Anda di halaman 1dari 3

Sabtu, 21 Desember 2013 09:36 WITA

ist
Inilah kompleks Pelabuhan Tenau, Pelabuhan Pertamina dan Pelabuhan Perikanan yang dibangun
berdampingan. Gambar diabadikan beberapa waktu lalu.
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) milik
Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang dikelola oleh UPT
Pelabuhan Perikanan Pantai Kupang di Tenau kelurahan Alak sangat tak
terawat. Banyak fasilitas yang sudah rusak di pelabuahan ikan tersebut.
Pantaun Pos Kupang, Selasa (17/12/2013), fasilitas pelabuhan perikanan ini
sangat memprihatinkan. Kondisi jalan masuk di wilayah pelabuhan sebagian
besarnya sudah rusak dan berlobang. Satu unit toilet yang berada di depan
gudang penimbangan dan penyimpanan daging ikan hiu sudah tidak
berfungsi. Toilet ini sudah tanpa closet dan temboknya sebagian sudah runtuh
dan berlobang.
Gudang tempat penyimpan dan penimbangan daging ikan hiu terlihat dari
atap sengnya sebagian sudah terbongkar. Dinding gudang tersebut sudah
berlubang. Sebagian dinding ditutupi dengan seng yang sudah berkarat.
Gedung pabrik es juga demikian. Kondisi gedung berlantai dua ini terlihat ada
perbaikan tembok dan jendela tapi belum rampung. Jendelanya belum
dipasang kaca. Gedung ini terlihat sangat kumuh. Di sekeliling halaman
kantor dan area pelabuhan tersebut banyak ditumbuhi rumput liar yang
tingginya sudah lebih dari satu meter.
Kondisi tembok dermaga pelabuhan juga demikian. Di beberapa titik,
temboknya sudah pecah- pecah dan berlobang. Pipa dan tiang sebagai pagar
penahan di pelabuhan terlihat patah, bengkok dan pecah-pecah. Ada
beberapa bagian tembok tempat sandar kapal sudah runtuh. Nampak bagian
ini terlihat diperbaiki seadanya.
Beberapa warga yang ditemui di pelabuhan tersebut mengaku sangat prihati.
Mamat (46) misalnya, berharap, semua fasilitas segera ada perhatian dan
dibenahi agar kembali difungsikan. Mamat juga menceritakan, untuk
penghasilan ikan sekarang masih lumayan baik atau masih normal karena
cuacanya cukup baik.
"Pelabuhan ini merupakan aset yang sangat bagus. Sayang kalau dibiarkan
terlantar dan tak dirawat. Di sini kan ada pengelolanya. Seharusnya
diperhatikan dengan baik sehingga tidak terkesan mubazir hanya karena
pengelolaan yang tidak bagus," kata Mamat. (rr)
Baca Juga
Kronologi "Pembajakan" Pesawat Virgin Australia
Maumere Jadi Target Pelaku Kejahatan dari Luar
Antrian Panjang SPBU Dahulukan Isi Jerigen
Prabowo Senang Internal PPP Islah
Akhir Masa Jabatan DPR Studi Banding ke Selandia Baru
Penulis: PosKupang
Editor: sipri_seko

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Pelaksana Harian (Plh) Kepala UPT
Pelabuhan Perikanan Pantai Kupang, Fransisko Meo, S.Pi, ketika ditemui di
ruang kerjanya, Kamis (19/12/2013), mengatakan, pelabuhan itu sementara
ini masih dalam rehab atau perbaikan. Ia mengakui kalau banyak fasilitas di
pelabuhan itu yang sudah rusak.
"Jalan ini sebenarnya masih baik tetapi satu hal yang membuat jalan ini cepat
rusak adalah konteiner perusahaan perikanan yang masuk keluar dengan
kondisi beban sampai 50 fit. Jalan ini sangat membayakan bagi konteiner
karena tanjakan. Pernah ada konteiner yang terbalik. Sudah direncanakan
gunung ini digusur agar jalanya jangan terlalu mendaki. Sudah ada
perencanaan, namun mungkin masih dalam proses sehingga belum terjawab
sampai sekarang," ungkap Fransisko.
Mengenai gedung pabrik es yang tidak berfungsi, Fransisko mengatakan,
akan digusur karena bangunan itu tidak digunakan lagi akibat termakan usia.
Selain itu, gudang katanya, gudang peyimpanan ikan hiu yang atapnya sudah
rusak dan gedung pabrik es yang sementara dibangun tersebut adalah milik
perusahan swasta bukan milik pemerintah.
Soal kebersihan, Fransisko mengatakan, tahun 2013 pihaknya menyediakan
lima unit bak sampah. "Saya larang keras pemilik kapal motor ikan jangan
membuang sampah di laut. Kalau tertangkap atau ada yang melanggarnya
saya akan berhentikan izin berlayar kapal tersebut," tegasnya.
Fransisko mengungkapkan, kapal perikanan yang beraktivitas di sana 150
unit yang berasal dari Kupang dan sekitarnya. "Kondisi pelabuhan sandar
kapal tidak ada penambahan karena wilayah pelabuhan ini sangat sempit.
Diapiti oleh pelabuhan Pertamina dan Pelabuhan Peti Kemas. Kami hanya
mengatur agar tidak terjadi kemacetan. Pelabuhan ini masih baru, satu unit
dibangun tahun 2012 dan satunya tahun 2011," ungkap Fransisko. (rr)

Anda mungkin juga menyukai