Anda di halaman 1dari 30

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli)
biasanya disebabkan oleh masuknya kuman bakteri, yang ditandai oleh gejala klinis
batuk, demam tinggi dan disertai adanya napas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam. (Depkes RI, !!).
2. Etiologi
Pneumonia yang ada di kalangan masyarakat umumnya disebabkan oleh bakteri,
"irus, mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan "irus) dan proto#oa.
a. Bakteri
Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai usia
lanjut. $ebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcus
pneumoniae sudah ada di kerongkongan manusia sehat. %egitu pertahanan tubuh
menurun oleh sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan
menyebabkan kerusakan. %alita yang terinfeksi pneumonia akan panas tinggi,
berkeringat, napas terengah-engah dan denyut jantungnya meningkat cepat (&isnadiarly,
!!').
b. Virus
$etengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh "irus. (irus
yang tersering menyebabkan pneumonia adalah Respiratory $yncial (irus (R$().
&eskipun "irus-"irus ini kebanyakan menyerang saluran pernapasan bagian atas, pada
balita gangguan ini bisa memicu pneumonia. )etapi pada umumnya sebagian besar
pneumonia jenis ini tidak berat dan sembuh dalam waktu singkat. *amun bila infeksi
terjadi bersamaan dengan "irus influen#a, gangguan bisa berat dan kadang menyebabkan
kematian (&isnadiarly, !!').
Case Report: Pneumonia
. !iko"las#a
&ikoplasma adalah agen terkecil di alam bebas yang menyebabkan penyakit
pada manusia. &ikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai "irus maupun bakteri,
meski memiliki karakteristik keduanya. +neumonia yang dihasilkan biasanya
berderajat ringan dan tersebar luas. &ikoplasma menyerang segala jenis usia, tetapi
paling sering pada anak pria remaja dan usia muda.
$. Protozoa
Pneumonia yang disebabkan oleh proto#oa sering disebut pneumonia
pneumosistis. )ermasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii Pneumonia (+,+).
Pneumonia pneumosistis sering ditemukan pada bayi yang prematur. +erjalanan
penyakitnya dapat lambat dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan, tetapi juga
dapat cepat dalam hitungan hari. Diagnosis pasti ditegakkan jika ditemukan P. Carinii
pada jaringan paru atau spesimen yang berasal dari paru (Djojodibroto, !!-).
%. Klasifikasi
1& Ber$asarkan U#ur
a. Kelo#"ok u#ur ' 2 bulan
.) Pneumonia berat
%ila disertai dengan tanda-tanda klinis seperti berhenti menyusu (jika sebelumnya
menyusu dengan baik), kejang, rasa kantuk yang tidak wajar atau sulit bangun, stridor
pada anak yang tenang, mengi, demam (/'0, atau lebih) atau suhu tubuh yang rendah (di
bawah /1,1 0,), pernapasan cepat 2! kali atau lebih per menit, penarikan dinding dada
berat, sianosis sentral (pada lidah), serangan apnea, distensi abdomen dan abdomen
tegang.
) %ukan pneumonia
3ika anak bernapas dengan frekuensi kurang dari 2! kali per menit dan tidak
terdapat tanda pneumonia seperti di atas.

Case Report: Pneumonia


b. Kelo#"ok u#ur 2 bulan sa#"ai ' ( ta)un
.) Pneumonia sangat berat
%atuk atau kesulitan bernapas yang disertai dengan sianosis sentral, tidak dapat
minum, adanya penarikan dinding dada, anak kejang dan sulit dibangunkan.
) Pneumonia berat
%atuk atau kesulitan bernapas dan penarikan dinding dada, tetapi tidak disertai
sianosis sentral dan dapat minum.
/) Pneumonia
%atuk atau kesulitan bernapas dan pernapasan cepat tanpa penarikan dinding
dada.
4) %ukan pneumonia (batuk pilek biasa)
%atuk atau kesulitan bernapas tanpa pernapasan cepat atau penarikan dinding
dada.
1) Pneumonia persisten
%alita dengan diagnosis pneumonia tetap sakit walaupun telah diobati selama .!-
.4 hari dengan dosis antibiotik yang kuat dan antibiotik yang sesuai, biasanya terdapat
penarikan dinding dada, frekuensi pernapasan yang tinggi, dan demam ringan (567,
!!-).
/
Case Report: Pneumonia
2& Ber$asarkan Etiologi
*ru" Pen+ebab Ti"e "neu#onia
Bakteri Streptokokus pneumonia
Streptokokus piogenesis
Stafilokokus aureus
Klebsiela pneumonia
Eserikia koli
Yersinia pestis
Legionnaires bacillus
Pneumoni bakterial
Legionnaires disease
Aktinomisetes Aktinomisetes Israeli
okardia asteroides
Aktinomisetes pulmonal
okardia pulmonal
Fungi Kokidioides imitis
!istoplasma kapsulatum
"lastomises dermatitidis
Aspergilus
#ikomisetes
Kokidioidomikosis
!istoplasmosis
"lastomikosis
Aspergilosis
$ukormikosis
Riketsia Koksiela burneti % fever
Klamidia C&lamydia trac&omatis C&lamydial Pneumonia
Mikoplasma $ikoplasma pneumonia Pneumonia mikoplasmal
Virus Influen'a virus( adeno
)irus respiratory
Syncytial
Pneumonia virus
Protozoa Pneumositis karini Pneumonia pneumosistis
*pneumonia plasma sel+
Sumber , Alsagaff dan $ukty( -./..
