LO 1 Memahami & Menjelaskan Trauma Pelvis

Definisi
- Trauma pelvis adalah terjadinya gangguan pada struktur tulang pelvis, termasuk tulang
pinggul, sacrum dan tulang ekor
- Merupakan 5% dari seluruh fraktur
- 2/3 trauma pelvis terjadi akibat kecelakaan laulintas
- !% diantaranya disertai trauma pada alat"alat dalam rongga panggul sepertu uretra, buli"
buli, rectum serta pembuluh darah
- #ada tulang pelvis harus dicurigai apabila ada ri$ayat trauma yang menekan tubuh
bagian ba$ah atau apabila terdapat luka serut, memar, atau hematom didaerah pinggang,
sacrum, pubis atau perineum%
Etiologi
- &engan makin meningkatnya kecelakaan lalulintas mengakibatkan dislokasi sendi
panggul sering ditemukan% &islokasi panggul merupakan suatu trauma hebat%
- Trauma biasanya terjadi secara langsung pada panggul karena tekanan yang besar atau
karena jatuh dari ketinggian% #ada orang tua dengan osteoporosis dan osteomalasia dapat
terjadi fraktur stress pada ramus pubis%
Klasifikasi
Menurut Tile 1988
% Tipe '/stabil( 'vulsi ) fraktur, sedikiit atau tanpa pergeseran
- ' ( tidak mengenai cincin
- '2 ( pergeseran cincin yang minimal
2% Tipe *( +otasi tidak stabil tapi secara vertical stabil% &aya rotasi eksternal, membuka
simfisis ,open book- atau daya rotasi internal, tidak ada pembukaan simfisis ,close book-
- * ( open book
- *2 ( kompresi lateral ipsilateral
- *3 ( kompresi lateral .ontralateral ,bucket"handle-
3% Tipe / ( +otasi dan vertical tidak stabil, kerusakan pada ligament posterior yang keras,
mungkin juga terdapat fracture acetabulum%
- / ( 0nilateral
- /2 ( *ilateral
- /3 ( &isertai fraktur asetabulum
Fraktur ang terisolasi !engan "in"in #elvis ang utuh $
% 1raktur avulsi
2epotong tulang tertarik oleh kontraksi otot yang hebat% 1raktur ini biasanya ditemukan
pada olahraga$an dan atlet%
2% 1raktur 3angsung
#ukulan lagsung pada pelvis, biasanya setelah jatuh dari tempat tinggi%
3% 1raktur tekanan
1raktur pada rami pubis cukup sering ditemukan dan sering dirasakan tidak nyeri% #ada
psien osteoporosis dan osteomalasia yang berat%
%oung&'urgess
% .ompresi 'nterior4#osterior ,'#/-
&isebabkan oleh tubrukan anterior terhadap pelvis, sering mendorong kea rah distase
simfisis pubis% 'da cedera open book yang menganggu ligamentum sacroiliaca anterior
seperti halnya ligamentum sacrospinale ipsilateral dan ligamentum sacrotuberale
2% .ompresi 3ateral ,3/-
Terjadi akibat dari benturan lateral pada pelvis yang memutar pelvis pada sisi benturan
kea rah midline% 3igamentum sacrotuberale dan ligamentum sacrospinale, serta
pembuluhdarah iliaca interna, memendek dan tidak terkena gaya tari% 2ering terjadi
disrupsi pembuluh darah besar%
3% 2hear vertical ,25-
Terjadi pemindahan vertical hemipelvis yang dibarengi dengan cedera vaskuler lokal
yang parah
6% Mekanisme kombinasi ,/M-
Meliputi factor pelvis berkekuatan tinggi yang ditimbulkan oleh kombinasi dua vector
tekanan terpisah
Patofisiologi
Trauma !islokasi
- Posterior ( .arena kecelakaan lalulintas, kaput femur dipaksa keluar ke belakang
asetabulum melalui suatu trauma yang dihantarkan pada diafisis femur dimana sendi
pinggul dalam posisi fleksi atau semi fleksi% 5!% dislokasi disertai fraktur pada pinggir
asetabulum dengan fragmen kecil atau besar%
- (entral ( .aput femur terdorong ke dinding medial asetabulum pada rongga panggul%
&isini kapsul tetap utuh% 1raktur asetabulum terjadi karena dorongan yang kuat dari
lateral atau jatuh dari ketinggian pada satu sisi atau suatu tekanan yang melalui femur
dimana keadaan abduksi% &idapatkan perdarahan dan pembengkakan di daerah tungkai
bagian proksimal tetapi posisi tetap normal% 7yeri tekan pada daerah trokanter% 8erakan
sendi panggul sangat terbatas%
Manifestasi klinis
- Tampak jejas /hematoma pad abdomen bagian ba$ah% 7yeri tekan didaerah suprapubik
ditempat hematoma
- #ada cidera tipe ' (
Tidak syok berat
7yeri bila berusaha jalan
7yeri tekan local tetapi jarang terdapat kerusakan pada viscera pelvis
1oto polos pelvis dapat memperlihatkan fraktur
- #ada cidera tipe * dan / (
2yok berat, sepsis
2angat nyeri dan tidak dapat berdiri, tidak dapat kencing
&arah di meatus eksternus
7yeri tekan dapat bersifat local tapi sering meluas
2alah satu kaki mungkin mengalami anastetik sebagian karena mengalami cidera
saraf skiatika
.erusakan visceral
#erdarahan didalam perut dan retroperitoneal
Diagnosis
- #emeriksaan +adiologis (
+ontgen posisi '#
#emeriksaan rontgen posisi lain yaitu oblik, rotasi interna dan eksterna bila keadaan
umum memungkinkan
- #emeriksaan urologis dan lainnya (
.ateterisasi
0reterogram
2istogram retrograde dan postvoiding
#ielogram intravena
'spirasi diagnostic dengan lavase peritoneal
Tatalaksana
*erdasarkan klasifikasi Tile (
- 1raktur tipe ' ( 9strirahat ditempat tidur dikombinasikan dengan traksi tungkai ba$ah% 6"
: minggu ( penopang
- 1raktur tipe * ( 1raktur tipe open book
;ika celah kurang dari 2,5cm, istirhat ditempat tidur, kain gendongan posterior atau
korset elastis
;ika celah dari 2,5cm, baringkan pasien dengan cara miring dan menekan ala ossis ilii
menggunakan fiksasi luar dengan pen%
- 1raktur tipe close book (
*edrest : minggu tanpa fiksasi, bila ada perbedaan panjang kaki melebihi ,5cm atau
terdapat deformitas pelvis yang nyata maka perlu dilakukan reduksi dengan
menggunakan pen pada .rista iliaka%
- 1raktur tipe / ( +eduksi dengan traksi kerangka yang dikombinasikan fiksator luar,
bedrest ! minggu% .alau redu ksi belum tercapai, maka dilakukan reduksi terbuka dan
ikat dengan satu atau lebih plat kompresu dinamis%
- Metode
Military antishock trousers
#engikat dan sheet pelvis
1iksasi eksternal anterior standar
/"clamp
'ngiografi
*alutan pelvis
+esusitasi cairan
#roduk"produk darah dan rekombinan factor 599 '
Kom#likasi
% .omplikasi segera
Trombosis vena ilio femoral
+obekan kandung kemih
+obekan uretra
Trauma rectum dan vagina
2% Trauma pada saraf
3esi saraf skiatik
3esi pleksus lumbosakralis
3% .omplikasi lanjut
#embentukan tulang heterotrofik
7ekrosis avaskuler
8angguan pergerakan sendi serta osteoarthritis sekunder
Prognosis
:!% mortalitas pada keseluruhan atau sebagai bagian dari fraktur pelvis