Agama merupakan keharusan bagi masyarakat indonesia, dan merupaka
kelengkapan administrasi kartu penduduk. Beberapa negara lainnya, hususnya negara berkembang, agama kadang dijadikan alat bagi para sang penguasa untuk mengabsahkan suatu objek atau kepentingan politik. Kalo bisa di kuantitatifkan jumlah agama di seluruh dunia mungkin bisa mencapai ratusan agama bahkan ribuan sebagai contoh kecil agama islam. Secara umum islam mempunyai 4 imam yang di akui dimana masing masing paham ini memiliki teori atau penafsiran yang berbeda tentang sutu objek, misalnya saja imam safii menyatakan whudhu orang islam ketika bersentuhan dengan selain muhrim (lawan jenis) Kecuali ibu bapak adik dan kakak kandung akan batal wudhunya. Ada lagi riwayat yang menyatakan bahwa hanya pasangan (istri/suami) yang batal wudhunya. Mazhab Abu Hanifah mempunyai pendapat yang amat longgar dalam persentuhan pria dan wanita. Menurut mereka, wudhu baru batal apabila terjadi persentuhan yang berat, yakni bertemunya dua alat kelamin yang disertai berahi tanpa pemisah. Sedang mazhab Malik dan Hanbali menyatakan bahwa batalnya wudhu adalah akibat persentuhan yang mengakibatkan birahi, baik terhadap istri/suami maupun selainnya. Sedangkan aliran islam lainnya masih banyak sekali, mulai dari islam libral, islam waktu tiga dan masih banyak islam lainya yang membikin kita bertanya di benak. Aliran yang manakah yang benar dari sekian aliran ini. Dalam agama keristan pun seperti itu banyak alirannya. Sebelum adanya agama islam masih banyak agama sebelumnya. Kadang saya bertanya sendiri, kenapa agama itu tidak langsung di sempurnakan saja dulu ketika di turunkn, kenapa selalu di refisi. Dan menurut islam agama yang terahir turun adalah agama islam dan nabi terahir adalah nabi muhammad. Pertanyaan pertanyaan seperti ini kadang membuat iman kita goyah. Apa agama itu di buat untuk kepentingan politik pada zaman dahulu, apakah ayat suci itu di turunkan dari langit, atau ditulis oleh manusia yang mengakibatkan penafsiran para ahli tafsir berbeda?. Semua ini tanda tanya besar pada Kita. Pertanyaan pertanyakan ini tentunya kita lontarkan untuk menemukan kebenaran sejati tentang keberadaan sang pencipta.