Anda di halaman 1dari 9

Metodologi Penelitian Teknologi Informasi

Dr., Ir Eliyani
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
12
1

TEKNIK PRESENTASI HASIL PENELITIAN
Oleh ELIYANI

Topik Pembahasan:
- Manfaat presentasi
- Tahapan presentasi
- Tips dan trik Presentasi
- Tipe Presentasi
- Cara penyampaian dalam Presentasi

Tujuan Pembahasan :
Mahasiswa dapat mempresentasikan ide dan hasil penelitiannya dengan baik.

Pendahuluan
Melakukan penelitian ilmiah bukanlah hal mudah. Perlu persiapan, perlu kesabaran, periu
perjuangan. Waktu dan biaya pun tidaklah sedikit dikeluarkan. Tentu para mahasiswa yang
mengambil mata kuliah Metode Penelitian Teknik Informatika yang komponen tugasnya
adalah melakukan penelitian kelompok selama satu semester telah merasakan kenikmatan
dalam perjuangan itu. Lantas, bila pekerjaan besar tersebut hanya terkubur di komputer
atau paling jauh di perpustakaan kampus, cukupkah itu semua sebagai bayaran atas jerih
payah yang tidak sedikit itu?
Hasil penelitian yang dilakukan perlu didesiminasikan, apakah dalam bentuk tulisan yang
dipublikasikan atau diseminarkan. Hasil penelitian sebelum dipublikasikan dalam bentuk
tulisan di jurnal-jurnal ilmiah, perlu untuk diseminarkan terlebih dahulu. Tujuan dari seminar
ini adalah untuk meminta masukan dari para ahli atau rekan-rekan sejawat agar tulisan hasil
penelitian atau hasil penelitian itu sendiri dapat lebih sempurna. Jadi, presentasi hasil
penelitian atau seminar hasil penelitian merupakan bentuk penyampaian hasil penelitian
secara verbal atau audio visual dengan tujuan untuk meminta masukan agar hasil penelitian
tersebut dapat lebih sempurna. Seringkali pada seminar-seminar yang diselenggarakan oleh
institusi tertentu dihasilkan prosiding. Prosiding ini berisi makalah-makalah seminar beserta
usul-usul perbaikan atau pertanyaan-pertanyaan dari peserta seminar. Namun belakangan
ini, esensi seminar sudah dikaburkan oleh para panitia yang ingin cepat-cepat
menyelesaikan pekerjaannya. Prosiding bahkan sudah jadi saat seminar diselenggarakan.
Walhasil, prosiding tersebut berisi bahan mentah hasil penelitian yang belum mendapatkan



Metodologi Penelitian Teknologi Informasi
Dr., Ir Eliyani
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
12
2

masukan atau pertanyaan. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tidak
menganggap makalah yang diterbitkan dalam prosiding demikian sebagai track record
publikasi ilmiah Peneliti.
Jadi jelaslah, bahwa tujuan dari presentasi hasil penelitian adalah untuk mendapatkan
masukan dan pertanyaan agar hasil penelitian tersebut lebih sempurna dan terarah. Bagi
mahasiswa S1, kadang juga diperlukan presentasi proposal penelitian, yaitu pada seminar
yang diselenggarakan sebelum penelitian tersebut dilakukan. Tujuannya juga sama yaitu
untuk mendapatkan masukan dan pertanyaan agar penelitian yang akan dilakukan lebih
sempurna dan tidak ada kesalahan yang tidak perlu.
Teknik presentasi merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang peneliti. Tidak heran
bila di beberapa perguruan tinggi diadakan mata kuliah seminar yang umumnya bernilai
satu SKS. Mata kuliah ini biasanya diisi dengan kegiatan seminar baik usul maupun hasil
penelitian bahkan kadang-kadang mahasiswa mempresentasikan makalah-makalah dari
jurnal-jurnal yang dibacanya. Mata kuliah ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam melakukan presentasi.
Presentasi sebetulnya tidak hanya dilakukan untuk kegiatan penelitian, namun bila teknik ini
dikuasai, kita akan berhasil dalam menyampaikan pendapat di muka umum atau dalam kata
lain, kita menguasai salah satu teknik komunikasi massa. Keahlian ini juga bermanfaat
ketika kita akan mengajukan suatu proyek, memberikan pendapat dalam forum rapat, atau
memimpin suatu organisasi. Bahkan tukang jual obat di pinggir jalan pun atau para
pedagang kaki lima dalam menjual dagangannya melakukan teknik presentasi.
Apa saja yang perlu diperhatikan
Ada tiga tahap yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pasca presentasi
Persiapan
Yang perlu diperhatikan:
1. Siap mental
2. Fisik sehat
3. Ketahui lokasi presentasi
4. Cek peralatan dan fasilitas yang tersedia



