Anda di halaman 1dari 13

TINJAUAN PUSTAKA

BAB I
Pendahuluan
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal diatas 38
0
C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium Kejang demam
merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada anak! terutama pada
golongan usia " bulan sampai # tahun $ampir 3% anak yang berumur diba&ah ' tahun
pernah menderitanya (egman ()*3*) dan +illi,hap ()*'*) dari per,obaan binatang
berkesimpulan bah&a suhu yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya bangkitan kejang
-erjadinya bangkitan kejang demam tergantung pada umur! tinggi serta ,epatnya suhu
meningkat .aktor hereditas juga mempunyai peranan /enno0 1 bu,hthal ()*2)) berpendapat
bah&a kepekaan terhadap bangkitan kejang demam diturunkan oleh sebuah gen dominan
dengan penetrasi yang tidak sempurna /enno0 ()*#*) berpendapat bah&a #)!3% angota
keluarga penderita mempunyai ri&ayat kejang sedangkan pada anak normal hanya 3%
Kejang disebabkan oleh pelepasan hantaran listrik yang abnormal 4ejala5gejala yang
timbul dapat berma,am5ma,am tergantung pada bagian otak yang terpengaruh! tetapi
umumnya kejang berkaitan dengan suatu sensasi 6aneh7! kekakuan otot yang tidak terkendali!
dan hilangnya kesadaran
Kejang dapat terjadi akibat adanya kelainan medis 8endahnya kadar gula darah!
in9eksi! ,edera kepala! kera,unan atau o:erdosis obat5obatan dapat menyebabkan kejang
;elain itu! kejang juga dapat disebabkan oleh tumor otak atau kelainan sara9 lainnya
Kurangnya oksigen ke otak juga dapat menyebabkan kejang Pada beberapa kasus! penyebab
kejang mungkin tidak diketahui Kejang yang terjadi berulang mungkin merupakan suatu
indikasi akan adanya suatu kondisi kronik yang dikenal sebagai epilepsi
BAB II
1
Pembahasan
II) <e9inisi Kejang <emam =)!3>
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak
mengalami demam tanpa in9eksi sistem sara9 pusat ;elama anak mengalami kejang demam!
ia dapat kehilangan kesadaran disertai gerakan lengan dan kaki! atau disertai dengan
kekakuan tubuhnya
II3 ?tiologi =)53>
Kejang disebabkan oleh pelepasan hantaran listrik yang abnormal 4ejala5gejala yang
timbul dapat berma,am5ma,am tergantung pada bagian otak yang terpengaruh! tetapi
umumnya kejang berkaitan dengan suatu sensasi 6aneh7! kekakuan otot yang tidak terkendali!
dan hilangnya kesadaran
Kejang dapat terjadi akibat adanya kelainan medis 8endahnya kadar gula darah!
in9eksi! ,edera kepala! kera,unan atau o:erdosis obat5obatan dapat menyebabkan kejang
;elain itu! kejang juga dapat disebabkan oleh tumor otak atau kelainan sara9 lainnya
Kurangnya oksigen ke otak juga dapat menyebabkan kejang Pada beberapa kasus! penyebab
kejang mungkin tidak diketahui Kejang yang terjadi berulang mungkin merupakan suatu
indikasi akan adanya suatu kondisi kronik yang dikenal sebagai epilepsi
II3 Klasi9ikasi =3>
Kejang demam ini se,ara umum dapat dibagi dalam dua jenis yaitu@
;imple 9ebrile seiAures @ kejang menyeluruh yang berlangsung B )' menit dan tidak
berulang dalam 3# jam
Comple0 9ebrile seiAures C ,omple0 partial seiAures @ kejang 9okal (hanya melibatkan
salah satu bagian tubuh)! berlangsung D )' menit! dan atau berulang dalam &aktu
singkat (selama demam berlangsung)
II# Pato9isiologi =)53>
Entuk mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak dperlukan suatu
energi yang didapat dari metabolisme Bahan baku untuk metabolisme otak yang terpenting
adalah glukosa Fadi sumber energi otak adalah glukosa yang melalui proses oksidasi dipe,ah
menjadi CG3 dan air
2
;el dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam adalah lipoid
dan permukaan luar adalah ionik <alam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui
dengan mudah oleh ion Kalium (KH) dan sangat sulit dilalui oleh ion Iatrium (IaH) dan
elektrolit lainnya! ke,uali ion Klorida (Cl5)
Akibatnya konsentrasi KH dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi IaH rendah!
