Anda di halaman 1dari 9

MODUL AAI Jarak Jauh

Biar liburan bisa tetep AAI-an


















Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-
benarnya taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beriman
(QS. Ali imron : 102)



BIRO ASISTENSI AGAMA ISLAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010





LEMBAR MUTABAAH AMAL HARIAN
PEKAN I LIBURAN
Amalan Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Sholat Wajib
Sholat Rowatib
Sholat Dhuha
Qiyamul Lail
Puasa Sunnah
Infaq

PEKAN II LIBURAN
Amalan Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Sholat Wajib
Sholat Rowatib
Sholat Dhuha
Qiyamul Lail
Puasa Sunnah
Infaq

PEKAN III LIBURAN
Amalan Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Sholat Wajib
Sholat Rowatib
Sholat Dhuha
Qiyamul Lail
Puasa Sunnah
Infaq

PEKAN IV LIBURAN
Amalan Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Sholat Wajib
Sholat Rowatib
Sholat Dhuha
Qiyamul Lail
Puasa Sunnah
Infaq


PEKAN I LIBURAN

BIRRUL WALIDAIN
(Berbuat baik pada orang tua)

WAKTU

..// 2011

TILLAWAH

Qs.Luqman 14-15
Qs.Al Isra 23-24

TAUSYAH
Sepeninggal Sulaiman bin Abdul Malik, khalifah ketujuh Bani Umayyah,
rakyat membaiat Umar bin Abdul Aziz menjadi penerus dinasti yang dibangun
oleh Mua'wiyah bin Abu Sufyan. Sebelum menjadi khalifah, Umar pernah
menjabat Gubernur Madinah. Beliau mempunyai beberapa orang anak, di
antaranya Abdul Malik bin Umar. Dia masih muda tetapi ketaqwaan dan
kezuhudannya selalu menghiasi lembaran hidupnya.
Alkisah, ketika Umar sampai di rumah, sepulang mengurusi jenazah
Sulaiman, datanglah Abdul Malik menghampirinya. Ia bertanya, Wahai amirul
mukminin, gerangan apakah yang membaringkan Anda di siang bolong ini? Umar
bin Abdul Aziz sempat kaget, tatkala putranya memanggilnya dengan Amirul
Mukminin, bukan dengan panggilan ayah. Ini mengisyaratkan putranya ingin
mempertanyakan tanggung jawab ayahnya sebagai pemimpin negara, bukan
tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Aku letih dan butuh istirahat, jawab sang ayah.
Pantaskah Anda beristirahat padahal banyak rakyat yang tertindas?
Wahai anakku, semalam suntuk aku menjaga pamanmu. Nanti, setelah shalat
Zhuhur aku akan mengembalikan hak-hak orang yang teraniaya.
Wahai amirul mukminin, siapakah yang menjamin Anda hidup sampai Zhuhur,
jika Allah mentaqdirkanmu mati sekarang? Mendengar ucapan sang anak, Umar
tambah terperanjat. Beliau memerintahkan anaknya mendekat, maka diciumlah
pemuda itu sambil berkata Segala puji bagi Allah yang telah memberiku seorang
anak yang telah membantuku menegakkan agama. Selanjutnya beliau perintah
juru bicaranya mengumumkan kepada seluruh rakyat. Barang siapa yang merasa
dianiaya, hendaknya mengadukan nasibnya kepada khalifah.
Itulah salah satu cuplikan kehidupan Abdul Malik, seorang pemuda yang
shaleh dan bertanggung jawab. Meskipun Allah memberinya usia relatif singkat,
kurang dari dua puluh tahun, namun hidupnya diwarnai oleh ketaqwaan, ibadah
dan amar ma'ruf nahi mungkar. Dia tidak segan menegur ayahnya saat dilihatnya
lalai dalam menjalankan amanah. Dia tidak sungkan menasihati ayahnya agar
selalu teguh pada hukum Allah dalam setiap gerak serta langkahnya. Dia tahu
semua itu adalah kewajiban yang harus disampaikan dan bentuk implementasi
birul walidain (bakti kepada ibu bapak).
Birul walidain adalah hak setiap orang tua. Dan kami wajibkan manusia
(berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu bapaknya (QS 29:8). Ia tidak hanya
berupa taat, patuh atau turut kepada kehendak orang tua, sebagaimana dipahami
oleh sebagian orang. Namun ia lebih dari itu.
Birul walidain adalah nasihat anak kepada orang tua manakala mereka
sedang meniti jalan dosa. Allah bercerita tentang nabi-Nya Ibrahim AS yang
menasihati ayahnya ketika sang ayah menyembah berhala, Wahai ayahku,
janganlah kamu menyembah syetan. Sesungguhnya syetan itu durhaka kepada
Allah Yang Maha Pemurah. Wahai ayahku, sesungguhnya aku khawatir bahwa
kamu akan ditimpa azab dari Allah,maka kamu menjadi kawan bagi syetan (QS.