Metodologi Penelitian Teknologi Informasi
Dr., Ir Eliyani
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
12
3

5. Harus diketahui apa tujuan presentasi
6. Harus diketahui siapa peserta atau audiens presentasi tersebut
7. Persiapkan materi dengan cermat

Berbicara di muka umum memerlukan kesiapan mental tersendiri. Rasa gugup bisa
menyerang dan membuyarkan konsentrasi. Karenanya diperlukan latihan berbicara
di depan umum, misalnya berlatih presentasi di depan pembimbing, orang tua atau
pun teman-teman. Kemampuan mengendalikan emosi diperlukan terutama dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirasa memojokkan. Ini pun perlu latihan.
Menjaga kesehatan fisik merupakan keharusan. Fisik yang sehat akan membuat
pembicara dapat berkonsentrasi lebih baik saat presentasi maupun menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Emosi pun menjadi lebih terkontrol.
Keterlambatan walaupun hanya 1 menit harus dihindari dalam sebuah presentasi
apalagi pada suatu kegiatan seminar yang banyak pembicaranya. Untuk sebagai
pembicara tunggal pun tidak boleh. Jadwal presentasi umumnya terbatas dan
melibatkan orang lain apakah audiens, moderator, atau bila presentasi untuk ujian,
bahkan melibatkan tim penguji. Menunggu membuat mood mereka menjadi buruk
karena mereka telah mengeluarkan waktu, tenaga bahkan kadang mesti membayar
pula.
Pengaturan tata letak ruangan pun perlu diketahui. Di mana tempat pembicara,
podium, duduk, atau berdiri, apakah ada moderator, dan bagaimana posisi audiens.
Kadang hal seperti ini baru diketahui saat hari H presentasi, untuk itu, penting bagi
kita untuk datang lebih awal agar kita bisa mengatur strategi bagaimana presentasi
kita menjadi berhasil. Contoh, bila audiens duduk dalam posisi melingkar, ada
baiknya kita berada di tengah-tengah mereka saat presentasi.
Kadang dibutuhkan peralatan khusus untuk menyajikan hasil pekerjaan kita,
karenanya apa yang telah disediakan panitia perlu kita ketahui kalau-kalau kita perlu
untuk membawa sendiri peralatan tersebut. Bukan hanya itu saja, cara penggunaan
fasilitas yang sudah disediakan pun perlu dipelajari agar bisa digunakan optimal dan
tidak membuang waktu mempelajarinya terlebih dahulu saat presentasi telah
berlangsung.
Mengetahui tujuan presentasi dan siapa audiens kita akan membuat presentasi lebih
mengarah tepat sasaran. Kita juga dapat menyiapkan joke-joke yang pantas untuk
kalangan tersebut agar presentasi kita menarik. Ada berbagai jenis presentasi ,
antara lain presentasi informatif, presentasi persuasif, presentasi mengundang aksi
atau tindakan konkrit, dan presentasi menghibur. Presentasi hasil penelitian



Metodologi Penelitian Teknologi Informasi
Dr., Ir Eliyani
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
12
4

merupakan presentasi informatif. Yang dimaksud dengan presentasi informatif yaitu
presentasi yang dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada orang lain.
Presentasi persuasif maksudnya untuk mempengaruhi orang lain agar mempercayai
kita untuk melakukan sesuatu atau merubah pendapatnya akan sesuatu. Presentasi
mengundang aksi atau tindakan konkrit maksudnya untuk mempengaruhi orang lain
agar melakukan tindakan nyata untuk suatu hal tertentu. Presentasi menghibur ini
agak sulit dilakukan, bahkan tidak semua orang dapat melakukannya. Presentasi ini
dimaksudkan untuk memberikan hiburan kepada audiens.
Materi presentasi juga dibuat sesuai dengan tujuan presentasi dan audiens kita.
Presentasi bukan hanya untuk menunjukkan apa yang telah kita lakukan tetapi
bagaimana apa yang telah kita lakukan ini mendapat masukan dari audiens dan
bermanfaat untuk mereka. Dalam mempersiapkan materi ini, gunakan media-media
yang membuat presentasi ini menjadi menarik. Microsoft Power Point sudah biasa
digunakan untuk membuat materi presentasi yang menarik. Namun perangkat
multimedia lainnya masih jarang digunakan. Katakanlah mengkombinasikannya
dengan media suara, video dan lain-lain. Mahasiswa Teknik Informatika mestinya
mampu membuat presentasi yang lebih menarik.
Perlu juga menyiapkan makalah untuk presentasi. Makalah ini kemudian dibagikan
kepada audiens sebagai pegangan (hands out) agar bila ada yang kurang jelas dari
paparan kita, mereka dapat mengkonfirmasikannya ke makalah tersebut. Jumlah
halaman malakah ini maksimum lima, dibuat dalam spasi tunggal, dengan ketas A4,
dan ketentuan margin yang sama dengan laporan penelitian atau sesuai format dari
panitia.
Makalah Presentasi
Seperti telah diuraikan terdahulu, makalah presentasi isinya untuk menjadi pegangan bagi
audiens terhadap apa yang kita paparkan. Walau format tergantung pada yang ditetapkan
panitia, namun secara umum format isinya sama, yaitu:
1. Judul
2. Nama dan alamat Penulis
3. Abstrak
4. Pendahuluan
5. Bahan dan Metode
6. Hasil dan Pembahasan



Metodologi Penelitian Teknologi Informasi
Dr., Ir Eliyani
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
12
5

7. Kesimpulan dan Saran
8. Daftar Pustaka
Bila dilihat struktur makalah seminar tersebut, terlihat perbedaannya dengan laporan
penelitian adalah pada ketiadaan halaman-halaman pembuka, bab tinjauan pustaka, dan
Lampiran. Jumlah halamannya pun dibatasi umumnya maksimum hanya tujuh halaman.
Mengapa demikian? Karena makalah ini hanya berfungsi sebagai pegangan.
Namun walaupun fungsinya demikian, makalah presentasi bukanlah ringkasan hasil
penelitian atau tulisan sumbernya. Dia merupakan tulisan utuh atas suatu subyek yang ingin
dipaparkan. Topik yang dibicarakan tidak perlu seluruh hasil penelitian, bisa saja merupakan
bagian dari penelitian kita tergantung pada topik seminar yang diikuti. Namun untuk
presentasi hasil penelitian demi kepentingan sidang sarjana atau pascasarjana, materi yang
dipresentasikan adalah seluruh hasil penelitian.
Di sinilah uniknya, pada presentasi hasil penelitian untuk ujian sarjana maupun pasca
sarjana, waktu yang disediakan untuk presentasi umumnya tidak lebih dari 15 menit,
walaupun materi yang harus kita presentasikan banyak sekali. Bayangkan hasil penelitian
S1 dibandingkan hasil penelitian S3 tentu lebih banyak hasil penelitian S3, tetapi waktu yang
disediakan umumnya sama saja, 15 hingga 20 menit. Timbul pertanyaan, kok tidak adil?
Pada presentasi untuk ujian, penguji telah membaca seluruh laporan penelitian sehingga
presentasi dimaksudkan lebih untuk menguji keterampilan berpresentasi dan kualitas
presentasi. Walaupun tetap didengarkan dengan seksama oleh Dewan Penguji. Pernahkah
Anda mendengar, berpidato lima menit jauh lebih sulit daripada berpidato 15 menit?
Demikianlah mengapa materi presentasi untuk S3 yang demikian banyaknya harus mampu
disajikan oleh Promovendus (calon penerima gelar Doktor) dalam waktu yang relatif singkat,
sama singkatnya dengan penyajian materi ujian untuk mahasiswa S1.
Nama penulis diikuti dengan alamat penulis. Umumnya alamat penulis ini adalah nama
instansi tempat penulis bekerja, juga dilengkapi dengan nomor telepon dan alamat e-mail
yang dapat dihubungi. Kegunaan pencantuman alamat ini adalah untuk korespondensi bila
masih ada pertanyaan atau masukan dari pembaca pasca presentasi. Hal tersebut
mencerminkan keterbukaan dalam dunia ilmiah.
Slide Presentasi
Mengingat waktu presentasi yang terbatas, umumnya jumlah slide yang dapat ditayangkan
dalam waktu 15 hingga 20 menit adalah sekitar 7 slide. Slide yang baik justru tidak akan
membuat penyaji membaca isi slide tersebut tetapi justru akan membuat audiens tertarik



