11
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Makroskopis
Warna yellow
Kejernihan sl.cloudy
Kimia urin
Berat jenis 1,005 1,015-1,025
pH 5,5 4,5-8,0
Leukosit 5100 /l Negatif
Nitrit negatif Negatif
Protein negatif mg/dl Negatif
Glukosa 1000 mg/dl Normal
Keton negatif mg/dl Negatif
Urobilinogen normal mg/dl Normal
Bilirubin negatif mg/dl Negatif
Mikroskopis
Eritrosit 13,5 /l Negatif
Leukosit 210,7 /l 0-7,4
Epitel squamous 0-1 /LPB negatif
Epitel transisional - /LPB Negatif
Epitel bulat - /LPB Negatif
Silinder 0 /uL 0,00-0,47
Hyline 0 /LPK 0-3
Granulated - /LPK Negatif
Lekosit - /LPK Negatif
Bakteri 6767,7 /uL 0,0-2150.0
Yeast like cell 0 /l 0
D. Analisa Gas Darah
E. USG abdomen
Vesica urinaria penuh terisi cairan, permukaan rata, dinding tidak menebal,
sludge (-), batu (+). Organ abdomen yang lain dalam batas normal
IV. RESUME
Pasien datang ke RSUD Dr.Moewardi dengan keluhan benjolan di leher 6
minggu sebelum masuk rumah sakit. Benjolan berada di leher bagian tengah, depan.
Benjolan awalnya sebesar biji jagung, kemudian semakin membesar sampai
seukuran kira-kira sebesar bola kelereng. Benjolan teraba kenyal, tidak nyeri saat
12
ditekan, dan masih bisa digerakkan dari jaringan sekitarnya. Perabaan dan warna
benjolan masih sama dengan sekitarnya. Pasien masih dapat menelan dan bernafas.
Suara penderita juga tidak terganggu, tidak sengau ataupun serak. Riwayat berdebar
- debar, mendadak capek, lebih suka dengan udara dingin, tangan bergerak dan
mudah berkeringat juga dirasakan pasien. Nafsu makan juga meningkat namun berat
badan turun 2 kg dalam seminggu. Pasien sudah banyak minum tapi mudah merasa
haus. Pasien tidak merasakan sesak nafas ataupun nyeri dada. Pasien juga
mengeluhkan mual dan muntah hilang timbul. Mual dirasakan bertambah bila tidak
makan dan berkurang dengan pemberian makanan dan obat maag yang dibeli di
warung. Muntah sebanyak 5-7 x/hari, masing- masing sebanyak 2-3 sendok makan
berisi cairan, makanan yang dimakan, darah (-). Pasien juga merasakan nyeri ulu
hati, nyeri tidak tembus ke belakang, dan tidak menjalar ke lengan. 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan perut bawah membesar dan nyeri
apabila ditekan. BAK 6-7 x/hari sebanyak gelas belimbing warna kurang jernih,
darah (-), lendir (-), nyeri BAK (+). BAB 1-2 x/hari berwarna kuning kecoklatan,
darah (-), lendir (-), nyeri (-).
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80, nadi 80x/menit,
respirasi 22x/menit, suhu 36,7
0
C, dan IMT 17,78 kg/m
2
. Mata exophtalmus (+),
mrbious sign (+), pembesaran tiroid 2x2x2 cm, mobile, permukaan licin, konsistensi
kenyal dan tidak nyeri tekan, tangan mudah berkeringat dan tremor. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan epigastrium (+) dan perut distended di
regio suprapubik.
Hasil laboratorium darah sebelum vesicolithotomy didapatkan penurunan
eritrosit, natrium, chlorida serta peningkatan kalium, ureum, gula darah, dan
HbA
1
C. Setelah vesicolithotomy didapatkan penurunan hb, hematokrit, dan
eritrosit.
Hasil pemeriksaan serologi didapatkan penurunan TSH dan peningkatan FT4.
Hasil kimia urin didapatkan penurunan berat jenis, peningkatan pH, glukosa,
eritrosit, leukosit, epitel, dan bakteri.
Hasil USG abdomen terlihat vesica urinaria terisi penuh cairan dan tampak
batu buli.
13
V. DAFTAR ABNORMALITAS
Anamnesis
1. Benjolan di leher
2. Tangan berkeringat dan tremor
3. Mendadak capek
4. Berdebar- debar
5. Lebih suka udara dingin
6. Mual dan muntah
7. Nyeri ulu hati
8. Nafsu makan meningkat namun berat badan turun
9. Banyak minum tapi mudah merasa haus
10. Sering BAK 6-7 x/hari
11. BAK kurang jernih
12. Nyeri BAK
Pemeriksaan fisik
13. Exoptalmus (+/+)
14. Morbious sign (+)
15. Pembesaran tyroid
16. Nyeri tekan epigastrium (+)
17. Tangan tremor (+)
18. Nyeri tekan regio suprapubik (+)
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi rutin
19. Hb 9,3 g/dl
20. AE 3,97.10
6
/L
21. GDP 520 mg/dl
22. GD2JPP 339 mg/dl
23. HbA
1
C 16,8 %
Elektrolit
24. Na 124 mmol/L
25. K 5,8 mmol/L
26. Cl 91 mmol/L
14
27. Ureum 66 mmol/L
Serologi
28. TSH <0.05
29. FT4 36,91 pmol/L
Laboratorium Urin
30. Bakteri (+++)
31. Glukosa 1000 mg/dl
32. Eritrosit 13,5/L
33. Leukosit 210,7/L
34. Epitel 1/LBP
USG abdomen
35. Vesica urinaria terisi penuh cairan
36. Tampak batu batu buli
VI. ANALISIS DAN SINTESIS
a. Abnormalitas 1, 2, 3, 4, 5, 8, 13, 14, 15,17, 28, 29
klinis hipertiroid
b. Abnormalitas 8, 9, 10, 21, 22, 23, 31
klinis DM tipe 2
c. Abnormalitas 11, 12, 34, 35
vesicolithiasis
d. Abnormalitas 12, 18, 28, 30, 33
klinis ISK
e. Abnormallitas 6, 7
dispepsia ulcer like type
f. Abnormalitas 24
hiponatremia
g. Abnormalitas 25
hiperkalemia ringan
h. Abnormalitas 19,20
anemia normokromik normositik
15
VII. PROBLEM
a. Struma Diffusa toksik/Grave disease
b. DM tipe 2 non obese
c. Vesicolithiasis
d. Klinis ISK
e. Dyspepsia ulcer
f. Hiponatremia
g. Hiperkalemia ringan
h. Anemia normokromik normositik
VIII. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Problem 1. Struma Diffusa toksik/Grave disease
Ass : benjolan di leher ukuran 2x2x2 cm, skor 23
IpDx : FT
4
, TSH, USG tyroid
IpTx : - PTU 3x100 mg
IpMx : skor Wayne, BW / hari
IpEx : Penjelasan pasien tentang kondisi dan komplikasinya
Problem 2. DM tipe 2 non obese
Ass : gula darah sewaktu 354 mg/dl, sering BAK, nafsu makan meningkat,
banyak minum tapi sering haus
IPDx : GDP / 2 jpp, HbA
1
C, profil lipid
IPTx : - Diet DM 1700 kcal
- SP insulin 50 ml dalam 50 cc NaCl 0,9 %
kec 5 cc/jam sampai dengan GDS < 200 mg/dl
- Bolus GDS < 200 mg/dl diturunkan dengan sliding scale
Jam GDS (mg/dl) Kecepatan (cc/jam)
1 350 5
2 300-349 4
3 250-299 3
4 200-249 2
5 150-199 1
6 110-149 1/2
7 0-110 stop
16
IPMx : GDS/ jam
IPEx : Penjelasan kepada pasien tentang kondisi dan komplikasinya.
Problem 3. Vesicolithiasis
Ass : BAK kurang jernih, nyeri BAK (+), tampak batu buli
IpDx : konsul bedah urologi, BNO
IpTx : vesicolithotomy
IpMx : -
IpEx : Penjelasan pasien tentang kondisi dan komplikasinya
Problem 4. Klinis ISK
Ass : nyeri BAK (+), bakteri urin (+++), leukosit darah 210,7/L
DD : ISK atas
ISK bawah
IpDx : kultur urin
IpTx : - Injeksi Ceftriaxone 2 gr/24 jam
IpMx : cek ulang urin rutin 5 hari setelah penggunaan antibiotik
IpEx : Penjelasan pasien tentang kondisi dan komplikasinya
Problem 5. Dyspepsia ulcer
Ass : nyeri ulu hati (+), mual muntah, riwayat sakit maag 1 tahun
DD : - Gastritis
- Ulcus peptikum
IPDx : endoskopi
IPTx : - Bed rest tidak total
- O
2
3 lpm
- inj. Ranitidin 50 mg/24 jam
- inj. Metoclorpramid 1 amp/lt
- antasida 3xCI
IPMx : monitor nyeri ulu hati
IPEx : Penjelasan kepada pasien tentang kondisi dan komplikasinya.
17
Problem 6. Hiponatremia
Ass : Na 124 mmol/L
IpDx : -
IpTx : - Infus Nacl 3 % 16 tpm
IpMx : Natrium post koreksi
IpEx : Penjelasan kepada pasien tentang kondisi dan komplikasinya.
Problem 7. Hiperkalemia ringan
Ass : K 5,8 mmol/L
IpDx : Kalium urin
IpTx : Kalitake 3 x 1
IpMx : Kalium post koreksi
IpEx : Penjelasan kepada pasien tentang kondisi dan komplikasinya.
Problem 8. Anemia normokromik normositik
Ass : Hb 9,3 g/dl, AE 3,97.10
6
/L
DD: e/c penyakit kronis
perdarahan
Anemia defisiensi Fe
IPDx : SI, TIBC, feritin, retikulosit
IPTx : - Asam folat 3x200 mg
IPMx : -
IPEx : Penjelasan kepada pasien tentang kondisi dan komplikasinya.