sedangkan diluar sel neuron terdapat keadaan sebaliknya Karena perbedaan jenis dan
konsentrasi ion didalam dan diluar sel! maka terdapat perbedaan potensial yang disebut
potensial membran dari sel neuron Entuk menjaga keseimbangan potensial membran ini
diperlukan energi dan bantuan enAim Ia5K5A-Pase yang terdapat pada permukaan sel
Keseimbangan potensial membran ini dapat dirubah oleh adanya@
)Perubahan konsentrasi ion diruang ekstraseluler
38angsangan yang datangnya mendadak misalnya mekanis! kimia&i atau aliran listrik dari
sekitarnya
3Perubahan pato9isiologi dari membran sendiri karena penyakit atau keturunan
Pada keadan demam kenaikan suhu )
0
C akan mengakibatkan kenaikan metabolisme
basal )0% 1 )'% dan kebutuhan oksigen akan meningkat 30% Pada seorang anak berumur 3
tahun sirkulasi otak men,apai "'% dari seluruh tubuh! dibandingkan dengan orang de&asa
yang hanya )'%
Fadi pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari
membran sel neuron dan dalam &aktu yang singkat terjadi di9usi dari ion Kalium maupun ion
Iatrium melalui membran tadi! dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik /epas mutan
listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel
tetangganya dengan bantuan bahan yang disebut dengan neurotransmiter dan terjadilah
kejang
-iap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung dari tinggi
rendahnya ambang kejang seseorang anak menderita kejang pada kenaikan suhu tertentu
Pada anak dengan ambang kejang yang rendah! kejang telah terjadi pada suhu 38
0
C
sedangkan pada anak dengan ambang kejang yang tinggi! kejang baru terjadi pada suhu #0
0
C
atau lebih
<ari kenyataan ini dapatlah disimpulkan bah&a terulangnya kejang demam lebih
sering terjadi pada ambang kejang yang rendah sehingga dalam penanggulangannya perlu
diperhatikan pada tingkat suhu berapa penderita kejang
3
;ehingga beberapa hipotesa dikemukakan mengenai pato9isiologi sebenarnya dari
kejang demam! yaitu@
)+enurunnya nilai ambang kejang pada suhu tertentu
3Cepatnya kenaikan suhu
34angguan keseimbangan ,airan dan terjadi retensi ,airan
#+etabolisme meninggi! kebutuhan otak akan G3 meningkat sehingga sirkulasi darah
bertambah dan terjadi ketidakseimbangan
<asar pato9isiologi terjadinya kejang demam adalah belum ber9ungsinya dengan baik
susunan sara9 pusat (korteks serebri)
II' 4ambaran Klinis =3!3>
-erjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanakan bersamaan dengan
kenaikan suhu badan yang tinggi dan ,epat yang disebabkan oleh in9eksi diluar susunan sara9
pusat! misalnya tonsilitis! otitis media akuta! bronkitis! 9urunklosis dan lain5lain
;erangan kejang biasanya terjadi dalam 3# jam pertama se&aktu demam! berlangsung
singkat dengan si9at bangkitan dapat berbentuk tonik5klonik! tonik! klonik! 9okal atau
akinetik Emumnya kejang berhenti sendiri Begitu kejang berhenti anak tidak memberikan
reaksi apapun untuk sejenak! tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun
dan sadar kembali tanpa adanya kelainan sara9
Entuk itu /i:ingston membuat kriteria dan membagi kejang demam atas 3 golongan!