Metodologi Penelitian Teknologi Informasi
Dr., Ir Eliyani
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
12
6

dan terfokus perhatiannya pada isi slide tersebut. Bahkan biarkan slide tersebut berbicara
lebih banyak daripada penyaji kepada audiens. Berdasarkan hasil penelitian, daya tangkap
manusia melalui kegiatan visual lebih cepat dibandingkan melalui pendengaran. Jadi
audiens akan lebih mudah memahami isi presentasi melalui apa yang dilihatnya di slide.
Oleh karena itu, alangkah baiknya bila slide presentasi dapat berkomunikasi langsung
dengan audiens. Tetapi bukan berarti penyaji diam saja. Komentar-komentar penyaji
terhadap isi slide akan membuat audiens lebih mudah memahami isi slide, sehingga yang
perlu dilatih oleh penyaji adalah bagaimana dapat memberikan komentar yang perlu dan
menarik terhadap isi slide.
Penggunaan peralatan multimedia yang pas akan membuat slide presentasi menjadi lebih
menarik dan berfungsi optimal.
Ketika Waktu Presentasi Tiba
Uniknya publikasi melalui presentasi ini dibandingkan publikasi ilmiah lainnya adalah bahwa
kegiatan ini melibatkan emosi, bahasa tubuh dan kepiawaian berdialog verbal yang dimiliki
peneliti. Presentasi merupakan cara memaparkan ide maupun hasil penelitian dengan cara
komunikasi langsung. Di samping itu, penyaji harus siap menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan hadirin secara langsung. Kadang terasa menakutkan bak ujian lisan.
Pernah menonton The Kings Speech? Film yang disutradarai Tom Hooper ini
memenangkan 4 Piala Oscar untuk tahun 2011. Bahkan seorang Raja pun perlu latihan
berbicara di depan umum. Apalagi, kalau banyak pengalaman traumatis yang dialami
semasa kecil sehingga menyebabkan ketidakpercayaan diri yang akut untuk
mengemukakan ide terutama di depan publik.
Menjelang penyusunan skripsi selesai, teringat beberapa tahun lalu, seorang teman
mengikuti training berbicara di depan publik sebagai persiapan menghadapi rangkaian mata
kuliah enam SKS skripsi berupa seminar hasil penelitian dan sidang sarjana. Di sidang
sarjana, mahasiswa juga harus belajar berkomunikasi lisan melalui presentasi dan tanya
jawab lisan.
Setelah persiapan untuk melakukan presentasi sempurna, masalah yang dihadapi adalah
bagaimana menguasai situasi di ruang presentasi. Tips dan trik berikut semoga dapat
bermanfaat:




Metodologi Penelitian Teknologi Informasi
Dr., Ir Eliyani
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
12
7

