Anda di halaman 1dari 4

KOPERASI SYARI’AH DAN LEMBAGA EKONOMI SYARI’AH

Assalaamu’alaikum

Koperasi adalah institusi bisnis yang menekankan orang dan bukan


modal/capital. Oleh karenanya orang memegang peranan yang sentral
dalam pengambilan keputusan. Dalam Rapat Anggota Koperasi setiap
anggota memiliki hak suara yang sama. Hal ini berbeda dengan
Perusahaan (PT) yang fokusnya pada penumpukkan modal sehingga dalam
rapat umum pemegang saham siapa yang memiliki modal yang kuat adalah
yang berkuasa.

Lembaga keuangan syariah pada dasarnya menggunakan prinsip


musyarakah partnership) yaitu kerjasama bisnis yang melibatkan dua
orang atau lebih dengan atau tanpa sharing modal. Dalam hal yang
melibatkan orang maka masing-masing memiliki hak suara yang sama,
sedangkan apabila melibatkan modal maka si pemiliki modal memiliki hak
untuk menentukan kemana dan dalam bentuk apa modal yang diserahkan
tersebut akan diinvestasikan.
Karena berhak menentukan pemanfaat modal maka pemodal akan
menyerap risiko kegagalan investasi sebesar modal yang diserahkan
tersebut. Pengambilan keputusan operasional pada dasarnya sepenuhnya
wewenang eksekutif namun pemilik modal memiliki hak untuk melakukan
pengawasan.

Apabila dalam menjalankan operasional eksekutif melalaikan


kewajibannya (tidak hati-hati) dan hal tersebut berakibat pada kerugian
maka kerugian tersebut menjadi tanggungjawab eksekutif. Yang
membedakan antara koperasi, perusahaan dengan lembaga keuangan
syariah terletak pada kewajiban pada seluruh pihak yang melakukan
musyarakah untuk mentaati prinsip-prinsip syariah.

Di indonesia, lembaga keuangan bank memiliki pilihan dapat berbentuk


koperasi atau PT/PD. Oleh karena itu disamping harus mengikuti kaidah
umum mentaati prinsip-prinsip syariah juga mengikuti aturan yang
berlaku bagi koperasi atau PT/PD. Implementasinya tentunya prinsip-
prinsip syariah sedapat mungkin dimasukkan ke dalam AD/ART lembaga
keuangan tersebut.
Saat ini lembaga keuangan syariah yang berbadan hukum koperasi antara
lain Bank Perkreditan Rakyat Syariah, Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan
Kopontren (KOperasi pondok pesantren).

Untuk lembaga keuangan syariah berbentuk bank pengawasannya


dilakukan oleh Bank Indonesia sehingga harus tunduk pada ketentuan-
ketentuan yang dibuat dalam rangka pengawasan bank.

Koperasi Syariah Sebagai Solusi

Praktek riba sudah dilakukan sejak zaman dulu. Maka Allah mengutus
para nabi, salah satu tugasnya untuk memerangi riba. Bahkan Knight of
Templar yang lari dari Perang Salib II, menurut Harun Yahya seorang
intelektual muslim, adalah orang-orang yang memperkenalkan konsep
bank dengan pinjaman yang berbunga.

Sejak itulah Eropa mengenal perbankan yang riba dan menindas. Rupanya
perang riba yang dikumandangkan para nabi sebelum kerasulan
Muhammad sholallohialaihi wassalam, menemukan titik sempurna dalam
agama Islam. Dalam bermuamalah Islam menerapkan kriteria yang ketat,
agar transaksi halal dan saling menguntungkan, tak ada yang teraniaya,
atau maksiat. Jujur dan amanah harus pula menjadi pondasi. Maka bila
tawaran dari bermuamalah dengan hukum Islam lebih menggiurkan,
mengapa kita masih tertarik dengan konsep jahiliyah?

Ide lahirnya koperasi pun adalah perlawanan terhadap praktek rentenir


di Eropa, yang kemudian diadopsi di Indonesia. Dan ditata ulang oleh
Bung Hatta. Tujuan pendirian Koperasi, menurut UU Perkoperasian,
adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Secara konsepsional, Koperasi sebagai Badan Usaha yang menampung


pengusaha ekonomi lemah, memiliki beberapa potensi keunggulan untuk
ikut serta memecahkan persoalan social-ekonomi masyarakat. Peran
Koperasi sebagai upaya menuju demokrasi ekonomi secara kontitusional
tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945. Namun dalam perjalanannya,
pengembangan koperasi dengan berbagai kebijakan yang telah
dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, keberadaannya masih
belum memenuhi kondisi sebagaimana yang diharapkan masyarakat.
Misalnya, unit koperasi simpan pinjam mempraktekkan riba. Inilah yang
menjadi kegelisahan sebagian besar umat Islam, yang ingin bermuamalah
secara halal.

Namun di sisi lain, koperasi syariah juga dituntut tak sekedar halal demi
kelangsungan hidupnya. Dalam teori strategi pembangunan ekonomi,
kemajuan koperasi dan usaha kerakyatan harus berbasiskan kepada dua
pilar: tegaknya sistem dan mekanisme pasar yang sehat; Berfungsinya
aransmen kelembagaan atau regulasi pemerataan ekonomi yang effektif.

Pada akhirnya koperasi syariah yang didirikan LDII, haruslah berguna


untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi bagi kesejahteraan anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Selanjutnya, untuk
meningkatkan ekonomi umat sebagai bagian dari pembangunan ekonomi
kerakyatan, koperasi syariah harus mampu menghimpun masyarakat
ekonomi lemah.

Dengan cara mengembangkan iklim usaha dalam lingkungan sosial ekonomi


yang sehat dan menggandeng lembaga-lembaga pemerintahan daerah,
organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, dan Lembaga Perbankan Syariah.
Dalam sebuah bentuk kemitraan berupa pembinaan manajerial koperasi,
bantuan pengembangan perangkat, dan sistem keuangan mikro, serta
kerjasama pendanaan dan pembiayaan .

Dengan membuat sebuah program kemitraan bagi BMT, diharapkan dapat


mengembangkan usaha-usaha mikro, sebagai pelaku utama ekonomi
kerakyatan, yang akan sulit jika dibiayai dengan menggunakan konsep
perbankan murni, dan di sisi lain kemitraan ini juga akan meningkatkan
kemampuan koperasi syariah dan BMT sebagai lembaga keuangan
alternative.

Namun sebelum mewujudkan visi masyarakat sejahtera lahir dan bathin,


kita harus menyadari bahwa makna kesejahteraan yang ingin dicapai
bukan hanya dari sisi materi semata, tetapi ketersinggungan dengan apek
ruhaniah yang juga mencakup permasalahan persaudaraan manusia dan
keadilan sosial ekonomi, kesucian kehidupan, kehormatan individu,
kebersihan harta, kedamaian jiwa dan kebahagiaan, serta keharmonisan
kehidupan keluarga dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai