Anda di halaman 1dari 8

Modul 10

Bedah Orthopaedi PENANGANAN KONSERVATIF & OPERATIF FRAKTUR


UMERUS 1!" TENGA
#No$ I%OPIM& '()*+,
1$ TU-UAN
1$1$ Tu.ua/ pe01ela.ara/ u0u0
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, patofisiologi dan
biomekanik fraktur humerus, cara-cara diagnosis fraktur humerus, cara-cara penanganan fraktur
humerus, komplikasi penanganan fraktur humerus dan rehabilitasi dan penanganan lanjut jangka
panjang pasca penanganan fraktur humerus dan tatacara system rujukan
1$+$ Tu.ua/ pe01ela.ara/ 2hu3u3
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk :
1. Mampu menjelaskan tipe dan klasifikasi fraktur humerus (Tingkat ompensasi !,"!#$ ak %,!
%. Mampu menjelaskan gejala klinik dari patofisiologi dan biomekanik dari masing-masing tipe dan
klasifikasi fraktur humerus dan kemudian mendiagnosisnya (Tingkat ompensasi !,"!#$ ak 1,%,&,'
!. Mampu melakukan komunikasi dengan pasien atau keluarganya mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan fraktur humerus dan penanganannya serta hal-hal yang mungkin terjadi selama dan
sesudah penanganan (Tingkat ompensasi !,(!,"!#) ak %,!,&,'
&. Mampu menjelaskan penanganan pra-operatif, operatif dan pasca oiperatif sesuai dengan tipe dan
klasifikasinya termasuk indikasi mutlak dan relatif, non indikasi serta kontra indikasi tindakan
operatif (Tingkat ompensasi !,"!#$ ak &,',*,+
'. Mampu melakukan penanganan non operatif fraktur humerus dan tindakan operatif terhadap fraktur
shaft humerus dan mampu melakukan penanganan konser,atif optimal pada fraktur metafisis
proksimal humerus pada kasus yang tidak bisa dirujuk atau kasus yang menolak operasi (Tingkat
ompensasi !,(!,"!#$ ak &,',*,+
*. Mampu menangani komplikasi yang terjadi pasca tindakan (Tingkat ompensasi !,(!,"!#$ ak
&,',*,+
+. Mampu melakukan penganan rehabilitasi pasca tindakakn melalui kerjasama tim (Tingkat
ompensasi !,(!,"!#$ ak &,',*,+
+$ POKOK BAASAN ! SUB POKOK BAASAN
1. "natomi, patofisiologi dan biomekanik fraktur humerus, klasifikasi sehubungan dengan patologinya
%. -ara pemeriksaan klinis, radiologis dan laboratorium pada fraktur humerus
!. omunikasi yang bersifat empatik (diberikan dalam kuliah bedah dan praktek bedah pada
umumnya#
&. (ersiapan pre-operatif dan perioperatif serta pasca operasi$pasca tindakan konser,atif pada fraktur
humerus termasuk indikasi mutlak dan relatif, non indikasi serta kontra indikasi tindakan operatif
'. Metode penanganan konser,atif dan operatif pada fraktur humerus
*. omplikasi pasca penganan fraktur humerus dan penanggulangannya
+. .ehabilitasi pasca penanganan fraktur humerus
"$ 4AKTU
METO5E ". (roses pembelajaran dilaksanakan melalui metode:
1) small group discussion
2) peer assisted learning (("/#
3) bedside teaching
4) task-based medical education
0. (eserta didik paling tidak sudah harus mempelajari:
1) bahan acuan (references#
2) ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran
3) ilmu klinis dasar
-. (enuntun belajar (learning guide# terlampir
1. Tempat belajar (training setting): bangsal bedah, kamar
operasi, bangsal pera2atan pasca operasi.
1
6$ ME5IA 1. 3orkshop $ (elatihan
%. 0elajar mandiri
!. uliah
&. 4roup diskusi
'. 5isite, bed site teaching
*. 0imbingan 6perasi dan asistensi
+. asus morbiditas dan mortalitas
7. -ontinuing (rofesional 1e,elopment
'$ A7AT BANTU PEMBE7A-ARAN
Internet, telekonferens, dll.