1. Kuasai diri
Gugup biasanya terjadi saat mulai berada di ruang presentasi. Ini kadang tidak
hanya terjadi pada presenter pemula, tetapi pada yang sudah biasa pun terjadi.
Wajar saja grogi, dan nikmati saja grogi tersebut . Namun setiap orang memiliki cara
yang khas dalam mengatasi groginya. Yang penting pointnya adalah, ini komunikasi
biasa, bukan suatu hal yang luar biasa. Saya menyampaikan informasi, audiens
mendengarkan informasi tersebut, lantas informasi tersebut didiskusikan, sehingga
informasi ini menjadi lebih berdaya guna. Hadapi saja dengan pikiran yang demikian.
Ini komunikasi, dan komunikasi yang berhasil adalah komunikasi dua arah, di mana
salah satu tidak merasa lebih tinggi dari yang lainnya. Audiens tidak lebih tinggi dari
saya kedudukannya.
Untuk mengatasi gugup, kadang diperlukan juga olah fisik sekedarnya sebelum
presentasi dimulai. Misal dengan menggerakkan tangan dan kaki bergantian,
menggerakkan kepala dari bahu kiri ke bahu kanan dan sebaliknya, menarik nafas
dalam-dalam. Pada beberapa orang bahkan merasa lebih tenang jika melafazkan
ayat-ayat suci baik dalam hati maupun disuarakan dengan pelan.

2. Lakukan gerakan pembuka yang menakjubkan
Sekali perhatian audiens sudah diperoleh, berikutnya lebih mudah bagi kita untuk
menguasai presentasi. Upaya untuk memperoleh perhatian audiens ini harus dimulai
sejak langkah pertama kita memasuki ruang presentasi. Umumnya yang berlaku
standar saja, yaitu penyaji berjalan menuju komputer, atau kadang-kadang sibuk
memberi tahu operator yang mana filenya, berdiri menghadap audiens, dan
menyapanya. Atau diperkenalkan oleh moderator lantas memulai presentasinya
dengan sapaan dan ucapan terimakasih. Padahal bisa lebih kreatif tergantung
situasi, Misalnya mulai dengan menggunakan kostum yang mengesankan. Kalau
ditetapkan warna tertentu seperti hitam putih pada waktu ujian, maka bisa
dikombinasikan dengan dasi atau scarf yang unik misalnya. Keren tapi tidak norak.
Berkreasilah seperti artis untuk penampilan ini. Jangan standar seperti baju anak
tsanawiyah apalagi ditambah sepatu kets yang kumal. Yang penting tetap percaya
diri.
Kadang untuk melakukan gerakan pembuka yang mengesankan untuk menyentak
perhatian audiens supaya mereka tidak tertidur pada epidode berikutnya, ada juga
yang melangkah ke tempat presentasi dengan gaya yang tidak biasa. Seorang
teman dari Honduras Amerika Latin bahkan pernah menirukan gaya moon walk
Michael Jackson ketika menuju podium presentasi. Padahal presentasi proposal
proyek kegiatan yang cukup serius. Teman lain dari Mexico juga Amerika latin



Metodologi Penelitian Teknologi Informasi
Dr., Ir Eliyani
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
12
8

