Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

1. Pengertian
Diagram Fe-C menujukkan besi-karbon sebagai dasar dari bahan yang berupa besi baja. Selain
karbon pada besi dan baja terkandung kira-kira 0,25% Si, 0,3-1,5% Mn dan unsur pengotor lain
seperti P, S, dsb. Karena unsur-unsur ini tidak memberika pengaruh utama kepada diagram fasa,
maka diagram fasa tersebut dapat digunakan tanpa menghiraukan adanya unsur-unsur tersebut.


2. Titik penting pada diagram Fe-C
A : titik cair besi
B : titik pada cairan yang ada hubungannya dengan reaksi peritektik.
H : larutan padat yang ada hubungannya dengan reaksi peritektik. Kelarutan
karbon maksimum adalah 0,10%.
J : titik peritektik. Selama pendinginan austenit pada komposisi J, fasa terbentuk
dari larutan padat pada komposisi H dan cairan pada komposisi B.
N : titik transformasi dari besi menjadi besi , titik transformasi A
4
, dari besi
murni.
C : titik eutektik. Selama pendinginan fasa dengan komposisi E dan sementit pada
komposisi F (6,67% C) terbentuk dari cairan pada komposisi C.
2

E : titik yang menyatakan fasa , ada hubungannya dengan reaksi eutektik.
Kelarutan maksimum dari karbon 2,14%. Paduan dari komposisi ini disebut
baja.
G : titik transformasi dari besi menjadi besi . Titik transformasi A
3
untuk besi.
P : titik yang menyatakan ferrit, fasa , ada hubungannya dengan reaksi eutektoid.
Kelarutan maksimum dari karbon kira-kira 0,02%.
S : titik eutektoid. Selama pendinginan, ferit pada komposisi P dan sementit pada
komposisi K (= F) terbentuk simultan dari austenit pada komposisi S. reaksi
eutektoid ini dinamakan transformasi A
1
, dan fasa eutektoid ini dinamakan
perlite.
GS : garis yang menyatakan hubungan antara temperatur dan komposisi, dimana
Mulai terbentuk ferit dan austenit. Garis ini desebut A
3
.
ES : garis yang menyatakan hubungan antara temperatur dan komposisi, dimana
mulai terbentuk sementit dan austenit. Dinamakan garis A
cm
.
A
2
: titik transformasi magnetik untuk besi atau ferit.
A
0
: titik transformasi magnetik untuk sementit.






3


BAB II
PEMBAHASAN


1. BAJA YANG MENGANDUNG 0,4% C :

Pada suhu *1500~C (Ai) mulai pernadatan yaitu rnulai terbentuknya
I tDendn'tet.t
Pada suhu t1450c (Bi) pemadatan berakhir dan baja padat
seluru hnya.
Struktur wtenit-nya seragam (struktur FCC, karbon dalam keadaan
padat diantara laruatan padat, disebut besi y ).
Antara Bi dan Ci tidak terjadi perubahan struktur.
Pada suhu 820'~ (Ci) (suhu kritis atas) austenit mulai berubah menjadi
fem't (struktur BCC, secara praktis tidak ada tempat untuk karbon
besi a ).
Sementara suhu turun hingga 723'~, karbon semakin meresap pada
austenit yang ada.
Pada suhu -c723OC (Dl) telah benyak austenite berubah menjadi 'I fem't"
sehingga sejurnlah karbon dalam amtenit bisa mencapai 0,83%.
Ketika suhu menjadi sedikit dibawah 723OC (Dl) (suhu kritis bawah)
sisa austenite (mengandung 0,83% C) berubah bentuk "entektoidt
menjadi lapisan-lapisan ferrite (0,83% C) dan cementit (Fe3C,
mengandung 6,9%C). Kornpasisi entektoid ini terdiri dari lapisanlapisan
ferrite dan cementit disebut "pearlitet".
Sampai baja dingin hingga suhu kamar, tidak ada perubahan lagi yang
terjadi pada struktur.
4




2. BAJA MENGANDUNG 0.83% C :

Pada -c 1440'~ (Az) mulai pemadatan
Pada + 1 3 1 0 (~B~z) pemadatan berakhir struktur :A ustenite.
Untuk baja dengan susunan ini suhu kritis atas (C2) dan suhu kritis
bawah (Dz) ; menjadi satu pada 723OC (E) sarnpai pada suhu ini tidak
terjadi perubahan struktur dalam austenite seragam.
Jika suhu turun sedikit dibawah 723O~, austenite berubah bentuk
menjadi lapisan-lapisan antara ferrite (0,03%C) dan cementit (6,9%C)
keseluruhannya membentuk stmkturpearlite, yang tidak akan berubah
pada penurunan suhu hingga suhu karnar.



3. BAJA MENGANDUNG 1,2% C :

Mulai pemadatan pada kira-kira 1 4 0 0 (~A3~).
Dan berakhir pada A 1230'~ (B3), struktur menjadi austenite seragam
yang mengandung 1,2% C dalarn larutan intertisi.
Tidak terjadi perubahan struktur diantara B3 dan C3.
Pada suhu hitis atas kira-kira 900c(c3) mulai terbentuk kristal-kristal
sementit berbentuk jarum. Dalarn ha1 ini, austenite yang masih ada
menjadi berkurang kadar karbonnya, sebab cementit yang kaya karbon
telah mernisah darinya.




5

Contoh beberapa diagram Fe-C :
















6


















7


















8


















9


















10


















11


















12


















13


















14


BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Diagram Fe-C menujukkan besi-karbon sebagai dasar dari bahan yang berupa besi baja. Selain
karbon pada besi dan baja terkandung kira-kira 0,25% Si, 0,3-1,5% Mn dan unsur pengotor lain
seperti P, S, dsb. Jadi kita dapat menentukan perubahan sifat material dengan melihat diagram fe-
c dimana kita melihat Suhu kapan material sifatnya berubah.



B. saran
Untuk membuat makalah yang lebih baik maka saran penulis agar mengantisipasih masalah yang
muncul pada saat pembuatan makalah dan menyelesaikan masalah tersebut secarah cepat dan
tepat.

Anda mungkin juga menyukai