8$ EVA7UASI
1. (ada a2al pertemuan dilaksanakan pre-test dalam bentuk M-8, essay dan oral sesuai dengan
tingkat masa pendidikan, yang bertujuan untuk menilai kinerja a2al yang dimiliki peserta didik
dan untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada. Materi pre-test terdiri atas:
"natomi dan urodinamika saluran kemih bagian atas
(enegakan 1iagnosis
Terapi ( tehnik operasi #
omplikasi dan penanganannya
9ollo2 up
%. Selanjutnya dilakukan :small group discussion; bersama dengan fasilitator untuk membahas
kekurangan yang teridentifikasi, membahas isi dan hal-hal yang berkenaan dengan penuntun
belajar, kesempatan yang akan diperoleh pada saat bedside teaching dan proses penilaian.
!. Setelah mempelajari penuntun belajar ini, peserta didik di2ajibkan untuk mengaplikasikan
langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role-play dengan teman-
temannya (peer assisted learning# atau kepada S( (standardied patient#. (ada saat tersebut,
yang bersangkutan tidak diperkenankan memba2a penuntun belajar, penuntun belajar dipegang
oleh teman-temannya untuk melakukan e,aluasi (peer assisted e!aluation#. Setelah dianggap
memadai, melalui metoda bedside teaching di ba2ah penga2asan fasilitator, peserta didik
mengaplikasikan penuntun belajar kepada nodel anatomik dan setelah kompetensi tercapai
peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukannya pada pasien sesungguhnya. (ada
saat pelaksanaan, e,aluator melakukan penga2asan langsung (direct obser!ation#, dan mengisi
formulir penilaian sebagai berikut:
Perlu per1ai2a/& pelaksanaan belum benar atau sebagian langkah tidak dilaksanakan
%u2up& pelaksanaan sudah benar tetapi tidak efisien, misal pemeriksaan terlalu lama atau
kurang memberi kenyamanan kepada pasien
Bai2& pelaksanaan benar dan baik (efisien#
&. Setelah selesai bedside teaching, dilakukan kembali diskusi untuk mendapatkan penjelasan dari
berbagai hal yang tidak memungkinkan dibicarakan di depan pasien, dan memberi masukan
untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan.
'. Self assessment dan "eer #ssisted $!aluation dengan mempergunakan penuntun belajar
*. (endidik$fasilitas:
(engamatan langsung dengan memakai e!aluation checklist form $ daftar tilik (terlampir#
(enjelasan lisan dari peserta didik$ diskusi
riteria penilaian keseluruhan: cakap$ tidak cakap$ lalai.
+. 1i akhir penilaian peserta didik diberi masukan dan bila diperlukan diberi tugas yang dapat
memperbaiki kinerja (task-based medical education#
7. (encapaian pembelajaran:
(re test
)si pre test
(atofisiologi fraktur humerus
1iagnosis
Terapi (Tehnik operasi#
%
omplikasi dan penanggulangannya
9ollo2 up
0entuk pre test
M-8, <ssay dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan
0uku acuan untuk pre test
1. 0uku teks )lmu 0edah Sch2ar=t
%. 0uku kumpulan kuliah ilmu bedah
!. >"9 1udley, >amilton 0aileys <mergency Surgery +th ed, 1?7*
&. .obert Salter, Te@tbook of disorder and injuries of the musculoskeleat system, !rd ed,
/ippincott 3illiams and 3ilkins, 1???
'. /ouis Solomon, "pleyAs System of 6rthopaedics and 9ractures, 7th ed, %BB1
*. (rof. -hairuddin .asjad M1, (h1, (engantar )lmu 0edah 6rthopaedi %nd ed, 0intang
lamumpathe, %BB!
+. 1e Cong 3. Sjamsuhidayat, 0uku "jar )lmu 0edah %nd ed, %BB'
0entuk Djian $ test latihan
Djian 6S-" (, (, "#, dilakukan pada tahapan bedah dasar oleh olegium ).
0edah.
Djian akhir stase, setiap di,isi$ unit kerja oleh masing-masing senter pendidikan.
Djian akhir kognitif nasional, dilakukan pada akhir tahapan bedah lanjut (jaga ))#
oleh olegium ). 0edah.
