Anda di halaman 1dari 13

ANATOMY

CELL DIVISION
(Mitosis & Meiosis)


Name : Valliammai A/P Krisnin
IC No : 940415-08-5094



PENGENALAN
MITOSIS
Mitosis ialah proses pembahagian nukleus sel eukariot untuk menghasilkan dua sel anak yang
mengandungi kromosom yang seiras dengan kromosom induk (mempunyai bilangan dan jenis kromosom
yang sama dengan sel induk.
Mitosis terlibat dalam proses tumbuhan, penjanaan semula, dan penggantian sel. Mitosis berlaku dalam
semua sel soma, iaitu sel-sel tubuh organisma selain daripada sel-sel gamet (set pembiakan). Mitosis
berlaku dalam sel tumbuhan dan sel haiwan pada tisu-tisu khusus.
MITOSIS DALAM TUMBUHAN
Dalam tumbuh-tumbuhan, pertumbuhan hanya berlaku pada bahagian-bahagian tertentu sahaja,
iaitu di hujung pucuk dan akar, dan di kambium.
Bahagian-bahagian ini mempunyai sel-sel meristesm yang giat membahagi secara mitosis.
Sel-sel meristem yang terdapat di hujung akar dan hujung pucuk dikenali sebagai sel meristem
apeks. 4.Sel meristem apeks bertanggungjawab ke atas pertumbuhan tumbuhan.
Sel-sel meristem yang terdapat di pinggir sisi batang dekanal sebagai meristem sisi atau kambium.
Meristem sisi atau kambium penting untuk pertambahan saiz lilitan batang tumbuhan.

MITOSIS DALAM HAIWAN
Tidak seperti tumbuhan, pertumbuhan pada haiwan tidak terhad kepada bahagian-bahagian bdan
yang tertentu sahaja tetapi berlaku pada hampir kesemua bahagian badan haiwan.
Sel-sel yang berada di lapisan Malphigi, iaitu lapisan tisu epidermis kulit yang paling dalam,
menjalani mitosis untuk membentuk sel-sel baru.
Sel-sel baru ini akan menggantikan sel-sel yang tercedera dan sel yang mati di permukaan kulit.
Pada lapisan Malphigi juga terdapat pigmen melanin yang memberikan warna kepada kulit.



PERINGKAT MITOSIS

a) Mempunyai 42 kromosom


b) Kromosom dua kali ganda kepada 92





c) Nukleus larut dan mikrotubul melampirkan
centromeres


d) Kromosom sejajar pada pertengahan sel



e) Kromosom dipisahkan menarik selain




f) mikrotubul hilang pembahagian sel mula



g) dua sel anak membentuk masing-masing dengan
46 kromosom



PENERANGAN PERINGKAT PEMBELAHAN MITOSIS
Tahap-tahap Pembelahan Mitosis

Tahap-tahap pada pembelahan mitosis Iaitu meliputi:
a. Tahap Profase :
benang-benang kromonema memendek dan menebal membentuk kromosom homolog dengan
duplikatnya. Sehingga tampak jumlah kromosom 2 kali lebih banyak.
membran inti dan nukleolus menghilang
sentriol membelah menjadi dua, dan bergerak saling menjauh menuju ke arah 2 kutub berlawanan
dari masing-masing sentriol, menjulur benang-benang spindel ( benang gelendong )

b. Tahap Metafase :
masing-masing kromosom homolog dengan duplikatnya berjajar disepanjang bidang metafase /
dataran metafase

c. Tahap Anafase :
masing-masing kromosom homolog memisahkan diri dengan duplikatnya, dan bergerak menuju ke
arah dua kutub yang berlawanan. Gerakan ini disebabkan oleh adanya kontraksi / gaya tarik dari
benang spindel

d. Tahap Telofase :
kromosom homolog maupun kromosom duplikat mencapai kutub sel nya masing-masing
mulai terlihat adanya membran inti sel dan nukleolus
pada bagian tengah sel mulai terbentuk adanya sekat pemisah
terbentuk dua buah sel anak



Meiosis

Meiosis merupakan salah satu kaedah pembiakan asekual yang berlaku
dalam tumbuhan dan haiwan untuk menghasilkan zuriat yang dapat mewarisi ciri-ciri genetik daripada
induk.
Meiosis adalah proses pembahagian sel-sel pembiakan bagi menghasilkan gamet-gamet yang
bilangan kromosomnyaadalah separuh (haploid) berbanding sel induknya (diploid).
Untuk haiwan dan manusia, meiosis hanya berlaku di:
testis (organ lelaki) semasa penghasilan sperma (haploid).
ovari (organ perempuan) semasa penghasilan ovum (diploid)
Bagi tumbuhan, meiosi berlaku di:
anter - debunga
ovari - ovul
Kebanyakan sel tumbuhan dan hewan merupakan diploid. Istilah diploid berasal dari Diplos Yunani, yang
berarti ganda atau dua; istilah ini menyiratkan bahwa sel-sel tumbuhan dan hewan memiliki dua set
kromosom. Dalam sel manusia, misalnya, 46 kromosom diatur dalam 23 pasang. Oleh karena itu, sel-sel
manusia adalah diploid yakni mereka memiliki dua set kromosom 23 per set.
Selama reproduksi seksual, sel kelamin organisme induk bersatu dengan satu sama lain dan membentuk
sel telur yang dibuahi. Dalam situasi ini, setiap sel seks gamet. Gamet dari sel manusia yang haploid, dari
haplos Yunani, yang berarti tunggal. Istilah ini menyiratkan bahwa setiap gamet berisi satu set kromosom-
kromosom 23 pada manusia. Ketika gamet manusia bersatu dengan satu sama lain, kondisi diploid asli 46
kromosom dibangun kembali. Mitosis kemudian membawa perkembangan sel diploid menjadi organisme.




PERINGKAT MEIOSIS















PROFASE I
Kromosom melalui sinapsis
tetrod
METAFASE I
Tetrad bergabung pada plasma
ANAPHASE I
Kromosom bergerak ke kutub
yang berlainan

TELEFASE I
Satu sel pasang kromosom menuju
setiap kutub & pembelahan sitoplasma
akan dimulai
Setiap sel
menerima
pertukaan
PROFASE II
Kromosom
berkondesas
i lagi baik
terbentuk
benang
spindel
terbentuk
METAFASE II
Benang spindle melekat di
sentromer & kromosom berjajar di
sepanjang benang spindel
ANAFASE II
Kromosom saudara
terpisah,kromosom
bergerak ke kutub
yang berlawanan
TELEFASE II
Kromosom tiba di tiap kutub
& pembelah sitoplasma di
mulai
Sel membelah sempurna tiap
sel menerima setengah dari
jumlah kromosom induk
Meiosis I
Sama halnya dengan pembelahan mitosis, sebelum sel memasuki tahap pembelahan, terlebih dahulu
terjadi tahap interfase. Pada fase S interfase terjadi replikasi DNA yang menghasilkan duplikasi
kromosom.Tahap meiosis I terdiri atas profase I, metafae I, anafase I, dan telofase I.

Profase I
Pada awal profase I, terdapat dua kromatid untuk setiap kromosom. Mirip profase pada mitosis. Namun,
pada meiosis, setiap pasangan kromosom homolog saling mendekat dan berpasangan membentuk struktur
dengan empat kromatid yang disebut tetrad. Proses kromosom homolog yang berpasangan ini disebut
sinapsis. Setiap pasangan kromosom ini disebut bivalen. Sama halnya dengan fase profase mitosis, pada
profase I membran inti sel melebur. Pada sel hewan terjadi duplikasi senteriol. Penampakan kromosom
semakin jelas ketika mendekati akhir profase I.


Tahap interfase dan profase I






Pada akhir profase I, ikatan kromosom homolog tidak terlalu kuat dan pasangan kromosom homolog mulai
terpisah. Pasangan kromosom homolog masih saling berikatan pada beberapa titik. Titik kromatid homolog
berikatan ini disebut kiasma (jamak, kiasmata). Pada kiasma inilah kemungkinan pindah silang dapat
terjadi. Karena pengaruh gengen pada satu kromosom (atau kromatid) dapat berbeda dengan gen-gen
pada pasangan homolognya dapat berbeda, pindah silang dapat mengubah urutan gen-gen pada
kromosom. Pengaruh pindah silang dapat Anda pelajari pada pembahasan tentang pewarisan sifat.

Metafase I
Pada metafase I, benang-benang spindel menempatkan setiap tetrad sejajar bidang ekuator. Benang
spindel melekat pada kinetokor sentromer. Benang spindel dari satu kutub hanya akan melekat pada salah
satu kromosom homolog dari setiap tetrad. Benang spindel dari kutub lain akan melekat pada kromosom
homolog lain dari tetrad tersebut. Dengan demikian, setiap kromosom dari pasangan kromosom homolog
hanya dapat tertarik pada kutub yang berlawanan. Perhatikan Gambar berikut.


Tahap metafase I


Anafase I
Berdasarkan pengaturan pelekatan benang spindel pada metafase I, pada anafase I setiap kromosom
dupleks dari pasangan kromosom homolog bergerak menuju kutub yang berlawanan sehingga ikatan tetrad
saja yang terpisah. Hal ini berbeda dengan anafase pada mitosis yang terjadi pemisahan kromatid. Pada
fase ini jumlah kromosom bagi calon sel anak sudah tereduksi. Perhatikan berikut.


Tahap anafase I


Telofase I dan Sitokinesis
Pada telofase I, kromosom berkumpul pada masing-masing kutub sel. Saat ini setiap kutub sel memiliki
jumlah kromosom haploid dan kromosomnya masih dalam bentuk dupleks, dengan dua kromatid. Biasanya
sitokinesis terjadi bersamaan dengan telofase I dan menghasilkan dua sel anak haploid. Jika meiosis ini
terjadi pada sel gamet manusia, jumlah kromosom tubuh yang 46 buah akan tereduksi menjadi 23 buah
pada akhir meioisis I. Perhatikan berikut.


Tahap telofase I


Meiosis II
Dua sel haploid hasil meiosis I sekarang memasuki meisosis II. Tedapat perbedaan dalam siklus sel
meiosis II ini. Pada interfase II, tidak terjadi replikasi DNA sehingga kromosom dalam kedua sel tersebut
berada dalam keadaan dupleks. Oleh karena, kemiripannya dengan mitosis, tahap meiosis II ini secara
keseluruhan dapat dikatakan sebagai mitosis haploid.

Profase II
Pada tahap ini benang kromatin yang semula terurai setelah telofase I mengalami kondensasi kembali
membentuk kromosom. Kromosom yang terbentuk masih dalam keadaan dupleks, dengan dua kromatid.
Membran inti mulai melebur. Perhatikan Gambar berikut.


Tahap metafase II dan profase II


Metafase II
Kromosom mengumpul kembali pada bidang pembelahan dengan bantuan benang-benang spindel.
Benang-benang spindel ini melekat pada kinetokor yang nantinya akan menarik pasangan kromatid menuju
kutub yang berlawanan, perhatikan gambar berikut.


Tahap metafase II


Anafase II
Anafase II mirip dengan anafase pada mitosis. Tahap ini diawali pemisahan sentromer dan setiap kromatid
bergerak menuju kutub yang berlawanan, perhatikan gambar berikut.


Tahap anafase II



Telofase dan Sitokinesis
Tahap telofase II berlanjut dengan terbentuknya membran inti yang menyelimuti kromosom pada masing-
masing kutub. Kromosom terurai kembali menjadi benang-benang kromatin dan diikuti oleh sitokinesis.

Sitokinesis pada dua sel tersebut menghasilkan empat sel haploid. Pada hewan jantan, empat sel baru
yang terbentuk dapat menjadi sperma. Pada bagian bunga jantan, dapat menjadi serbuk sari (polen). Pada
hewan atau bagian bunga betina, pembentukan gametnya lebih kompleks.


Tahap telofase II

PERBEZAAN DIANTARA MITOSIS DAN MEIOSIS


Isi Meiosis Mitosis
Tujuan Untuk menghasilkan sel seks (gamet) Untuk menghasilkan daughter cell
daripada parent cell
CTH :Pertumbuhan&pembaikan
Berlaku dimana Dalam organ-organ reproductive (ovary &
testes)
Dalam semua sel selain gamet
Berapa sel
dihasilkan
4 Gamet 2 daughter cells
Apa berlaku
kepada bilangan
kromosom
Separuh daripada parent cell kemudian
menjadi bilangan asal setelah 2 gamet
bergabung menjadi zigot
Sama bilangan parent cell
Perbezaan
secara genetic
diantara parent
cell dengan
daughter cell

Tidak identical (gabungan kromosom dari
parent cell)

Identikal (replikasi)








RUJUKAN
1. http://ikmaya08.blogspot.com/2008/06/perbezaan-miosis-dengan-mitosis.html
2. http://sainsf4.blogspot.com/p/mutasi.html
3. http://ceritabiologi.wordpress.com/2012/07/25/tahap-tahap-pembelahan-sel-secara-meiosis-
pembelahan-reduktif/
4.Buku teks sains tingkatan 4

Anda mungkin juga menyukai