yaitu@
) Kejang demam sederhana (;imple 9ebril ,on:ulsion)
3 ?pilepsi yang dipro:okasi oleh demam (?pilepsi triggered o99 by 9e:er)
Kriteria kejang demam menurut li:ingtone adalah@
)Emur anak ketika kejang antara " bulan dan # tahun
3Kejang berlangsung hanya sebentar saja! tidak lebih dari )' menit
3Kejang bersi9at umum
#Kejang timbul dalam )" jam pertama setelah timbulnya demam
'Pemeriksaan sara9 sebelum dan sesudah kejang normal
"Pemeriksaan ??4 yang dibuat sedikitnya ) minggu sesudah suhu normal tidak
menunjukkan kelainan
2.rekuensi bangkitan kejang didalam ) tahun tidak melebihi #0
4
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu atau lebih dari ketujuh kriteria
modi9ikasi /i:ingston diatas digolongkan pada epilepsi yang dipro:okasi oleh demam
Kejang kelompok kedua ini mempunyai suatu dasar kelainan yang menyebabkan timbulnya
kejang! sedangkan demam hanya merupakan 9aktor pen,etus saja
Kriteria kejang demam menurut tesis /umbang -obing! adalah@
)Adanya kejang dan demam
3-ak ada de9isi neurologik lain sebelum dan sesudah serangan kejang
3/iJuor normal
Ada beberapa 9aktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain@
5 Esia B )8 bulan saat kejang demam pertama
5 8i&ayat kejang demam dalam keluarga
5 Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relati9 normal dan
lamanya demam saat a&itan kejang
5 8i&ayat demam yang sering
5 8i&ayat epilepsi dalam keluarga
5 Kejang pertama adalah ,omple0 9ebrile seiAure
Fika kejang terjadi segera setelah demam atau jika suhu tubuh relati9 rendah! maka
besar kemungkinannya akan terjadi kembali kejang demam 8isiko berulangnya kejang
demam adalah )0% tanpa 9aktor risiko! 3'% dengan ) 9aktor risiko! '0% dengan 3 9aktor
risiko! dan dapat men,apai )00% dengan K 3 9aktor risiko
II" Pemeriksaan =)53>
Anamnesis yang ditanyakan adalah adanya kejang! jenis kejang! kesadaran! lama
kejang! suhu sebelum C saat kejang! 9rekuensi! inter:al! paska kejang! penyebab demam diluar
;;P! ri&ayat perkembangan! kejang demam dalam keluarga! epilepsi dalam keluarga! dan
singkirkan penyebab kejang lainnya
Pemeriksaan 9isik yang dilakukan adalah menilai kesadaran! suhu tubuh! tanda
rangsang meningeal! tanda peningkatan tekanan intra,ranial! dan tanda in9eksi di luar ;;P
Beberapa pemeriksaan lanjutan hanya diperlukan jika didapatkan karakteristik khusus
pada anak
5
Pungsi lumbal
Pungsi lumbal adalah pemeriksaan ,airan serebrospinal (,airan yang ada di otak dan
kanal tulang belakang) untuk meneliti ke,urigaan meningitis Pemeriksaan ini dilakukan
setelah kejang demam pertama pada bayi (usia B )3 bulan) karena gejala dan tanda
meningitis pada bayi mungkin sangat minimal atau tidak tampak Pada kejang demam
pertama di usia antara )35)8 bulan! ada beberapa pendapat berbeda mengenai prosedur ini
Berdasar penelitian yang telah diterbitkan! ,airan serebrospinal yang abnormal
umumnya diperoleh pada anak dengan kejang demam yang @
)+emiliki tanda peradangan selaput otak (,ontoh @ kaku leher)
3+engalami ,omple0 partial seiAure
3Kunjungan ke dokter dalam #8 jam sebelumnya (sudah sakit dalam #8 jam sebelumnya)
#Kejang saat tiba di I4< (instalasi ga&at darurat)
'Keadaan post5i,tal (pas,a kejang) yang berkelanjutan +engantuk hingga sekitar ) jam
setelah kejang demam adalah normal
"Kejang pertama setelah usia 3 tahun
Pada anak dengan usia D )8 bulan! pungsi lumbar dilakukan jika tampak tanda
peradangan selaput otak! atau ada ri&ayat yang menimbulkan ke,urigaan in9eksi sistem sara9
pusat Pada anak dengan kejang demam yang telah menerima terapi antibiotik sebelumnya!
gejala meningitis dapat tertutupi! karena itu pada kasus seperti itu pungsi lumbar sangat
dianjurkan untuk dilakukan
??4 (ele,troen,ephalogram)
??4 adalah pemeriksaan gelombang otak untuk meneliti ketidaknormalan
gelombang Pemeriksaan ini tidak dianjurkan untuk dilakukan pada kejang demam yang baru
terjadi sekali tanpa adanya de9isit (kelainan) neurologis -idak ada penelitian yang
menunjukkan bah&a ??4 yang dilakukan saat kejang demam atau segera setelahnya atau
sebulan setelahnya dapat memprediksi akan timbulnya kejang tanpa demam di masa yang
akan datang (alaupun dapat diperoleh gambaran gelombang yang abnormal setelah kejang
demam! gambaran tersebut tidak bersi9at predikti9 terhadap risiko berulangnya kejang demam
atau risiko epilepsi
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan seperti pemeriksaan darah rutin! kadar elektrolit! kalsium! 9os9or!
