Oleh Syaikh Muhammad Nashiruddi Al!Al"ai ar#ikel ii da$a# diliha# di h##$%&&'''(almaha)(*r(id Pembaca yang budiman. Kita sekarang sedang dalam bulan penuh ibadah, dan bulan berpuasa ; yaitu bulan Ramadhan nan penuh berkah. Hendaknya di dalam bulan puasa ini kita dapat tampil selaku mukmin yang shalih ; yang taat kepada Rabb- nya, dan mengikuti sunnah Nabi-Nya dalam segala ajaran yang beliau bawa dari Rabb-nya, terutama yang berkaitan dengan menegakkan ibadah nan agung ini ; yakni shalat tarawih. Dalam hal ini, Rasulullah hallallahu !alaihi wa sallam pernah bersabda. "Artinya : Barangsiapa yang beribadah dibulan Ramadhan ini dengan penuh keimanan dan perhitungan, niscaya akan diampuni baginya dosa-dosanya yang terdahulu". Kita telah mengetahui, hal-hal yang baik sekali lewat pembahasan terdahulu dalam tulisan ini. Diantaranya tata cara shalat Nabi hallallahu !alaihi wa sallam di bulan Ramadhan dari sisi kebagusan dan panjangnya. ebagaimana yang diungkapkan !"isyah Radhiallahu !anha # $ ... beliau shalat empat raka'at ; jangan tanya soal bagus dan panjangnya. emudian beliau shalat lagi empat raka'at ; jangan tanya juga soal bagus dan panjangnya.." %uga seperti yang diungkapkannya # $..beliau tak bergeming dalam bersujud, selama kalau seorang diantara kamu membaca lima puluh ayat .." "tau seperti yang dituturkan &leh Hud'ai(ah # $emudian beliau membaca surat Al-Ba!arah "yakni dalam raka'at pertama#, setelah itu beliau ruku'. $an ruku'nya itu sama panjang dengan berdirinya tadi .. " Kemudian ia menceritakan bahwa berdirinya beliau sesudah ruku! dan sujudnya beliaupun sepanjang)selama itu juga. Kitapun mengetahui, bahwa para ulama "s-ala( pada masa *mar Radhiallahu 'anhu juga biasa memanjangkan bacaan pada shalat tarawih, sehingga dalam shalat itu mereka membaca tak kurang dari tiga ratus ayat, sampai-sampai mereka terpaksa bertelekan pada t&ngkat- t&ngkat mereka karena &leh sebab lamanya berdiri. Dan mereka hanya baru usai menunaikan shalat menjelang (ajar.+,- emua ini harus menjadi m&ti.at&r bagi kita sekalian untuk sebisa mungkin menjadikan shalat tarawih kita mendekati kualitas shalat mereka. Hendaknya kita memanjangkan bacaannya, memperbanyak membaca tasbih dan d'ikir dalam ruku!, sujud dan diantara keduanya +/-, sehingga kita dapat merasakan --meskipun hanya sedikit-- satu kekhusyu!an yang merupakan ruh dan saripati dari shalat itu sendiri. Kekhusyu!an inilah yang dilalaikan &leh banyak &rang yang melakukan shalat itu saking berna(sunya mereka mengejar shalat /0 raka!at yang mereka yakini dari *mar 1 2ereka takperdulikan lagi tuma!ninah. 3ahkan mereka shalat ibarat ayam mematuk. e&lah-&lah mereka itu alat ataupun perangkat yang naik turun dengan cepat, sehingga mereka tak sempat lagi merenungkan ayat-ayat "llah yang mereka dengar. ampai-sampai &rang lainpun hanya bisa mengikuti mereka kalau berusaha setengah mati 1. aya ungkapkan hal ini, dengan tetap menyadari bahwa tidak sedikit diantara para imam masjid pada akhir-akhir ini yang mulai sadar dengan k&ndisi shalat tarawihnya yang sudah sampai sedemikian b&br&knya. 2erekapun kembali melaksanakannya dengan ,, raka!at yang diimbangi dengan tuma!ninah dan kekhusyu!an. em&ga "llah menambah tau4k-Nya atas mereka untuk mengamalkan dan menghidupkan "s-unnah. 