Anda di halaman 1dari 2

ACNE STEROID

( Kode ICD L-70.8)


No. Dokumen
........................
No. Revisi
........................
Halaman
........................

PANDUAN
PRAKTEK KLINIS
( SMF KULIT DAN
KELAMIN )

Tanggal terbit
........................
Ditetapkan Tanggal ........................
Direktur,

Dr. AGUNG BASUKI, M.Kes
NIP. 19600504 198902 1 002
Pengertian Acne steroid merupakan reaksi peradangan dari obat-obatan
golongan kortikosteroid, Acne steroid terlihat mirip dengan acne
vulgaris, tapi biasanya lebih terkait erat dengan kondisi seperti
folikulitis Malassezia atau hiperkeratosis folikular.
Kondisi kulit dapat terjadi dalam hubungannya dengan sindrom
Cushing, tapi lebih cenderung menjadi produk sampingan dari
penggunaan steroid, terutama di kalangan remaja dan orang
dewasa.
Anamnesa keluhan jerawat di punggung sejak mengkonsumsi obat-obatan.
Awalnya sedikit di punggung saja tapi lama kelamaan menyebar
ke seluruh punggung, dada, leher dan muka.
Jerawat kadang-kadang bisa keluar nanah.
Jerawat kadang terasa gatal maupun panas.
Benjolan kecil di kulit
Ukuran benjolan sebagian besar sama
Pemeriksaan Fisik Secara klinis tampak folikel-folikel yang sangat kecil yang kering,
halus, berbatas tegas seperti pasir di kertas.
tampak adanya beberapa eritema.
Perkembangannya menunjukkan penyebaran (menjauhi garis
tubuh) yang menonjol diantara folikel-folikel.

Kriteria Diagnosa 1. Riwayat penggunaan obat-obatan kortikosteroid
2. Secara klinis tampak folikel-folikel yang sangat kecil yang kering,
halus, berbatas tegas seperti pasir di kertas.
3. Keluhan utama berupa adanya beberapa eritema.
Perkembangannya menunjukkan penyebaran (menjauhi garis
tubuh) yang menonjol diantara folikel-folikel.
4. Tampak lesi di punggung, dada dan di ekstremitas. Pasien
mengeluhkan gatal seperti pada Pityriasis versikolor.
5. Lesi berupa papula eritematus dengan diameter 2-3 mm berupa
papula ataupun pustula.
Diagnosis
ACNE STEROID
Diagnosis Banding Acne vulgaris
Pityrosporum ovale folikulitis
Pemeriksaan
Penunjang
Hanya dengan pemeriksaan kultur dan uji KOH yang dapat membedakan
dengan penyakit oleh karena bakteri atau tidak.
Terapi Non medikamentosa
Stop obat-obatan pencetus
Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi

Medikamentosa
1. Topikal:
- Miconazole cream 3 kali sehari selama 1-2 minggu
- Gentamycin cream atau oxytetra cream 2 kali sehari

2. Sistemik:
a. Ketokonazole, dewasa; 2 kali 200mg/hari, anak-anak: 3,3 6,6
mg/kgBB/hr
b. Doxycyclin, Dewasa; 2 kali 100mg/hari, Anak-anak; 4,4
mg/kgbb/hari
c. Pehaclor, dewasa; 1 kali 4mg/hari, anak-anak;
0,1mg/kgBB/dosis, 6 12 th : 3 4 x sehari tab, 2 6 th : 3
4 x segari 1 tab
(jika ada keluhan gatal)
d. Amocicillin, Dewasa: 3 kali 500mg/hari, Anak-anak: 50-100
mg/ kgBB/hr dibagi dalam 3 dosis, (jika ada infeksi)
Edukasi 1. Hindari obat-obatan kortikosteroid
2. Mandi 3-4 kali sehari (pagi siang sore malam)
3. Jangan telat kontrol
Prognosis Kalau kita bertindak tepat dan cepat, maka prognosis cukup
memuaskan.
Kepustakaan 1. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7thed. New York:
Mc Graw-Hill, 2008; p:1867.

Anda mungkin juga menyukai