Anda di halaman 1dari 4

Keanekaragaman Hayati

Tingkat Keanekaragaman hayati :


1. Keanekaragaman hayati tingkat gen.
Keanekaragaman tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya variasi susunan
perangkat gen dalam suatu species. Misalnya
variasi mangga, ada mangga harumanis, golek
dan gedong. Sedangkan pada anjing, ada
anjing bulldog, anjing herder dan anjing
pudel.
2. Keanekaragaman hayati tingkat jenis
(species). Keanekaragaman hayati tingkat ini
ditunjukkan dengan adanya variasi jenis
mahkluk hidup yang berbeda antara species
yang satu dengan yang lain dalam famili yang
sama. Misalnya pada Famili Papilionaceae
terdiri dari kacang hijau (Phaseolus radiatus),
buncis (Phaseolus vulgaris) dan ercis (Pisum
sativum).
3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.
Keanekaragaman tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya varisasi dari
ekosistem di biosfer. Misalnya ekosistem
padang rumput dengan ekosistem gurun,
masing masing memiliki cirri lingkungan
abiotik dan biotic yang khas untuk ekosistem
tersebut.
Klasifikasi mahkluk hidup :
1. Sistem alamiah dasar klasifikasinya
adalah kekerabatan persamaan dilihat secara
morfologis
2. Sistem buatan / Artifisial dasar
klasifikasinya adalah persamaan morfologis
yang mudah dilihat dan merupakan karakter
buatan manusia serta pengaruhnya terhadap
manusia.
3. Sistem filogenik dasar klasifikasinya
adalah sejarah asal-usul mahkluk hidup
Tingkat Taksonomi : Kingdom Filum Kelas
Ordo Famili Genus Species
Tata nama mahkluk hidup
Kata depan : Nama marga (genus) misalnya
Citrus
Kata belakang : Nama petunjuk species
(species ephitet) misalnya Maxima
Sistem Binomial Nomenclature dipopulerkn
oleh Carolus Linnaeus.
Virus
Ciri-ciri virus :
1. Bukan sel, virus yang sudah matang
bagian-bagiannya disebuk Virion
2. Ukurannya 2-20 milimikrom, hanya
bisa dilihat oleh mikroskop electron
yang lolos bakteri filter
3. Tubuhnya terdiri dari selubuh protein
(Kapsid) yang tersusun dari molekul
protein di bagian luar (kapsomer) dan
asam nukleat (DNA atau RNA) di
bagian dalamnya.
4. Virus dapat dikirstalkan dan hanya
dapat bereplikasi pada organisme yang
hidup. Bahan yang diperlukan untuk
membentuk bagian tubuh virus baru
berasal dari sitoplasma yang diinfeksi.


Cara pencegahan virus adalah dengan
penyuntikan vaksinasi.
Yang pertama ditemukan oleh Edward
Jenner (1789) untuk cacar.
Kemudian oleh Jonas Salk (1952) untuk
polio.
Manusia memiliki anti virus bernama
Interferon tapi kecepatan replikasinya kalah
dengan replikasi virus.
Virus dapat menguntungkan manusia
sebagai vektor dalam rekayasa genetik.
Protista
Protista yang menyerupai Jamur
Jamur air (Oomycota)
Terdiri atas hifa tidak bersekat, bercabang-
cabang dan banyak inti.
Reproduksi :
Vegetatif : Yang hidup di air dengan
zoospora, yang di darat dengan sporangium
dan konidia
Generatif : Bersatunya gamet jantan dan
betina membentuk oospora dan jadi individu
baru
Contoh :
Saprolegnia sp - Hidup saprofit pada
bangkai ikan, serangga darat dan air
Phytophora infestans Penyebab penyakit
busuk pada kentang
2. Jamur lendir (Myxomycota) :
Jamur paling sederhana yang memiliki 2
fase hidup,
1. fase vegetatif, yang bergerak seperti amuba
2. fase tubuh buah. Bereproduksi dengan spora
kembar yang disebut Myxoflagelata.