magnesium! atau gula darah tidak rutin dilakukan pada kejang demam pertama Pemeriksaan
6
laboratorium harus ditujukan untuk men,ari sumber demam! bukan sekedar sebagai
pemeriksaan rutin
Ieuroimaging
Lang termasuk dalam pemeriksaan neuroimaging antara lain adalah C-5s,an dan +8I
kepala Pemeriksaan ini tidak dianjurkan pada kejang demam yang baru terjadi untuk pertama
kalinya
II2 Penatalaksanaan =)5'>
<alam penanganan kejang demam! orang tua harus mengupayakan diri setenang
mungkin dalam mengobser:asi anak Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut@
)Anak harus dibaringkan di tempat yang datar dengan posisi menyamping! bukan terlentang!
untuk menghindari bahaya tersedak
3Fangan meletakkan benda apapun dalam mulut si anak seperti sendok atau penggaris!
karena justru benda tersebut dapat menyumbat jalan napas
3Fangan memegangi anak untuk mela&an kejang
#;ebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan penanganan khusus
'Fika kejang terus berlanjut selama )0 menit! anak harus segera diba&a ke 9asilitas kesehatan
terdekat ;umber lain menganjurkan anak untuk diba&a ke 9asilitas kesehatan jika kejang
masih berlanjut setelah ' menit Ada pula sumber yang menyatakan bah&a penanganan lebih
baik dilakukan se,epat mungkin tanpa menyatakan batasan menit
";etelah kejang berakhir (jika B )0 menit)! anak perlu diba&a menemui dokter untuk
meneliti sumber demam! terutama jika ada kekakuan leher! muntah5muntah yang berat! atau
anak terus tampak lemas
Fika anak diba&a ke 9asilitas kesehatan! penanganan yang akan dilakukan selain poin5
poin di atas adalah sebagai berikut@
)+emastikan jalan napas anak tidak tersumbat
3Pemberian oksigen melalui 9a,e mask
3Pemberian diaAepam 0!' mgCkg berat badan per rektal (melalui anus) atau jika telah
terpasang selang in9us 0!3 mgCkg per in9us
#Penga&asan tanda5tanda depresi pernapasan
7
';ebagian sumber menganjurkan pemeriksaan kadar gula darah untuk meneliti kemungkinan
hipoglikemia Iamun sumber lain hanya menganjurkan pemeriksaan ini pada anak yang
mengalami kejang ,ukup lama atau keadaan pas,a kejang (mengantuk! lemas) yang
berkelanjutan
Berikut adalah tabel dosis diaAepam yang diberikan @
-erapi a&al dengan diaAepam
Esia <osis IM (in9us) (03mgCkg) <osis per re,tal (0'mgCkg)
B ) tahun )13 mg 3'1' mg
)1' tahun 3 mg 2' mg
'1)0 tahun ' mg )0 mg
D )0 tahun '1)0 mg )01)' mg
Fika kejang masih berlanjut @
)Pemberian diaAepam 0!3 mgCkg per in9us diulangi Fika belum terpasang selang in9us! 0!'
