Anda di halaman 1dari 4

Jenis-Jenis Fraud

Ada empat jenis atau kategori fraud yang paling sering menimpa perusahaan-perusahaan (kecil
maupun besar) di seluruh dunia. Tulisan ini memberi panduan mengenai keempat kategori utama
fraud tersebut, bagaimana mereka mempengaruhi perusahaan, dan apa yang bisa dilakukan oleh
perusahaan untuk dapat mencegah sekaligus melindungi diri mereka sendiri dari tindakan fraud.

1. Pencurian Data
Kegiatan pencurian data umumnya dilakukan oleh fraudster dengan memanfaatkan sistem
keamanan jaringan suatu perusahan yang lemah dengan menggunakan suatu software hacking
tertentu.
Secara umum sasaran umum dari fraud ini adalah data yang berhubungan dengan data kartu kredit
nasabah (carding).

2. Penggelapan (Embezzlement)
merupakan kegiatan fraudster sebagai bagian dari sistem,atau pegawai pada suatu perusahaan
itu sendiri yang menyalahgunakan wewenang maupun jabatan untuk memperkaya diri sendiri.
contoh fraud jenis ini adalah pencucian uang/money laundering, memanipulasi laporan keuangan
dan sebagainya.

3. Penipuan Atas Jasa Perbankan Online (Online Banking)
Kebutuhan suatu perusahaan pada sebuah bank sebagai tempat penyimpanan uang, pencairan
modal,transaksi online atau bisa dikatakan bank adalah pemegang semua urusan keuangan pada
suatu perusahaan merupakan sasaran empuk yang dimanfaatkan oleh fraudster.
Fraudster dalam masalah ini umumnya dilakukan oleh orang luar/hacker yang berusaha mencari
lubang keamanan pada sistem atau berusaha melakukan hacking saat terjadi komunikasi antara
perusahaan dengan bank. Selain hacker/orang luar tentunya orang dalam/internal sistem baik
pegawai perusahaan atau pegawai bank yang nakal tentunya bisa juga melakukan hal ini dengan
mudah,mengingat pelaku mengetahui privasi dari sistem itu sendiri.

.4Penipuan/penggelapan Atas Cek
Fraud jenis ini menggunakan cek sebagai sarana penipuan. Keteledoran dalam penyimpan cek
kosong ataupun kurangnya pengawasan dalam persetujuan pengeluaran kas merupakan kesempatan
emas yang digunakan seorang fraudster berkedok pegawai persahaan untuk melakukan aksinya.
Penipuan ini juga dapat dilakukan oleh pegawai bank dengan cara penyalahgunaan tanda tangan
maupun manipulasi data cek. Untuk pelaku orang luar/hacker biasa melakukan fraud jenis ini dengan
memanipulasi cek dari rekening korban, dimana sebelumnya hacker tersebut telah berhasil
mendapatkan data pribadi atau data rekening perbankan dari korban.
Apa itu Fraud? Mengapa Penting Untuk Diketahui?
Sebagai orang accounting, harus tahu apa itu fraud dan jenis-jenis fraud. Mengapa?
Supaya Bisa Melakukan Antisipasi Dini/Mencegah Fraud Dengan mengetahui apa
itu fraud beserta jenis-jenisnya, anda menjadi bisa mengenali dan waspada terhadap
tindakan fraud tertentu, sekaligus bisa memberikan respon yang tepat (misal dengan
memberikan teguran atau melaporkannya kepada pihak manajemen).
Supaya Tidak Terlibat Tindakan Fraud Namanya saja accounting, ya harus
accountable, bisa dipertanggungjawabkan. Jualan kita di akuntansi adalah kepercayaan.
Supaya bisa dipercaya makan segala tindakan kita harus bisa dipertanggungjawabkan.
Akan menjadi tidak lucu, jika seorang staf accounting tanpa sengaja terlibat tindakan
fraud, hanya gara-gara dia tidak tahu apa itu fraud, meskipun di belahan dunia lain, study
menunjukan hal yang ironis (fraud banyak terjadi di bagian accounting).
So, apa itu fraud?
Untuk standard hunteryang menginginkan segala hal (kata-per-kata) berdasarkan standar,
mohon maaf, tidak ada definisi fraud resmi dan standar. Jika diminta mendefinisikan, maka saya
akan mengatakan:
Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga
menguntungkan diri-sendiri/kelompok ATAU merugikan pihak lain (perorangan,
perusahaan atau institusi).
CGMA menyebutkan:
Fraud essentially involves using deception to make a personal gain dishonestly for oneself
and/or create a loss for another.
Bagaimana caranya mengidentifikasi; apakah suau tindakan tergolong fraud atau tidak?
Dari definisi di atas, bisa kita lihat fraud mengandung beberapa unsur, yaitu:
Tindakan yang disengaja
Kecurangan
Keuntung pribadi/kelompok atau kerugian di pihak lain
Misal, untuk teman-teman mahasiswa: Apakah menyontek saat UAS tergolong tindakan fraud?
Untuk menguji, kita lihat apakah unsur-unsur di atas terpenuhi:
Apakah menyontek adalah tindakan yang disengaja? IYA
Apakah menyontek tergolong curang? IYA
Apakah menyontek menguntungkan diri-sendiri/kelompok? IYA
Semua unsur terpenuhi, berarti menyontek saat UAS adalah tindakan fraud. Iya dong, jelas fraud.
Tanpa melihat ukuran dan kerugian yang ditimbulkan, asalkan ketiga unsur itu terpenuhi, maka
suatu tindakan sudah bisa dikategorikan sebagai fraud.
Di dalam perusahaan tindakan fraud bisa macam-macam bentuknya. Berikutnya kita lihat jenis-
jenis fraud

Jenis-jenis Fraud
Seperti sudah saya sampaikan di awal, tulisan ini berfokus pada tindakan fraud di dalam
perusahaan saja (internal fraud).
Oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), internal fraud (tindakan
penyelwengan di dalam perusahaan ata institusi) dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
1. Fraud Terhadap Aset (Asset Misappropriation) Singkatnya, penyalahgunaan aset
perusahaan (institusi), entah itu dicuri atau digunakan untuk keperluan pribaditanpa ijin dari
perusahaan. Seperti kita ketahui, aset perusahaan bisa berbentuk kas (uang tunai) dan non-kas.
Sehingga, asset misappropriation dikelompokan menjadi 2 macam:
Cash Misappropriation Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas (Misalnya:
penggelapan kas, nilep cek dari pelanggan, menahan cek pembayaran untuk vendor)
Non-cash Misappropriation Penyelewengan terhadap aset yang berupa non-kas
(Misalnya: menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi).
2. Fraud Terhadap Laporan Keuangan (Fraudulent Statements) ACFE membagi jenis fraud
ini menjadi 2 macam, yaitu: (a) financial; dan (b) non-financial. Saya lebih suka mengatakan:
segala tindakan yang membuat Laporan Keuangan menjadi tidak seperti yang seharusnya (tidak
mewakili kenyataan), tergolong kelompok fraud terhadap laporan keuangan. Misalnya:
Memalsukan bukti transaksi
Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya,
Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikan atau
menurunkan laba
Menerapkan metode pangakuan aset sedemikian rupa sehingga aset menjadi nampak
lebih besar dibandingkan yang seharusnya.
Menerapkan metode pangakuan liabilitas sedemikian rupa sehingga liabiliats menjadi
nampak lebih kecil dibandingkan yang seharusnya.
3. Korupsi (Corruption) ACFE membagi jenis tindakan korupsi menjadi 2 kelompok, yaitu:
Konflik kepentingan (conflict of interest) Saya mengalami kesulitan mencari kalimat
yang paling tepat untuk mendeskripsikan. Contoh sederhananya begini: Seseorang atau
kelompok orang di dalam perusahaan (biasanya manajemen level) memiliki hubungan
istimewa dengan pihak luar (entah itu orang atau badan usaha). Dikatakan memiliki
hubungan istimewa karena memiliki kepentingan tertentu (misal: punya saham, anggota
keluarga, sahabat dekat, dll). Ketika perusahaan bertransaksi dengan pihak luar ini,
apabila seorang manajer/eksekutif mengambil keputusan tertentu untuk melindungi
kepentingannya itu, sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, maka ini
termasuk tindakan fraud. Kita di Indonesia menyebut ini dengan istilah: kolusi dan
nepotisme.
Menyuap atau Menerima Suap, Imbal-Balik (briberies and excoriation) Suap,
apapun jenisnya dan kepada siapapun, adalah tindakan fraud. Menyupa dan menerima
suap, merupakan tindakan fraud. Tindakan lain yang masuk dalam kelompok fraud ini
adalah: menerima komisi, membocorkan rahasia perusahaan (baik berupa data atau
dokumen) apapun bentuknya, kolusi dalam tender tertentu.
Dari jenis-jenis korupsi di atas saja sudah jelas terlihat, betapa banyaknya macam fraud itu.
Masing-masing jenis fraud bisa terjadi dalam berbagai variasi modus.
Di akhir tulisan nanti saya akan sajikan contoh variasi modus internal fraud yang lumrah
terjadi di perusahaan-perusahaan. Sebagai penutup, saya akan overview fraud dan profesi
fraud examiner di masa depan.
Sebelum ke contoh variasi modus fraud, ada pertanyaan yang menarik untuk dicermati: siapa,
atau lebih tepatnya di bagian mana (di dalam perusahaan) fraud terjadi?

Anda mungkin juga menyukai