19:144-145)
Mungkin masih banyak diantara kita yang orang tuanya masih
terperangkap dalam dosa. Sayangnya banyak pula diantara orang-orang muda yang
bergelut dalam da'wah membiarkan orang tuanya tersesat. Padahal mereka lebih
berhak dida'wahkan ketimbang orang lain.
Birul walidain juga menuntut mu'asyarah bil ma'ruf (bergaul dengan baik)
kepada orang tua. Allah berpesan, Dan bergaullah kepada kedua nya di dunia
dengan baik (QS 31:15). Dalam sejarah dakwah, banyak sekali kita temukan
tokoh-tokoh simpatik yang melegendakan karena baktinya kepada kedua orang
tua. Saad bin Abi Waqqas, sebagai contoh, meskipun ibunya musyrik dan
mengancam mogok makan jika anaknya tidak mau kembali ke agama semula,
beliau tetap menghormati ibunya dan memperlakukannya dengan baik. Bukan
sesuatu yang terpuji, jika seseorang muslim, apalagi da'iyah, yang tidak
menghormati dan menghargai orang tuanya. Hanya karena beda visi dalam
memandang Islam, orang tua divonis kafir atau musyrik.
Banyak sekali contoh kesenjangan yang sebetulnya tidak akan terjadi jika
anak mampu menempatkan permasalahan secara wajar. Sebagai contoh kasus
pernikahan atau walimah. Banyak orang tua tidak setuju pemisahan antara
undangan pria dan wanita. Itu terjadi karena selama ini tradisi yang ada
membenarkan dicampurnya undangan laki-laki dan wanita pada satu ruangan.
Apatah lagi tradisi tersebut dilegalisir oleh sebagian orang yang dianggap berilmu
dan shalih. Kalau saja hubungan sang anak dengan orang tuanya baik, tentunya dia
akan mendapatkan kemudahan dalam menghidupkan salah satu sunah Rasulullah
SAW, tanpa harus timbul konflik berkepanjangan.
Kita yakin semua orang tua menginginkan anak yang shalih dan bakti
seperti Abdul Malik bin Umar. Kita semua tidak pernah mendambakan anak
durhaka. Namun yang menjadi pertanyaan, Apakah kita sudah berbakti kepada
orang tua sehingga mengharap keturunan yang baik? Bukankah ada pepatah,
Bagaimana mungkin bayangan akan lurus jika tongkatnya bengkok? Dan
bagaimana mungkin pula anak akan berbakti jika orang tuanya durhaka. Ingat
pesan Rasulullah saw, Berbaktilah kepada kedua orang tua kalian, niscaya akan
berbakti pula anak-anak kalian (HR. Thabrani).
Sebagai orang yang sedang meniti jalan dakwah, kita dituntut berlaku
bijaksana dalam menghadapi berbagai keganjilan yang ada pada orang tua. Jika
mereka belum mau shalat, menutup aurat, dan belum siap menghidupkan sunah
Rasulullah saw, kewajiban kita hanya mengingatkan mereka dan tidak ada hak
untuk memaksakan kehendak. Kalau saja Sa'ad bin Abi Waqqas, Asma binti Abu
Bakar diperintahkan untuk berbuat baik kepada ibu mereka yang musyrik, apalagi
kita yang mempunyai orang tua yang muslim, tentu mereka lebih berhak untuk
dihormati dan dihargai.
Kemungkaran dan kebatilan yang dilegalisir sekarang ini, adalah hasil dari
upaya musuh-musuh Islam yang prosesnya sudah berjalan lama. Dan untuk
mengembalikannya kepada Al-Haq tentunya butuh waktu lama. Itulah yang
disampaikan Umar bin Abdul Aziz kepada anaknya ketika sang anak bertanya
kenapa kemungkaran yang ada tidak dicegah secepatnya. Kata Umar, Hai anakku,
umat telah melepaskan ikatan Islam sedikit demi sedikit. Jika aku hapuskan dalam
sehari saja, aku khawatir umat akan memberontak dan darah tertumpah. Demi
Allah hancurnya dunia lebih ringan bagiku dari pada tertumpahnya setitik darah
karena diriku . Allahu alam bi showwab.
Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua dan Pahalanya
1. Merupakan amal yang paling utama
Sesungguhnya kebaikan yang paling utama adalah seseorang memelihara
hubungan baik dengan orang tuanya (HR.Muslim).
2. Ridha Allah bergantung pada ridho orang tua
Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a., bahwa rasulullah SAW. Bersabda:
Ridho Allah bergantung pada ridho orang tua dan murka Allah bergantung
pada murka orang tua (HR.Bukhari).
3. Akan diluaskan rizki dan dipanjangkan umur
Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan ingin dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturrohimnya (HR.Bukhari
no.5985)