Protista yang menyerupai Tumbuhan
(Algae)
Ciri-ciri umum :
1. Belum memiliki akar, batang dan daun yang
sebenarnya (Divisio Thallophyta)
2. Sebagian besar uniseluler (Fitoplankton) ada
juga yang multiseluler seperti Bentos atau
Perifiton
3. Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof
4. Memiliki pigmen beragam sesuai jenisnya
5. Habitat di tempat lembab atau berair, epifit
6. Bereproduksi secara vegetatif dan generatif.
Kelas Pigmen
Reproduksi
Contoh
Vegetatif
Gene
ratif
Chlorophyta
Klorofil
Hijau
Fragment
asi
Konj
ugasi
Chamydom
onas sp.
Chorella
sp.
Euglena sp.
Chrysophyta
Karoten
Emas
Fragment
asi
Ooga
mi
Navicula
sp.
Phaeophyta
Fikosanti
n
Coklat
Fragment
asi
Ooga
mi
Turbinaria
australis
Sargassum
siliquosum
Fucus
vesiculosus
Rhodophyta
Fikoeritin
Merah
Membent
uk spora
Pele
bura
n sel
game
t
Eucheuma
spinosum
Gracillaria
sp.
Protista yang menyerupai Hewan
(Protozoa)
Ciri-ciri umum :
1. Sistem respirasi : Difusi melalui seluruh
permukaan tubuh, Uniseluler
2. Sistem peredaran : Disfusi (Amoeba),
Vakuola kontraktil (Paramecium)
3. Reproduksi seksual (generatif), dan aseksual
(vegetatif)
4. Habitatnya di tempat basah dan berair,
apabila tidak menguntungkan, maka akan
membentuk membran tebal dan kuat
bernama Kista.
4 kelas Protozoa :
1. Rhizopoda (Sarcodina) alat geraknya
berupa pseudopodia (kaki semu)
Amoeba proteus memiliki 2 jenis vakuola
(vakuola makanan dan vakuola kontraktil)
Entamoeba histolytica menyebabkan
disentri amuba
Entamoeba gingivalis menyebabkan
gingivitis
Foraminifera sp. penunjuk keberadaan
minyak bumi (tanah Globigerina)
Radiola sp. sebagai bahan penggosok
2. Flagellata (Mastigophora) alat geraknya
berupa flagel (bulu cambuk)
1. Golongan Phytoflagellata
Euglena viridis peralihat antara protozoa
dan ganggang
Volvox globator peralihan antara protozoa
dan ganggang
Nocticulla miliaris mengeluarkan cahaya
bila terkena rangsangan mekanik2
2. Golongan Zooflagellata
Trypanosoma gambiense penyebab
penyakit tidur, vektornya lalat Tsetse sungai
Trypanosoma rhodesiense penyebab
penyakit tidur, vektornya lalat Tsetse semak
Trypanosoma cruzi penyakit chagas
Trypanosoma evansi penyakit surra pada
sapi
Leishmania donovani penyakit kalaazar
Trichomonas vaginalis penyakit keputihan
3. Ciliata (Ciliophora) alat geraknya berupa
silia (rambut getar)
Paramecium caudatum memiliki dua
vakuola (makanan dan kontraktil) sebagai
osmoregulator. Memiliki dua jenis inti yaitu
Makronukleus dan Mikronukleus (inti
reproduktif). Cara reproduksi dengan cara
Konjugasi.
Balantidium coli menyebabkan diare
Stentor berbentuk terompet, hidup dengan
menempel pada suatu tempat
Vorticella berbentuk seperti lonceng
4. Sporozoa tidak memiliki alat gerak,
bergerak dengan berguling-guling
Plasmodium falciparum menyebabkan
malaria tropika, sporulasi setiap hari
Plasmodium vivax menyebabkan malaria
tertiana, sporulasi setiap hari ke-3
Plasmodium malariae menyebabkan
malaria kuartana, sporulasi setiap hari ke-4
Plasmodium ovale menyebabkan malaria
ovale
Plasmodium mengalami metagenesis, yaitu
1. reproduksi generatif ( sporogoni) terjadi di
dalam tubuh nyamuk Anopheles sp.