mgCkg per rektal
3Penga&asan tanda5tanda depresi pernapasan
Fika kejang masih berlanjut @
)Pemberian 9enobarbital 30530 mgCkg per in9us dalam 30 menit atau 9enitoin )'530 mgCkg
per in9us dalam 30 menit
3Pemberian 9enitoin hendaknya disertai dengan monitor ?K4 (rekam jantung)
Fika kejang masih berlanjut! diperlukan penanganan lebih lanjut di ruang pera&atan intensi9
dengan thiopentone dan alat bantu pernapasan
BA4AI +?+B?8AI-A; K?FAI4
;egera diberikan diaAepam i: dosis rata5rata 0!'mgCkgBB
Atau diaAepam rektal dosis B)0kg K ' mg rektiol
D)0kg K )0 mg rektiol
8
Bila kejang tidak berhenti! tunggu ' menit
<apat diulang dengan dosisC,ara yang sama
Kejang berhenti
Berikan dosis a&al 9enobarbital
<osis neonatus 30 mg im
) bulan 5 ) tahun K '0 mg im
D) tahun K 2' mg im
Pengobatan rumatan
# jam kemudian
<osis hari I H II 9enobarbital 85)0 mgCkgBB dibagi dalam 3 dosis
$ari berikutnya 9enobarbital #5' mgCkgBB dibagi dalam 3 dosis
Bila diaAepam tidak tersedia! langsung memakai 9enobarbital dengan dosis a&al dan
selanjutnya diteruskan dengan pengobatan rumatan
Pasien dirujuk atau dira&at di rumah sakit pada keadaan seperti kejang demam
komplek! hiperpireksia! usia diba&ah " bulan! kejang demam pertama! dan dijumpai kelainan
neurologis
II8 Komplikasi =3>
)Aspirasi
3As9iksia
38etardasi mental
II* Pen,egahan =)53>
Pemberian obat5obatan jangka panjang untuk men,egah berulangnya kejang demam
jarang sekali dibutuhkan dan hanya dapat diresepkan setelah pemeriksaan teliti oleh spesialis
Beberapa obat yang digunakan dalam penanganan jangka panjang adalah sebagai
berikut@
Antipiretik
Antipiretik tidak men,egah kejang demam Penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan
dalam pen,egahan berulangnya kejang demam antara pemberian asetamino9en setiap # jam
dengan pemberian asetamino9en se,ara sporadis <emikian pula dengan ibupro9en
9
<iaAepam
Pemberian diaAepam per oral atau per rektal se,ara intermiten (berkala) saat onset demam
dapat merupakan pilihan pada anak dengan risiko tinggi berulangnya kejang demam yang
berat Iamun! edukasi orang tua merupakan syarat penting dalam pilihan ini ?9ek samping
yang dilaporkan antara lain ataksia (gerakan tak beraturan)! letargi (lemas! sama sekali tidak
akti9)! dan re&el Pemberian diaAepam juga tidak selalu e9ekti9 karena kejang dapat terjadi
pada onset demam sebelum diaAepam sempat diberikan ?9ek sedasi (menenangkan)
diaAepam juga dikha&atirkan dapat menutupi gejala yang lebih berbahaya! seperti in9eksi
sistem sara9 pusat
Pro9ilaksis (obat pen,egahan) berkelanjutan
?9ekti:itas pro9ilaksis dengan 9enobarbital hanya minimal! dan risiko e9ek
sampingnya (hiperakti:itas! hipersensiti:itas) melampaui keuntungan yang mungkin
diperoleh Pro9ilaksis dengan ,arbamaAepine atau 9enitoin tidak terbukti e9ekti9 untuk
men,egah berulangnya kejang demam Asam :alproat dapat men,egah berulangnya kejang
demam! namun e9ek samping berupa hepatotoksisitas (kerusakan hati! terutama pada anak
berusia B 3 tahun)! trombositopenia (menurunnya jumlah keping darah yang ber9ungsi dalam
pembekuan darah)! pankreatitis (peradangan pankreas yang merupakan kelenjar penting
dalam tubuh)! dan gangguan gastrointestinal membuat penggunaan asam :alproat sama sekali
tidak dianjurkan sebagai pro9ilaksis kejang demam
<ari berbagai penelitian tersebut! satu5satunya yang dapat dipertimbangkan sebagai
pro9ilaksis berulangnya kejang demam hanyalah pemberian diaAepam se,ara berkala pada
saat onset demam! dengan dibekali edukasi yang ,ukup pada orang tua <an tidak ada terapi
yang dapat meniadakan risiko epilepsi di masa yang akan datang
Pengobatan jangka panjang selama ) tahun dapat dipertimbangkan pada K<K dengan
9aktor resiko Gbat yang digunakan adalah phenobarbital 35'mgCkgBBChari atau as:alproat
)'5#0mgCkgBBChari
Imunisasi dan kejang demam
(alaupun imunisasi dapat menimbulkan demam! namun imunisasi jarang diikuti
kejang demam ;uatu penelitian yang dilakukan memperlihatkan risiko kejang demam pada
beberapa jenis imunisasi sebagai berikut@
10
<-P @ "5* per )00000 imunisasi 8isiko ini tinggi pada hari imunisasi! dan menurun
setelahnya
++8 @ 3'53# per )00000 imunisasi 8isiko meningkat pada hari 85)# setelah
imunisasi
Kejang demam pas,a imunisasi tidak memiliki ke,enderungan berulang yang lebih
besar daripada kejang demam pada umumnya <an kejang demam pas,a imunisasi
kemungkinan besar tidak akan berulang pada imunisasi berikutnya Fadi kejang demam bukan
merupakan kontra indikasi imunisasi
II)0 Prognosis =)53>
<engan penanggulangan yang ,epat dan tepat! prognosisnya baik dan tidak perlu
menyebabkan kematian <ari penelitian yang ada! 9rekuensi berulangnya kejang berkisar
antara 3'% 5 '0%! yang umumnya terjadi pada " bulan pertama Apabila melihat kepada
umur! jenis kelamin! dan ri&ayat keluarga! /enno05Bu,hthal ()*23) mendapatkan bah&a
pada anak berumur kurang dari )3 tahun! terulangnya kejang pada &anita '0% dan pria 33%!