Bentuk-bentuk Bakti Kepada Orang Tua
1. Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik
2. Berkata pada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut
3. Tawadhu (rendah hati) dan tidak sombong dihadapan orang tua
4. Mendoakan kedua orang tua
5. Mentaati perintah orang tua selam tidak bertentangan dengan syariat dan
aqidah.

Bentuk Bakti Kepada Orang Tua yang Telah Meninggal Dunia
1. Mendoakan kedua orang tua dan memohonkan ampun bagi keduanya.
2. Memohon ampun kepada Allah (taubatan nasuha) bila kita pernah berbuat
durhaka kepada keduanya diwaktu mereka masih hidup.
3. Membayarkan hutang-hutangnya.
4. Melaksanakan wasiatnya sesuai syariat.
5. Menyambung silaturrohiim kepada orang yang keduanya juga pernah
menyambungnya.
6. Menyambung kebiasaan baik orang tua semasa hidup misalnya sholat
berjamaah dimasjid, infaq, shodaqoh dll.

Semoga dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam ini,
Allah SWT senantiasa melimpahkan Ridho-Nya dalam setiap langkah kita.
Amin


PEKAN II LIBURAN

KETIKA IBLIS BERBICARA

WAKTU
..// 2011

TILLAWAH
QS. Al Hijr : 27-44

TAUSYAH
Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW
(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang
sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: Wahai
penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.
Rasulullah bersabda: Tahukah kalian siapa yang memanggil?
Kami menjawab: Allah dan rasulNya yang lebih tahu.
Beliau melanjutkan, Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.
Umar bin Khattab berkata: Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah.
Nabi menahannya: Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah
memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya,
sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia
katakan dan dengarkan dengan baik.
Ibnu Abbas RA berkata:
Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di
janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti
taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin
Rasulullah SAW lalu menjawab: Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk
terlaknat, apa keperluanmu?
Iblis menjawab: Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku,
namun karena terpaksa.
Siapa yang memaksamu?
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil
menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda
manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah,
andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang
ditiup angin.
Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau
tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada
sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.

1. Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: Kalau kau benar jujur, siapakah
manusia yang paling kau benci?
Iblis segera menjawab: Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah
yang paling aku benci.
Siapa selanjutnya?
Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.
lalu siapa lagi?
Orang Aliim dan wara (Loyal)
Lalu siapa lagi?
Orang yang selalu bersuci.
Siapa lagi?
Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda
orang lain.
Apa tanda kesabarannya?
Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain
selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.
Selanjutnya apa?
Orang kaya yang bersyukur.
Apa tanda kesyukurannya?
Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari
tempatnya.
Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?
Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.
Umar bin Khattab?
Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.
Usman bin Affan?
Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.
Ali bin Abi Thalib?
Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku
dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu. (Ali bin Abi
Thalib selau berdzikir terhadapAllahSWT)



2. Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?
Aku merasa panas dingin dan gemetar.
Kenapa?
Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1
derajat.
Jika seorang umatku berpuasa?
Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.
Jika ia berhaji?
Aku seperti orang gila.
Jika ia membaca al-Quran?
Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.
Jika ia bersedekah?
Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.
Mengapa bisa begitu?
Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam
hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya
dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.
Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?
Suara kuda perang di jalan Allah.
Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?
Taubat orang yang bertaubat.
Apa yang dapat membakar hatimu?
Istighfar di waktu siang dan malam.
Apa yang dapat mencoreng wajahmu?
Sedekah yang diam diam.
Apa yang dapat menusuk matamu?
Shalat fajar.
Apa yang dapat memukul kepalamu?
Shalat berjamaah.
Apa yang paling mengganggumu?
Majelis para ulama.
Bagaimana cara makanmu?
Dengan tangan kiri dan jariku.
Dimanakah kau menaungi anak anakmu di musim panas?
Di bawah kuku manusia.

3. Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : Siapa temanmu wahai Iblis?
Pemakan riba.
Siapa sahabatmu?
Pezina.
Siapa teman tidurmu?
Pemabuk.
Siapa tamumu?
Pencuri.
Siapa utusanmu?
Tukang sihir.
Apa yang membuatmu gembira?
Bersumpah dengan cerai.
Siapa kekasihmu?
Orang yang meninggalkan shalat jumaat
Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?
Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.

4. Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : Segala puji bagi Allah yang telah
membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.
Iblis segera menimpali:
Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke
dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang
menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan
menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa
membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba
Allah yang ikhlas.
Siapa orang yang ikhlas menurutmu?
Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas
dan perak, ia bukan orang yang ikhlas.
Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka
pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku
meninggalkannya.
Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu
terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.

5. Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap
anak memiliki 70.000 syaithan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk
mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak anak muda, sebagian
untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta wanita
tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur
pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu
shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang
mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang
melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya
akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di
pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Syaithan juga berkata, keluarkan tanganmu, lalu ia mengeluarkan
tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
Mereka, anak anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi
lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga
mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah
tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat
kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh
seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.

6. Cara Iblis Menggoda
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia
kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar
benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa
walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan
dengan kata kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan
beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak anak zina dan ia masuk
neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap
ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu
masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu,
maka shalat itu dipukulkannya kemukanya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku
biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya lihat kiri dan kananmu,
iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya
serta aku katakan shalatmu tidak sah
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam
shalatnya akan dipukul.Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia
pun shalat seperti ayam yang mematuk beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan
ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat
kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam. Kamu tahu bahwa
melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam
shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke
dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan
iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar
meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, kamu tidak wajib shalat, shalat
hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin
tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat. Ia pun mati dalam
kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya
dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku
mengeluarkan seperenam mereka dari islam?
10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT
Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?
10 macam
Apa saja?
Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak
manusia, Allah mengizinkan.
Allah berfirman, Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan
janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan. (QS Al-Isra :64)
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan
haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang
tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang
berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut
bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan
bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang
yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah berfirman,
Orang -orang boros adalah saudara saudara syaithan. (QS Al-Isra : 27).
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat
manusia sementara mereka tidak bisa melihatku
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam
aliran darah manusia.
Allah menjawab, silahkan, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun,
aku hanya bisa membisikan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan
tersisa seorangpun!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya
rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.
Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut
ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara
semenjak dalam kandungan ibunya.
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT (QS
Hud :118 - 119), juga membaca, Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku
(QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah
kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul,
pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk
mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini
akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.

Masyaallah, sungguh laknat Iblis itu, dia benar-benar memiliki berbagai
cara bahkan ribuan untuk menggoda manusia. Sebagai manusia yang ingin bisa
bahagia di akhirat nantinya, maka kita perlu memahami dan mengerti tentang siapa
itu Iblis. Seperti dalam cerita tadi, seseorang yang telah benar-benar selama 70
tahun saja bisa terkena rayuan Iblis, bagaimana dengan kita??? Yang mungkin
amal yang kita miliki masih belum ada apa-apanya di mata Allah... Untuk itu,
marilah di sisa waktu yang kita yang tak pasti sekarang ini lebih menikmati amal
kita dengan segala daya upaya yang kita miliki agar tak selalu termakan rayuan
Iblis...

PEKAN III LIBURAN

PRIBADI MUSLIM BERPRESTASI

WAKTU

..// 2011

TILLAWAH
QS. Ali Imran : 110

TAUSYAH
Sekiranya kita hendak berbicara tentang Islam dan kemuliaannya, ternyata
tidaklah cukup hanya berbicara mengenai ibadah ritual belaka. Tidaklah cukup
hanya berbicara seputar shaum, shalat, zakat, dan haji. Begitupun jikalau kita
berbicara tentang peninggalan Rasulullah SAW, maka tidak cukup hanya
mengingat indahnya senyum beliau, tidak hanya sekedar mengenang keramah-
tamahan dan kelemah-lembutan tutur katanya, tetapi harus kita lengkapi pula
dengan bentuk pribadi lain dari Rasulullah, yaitu : beliau adalah orang yang sangat
menyukai dan mencintai prestasi!
Hampir setiap perbuatan yang dilakukan Rasulullah SAW selalu terjaga
mutunya. Begitu mempesona kualitasnya. Shalat beliau adalah shalat yang
bermutu tinggi, shalat yang prestatif, khusyuk namanya. Amal-amal beliau
merupakan amal-amal yang terpelihara kualitasnya, bermutu tinggi, ikhlas
namanya. Demikian juga keberaniannya, tafakurnya, dan aneka kiprah hidup
keseharian lainnya. Seluruhnya senantiasa dijaga untuk suatu mutu yang tertinggi.
Ya, beliau adalah pribadi yang sangat menjaga prestasi dan
mempertahankan kualitas terbaik dari apa yang sanggup dilakukannya. Tidak
heran kalau Allah Azza wa Jalla menegaskan, "Sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang
mengharap rahmat Allah ..." (QS. Al Ahzab [33] : 21)
Kalau ada yang bertanya, mengapa sekarang umat Islam belum
ditakdirkan unggul dalam kaitan kedudukannya sebagai khalifah di muka bumi
ini? Seandainya kita mau jujur dan sudi merenung, mungkin ada hal yang
tertinggal di dalam menyuritauladani pribadi Nabi SAW. Yakni, kita belum
terbiasa dengan kata prestasi. Kita masih terasa asing dengan kata kualitas. Dan
kita pun kerapkali terperangah manakala mendengar kata unggul. Padahal, itu
merupakan bagian yang sangat penting dari peninggalan Rasulullah SAW yang
diwariskan untuk umatnya hingga akhir zaman.
Akibat tidak terbiasa dengan istilah-istilah tersebut, kita pun jadinya tidak
lagi merasa bersalah andaikata tidak tergolong menjadi orang yang berprestasi.
Kita tidak merasa kecewa ketika tidak bisa memberikan yang terbaik dari apa yang
bisa kita lakukan. Lihat saja shalat dan shaum kita, yang merupakan amalan yang
paling pokok dalam menjalankan syariat Islam. Kita jarang merasa kecewa
andaikata shalat kita tidak khusyuk. Kita jarang merasa kecewa manakala bacaan
kita kurang indah dan mengena. Kita pun jarang kecewa sekiranya shaum
Ramadhan kita berlalu tanpa kita evaluasi mutunya.
Kita memang banyak melakukan hal-hal yang ada dalam aturan agama
tetapi kadang-kadang tidak tergerak untuk meningkatkan mutunya atau minimal
kecewa dengan mutu yang tidak baik. Tentu saja tidak semua dari kita yang
memiliki kebiasaan kurang baik semacam ini. Akan tetapi, kalau berani jujur,
mungkin kita termasuk salah satu diantara yang jarang mementingkan kualitas.
Padahal, adalah sudah merupakan sunnatullah bahwa yang mendapatkan predikat
terbaik hanyalah orang-orang yang paling berkualitas dalam sisi dan segi apa yang
Allah takdirkan ada dalam episode kehidupan dunia ini. Baik dalam urusan
duniawi maupun ukhrawi, Allah Azza wa Jalla selalu mementingkan penilaian
terbaik dari mutu yang bisa dilakukan.
Misalnya saja shalat, "Qadaflahal muminuun. Alladziina hum fii
shalaatihim" (QS. Al Muminuun [23] : 1-2). Amat sangat berbahagia serta
beruntung bagi orang yang khusyuk dalam shalatnya. Artinya, shalat yang
terpelihara mutunya, yang dilakukan oleh orang yang benar-benar menjaga
kualitas shalatnya. Sebaliknya, "Fawailullilmushalliin. Alladziina human
shalatihim saahuun" (QS. Al Maauun [107] : 4-5). Kecelakaanlah bagi orang-
orang yang lalai dalam shalatnya!
Amal baru diterima kalau benar-benar bermutu tinggi ikhlasnya. Allah
Azza wa Jalla berfirman, "Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat serta menunaikan zakat,
dan yang demikian itulah agama yang lurus" (QS. Al Bayyinah [98] : 5). Allah pun
tidak memerintahkan kita, kecuali menyempurnakan amal-amal ini semata-mata
karena Allah. Ada riya sedikit saja, pahala amalan kita pun tidak akan diterima
oleh Allah Azza wa Jalla. Ini dalam urusan ukhrawi.
Demikian juga dalam urusan duniawi produk-produk yang unggul selalu
lebih mendapat tempat di masyarakat. Lebih mendapatkan kedudukan dan
penghargaan sesuai dengan tingkat keunggulannya. Para pemuda yang unggul juga
bisa bermamfaat lebih banyak daripada orang-orang yang tidak memelihara dan
meningkatkan mutu keunggulannya. Pendek kata, siapapun yang ingin memahami
Islam secara lebih cocok dengan apa-apa yang telah dicontohkan Rasul, maka
bagian yang harus menjadi pedoman hidup adalah bahwa kita harus tetap tergolong
menjadi orang yang menikmati perbuatan dan karya terbaik, yang paling
berkulitas. Prestasi dan keunggulan adalah bagian yang harus menjadi lekat
menyatu dalam perilaku kita sehari-hari.
Kita harus menikmati karya terbaik kita, ibadah terbaik kita, serta amalan
terbaik yang harus kita tingkatkan. Tubuh memberikan karya terbaik sesuai dengan
syariat dunia sementara hati memberikan keikhlasan terbaik sesuai dengan syariat
agama. Insya Allah, di dunia kita akan memperoleh tempat terbaik dan di akhirat
pun mudah-mudahan mendapatkan tempat dan balasan terbaik pula.
Tubuh seratus persen bersimbah peluh berkuah keringat dalam
memberikan upaya terbaik, otak seratus persen digunakan untuk mengatur strategi
yang paling jitu dan paling mutakhir, dan hati pun seratus persen memberikan
tawakal serta ikhlas terbaik, maka kita pun akan puas menjalani hidup yang singkat
ini dengan perbuatan yang Insya Allah tertinggi dan bermutu. Inilah justru yang
dikhendaki oleh Al Islam, yang telah dicontohkan Rasulullah SAW yang mulia,
para sahabatnya yang terhormat, dan orang-orang shaleh sesudahnya.
Oleh sebab itu, bangkitlah dan jangan ditunda-tunda lagi untuk menjadi
seorang pribadi muslim yang berprestasi, yang unggul dalam potensi yang telah
dianugerahkan Allah SWT kepada setiap diri hamba-hambanya. Kitalah
sebenarnya yang paling berhak menjadi manusia terbaik, yang mampu
menggenggam dunia ini, daripada mereka yang ingkar, tidak mengakui bahwa
segala potensi dan kesuksesan itu adalah anugerah dan karunia Allah SWT, Zat
Maha Pencipta dan Maha Penguasa atas jagat raya alam semesta dan segala isinya
ini!
Ingat, wahai hamba-hamba Allah, "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh yang maruf dan mencegah yang munkar dan beriman
kepada Allah ... (QS.Ali Imron :110).

PEKAN IV LIBURAN

AGAR ESOK TAK LAGI KELAM

WAKTU

..// 2011

TILLAWAH
QS. Ar Rad: 11

TAUSYAH
Memang tak mudah menata masa depan. Seperti juga tidak gampang menyikapi
masa lalu. Segalanya perlu keseriusan. Harus ada kehendak yang kokoh, kemauan yang
bertenaga, untuk bertindak dan bersikap sebijak mungkin.
Langkah berikut insya Allah bisa sedikit kerangka bagaimana seharusnya kita
menyambung kebaikan masa lalu dengan kebaikan masa depan. Atau menghapus
keburukan hari kemarin dengan kebaikan kebaikan hari ini dan juga hari kemudian:
YAKINI SEGALA SESUATU TERJADI ATAS IZIN ALLAH SWT
Hidup ini pemberian. Bahkan segala yang melengkapi dan menopangnya juga pemberian.
Allah sajalah yang Maha Pencipta. Apa yang kita terima dari beragam warna hidup ini,
adalah tanda-tanda kekuasan Allah semata. Tugas kita hanya berusaha sebaik mungkin.
Berusahalah mengejar apa-apa yang bermanfaat untuk dirimu. Janganlah engkau bersikap
lemah. Bila engkau ditimpa sesuatu, janganlah engkau berkata seandainya aku berbuat
begini atau begitu, tetapi katakan segalanya adalah telah Allah tentukan. Apa yang Ia
kehendaki pasti Ia lakukan. Karena sesungguhnya kata-kata seandainya itu bisa membuka
pintu syetan. (HR Ibnu Majah)
PERBANYAK ISTIHGFAR
Seluruh hidup kita mestinya kita hiasi dengan istighfar. Terlalu sedikit karya dan amal yang
telah kita kumpulkan. Tidak ada hari lewat, kecuali pasti celah-celah keburukan. Bilapun kita
telah merasa berbuat banyak kebaikan, tetap saja kita harus memohon ampunan.
Setidaknya untuk perasaan telah berbuat banyak kebaikan itu sendiri. Istighfar juga
bermanfaat sebagai pencerah hati sehingga bisa melangkah ke depan lebih baik.
Maka Aku katakan kepada mereka, mohonlah ampun kepada Tuhan kalian, Sesungguhnya
Dia Maha Pengampun (QS Nuh : 10)
MANFAATKAN KESEMPATAN SEKECIL APAPUN UNTUK BERBUAT BAIK
Sekecil apapun kesempatan untuk berbuat baik harus kita lakukan. Melakukan hal-hal yang
bermanfaat dan membuang jauh apa yang tidak berguna. Selagi umur masih ada, selagi
waktu masih tersedia. Seringkali kesempatan tidak datang untuk yang kedua kali. Kita harus
ingat sebesar apa yang telah kita kumpulkan di dunia, sebesar itu pula apa yang akan kita
bawa ke hadapan Allah SWT.
BUATLAH RENCANA YANG BAIK
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan berrtakwalah
kepada Allah. Sesunguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al
Hasyr : 18)
SELALU BERDOA KEPADA ALLAH
Doa adalah kekuatan, bahkan intinya. Usaha dan ikhtiar kita takada artinya tanpa doa.
Doa merupakan sandaran bagi tegak berdirinya kita. Bagi lempeng lurus langkah kita. Doa
juga merupakan penyambung harapan-harapan kita kepada Allah SWT, sampai akhir hayat
kita. Yang tidak pernah berdoa kepada Allah berarti tidak pernah berharap kepada-Nya.
Dan yang tidak pernah berharap kepada-Nya, Allah pun tidak berharap kepada orang itu.
Takut dosa dan senntiasa berharap kepada Allah sesungguhnya inti dari segala dasar
kehidupan. Dengan takut dosa kita akan mendekat kepada Allah. Dengan berharap kepada
Allah kita pun akan mendekat kepada-Nya.
Kini, tinggal bagaimana kita berjuang secara sungguh-sunguh. Untuk menatap hari
esok yang lebih menjanjikan. Sebagian dari warna masa depan itu, kembali kepada pilihan-
pilihan kita hari ini.
(dikutip dari majalah Tarbawi edisi 36 th. 3)

Anda mungkin juga menyukai