8tiologi +neumonia pada anak sesuai dengan kelompok usia di *egara maju.
Usia Etiologi +ang sering Etiologi +ang ,arang
9ahir-! hari
Bakteri Bakteri
E. Colli "akteri anaerob
Streptococcus grup " Streptococcus group 0
Listeria monocytogenes !aemop&illus influen'ae
1reaplasma urealyticum
Virus
4
Case Report: Pneumonia
(irus $itomegalo
(irus 6erpes simpleks
/ &inggu-/ %ulan
Bakteri Bakteri
C&amydia trac&omatis "ordetella pertussis
Streptococcus pneumoniae !aemop&illus influen'ae tipe "
Virus $ora2ella cat&aralis
(irus :deno Stap&ylococcus aureus
(irus Influen#a 1reaplasma urealyticum
(irus Influen#a .,,/ Virus
3espiratory Syncytial virus (irus $itomegalo
4 bulan-1 tahun Bakteri Bakteri
C&lamydia pneumoniae !aemop&illus influen'a tipe "
$ycoplasma pneumoniae $ora2ella cat&aralis
Streptococcus pneumoniae eisseria meningitidis
Virus Stap&ylococcus aureus
(irus :deno Virus
(irus Influen#a (irus (arisela-;oster
(irus +arainfluen#a
3espiratory Syncytial virus
1 tahun-remaja Bakteri Bakteri
C&lamydia pneumoniae !aemop&illus influen'a
$ycoplasma pneumoniae Legionella sp
Streptococcus pneumoniae Stap&ylococcus aureus
Virus
(irus :deno
(irus 8pstein-%arr
(irus Influen#a
(irus +arainfluen#a
(irus Rino
3espiratory Syncytial virus
(irus (arisela-;oster
Sumber , $ard4anis Said( -./..
-. Patofisiologi
%akteri penyebab terisap ke paru perifer melaui saluran nafas menyebabkan
reaksi jaringan berupa edema, yang memepermudah proliferasi dan penyebaran
kuman. %agian paru yang terkena mengalami konsolidasi, yaitu terjadi sebukan +&*,
1
Case Report: Pneumonia
fibrin, eritrosit, cairan edema dan kuman di al"eoli. +roses ini termasuk dalam
stadium hepatisasi merah. $edangkan hepatisasi kelabu adalah kelanjutan proses
infeksi berupa deposisi fibrin ke permukaan pleura. Ditemukan pula fibrin dan
leukosit +&* di al"eoli dan proses pagositosis yang cepat. Dilanjutkan dengan
proses resolusi, dengan peningkatan sel makrofag di al"eoli, degenerasi sel dan
menipisnya fibrin, serta menghilangnya kuman dan debris (Rahajoe, !!!).
(. Tan$a $an *e,ala
a. *e,ala
<ejala penyakit pneumonia biasanya didahului dengan infeksi saluran napas atas
akut selama beberapa hari. $elain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat
dapat mencapai 4! derajat celcius, sesak napas, nyeri dada dan batuk dengan dahak
kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. +ada sebagian penderita juga
ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala
(&isnadiarly, !!').
b. Tan$a
&enurut &isnadiarly (!.!), tanda-tanda penyakit pneumonia pada balita antara
lain =
a. %atuk nonproduktif
b. Ingus (nasal disc&arge)
c. $uara napas lemah
d. +enggunaan otot bantu napas
e. Demam
f. Cyanosis (kebiru-biruan)
g. 5&ora2 photo menujukkan infiltrasi melebar
h. $akit kepala
i. >ekakuan dan nyeri otot
2
Case Report: Pneumonia
j. $esak napas
k. &enggigil
l. %erkeringat
m. 9elah
n. )erkadang kulit menjadi lembab
o. &ual dan muntah
.. Penatalaksanaan
.. +neumonia ringan
Diagnosis
Di samping batuk atau kesulitan bernapas, hanya terdapat napas cepat saja.
>riteria *apas cepat =
- +ada anak umur bulan ? .. bulan= @ 1! kaliAmenit
- +ada anak umur . tahun ? 1 tahun = @ 4! kaliAmenit
B
Case Report: Pneumonia
Tatalaksana
:nak di rawat jalan
%eri antibiotic = >otrimoksasol (4 mg )&+Akg %%Akali) kali sehari selama /
hari atau :moksisilin (1 mgAkg %%Akali) kali sehari selama / hari. Cntuk
pasien 6I( diberikan selama 1 hari.
Tindak lanjut
:njurkan ibu untuk memberi makan anak. *asihati ibu untuk membawa
kembali anaknya setelah hari, atau lebih cepat kalau keadaan anak memburuk
atau tidak bisa minum atau menyusu.
>etika anak kembali =
D 3ika pernapasannya membaik (melambat), demam berkurang, nafsu makan
membaik, lanjutkan pengobatan sampai seluruhnya / hari. (567 !!-)
. +neumonia berat
Diagnosis
%atuk dan atau kesulitan bernapas ditambah minimal salah satu hal
berikut ini =
>epala terangguk-angguk
+ernapasan cuping hidung
)arikan dinding dada bagian bawah ke dalam
Eoto dada menunjukkan gambaran pneumonia (infiltrat luas, konsolidasi, dll)
$elain itu bisa didapatkan pula tanda berikut ini =
- *apas cepat =
o :nak umur F bulan = @ 2! kaliAmenit
o :nak umur ? .. bulan = @ 1! kaliAmenit
o :nak umur . ? 1 tahun = @ 4! kaliAmenit
o :nak umur @ 1 tahun = @ /! kaliAmenit
- $uara merintih (grunting) pada bayi muda
- +ada auskultasi terdengar =
'
Case Report: Pneumonia
o Crackles (ronki)
o $uara pernapasan menurun
o $uara pernapasan bronkial
Dalam keadaan yang sangat berat dapat dijumpai =
- )idak dapat menyusu atau minumAmakan, atau memuntahkan semuanya
- >ejang, letargis atau tidak sadar
- $ianosis
- Distres pernapasan berat.
Cntuk keadaan di atas ini tatalaksana pengobatan dapat berbeda (misalnya =
pemberian oksigen, jenis antibiotik).
Tatalaksana
- :nak dirawat di rumah sakit
- Tera"i Antibiotik /
- %eri ampisilinAamoksisilin (1-1! mgAkg%%Akali I( atau I& setiap 2 jam),
yang harus dipantau dalam 4 jam selama B jam pertama. %ila anak
memberi respons yang baik maka diberikan selama 1 hari. $elanjutnya
terapi dilanjutkan di rumah atau di rumah sakit dengan amoksisilin oral (.1
mgAkg%%Akali tiga kali sehari) untuk 1 hari berikutnya.
- %ila keadaan klinis memburuk sebelum 4' jam, atau terdapat keadaan yang
berat (tidak dapat menyusu atau minumAmakan, atau memuntahkan
semuanya, kejang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distres pernapasan
berat) maka ditambahkan kloramfenikol (1 mgAkg%%Akali I& atau I(
setiap ' jam).
- %ila pasien datang dalam keadaan klinis berat, segera berikan oksigen dan
pengobatan kombinasi ampilisin-kloramfenikol atau ampisilin-gentamisin.
$ebagai alternatif, beri seftriakson ('!-.!! mgAkg%% I& atau I( sekali
sehari).
- %ila anak tidak membaik dalam 4' jam, maka bila memungkinkan buat
foto dada.
- :pabila diduga pneumonia stafilokokal (dijelaskan di bawah untuk
-
Case Report: Pneumonia
pneumonia stafilokokal), ganti antibiotik dengan gentamisin (B.1 mgAkg%%
I& sekali sehari) dan kloksasilin (1! mgAkg%% I& atau I( setiap 2 jam)
atau klindamisin (.1 mgAkg%%Ahari ?/ kali pemberian). %ila keadaan anak
membaik, lanjutkan kloksasilin (atau dikloksasilin) secara oral 4 kali sehari
sampai secara keseluruhan mencapai / minggu, atau klindamisin secara
oral selama minggu.
- Tera"i 0ksigen
- %eri oksigen pada semua anak dengan pneumonia berat
- %ila tersedia pulse oGimetry, gunakan sebagai panduan untuk terapi
oksigen (berikan pada anak dengan saturasi oksigen F -!H, bila tersedia
oksigen yang cukup). 9akukan periode uji coba tanpa oksigen setiap
harinya pada anak yang stabil. 6entikan pemberian oksigen bila saturasi
tetap stabil I -!H. +emberian oksigen setelah saat ini tidak berguna
- <unakan nasal prongs, kateter nasal, atau kateter nasofaringeal.
+enggunaan nasal prongs adalah metode terbaik untuk menghantarkan
oksigen pada bayi muda. &asker wajah atau masker kepala tidak
direkomendasikan. 7ksigen harus tersedia secara terus-menerus setiap
waktu.
- 9anjutkan pemberian oksigen sampai tanda hipoksia (seperti tarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam yang berat atau napas I B!Amenit)
tidak ditemukan lagi.
Perawatan penunjang
- %ila anak disertai demam (I /-! ,) yang tampaknya menyebabkan
distres, beri parasetamol.
- %ila ditemukan adanya 6&ee'e, beri bronkhodilator kerja cepat
- %ila terdapat sekret kental di tenggorokan yang tidak dapat
dikeluarkan oleh anak, hilangkan dengan alat pengisap secara
perlahan.
- +astikan anak memperoleh kebutuhan cairan rumatan sesuai umur
anak tetapi hati-hati terhadap kelebihan cairanAo"erhidrasi.
.!
Case Report: Pneumonia
- :njurkan pemberian :$I dan cairan oral.
- 3ika anak tidak bisa minum, pasang pipa nasogastrik dan berikan
cairan rumatan dalam jumlah sedikit tetapi sering. 3ika asupan cairan
oral mencukupi, jangan menggunakan pipa nasogastrik untuk
meningkatkan asupan, karena akan meningkatkan risiko pneumonia
aspirasi.
- 3ika oksigen diberikan bersamaan dengan cairan nasogastrik, pasang
keduanya pada lubang hidung yang sama.
- %ujuk anak untuk makan, segera setelah anak bisa menelan makanan.
- %eri makanan sesuai dengan kebutuhannya dan sesuai kemampuan
anak dalam menerimanya. (567 !!-)
.. Ko#"likasi
3ika anak tidak mengalami perbaikan setelah dua hari, atau kondisi anak
semakin memburuk, lihat adanya komplikasi atau adanya diagnosis lain.
3ika mungkin, lakukan foto dada ulang untuk mencari komplikasi. %eberapa
komplikasi yang sering terjadi adalah sebagai berikut =
a) Pneumonia Stafilokokus. ,uriga ke arah ini jika terdapat perburukan klinis
secara cepat walaupun sudah diterapi, yang ditandai dengan adanya
pneumatokel atau pneumotoraks dengan efusi pleura pada foto dada,
ditemukannya kokus <ram positif yang banyak pada sediaan apusan sputum.
:danya infeksi kulit yang disertai pusApustula mendukung diagnosis.
)erapi dengan kloksasilin (1! mgAkgA%% I& atau I( setiap 2 jam) dan
gentamisin (B.1 mgAkg%% I& atau I( .G sehari). %ila keadaan anak
mengalami perbaikan, lanjutkan kloksasilin oral 1!mgAkg%%Ahari 4 kali sehari
selama / minggu.
Catatan, >loksasilin dapat diganti dengan antibiotik anti-stafilokokal lain
seperti oksasilin, flukloksasilin, atau dikloksasilin.
b) mpiema. ,uriga ke arah ini apabila terdapat demam persisten, ditemukan
tanda klinis dan gambaran foto dada yang mendukung. %ila masif terdapat
..
Case Report: Pneumonia
tanda pendorongan organ intratorakal. +ekak pada perkusi. <ambaran foto
dada menunjukkan adanya cairan pada satu atau kedua sisi dada. 3ika terdapat
empiema, demam menetap meskipun sedang diberi antibiotic dan cairan
pleura menjadi keruh atau purulen.
Cntuk penatalaksanaan 8mpiema harus didrainase. &ungkin diperlukan
drainase ulangan sebanyak -/ kali jika terdapat cairan lagi. +enatalaksanaan
selanjutnya bergantung pada karakteristik cairan. 3ika memungkinkan, cairan
pleura harus dianalisis terutama protein dan glukosa, jumlah sel, jenis sel,
pemeriksaan bakteri dengan pewarnaan <ram dan ;iehl-*ielsen. (567
!!-)
.
Case Report: Pneumonia
1AP02AN KASUS
I. ID8*)I):$
*ama lengkap = %ayi *y $
Cmur = . %ulan
$eG = +erempuan
*omor R& = ../21
&asuk R$ tanggal = ' :pril !.4
)empat dan tanggal lahir = R$CD >ota &ataram, B &aret !.4
:lamat = &ontela - +ejeruk
Ibu :yah
*ama *y $ )n 3
Cmur 4 )ahun 1 )ahun
+endidikan $&+ $&:
+ekerjaan IR) $wasta
II. :*:&*8$I$
:. >eluhan utama = )idak mau menyusu
%. Riwayat penyakit sekarang =
+asien rujukan dari +uskesmas +ajeruk dengan diagnosa ikterik dan
suspek sepsis, di keluhkan tidak mau menyusu sejak satu hari $&R$, selain
itu pasien di keluhkan batuk, demam disertai sesak napas sejak satu hari
$&R$, sesak berupa napas yang cepat dan dalam, sesak dirasakan terus
menerus, awalnya pasien dikeluhkan batuk-batuk sejak / hari sebelum &R$,
batuk disertai dahak yang sulit untuk dikeluarkan setelah itu baru timbul
sesak, darah (-), pilek (-). $atu hari terakhir keluhan sesak memberat tapi
tidak sampai membuat mulut bayi membiru. pasien tidak dikeluhkan demam,
kejang (-), muntah (-), bayi juga menjadi rewel, buang air besar normal,
buang air kecil juga normal.
,. Riwayat pengobatan=
+asien dibawa berobat ke +uskesmas dan diberikan terapi 7 lpm,
dan kemudian di rujuk ke R$CD >ota &ataram.
D. Riwayat kehamilan =
./
Case Report: Pneumonia
Ini merupakan kehamilan kedua A anak kedua
>ehamilan dikatakan kurang bulan
$aat kehamilan ibu rutin :*, di puskesmas. :*, I B kali
Ibu mendapatkan imunisasi saat hamil
Ibu tidak pernah sakit saat hamil
Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan atau jamu saat hamil
Riwayat sakit kuning saat hamil (-).
Ibu pasien menderita kencing manis (-).
8. Riwayat persalinan =
9ahir spontan, per"aginam di R$CD >ota &ataram, Indikasi letak
kepala, riwayat >+D (-) %%9 .!! gram, langsung menangis, tidak pernah
biru, kelainan bawaan (-). %ayinya diberikan suntikan "itamin > saat lahir (J).
E. Ikhtisar keturunan
>eterangan =


+asien
<. Riwayat Imunisasi
3enis
Imunisasi
Dasar (Cmur Dalam 6ariA%ulan) Clangan (Cmur Dalam
%ulan)
%,<
+olio
6epatitis %
D+)
.4
4
th
n
4
th
n
.
bln
.
bln
Case Report: Pneumonia
,ampak
Dari keterangan ibu, ibu tidak mengetahui bayinya telah diimunisasi atau
belum.
6. Riwayat penyakit keluarga
)idak ada anggota keluarga yang menderita gejala yang serupa
I. Riwayat *utrisi
%ayi minum :$I langsung dari ibu sejak lahir, selama ini bayi minum
dengan baik, namun sejak sakit bayi agak malas minum. setiap hari B-' GAhari
dengan susu yang diminum total sehari K B1 cc, dimalam hari bayi minum
sebanyak K 1 kali.
III. +8&8RI>$::* EI$I>
>eadaan umum = $edang
>esadaran = $adar
(ital sign =
- 6R = .' GAmenit, teratur
- RR = 2 GAmenit, :bdominal - thorakal
- $uhu = /B.- ,
- ,R) = F / detik
$tatus <i#i =
9> = /4 cm (*ormal)
&enurut kur"a *ellhaus antara mean dan ? $D
%% = !! gram
+% = 1! cm
%erdasarkan perhitungan =
.1
Case Report: Pneumonia
%%A+% L %% ? median A $D J. ? &edian
L (. ? /.4) A (/.B ? /.4)
L - .. A !./
;score - 4 $D ($angat kurus)
%%AC L %% ? median A $D J. ? &edian
L (. ? 4.) A (4.' ? 4.)
L - A !.2
;score - / $D (<i#i kurang)
+%AC L +% ? median A $D J. ? &edian
L (1! ? 1/.B) A (11.B ? 1/.B)
L - /.B A ..-
;score ? ..-4 $D (*ormal)
&enurut kur"a 567, berdasarkan berat badan anak perempuan !-4 bulan.
>esan gi#i pada pasien adalah gi#i kurang.
+emeriksaan khusus =
.. >epala =
%entuk = *ormochepali
Cbun-ubun %esar = )erbuka
&ata = - +upil = refleG cahaya (JAJ), isokor
- $ekret mata = (-A-)
- $clera ikterik (-A-)
- >onjungti"a anemis (-A-)
)elinga = otore (-)
6idung = rinore (-), napas cuping hidung (J)
&ulut = sianosis (-)
)enggorokan = )idak die"aluasi
. 9eher =
>aku kuduk (-)
.2
Case Report: Pneumonia
+embesaran ><% (-)
/. )horak
- Inspeksi = >elainan bentuk (-), retraksi I,$ (intercostal) (JAJ), gerakan
dinding dada simetris.
- +alpasi = pergerakan dinding dada simetris
- +erkusi = tidak die"aluasi
- :uskultasi =
3antung = $.-$ tunggal, regular, murmur (-A-), <allop (-A-)
+aru = bronco"esikuler, ronchi (JAJ) basah kering, whee#ing (-A-)
4. :bdomen
- Inspeksi = distensi (-), tali pusat terawat, pelebaran "ena (-).
- :uskultasi = %C (J) normal
- +alpasi = hepar A lien A ren tidak teraba
- +erkusi = timpani seluruh lapang abdomen
1. 8kstrimitas
:kral hangat (JAJ)
8dema (-A-)
2. >ulit
5arna kulit kemerhan, Icterus (-), ruam kulit (-), petekie (-)
B. Cro-genital
)idak terdapat kelainan bawaan.
I(. +8&8RI>$::* +8*C*3:*<
+emeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap dan
rontgen thoraks.
1aboratoriu# 2345-4251- 16.%5 7ita
- 6% = .!.- mgAH
- 5%, = B.!/
.B
Case Report: Pneumonia
- +9) = 41!
- 6,) = '.-
- <D$ = B.
2ontgen T)oraks 2345-4251-
(. DIE8R8*$I:9 DI:<*7$:
+neumonia berat
%ronkiolitis
$epsis
.'
Case Report: Pneumonia
(I. DI:<*7$: >8R3:
+neumonia %erat
(II. +8*:):9:>$:*::*
7 nasal kanul lpm
D1.A4*$ .! tpm mikro
Inj. ,efotaGim / G '! mg
*<)
+uasa, obser"asi "ital sign
(III. +R7<*7$I$
%onam
IM. R8$C&8
%ayi perempuan usia . bulan dikeluhkan tidak mau menyusu sejak . hari
sebelum masuk Rumah $akit, awalnya dikeluhkan batuk / hari, sesak . hari, dan
dikeluhkan rewel.
+emeriksaan "ital sign didapatkan 6R = .' GAmnt, RR = 2 GAmnt, ) = /B.2 ,,
dan pada pemeriksaan fisik didapat napas cuping hidung (J), retraksi sub
costaAI,$ (JAJ), ronkhi (JAJ) basah kering.
Cntuk penilaian status gi#i pasien ini berdasarkan perhitungan %%AC kur"a
567 didapatkan nilai ;score L - / $D termasuk dalam kategori gi#i kurang.
+ada perhitungan +%AC ;score L - ..-4 $D termasuk dalam kategori normal dan
pada perhitungan %%A+% nilai ;score L - 4 $D termasuk dalam kategori sangat
kurus.
+ada hasil pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan nilai 6% .!.-
mgAH, dan pada rontgen thoraks tidak didapatkan adanya kelainan. +asien ini
didiagnosa sebagai pneumonia berat dan diberikan terapi berupa =
7 nasal kanul lpm
.-
Case Report: Pneumonia
D1.A4*$ .! tpm mikro
Inj. ,efotaGim / G '! mg
*<)
+uasa
+rognosis dari pasien ini adalah bonam.
M. DI:<*7$: :>6IR
+neumonia %erat J <i#i kurang
PE!BA8ASAN
!
Case Report: Pneumonia
Diagnosis pneumonia dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan penunjang. +ada kasus ini, diagnosis pneumonia
ditegakkan berdasarkan =
.. :namnesis
+ada anamnesis, didapatkan tidak mau menyusu, batuk dan demam.
:walnya dikeluhkan batuk-batuk sejak / hari sebelum masuk rumah sakit,
batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan setelah itu baru timbul sesak.
$esak berupa napas yang cepat dan dalam, sesak dirasakan terus menerus, tapi
tidak sampai membuat mulut bayi membiru.
7leh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat kesulitan dalam
bernapas terutama saat inspirasi yang menyebabkan terjadinya peningkatan
usaha napas yang ditandai dengan penggunaan otot bantu pernapasan.
Diagnosis yang dapat dipikirkan berdasarkan adanya keluhan tidak
mau nyusu, batuk, demam serta sesak napas pasien antara lain pneumonia,
bronkiolitis dan sepsis.
>ondisi lain yang dapat menyebabkan sesak dapat disingkirkan,
seperti asma, tuberkulosis paru, dan aspirasi benda asing dapat disingkirkan.
:sma dapat disingkirkan karena gejala batuk yang dialami
pasien adalah batuk berdahak dimana asma memberikan gejala
batuk kering, tidak terdapatnya bunyi NOngik-ngikOO ketika
pasien mengalami sesak, tidak ada waktu spesifik maupun
faktor pemicu sesak napas pada pasien.
)uberkulosis paru dapat disingkirkan atas dasar onset penyakit
pasien yang akut dan pasien tidak memiliki riwayat kontak
dengan orang dewasa yang memiliki tuberkulosis paru
>ondisi aspirasi benda asing dapat disingkirkan karena tidak
terdapat riwayat adanya tersendak.
7leh karena itu, berdasarkan anamnesis, diagnosis yang masih
dipikirkan adalah pneumonia, bronkiolitis, dan sepsis karena ketiga kondisi
.
Case Report: Pneumonia
tersebut memiliki manifestasi tidak mau menyusu, batuk, demam dan sesak
napas.
<ambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada berat
ringannya infeksi, tetapi secara umum adalah sebagai berikut =
<ejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah, nafsu
makan menurun, keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah
atau diare, kadang-kadang ditemukan gejala infeksi
ekstrapulmoner.
<ejala gangguan respiratorik, yaitu batuk, sesak nafas,
merintih, retraksi dimding dada, takipneu, nafas cuping hidung,
dan sianosis.
. +emeriksaan Eisik
+neumonia bakterial dan "iral sering diawali dengan gejala infeksi
saluran napas atas, seperti merintih dan batuk, selama beberapa hari. +ada
pneumonia "iral, demam sering ditemukan, dengan temperatur yang lenih
rendah dari pneumonia bakterial. )akipneu merupakan manifestasi klinis yang
paling konsisten dari pneumonia. +eningkatan usaha bernapas terlihat dari
retraksi interkosta, subkosta, dan suprasternalis, napas cuping hidung, dan
penggunaan otot bantu pernapasan. Infeksi berat dapat disertai sianosis dan
kelelahan pernapasan menurun dan suara pernapasan bronkial.
+ada pemeriksaan fisik terlihat pasien dalam keadaan tampak sakit
sedang. Dari tanda "ital pasien didapatkan frekuensi napas 2GAmenit
(takipneu) disertai napas cuping hidung, dan suhu /B,-
!
, (febris). +ada
pemeriksaan paru didapatkan pengembangan dada normal, simetris statis
dinamis, retraksi m.interkosta (J), ronkhi basah kering pada seluruh lapang
paru (JAJ), 6&ee'ing (-A-). 7leh karena itu, kesan yang menonjol pada pasien
adalah terdapat peningkatan usaha pernapasan yang merupakan salah satu ciri
khas pada pneumonia.
/. +emeriksaan +enunjang

Case Report: Pneumonia


Darah +erifer 9engkap
+ada pneumonia "irus dan juga mikoplasma umumnya ditemukan
leukosit dalam batas normal atau sedikit meningkat. :kan tetapi, pada
pneumonia bakteri biasanya didapatkan leukositosis yang berkisar
antara .1.!!! ? 4!.!!!Amm
/
dengan predominan +&*. 9eukopenia
menunjukkan prognosis yang buruk. 9eukositosis hebat
(I/!.!!!Amm
/
) hampir selalu menunjukkan adanya infeksi bakteri,
sering ditemukan pada keadaan bakterimia, dan resiko terjadinya
komplikasi lebih tinggi. >adang-kadang terdapat anemia ringan dan
peningkatan 98D. $ecara umum, pemeriksaan darah perifer lengkap
dan 98D tidak dapat membedakan antara infeksi "irus dan bakteri
secara umum.
+emeriksaan rontgen toraks
>elainan foto rontgen toraks pada pneumonia tidak selalu
berhubungan dengan gambaran klinis. >adang-kadang bercak-bercak
sudah ditemukan pada gambaran radiologi sebelum timbul gejala
klinis. :kan tetapi, resolusi infiltrat membutuhkan waktu lebih lama
dari gejala klinis untuk menghilang. $ecara umum, gambaran
pneumonia pada foto toraks dapat berupa =
- Infiltrat interstitial, ditandai dengan peningkatan corak
bronko"askular dan hiperaerasi.
- Infiltrat al"eolar, merupakan konsolidasi paru dengan air
bronc&ogram.
- %ronkopneuminia, ditandai dengan gambaran difus merata pada
kedua paru, berupa bercak-bercak infiltrat yang dapat meluas
hingga daerah perifer paru, disertai dengan corakan peribronkial.
4. )atalaksana
/
Case Report: Pneumonia
+ada pasien ditemukan gejala pneumonia berat. >riteria pneumonia berat
pada anak yaitu terdapat batuk atau kesulitan bernapas ditambah minimal
salah satu hal berikut P
>epala terangguk-angguk
+ernapasan cuping hidung
)arikan dinding dada bagian bawah ke dalam
Eoto dada menunjukkan gambaran pneumonia (infiltrat luas,
konsolidasi, dll)
$elain itu bisa didapatkan pula tanda berikut ini =
*apas cepat
$uara merintih (grunting) pada bayi muda
+ada auskultasi terdengar ronkhi, suara pernapasan menurun, dan
suara pernapasan bronkial.
7leh karena itu tindakan awal pada pasien adalah pemberian oksigen
melalui nasal kanul sebesar lpm, yang bertujuan untuk membantu memenuhi
kebutuhan oksigen pada pasien yang mengalami sesak napas.
+emberian terapi cairan pada saat pasien di bangsal anak berupa D1 Q *$
.! tpmAmakro bertujuan untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan asupan
cairan tubuh pasien.
)erapi antibiotik yang diberikan pada pasien dengan pneumonia berat
berdasarkan terapi empirik yaitu berupa pengobatan kombinasi ampilisin-
kloramfenikol atau ampisilin-gentamisin. $ebagai alternatif, pemberian
seftriakson ('!-.!! mgAkg%% I& atau I( sekali sehari). Dan pada pasien ini
di berikan injeksi cefotaGim /G '! mg.
1. +rognosis
$ecara keseluruhan, prognosis pasien dengan pneumonia adalah baik.
Dengan pemberian antibiotic yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat di
turunkan sebesar ./-11H.
4
Case Report: Pneumonia
E79975 ? C+
T*1 S 0 A P
'A!4A.4 - $esak (J)
- &inum
berkurang
- %atuk (J)
- Demam (J)
>u = $edang
(ital $ign =
6R = .' GAmnt
RR = 2 GAmnt
) = /B.2 ,
+. Eisik =
>A9 = mata = anemis
(-A-), icterus (-A-),
napas cuping
hidung (J)
)horaks =
Retraksi subcostal A
I,$ (JAJ)
Ronkhi (JAJ)
5hee#ing (-A-)
:bdomen =
Distensi (-), %C (J)
normal, 6A9AR tidak
teraba.
8kstrimitas =
$ianosis (-)
:kral hangat
+neumonia
berat
- 7 nasal kanul
lpm
- D1.A4*$ .! tpm
mikro
- Inj. ,efotaGim / G
'! mg
- *<)
- +uasa, obser"asi
"ital sign
- ,ek D9
- ,ek <D$
- Rontgen )horaks
-A!4A.4 - $esak (J)
berkurang
- &inum masih
kurang
- %atuk (J)
>u = $edang
(ital $ign =
6R = .! GAmnt
RR = 1' GAmnt
) = /B.B ,
+neumonia
berat
- 7 nasal kanul
lpm
- D1.A4*$ ' tpm
mikro
- Inj. ,efotaGim / G
1
Case Report: Pneumonia
berkurang
- Demam (J)
+. Eisik =
>A9 = mata = anemis
(-A-), icterus (-A-),
napas cuping
hidung (J)
)horaks =
Retraksi subcostal A
I,$ (JAJ)
Ronkhi (JAJ)
5hee#ing (-A-)
:bdomen =
Distensi (-), %C (J)
normal, 6A9AR tidak
teraba.
8kstrimitas =
$ianosis (-)
:kral hangat
9aboraturium =
6% = .!.- mgAH
5%, = B.!/
+9) = 41!
6,) = '.-
<D$ = B.
'! mg
- :ff *<)
- :$I langsung
/!A!4A.4 - $esak (J)
berkurang
- &inum (J)
- %atuk (-)
- Demam (-)
>u = $edang
(ital $ign =
6R = .' GAmnt
RR = 1 GAmnt
) = /2.2 ,
+. Eisik =
+neumonia
berat
- )erapi lanjut
2
Case Report: Pneumonia
>A9 = mata = anemis
(-A-), icterus (-A-),
napas cuping
hidung (-)
)horaks =
Retraksi subcostal A
I,$ (JAJ) berkurang
Ronkhi (JAJ)
5hee#ing (-A-)
:bdomen =
Distensi (-), %C (J)
normal, 6A9AR tidak
teraba.
8kstrimitas =
$ianosis (-)
:kral hangat
!.A!1A.4 - $esak (J)
berkurang
- &inum (J)
- %atuk (-)
- Demam (-)
>u = $edang
(ital $ign =
6R = .' GAmnt
RR = 1! GAmnt
) = /2 ,
+. Eisik =
>A9 = mata = anemis
(-A-), icterus (-A-),
napas cuping
hidung (-)
)horaks =
Retraksi subcostal A
I,$ (JAJ) berkurang
Ronkhi (JAJ)
+neumonia
berat
- )erapi lanjut
B
Case Report: Pneumonia
5hee#ing (-A-)
:bdomen =
Distensi (-), %C (J)
normal, 6A9AR tidak
teraba.
8kstrimitas =
$ianosis (-)
:kral hangat
!A!1A.4 - $esak (J)
berkurang
- &inum (-)
- %atuk (-)
- Demam (-)
>u = $edang
(ital $ign =
6R = .' GAmnt
RR = 4' GAmnt
) = /B.2 ,
+. Eisik =
>A9 = mata = anemis
(-A-), icterus (-A-),
napas cuping
hidung (-)
)horaks =
Retraksi subcostal A
I,$ (JAJ) berkurang
Ronkhi (JAJ)
5hee#ing (-A-)
:bdomen =
Distensi (-), %C (J)
normal, 6A9AR tidak
teraba.
8kstrimitas =
$ianosis (-)
:kral hangat
+neumonia
berat
- 7 coba aff
)erapi lanjut
'
Case Report: Pneumonia
!/A!1A.4 - $esak (-)
- &inum (-)
- %atuk (-)
- Demam (-)
>u = $edang
(ital $ign =
6R = .' GAmnt
RR = /' GAmnt
) = /2.- ,
+. Eisik =
>A9 = mata = anemis
(-A-), icterus (-A-),
napas cuping
hidung (-)
)horaks =
Retraksi subcostal A
I,$ (-A-)
Ronkhi (-A-)
5hee#ing (-A-)
:bdomen =
Distensi (-), %C (J)
normal, 6A9AR tidak
teraba.
8kstrimitas =
$ianosis (-)
:kral hangat
+neumonia
berat
- %oleh +ulang
- ,efiGim G !,1 mg
- $un % +leG . G !,/ cc
Daftar Pustaka
Depkes RI. !!. Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA 1ntuk
Penanggulangan Pneumonia Pada "alita. 3akarta
-
Case Report: Pneumonia
ID:I. !.!. Pneumonia( dikutip dari buku = Pedoman Pelayanan $edis( 3ilid
+ertama. ID:I !.!. 3akarta.
Rahajoe, dkk. !!'. 3espirologi Anak. ID:I, 3akarta !!'.
$aid, &ardjanis. !.!. Pneumonia( dikutip dari buku = "uku A4ar 3espirologi
Anak( 8disi +ertama. ID:I !.!. 3akarta.
567. !!-. Pneumonia( dikutip dari buku = Pelayanan Kese&atan Anak 0i
3uma& Sakit. 567 Indonesia !!-. 3akarta.
/!

Anda mungkin juga menyukai