pada anak berumur antara )# bulan dan 3 tahun dengan ri&ayat keluarga adanya kejang!
terulangnya kejang adalah '0%! sedang pada tanpa ri&ayat kejang 3'%
II))<iagnosa Banding =3>
+enghadapi anak yang menderita demam dengan kejang! harus dipikirkan apakah penyebab
dari kejang itu apakah di dalam atau di luar susunan sara9 pusat (otak) Kelainan di dalam
otak biasanya karena in9eksi! misalnya meningitis! ense9alitis! abses otak! dan lain5lain Gleh
sebab itu perlu &aspada untuk menyingkirkan dahulu apakah ada kelainan organik di otak
Baru sesudah itu dipikirkan pakah kejang demam ini tergolong dalam kejang demam
sederhana atau epilepsi yang dipro:okasi oleh demam
BAB III
Penutup
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak
mengalami demam tanpa in9eksi sistem sara9 pusat Kejang disebabkan oleh pelepasan
11
hantaran listrik yang abnormal Beberapa hipotesa dikemukakan mengenai pato9isiologi
sebenarnya dari kejang demam! yaitu menurunnya nilai ambang kejang pada suhu tertentu!
,epatnya kenaikan suhu! gangguan keseimbangan ,airan dan terjadi retensi ,airan!
metabolisme meninggi! kebutuhan otak akan G3 meningkat sehingga sirkulasi darah
bertambah dan terjadi ketidakseimbangan ;erangan kejang biasanya terjadi dalam 3# jam
pertama se&aktu demam! berlangsung singkat dengan si9at bangkitan dapat berbentuk tonik5
klonik! tonik! klonik! 9okal atau akinetik
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pungsi lumbar! ??4! darah rutin! kadar
elektrolit! kalsium! 9os9or! magnesium! atau gula darah!C-5s,an dan +8I kepala Komplikasi
yang dapat terjadi adalah aspirasi! as9iksia! dan retardasi mental -erapi yang diberikan saat
anak mengalami kejang demam adalah pemberian diaAepam rektal dengan dosis 0!350!'
mgCkgBB Pemberian obat5obatan jangka panjang untuk men,egah berulangnya kejang
demam jarang sekali dibutuhkan dan hanya dapat diresepkan setelah pemeriksaan teliti oleh
spesialis <engan penanggulangan yang ,epat dan tepat! prognosisnya baik dan tidak perlu
menyebabkan kematian

<a9tar Pustaka
) Pusponegoro! $adiyono <! dkk ;tandar Pelayanan +edis Kesehatan Anak ?d )
Fakarta @ Ikatan <okter Anak IndonesiaN 300# $lm 3)053))
12
3 $assan! dr 8usepno! dkk Ilmu Kesehatan Anak Filid 3 Cetakan ke5)) Fakarta @
.KEIN 300' $lm 8#258''
3 +irAanie! $ani9ah! dkk Buku ;aku Anak Pediatri,ia ?d 3 Fogjakarta @ -os,a
?nterpriseN 300" $lm MII)5)0
# ($G Buku ;aku Pelayanan Kesehatan Anak <i 8umah ;akit $lm )"
' Funaidi! dr Iskandar Pedoman Praktis Gbat Indonesia Fakarta @ P- Bhuana Ilmu
PopulerN 300* $lm )2#5)2'
13

Anda mungkin juga menyukai