Anda di halaman 1dari 1

Evolusi Agama087763111535

Agama merupakan keharusan bagi masyarakat indonesia, dan merupaka


kelengkapan administrasi kartu penduduk. Beberapa negara lainnya, hususnya negara
berkembang, agama kadang dijadikan alat bagi para sang penguasa untuk mengabsahkan
suatu objek atau kepentingan politik. Kalo bisa di kuantitatifkan jumlah agama di seluruh
dunia mungkin bisa mencapai ratusan agama bahkan ribuan sebagai contoh kecil agama
islam. Secara umum islam mempunyai 4 imam yang di akui dimana masing masing paham
ini memiliki teori atau penafsiran yang berbeda tentang sutu objek, misalnya saja imam safii
menyatakan whudhu orang islam ketika bersentuhan dengan selain muhrim (lawan jenis)
Kecuali ibu bapak adik dan kakak kandung akan batal wudhunya.
Ada lagi riwayat yang menyatakan bahwa hanya pasangan (istri/suami) yang batal
wudhunya. Mazhab Abu Hanifah mempunyai pendapat yang amat longgar dalam
persentuhan pria dan wanita. Menurut mereka, wudhu baru batal apabila terjadi
persentuhan yang berat, yakni bertemunya dua alat kelamin yang disertai berahi tanpa
pemisah. Sedang mazhab Malik dan Hanbali menyatakan bahwa batalnya wudhu adalah
akibat persentuhan yang mengakibatkan birahi, baik terhadap istri/suami maupun
selainnya. Sedangkan aliran islam lainnya masih banyak sekali, mulai dari islam libral, islam
waktu tiga dan masih banyak islam lainya yang membikin kita bertanya di benak.
Aliran yang manakah yang benar dari sekian aliran ini. Dalam agama keristan pun
seperti itu banyak alirannya. Sebelum adanya agama islam masih banyak agama
sebelumnya. Kadang saya bertanya sendiri, kenapa agama itu tidak langsung di
sempurnakan saja dulu ketika di turunkn, kenapa selalu di refisi. Dan menurut islam agama
yang terahir turun adalah agama islam dan nabi terahir adalah nabi muhammad. Pertanyaan
pertanyaan seperti ini kadang membuat iman kita goyah. Apa agama itu di buat untuk
kepentingan politik pada zaman dahulu, apakah ayat suci itu di turunkan dari langit, atau
ditulis oleh manusia yang mengakibatkan penafsiran para ahli tafsir berbeda?. Semua ini
tanda tanya besar pada Kita. Pertanyaan pertanyakan ini tentunya kita lontarkan untuk
menemukan kebenaran sejati tentang keberadaan sang pencipta.

Anda mungkin juga menyukai