5rang-&rang semacam mereka itu banyak terdapat di Damaskus dan di tempat-tempat lain. Hadist-hadits 6ang 2enganjurkan Dibaguskannya halat, erta 2engancam halat 6ang 7anpa "turan ebagai supp&rt bagi mereka agar terus memperbagus dan menambah kualitas shalat, serta sebagai peringatan bagi mereka untuk tidak shalat serampangan, saya akan membeberkan beberapa hadits shahih yang diriwayatkan berkaitan dengan anjuran memperbagus shalat dan ancaman terhadap mereka yang shalat tanpa aturan. aya katakan. 6ang pertama # Dari "bu Hurairah Radhiallahu anhu diceritakan bahwa se&rang lelaki pernah masuk masjid dan shalat, sedangkan Nabi %hallallahu 'alaihi &a sallam berada di p&j&k masjid tersebut. 8eusai shalat9 :a mendatangi beliau seraya mengucapkan salam. etelah menjawab salamnya, beliau bersabda # $%halatlah kamu,sesungguhnya tadi kamu belum shalat $. 5rang itu balik lagi dan kembali shalat. ;alu menemui beliau lagi dan memberi salam. etelah menjawab salamnya, beliau bersabda lagi # $%halatlah kamu, sesungguhnya kamu belum lagi shalat$. Pada kali yang ketiga lelaki itu berujar # $7&l&ng ajarkan aku$. 3eliaupun bersabda # $"pabila kamu hendak shalat, maka berwudhulah dengan sempurna kemudian menghadaplah kearah kiblat dan bertakbirlah. ;alu bacalah ayat "l-<ur!an yang mudah bagimu, kemudian ruku!lah, hingga kamu tuma!ninah dalam ruku!. ;alu tegaklah berdiri, hingga kamu berdiri lurus. kemudian bersujudlah hingga kamu tuma!ninah dalam sujud. ;alu bangkitlah dari sujud hingga kamu tuma!ninnah dalam duduk. Kemudian bersujud lagi hingga kamu tuma!ninah dalam sujud. Kemudian bangkitlah dari sujud, hingga kamu tegak berdiri. Kemudian lakukanlah itu dalam shalat kamu seluruhnya$. Diriwayatkan &leh "l-3ukhari 8:: # ,=,=, /,=, ///, >: # ?,, @AB9 2uslim 8:: # ,0,,,9 dan lain-lain. 6ang kedua # Dari "bu 2as!ud "l-3adri, bahwa ia berkata # Rasulullah hallallahu !alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : %halat seseorang itu tidak shah, sebelum ia meluruskan punggungnya baik dalam ruku' maupun sujud". Diriwayatkan &leh "bu Dawud 8: # ,?A9, "n-Nasa!i 8: # ,CB9, "t-7irmid'i 8:: # C,9, :bnu 2ajah 8: # /D@9, "d-Darimi 8: # ?0@9, "th- 7hahawi dalam $Al-'usykil$ 8: # D09, "th- 7hayalisi 8: # =B9, "hmad 8:E # ,,=9 dan "d- DaruFuthni 8hal ,??9 dan beliau berk&mentar # $anadnya shahih sekali$. Dan memang demikianlah adanya. "l-"!masy jelas meriwayatkannya dengan ucapan # $7elah berbicara kepadaku ...$ dalam riwayat "th- 7hayalisi. 6ang ketiga # Dari "bu Hurairah Radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah %hallallahu 'alaihi &a sallam bersabda. "%esungguhnya manusia yang paling jelek cara malingnya adalah orang yang mencuri dari shalat-nya". 'ereka bertanya : "(ahai Rasulullah, bagaimana ia bisa mencuri dari shalatnya )" Beliau menja&ab : "Bisa, yaitu ketika ia tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya". Dikeluarkan &leh "l-Hakim 8: # //=9, beliau menshahihkannya dan disepakati &leh "d'-D'ahabi. Hadits itu juga memiliki penguat dari hadits "bu <atadah dan yang lainnya dalam riwayat :mam 2alik 8: # ,D,9 dari hadits Nu!man bin 2urrah. anadnya shahih, tapi 2ursal 8terputusnya sanad dari 2alik hingga Rasul9. Riwayat lain &leh "th-7hayalisi, dari hadits "bu a!id 8: # =B9 dan dishahihkan &leh :mam "s-uyuthi dalam bukunya $*an&irul +a&alik$. 6ang keempat # Dari para panglima perang ; "mru bin "l-!"sh, Khalid bin "l-Galid, yurahbil bin Hasanah dan 6a'id bin "bu u(yan ; mereka semua bertutur. "Artinya : Rasulullah %hallallahu 'alaihi &a sallam pernah melihat seorang lelaki yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujud ibarat ayam mematuk sedangkan ia dalam shalat. 