R RE EK KA AY YA AS SA A K KE EG GE EM MP PA AA AN N Earthquake Engineering KK314
Umum General Dosen: Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE, Ph.D., IP-U. (Website: http://sarwidi.staff.uii.ac.id) 1. Prof. (FTSP UII Yogyakarta, 2006); 2. BE/SM (1983) & Ir./S1 (1986): Teknik Sipil UII, Yogyakarta, Indonesia; 3. MSCE/S2 (1993) & Ph.D./S3 (1998): RPI, Rensselaer, New York, USA; 4. IP-U. (HAKI 2005 2008; ATAKI 2009 2011; ATAKI 2011 -- 2014) Kantor: 1. Laboratorium Struktur JT Sipil FTSP UII Lantai 2 Sayap Selatan, Yogyakarta. 2. Magister Teknik Sipil FTSP UII Lantai 2 Sayap Barat, Yogyakarta 3. Kantor Pengarah BNPB RI (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Jl. Tanah Abang II/Graha 55, Jakarta Pusat 4. Kantor Pusat BNPB RI Jl. Ir. H. Juanda no 36, Jakarta Pusat 5. CEVEDS International. a. Ngalangan No. 35B, Jakal Km 10, Yogyakarta; b. Jl. Kalibata Raya No. 1, Green Palace M/01/AA, Jakarta Waktu dan Tempat Kuliah: Selasa dan Rabu (Sesuai jadwal Kuliah dan Pembimbingan). Di Kampus UII. Konsultasi kuliah: dengan asisten dan dosen di Kampus (Bukan di Rumah). Masa Perkuliahan: Sesuai jadwal. Diktat: Teknik Kegempaan didapatkan di Fotokopi MENTARI Jakal Km 13, Yogyakarta (Depan Yakkum Bethesda atau Depan Bengkel AHAS Honda)
D:\ZSWD\Lecture\Year1314\GL\Earthquake Engineering\Lecture 01 Introduction - Earthquake - Effects\Kuliah Teknik Kegempaan - Introduksi - Selasa 17 Sept 2013.docx Tujuan Objectives Memberikan pengertian dasar tentang sebab dan risiko gempa serta prinsip-prinsip perencanaan bangunan tahan gempa.
Uraian isi mata kuliah Detail of teaching material Sebab-sebab gempa, frekuensi dan risiko gempa, kerusakan konstruksi akibat gempa. Dasar-dasar perencanaan struktur tahan gempa, perencanaan beban gempa pada struktur.
Penilaian Evaluation Kuliah (minimum 75 % boleh ujian) : 10 % (>10 x) Tugas/Latihan/Tinjauan/Quiz di awal jam kuliah : 20 40 % UTS : 20 -- 35 % UAS : 25 -- 40 %
Nilai total tugas dihitung dengan rumus: (X1 + X2 + + X14) / 14. Apabila jumlah tugas = 14 kali. Tidak mengumpulkan tugas diberikan nilai nol. Contoh: Mhs A: (75+80+70+80+65+75+65+62+63+80+70+70+75+75)/14= 62,90 Mhs B: (100+80+90+80+0+61+62+0+90+80+90+80+75+95)/14= 61,42 Mhs C: (100+100+0+0+0+0+29+28+0+0+0+100+0+100+0+0)/14= 28,57 Tugas yang dikumpulkan terlambat juga tidak mendapatkan nilai (Nilai =0)
Pedoman Text Catatan Kuliah semester Ganjil 2013/2014
Daftar Pustaka References Departemen Pekerjaan Umum (1983). Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung Dowrick, D. J. (1993). Earthquake Resistant Design, John Wiley Inc., Singapore Erickson, Jon (1988). Volcanoes and Earthquakes, TAB Books (a division of McGraw-Hill, Inc.), Blue Ridge Summit, Pennsylvania. Fachrurrozy (1994). Struktur Kayu tahan Gempa, UNISIA (Majalah Ilmiah Universitas Islam Indonesia ISSN: 0215- 1412), Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, No. 23, tahun XIV, Triwulan III. 83-95. Hoedajanto, Dradjat (1994). Desain Gedung Tinggi Beton Bertulang tahan Gempa, UNISIA (Majalah Ilmiah Universitas Islam Indonesia ISSN: 0215-1412), Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, No. 23, tahun XIV, Triwulan III. 76-82. Naeim, F. (1991). Seismic Design Handbook, Van Nostrand, Holland. Siddiq, Suwandojo (1994). Dinding Pasangan Beton Bertulang, Sebagai Komponen Struktur Tahan Gempa, UNISIA (Majalah Ilmiah Universitas Islam Indonesia ISSN: 0215- 1412), Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, No. 23, tahun XIV, Triwulan III. 49-75. Sarwidi (1993 dan 1998). Master Thesis and Doctoral Dissertation, Rensselaer, Troy, New York. D:\ZSWD\Lecture\Year1314\GL\Earthquake Engineering\Lecture 01 Introduction - Earthquake - Effects\Kuliah Teknik Kegempaan - Introduksi - Selasa 17 Sept 2013.docx Sarwidi (2011). Gempa dan Rekayasanya, UII Press Yogyakarta (dalam proses finishing) Suharyanto (1994). Pengaruh Gempa Terhadap Titik Buhul Portal Struktur Beton pada Bangunan Gedung Tingkat Tinggi, UNISIA (Majalah Ilmiah Universitas Islam Indonesia ISSN: 0215-1412), Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, No. 23, tahun XIV, Triwulan III. 30-43. Suhendro, Bambang (1994). Bencana Tsunami dan Upaya Penanggulangannya, UNISIA (Majalah Ilmiah Universitas Islam Indonesia ISSN: 0215-1412), Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, No. 23, tahun XIV, Triwulan III. 7-19. Surahman, Adang (1994). Perencanaan dan Evaluasi Bangunan Tahan Gempa Secara Sederhana, UNISIA (Majalah Ilmiah Universitas Islam Indonesia ISSN: 0215-1412), Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, No. 23, tahun XIV, Triwulan III. 20-29. Wahid, Basit (1994). Gempa Bumi Manifestasi Kekuasaan Allah, UNISIA (Majalah Ilmiah Universitas Islam Indonesia ISSN: 0215-1412), Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, No. 23, tahun XIV, Triwulan III. 44-48. Widodo (1996). Persiapan Diktat Rekayasa Gempa, FTSP UII, Yogyakarta. Wiegel, R. (1975). Earthquake Engineering, John Wiley Inc. London. Buku-buku maupun Makalah-makalah mengenai Earthquake Engineering lainnya.
Mbah Google (Mbah Gugel ): search quake, tremble, shake, jolt, tremor, gempa, gempabumi, goncangan bumi
D:\ZSWD\Lecture\Year1314\GL\Earthquake Engineering\Lecture 01 Introduction - Earthquake - Effects\Kuliah Teknik Kegempaan - Introduksi - Selasa 17 Sept 2013.docx Tabel: Skala Keutamaan antara Kemampuan dan Perilaku
Malas Rajin Bodo IV II Pinter III I <
PROSES ULAT MENJADI KUPU-KUPU
X Y Z
Prinsip Kerja 1. Keras 2. Cerdas 3. Waras 4. Ikhlas
Pendahuluan General
Gempa dapat diartikan sebagai getaran/ goncangan pijakan. Karena kita hidup di bumi, maka pijakan kita adalah bumi/ tanah. Oleh karena itu kata-kata gempa hampir selalu dikaitkan dengan bumi. Sehingga kata gempa yang biasa dijumpai, dimaksudkan dengan gempa bumi (earthquake). Gempa yang kuat dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan dan bahkan dapat menimbulkan bencana-alam yang serius.
D:\ZSWD\Lecture\Year1314\GL\Earthquake Engineering\Lecture 01 Introduction - Earthquake - Effects\Kuliah Teknik Kegempaan - Introduksi - Selasa 17 Sept 2013.docx Macam-macam gempa berdasarkan penyebabnya: Berdasarkan penyebabnya, gempa dapat dikelompokkan menjadi: Gempa meteorik Gempa tanah runtuh Gempa letusan/ledakan Gempa tektonik
1. Gempa meteorik (Meteor Earthquake) Gempa jenis ini disebabkan oleh jatuhnya benda-benda langit yang jatuh ke bumi. Banyak diyakini oleh para ilmuwan, pada gempa semacam ini pernah terjadi. Kejadian tersebut membuat goncangan-2 hebat dan menyebabkan perubahan kondisi cuaca di bumi (contoh: pada skenario punahnya dinosaurus, creater/kubangan raksasa di Arizona). Namun, gempa jenis ini tidak pernah terjadi di era manusia dewasa ini, sehingga gempa semacam ini tidak banyak dibahas.
2. Gempa tanah runtuh (Collapse Earthquake) Gempa macam ini disebabkan oleh runtuhnya tanah dalam kuantitas yang besar, misalnya runtuhnya gua-2. Keruntuhan tanah tersebut tercatat tidak banyak menimbulkan goncangan yang kuat, sehingga gempa semacam ini kurang menarik untuk dibahas.
3. Gempa letusan (Explosion Earthquake) Gempa jenis ini dapat bersifat alami maupun buatan. Gempa alami yang disebabkan oleh letusan gunung disebut gempa vulkanik. Getaran diakibatkan oleh aktifitas magma yang keluar ke permukaan bumi. Sedangkan gempa letusan buatan manusia, misalnya dapat disebabkan oleh letusan percobaan bom nuklir. Bolt (1982) & Widodo (1999) memperkirakan, bahwa ledakan D:\ZSWD\Lecture\Year1314\GL\Earthquake Engineering\Lecture 01 Introduction - Earthquake - Effects\Kuliah Teknik Kegempaan - Introduksi - Selasa 17 Sept 2013.docx nuklir di bawah tanah dapat mengakibatkan gempa yang setara yang bermagnitut M=7 skala Richter. Namun demikian, adanya ledakan-2 bom nuklir yang dilakukan di Nevada (AS) dan sekitarnya menunjukkan kecenderungan penurunan frekuensi kejadian gempa tektonik (Papageorgiou, 1994; Sarwidi, 1999). Gempa letusan tersebut tercatat tidak banyak menimbulkan akibat yang serius di permukaan bumi dengan skala yang besar, sehingga gempa semacam ini tidak dibahas dalam kuliah ini.
4. Gempa tektonik (Tectonic Earthquake) Gempa jenis ini yang tercatat sebagai gempa yang paling banyak berakibat serius kepada manusia, yaitu berupa bencana gempa bumi. Oleh karena itu, kuliah ini akan terfokuskan pada gempa jenis ini. Dalam teori plat tektonik, gempa tektonik disebabkan oleh gerakan pelat tektonik yang bersebelahan. Pelat-pelat tektonik, yang berupa lempengan batuan lapis bumi yang keras, selalu saling bergerak. Hal tersebut dapat terjadi, karena pelat-2 tersebut diyakini berada pada lapisan bumi yang semi cair maupun yang cair (yang disebabkan oleh panas bumi akibat tekanan batuan karena grafitasi). Gerakan pelat-pelat tektonik yang bersebelahan dapat saling menjauhi (divergen), saling mendekat dan beradu (convergent), ataupun saling menggeser (shear). Pelat-2 tersebut mengalami penumpukan tegangan yang diakibatkan oleh deformasi. Dengan demikian, terjadilah akumulasi energi regangan (strain energy). Apabila tegangan tersebut mulai melampaui kemampuan pelat tektonik, maka pelepasan energi secara tiba-2 (snap) akan terjadi, karena kerusakan pelat bersifat mendadak. Peristiwa tersebut menimbulkan getaran yang dirambatkan (disebarkan) ke segala arah termasuk ke permukaan bumi.