Anda di halaman 1dari 3

Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu.

metode atau cara


(analisis) untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer. khususnya
interaksi antara manusia terhadap lingkungannya . setiap disiplin ilmu memiliki
cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian. Fenomena atau kejadian
yang sama dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

Seorang ahli kedokteran melihat dari kontek kesehatan yaitu banjir akan
mengakibatkan tingkat kesehatan penduduk akan menurun, ketersediaan air bersih
akan berkurang, kebutuhan makanan tidak tercukupi, terkontaminasi air kotor sehingga
akan tersebar penyakit, gatal-gatal, diare, mencret dll

Seorang ahli ekonomi maka akan melihat dari kontek aktivitas ekonominya, karena
banjir, aktivitas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi terganggu, sementara harta benda
mereka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi juga rusak, sehingga berapa kerugiannya
dan apa akibatnya dilihat secara ekonomi

Seorang ahli geografi melihat fenomena tersebut dilihat dari kontek keruangannya
yaitu, lokasi banjirnya, sebaran banjirnya, penyebab dan akibatnya dll
Pendekatan (approach) yang digunakan dalam kajian geografi terdiri atas 3 macam,
yaitu analisis keruangan (spatial analysis), analisis ekologi
(ecological analysis). danan analisis kompleks wilayah (regional complex
analysis). Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam geografi tidak
membedakan antara elemen fisik dan nonfisik.
1. Pendekatan Keruangan.
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari
perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini yang
perlu diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang
akan dimanfaatkan.
Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan
untuk daerah permukiman yang baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala
aspek yang berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya
adalah morfologi, ini kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan
karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan
menempatinya,
Pendekatan keruangan juga merupakan ciri khas yang membedakan ilmu geografi
dengan lainnya. Pendekatan ini dapat di tinjau dari 3 aspek yaitu:
Analisis pendekatan topik yaitu menghubungkan suatu kejadian dengan dengan
tema-tema utama dalam permasalahan tersebut. Contoh pemanasan glokal
adalah suatu fenomena geografi yang terjadi di seluruh ruang, gejala tersebut
diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan manusia yang menambah tingkat polutan
dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun
atmosfer.
Analisis dengan pendekatan aktivitas manusia yaitu mendeskripsikan aktivitas
manusia dalam ruang. Kehidupan manusia dimanapun ruang dan tempatnya
maka akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Pada ruangan
pantai maka aktivitas manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau
industri berat.

Analisis pendekatan wilayah, yaitu bahwa persebaran fenomena geografi
persebarannya tidak merata, sehingga setiap wilayah mwmiliki karakteristik,
memiliki kelebihan dibandingkan dengan wilayah lain, sehingga pada wilayah
yang berrbeda maka akan memiliki karakteristik yang berbeda pula.


2. Pendekatan Ekologi (Kelingkungan)
Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya
terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk dengan
organisme hidup yang lain. Di dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu
komponen yang penting dalam proses interaksi, Oleh karena itu, muncul istilah ekologi
manusia (human ecology) yang mempelajari interaksi antar manusia serta antara
manusia dan lingkungan. Aktivitas manusia dalam kaitannya dengan inetarksi dalm
ruang terutama terhadap lingkungannya mengalami tahan-tahapan sebagai berikut
Tahapan yang sangat sederhana yaitu manusia tergantung terhadap alam
(fisis Determinisme). Manusia belum memiliki kebudayaan yang cukup
sehingga pemenuhan kebutuhan hidup manusia dipenuhi dari apa yang ada di
alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam). Sehingga pada saat
alam tidak menyediakan kebutuhannya maka di akan pindah atau mungkin
punah (kehidupan jaman purba)
Manusia dan alam saling mempengaruhi. Manusia memanfaatkan alam yang
berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan alamnya, sehingga lingkungan
alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia. Manusia sudah
mampu mengurangi ketergantunggannya terhadap alam tapi manusia juga
masih membutuhkan alam.
Contohnya. Para petani zaman dulu dalam waktu setahun hanya mampu bercocok
tanam hany sekali, karena kebutuhan pengairan hanya mengandalkan dari musim
hujan (tadah hujan), sementara jumlah penduduk semakin bertambah, kebutuhan
terhadap pangan juga bertambah, maka manusia berupaya bagaimana agar kebutuhan
irigasi untuk pengairan pertanian bisa sepanjang musim dan tahun, maka dibuatlah
bendungan. Kemudian dengan bioteknologi juga sudah ditemukan varietas pada yang
bagus dengan usia dan masa panen cukup pendek.
Manusia menguasai alam. Dengan berkembangnya ilmu, kemampuan, dan
budayanya, manusia dapat memanfaatkan alam sebesar-besarnya. Contohnya
dibuatnya mesin-mesin mengekploitasi alam yang sebesar-besarnya. Jika alam
sudah tidak mampu lagi maka mesin -mesin digunakan untuk memproduksi
bahan-bahan sintetis yang tidak bisa di buat alam.

3. Pendekatan komplek kewilayahan
Pendekatan komplek kewilayahan ini mengkaji bahwa fenomena geografi yang terjadi
di setiap wilayah berbeda-beda, sehingga perbedaan ini membentuk karakteristik
wilayah. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya interaksi suatu wilayah dengan
wilayah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. semakin tinggi perbedaannya maka
interaksi dengan wilayah lainnya semakin tinggi

Anda mungkin juga menyukai