'aka beliau bersabda : "%eandainya lelaki ini meninggal dalam kondisi semacam itu, berarti ia meninggal diluar garis agama 'uhammad %hallallahu 'alaihi &a sallam +ia mematuk dalam shalatnya itu tak ubahnya bagai seek&r gagak yang mematuki darah 1- ,erumpamaan orang yang tak menyempurnakan ruku; dan ibarat ayam mematuk itu, seperti orang lapar yang makan satu dua biji kurma, artinya ia tak akan mendapat pahala sama sekali". Diriwayatkan &leh "l-"jurri dalam $Al- Arba'in$, "l-3aihaFi 8:: # D=9 dengan derajad sanad yang hasan. "l-2und'iri berk&mentar 8: # ,D/9 #$Hadits ini diriwayatkn &leh "th-7habrani dalam $Al-abir$ dan "bu 6a!la dengan sanad yang hasan serta :bnu Khu'aimah dalam shahihnya. 6ang kelima # Dari 7halaF bin "li Radhiallahu 'anhuma bahwa beliau berkata # Rasulullah %hallalalhu 'alaihi &a sallam berbsada # "Artinya : Allah tak akan mamandang shalat seorang hamba yang tidak menegakkan punggunngnya ketika ruku dan sujud". Dikeluarkan &leh "hmad 8:E # //9, "th- 7habrani dalam $Al-abir$, "dh-Dhayya "l- 2aFdisi dalam $Al-'ukhtarah$ 8:: # ?B9 dan derajad sanadnya shahih. Hadits itu memiliki penguat dalam $Al-'usnad$ 8:: # C/C9. Para perawinya terpercaya dan dishahihkan &leh "l- Ha4'h "l-:raFi dalam $*akhriju Al--hya$ 8:),?/9. "l-2und'iri berk&mentar 8:# ,D?9 # $anadnya bagus 1$ +?- 6ang keenam # Dari "mmar bin 6asir Radhiallahu 'anhu bahwa beliau berkata # "ku pernah mendengar Rasulullah %hallallahu 'alaihi &a sallam bersabda. "%esungguhnya seorang hamba itu terkadang shalat, namun hanya dicatat ganjarannya seper sepuluh, seper sembilan, seper delapan, seper tujuh, seper enam, seper lima, seper empat, seper tiga, atau setengahnya" +@- Diriwayatkan &leh "bu Daud 8: # ,/B9, "l- 3aihaFi 8:: # /D,9 dan "hmad 8:E # ?,=-?/,9, dari dua jalur sanad. alah satunya dishahihkan &leh "l-Ha4'h "l-:raFi dan dikeluarkan &leh :bnu H:bban dalam %hahihnya, sebagiamana juga dinyatakan dalam $At-*a!rib$ 8:# ,D@9 6ang ketujuh # Dari "bdullah bin "sy- yikhir, bahwa ia bertutur # "Artinya : Aku pernah mendatangi .abi %hallallahu 'alaihi &a sallam ketika beliau sedang shalat. $ari dalam perutnya terdengar gemericik, seperti gemerciknya air "yang dimasak# dalam panci ; yakni karena tangisan". Diriwayatkan &leh "bu Dawud 8: # /@?9, "n-Nasa!i 8: # ,B=9, "l-3aihaFi 8:: # /C,9, dan "hmad 8:E # /C,/A9 dengan derajad sanad yang shahih berdasarkan persyaratan 2uslim. Diriwayatkan juga &leh :bnu Khu'aimah dan :bnu Hibban masing-masing dalam %hahihnya, sebagainya juga diriwayatkan dalam $%hahih At-*rghib &a At-*arhib$ 8N&. C@@C9. Hadits-hadits nan mulia ini, secara umum dan bebas meliputi seluruh jenis shalat. 3aik itu shalat wajib maupun sunnat, baik itu siang maupun malam. ehubungan dengan shalat tarawih, para ulama telah mengingatkan pentingnya hal ini. :mam "n-Nawawi dalam $Al- Ad/kar$ 8:E # /=B9 dengan penjelasan :bnu !"llan pada bab d'ikir-d'ikir shalat tarawih menyatakan # $7ata cara shalat ini 8tarawih9 seperti juga shalat-shalat yang lain yang telah dijelaskan sebelumnya. 