Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN
Di Indonesia preeklampsia-eklampsia masih merupakan salah satu penyebab
utama kematian maternal dan kematian perinatal yang tinggi. Oleh karena itu
diagnosis dini pre-eklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta
penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu
(AKI) dan anak. Perlu ditekankan bahwa sindrom preeklampsia ringan dengan
hipertensi, edema, dan proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan
pemeriksaan antenatal yang teratur dan se!ara rutin men!ari tanda preeklampsia
sangat penting dalam usaha pen!egahan preeklampsia berat dan eklampsia, di
samping pengendalian terhadap "aktor-"aktor predisposisi yang lain.
#,$

%asalah kegawatan neonatus yang mungkin dihadapi di kamar bersalin dapat
meliputi gangguan pada sistem napas atau kelainan sirkulasi kardio&askular. Kedua
gangguan tersebut dapat diperlihatkan gambaran klinis yang ringan seperti takikardia,
bradikardia, ataupun ge'ala berat seperti apneu, sianosis dan henti 'antung. (angguan
ini timbul tidak hanya akibat langsung hipoksia ) iskemia 'anin, tetapi mungkin pula
disebabkan kelainan kongenital yang terdapat pada bayi. Pada bayi dengan hipoksia
dan iskemia, gangguan utama yang mungkin ter'adi adalah as"iksia neonatus yang
berakibat ter'adinya perubahan homeostasis sehingga bayi memerlukan resusitasi
akti". Pada keadaan ini kelainan tidak hanya terbatas pada sistem napas tetapi dapat
pula menimbulkan gangguan "ungsi kardio&askular, kelainan pada susunan sara"
pusat, perubahan "unsi gin'al, ataupun kelainan gastrointestinal. *al ini selan'utnya
akan dibahas lebih terin!i.
(angguan "ungsi napas bayi dapat pula terlihat pada penderita kelainan
bawaan. Atresia koana, aplasia ) hipoplasia paru, hernia dia"ragma adalah beberapa
keadaan yang dapat menimbulkan gangguan napas saat bayi di kamar bersalin. Pada
1
keadaan tersebut paru bayi tidak dapat mengembang sempurna karena masuknya
udara ke dalam paru terganggu atau karena adanya hambatan pengembangan paru itu
sendiri.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINSI
As"iksia neonatorum adalah kegagalan berna"as se!ara spontan, tidak teratur
dan tidak adekuat segera setelah lahir. Keadaan ini disertai hipoksia, hiperkapnia dan
berakhir dengan asidosis. +ila proses ini berlangsung terlalu 'auh dapat
mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. As"iksia 'uga dapat mempengaruhi
organ &ital lainnya.
Preeklampsia adalah gangguan menyeluruh mengenai mal"ungsi endotel
&askular dan &asospasme yang ter'adi pada minggu ke $, kehamilan dan dapat pula
ter'adi sampai minggu ke --. postpartum. /e!ara klinis dide"inisikan sebagai
hipertensi dan proteinuria dengan maupun tidak disertai edema
patologis.Preeklampsia merupakan bagian dari hipertensi yang merupakan penyulit
dari kehamilan. Ini meliputi hipertensi kronis, preeklampsia superimposed dengan
hipertensi kronik, hipertensi gestasional, preeklampsia dan eklampsia.
ETIOLOGI
Pengembangan paru baru lahir ter'adi pada menit-menit pertama kelahiran dan
kemudian disusul perna"asan teratur. +ila terdapat gangguan pertukaran gas atau
pengangkutan oksigen dari ibu ke 'anin akan ter'adi as"iksia 'anin atau neonatus.
(angguan ini dapat timbul pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir.
*ampir sebagian besar as"iksia bayi baru lahir ini merupakan kelan'utan as"iksia
'anin, karena itu penilaian 'anin selama masa kehamilan, persalinan memegang
peranan yang sangat penting untuk keselamatan bayi. Keadaan ini perlu mendapat
3
perhatian utama agar persiapan dapat dilakukan dan bayi mendapat perawatan yang
adekuat dan maksimal pada saat lahir.
0owell menga'ukan penggolongan penyebab kegagalan perna"asan pada bayi
yang terdiri dari 1
#. 2aktor ibu
Hipoksia ibu. *al ini menimbulkan hipoksia 'anin. *ipoksia ibu ini dapat
ter'adi karena hipo&entilasi akibat pemberian obat analgetika atau anestesi
dalam.
Gangguan aliran darah uterus. %engurangi aliran darah uterus akan
menebabkan berkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta dan demikian 'uga
ke 'anin. *al ini sering diditemukan pada keadaan 1
a. *ipertensi ibu ( Preeklampsia, eklampsia, toksemia)
b. (angguan kontraksi uterus (hipotoni, hipertoni, atonia uterus)
!. *ipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan, plasenta pre&ia, atau
solutio plasenta.
d. Ibu penderita D%, kelainan 'antung atau penyakit gin'al.
e. Partus lama.
". Persalinan abnormal (kelahiran sungsang, kembar, seksio sesarea)
$. 2aktor plasenta
As"iksia 'anin akan ter'adi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta
3. 2aktor 2etus
(angguan aliran darah ini dapat ditemukan pada tali pusat membumbung,
lilitan tali pusat dan kompresi tali pusat antara 'anin dan 'alan lahir
-. 2aktor 4eonatus
Depresi pusat pernapasan pada bayi baru lahir dapat ter'adi pada
4
a. 0rauma yang ter'adi pada persalinan
b. Kelainan kongenital pada bayi (Aplasia paru, atresia saluran na"as,
hernia dia"ragmatika)
!. Adanya gangguan tumbuh kembang intrauterin
d. Pemakaian obat anestesi ) analgetika berlebihan pada ibu
/ampai saat ini belum ada etiologi pasti dari preeklampsia. Ada beberapa teori
yang men'elaskan perkiraan dari etiologi dari kelainan tersebut diatas, sehingga
kelainan ini sering dikenal sebagai Disease of Theory. /e!ara umum dasar dari
pato"isiologi preeklampsia adalah &asokonstriksi dari pembuluh darah arteriole dan
peningkatan sensiti&itas &askuler terhadap &asopressor. 0eori-teori yang dia'ukan
untuk mengetahui etiologi dari preeklampsia adalah sebagai berikut 1
A. Peran Immunologi
6,

%un!ul dugaan bahwa terdapat hubungan antara leukosit desidua dan in&asi
sitotro"oblas penting untuk in&asi dan berkembangnya tropoblast. %aladaptasi
imun diduga sebagai penyebab gagalnya in&asi arteri spiralis sehingga
menyebabkan dilepaskannya sitokin, en5im-en5im proteolitik dan radikal bebas.
Akan tetapi ada pendapat yang menyatakan bahwa dugaan sistem imunitas
humoral dan akti&asi komplemen termasuk dalam proses ter'adinya preeklampsia,
namun tidak didapatkan bukti bahwa "aktor immunologi sebagai penyebab
ter'adinya preeklampsia.
Preeklampsia sering ter'adi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi
pada kehamilan berikutnya. *al ini dapa diterangkan bahwa pada kehamilan
pertama pembentukan Blocking Antibodies terhadap antigen plasenta tidak
sempurna, yan semakin sempurna pada kehamilan berikutnya.
2ierlie 2% (#66$) mendapatkan beberapa data yang mendukung adanya
sistem imun pada penderita preeklampsia dan eklampsia yaitu 1
5
#. +eberapa wanita dengan P7-7 (preeklampsia dan eklampsia) mempunyai
kompleks imun dalam serumnya.
$. +eberapa studi 'uga mendapatkan adanya akti&asi sistem komplemen pada
P7-7 diikuti dengan proteinuri.
/itrat (#68.) menyimpulkan meskipun ada beberapa pendapat menyebutkan
bahwa sistem imun humoral dan akti&asi komplemen ter'adi pada P7-7, tetapi
tidak ada bukti bahwa sistem immunologi bisa menyebabkan P7-7.
Gam!ar ". +agan diatas men'elaskan proses plasentasi normal dan abnormal
seperti pada preeklampsia. Komplikasi pada kehamilan yang lainnya seperti
abortus spontasn, kematian 'anin dalam rahim dan pertumbuhan 'anin terhambat
merupakan tanda klinis dari iskemi dan in"lamasi dari plasenta
6
B. Peran Gene#i$%Familial
&

2aktor keturunan telah diakui dalam pathogenesis preeklampsia pada
beberapa tahun lalu. Dari berbagai penelitian dilaporkan terdapat peningkatan angka
ke'adian preeklampsia pada wanita yang dilahirkan pada ibu yang menderita
preeklampsia.
+ukti pendukung berperannya "aktor geneti! pada ke'adian preeklampsia
adalah peningkatan "aktor Human Leukocyte Antigen (*9A) pada wanita. Pernelitian
terakhir menghubungkan antara ke'adian preeklampsia dengan trisomi #3. :alaupun
"aktor genetik berperan pada preeklampsia tetapi belum dapat diterangkan se!ara
'elas mani"estasinya pada penyakit ini.
+eberapa bukti yang menun'ukkan "aktor genetik ke'adian P7-7 antara lain 1
#. Preeklampsia hanya ter'adi pada manusia
$. 0erdapatnya ke!enderungan meningkatnya "rekuensi P7-7 pada anak-anak dari ibu
yang menderita P7-7
3. Ke!enderungan meningkatnya "rekuensi P7-7 pada anak dan !u!u ibu hamil
dengan riwayat P7-7 dan bukan pada ipar mereka
-. Peran Renin-Angiotensin-Aldosteron System (;AA/)
'. I($emi$ Pla(en#a
),*

Pada kehamilan normal, proli"erasi tro"oblas mengin&asi desidua dan
miometrium dalam $ tahap. Pertama, sel-sel tro"oblas endo&askuler mengin&asi arteri
spiralis yaitu dengan mengganti endotel, merusak 'aringan muskulo-elastik dinding
arteri dan mengganti dinding arteri dengan material "ibrinoid. Proses ini selesai pada
7
akhir semester I dan pada masa ini perluasan proses tersebut sampai mengenai
Deciduomymetrial unction . Pada usia kehamilan #--#. minggu ter'adi in&asi tahap
kedua yaitu sel-sel tro"oblas masuk ke dalam lumen arteri spiralis sampai asal arteri
tersebut dalam miometrium. /elan'utnya proses seperti tahap pertama kemudian
ter'adi lagi penggantian endotel, perusakan 'aringan muskulo-elastik dan perubahan
"ibrinoid dinding arteri. Akhir dari proses ini adalah pembuluh darah yang berdinding
tipis, lemas dan berbentuk seperti kantong yang memungkinkan ter'adinya dilatasi
se!ara pasi" untuk menyesuaikan dengan kebutuhan darah yang meningkat.
Pada preeklampsia proses plasentasi tersebut tidak ber'alan sebagaimana
mestinya oleh karena disebabkan $ hal yaitu pertama, tidak semua arteri spiralis
mengalami in&asi oleh sel-sel tro"oblas. Kedua, pada arteri spiralis yang mengalami
in&asi, ter'adi tahap pertama in&asi sel tro"oblas se!ara normal tetapi in&asi tahap
kedua tidak berlangsung sehingga bagian arteri spiralis yang berada dalam
miometrium tetap mempunyai dinding muskulo-elastik yang reakti" yang berarti
masih terdapat resistensi &askuler. Disamping itu 'uga ter'adi ateriosis akut pada arteri
spiralis yang dapat menyebabkan lumen &askuler arteri bertambah ke!il atau bahkan
mengalami obliterasi. 0eori tentang bagaimana sel-sel tro"oblas gagal mengadakan
in&asi arteri spiralis sampai saat ini belum diketahui dengan 'elas.
Peran Pro(#a(i$lin +an Trom!o$(an
),,

Prostasiklin (P(I$) disintesis oleh endotel pembuluh darah dan korteks renalis
mempunyai si"at &asodilator dan penghambat agregasi trombosit. 0romboksan A$
(0<A$) diproduksi terutama oleh trombosit dan mempunyai si"at &asokonstriktor dan
agregator trombosit.
8
/elama kehamilan normal ter'adi kenaikan P(I$ oleh 'aringan ibu, plasenta
dan 'anin. Pada preeklampsia ter'adi penurunan produksi P(I$ dan kenaikkan 0<A$
sehingga ter'adi peningkatan rasio 0<A$1P(I$.
Kerusakan endotel &askuler pada preeklampsia menyebabkan penurunan
produksi P(I$, akti&asi penggumpalan dan "ibrinolisis yang kemudian akan diganti
thrombin dan plasmin. 0rombin akan mengkonsumsi antitrombin III sehingga ter'adi
deposit "ibrin. Akti&asi trombosit menyebabkan pelepasan 0<A$ dan serotonin
sehingga akan ter'adi &asospasme dan kerusakan endotel.
Peran -enin.Angio#en(in.Al+o(#eron
),*,6

/istem ;enin-Angiotensin-Aldosteron (/;AA) mempunyai peran penting
dalam pengendalian tonus &askuler dan tekanan darah. Pada sistem ini angiotensin
diproduksi oleh hepar dan dibantu oleh rennin untuk memproduksi angiotensin I.
Angiotensin I inakti" kemudian dikon&ersi men'adi angiotensin II yang akti" se!ara
biologis oleh Angiotensin !on"erting #n$yme yang terikat pada endotel &askuler.
Angiotensin II yang beredar dalam darah akan berinteraksi dengan reseptor spesi"ik
untuk merangsang kontraksi otot polos, menstimulir produksi aldosteron dan
menyebabkan retensi natrium, memper!epat pelepasan norepine"rin dan menghambat
pengambilan kembali norepine"rin oleh ner&us terminalis simpatis, serta menambah
reakti&itas otot polos &askuler terhadap norepine"rin.
Pada kehamilan normal komponen /;AA menigkat sedangkan pada
preeklampsia beberapa komponen /;AA lebih rendah dibanding pada kehamilan
normal dan ter'adi kenaikan sensiti&itas yang nyata pada penekanan peptide dan
katekolamin. Ada pendapat yang menyatakan bahwa respon penekanan terhadap
angiotensin II meningkat se!ara bermakna pada usia kehamilan #8 minggu pada
wanita hamil yang akan berkembang menu'u preeklampsia .
9
Pengaturan sensiti&itas angiotensin II tampaknya berhubungan erat pada
sintesis prostanoid. Penghambat sintesis prostaglandin dinyatakan menambah respon
penekanan terhadap angiotensin II dalam kehamilan normal. Dari penelitian
menun'ukkan bahwa in"use prostaglandin 7$ (P(7$), prostaglandin 7# (P(7#) dan
prostasiklin mengurangi respon penekanan angiotensin II pada trimester II sedangkan
indometasin meningkatkan sensiti&itas &askuler.
De/i(ien(i 0ineral +an Die#
),*,,
0erdapat hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara asupan
kalsium dengan ke'adian preeklampsia. Apabila wanita hamil kekurangan asupan
kalsium akan menyebabkan peningkatan hormon paratiroid (P0*). Peningkatan
hormon paratiroid ini akan menyebabkan kalsium intraseluler meningkat melalui
peningkatan permeabilitas membrane sel terhadap kalsium, akti&itas adenilsiklase dan
peningkatan !A%P (!yclic Asdenosine %onophospate), akibatnya kalsium dari
mitokondria lepas ke dalam sitosol. Peningkatan kadar kalsium intraseluler otot polos
pembuluh darah akan menyebabkan mudah terangsang untuk &asokonstriksi yang
akhirnya tekanan darah meningkat.
%ekanisme ter'adinya preeklampsia dihubungkan dengan peranan ion kalsium
sitosol. *ipokalsemia yang ter'adi pada !airan ekstrasel menyebabkan depolarisasi
dari membrane plasma preganglionik sel-sel sara" pembuluh darah. Pada saat ter'adi
aksi potensial, ion kalsium masuk ke dalam sitosol melewati mekanisme aksi
potensial. =umlah ion kalsium yang masuk ke dalam sitosol men!erminkan besarnya
asetilkoln yang dilepaskannya. %asuknya kalsium ini menyebabkan &asokonstriksi.
+ila hal ini ter'adi maka ter'adi hipertensi. /elain itu hipokalsemia 'uga menyebabkan
masuknya kalsium ke dalam sitosol otot lurik. *al ini akan menyebabkan ter'adinya
kontraksi otot lurik dan bila ter'adi terus menerus akan timbul ke'ang atau eklampsia.
*ipotesis tersebut diatas dibuktikan dengan beberapa penelitian mengenai
hubungan tambahan antara asupan kalsium selama kehamilan dengan ke'adian
10
preeklampsia . *asil meta analisis dari berbagai penelitian randomi$ed control trial
mengenai hubungan antara asupan kalsium dengan ke'adian preeklampsia ,
menun'ukkan bahwa dengan suplemen kalsium #>,,-$,,,mg selama kehamilan
dapat men!egah ter'adinya preeklampsia (&R '()* (6>? !l, ,,$$-,,.>). Dari meta
analisis disimpulkan bahwa se!ara statistik suplemen kalsium #,,,-#>,,mg dapat
menurunkan tekanan darah sistolik sebesar #,$@mm*g (!l 6>?-$,$>-
,,$6mm*gpA,,,#), sedangkan untuk diastolik ,,$-mm*g (!l 6>?-,,6$-,,--
mm*gpA,,-6), akan tetapi penurunan tekanan darah tersebut se!ara klinis tidak
bermakna. 4amun sampai saat ini belum 'elas pato"isiologi hubungan antar kadar
kalsium dengan ke'adian preeklampsia .
0e#a!oli(me Kal(ium
"

Kalsium memegang peranan penting dalam berbagai proses "ungsi "isiologis
di dalam tubuh yaitu proses pembekuan darah, bersama dengan natrium dan kalium
mempertahankan potensial membrane sel, transduksi sinyal antara reseptor hormon,
ekstabilitas neuromuskuler, integritas membrane sel reaksi-reaksi en5imatik, proses
neurotransmisi, membentuk struktur tulang dan sebagai !adangan kalsium tubuh.
Kadar kalsium dalam plasma ditentukan oleh absorbsi kalsium pada saluran
!erna, resorbsi kalsium pada tulang dan pengeluaran kalsium melalui tin'a, urin, dan
keringat. Pengaturan keseimbangan kalsium dipengaruhi terutama oleh hormon
paratiroid, kalsitoninm dan &itamin D.
EPIDE0IOLOGI
12,1",11,1),1*,1,,16
11
Preeklampsia merupakan penyebab ketiga terbanyak yang menyebabkan
kematian selama kehamilan setelah perdarahan dan emboli. Preeklampsia merupakan
penyebab pada @6, kematian ibu)#,,.,,, kelahiran hidup.
(angguan hipertensi merupakan salah satu gangguan medis umum selama
kehamilan dan terus men'adi penyebab utama morbiditas dan mortality ibu dan
perinatal. Pada peringkat kedua setelah anemia sekitar @-#,? dari seluruh kehamilan
yang patologis oleh beberapa bentuk gangguan hipertensi. Di India ke'adian
preeklampsia sebagaimana di!atat dari statistik rumah sakit ber&ariasi se!ara luas dari
>-#>?.
%engenai persalinan tidak ada hubungan ditemukan antara 'enis persalinan
dan tekanan diastolik 'antung, meskipun persalinan !aesar unggul dengan -.,.?
kasus. %eskipun ter'adinya global @3,3?, men!apai 8$? pada preeklamsia. Di sisi
lain di rumah sakit umum Bmtata, pre&alensi 9/Cs antara pasien preeklampsia
adalah 3,,$?.

Adapun data perinatal 8$,.? dari wanita dengan preeklamsia memiliki
kelahiran hidup dan #@,-? yang tidak. 0ingkat yang lebih rendah terlihat dalam
penelitian lain, perinatal meningkatkan angka kematian sebagai akibat insiden
preeklampsia yang meningkat. Penyebab kematian perinatal di preeklamsia adalah
karena prematuritas dan berat lahir rendah. +erdasarkan penelitian ini lebih 3 orang
meninggal dari #>,6.- kelahirankarena asphysia pada ibu dengan pree!lampsia (baik
ringan atau berat). Dari antenatal dan tentu sa'a intrapartum dari .8 ibu yang
melahirkan bayi dengan as"iksia lahir dipela'ari. +ayi D3- minggu ) E $,,, g saat
lahir dikeluarkan. /kor >-min Apgar D. dianggap sebagai abnormal.
Ke'adian as"iksia neonatorum adalah -..)#,,,. /ebagian besar ibu (@.
persen), tinggal se!ara lokal, dipesan (6# persen), dan memiliki memuaskan antenatal
klinik pertemuan (rata-rata tu'uh kun'ungan). Distribusi menun'ukkan /e'umlah besar
multipara besar (#, persen). kehamilan ditandai dengan masa gestasi yang pertama
12
(-6 persen) dan kedua (3. persen) meningkat bertahap dengan tingginya insiden
mekonium dalam !airan ketuban (-@ persen). /ebagian besar kelahiran (>3 persen)
adalah melalui operasi !aesar yang -- persen dilakukan untuk gawat 'anin. Aspirasi
mekonium adalah umum (3- persen).
/e!ara garis besar terdapat perbedaan signi"ikan antarra 4egara F 4egara di
asia, dimana tingkat ekonomi ma'u ('epang, !ina, /audi Arabia, dsb) memiliki angka
kematian pada neonates dengan as"iksia pada ibu dengan preeklamsia berat 'auh lebih
rendah (D#?per kelahiran ibu dengan preeklamsia). /edangkan angka kematian pada
4egara yang berkembang 'auh lebih tinggi terutama pada 4egara F 4egara dengan
'umlah penduduk tinggi dan (DP nasional yang rendah.
0ANIFESTASI KLINIK
Ibu dengan Preeklampsia berat
8,6,#3,#-
1
#. Otak
Perdarahan intrakranial yang sangat banyak.
$. %ata
edema retina, spasmus setempat atau menyeluruh pada satu atau beberapa arteri,
'arang ter'adi perdarahan atau eksudat. Ablasio retina ini biasanya disertai
kehilangan penglihatan. /kotoma, diplopia dan ambliopia pada penderita
preeklampsia merupakan ge'ala yang menun'ukan akan ter'adinya eklampsia.
3. Kardio&askular
(angguan "ungsi kardio&askuler yang parah berkaitan dengan peningkatan
a"terload 'antung akibat hipertensi, preload 'antung yang se!ara nyata
dipengaruhi oleh berkurangnya se!ara patologis hiper&olemia kehamilan atau
yang se!ara iatrogeni! ditingkatkan oleh larutan onkotik atau kristaloid
intra&ena, dan akti&asi endotel disertai ekstra&asasi ke dalam ruang ektra&askular
terutama paru.
13
-. Paru
7dema paru kardiogenik ataupun non-kardiogenik dan biasa ter'adi setelah
melahirkan.
>. *ati
Penurunan albumin yang dihasilkan, perlambatan ekskresi bromosulfoftalein(
peningkatan kadar aspartat aminotransferase serum, peningkatan "os"atase alkali
serum, resistensi arteri hepatika, peningkatan en5im hati dalam serum, ruptur
hepatika, atau dapat meluas di bawah kapsul hepar dan membentuk hematom
subkapsular.
.. (in'al
Proteinuria dan retensi garam dan air, penurunan ekskresi kalsium melalui
urin karena meningkatnya reabsorpsi di tubulus. Pada kehamilan normal, tingkat
reabsorpsi meningkat sesuai dengan peningkatan "iltrasi dari glomerulus.
Penurunan "iltrasi glomerulus akibat spasmus arteriol gin'al mengakibatkan
"iltrasi natrium melalui glomerulus menurun, yang menyebabkan retensi garam
dan 'uga retensi air
#-
@. Darah
0rombositopenia merupakan kelainan yang sangat sering, biasanya 'umlahnya
kurang dari #>,.,,,)Gl yang ditemukan pada #>-$,? pasien. 9e&el "ibrinogen
meningkat sangat aktual pada pasien preeklampsia dibandingkan dengan ibu
hamil dengan tekanan darah normal. 9e&el "ibrinogen yang rendah pada pasien
preeklampsia biasanya berhubungan dengan terlepasnya plasenta sebelum
waktunya (placental abruption+,
Pada #, ? pasien dengan preeklampsia berat dan eklampsia menun'ukan
ter'adinya H#LL- syndrome yang ditandai dengan adanya anemia hemolitik,
peningkatan en5im hati dan 'umlah platelet rendah. /indrom biasanya ter'adi
tidak 'auh dengan waktu kelahiran (sekitar 3# minggu kehamilan) dan tanpa
ter'adi peningkatan tekanan darah. Kebanyakan abnormalitas hematologik
14
kembali ke normal dalam dua hingga tiga hari setelah kelahiran tetapi
trombositopenia bisa menetap selama seminggu.
8. Plasenta
%enurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan "ungsi
plasenta. +erkurangnya pasokan nutrisi dan oksigenasi mengganggu
pertumbuhan 'anin sehingga bayi yang dilahirkan dapat mengalami bayi berat
lahir rendah.
4eonatus 1
(ambaran klinis yang terlihat pada penderita ren'atan diantaranya adalah gawat
napas, sianosis, pu!at, dingin, hipotonia, bradikardi atau takikardia,
hepatosplenomegali dan mungkin disertai ke'ang.
PATOFISIOLOGI
Hasokonstriksi merupakan dasar patogenesis P7-7. Hasokonstriksi
menimbulkan peningkatan total peri"er resisten dan menimbulkan hipertensi. Adanya
&asokonstriksi 'uga akan menimbulkan hipoksia pada endotel setempat, sehingga
ter'adi kerusakan endotel, kebo!oran arteriol disertai perdarahan mikro pada tempat
endotel. /elain itu *ubel (#686) mengatakan bahwa adanya &asokonstriksi arteri
spiralis akan menyebabkan ter'adinya penurunan per"usi uteroplasenter yang
selan'utnya akan menimbulkan maladaptasi plasenta. *ipoksia)anoksia 'aringan
merupakan sumber reaksi hiperoksidase lemak, sedangkan proses hiperoksidasi itu
sendiri memerlukan peningkatan konsumsi oksigen, sehingga dengan demikian akan
mengganggu metabolisme di dalam sel.
Implantasi dari in&asi tro"oblas yang tidak normal ke dalam pembuluh darah
uterus merupakan penyebab terbesar ke'adian hipertensi yang berkaitan dengan
15
sindrom preeklampsia . /e!ara "isiologis in&asi ke dalam uterus oleh tro"oblas
endo&askuler menyebabkan remodeling dari arteri spiralis uterus yang luas, yang
menyebabkan pelebaran dari diameter pembuluh darah. Pada preeklampsia , terdapat
in&asi yang kurang dan arteriol pro"unda dari tidak melebar. *asil studi menun'ukkan
dera'at dari in&asi tro"oblas yang inkomplit ke dalam arteri spiralis se!ara langsung
berkaitan dengan dera'at keparahan dari hipertensi maternal. Kemudian, akan
menyebabkan hipoper"usi plasenta yang akan menyebabkan pelepasan komponen
&asoakti" sistemik yang akan menyebabkan respon in"lamasi seperti &asokonstriksi,
kerusakan endotel, pe!ahnya kapiler, hiperkoagulasi, dan dis"ungsi dari trombosit,
yang semuanya akan berkontribusi terhadap dis"ungsi organ dan gambaran klinis dari
penyakit.
Peroksidase lemak adalah hasil proses oksidase lemak tak 'enuh yang
menghasilkan hiperoksidase lemak 'enuh. Peroksidase lemak merupakan radikal
bebas. Apabila keseimbangan antara peroksidase terganggu, dimana peroksidase dan
oksidan lebih dominan, maka akan timbul keadaan yang disebut stess oksidati". Pada
P7-7 serum antioksidan kadarnya menurun dan plasenta men'adi sumber ter'adinya
peroksidase lemak. /edangkan pada wanita hamil normal, serumnya mengandung
trans"erin, ion tembaga dan sul"ohidril yang berperan sebagai antioksidan yang !ukup
kuat. Peroksidase lemak beredar dalam aliran darah melalui ikatan lipoprotein.
Peroksidase lemak ini akan sampai kesemua komponen sel yang dilewati termasuk
sel-sel endotel yang akan mengakibatkan rusaknya sel-sel endotel tersebut. ;usaknya
sel-sel endotel tersebut akan mengakibatkan antara lain 1
a). Adhesi dan agregasi trombosit.
b). (angguan permeabilitas lapisan endotel terhadap plasma.
!). 0erlepasnya en5im lisosom, tromboksan dan serotonin sebagai akibat dari
rusaknya trombosit.
d). Produksi prostasiklin terhenti.
e). 0erganggunya keseimbangan prostasiklin dan tromboksan.
16
"). 0er'adi hipoksia plasenta akibat konsumsi oksigen oleh peroksidase lemak.
2aktor immunologi merupakan "aktor pemegang kun!i penyebab
preeklampsia yang telah lama diper!aya oleh peneliti. /alah satu komponen yang
penting adalah kurangnya disregulasi dari toleransi maternal terhadap antigen
paternal pada plasenta dan "etus. %aladaptasi dari "etal-maternal ini ditandai dengan
hubungan de"ekti" dari sel natural killer (4K) dan *9A-C dari "etus dan
mengakibatkan perubahan histologis yang menyerupai dengan re'eksi gra"t akut.
(angguan sel endoteliel yang khas pada preeklampsia dapat ter'adi sebagai akibat
dari akti&asi leukosit yang ekstrim pada sirkulasi maternal
/edangkan pada Preeklampsia ke'adian akan dipengaruhi oleh "aktor
predisposisi
:anita hamil !enderung dan mudah mengalami preeklampsia bila mempunyai
"aktor-"aktor predisposisi sebagai berikut
#. 4ulipara
$. Kehamilan ganda
3. Bsia D$, atau I3> tahun
-. ;iwayat preeklampsia-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
>. ;iwayat dalam keluarga pernah menderita preeklampsia-eklampsia
.. Penyakit gin'al, hipertensi dan diabetes melitus yang sudah ada sebelum
kehamilan
@. Obesitas
17
DIAGNOSIS
Dalam praktek menentukan tingkat as"iksia bayi dengan tepat membutuhkan
pengalaman dan obser&asi yang !ukup. Pada tahun lima puluhan digunakan
kriteria breathing time dan crying time untuk menilai keadaan bayi. Kriteria ini
kemudian ditinggalkan, karena tidak dapat memberikan in"ormasi yang tepat pada
keadaan tertentu (Apgar,#6..). Hirginia , Apgar (#6>3, #6>8) mengusulkan
beberapa kriteria klinis untuk menentukan keadaan bayi baru lahir. Kriteria ini
ternyata berguna karena berhubungan erat dengan perubahan keseimbangan asam
basa pada bayi (Drage J +erendes,#6..). Di samping itu dapat pula memberikan
gambaran beratnya perubahan kardio&askular yang ditemukan. Penilaian se!ara
Apgar ini 'uga mempunyai hubungan yang bermakna dengan mortalitas dan
morbiditas bayi baru lahir (Drage, #6.-). Cara ini dianggap yang paling ideal dan
telah banyak digunakan. Patokan klinis yang dinilai adalah 1
#) %enghitung "rekuensi 'antung
$) %elihat usaha bernapas
3) %elihat tonus otot
-) %enilai re"leks rangsangan
>) %emperhatikan warna kulit
/etiap kriteria di beri angka tertentu dan penilaian itu sekarang la5im disebut skor
Apgar.
0anda 4ilai O 4ilai # 4ilai $
A Appearace
(warna
kulit)
/eluruh
tubuh biru
atau putih
+adan
merah kaki
biru
/eluruh tubuh
merah
P -ulse 0idak ada D I #,,K)menit
18
(Denyut
4adi)
#,,K)menit
G Grimece
(;e"leks)
0idak ada Perubahan
mimik
+ersin)menangis
A Acti"ity
(0onus
Otot)
9umpuh 7kstremitas
sedikit
"leksi
(erakan akti"
7kstremitas
"leksi
- Respiration
effort
(Bsaha
berna"as)
0idak ada 9emah %enangis kuat
/kor Apgar ini biasanya di nilai # menit setelah bayi lahir lengkap, yaitu pada
saat bayi telah diberi lingkunga yang baikserta telah dilakukan pengisapan lendir
dengan sempurna. /kor Apgar # menit ini menun'ukkan beratnya as"iksia yang
diderita dan baik sekali sebagai pedoman untuk menentukan !ara resusitasi. /kor
Apgar perlu pula dinilai setelah > menit bayi lahir, karena hal ini mempunyai
korelasi yang erat dengan morbiditas dan mortalitas neonatal (Drage, #6..).
Dalam menghadapi bayi dengan as"iksia berat, penilaian !ara ini kadang F
kadang membuang waktu dan dalam hal ini dian'urkan untuk menilai se!ara !epat
(pediatri!sLs /ta"", ;oy. :om. *osp.Aust. #6.@)1
#) %enghitung "rekuensi 'antung dengan !ara meraba A. Bmbilikalis dan
menentukan apakah denyutnya lebih atau kurang dari #,,K)menit
$) %enilai tonus otot apakah baik) buruk
3) %elihat warna kulit
19
/edangkan pada pree!lampsia kriteria diagnosis ter"okus pada pengukuran
dari tekanan darah yang meninggi dan proteinuria yang ter'adi setelah $, minggu
kehamilan. *al ini harus dibedakan dengan hipertensi gestasional yang dimana lebih
sering dan selalu mun!ul dengan ge'ala yang sama dengan preeklampsia , yang
termasuk didalamnya nyeri epigastrik atau trombositopenia, tapi tidak ditandai
dengan proteinuria. /ebagai tambahan pasien dengan gambaran awal hipertensi
kronik memberi gambaran yang tumpang tindih dengan preeklampsia yang mun!ul
sebagai proteinuria onset baru setelah minggu ke $, kehamilan.
*asil konsensus mengenai kesepakatan sangat ber&ariasi pada setiap negara
dan organisasi internasional mengenai ukuran yang dapat mendeskripsikan gangguan
ini, namun terdapat batas yang masih wa'ar mengenai normotensi pada minggu ke $,
adalah tekanan sistolik tidak melebihi #-,mm*g dan tekanan diastolik yang tidak
lebih 6, mm*g dalam $ kali pengukuran selama --. 'am. Preeklampsia pada pasien
yang menderita hipertensi esensial terdiagnosis 'ika tekanan darah sistolik meningkat
3, mm*g atau tekanan diastolik meningkat #> mm*g
Proteinuria yaitu bila terdapat protein dalam urin dengan kadar M 3,,mg
dalam $- 'am atau M # gram)liter dalam dua kali pengambilan urine selang . 'am
se!ara a!ak atau dengan pemeriksaan kualitati" $N pada pengambilan urine se!ara
a!ak.
7dema sekarang tidak lagi men'adi tanda yang sahih untuk menegakkan
preeklampsia, oleh karena edema pada wa'ah dan tangan biasa di'umpai pada wanita
hamil. 7dema pada preeklampsia adalah patologis, timbul pada wa'ah dan tangan
yang sering kali menetap.
Preeklampsia dibagi lagi men'adi preeklampsia ringan dan berat. Diagnosis
preeklampsia berat ditegakkan pada wanita hamil I$, minggu dengan hipertensi
ditambah dengan salah satu ge'ala berikut 1
20
#. 0ekanan darah sistolik M #., mm*g dan tekanan darah diastolik M ##, mm*g
$. Proteinuria M>gr)$- 'am atau M 3N
3. Oligouria (D >,,ml per $- 'am) yang disertai dengan kenaikan kreatinin
plasma
-. (angguan &isus dan serebral yang menetap
>. 4yeri epigastrium
.. 7dema paru dan sianosis
@. /indroma *799P
8. Oligohidramnion, perlambatan pertumbuhan 'anin, atau abrupsi plasenta
Dikatakan preeklampsia berat apabila ge'ala didapatkan satu atau lebih ge'ala
dibawah ini pada kehamilan I $, minggu 1
#. 0ekanan darah I#.,)##, dengan syarat diukur dalam keadaan relaksasi
(pengukuran minimal setelah istirahat #, menit) dan tidak dalam keadaan his.
$. Proteinuria I>gr)$-'am atau N- pada pemeriksaan kuantitati".
3. Oligouria, produksi urine D>,,!!)$-'am yang disertai dengan kenaikan kreatinin
plasma.
-. (angguan &isus dan serebral
>. 4yeri epigastrium)hipokondrium kanan
.. 7dema paru dan sianosis
@. (angguan 'anin intrauteri
21
8. Adanya Hellp Syndrome (Hemolysis( #le"ated Li"er #n$yme( Lo. -latelets !ount)
Pemeri$(aan La!ora#orium
C+C dan Apusan darah tepi 1
- Anemia *emolitik %ikroangiopatik
- 0rombositopenia D#,,.,,,
- *emokonsentrasi sering terdapat pada preeklampsia berat
- /istiosit pada Apusan darah tepi
0es 2ungsi li&er 1 Kadar en5im 0ransaminase yang meningkat
Kadar serum kreatinin 1 kadarnya meningkat yang disebabkan penurunan
&olume intra&askuler dan penurunan dari (2;
2aktor Koagulasi yang abnormal 1 Peningkatan P0 dan aP00
Asam urat 1
- *iperurisemia merupakan gambaran laboratorium awal pada preeklampsia
berat. 0es ini memiliki sensiti&itas yang rendah yaitu sekitar ,->>?,
namum mempunyai spesi"ikasi yang tinggi yaitu sekitar @@-6>?
Gam!aran -a+iologi
*,,

'T.S3an Ke4ala
/tudi menggunakan pemeriksaan ini untuk mendeteksi adanya perdarahan
intra!ranial pada pasien yang memiliki ge'ala sakit kepala hebat yang tiba-tiba, de"isit
neurologis atau ke'ang dengan status post-i!tal yang meman'ang.
Ul#ra(onogra/i
Pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa status dari "etus yang sama
baiknya ketika memeriksa restriksi pertumbuhan
Kar+io#o$ogra/i
22
Ini merupakan tes standar untuk mengetahui stress "etal dalam rahim dan
dapat memonitor "etus se!ara menetap. :alapun dapat memberikan in"ormasi yang
berkelan'utan, namun alat ini memiliki kemampuan predikti" yang kurang.
KLASIFIKASI
Atas dasar pengalaman klinis, as"iksia neonatorum dapat dibagi dalam 1
#. /igorus baby, skor Apgar A @ F #,. Dalam hal ini bayi dianggap sehat dan
tidak memerlukan tindakan istimewa
$. %ild 0 %oderate asphy1ia (asfiksia sedang), /kor Apgar - F .. Pada
pemeriksaan "isik akan terlihat "rekuensi 'antung lebih dari #,,K)menit, tonus
otot kurang baik atau baik, sianosis, re"lek iritabilitas tidak ada
3. Asfiksia Berat /kor Apgar ,-3. pada pemeriksaan "isik ditemukan "rekuensi
'antung kurang dari #,,K)menit, tonus otot buruk, sianosis berat dan kadang F
kadang pu!at, re"leks iritabilitas tidak ada.
As"iksia berat dengan henti 'antung. *enti 'antung ialah keadaan bunyi
'antung "etus menghilang tidak lebih dari #, menit sebelum lahir lengkap,
bunyi 'antung bayi menghilang post partum. Dalam hal ini pemeriksaan "isik
lainnya sesuai dengan yang ditemukan pada penderita as"iksia berat
+erdasarkan pedoman pengelolaan hipertensi dalam kehamilan di Indonesia
($,,>) 1
#. *ipertensi (estasional
23
Didapatkan tekanan darah M #-,)6, mm*g Bntuk pertama kalinya setelah
umur kehamilan $, minggu, tidak disertai dengan proteinuria dan tekanan
darah kembali normal D #$ minggu pas!a persalinan.
$. Preeklampsia
;ingan
0ekanan darah M #-,)6, mm*g setelah umur kehamilan $, minggu disertai
dengan proteinuria M 3,,mg)$- 'am atau dipsti!k M #N
+erat
0ekanan darah M #.,)##, mm*g /etelah umur kehamilan $, minggu,
disertai dengan proteinuria I $gr)$- 'am atau dipsti!k M $N sampai -N
3. 7klampsia
Ke'ang-ke'ang pada preeklampsia disertai koma
-. *ipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
0imbulnya proteinuria M 3,,mg)$- 'am pada wanita hamil yang sudah
mengalami hipertensi sebelumnya. Proteinuria hanya timbul setelah
kehamilan $, minggu.
>. *ipertensi Kronik
Ditemukannya tekanan darah M #-,)6, mm*g sebelum kehamilan atau
sebelum kehamilan $, minggu dan tidak menghilang #$ minggu pas!a
persalinan.
24
PENATALAKSANAAN
". A(/i$(ia
0u'uan utama mengatasi as"iksia ialah untuk mempertahankan kelangsungan
hidup bayi dan membatasi ge'ala sisa (sekuele) yang mungkin timbul di kemudian
hari. 0indakan yang diker'akan pada bayi la5im disebut resusitasi bayi baru lahir
dengan memberikan &entilasi yang adekuat dan pemberian oksigen yang !ukup.
/ebelum resusitasi diker'akan, perlu diperhatikan bahwa 1
#. 2aktor waktu sangat penting. %akin lama bayi menderita as"iksia, perubahan
homeostasis yang timbul makin berat, resusitasi akan lebih sulit dan kemungkinan
timbulnya sekuele akan meningkat.
$. Kerusakan yang timbul pada bayi akibat anoksia ) hipoksia antenatal tidak dapat
diperbaiki, tetapi kerusakan yang akan ter'adi karena anoksia )hipoksia pas!a
natal harus di!egah dan diatasi
3. ;iwayat kehamilan dan partus akan memeberikan keterangan yang 'elas tentang
"aktor penyebab ter'adinya depresi pernapasan pada bayi baru lahir.
-. Penilaian bayi baru lahir perlu dikenal baik, agar resusitasi yang dilakukan dapat
dipilih dan ditentukan se!ara adekuat.
Prinsip dasar resusitasi yang perlu diingat ialah 1
#. %emberikan lingkungan yang baik pada bayi dan mengusahakan saluran
pernapasan tetap bebas serta merangsang timbulnya pernapasan, yaitu agar
oksigenasi dan pengeluaran CO$ ber'alan lan!ar
$. %emberikan bantuan pernapasan se!ara akti" pada bayi yang menun'ukkan usaha
pernapasan lemah
3. %elakukan koreksi terhadap asidosis yang ter'adi
-. %en'aga agar sirkulasi darah tetap baik
25
'ara re(u(i#a(i
;esusitasi bertu'uan memberikan &entilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan
!urah 'antung yang !ukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak dan !urah 'antung
yang !ukup dan alat F alat &ital lainnya. 0indakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti
tahapan yang dikenal sebagai A+C resusitasi
A (Air.ay)F %emastikan saluran napas terbuka
%eletakkan bayi dalam posisi kepala de"leksi 1 bahu digan'al
%enghisap mulut , hidung dan kadang F kadang trakea
%emasang pipa endotrakeal, bila perlu
+ (Breathing)F %engusahakan timbulnya pernapasan
%elakukan rangsangan taktil
%emakai &entilasi tekanan positi" (H0P)
C (!irculation) F %empertahankan sirkulasi darah
;angsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan !ara 1 kompresi dada
dan pengobatan
Uru#an 4ela$(ana re(u(i#a(i
%en!egah kehilangan panas dan mengeringkan tubuh bayi
+ayi diletakkan di bawah alat peman!ar panas, tubuh dan kepala bayi
dikeringkan dengan menggunakan handuk atau selimut hangat (apabila
diperlukan pengisapan mekonium, dian'urkan untuk menunda pengeringan
tubuh yaitu setelah mekonium dihisap dari trakea).
26
Bntuk bayi sangat ke!il ( ++D#>,, gram) ) apabila suhu tubuh sangat dingin
dian'urkan menutup bayi dengan sehelai plastik tipis yang tembus pandang
%eletakkan bayi dalam posisi yang benar
+ayi diletakkan terlentang di alas yang datar, kepala lurus dan leher sedikit
tengadah (ekstensi).
%embersihkan 'alan napas
Kepala bayi dimiringkan agar !airan berkumpul di mulut dan tidak di "aring
bagian belakang
%ulut dibersihkan terlebih dahulu dengan maksud 1
o Cairan tidak teraspirasi
o *isapan pada hidung akan menimbulkan pernapaan megap F megap
(gasping)
Apabila mekonium kental dan bayi mengalami depresi harus dilakukan
pengisapan dari trakea dengan menggunakan pipa endotrakea
0enilai !a5i
Penilaian bayi dilakukan berdasarkan 3 ge'ala yang sangat penting bagi kelan'utan
hidup bayi
%enilai usaha bernapas
2rekuensi denyut 'antung
:arna kulit
27
6en#ila(i #e$anan 4o(i#i/ 76TP8
Pastikan bayi diletakkan dalam posisi yang benar
Agar H0P e"ekti", ke!epatan memompa (ke!epatan &entilasi ) dan tekanan
&entilasi harus sesuai
Ke!epatan &entilasi, sebaiknya -, F ., K ) menit
0ekanan &entilasi, na"as pertama setelah lahir membutuhkan 3, F -, !m*$O.
/etelah napas pertama membutuhkan #> F $, !m*$O
Obser&asi gerak dada bayi, adanya gerakan dada bayi turun naik, merupakan
bukti bahwa sungkup terpasang dengan baik dan paru F paru mengembang
dengan baik.
Obser&asi gerak perut bayi, mungkin disebabkan oleh masuknya dalam udara
dalam lambung
Penilaian suara napas bilateral, adanya saluran napas di kedua paru F paru
merupakan indikasi bahwa bayi mendapat &entilasi yang benar
Obser&asi pengembangan dada bayi, apabila dada kurang berkembang
mungkin disebabkan oleh salah satu penyebab berikut 1
IPeletakan sungkup kurang sempurna.
IArus udara terhambat dan tidak !ukup tekanan.
Apabila dengan tahapan di atas dada masih tetap kurang berkembang, sebaiknya
dilakukan intubasi endotrakeal dan &entilasi pipa balon.
0enilai /re$uen(i +en5u# 9an#ung !a5i 4a+a (aa# 6TP
Dinilai setelah melakukan &entilasi #>-$, detik pertama.
2rekuensi denyut 'antung bayi dibagi dalam 3 kategori 1
28
#. I #,, kali permenit
$. .,-#,, kali permenit
3. D ., kali permenit
Apabila "rekuensi denyut 'antung bayi I#,, kali permenit
+ayi mulai berna"as spontan, dilakukan rangsangan taktil untuk
merangsang "rekuensi dan dalamnya perna"asan. H0P dapat dihentikan,
oksigen arus bebas harus diberikan. Apabila "rekuensi perna"asan spontan
dan adekuat tidak ter'adi, H0P dilan'utkan.
Apabila "rekuensi denyut 'antung bayi .,-#,, kali permenit
H0P dilan'utkan dengan memantau "rekuensi denyut 'antung bayi.
Apabila "rekuensi denyut 'antung bayi D ., kali permenit
H0P dilan'utkan. Periksa &entilasi apakah adekuat dan oksigen yang
diberikan !ukup adekuat. /egera dimulai kompresi dada bayi .adrenalin
#1#,.,,, dosis ,,#-,,3 ml)kg++ intra&ena)intratrakeal, dapat diulangi tiap 3->
menit. Pada respons yang buruk terhadap resusitasi, hipo&olemia, hipotensi, dan
riwayat perdarahan berikan #, ml)kg++ !airan in"us (4aCl ,,6?, ;inger laktat,
atau darah). =ika kasil pemeriksaan penun'ang menun'ukkan asidosis metabolik,
berikan natrium bikarbonat $ m7O)kg++ perlahan-lahan. 4atrium bikarbonat
diberikan hanya setelah ter'adi &entilasi 'uga e"ekti" karena dapat meningkatkan
CO$ darah sehingga timbul asidosis respiratorik.
As"iksia berat dapat men!etuskan syok kardiogenik. Pada keadaan ini berikan
dopamin atau dobutamin per in"us >-$, ug)kg++)menit setelah sebelumnya
diberikan "olume e1pander Adrenalin ,,# ug)kg++)menit dapat diberikan
pada bayi yang tidak responsi" dopamin atau dobutamin.
29
+ila terdapat riwayat pemberian analgesik narkotik pada ibu saat hamil, berikan
4ar!an (nalokson) ,,# mg)kg++ subkutan)intramuskular)intra&ena)melalui pipa
endotrakeal.
1. Pree$lam4(ia
Pera:a#an Pre-Hospital
1,*,6,

Kegiatan ru'ukan penderita preeklampsia berat-eklampsia, dapat dibagi dalam
beberapa tahapan, yaitu 1
#. 0ahap pengobatan pendahuluan
$. 0ahap transportasi penderita
3. 0ahap pengobatan lan'utan
-. 0ahap meru'uk balik
0A*AP P74(O+A0A4 P74DA*B9BA4
+agi semua tenaga kesehatan, kemampuan yang perlu dimiliki pada tahap
pengobatan pendahuluan ialah se!epatnya dapat mendiagnosis adanya hipertensi
dalam kehamilan, menentukan klasi"ikasinya, serta menentukan adanya penyulit-
penyulit yang timbul. 0u'uan pengobatan pendahuluan ialah agar penderita tidak 'atuh
dalam stadium yang lebih berat dan dapat segera mengatasi penyulit-penyulitnya.
0ahap ini lasim disebut tahap resusitasi. Dalam memberikan pengobatan pendahuluan
ini perlu diingat hal-hal yang berhubungan dengan perubahan "isiologi kehamilan
normal dan pato"isiologi hipertensi dalam kehamilan.
Ta!el ". Peru!a;an.4eru!a;an 4en#ing 4a+a $e;amilan normal +an
Hi4er#en(i
30
Kehamilan normal
#. Adanya kompresi aorta - !a&al oleh rahim
$. Peningkatan kebutuhan O$ dan &entilasi
3. ;esiko aspirasi bahan lambung
*ipertensi dalam kehamilan
#. *ipo&olemia
$. Hasokonstriksi
3. Penurunan aliran darah pada organ-organ penting
O!a#.o!a# 5ang +i!eri$an
Pengobatan pendahuluan mutlak dilakukan agar ter!apai stabilitas
hemodinamik dan metabolik1
#. Pemasangan in"us
Pemasangan kanula intra&ena dengan diameter #. ( dimaksudkan agar dapat
memberikan !airan in"us dengan lan!ar dan sebagai sarana pemberian obat-obat
intra&ena. Cairan in"us yang diberikan adalah dekstrose >? setiap #,,, ml
diselingi !airan ringer laktat >,, ml.
$. Obat-obat anti ke'ang
a. 0gS2*
Diberikan se!ara intramuskuler pada preeklampsia berat, sedang pada
eklampsia diberikan se!ara intra&ena.
- Loading dose1 - g %g/O- -,? dalam larutan #, ml intra&ena selama - menit,
disusul 8 g %g/O- -,? dalam larutan $> ml intramuskuler pada bokong kiri
dan kanan masing-masing - g.
- %aintenance dose1 - g %g/O- tiap . 'am se!ara intramuskuler bila timbul
ke'ang lagi, dapat diberikan tambahan $ g %g/O- i& selama $ menit sekurang-
kurangnya $, menit setelah pemberian terakhir. +ila setelah pemberian dosis
tambahan masih tetap ke'ang maka diberikan amobarbital 3-> mg)kg++)i&.
Pada pemberian %g/O- diperlukan pemantauan tanda-tanda kera!unan
%g/O-. Ke'ang ulang setelah pemberian %g/O- hanya #?. %agnesium
31
sul"at menurunkan eksitabilitas neuromuskuler walaupun dapat menembus
plasenta, tidak ditemukan bukti toksisitas pada neonates dari "etus.
!. Dia<e4am
/uatu antikon&ulsan yang e"ekti" dengan 'alan menekan reticular
acti"ating system dan basal ganglia tanpa menekan pusat meduler. Dia5epam
melewati barier plasenta dan dapat menyebabkan depresi pernapasan pada
neonatus, hipotensi dan hipotermi hingga 3. 'am setelah pemberiannya.
Depresi neonatal ini hanya ter'adi bila dosisnya lebih dari 3, mg pada #> 'am
sebelum kelahiran. Dosis awal 1 #,-$, mg bolus intra&ena Dosis tambahan 1 >-
#, mg intra&ena 'ika diperlukan atau tetesan -, mg dia5epam dalarn >,, ml
larutan dekstrose >?.
). O!a#.o!a# an#i ;i4er#en(i
Diberikan 'ika tekanan darah sistolik #., mm*g atau tekanan darah diastolik
##, mm*g.
a. Klonidin
/atu-satunya antihipertensi yang tersedia dalam bentuk suntikan. # ampul
mengandung ,,#> mg)ml. Caranya 1 # ampul klonidin dien!erkan dalam #, ml
larutan garam "aal atau aOuadest. Disuntikkan mula-mula > ml i.& pelan-pelan
selama > menit setelah > menit tekanan darah diukur, bila belum turn, diberikan
lagi sisanya. Klonidin dapat diberikan tiap - 'am sampai tekanan darah men!apai
normal.
b. 4i"edipin
Obat yang termasuk golongan antagonis kalsium ini dapat diberikan #, mg sub
lingual atau 3-- kali #, mg peroral.
!. *idralasin
Hasodilator ini tergolong obat yang banyak dipakai untuk hipertensi dalam
kehamilan. 2erris dan +urrow mengatakan bahwa penurunan &asospasme akan
32
meningkatkan per"usi uteroplasenter. Obat ini di Indonesia hanya tersedia dalam
bentuk tablet.
*. Diure#i$a
Diuretika tidak digunakan ke!uali 'ika didapatkan1
a. edema paru
b. payah 'antung kongesti"
!. edema anasarka
Pang dipakai adalah golongan "urosemid. +aik tia5id maupun "urosemid dapat
menurunkan "ungsi uteroplasenter.
,. Kar+io#oni$a
Indikasi pemberiannya ialah bila ditemukan tanda-tanda payah 'antung.
6. An#i4ire#i$a
Digunakan bila suhu rektal di atas 38,>QC dapat dibantu dengan pemberian
kompres dingin.
. An#i!io#i$a
Diberikan atas indikasi
&. An#i n5eri
+ila penderita kesakitan atau gelisah karena kontraksi rahim dapat diberi
petidin >,-@> mg sekali sa'a selambat-lambatnya $ 'am sebelum bayi lahir.
%engingat dalam kasus ru'ukan preeklampsia berat-eklampsia, petugas terdepan
yang sering menemukan kasus ini adalah perawat atau bidan maka para petugas
tersebut wa'ib dan harus mampu memberikan obat-obat pendahuluan yang mutlak
dilakukan sebelum transportasi. Kewenangan dokter puskesmas dalam
memberikan obat-obat pendahuluan dapat didelegasikan kepada perawat maupun
bidan. +ila perawat atau bidan mengetahui dengan benar syarat-syarat, indikasi
33
dan !ara pemberian obat tersebut maka ke!il kemungkinan ter'adinya pengaruh
sangkal obat-obat tersebut.
+ila penderita preeklampsi-eklampsia ke'ang-ke'ang kemudian 'atuh kedalam
koma, maka selain diberikan pengobatan pendahuluan, perawatan pendahuluan
'uga penting dalam persiapan transportasi. Perlu diingat bahwa penderita koma
tidak bereaksi atau mempertahankan diri terhadap1
- suhu yang ekstrim
- posisi tubuh yang menimbulkan nyeri
- aspirasi
+ahaya terbesar yang mengan!am penderita koma adalah buntunya 'alan
napas atas. /etiap penderita eklampsia yang 'atuh ke dalam koma harus dianggap
bahwa 'alan napas atasnya terbuntu, ke!uali dibuktikan lain. Oleh karena itu
tindakan pertama adalah men'aga dan mengusahakan agar 'alan napas atas tetap
terbuka. Cara yang sederhana dan !ukup e"ekti" adalah dengan !ara head tilt-chin
lift atau head tilt-neck lift yang kemudian dilan'utkan dengan pemasangan kanul
oro"aringeal. *al penting ke dua yang perlu diperhatikan ialah bahwa penderita
koma akan kehilangan re"leks muntah sehingga an!aman aspirasi bahan lambung
sangat besar. Ibu hamil selalu dianggap memiliki lambung penuh, oleh sebab itu
semua benda-benda yang berada dalam rongga mulut dan tenggorokan, baik
berupa makanan atau lendir harus diisap se!ara intermitten. Penderita ditidurkan
dalam posisi yang stabil untuk drainase lendir.
Pada penderita yang ke'ang tu'uan pertolongan pertama ialah men!egah
penderita mengalami trauma akibat ke'ang-ke'ang tersebut. Penderita diletakkan di
tempat tidur yang lebar hendaknya di'aga agar kepala dan ekstremitas penderita
yang ke'ang tidak membentur benda di sekitarnya. *indari "iksasi terlalu kuat yang
'ustru dapat menimbulkan "raktur.+eri sudip lidah dan 'angan men!oba melepas
sudip lidah yang sedang tergigit karena dapat mematahkan gigi. ;uangan penderita
harus !ukup terang. +ila ke'ang-ke'ang reda, segera beri oksigen.
34
PE0ANTAUAN JANIN DALA0 -AHI0
Denyut 'antung 'anin dapat dipantau se!ara sederhana dengan alat monoskop,
'ika tersedia, digunakan doppler atau ultrasonogra"i.
TAHAP T-ANSPO-TASI PENDE-ITA
Pang dimaksud dengan tahap transportasi penderita ialah memindahkan
penderita dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih memadai se!ara e"ekti", e"isien
dan benar. Ada dua kegiatan yang harus dilakukan yaitu1
#. 7&aluasi penderita setelah pengobatan pendahuluan (pretransfer assessment setelah
pretransfer treatment)
$. 0rans"er penderita
Pada tahap pretransfer assessment perlu diperhatikan apakah setelah
pemberian obat-obat pendahuluan, stabilitas hemodinamik dan metabolik sudah
ter!apai, biasanya memerlukan waktu --. 'am setelah pengobatan medikamantosa
lengkap berakhir. 7&aluasi klinik yang penting untuk menentukan stabilitas
penderita adalah dari aspek.
a. /istem kardiosirkulasi
b. /istem respirasi
!. /istem susunan sara" pusat
/emua data penderita di!atat dalam dokumen medik dengan model RDokumen
medik berorientasi masalahS dan harus disertakan bersama penderita pada saat
diru'uk. Waktu yang dipakai untuk menunggu ter!apainya stabilitas penderita
hendaknya diman"aatkan untuk menyiapkan transporrtasi. /arana yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan trans"er penderita ialah 1
a. %enyiapkan penderita dalam tandu yang benar
b. Pemasangan saluran intra&ena yang di'amin tidak akan ma!et selama per'alanan.
!. %enyiapkan semua obat, !airan in"us dan bila perlu darah untuk bekal di
per'alanan.
d. Pemasangan kateter kandung kemih dengan foley catheter 4o. #82.
35
e. Pemasangan endotracheal tube atau oropharyngeal air.ay bila mungkin
B. Penanganan +i -uma; Sa$i#
&,=,"2
B,2, -era.atan Aktif
A. Pengobatan %edisinal
#) /egera rawat di ruangan yang terang dan tenang, terpasang in"us DK);9 dari
I(D.
$) 0otal bed rest dalam posisi lateral de!ubitus.
3) Diet !ukup protein, rendah K*-lemak dan garam.
-) Antasida.
>) Anti ke'ang1
b) /ul"as %agnesikus (%g/O-)
/yarat1 0ersedia antidotum Ca. (lukonas #,? (# amp)i& dalam 3 menit). ;e"lek
patella (N) kuat ;r I #. K)menit, tanda distress na"as (-) Produksi urine I #,, !!
alam - 'am sebelumnya.
'ara Pem!erian>
Loading dose se!ara intra&ena1 - gr)%g/O- $,? dalam - menit, intramuskuler1 -
gr)%g/O- -,? gluteus kanan, - gr)%g/O- -,? gluteus kiri. =ika ada tanda
impending eklampsi 9D diberikan i&Nim, 'ika tidak ada 9D !ukup im sa'a.
%aintenance dose diberikan . 'am setelah loading dose, se!ara I% - gr)%g/O-
-,?). 'am, bergiliran pada gluteus kanan)kiri.
Peng;en#ian S0 >
Pengobatan dihentikan bila terdapat tanda-tanda intok-sikasi, setelah . 'am pas!a
persalinan, atau dalam . 'am ter!apai normotensi.
36
!). Dia5epam1 digunakan bila %g/O- tidak tersedia, atau syarat pemberian %g/O-
tidak dipenuhi. Cara pemberian1 Drip #, mg dalam >,, ml, maK. #$, mg)$- 'am.
=ika dalam dosis #,, mg)$- 'am tidak ada pemberian, alih rawat ;. ICB.
d).Diuretika Antepartum1 manitol
Postpartum1 /pironolakton (non K release), 2urosemide (K release). Indikasi1
7dema paru-paru, gagal 'antung kongesti", 7dema anasarka.
e). Anti hipertensi
Indikasi1 0 I #8,)##, Diturunkan se!ara bertahap. Alternati" antepartum
Adrenolitik sentral1
- Dopamet 3<#$>->,, mg.
- Catapres drips)titrasi ,,3, mg)>,, ml D> per . 'am 1 oral 3<,,# mg)hari.
Post partum 1
AC7 inhibitor1 Captopril $< $,>-$> mg Ca Channel blo!ker1 4i"edipin 3<>-#,
mg.
"). Kardiotonika
Indikasi1 gagal 'antung
g). 9ain-lain1
Antipiretika, 'ika suhuI38,>QC
Antibiotika 'ika ada indikasi
Analgetika
Anti Agregasi Platelet1 Aspilet #<8, mg)hari
/yarat1 0rombositopenia (D.,.,,,)!mm)
+. Pengobatan obstetrik
#). +elum inpartu
a). Amniotomi J OKyto!in drip (OD) /yarat1 +ishop s!ore I8, setelah 3 menit
tK. %edisinal.
b). /e!tio Caesaria
37
/yarat1 kontraindikasi oKyto!in drip #$ 'am OD belum masuk "ase akti".
$). /udah inpartu
3ala 2
2ase akti"1 . 'am tidak masuk ". akti" dilakukan /C.
2ase laten1 Amniotomi sa'a, . 'am kemudian pembukaan belum lengkap
lakukan /C (bila perlu drip oKyto!in).
3ala 22
Pada persalinan per&aginam, dilakukan partus buatan H7)27. Bntuk kehamilan
D 3@ minggu, bila memungkinkan terminasi ditunda $<$- 'am untuk maturasi
paru 'anin.
PE-A?ATAN KONSE-6ATIF
Perawatan konser&ati" kehamilan preterm D3@ minggu tanpa disertai tanda-
tanda impending eklampsia, dengan keadaan 'anin baik. Perawatan tersebut terdiri
dari1
- /% 0herapy1 9oading dose1 I% sa'a.
%aintenan!e dose1 sama seperti di atas.
/ul"as %agnesikus dihentikan bila sudah men!apai tanda Preeklampsia ringan,
selambat-lambatnya dalam waktu $- 'am.
-0erapi lain sama seperti di atas.
-Dianggap gagal 'ika I $- 'am tidak ada perbaikan, harus diterminasi.
-=ika sebelum $- 'am hendak dilakukan tindakan, diberikan /% $,? $ gr)IH dulu.
-Penderita pulang bila1 dalam 3 hari perawatan setelah penderita menun'ukkan tanda-
tanda P7; keadaan penderita tetap baik dan stabil.
38
KO0PLIKASI
Komplikasi maternal1
#. /epsis
$. /olusio plasenta
), Disseminted 2ntra"ascular !oagulation
-. *emolisis
>. *ipo"ibrinogen
.. Kelainan mata
@. 7dema paru
8. (agal gin'al akut
6. /indroma *799P
#,. Perdarahan otak
Komplikasi kehamilan1
#. +ayi berat lahir rendah.
$. Persalinan preterm as"iksia neonatorum.
3. Pertumbuhan 'anin terhambat.
4, 2ntra uterine fetal death,
*al yang mungkin ter'adi terhadap neonates apabila ter'adi as"iksia pada ibu dengan P7+
adalah1
7dema otak
Perdarahan otak
Anuria atau oligouria
*iperbilirubinemia
7nterokolikans netrotikans
Ke'ang
Koma
/edangkan untuk ibu akan mengakibatkan kematian
P-OGNOSIS
As"iksia ringan 1 tergantung pada ke!epatan penetalaksanaan
39
As"iksia berat 1 dapat ter'adi kematian atau kelainan sara" pada hari-hari
pertama. As"iksia dengan P* .,6 dapat menyebabkan ke'ang sampai
koma dan kelainan neurologis permanen, misalnya serebral palsi atau
retardasi mental
DAFTA- PUSTAKA
40
#. Prasetyawan.$,,$.-erbandingan kadar kalsium darah pada -re#klampsia berat
dan kehamilan normotensi./%2 O+(I4 2K Bni&. Diponegoro 1 /emarang
$. ;ambulangi, =ohn.$,,3.-enanganan dan pendahuluan praruukan penderita
preeklampsia berat dan eklampsia. /%2 O+(I4 2K Bni&. *asanuddin 1
%akassar
3. /ubhaberata, Ketut. $,,#. -enanganan preeklampsia berat dan eklampsia. BP2
O+(I4 ;/B 0arakan 1 Indonesia.
-. 0ukur =amilu, $,,6. The use of magnesium sulphate for treatmen se"ere
preeclampsia and eclampsia. A&ailable at www.annalsa"rmed.org
>. Kee-*ak 9im.$,,6. -reeclampsia,A&ailable on www.emedi!ine.!om
.. %atthiesen, 9ei". $,,>. 2mmunology of preeclampsia. S. Karger AG, Basel :
New York
7. Tina /emeno&skaya.$,#,.-regnancy( preeclampsia. A&ailable "rom
www.emedi!ine.!om
&. 6irginia D. ?inn. 122=. Se"ere -reeclampsia-Related !hanges in Gene
#1pression at the %aternal-5etal 2nterface 2nclude Sialic Acid-Binding
2mmunoglobulin-Like Lectin-6 and -appalysin-7. A&ailable "rom
:::.#;een+o3rine(o3ie#5.3om
41
6. Cunningham, 2. (ary. $,,#. 8illiam &bsetrics 79
st
edition. %!(raw-*ill 1 4ew
Pork
#,. =ames, /!ott. $,,3. Danforth:s &bsetrics and Gnyecology ;
th
edition. 9ippin!olt
:illiam and :ilkins 1 7ngland
##. Current 1 Pediatri! Diagnosis and 0reatment1 4eonatal Intensi&e Care, page $$-
3,. 7dition #> 0h $,,# %! (raw *ill Companies.
#$. A&ery (ordon + 1 4eonatologi, Pathology and %anagement O" 0he 4ew +orn,
Page #8$-$,,. /e!ond 7dition.=+ 9ippin!ott Company Philadelphia#68#.
#3. +ehrman, Kliegman 1 4elson 7ssential O" Pediatri!-Deli&ery ;oom Care, Page
#.,-#.., $,--$,.. :.+ /aunders Company #66,.
#-. CorbertAnthony,%.D 1 Disorders O" 0he ;espiratory 0ra!t In Children, Page $.8-
$@3. :.+ /aunders Company#683
#>. ;udol"Ls 2undamental O" Pediatri!, Page #.#-#.- %! (raw *ill Companies
$,,$.
#..e%edi!ine-4eonatal ;esus!itation $,,# 1 Arti!el by ;obin 9
+issinger,%/4,;4C,44P
#@. 9ara %other *ealth Care Center 1 AsphyKia 4eonatorum
#8. :ood Da&id and %alan Atties 1 4otes On 0he 4ewborn In"ant 2i"th
7dition.#66..
42
#6. Ad!o!k, 9. J /tark, A. ($,#3, =anuary $-). /ystemi! 7""e!ts o" Perinatal
AsphyKia. <pToDate, ;etrie&ed %ar!h #, $,#-, "rom
http1))www.uptodate.!om)!ontents)systemi!-e""e!ts-o"-perinatal-asphyKia
$,. +irth AsphyKia. (n.d.). Seattle !hildren:s Hospital Research 5oundation,
;etrie&ed %ar!h #, $,#-, "rom http1))www.seattle!hildrens.org)medi!al-
!onditions)airway)birth-asphyKia)
$#. (olubnits!ha'a, O., Peghia5aryan, K., Cebioglu, %., %orelli, %., J *errera-
%ars!hit5, %. (=une $,##). +irth asphyKia as the ma'or !ompli!ation in
newborns1 %o&ing towards impro&ed indi&idual out!omes by predi!tion, targeted
pre&ention and tailored medi!al !are. The #-%A =ournal( 7($), #6@-$#,.
;etrie&ed %ar!h #, $,#-, "rom
http1))www.n!bi.nlm.nih.go&)pm!)arti!les)P%C3-,>3@8)
$$. %!(uire, :. (%ar!h $,,@). Perinatal AsphyKia. !linical #"idence, ;etrie&ed
%ar!h #, $,#-, "rom http1))!lini!ale&iden!e.bm'.!om)K)m!e)"ile)$,,@-##-
,3$,.pd"
$3. %orales P., +ustamante, D., 7spina-%ar!hant, P., 4eira-PeUa, 0., (utiVrre5-
*ernWnde5, %.A., Allende-Castro, C. J ;o'as-%an!illa, 7. (=une $,##).
Pathophysiology o" Perinatal AsphyKia1 Can :e Predi!t and Impro&e Indi&idual
Out!omesX The #-%A =ournal, 7($), $##-$3,. ;etrie&ed %ar!h #, $,#-, "rom
http1))www.n!bi.nlm.nih.go&)pm!)arti!les)P%C3-,>38,)
$>. http1))www.'peds.!om)arti!le)/,,$$-3-@.?$8->?$68,#,8-@)abstra!t
$.. http1))trope'.oK"ord'ournals.org)!ontent)-$)-)#6$.abstra!t
43

Anda mungkin juga menyukai

  • Case Presentation Herpes Zoster
    Case Presentation Herpes Zoster
    Dokumen35 halaman
    Case Presentation Herpes Zoster
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • List Vendor Amira
    List Vendor Amira
    Dokumen4 halaman
    List Vendor Amira
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Menu Buffe Type C
    Menu Buffe Type C
    Dokumen1 halaman
    Menu Buffe Type C
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Menu Type Mawar
    Menu Type Mawar
    Dokumen1 halaman
    Menu Type Mawar
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Menu Type B
    Daftar Menu Type B
    Dokumen5 halaman
    Daftar Menu Type B
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Menu Buffe Pilihan
    Menu Buffe Pilihan
    Dokumen1 halaman
    Menu Buffe Pilihan
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Paket 1000 Orang Exclusive
    Paket 1000 Orang Exclusive
    Dokumen2 halaman
    Paket 1000 Orang Exclusive
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gubuk e
    Daftar Gubuk e
    Dokumen2 halaman
    Daftar Gubuk e
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Paket 1000 Orang
    Paket 1000 Orang
    Dokumen2 halaman
    Paket 1000 Orang
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • NEINDA
    NEINDA
    Dokumen6 halaman
    NEINDA
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Rekanan Rias Paramita
    Daftar Rekanan Rias Paramita
    Dokumen1 halaman
    Daftar Rekanan Rias Paramita
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • PERMATA
    PERMATA
    Dokumen3 halaman
    PERMATA
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Modul 5 Kewirausahaan
    Modul 5 Kewirausahaan
    Dokumen11 halaman
    Modul 5 Kewirausahaan
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • SAWARGI
    SAWARGI
    Dokumen214 halaman
    SAWARGI
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Rizky Agung
    Rizky Agung
    Dokumen1 halaman
    Rizky Agung
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Dokumen5 halaman
    Tinjauan Pustaka
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Harga Gubuk 2016
    Daftar Harga Gubuk 2016
    Dokumen4 halaman
    Daftar Harga Gubuk 2016
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Mow 2016
    Mow 2016
    Dokumen22 halaman
    Mow 2016
    Iza Ocdiver
    Belum ada peringkat
  • Wbis Haris
    Wbis Haris
    Dokumen2 halaman
    Wbis Haris
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Mow Haris
    Mow Haris
    Dokumen4 halaman
    Mow Haris
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Kwu 1
    Kwu 1
    Dokumen2 halaman
    Kwu 1
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Norma Kelompok Psikologi Sosial
    Norma Kelompok Psikologi Sosial
    Dokumen8 halaman
    Norma Kelompok Psikologi Sosial
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Dokumen1 halaman
    Ke Simp Ulan
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Tes Integensi Haris Naufalia
    Tes Integensi Haris Naufalia
    Dokumen5 halaman
    Tes Integensi Haris Naufalia
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Wawancara
    Wawancara
    Dokumen7 halaman
    Wawancara
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Wawancara Haris
    Wawancara Haris
    Dokumen2 halaman
    Wawancara Haris
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Kualitatif
    Kualitatif
    Dokumen2 halaman
    Kualitatif
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Bab V Diskusi
    Bab V Diskusi
    Dokumen8 halaman
    Bab V Diskusi
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat
  • Subjek
    Subjek
    Dokumen5 halaman
    Subjek
    Iza Ocdiver
    Belum ada peringkat
  • Bab II Tinjauan Pustaka Dokcil
    Bab II Tinjauan Pustaka Dokcil
    Dokumen6 halaman
    Bab II Tinjauan Pustaka Dokcil
    Anonymous kltUTa
    Belum ada peringkat