menggunakan istilah bulk atau roughage ( bagian yang kasar ) untuk menunjuk kepada komponen pangan yang sekarang dikenal sebagai serat makanan. Serat makanan adalah komponen dalam tanaman yang tidak tercerna secara enzimatik menjadi bagian-bagian yang dapat diserap di saluran pencernaan
Kelompok Serat
Serat makanan di bagi menjadi 2 kelompok: 1. Serat larut ( soluble fiber ) contoh : pektin, getah tanaman, dan beberapa hemiselolosa 2. Serat tidak larut contoh : lignin dan selulosa Umumnya tanaman memiliki kedua-duanya dengan serat tidak larut pada porsi yang lebih banyak Sejarah Awalnya serat hanya di ketahui bermanfaat untuk mencegah konstipasi. Pada awal tahun 1970-an, beberapa ilmuwan menyatakan bahwa serat memiliki manfaat lain untuk kesehatan. Salah satu penggagas utama pendapat tersebut adalah dr. Denis Burki, seorang dokter berkebangsaan Inggris, yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengobati dan melakukan penilitian medik di Afrika. Burkit dan koleganya mengamati bahwa bahwa sejumlah penyakit-penyakit termasuk penyakit jantung koroner, diabetes, appendicitis, homerrhoid, konstipasi kronik, dan kanker kolon adalah lazim ditemukan di negara-negara maju tetapi jarang di Afrika
Serat dan Konstipasi
Salah satu paling jelas manfaat serat adalah pada penanganan konstipasi ( sembelit ). Serat mencegah dan mengurangi konstipasi karena ia menyerap air ketika melewati saluran pencernaan sehingga men ingkatkan ukuran feses. Akan tetapi jika asupan air rendah , serat justru akan akan memperpar ah konstipasi atau bahkan dapat menyebabkan gangguan pada usus besar. Tambahan dua gelas air dari kebutuhan enam gelas air perhari diperlukan untuk mengimbangi peningkatan konsumsi serat Mekanisme efek perlindungan serat Pertama, serat meningkatkan ukuran feses dan menyelubungi komponen penyebab kanker di dalam feses Kedua, serat mempersingkat waktu lewatnya sisa pencernaan pada saluran pencernaan sehingga mengurangi paparan dinding usus terhadap karsinogen. Akhirnya, fermentasi serat terlarut oleh bakteri menghasilkan komponen yang protektif terhadap kanker kolon Serat dan Jantung Koroner Beberapa peneliti menduga bahwa serat mencegah PJK melalui perannya dalam mencegah kegemukan, penggumpalan darah, dan aterosklerosis. Peneliti lain masih meragukan bahwa serat per se bukan faktor pelindung sebenarnya . Mereka beranggapan bahwa mengkonsumsi makanan berserat tinggi merupakan ciri dari gaya hidup dan pola makan sehat yang berperan menurunkan resiko PJK. Oleh karena itu kaitan antara serat tinggi dan penurunan resiko PJK belum dapat di pastikan. KESIMPULAN Beberapa manfaat dari pangan yang kaya serat justru berasal dari vitamin, mineral dan komponen aktif lain yang dikandungnya, bukan dari seratnya. Selain itu, efek kesehatan berkaitan dengan pangan berserat tinggi terjadi karena penggantian makanan yang kurang menyehatkan menjadi lebih menyehatkan dan mengganti makanan berlemak dan berkalori tinggi menjadi makanan berlemak dan berkalori rendah yang umumnya mengandung serat yang tingggi