Djian akhir profesi nasional (kasus bedah#, dilakukan pada akhir pendidikan oleh
olegium ). 0edah
)$ REFERENSI
1. 0uku teks )lmu 0edah Sch2ar=t
%. 0uku kumpulan kuliah ilmu bedah
!. >"9 1udley, >amilton 0aileys <mergency Surgery +th ed, 1?7*
&. .obert Salter, Te@tbook of disorder and injuries of the musculoskeleat system, !rd ed, /ippincott
3illiams and 3ilkins, 1???
'. /ouis Solomon, "pleyAs System of 6rthopaedics and 9ractures, 7th ed, %BB1
*. (rof. -hairuddin .asjad M1, (h1, (engantar )lmu 0edah 6rthopaedi %nd ed, 0intang lamumpathe,
%BB!
+. 1e Cong 3. Sjamsuhidayat, 0uku "jar )lmu 0edah %nd ed, %BB'
9$ URAIAN& FRAKTUR UMERUS
9$1$ I/trodu23i
a. 1efinisi
1iskontinuitas yang terjadi pada diafisis shaft tulang humerus karena rudapaksa $ trauma
lasifikasi fraktur humerus
1. 9raktur proksimal humerus
- 6ne part fractures (minimally displaced#
- T2o part fractures
9raktur tuberositas minor
9raktur tuberositas mayor
Surgical neck fracture
- Three part fractures ( caput humeri, shaft humeri dan salah satu dari tuberositas#
- 9our part fractures
- 9raktur dislokasi
- >ead splitting and articular impression fractures
%. 9raktur Shaft >umerus ( 1$! tengah #
- Tipe " ( simple$non cominuted #
- Tipe 0 ( 0utterfly fractures #
- Tipe - ( comminuted fractures #
!. 9raktur 1istal >umerus ( ondilus >umeri #
- T or E fracture
- Sides2ipe fracture
!
- -omminuted fracture of the articular surface
- "nterior shearing fracture of capitulum
b. .uang lingkup
(enanganan 9raktur >umerus
9raktur proksimal humerus
- .eduksi tertutup, jika fraktur stabil ( one part fractures #
- 6.)9 atau pemakaian prostese jika fraktur tidak stabil
9raktur shaft >umerus
- .eduksi tertutup
>anging arm cast
Shoulder spica cast
5elpeau dressing
-oaptatioin splint
9unctional brace
- 6peratif
(late 6steosintesis
.igid )ntramedullary Fail 9i@ation
9le@ible )ntramedullary Fail 9i@ation
9iksasi eksternal
9raktur distal humerus
.eduksi tertutup pada fraktur distal humerus tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Terapi operatif merupakan pilihan utama sebaiknya kasus ini dirujuk.
c. )ndikasi 6perasi
9raktur segmental
Multipel trauma
9raktur terbuka
Trauma ,askuler
9raktur shaft humeri bilateral
9loating elbo2 injury
9raktur patologis
.eduksi tertutup yang sukar dipertahankan
.adial ner,e palsy setelah reduksi tertutup
(ada penderita (arkinson
/esi ple@us brachial ipsilateral
d. ontra indikasi 6perasi
eadaan Dmumnya jelek
e. 1iagnosis 0anding -
Tidak ada
f. (emeriksaan (enunjang
G-.ay, dengan % atau ! proyeksi
-T-Scan
Setelah memahami, menguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang dokter ahli bedah
mempunyai kompetensi melakukan tindakan konser,atif dan operatif fraktur humerus 1$! tengah serta
penerapannya dapat dikerjakan di .S (endidikan dan .S jaringan pendidikan.serta tatacara system
rujukan
9$+$ Ko0pete/3i ter2ait de/:a/ 0odul! list of skill
Tahapan 0edah 1asar ( semester )-))) #
(ersiapan pra operasi :
"namnesis
(emeriksaan fisik
&
(emeriksaan (enunjang
)nformed consent
Melakukan terapi konser,atif
"ssisten %, assisten 1 pada saat operasi
9ollo2 up dan rehabilitasi
Tahapan 0edah /anjut ( semester )5-5)) # dan chief residen ( semester 5)))-)G #
(ersiapan pra operasi :
"namnesis
(emeriksaan fisik
(emeriksaan (enunjang
)nformed consent
(enanganan terapi konser,atif
Melakukan operasi ( bimbingan , mandiri #
(enanganan komplikasi
9ollo2 up dan komplikasi
9$"$ Al:orit0a 5a/ Pro3edur
"lgoritma
9$6$ Teh/i2 opera3i
<ksposur dapat menggunakan cara anterolateral atau midline posterior untuk fraktur 1$!
distal shaft humerus. 4unakan insisi yang baik, hindari retraksi soft tissue yang berlebihan
dengan cara diseksi soft tissue yang seksama dan teknik bone handling yang baik.
