Trimurti Parnomo VIRUS PENEYBAB INFEKSI KULIT DAN MUKOSA 1. Virus Herpes Simplex (HPV 1 dan 2) 2. Virus Varicella Zoster 3. Virus Variolla 4. Human Papilloma Virus (HPV) 5. Virus Rubella 6. Virus Rubeolla SIFAT-SIFAT VIRUS HERPES Inti asam nukleat untai ganda/double strand Bentuk bulat, diameter 120-150 nm Memiliki simteri ikosahedral Memiliki selubung Berplikasi dalam inti sel hospes Bertendensi menjadi infeksi laten Penularan secara kontak erat/hubungan seksual PATOGENESIS Virus masuk ke dalam kulit, mukosa bibir, mulut, konjungtiva, genital .. >
Berkembang biak pada tempat masuk .. > kel. Limfe regional .. >
Aliran darah .. > berproduksi di kulit mukosa GAMBARAN KLINIS YANG KHAS Vesikel; cairan bertumpuk antara lapisan dermis dan epidermis Vesikel bisa hilang timbul/rekuren Lokasi pada membran mukosa superfisial, epitel mulut, mata dan genitalia Vesikel secara cepat membentuk ulkus dangkal Lesi sembuh tanpa ada jaringan parut INFEKSI PRIMER Terjadi kurang lebih 80% dari populasi Berhubungan dengan status imun Tanda subklinik berupa vesikel pada masa anak-anak Dapat diikuti dengan infeksi laten PENYAKIT PRIMER Masa inkubasi 3-6 hari Biasanya diserta demam Prevalensi 1% dari kasus yang terinfeksi Virus dapat bersifat; dermatotropik, neurotropik, pantropik GAMBARAN KLINIS PADA PENYAKIT PRIMER Ginggivostomatitis (HSV-1) Eczema herpeticum (HSV-1) Herpes genitalis pada pria & wanita (HSV-2) H. simplex generalisata (HSV-2) Meningoencephalitis (HSV-2) PENYAKIT REKUREN Reinfeksi endogen setelah stimulasi oleh: demam, stress dll Sulit dideteksi Pemeriksaan serologi; ada tidaknya lagi M. Klinis: H.labialis, H.genitalis, keratokonjungtivitis RESPON TANGGAP KEBAL/IMUN Ab segera terbentuk setelah masa inkubasi Titer Ab maksimal pada minggu ke 2-3 Ab bertahan lama dalam tubuh Ab ditemukan 80% pada orang dewasa Ab pada bayi bertahan sampai 6 bulan DIAGNOSA LABORATORIUM 1. Pemeriksaan langsung secara mikroskopis dengan melihat CPE Bahan pemeriksaan; cairan vesikel/kerokan dasar vesikel Dengan pewarnaan Giemsa/HE Tampak badan iklusi Cowdry tipe A intranukleus asidofil Dan sel raksasa berinti banyak
2. Isolasi in vitro, dengan sel BHK/HE
3. Isolasi in vivo 4. Isolasi in ovo Pada selaput chorioallantois telur ayam berembrio umur 11-13 hari tampak terbentuknya POX
5. Tes Serologi a. Tes Netralisasi b. Tes Pengikatan komplemen c. Tes Hambatan Hemaglutinasi VIRUS VARICELLA-ZOSTER Sifat-sifat virus = virus Herpes Secara morfologik = virus herpes Penyebab Varicella = Zoster VARICELLA Penularan: droplet, kontak langsung Penyakit ringan Terutama pada anak-anak Sangat menular Erupsi seluler pada kulit dan mukosa Masa inkubasi 14-21 hari Ruam dimulai dari badan, wajah, anggota badan Ruam juga tampak di selaput lendir, faring Pertama kali muncul papula, kemudian vesikula, krusta Semua stadium dapat terlihat pada saat yang sama Pada saat erupsi bisa diikuti demam Angka kematian <1% Bila terjadi pada neonatal, mortalitas 20% ZOSTER (Shingles) Penyakit bersifat sporadik Terjadi pada orang dewasa Adanya peradangan radik posterior ganglia dorsalis bag sensoris Respon kekebalan terhadap reaktivasiVaricella Hanya 1 ganglion yang terserang Jarang terjadi >1X Masa inkubasi tidak diketahui Erupsi terjadi unilateral Lokasi: kepala, badan, leher Rasa sakit hebat pada daerah lesi Muncul kelompok vesikel sesuai saraf yang terserang VARIOLLA Tergolong Pox Virus Inti asam nukleat untai ganda Bentuk seperti bata, diameter 300mm Memiliki selubung Memiliki beberapa enzyme Pola antigen sangan komplek Memiliki hemaglutinin Penyebab penyakit karantina Masa inkubasi : 12 hari Virus masuk melalui selaput lendir saluran nafas atas, ..> kel limfe ..> aliran darah ..> viremia primer ..> RES ..> viremia sekunder Stadium papula : 1-4 hari Stadium Vesikula : 1-4 hari Stadium pustula : 2-6 hari Stadium krusta : 2-4 minggu Semua stadium lesi ditemukan pada tahap yang sama Mortalitas tergantung jenis Varicella (5s/d 100%)
DIAGNOSA LABORATORIUM 1. Sediaan langsung: badan inklusi Guarnierri 2. Isolasi & identifikasi virus a. In vitro b. In vivo c. In ovo : dilihat pembentukan POX yang bulat dan cembung
HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV) Termasuk Papovaviridae Inti asam nukleat untai ganda Tidak berselubung Berkembang biak dalam inti sel Tersebar di alam Menyerang manusia dan hewan Terdiri dari 60 tipe Menginfeksi sel permukaan Menimbulkan infeksi pada tempat masuk Termasuk virus tumorigenik TIPE VIRUS - PENYAKIT Tipe 1 : veruca plantaris Tipe 2 : veruca vulgaris, condyloma anogenital Tipe 4 : veruca vulgaris dan plantaris Tipe 6 dan 11 : condyloma acuminata, papiloma laring Tipe 16,18,31,33,35,39,52 : neoplasma genital, laring cenderung bersifat ganas DIAGNOSA LABORATORIUM 1. Deteksi virion dari lesi dengan mikroskop elektron 2. Deteksi Ag virion dari lesi (imunofluoresensi, imunoperoksidase) 3. Isolasi & identifikasi virus in vitro 4. Pemeriksaan histopatologis 5. Deteksi gen virus 6. Tes serologi CAMPAK / RUBEOLA Penyakit yang sangat infeksius dan akut dengan gejala klinik yang khas : Demam Ruam Makulopapuler Gejala Pernafasan
Virus Penyebab : Golongan Paramyxovirus Asam Nukleat RNA Berselubung Penularan : melalui saluran nafas / Droplet Masa Inkubasi : 10-14 hari Stadium : 1. Stadium Prodromal : 2-4 hari 2. Stadium Erupsi : 5-6 hari 3. Stadium Konvalesen Gejala klinis : - Demam, batuk pilek, mata merah, bercak koplik, ruam makulopapuler