bahkan meloncati meja pada suatu presentasi dengan setting kursi audiens
melingkar sehingga bisa langsung berada di tengah-tengah audiens. Audiens
langsung tertawa karena menganggapnya lucu, namun sejak detik itu, perhatian
audiens tidak terlepas darinya, barangkali menunggu gerakan spontan menghibur
apa lagi yang akan dilakukannya. Teman-teman dari Amerika Latin lebih berani
melakukan gaya-gaya presentasi yang kreatif sehingga komunikasi dalam presentasi
dapat berlangsung hangat.
3. Optimalkan komunikasi slide
Pada proses persiapan, slide sudah disiapkan dengan sebaik-baiknya, slide dibuat
demikian komunikatif dan tidak bertele-tele. Optimalkan komunikasi slide ini. Bila
perlu di awal presentasi buatlah animasi seperti animasi dolby stereo di Cinema 21.
Unik, menarik. Gunakan media visual bergerak dan suara musik yang sesuai sambil
kita melangkah ke tempat presentasi. Lantas biarkan slide tersebut berbicara
diselingi dengan komentar-komentar kita yang menarik dan perlu. Berikan closing
slide dengan cara yang mengesankan pula, dan masuklah ke sesi tanya-jawab
dengan cara mengisi jeda dengan cara yang menarik. Manfaatkan komputer sebagai
media informasi sekaligus seni.
Sebetulnya ada beberapa tipe cara penyampaian presentasi, di antaranya:
o Penyajian dengan membaca atau Presentasi Teks (Reading Presentation).
Penyajian dengan membaca ini umumnya dilakukan oleh mahasiswa,
padahal kurang bagus bagi mereka bila melakukan presentasi jenis ini.
Mengapa demikian? Karena presentasi menjadi membosankan. Namun pada
keadaan tertentu, presentasi jenis ini memang seharusnya dilakukan.
Misalnya untuk menyampaikan surat keputusan, atau kita mewakili pejabat
tertentu menyampaikan sambutannya. Atau seperti Soekarno Hatta
membacakan naskah proklamasi. Yang jelas, penyajian jenis ini adalah
dengan membaca apa yang tertulis.
o Penyajian dengan menghafal atau Presentasi Hafalan (Memorized
Presentation). Penyajian jenis ini dilakukan dengan menghafal materi yang
akan dipresentasikan. Misalnya menyajikan laporan perjalanan atau hasil
pengamatan atas kasus tertentu. Apa yang hendak disampaikan, dihafalkan
terlebih dahulu oleh penyaji.
o Penyajian dengan tanpa persiapan atau presentasi spontan (impromptu
presentation).Penyajian ini dilakukan secara spontan sebagai bagian dari
tugas kita misalnya sebagai Camat diminta untuk memberikan sambutan
pada suatu acara tertentu.



Metodologi Penelitian Teknologi Informasi
Dr., Ir Eliyani
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana
12
9

o Penyajian dengan kata kunci atau presentasi kartu (note card presentation).
Inti atau point yang hendak disampaikan pada presentasi sama untuk semua
pendengar, namun cara penyajian, analisis dan sebagainya disesuaikan
dengan pendengar. Misalnya presentasi dosen dalam perkuliahan.
Semestinya, presentasi mahasiswa dalam seminar maupun sidang sarjana
juga dilakukan dengan metode ini.

4. Jangan takut ditanya
Penyakitnya para mahasiswa, yaitu takut ditanya. Tapi ini bukan hanya terjadi pada
mahasiswa yang notebene seringkali mind set nya ketika presentasi adalah untuk
diuji, tetapi juga terjadi pada penyaji yang sudah professional. Perasaan takut ini
membuat penyaji tidak rileks, tegang dalam menjawab pertanyaan bahkan kadang
jadi galak saking tegangnya. Jangan takut ditanya, toh semua pertanyaan mengarah
pada apa yang kita tulis, pastilah bisa dijawab. Kalau tidak bisa dijawab, ya
didiskusikan saja bagaimana sebaiknya. Tidak ada benar-salah dalam suatu
presentasi ilmiah, tetapi yang penting jujur dan terbuka, dan rileks.
5. Berikan closing yang mengesankan
Acapkali penyaji terburu-buru menutup presentasi apakah karena deadline waktu
yang sudah diperingatkan moderator, atau justru menganggapnya tidak penting.
Padahal ending presentasi haruslah membuat audiens tertarik untuk mendiskusikan
materi yang disampaikan lebih lanjut, sehingga banyak pula masukan yang diterima
untuk penyempurnaan tulisan kita. Atau bila presentasi untuk menggalang aksi dan
persuasif, ide yang kita sampaikan dapat mereka terima sehingga mengubah
pandangan mereka akan sesuatu bahkan melakukan gerakan aksi yang nyata untuk
mengimplementasikan ide tersebut.
Semua aksi-aksi tersebut hanya dapat dilakukan bila penyaji dalam keadaan rileks. Bila
tegang, apalagi cemberut, maka audiens pun akan merasa tegang. Menurut
Neuroscience, wajah penyaji yang tegang hanya akan membuat audiens tegang
sehingga menjadi sulit menerima informasi yang disampaikan. Jadi, kendalikan emosi
dengan baik.
Tutuplah semua sesi presentasi dengan ucapan terimakasih yang tulus atas semua
masukan dan diskusi yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai