Anda di halaman 1dari 30

1

BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella,ST.MT
2
POKOK
BAHASAN
Dalam merancang lapangan terbang yang dilengkapi dengan
fasilitasnya (prasarananya) maka sangat dibutuhkan pengetahuan
sifat pesawat terbang secara umum antara lain :
-Kapasitas penumpang dan barang (weight/berat)
- Ukuran pesawat (size)
- Jenis pesawat
- Konfigurasi roda pendaratan
dan lain sebagainya seperti yang terlihat pada gambar berikut :
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Umum
PENDAHULUAN
3
POKOK
BAHASAN
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Gambar Dimensi Pesawat Terbang
PENDAHULUAN
4
POKOK
BAHASAN
1. Weight (berat)
2. Size (ukuran)
3. Kapasitas
4. Piston Engine Air Craft (mesin penggerak pesawat terbang)
- Turbo Prop : baling-baling dengan tenaga mesin turbin.
- Turbo Jet : penggerak mesin jet (boros)
- Turbo Fan : mesin turbo jet yang dikombinasi dengan kipas
dibelakang atau didepan
Tetapi seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi maka para ahli
mesin pesawat sudah mampu menciptakan mesin pesawat yang
handal (kurang tingkat kebisingan, dan hemat bahan bakar)
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Pengertian dari istilah-istilah / sifat-sifat pesawat
PENDAHULUAN
5
POKOK
BAHASAN
Operating Weight Empty
Berat dasar pesawat termasuk Crew dan peralatan tetapi tidak
termasuk penumpang/barang yang membayar.

Pay Load
Berat semua penumpang dan barang yang membayar (menghasilkan
pendapatan bagi perusahaan)

Zero Fuel Weight
Batasan berat yang spesifik pada tiap jenis pesawat (batasan berat
terhadap struktur pesawat)
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Macam-macam istilah berat pesawat
PENDAHULUAN
6
POKOK
BAHASAN
Maximum Ramp Weight
Berat maksimum yang diisinkan pesawat pada saat bertaxi dari
appron menuju ujung landas pacu sebelum terbang (Take Off)

Maximum Struktural Landing Weight
Berat berdasarkan kemampuan struktural pesawat pada saat
mendarat (landing) khususnya roda pendaratan utama (main gear)
yang harus mampu menyerap gaya yang besar
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Macam-macam istilah berat pesawat
PENDAHULUAN
7
POKOK
BAHASAN
Maximum Struktural Take Off Weight
Berat maksimum pesawat (crew, berat sendiri pesawat, bahan bakar,
dan pay load yang diisinkan) pada saat akan terbang yang harus
mampu dipikul oleh pesawat dimana momen tekuk yang terjadi masih
dalam batas kemampuan material pembentuk pesawat

Tetapi tidak ekonomis merencanakan Roda pendaratan utama (main
gear) berdasarkan berat ini, karena berat pesawat saat terbang akan
berkurang terutama bahan bakar yang dipakai pada saat perjalanan.
Akan tetapi jika pesawat baru lepas landas dan harus kembali akibat
kerusakan, maka pilot harus berputar-putar untuk mengurangi bahan
bakar sampai berat tidak lagi lebih dari Maksimum Landing Weight.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Macam-macam istilah berat pesawat
PENDAHULUAN
8
POKOK
BAHASAN
Bahan bakar perjalanan
Adalah bahan bakar yang diperlukan pesawat untuk
menempuh perjalanan sampai pada lapangan terbang tujuan.

Bahan bakar cadangan
Adalah bahan bakar yang diperlukan menuju lapangan
terbang alternatif, jika di lapangan terbang tujuan utama tidak
dapat mendarat mungkin akibat cuaca buruk atau gangguan
lainnya.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Bahan Bakar Pesawat
PENDAHULUAN
9
POKOK
BAHASAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan :
- Berat pesawat pada saat akan terbang adalah :
Operating Weight Empty + Pay Load + Bahan Bakar
Perjalanan + Bahan Bakar Cadangan (tidak boleh melebihi
Maximum Struktural Take Off Weight).
- Berat pesawat saat mendarat adalah :
Operating Weight Empty + Pay Load + Bahan Bakar
Cadangan (tidak boleh melebihi Maximum Struktural Landing
Weight).
- Dengan jarak tempuh yang semakin jauh maka
bahan bakar perjalanan meningkat dan Pay Load menurun.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Bahan Bakar Pesawat
PENDAHULUAN
10
POKOK
BAHASAN
Jarak tempuh penerbangan sangat ditentukan oleh jenis
pesawat (dari segi kapasitas tangki bahan bakar) dan pay load
(dari segi berat penumpang atau barang yang membayar),
seperti pada kesimpulan sebelumnya.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella,ST.MT
Pay Load dan Range
PENDAHULUAN
11
POKOK
BAHASAN
Beban statik pada roda pendaratan utama (main gear) dan
rode pendaratan depan/hidung pesawat (nose gear) tergantung
pada tipe pesawat dan tempat pusat gravitasi pesawat. Pusat
gravitasi pesawat sangat menentukan keseimbangan pada saat
lepas landas maupun terbang, dimana hal ini dimaksudkan
agar distribusi beban pada main gear dan nose gear tetap
konstan. Beban pada nose gear 5 % dan pada main gear 95 %
(untuk satu main gear), bila ada dua maka masing-masing main
gear memikul 47,5% beban pesawat dan begitu seterusnya
untuk main gear lebih dari dua, begitu pula pembagian beban
pada masing-masing roda.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Berat Statik pada Main Gear dan Nose Gear
PENDAHULUAN
12
POKOK
BAHASAN
Pusaran angin yang dimaksud disini adalah pusaran yang timbul
sepanjang sayap sampai dibelakang sayap pada saat pesawat mulai
mengangkat. Bahaya yang timbul jika pusaran angin masih ada yaitu
pesawat tidak mendapatkan geya angkat pada saat tinggal landas.
Pusaran angin perlu diketahui dalam menentukan jarak untuk
pesawat yang akan terbang selanjutnya.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Pusaran Angin (Wake Turbulance)
PENDAHULUAN
Aturan Pemisahan Lalu Lintas Udara
Penentuan aturan pemisahan lalu lintas udara ini dimaksudkan untuk
memberikan jarak yang cukup untuk pesawat selanjutnya pada saat
Take Off, Flaying, dan landing agar pengaruh Wake Turbulance sudah
tidak ada lagi.
13
POKOK
BAHASAN Kecepatan Awal untuk Mendaki (Initial Climb Out
Speed (V2))
Kecepatan minimum dimana pilot diperkenankan untuk
mendaki setelah pesawat mencapai ketinggian 10,5 m (35 ft)
diatas permukaan landas pacu

Kecepatan Putusan (Decision Speed (V1))
Kecepatan dimana pesawat harus lepas landas, dan jika
pesawat mengalami kerusakan / gangguan sebelum V1 tercapai
maka pilot harus menghentikan pesawat, tetapi jika kerusakan
/ gangguan terjadi setelah V1 terlewati maka pilot harus terus
menerbangkan pesawat.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Pengaruh Kemampuan Pesawat Terhadap Panjang
Landas Pacu Dalam Perencanaan Geometrik Lapangan
Terbang
PENDAHULUAN
14
POKOK
BAHASAN
Kecepatan Rotasi (Rotation Speed (Vr))
Kecepatan pada saat pilot mengangkat hidung pesawat dan
mulai lepas landas.

Kecepatan Angkat (Lift Off Speed (V lof))
Kecepatan dari kemampuan pesawat untuk mulai terangkat
dari landasan

Jarak Lepas Landas (Take Off Distance)
Jarak horisontal yang diperlukan untuk lepas landas dimana
pesawat telah mencapai ketinggian 10,5 m atau 35 ft
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Pengaruh Kemampuan Pesawat Terhadap Panjang
Landas Pacu Dalam Perencanaan Geometrik Lapangan
Terbang
PENDAHULUAN
15
POKOK
BAHASAN
Jarak Untuk Berhenti (Accelerate Stop Distance)
Jarak yang diperlukan untuk berhenti mulai dari titik awal
sampai V1 terlewati.
Perpanjangan Landasan (Stop Way)
Panjang landasan tambahan yang digunakan untuk
berhentinya pesawat jika gagal lepas landas
Daerah / Areal Kosong diujung Landasan (Clearway)
Panjang landasan tambahan yang didalamnya sudah termasuk
stop way yang dipergunakan juga jika pesawat gagal lepas
landas yang panjangnya tidak boleh melebihi panjang take
off run.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Pengaruh Kemampuan Pesawat Terhadap Panjang
Landas Pacu Dalam Perencanaan Geometrik Lapangan
Terbang
PENDAHULUAN
16
POKOK
BAHASAN
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Gambar Take Off Distance
PENDAHULUAN
17
POKOK
BAHASAN
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Gambar Take Off Distance
PENDAHULUAN
18
POKOK
BAHASAN
Disini dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan lokasi untuk
lapangan terbang dapat menguntungkan bila :
1. Relatif bebas dari Halangan/rintangan (Obstacle) pada jalur
penerbangan.
2. Sedekat mungkin ke daerah muka laut, terutama untuk
pesawat yang akan diterbangkan pada berat sekitar maksimum
struktural take off weight, juga tempratur yang tinggi.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Pengaruh Kemampuan Pesawat Terhadap Panjang
Landas Pacu Dalam Perencanaan Geometrik Lapangan
Terbang
PENDAHULUAN
19
POKOK
BAHASAN
Temperatur, angin permukaan, kemiringan landas
pacu, ketinggian lapangan terbang dari permukaan laut dan
kondisi permukaan landasan adalah faktor yang harus
diperhitungkan dalam perencanaan panjang landasan pacu,
walaupun hanya merupakan pendekatan.
Tetapi untuk keseragaman maka International Civil
Aviation Organisation (ICAO) sebagai lembaga yang
berkompeten di dunia penerbangan mengeluarkan suatu
standar baku perhitungan panjang landas pacu yang disebut
Aeroplane Reference Field Length (ARFL), yang adalah landas
pacu minimum yang dibutuhkan untuk lepas landas pada
maximum sertifikated take off weight, elevasi muka laut,
kondisi standar atmosfir, tenpa angin bertiup dan tanpa
kemiringan. Oleh sebab itu setiap jenis pesawat mempunyai
ARFL masing-masing sesuai yang dikeluarkan oleh
pabrikannya.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Lingkungan Lapangan Terbang
PENDAHULUAN
20
POKOK
BAHASAN
Suhu yang tinggi menyebabkan tekanan/kerapatan udara yang
rendah, sehingga menghasilkan daya dorong yang rendah pula,
maka untuk itu diperlukan landasan yang lebih panjang.
Standar suhu menurut ICAO adalah 59
0
F = 15
0
C, dimana
panjang landasan harus dikoreksi terhadap suhu sebesar 1%
untuk setiap kenaikan 1
0
C atau 0,56% setiap naik 1
0
F.
Rumus faktor koreksi suhu :
Ft = 1 + 0,01 (T (15 0,0065 h) ......... Metrik
Ft = 1 + 0,0056 (T (59 0,0036 h) ......... Imperial
T = Suhu Lapangan Terbang.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Suhu (Temprature)
PENDAHULUAN
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
POKOK
BAHASAN
ICAO merekomendasikan , bahwa ARFL bertambah sebesar 7%
setiap kenaikan 300m (1000 ft) dihitung dari ketinggian muka laut.
Rumus Faktor koreksi ketinggian (Fe)
Fe = 1 + 0,07(h/300) ....... Metrik
Fe = 1 + 0,07(h/100) ....... Imperial
h = Ketinggian / Elevasi Lapangan terbang.
BAB 1
SIFAT SIFAT
PESAWAT
Mata kuliah
LAPANGAN TERBANG (655 TS 2)
D.C Maspaitella ST.MT
Ketinggian / Elevasi (Altitude)
PENDAHULUAN
Kemiringan landasan (Runway Gradient)
Kemiringan keatas memerlukan landasan lebih panjang
dibandingkan dengan kemiringan kebawah ataupun datar.
Faktor koreksi kemiringan (Fs) sebesar 10% setiap
kemiringan 1% untuk lepas landas pesawat turbo jet, dan
20% Fs = 1 + 0,1 S (Metrik atau imperial)
S = Kemiringan landas pacu.

Anda mungkin juga menyukai