2aka didalamnya disyari!atkan d&!a-d&!a tersebut, seperti d&a "l-:sti(tah, membaca dengan sempurna d'ikir- d'ikir yang lain, melengkapinya dengan tasyahud dan d&a sesudahnya serta hal-hal yang lain. Hal ini, meskipun dhahirnya sudah kita ketahui, namun saya sengaja mengingatkannya karena saya lihat kebanyakan manusia meremehkannya, sehingga mereka meninggalkan sebagian d'ikir-d'ikirnya. Padahal yang benar adalah apa yang telah kami paparkan$. "l-"miri dalam $Bajhatul 'aha0l &a Bughyatu Al-Amatsil 0 *alkhisi As-%iyari &al 'u'ji/ati &a Asy-%yamail$ Pada akhir buku itu menyatakan # 7ermasuk kekeliruan yang perlu diperhatikan dan diingat-ingat adalah apa yang menjadi kebiasaan banyak para imam shalat tarawih, dimana mereka membaca ayat dengan cepat, melakukan rukun-rukunnya dengan diringan-ringankan, dan membuang d'ikir-d'ikir didalamnya. Padahal para ulama telah menyatakan # 7ata cara shalat itu tak beda dengan shalat-shalat lainnya, baik dalam syarat, adab-adab dan d'ikir-d'ikirnya, seperti ; d&!a isti(tah, d'ikir-d'ikir pada setiap rukun, d&a seusai tasyahud, dan lain-lain. Diantaranya lagi, kebiasaaan mencari-cari ayat $Rahmat$, dimana mereka hanya ruku! setelah membaca ayat-ayat tersebut. 7erkadang hal itu menggiring mereka untuk melalaikan dua hal penting yang termasuk adab-adab shalat dan bacaan, yaitu # ;ebih memanjangkan raka!at pertama dari kedua, dan memahami makna 4rman "llah yang saling terkait satu dengan yang lain. Penyebab semua adalah # %ikap meremehkan sunnah-sunnah .abi %hallallahu 'alaihi &a sallam sehingga hilanglah sunnah- sunnah itu, karena jarang digunakan. ehingga &rang yang menggunakannya malah dianggap asing ditengah umumnya manusia, karena menyelisihi kebiasaan may&ritas, dan itu akibat kerusakan 'aman. Rasulullah hallallahu !alaihi wa sallam sendiri pernah mengingatkan # "Artinya : +ari iamat baru akan datang, apabila yang benar sudah dianggap salah, dan yang salah sudah dianggap benar". 2aka hendaknya, kita sekalian berpegang teguh pada "s-unnah. Kita harus berupaya menggapainya ; barangsiapa yang mengikuti kita 8dalam "s-unnah9 maka ia akan berhasil, selamat dan bahagia. "s-ayyid "l-%alil "bu "li "l-Hudhail bin :yyadh Rahimahullahu *a'ala &a Radhiallahu 'anhu - sem&ga "llah melimpahkan man(aat karena beliau-- menyatakan # "1anganlah kamu merasa phobi dengan jalan-jalan kebenaran karena sedikit peminatnya, dan jangan kamu terpedaya dengan banyaknya jumlah orang-orang yang akan binasa" Disalin dari buku halatu "t-7arawih, edisi :nd&nesia halat 7arawih Penyusun yaikh 2uhammad Nashiruddin "l-"lbani, terbitan Pustaka "t-7ibyan hal. ,C,-,A/, Penerjemah "bu *mar 3asyir "l-2aidani H&&te N&te. ,. Para penulis $Al--shabah$ sungguh tak mengacuhkan hal ini. 2ereka tak sedikitpun menyinggung-nyinggung pers&alan ini, atau menulis satu kata saja berkenaan dengan ini, dalam upaya mend&r&ng umat untuk melakukannya. e&lah-&lah hal itu tak penting bagi mereka sama sekali, tetapi mereka justru habis-habisan mengurus pers&alan lain ; yaitu mempertahankan shalat /0 raka!at, bagaimanapun cara pelaksanaannya. 2eskipun bertentangan dengan cara shalat Nabi hallallahu !alaihi wa sallam baik dari sisi kualitas maupun kuantitas1 Padahal salah se&rang diantara mereka adalah imam masjid. I&ba kita lihat bagaimana dia melakukan shalatnya. /. *ntuk mengetahui d'ikir-d'ikir tersebut, silahkan gunakan buku kami $ hi(at halat Nabi hallallahu !alaihi wa sallam$. esungguhnya buku itu adalah buku yang paling shahih dan lengkap dalam pembahasan itu, Alhamdulillah. ?. "dapun keraguna perawi 8yang meriwayatkan9 dari 7halaF, tak membikin hadits itu cacat. @. 6ang dimaksudkan, bahwa ganjaran itu beragam, karena perbedaan &rang yang shalat dalam kekhusyu!an, daya renungnya dan hal-hal lain yang menimbulkan kesempurnaan 8;ihat $"l-Haidhul <adir &leh "l-2anawi9. -------------------------------------------------------- ----------------