRUKSI
ALAT- ALAT GALI
- Hydraulic Excavators -
PART 2
BAGIAN EXCAVATOR
Bagian atas yang dapat berputar
(revolving unit).
Bagian bawah untuk berpindah tempat
(travelling unit).
Roda rantai (track/crawler)
Roda Karet (wheel)
Dipasang di atas truck (truck mounted)
Bagian-bagian tambahan (attachment)
yang dapat diganti sesuai pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Crane, Dipper Shovel, Backhoe, Dragline dan Clamshell
CONTROL ATTACHMENT
Terdapat 2 system Control (Cable dan
Hydraulic)
System Hydraulic digunakan oleh sebagian
besar Excavator
Kelebihan System Hydraulic :
1) Kecepatan Operasional (Faster cycle time).
2) Control penuh terhadap Attactment.
3) Efisiensi Tinggi.
4) Mudah dan cepat digunakan.
5) Menawarkan ketepatan dan ketelitian pekerjaan.
Jenis Travelling
Unit
MESIN PENGGERAK
Penggerak untuk mengendalikan
attachment.
gerakan menggali, mengangkat dan sebagainya.
Penggerak untuk memutar (revolving
unit) berikut attachment yang dipasang
pada unit tersebut.
Penggerak untuk menjalankan excavator
berpindah dari satu tempat ke tempat
lain.
J ENIS ATTACHMENT
POWER SHOVEL
BACKHOE
LOADER
DRAGLINE
Part 1
Part 2
LOADER
PENGERTIAN
Alat pemuat material hasil galian/gusuran yang
tidak dapat langsung dipindahkan ke alat
angkut.
Alat pembantu untuk memuat material dari
stockpile ke kendaraan angkut atau alat-alat
lain, di samping dapat juga berfungsi untuk
pekerjaan awal pada umumnya.
clearing ringan,
menggusur dan menggali dangkal
PEMBAGIAN LOADER
Berdasarkan Alat Kendali :
1) Cable Controlled
2) Hydraulic Controlled
Berdasarkan Roda Penggerak :
1) Crawler Loader
2) Whell Loader
1) Rear Stear, dengan alat kemudi berada di belakang.
2) Articulated Whell loader, kemudi ada di depan dan roda
depan atau bucket dapat dibelokkan membuat sudut
sampai 40
0
dari sumbu memanjang alat.
Crawler Loader
Whell Loader
STABILITAS LOADER-1
Dihitung Berdasarkan Keadaan :
Loader bekerja pada permukaan tanah
keras & statis,
unit alat bekerja pada standar
operasinya,
bucket dalam posisi miring ke
belakang,
bucket pada posisi memuat maksimal
ke depan.
STABILITAS LOADER-2
Standar SAE (Society Automotive
Engineers) menyatakan :
Dari Static Tipping Load yang tersedia pada
alat, maka kemampuan angkat operasinya
(operating load) dapat diambil sebesar 50%
dari static tipping load untuk whell loader,
sedang untuk crawler loader dapat diambil
sebesar 35% dari static tipping load alatnya.
CARA KERJ A-1
Memindahkan material antar stockpile :
1) Menurunkan bucket (stockpile 1)
mendorong ke depan (memuat/menggusur)
mengangkat bucket, membawa
membuang muatan (stockpile 2).
2) Mengangkat bucket (stockpile 2) kembali
ke stockpile 1 proses point 1
CARA KERJ A-2
Memindahkan material ke alat angkut :
V Loading, ialah cara pemuatan dengan
lintasan seperti bentuk huruf V.
Loading, truk berada di belakang loader,
kemudian lintasan seperti membuat garis
tegak lurus.
Cross Loading, cara pemuatan dengan truk
juga ikut aktif.
Overhead Loading, dengan loader khusus,
bucket dapat digerakkan melintasi di atas
kabin operator.
CARA KERJ A-3
Gambar V Loading :
CARA KERJ A-4
Gambar Loading dan Cross Loading:
PRODUKTIFITAS-1
Faktor pengaruh:
Ukuran Bucket
Munjung
Peres
Kondisi kerja/efisiensi alat
J enis tanah
Operator
Lingkungan kerja
Kondisi alat
Cycle Time
Fixed Time
Variable Time
PRODUKTIFITAS-2
Cycle Time
Fixed Time
Variable Time
Raise Time, waktu yang diperlukan untuk menurunkan
bucket dari posisi dasar ke atas permukaan tanah
(sekon).
Lower Time, waktu yang diperlukan untuk menurunkan
bucket kosong dari posisi tertinggi pada posisi dasar
(sekon).
Dump Time, waktu yang diperlukan untuk
menggerakkan bucket dari posisi muat maksimal untuk
membuang muatan/dump (sekon).
PRODUKTIFITAS-3
Langkah Perhitungan :
1) Hitung terlebih dahulu produksi yang
diperlukan.
2) Hitung prakiraan cycle time.
3) Tentukan besarnya beban angkut persiklus
dalamvolume (m
3
) atau dalamberat (kg).
4) Pilihlah ukuran bucket.
5) Pilihlah ukuran alat dengan ukuran bucket
dan beban angkat yang sesuai dengan
produksi yang harus dihasilkan.
PRODUKTIFITAS-4
Metode Caterpillar :
1) Tabel Kapasitas Bucket dan Static Tipping
Load.
2) Tabel Faktor Koreksi Lingkungan Kerja.
3) Tabel Koreksi J enis Material.
Metode Komatzu :
1) Tabel Kapasitas Bucket, Static Tipping Load
dan Kecepatan.
2) Tabel Fixed Time.
PRODUKTIFITAS-5
Rumus Umum:
)) ( / (
60
3
LM jam m BF JM BC
T
=
Dimana :
T = cycle time (menit)
BC = kapasitas bucket (m
3
)
J M = kondisi manajemen dan medan kerja
BF = faktor pengisian bucket
PRODUKTIFITAS-6
Metode Caterpillar :
Tabel 1. Kapasitas Bucket dan Static Tipping Load.
PRODUKTIFITAS-7
Metode
Caterpillar :
Tabel 2. Faktor Koreksi
Kondisi Material.
PRODUKTIFITAS-8
Metode Caterpillar :
Tabel 3. Faktor Koreksi J enis Material.
CONTOH SOAL
Metode Caterpillar :
Suatu proyek membutuhkan material 250
t/jam untuk dimuatkan ke truk. J enis material
kerikil 9 mm, dari stockpile setinggi 6 meter,
berat volume 1660/m3. Truk kapasitas 9 m3
yang dimiliki oleh tiga kontraktor, cara muat
tetap, permukaan tanah keras
J AWABAN-1 :
Metode Caterpillar :
1. Cycle Time (Tabel 2) :
- basic cycle time = 0,5 menit
- material 9 mm = - 0,02 menit
- truk sewa = + 0,04 menit
- operasi tetap = - 0,02 menit
- stockpile 6 m = 0 menit
T = 0,50 menit
J umlah siklus
) / ( 120
50 , 0
60
jam siklus = =
J AWABAN-2 :
Metode Caterpillar :
Berat material 1660 kg/m
3
= 1,66 t/m
3
Produksi yang dibutuhkan rata-rata
66 , 1
250
=
150 =
Volume yang dibutuhkan per-siklus
3
25 , 1
120
250
m = =
Bucket Fill Factor = 0,95
J M = 0,75 (baik/baik)
Kapasitas bucket yang diperlukan
3
754 , 1
75 , 0 95 , 0
25 , 1
m =

=
Kapasitas angkat yang dibutuhkan = 1,754 x 1660
= 2912 kg
J AWABAN-3 :
Metode Caterpillar :
Kita pilih Loader 950B :
Kapasitas angkat = 50% x 9550 kg
= 4775 kg > 2912 kg
Kapasitas bucket 2,03 m3 :
= 2,03 x 1660
= 3368,8 kg < 4775 kg
OK ! Loader tidak terguling.
Standar SAE
PRODUKTIFITAS-9
Metode Komatzu :
Tabel 1. Kapasitas Bucket, Static Tipping Load dan Kecepatan.
Tabel 2. Fill Factor Backhoe Komatzu
PRODUKTIFITAS-10
Metode Komatzu :
Cycle Time berdasarkan cara pemuatan :
a. Cross Loading
b. V Loading / Loading
c. Load and Carry
Z
R
D
F
D
T + + =
Z
R
D
F
D
T + + = ) ( 2
Z
F
D
T + = 2
Dimana :
T = Cycle time
D = jarak angkut (m)
F = kecepatan maju (m/menit)
R = kecepatan mundur (m/menit)
Z = Fixed time (menit)
PRODUKTIFITAS-10
Metode Komatzu :
Tabel 3. Fixed Time.
CONTOH SOAL
Metode Komatzu :
Sebuah Whell Loader Komatsu W.170
dengan bucket 3,5 m
3
bekerja untuk
memuatkan tanah ke truk dengan kondisi
sebagai berikut :
Operasi cross loading, dengan hydraulic shift
drive, jarak angkut 10 m.
Tanah dari jenis lempung berpasir dengan berat
volume 1640 kg/m
3
. Kondisi medan baik,
manajemen baik.
J AWABAN :
Metode Komatzu :
BF = 0,9 (Tabel 2)
Kecepatan maju = 7 km/jam
Kecepatan mundur = 7 km/jam
Cycle time Cross Loading =
* Catatan : 1 km/jam = 16,667 m/menit
F = 7 x 0,8 = 5,6 km/jam = 93,3 m/menit
R = 7 x 0,8 = 5,6 km/jam = 93,3 m/menit
Z = 0,3 (Tabel 3)
Z
R
D
F
D
+ +
Efektifitas
kecepatan
J AWABAN :
Metode Komatzu :
T =
Produksi =
=
Cek terhadap kestabilan alat.
STL = 12.900 kg (waktu membelok)
Kapasitas angkat = 50% x 12.900 = 6.450 kg
Berat muatan = 3,5 m
3
x 1640 kg/m
3
= 5740 kg Kap.angkat 6.450 kg
Loader aman bekerja !!!
menit 51 , 0 3 , 0
3 , 93
10
3 , 93
10
= + +
) ( / 941 , 277
75 , 0 9 , 0 5 , 3
51 , 0
60
3
LM jam m

Standar SAE
DRAGLINE
DRAGLINE
Pengertian : Alat untuk menggali tanah dan
memuatkan pada alat-alat angkut.
Penggunaan :
Keuntungan : Alat tidak perlu masuk ke tempat
penggalian.
Kerugian : produksinya yang rendah, antara 70% -
80% dibandingkan dengan power shovel untuk
ukuran yang sama.
J enis :
Crawler Mounted (daerah berawa), wheel Mounted
dan truck Mounted .
Contoh :
Gambar Crawler Mounted
Contoh : Gambar Truck Mounted
BAGIAN
ALAT :
B
o
o
m
PENGOPERASIAN :
1) Swing pada keadaan bucket kosong menuju ke posisi
menggali,
2) Saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan,
sehingga bucket jatuh tegak lurus ke bawah
3) Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik,
4) Hoist cable di mainkan agar bucket dapat mengikuti
permukaan tebing galian sehingga dalamnya lapisan tanah
yang terkikis dalamsatu pass dapat teratur, dan terkumpul
dalambucket
5) Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih
ditarik, hoist cable dikunci sehingga bucket terangkat lepas
dari permukaan tanah
6) Swing menuju tempat (dump)nya material.
7) Bucket sudah ada di atas badan truk, drag cable
dikendorkan, bucket akan terjungkir ke bawah dan muatan
tertuang.
Gambar Proses
Pengoperasian
J ELAJ AH DRAGLINE :
A : radius buang
B : tinggi buang
C : dalam gali maks.
D : panjang lempar
J : panjang boom
K : sudut boom
BUCKET :
J enis Bucket :
1) Heavy Duty, bucket untuk pekerjaan
berat misalnya menggali batu-batuan,
hasil tambang,
2) Medium Duty, bucket untuk pekerjaan
sedang misalnya menggali kerikil,
lempung,
3) Light Duty, bucket untuk pekerjaan
ringan misalnya menggali lempung
berpasir, pasir, lumpur.
PRODUKSI-1 :
Tabel 1. Produksi Ideal dan DalamGali Optimum
PRODUKSI-2 :
Tabel 2. Faktor Koreksi dan Swing dan % DalamGali
Optimum
PRODUKSI-3 :
Tabel 3. Kapasitas dan Berat Bucket
FAKTOR PENGARUH PRODUKSI
1) Pengaruh dalamgalian
2) Pengaruh swing dan % dalamgalian
pada dragline.
3) Pengaruh Keadaan Medan dan Keadaan
Manajemen.
4) Pengaruh pemilihan ukuran dan tipe
bucket pada produksi dragline
CONTOH SOAL
1. Berapa prakiraan produksi Dragline jika
diketahui :
Dragline dengan boom pendek kapasitas 2
cu-yd digunakan untuk menggali tanah
lempung keras.Dalam galian 4,70 m, swing
120
0
, kondisi manajemen baik, medan kerja
baik.
J AWABAN :
Tanah lempung keras ; bucket 2 cu-yd (Tabel 1)
Produksi ideal = 195 cu-yd/jam (BM)
H opt. = 11,8 ft (3,599 meter)
% H opt. =
% 59 , 130 % 100
599 , 3
7 , 4
=
Swing = 120
0
(Tabel 2) ;faktor koreksi = 0,899 (interpolasi lurus)
medan baik; manajemen baik (Tabel 3) ; faktor koreksi 0,75
Produksi = 195 x 0,889 x 0,75
= 130,02 cu-yd/jam (BM) atau
= 99,41 m
3
/jam (BM)
PENTING !
Hal yang perlu diperhatikan :
1) Ketajaman gigi bucket perlu dipelihara dengan ukuran-ukuran
yang tepat.
2) Penggalian harus dilaksanakan lapis demi lapis agar tidak
terjadi jalur-jalur seperti selokan.
3) Kemiringan tebing tepi tetap terpelihara agar selalu menuju
excavator, sehingga tidak terbentuk goa-goa dalam tebing
galian.
4) Drag-Cable dijaga agar tidak terseret di atas tanah.
5) Bucket segera diangkat setelah terisi penuh.
6) Harus dijaga agar tidak melakukan swing pada waktu
menggali, karena boom dapat tertekut ke samping.
7) Untuk material yang berat agar bekerja dengan sudut yang
besar (boom diangkat), swing dilakukan hati-hati.
8) Apabila muatan terlalu berat, bucket harus sgera dijatuhkan
agar alat tidak terguling.
9) Ikalan-ikalan kabel harus tetap dijaga agar tidak nglokor atau
tumpang tindih secara tidak beraturan.
SEKIAN,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai