Pendahuluan Transfusi darah adalah tindakan memasukkan darah atau komponennya ke dalam sistem pembuluh darah seseorang. Dalam hal transfusi darah, hendaknya mempertimbangkan manfaat dan resiko transfusi pada pasien, serta kepercayaan yang dianut. Selama tersedia komponen darah, maka transfusi komponen darah diutamakan daripada transfusi darah utuh (whole blood). Komponen darah yang biasa ditransfusikan ke dalam tubuh seseorang adalah sel darah merah, trombosit, plasma, sel darah putih. Tindakan transfusi darah atau komponennya bukanlah tindakan tanpa resiko sebaiknya tindakan ini merupakan tindakan yang mengaundung resiko yang dapat berakibat fatal, oleh karena itu keputusan untuk melakukan transfusi darah / komponen komponennya harus dibuat secara tepat oleh dokter yang meraat serta memilih secara tepat bahan / sediaan darah yang hendak diberikan kepada orang sakit. Sampai kini dikenal dua !enis transfusi yang la"im dilakukan yaitu# $. allo transfusi# bahan transfusi berasal dari darah orang lain. %. auto transfusi# bahan transfusi berasal dari darah recipient sendiri. &ada auto transfusi darah dapat diperoleh dengan tiga cara# $. cara Leafrog. Darah diambil dari recipient sendiri tiap minggu, minggu berikutnya ditransfusikan kembali diikuti pengambilan dan penyimpanan dalam !umlah lebih banyak dan seterusnya sehingga terkumpul !umlah darah yang diperlukan. %. cara Infra Operative Deposit. Darah diambil sebelum operasi dan diganti dengan koloit. &asca operasi darah yang diambil ditransfusikan kembali. '. cara Infra Operative Salvage. Darah dalam rongga dada / abdomain dihisap, disaring kemudian ditransfusikan kembali. Keuntungan (uto transfusi# $. merupakan darah yang paling cocok misalnya pada donor donor langka 2. kesalahan crossmatch tidak ada '. reaksi pirogen alregi tidak ada ). penularan penyakit tidak ada *. tidak bertentangan dengan kepercayaan tertentu &emberian transfusi tetap mengikuti ketentuan transfusi secara umum, tentang kesesuaian golongan darah donor dan penerima (recipient). Tu!uan transfusi darah adalah# 1. Replacement of Circulating olume +engganti ,olume darah yang hilang atau berkurang misalnya perdarahan, trauma, bedah atau luka bakar. !. Replacement of O"#gen Carr#ing Capacit# +emperbaiki daya angkut oksigen ke !aringan. $. Repalcement of %emostatic Components +engganti / menambah komponen darah yang hilang atau berkurang. Pedoman untuk tran!ui komponen darah $. &emberian pached red cells (&-.) a. Selalu diidentifikasikan pada kadar /b kurang 0gr1, terutama pada anemia akut. b. 2ila ditemukan hipoksia dan hipoksemia yang bermakna secara klinis dan laboratorium. Transfusi &-. dapat dilakukan pada kadar /b 0 $3gr1. c. Tidak dilakukan transfusi bila kadar /b 4 $3gr1 kecuali bila ada indikasi tertentu misalnya penyakit yang membutuhkan kapasitas transport oksigen lebih tinggi (contoh# &&5K, &enyakit &aru 5btruktif Kronis, dan penyakit !antung iskemik berat. d. &ada neonatus dengan ge!ala hipoksia dilakukan pada kadar /b 6 $$gr1. 7umlah &-. yang diperlukan untuk menaikkan /b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut# 7umlah &-. 8 9 /b : ' : 22 9 8 selisih /b yang diinginkan dengan /b sebelum transfusi 22 8 2erat 2adan Tu!uan transfusi &-. adalah untuk menaikkan /b pasien tanpa menaikkan ,olume darah secara nyata. Keuntungan pemberian &-.# Kenaikkan /b dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan +engurangi kemungkinan penularan penyakit. +engurangi kemungkinan reaksi immunologis ;olume darah yang diberikan lebih sedikit sehingga kemungkinan overload berkurang. %. &emberian suspensi trombosit Tu!uan adalah menaikkan kadar trombosit darah. Dosis supsensi trombosit yang diperlukan dapat dihitung kira kira sebagai berikut# *3 ml suspensi trombosit menaikkan kada trombosit sebanyak 0*33 $3,333 / mm< pada recipient yang berat badannya *3 kg. Suspensi trombosit diberikan pada penderita trombositopenia bila# a. Didapat perdarahan b. =ntuk mencegah perdarahan pada keadaan dimana ada erosi yang dapat berdarah bila kadar kurang '*,333 / mm< c. =ntuk mencegah perdarahan spontan bila kadar trombosit kurang $*,333 / mm<. Transfusi trombosit propilaksis dilakukan bila hitung trombosit kurang *3,333 / mm< pada pasien yang akan men!alani operasi atau prosedur infasi,e lainnya atau sesudah transfusi massi,e. >ang dimaksud dengan transfusi massi,e adalah penggantian !umlah darah yang hilang lebih banyak dari total ,olume darah pasien dalam aktu kurang dari %) !am (? 0ml / kg pada orang deasa dan @3 A3 cc/kg pada anak / bayi). '. &emberian suspensi plasma beku (&resh &ro'en (lasma) &lasma segar yang diberikan mengandung sebagian besar factor pembekuan disamping berbagai protein yang terdapat didalamnya. Karena itu selain untuk mengganti plasma yang hilang dengan perdarahan dapat dipakai sebagai pengobatan. Transfusi plasma beku segar dilakukan# a. =ntuk mengganti defisiensi factor BC (hemophilia 2) dan defisiensi factor inhibitor koagolasi baik yang didapat maupun baaan. b. =ntuk menetralisasi hemostasis setelah terapi arfarin bila terdapat perdarahan yang mengancam nyaa c. 7ika ada perdarahan dengan parameter koagolasi yang abnormal setelah transfusi massi,e atau operasi pintasan !antung atau pada pasien dengan penyakit le,er. ). &emberian suspensi Cr#oprecipitate. Transfusi cr#oprecipitate dilakukan bila# a. =ntuk propilaksis pada pasien dengan defisiensi fibrinogen yang akan men!alani prosedur in,asi,e dan terapi pada pasien yang mengalami perdarahan. b. &asien dengan hemophilia ( dan penyakit on )illebrand yang mengalami perdarahan atau yang tidak responsive terhadap pemberian desmopressin asetat atau akan mengalami operasi. Pedoman untuk tran!ui den"an darah utuh #$hole % blood& Transfusi ini diperlukan untuk mengembalikan dan mempertahankan ,olume darah dalam sirkulasi atau mengatasi ren!atan. )hole blood terdiri dari red cell D se!umlah besar plasma dan biasa diberikan pada perdarahan lebih dari %31 misalnya pada acti,e bleeding dan massi,e transfusi. Kerugian pemberian whole blood# Eactor ; dan ;BBB menurun. +eningkatnya kalium, berbahaya bagi pasien dengan penyakit gin!al. +eningkatnya ammonia yang berbahaya untuk pasien sakit le,er &enimbunan citrat yang menyebabkan hipocalsemia. &roses penyimpanan darah / blood storage &erlu diperhatikan dua factor penting, yaitu# $. Fat pengaet / anti koagulan yaitu bahan yang diperlukan agar !ika darah dicampur dengan "at tersebut darah tidak membeku dan !uga tidak mengalami hemolisis. %. Temperatur ruangan tempat penyimpanan darah. &aling baik disimpan pada suhu )G. (biasa disimpan antara %G. sampai $3G.). lebih dari $3G. perusakan eritrosit berlangsung lebih cepat. &ada suhu 3G. eritrosit rusak karena air membeku. &ersyaratan untuk men!adi donor darah# $. =mur $0 H* tahun %. =mur $0 H* tahun '. Tekanan darah # systole $33 $@3 mm/g # diastole H3 $33 mm/g ). 2erat badan ? *3 kg *. Tidak di!umpai adanya dermatitis sekitar ,ena H. Tidak ada riayat alcoholism. 0. Kadar /b untuk pria I $% gr1, anita I $3 gr1 @. Tidak menderita penyakit# hepatitis, malaria, T2., (BDS, dan lain lain Darah donor harus discreening# (25 Typing -h Typing ;D-J (sypillis) +alaria /bs (g /.; /B; Komplikai tran!ui darah 1. Reaki immunolo"i Dapat berupa# a) -eaksi transfusi hemolitik yang disebabkan K golongan darah tidak cocok, dapat ter!adi akut atau lambat K bukan karena golongan darah yang tidak cocok tetapi &emberian darah yang sudah hemolisis. Tetesan transfusi terlalu cepat. Transfusi dengan memakai larutan hipotonis. Kesalahan petugas rumah sakit / bank darah Tanda tanda reaksi hemolitik# +enggigil, panas, kemerahan pada muka, benungan ,ena leher, nyeri kepala, nyeri dada, mual muntah, nafas cepat dan dangkal, takhikardi, hipotensi hemoglobulinuria, oliguria, perdarahan yang tidak bisa diterangkan asalnya dan ikterus. Diagnosa dapat ditegakkan dengan adanya hemoglobinuria, urine men!adi coklat kehitaman. Terapi reaksi transfusi hemolitik# &emberian cairan intra,ena dan diuretika. Diuretika yang digunakan ialah a. manitol %*1 sebanyak %*gr intra,enous kemudian diikuti pemberian )3 meL natrium bikarbonat. b. Eurosemid c. O"#gen -eaksi transfusi nonhemolitik K -eaksi transfusi febrile tanda tandanya# +enggigil, panas, nyeri kepala, nyeri otot, mual, batuk yang tidak produktif K -eaksi alergis (naphylactoid, keadaan ini ter!adi bila terdapat protein asing pada darah transfusi =rtikaria muka penderita sembab Terapi reaksi nonhemolitik# a. Transfusi stop b. Diberikan antihistamin '. Reaki nonimmunolo"i a) -eaksi transfusi pseudohemolitik. Termasuk disini ialah lisis terhadap sel darah merah tanpa reaksi antigen antibody. /emolisis ini dapat ter!adi akibat obat, trauma mekanik, penggunaan cairan dekstrosehiponotis, panas yang berlebihan dan kontaminasi bakteri. b) -eaksi yang disebabkan oleh ,olume yang berlebihan c) -eaksi karena darah transfusi terkontaminasi ,irus hepatitis d) Jain lain penyakit yang terlibat pada terapi transfusi misalnya malaria, sipilis, bakteri serta parasit dan (BDS (. )erhubun"an den"an tran!ui darah mai*e a) Dilutional Coagulopath#. Darah simpan yang diberikan secara massi,e sering kekurangan factor ; dan ;BBB. +utu / dera!at factor ; pada darah simpan sampai %$ hari sekitar '31 atau lebih, sedangkan dera!at yang dibutuhkan untuk hemostasis antara $* *31. Dera!at factor ;BBB pada darah simpan %$ hari berkisar $* *31. Kenyataannya darah simpan kurang $3 hari masih memberikan factor koagolasi yang cukup pada penderita. Kecenderungan ter!adi perdarahan biasanya sesudah penderita mendapat transfusi banyak dan cepat dengan menggunakan campuran (.D ((cid .itrate De:trose). .&D# Citrate (hosphate De"trose .&D( $# .&D D (DMNBNM +anifestasi klinik yang ter!adi# &erdarahan gusi, petechiate dan echymosis. Mtiologi perdarahan ini kemungkinannya adalah ter!adinya delutional trombositopenia, kekurangan factor labil dan DB. (Disseminated Intravascular Coagulation). &erdarahan yang hebat akibat trombositopenia pada transfusi massi,e ter!adi sesudah transfusi $3 unit darah atau lebih. b) Disseminated Intravascular Coagulation (DB.) DB. merupakan kombinasi antara perdarahan dan trombosis, suatu hal dua ke!adian yang bertentangan. &erdarahan ini di terapi dengan anti coagolan yaitu heparin. Tu!uan utama terapi ini ialah menghilangkan penyebabnya, mempertahankan ,olume normal. +engganti factor factor pembekuan yang cukup sehingga penderita dapat melan!utkan proses coagolasi. c) Bntoksikasi sitrat (komplikasi yang !arang ter!adi) Sitrat mengikat kalsium sehingga dapat ter!adi hipocalsemia. &emberian kalsium sebaiknya dibatasi sampai didapatkan bukti adanya depresi miokard dan pada MKO terdapat tanda tanda hipocalsemia yaitu adanya perpan!angan PT pada MKO. d) Keadaan asam basa. 2ila larutan (.D diberikan pada darah maka &/nya akan menurun sampai 0,3. &/ darah akan terus menurun sampai kira kira H,* sesudah %$ hari disimpan karena adanya glikolisis yang terus 8 menerus dan pembentukan asam laktat dan pyru,at oleh metabolisme sel. (sidosis ter!adi sebagai akibat hipoksia sel darah merah selama penyimpanan. e* %ipercalemia Darah dari bank darah berisi ion kalium antara $0 %) meL/J pada penyimpanan %$ '' hari. &ada darah simpan akan ter!adi pengurangan isi kalium pada eritrosit dan kenaikan dalam plasma. f) /ipotermia Transfusi massi,e dengan menggunakan darah dingin akan menurunkan temperature recipient yang berakibat dapat ter!adi aritmia dan cardiac arres. Sehingga sebelum diberikan harus dipanaskan sesuai suhu tubuh. &enurunan temperature dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen dan cardiac output. g) &ost transfution hepatitis &enemuan yang penting adanya (ustralian antigen (/((). /al hal yang perlu diperhatikan dalam terapi dengan transfusi darah $. Didalam transfusi darah, kebi!aksanaan yang dianggap terbaik adalah penggunaan komponen yang dibutuhkan sa!a, selain mengurangi kemungkinan komplikasi !uga berarti penghematan komponen darah yang mungkin diperlukan oleh pasien lain %. &ada perdarahan massi,e seringkali pemberian darah utuh (whole blood), merupakan cara yang paling tepat. '. &ada transfusi massi,e harus hati hati karena "at pengaet yang digunakan dalam keemasan transfusi darah mengandung asam sehingga menyebabkan asidosis ). Sebaiknya dalam pemberian darah gunakanlah darah segar *. Dalam transfusi, larutan garam fisiologis sa!a (N(.J 3,A1) yang cocok digunakan karena tidak mengandung kalsium H. Saluran intra,enus transfusi darah tidak boleh digunakan untuk memasukkan obat 0. Komponen darah harus leat saringan sebelum masuk tubuh, hal ini mencegah masuknya bekuan fibrin dan benda asing lainnya @. &emberian darah suhu rendah dalam !umlah banyak menimbulkan hipotermia dan cardiac arres. A. Kebanyakan perangkat transfuse, $* tetes 8 $ ml. &ada kecepatan H3 tetes/menit, berarti H3/$* : H3 8 %)3 ml dalam $ !am. Sehingga lamanya transfusi darah dapat diperkirakan. Keimpulan Transfusi darah adalah tindakan memasukkan darah atau komponennya ke dalam sistem pembuluh darah seseorang. Selama tersedia komponen darah maka transfusi komponen darah diutamakan daripada transfusi darah utuh (hole blood). Tu!uan transfusi darah adalah replacement circulator# volume+ replacement of o"#gen carr#ing capacit#+ replacement of hemostatic components. Qalaupun tindakan transfusi darah atau komponennya bukan tindakan tanpa resiko bahkan sering menimbulkan resiko yang dapat berakibat fatal. 5leh karena itu, sangatlah penting untuk mengetahui reaksi reaksi fisiologis maupun patofisiologis dari keadaan keadaan yang berhubungan dengan situasi yang memerlukan transfusi darah supaya kita dapat menghindari keadaan yang !ustru akan memperburuk keadaan pasien.