)dentifikasi dan lindungi ner,us radialis. (late dapat ditempatkan di permukaan posterior
atau anterolateral tulang.
.eduksi fraktur sebaik mungkin dan gunakan lag scre% untuk kompresi interfragmental jika
memungkinkan ( pada fraktur obliHue atau spiral#. emudian letakkan plate yang sesuai
pada sisi kompresi jika memungkinkan. Minimal gunakan * scre2 pada fragmen utama,
beberapa penulis merekomendasikan 7 sampai 1B scre2. (adan fraktur trans,ersal dan
obliHue yang pendek compression plate sangat bermanfaat.
9$6$ Ko0pli2a3i Opera3i
Fonunion
Malunion
",ascular nekrosis ( fraktur pada caput humerus #
'
9raktur diafisis
shaft humerus
Tanpa penyulit (enanganan
konser,atif
1engan penyulit .ujuk spesialis
6rthopaedi dan
Traumatologi
9raktur humerus
selain yang terjadi
pada diafisis shaft
humerus
.ujukan spesialis
6rthopaedi dan
Traumatologi
"rthrodesis
6steomyelitis ( pada fraktur terbuka #
Trauma ,askuler
/esi F.radialis
9$'$ Mortalita3
Dmumnya rendah
9$8$ Pera;ata/ Pa3<a Bedah
(era2atan luka operasi pada umumnya
(asien diinstruksikan untuk mulai latihan .6M ringan beberapa hari setelah operasi dengan
penekanan untuk menggerakkan jari-jari, pergelangan tangan dan siku untuk mencegah kekakuan
sendi. Tambahkan latihan gerakan pendulum pada sendi bahu sesegera mungkin dimulai minggu-
minggu a2al post operatif.
1isarankan pasien untuk memakai sling sampai fungsi otot kembali secara penuh.
/atihan keras dihindari sampai 1% minggu atau sampai fraktur sembuh
9$). Kata Ku/<i& &raktur 'haft (umerus, terapi konser!atif, terapi operatif
*$ 5AFTAR %EK PENUNTUN BE7A-AR PROSE5UR OPERASI
Fo 1aftar cek penuntun belajar prosedur operasi
Sudah
dikerjakan
0elum
dikerjakan
PERSIAPAN PRE OPERASI
1 )nformed consent
% /aboratorium
! (emeriksaan tambahan
& "ntibiotik propilaksis
' -airan dan 1arah
* (eralatan dan instrumen operasi khusus
ANASTESI
1 Farcose dengan general anesthesia, regional, lokal
PERSIAPAN 7OKA7 5AERA OPERASI
1 (enderita diposisi yang sesuai
% /akukan desinfeksi dan tindakan asepsis $ antisepsis pada
daerah operasi.
! /apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
TIN5AKAN OPERASI
1 )nsisi kulit sesuai approach yang dipakai
% )nsisi diperdalam dengan diseksi jaringan lunak
! .eduksi fragmen fraktur
& (emasangan plate dan scre2
PERA4ATAN PAS%A BE5A
1 omplikasi dan penanganannya
% (enga2asan terhadap "0-
! (era2atan luka operasi
-atatan: Sudah $ 0elum dikerjakan beri tanda
*

10$ 5AFTAR TI7IK


0erikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan$tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta T$1 bila tidak
dilakukan pengamatan
Me0ua32a/ /angkah$ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
Tida2
0e0ua32a/
Tidak mampu untuk mengerjakan langkah$ tugas sesuai dengan prosedur
standar atau penuntun
T!5 Tida2 dia0ati /angkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama
penilaian oleh pelatih
Fama peserta didik Tanggal
Fama pasien Fo .ekam Medis
5AFTAR TI7IK
No Ke:iata/ ! la/:2ah 2li/i2
Ke3e0pata/ 2e
1 + " 6 '
(eserta dinyatakan :
/ayak
Tidak layak
melakukan prosedur
Tanda tangan pelatih
Tanda tangan dan nama terang
+
7

Anda mungkin juga menyukai