2. reproduksi vegetatif (skizogoni) terjadi di
dalam tubuh manusia
Daur hidupnya sebagai berikut : Sporozoit-
Masuk tubuh di dalam hati - Tropozoit
(pada manusia) - Merozoit (pada manusia,
memakan eritrosit) - Eritrosit pecah
(Sporulasi) - Gametosit - Terhisap lagi oleh
nyamuk - Zigot - Ookinet - Oosit -
Sporozoit.
MONERA
Peranan Monera
1. Peranan Bakteri dalam kehidupan
Sebagai Dekomposer mengurai mahkluk
yang sudah mati
Penghasil Antibiotik bakteri dari golongan
Actinomycetes menghasilkan banyak
antibiotik, misalnya
Streptomisin dari Streptomyces griseus,
Kloramfenikol dan Kloromisin dari
Streptomyces venezuelae,
Aureomisin dari Streptomuces aureofacien,
serta masih banyak yang lainnya.
Penghasil Bahan Pangan asam cuka dari
Acetobacter aceti, yoghurt dari
Lactobacillus bulgaricus, dan Nata de Coco
dari Acetobacter xylinum.
Pengikat N
2
di Udara Bakteri mengikat
nitrogen dan hidup di tanah menyebabkan
kadar kesuburan tanah meningkat.
Bersifat Patogen beberapa bakteri bersifat
parasit dan merugikan serta menimbulkan
penyakit pada organisme lain.
2. Peranan Ganggang Biru dalam kehidupan
Pertanian : menyuburkan lahan pertanian
karena mengikat nitrogen dari udara
Perikanan : Menjadi makanan utama bagi
ikan sebagai Fitoplankton
Pangan : Diolah menjadi makanan
kesehatan karena kandungan protein yang
tinggi
Peranan Fungi
1. Sacharomyces cereviceae sebagai ragi
dalam pembuatan roti, alkohol dan bir
2. Rhizopus oligosporus jamur tempe
3. Neurospora sitophila dan Neurospora
crassa jamur oncom
4. Penicilliumnotatumdan Penicillium
chrysogenum penghasil antibiotika
penisilin
5. Penicilliumcamemberti dan Penicilium
roqueforti pengharum keju
6. Aspergillus oryzae membuat sake dan
kecap
7. Aspergillus wentii membuat kecap
8. Trichoderma reesei enzim selulase yang
digunakan untuk produksi protein tunggal
9. Volvariella volvacea jamur merang, dapat
dimakan
10. Auricularia polytricha jamur kuping,
dapat dimakan
11. Pleurotus sp. jamur tiram
12. Penyerap unsure hara dalam tanah
13. Membantu ganggang menyerap air, dan
indicator polusi terhadap polutan berbahaya
Lumut
Ciri-ciri lumut :
1. Melekat dengan rhizoid (akar semu) yang
merupakan bentuk peralihan antara
tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan
tumbuhan berkormus (Kormophyta).
2. Memiliki klorofil, bersifat autotrof
3. Tidak memiliki pembuluh angkut
Menyukai tempat lembab dan basah,
Sphagnum sp. Satu-satunya lumut yang
tinggal di air
Pada proses tumbuhan lumut, ia memiliki
sifat :
1. Fase Gametofit, Keturunan Vegetatif, Sel
Haploid dan Umur panjang. Fase dimulai
dari Spora hingga sperma dan ovum,
memiliki gamet Fase ini terdapat pada
Tumbuhan lumut sendiri
2. Fase Sporofit, Keturunan Generatif, Sel
Diploid dan Umurnya realtif pendek. Fase
ini dijumpai pada Sporogonium, Fasr ini
mulai mulai dari zigot hingga sporangium
memilki gamet 2n.

Tumbuhan Paku
Ciri-ciri lumut :
1. Memiliki akar, batang, daun yang
sebenarnya (Kormophyta), akarnya berupa
serabutm, kecuali pada paku tiang
2. Memiliki pembuluh angkut
3. Hidup dari pantai hingga sekitar kawah
4. sebagai epifit
Beberapa hidup sebagai saprofit dan beberapa
Proses meiosis terjadi dari Sporangium
menuju Spora,
sedangkan proses mitosis terjadi dari Spora
ke Protalium.
Pada protalium, terjadi Fase Gametofit,
Keturunan Vegetatif, Sel Haploid dan Umur
pendek,
sedangkan pada Tumbuhan paku terjadi Fase
Sporofit, Keturunan Generatif, Sel Diploid
dan Umur Panjang.

Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Subdivisio Gymnospermae terbagi menjadi 4
kelas, yakni
1. Cycadinae,
2. Coniferae
3. Gnetinae
4. Ginkgoinae.
Sedangkan pada Angiospermae dibagi 2
kelas yakni
1. Monocotyledonae
2. Dicotyledonae. Yang dibagi menjadi
beberapa family lagi kemudian
Perbedaan Subdivisio Gymnospermae dengan
Subdivisio Angiospermae
Struktur Gymnospermae Angiospermae
Alat Reproduksi Berupa Strobilus
Berupa bunga
dengan benang
sari dan putik
Jaringan
Pembuluh
Xilem berupa trakeid,
floemnya tidak disertai
sel pengiring
Xilem berupa
trakeid dan trakea,
serta floem
disertai sel
pengiring
Bakal Biji
Tidak terlindung daun
buah
Terlindung daun
buah
Pembuahan Tunggal Ganda
Perbedaan kelas Monocotyledonae dengan
kelas Dicoltyledonae
Struktur Gymnospermae
Angiosper
mae
Kotiledon
Setiap biji
terdapat satu
buah
Setiap biji
terdapat
dua buah
Sistem Akar
Serabut, tidak
berkambiun
Tunggang,
berkambiu
m
Ujung akar dan
Batang
Lembaga
Dilindungi oleh
akar lembaga
(Koleorhiza)
dan batang
lembaga
(koleoptil)
Tidak
mempunyai
pelindung
Tudung Akar
(Kaliptra)
Mempunyai
Kaliptra
Tidak
mempunyai
Kaliptra
Batang
TIdak
berkambium
kambium
Susunan Tulang
Daun
Sejajar
Menyirip /
Menjari
Jumlah Mahkota
&Kelopak Bga
Kelipatan tiga
Kelipatan 4
atau 5
Daur Hidup I nvertebrata
1.Platyhelminthes
1. Turbellaria (Cacing Rambut Getar)
2. Trematoda (Cacing Isap)
3. Cestoda ( Cacing Pita)
Fasciolla hepatica (Cacing Hati Ternak) :
Telur - Larva Mirasidium yang masuk ke
tubuh siput - Sporokista - Larva II (Redia) -
Larva III (Serkaria) - menempel pada
Nasturquium offcinale - Masuk ke ternak -
masuk ke tubuh menjadi cacing dewasa
menyebabkan Fascioliasis
Clonorchis sinesis / Opistorchis sinesis
(Cacing Hati Manusia) :
Telur - Larva Mirasidium - Sporokista -
Redia - Serkaria - Metaserkaria - Cacing
dewasa menyebabkan Clonorchiasis
2. Coelenterata

Cestoda (Cacing Pita)
Taenia solium (Cacing Pita Babi) :
Proglotid masak tertelan oleh babi - Embio
Heksakan menembus usus melepas kaitnya -
Larva Sistiserkus - Cacing Dewasa
3. Nemalthelminthes
Ascaris lumbricoides (Cacing Perut Manusia) :
Telur masak tertelan manusia - Larva -
Peredaran darah - Jantung - Paru-paru - Trakea
(tenggorokan) - Tertelan lagi - Usus - Cacing
Dewasa
Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus (Cacing Tambang) :
Telur - Larva Rhabditiform - Larva Filariform -
aliran darah - Jantung - Paru-paru - Trakea -
tertelan ke Duodenum - Menghisap Darah
PORIFERA
DETAIL
Porifera adalah hewan air yang hidup di laut.
Hidupnva selalu melekat pada substrat
(sesil) dan tidak dapat berpindahtempat secara
bebas.
Ciri utama memiliki iubang (Pori) yang
banyak dan membentuk suatu Sistem Saluran.
Sistem aliraan yang dimaksud adalah Air dan
makanan yang larut didalamnya diarnbil oleh
hewan tersebut masuk melalui lubang lubang (
pori pori)
Pori pori itu disebut ostium - kemudian air ke
Spongocoel dan dikeluarkan lewat Osculum
Artinya makanan yang masuk bersama air
masuk ke Ostium setelah itu makanan diserap
dan dicerna oleh sel koanosit dan air
yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang
yang di sebut Oskulum.
Jadi pad porifera Sel Koanosit atau Sel Leher
yang berfungsi untuk pencemaan makanan.
Sel koanosit memiliki nukleus, vakuola dan
flagel.
Karena pencernaan berlangsung di dalam sel
maka pencernaan Intrasel.
Porifera mempunyai Eksoskeleton (Rangka
Luar): terdiri dari serabut-serabut lentur yang
disebut Spongin dan terdiri dari duriyang
disebut Spikula.
Berdasarkan spikula inilah Porifera dbagi
menjadi 3 kelas \
1. CALCAREA Sycon dan Cluthrina
2. HEXACTINELLIDA Pheronima
3. DEMOSPONGIA Euspongila, Spongila
(bertubuh lunak) digunakan orang untuk
alat pembersih kaca dan lainnya.
TIPE SISTEM PEMBULUH AIR YANG
DIMILIKI OLEH PORIFERA
1. Ascon
2. Sycon
3. Rhagon (Leucon
Pembiakan dengan cara generatif (kawin),
hewan ini mempunyai daya Regenerasi
yang tinggi.
5. Annelida
1. Polychaeta
2. Oligochaeta
3. Hirudinae
6. Mollusca
1. Pelecypoda / Lamellibranchiata / Bivalvia
2. Cephalopoda
3. Gastropoda
4. Scapopoda
5. Amphineura / Poliplacophora
7. Echinodermata
1. Ophiuroidea
2. Asteroida
3. Crinoidea
4. Echinoidea
5. Holothuroidea
8. Arthropoda
1. Crustacea
2. Arachnida
3. Insekta
4. Myriapoda
Arachnida
1. Arachnoidea
2. Acarina
3. Scorpionida
Miriapoda
1. Chilopoda
2. Diplopoda
Insekta
1. Ametabola : Apterygota
2. Hemimetabola : Arkiptera, Orthoptera,
Hemiptera, Homoptera
3. Holometabola : Neuroptera, Lepidoptera,
Coleoptera, Hymenoptera, Diptera, Siphonaptera
Ciri-ciri Hewan Vertebrata
1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang
anggota badan dan ekor (tidak semua)
2. Kulit terdiri atas epidermis dan dermis,
menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau
horn
3. Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang
rawan
4. Faring bercelah, yang merupakan tempat insang
pada ikan namun pada hewan darat terdapat
pada tingkat embrio
5. Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak
6. Sistem pencernaan terdiri dari pancreas, hati,
dan kelenjar pencernaan
7. Jantung beruang 2 hingga 4
8. Darah mengadnung sel darah putih, sel darah
merah dan hemoglobin
9. Rongga tubuh mengandung sistem visceral
10. Gonad sepasang pada betina dan jantan
Pisces
1. Chondrichthyes
Mulut yang berahang kuat terletak di bagian
bawah tubuh
Celah insang berjumlah lima, meskupin ada
yang memiliki 3, 6 atau 7
Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya
sisik plakoid
Adanya sepasang pendekap pada hewab jantan
untuk saluran sperma
Usus pendek dan lebar berisi membrane ulir
untuk menyerap makanan
Hati berukuran sangat besar untuk pencernaan
Fertilisasi internal
Ovipar
2. Osteichthyes
Mulut terdapat di bagian depan tubuh
Celah insang satu di masing masing sisi kepala
Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada
bagian atas dan bawah
Kuat dan licin karena sekresi mucus oleh
kelenjar pada kulit
Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
Adanya gelembung renang sehingga tidak
tenggelam saat tidak bergerak
Usus panjang dan ramping menggulung
Fertilisasi di luar tubuh
Ovipar
3.Amphibia
Berkulit licin tidak bersisik
Menggunakan energi lingkungannya untuk
mengatur suhu tubuhnya (ektoterm)
Fertilisasi secara eksternal di air, genangan air,
atau tempat lembab seperti bawah daun
Menghasilkan telur (Ovipar) yang tidak
bercangkang
4. Reptilia
Anggota tubuh berjari lima
Bernapas dengan paru-paru
Jantung beruang tiga atau empat
Menggunakan energy lingkungan untuk
mengatur suhu tubuh ektoterm
Fertilisasi internal
Menghasilkan telur (Ovipar) dengan telur
Amniotik bercangkang
5. Aves
Berparuh dari bahan keratin
Tidak bergigi
Struktur tulang menyerupai sarang lebah hingga
kuat namun ringan
Memiliki empedal untuk menghancurkan
makanan
Lambung berotot besar
Bernapas dengan paru-paru
Jantung beruang empat
Memiliki kantung udara
Indera penglihatan sangat tajam
Fertilisasi secara internal
Bertelur (Ovipar) dengan telur bercangkang dan
kuning terlur besar
Mengerami telur dan merawat anaknya
6.Mammalia
Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
Rahang bawah tersusun dari satu tulang
Bernapas dengan paru paru
Jantung beruang empat
Diafragma diantara rongga perut dan rongga
dada untuk pernapasan
Otak yang lebih berkembang diantara vertebrata
lain
Menggunakan energi metabolism untuk
menjaga suhu tubuh (Endoterm, Homeoterm)
Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam
tubuh betina
Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan
vivipar.

Ekosistem
Komponen Ekosistem :
1. Produsen
Organisme yang menyusun senyawa organic
atau membuat makanan sendiri dengan bantuan
cahaya matahari.
2. Konsumen
Konsumen I Konsumen yang memakan
produsen (Herbivora)
Konsumen II Konsumen yang memakan
konsumen I (Karnivora)
Konsumen III Konsumen yang memakan
konsumen II (Karnivora Besar
3. Dekomposer
Menguraikan sisa organisme atau bahan
organik yang diperlukan
4. Detritivor
Memakan hancuran jaringan hewan / tumbuhan
(partikel organik)
Daur Biogeokimia
1. Daur Air : Air di atmosfer berada dalam bentuk
uap air yang berasa dari air di daratan dan laut
yang menguap karena panas cahaya matahari.
Kemudian uap itu terkondensasi menjadi awan.
Yang jatuh dinamakan hujan. Air hujan masuk
ke dalam tanah. Tumbuhan darat menyerap air
tanah. Kemudian melalui transpirasi uap air,
uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer.
Air tanah yang tidak diserap tumbuhan akan
kembali ke laut.
2. Daur Karbon : Karbon terdapat di atmosfer
dalam bentuk Karbon Dioksida. Karbon
dioksida akan masuk komponen biotik melalui
produsen. Karbon dioksida akan digunakan
untuk membentuk senyawa karbon, yaitu
glukosa (Karbon 6). Yang hasil sampingannya
adalah Oksigen. Oksigen akan digunakan oleh
organisme autrotrof dan heterotrof yang
menghasilkan Karbon Dioksida. Pada
tumbuhan, Karbon didapatkan pada batang, dan
setelah mati, tumbuhan hewan dan manusia
akan diurai menjadi karbon dioksida juga. Dan
di kerak bumi terdapat pembakaran fosil yang
menghasilkan karbon dioksida. Dari laut,
apabila cangkang di laut sudah mati, cangkang
(CaCO
3
) akan terurai menjadi CO
2
.
3. Daur Nitrogen : Bakteri seperti Azotobacter sp.
(aerob) dan Clostridium sp. (anaerob) akan
menyerap nitrogen dari atmosfer. Nitrogen
yang diserap akan berubah menjadi NH
3
.
Nitrogen juga dapat diserap oleh tumbuhan
dalam bentuk Amoniak. Penguraian nitrogen
menjadi Amoniak disebut amonifikasi.
Kemudian dirombak oleh Nitrosomonas dan
Nitrosococcus menjadi ion nitrit. Dan dirombak
oleh Nitrobacter menjadi ion nitrat.
Perombakan ini akan menghasilkan efek
samping nitrogen, yang kembali lagi ke
atmosfer.
4. Daur Fosfor : Fosfor terdapat di alam dalam
bentuk ion Phosphate. Adanya peristiwa erosi
dan pelapukan menyebabkan fosfat di bebatuan
terbawa menuju sungai ke laut membentuk
sedimen. Di darat, tumbuhan mengambil fosfat
yang terlarut dalam air tanah. Herbivore
mendapatkan fosfat dari tumbuhan dan
karnivora mendapat fosfat dari herbovira. Dan
fosfat akan keluar melalui urin dan feses, yang
akan diurai oleh bakteri dan jamur menjadi
fosfat lagi yang akan diambil kembali oleh
tumbuhan.
5. Daur Sulfur : Tumbuhan menyerap sulfur
dalam bentuk sulfat. Perpindahan sulfat terjadi
melalui proses rantai makanan, yang kemudian
semua mahkluk hidup mati dan akan diuraikan
komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa
jenuis bakteri terlibat dalam daur sulfur antara
lain Desulfobrio dan Desulfomaculum yang
mereduksi sulfat menjadi sulfide dalam bentuk
hydrogen sulfide. Kemudian akan digunakan
bakteri foto autotrof anaerob seperti
Chromatium dan melepaskan sulfur dan
oksigen. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh
bakteri kemolitrotof seperti Thiobacillus.

SUKSESI
1. Suksesi Primer : Membentuk kembali suatu
daerah dari suatu kehancuran yang terjadi
akibat suatu perilaku manusia ataupun
kerusakan akibat perilaku alam. Diawali dengan
mengkoloni suatu daerah tersebut dengan
spesies pioneer. Spesies pioneer biasanya
toleran terhadap beberapa keadaan ekstrim,
misalnya suhu dan kekeringan. Organisme yang
bisa bertahan pada kondisi seperti tiu adalah
Protozoa, Cyanobacteria, ganggang, lumut,
lichen. Pada air, bisa saja ganggang dan spora.
Yang kemudian akan menjadi species yang
memulai kehidupan pada suatu lingkungan.
2. Suksesi Sekunder : Pembentukan kembali suatu
daerah menjadi semula setelah dilakukannya
suksesi primer. Atau mengembalikan kembali
apabila kerusakannya tidak parah. Misalnya
rusak akibat banjir atau kebakaran, maka tidak
susah untuk mengembalikannya.
Komunitas Klimaks : jika suksesi sudah
berjalan secara seimbang pada komunitas biotik
dan abiotikMisalnya suksesi rawa menjadi
daratan yang merupakan komunitas klimaks.
Contoh lain adalah pada daerah pegunungan,
komunitas klimaks terdiri dari lumut kerah dan
lumut.
Serta jarang terdapat pohon karena faktor
pembatas.
Sepanjang kondisi lingkungan menjadio
konstan, maka komunitas.

Anda mungkin juga menyukai