Anda di halaman 1dari 3

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang sudah tidak
asing lagi di Indonesia. Setiap tahun insidensinya selalu meningkat seiring dengan
terjadinya pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan. Hampir
di setiap daerah di Indonesia terdapat kasus DBD baru tak terkecuali dengan
Propinsi Aceh. Di Indonesia, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau Demam
Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit akibat virus yang masih menjadi
masalah kesehatan di masyarakat. Departemen Kementrian Kesehatan
melaporkan sampai pertengahan tahun 2011 penyakit DBD telah menjadi masalah
endemik di 122 kecamatan, 1800 desa dan menjadi kejadian luar biasa (KLB)
pada tahun 2005 dengan angka kematian sekitar 2%. Pada tahun 2006, kasus
DBD sekitar 104.656 kasus dengan angka kematian 1,03% dan pada tahun 2007
jumlah kasus mencapai 140.000 dengan angka kematian 1% (Depkes, 2008).
Menurut Depkes, pada tahun 2008 jumlah kasus Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Indonesia sebanyak 136.256 orang dan yang meninggal sebanyak 1.170
orang serta dengan Incidence Rate 60,02 per 100 penduduk. Jumlah penderita
Demam Berdarah Dengue (DBD) diperkirakan akan terus meningkat karena
masih tingginya curah hujan (Depkes, 2009)
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit endemik di provinsi Aceh dengan
jumlah kasus di tahun 2003 sebanyak 2,76 per 100.000 penduduk yang naik
secara signifikan menjadi 56,40 per 100.000 penduduk pada tahun 2011, bahkan
pada tahun 2010 kasus ini sempat meningkat cukup tajam hingga mencapai 63,71
per 100.000 penduduk, padahal target renstra pada tahun 2011 Incidence
Rate DBD < 54 per 100.000 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa masih
adanya kesenjangan antara keadaan di lapangan dengan apa yang diharapkan
(Profil Kesehatan Provinsi Aceh Tahun 2011).

1.2 Pernyataan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang muncul adalah sebagai
berikut:
a. Bagaimanakah gambaran kasus DBD di Kabupaten Meulaboh, khususnya di
Kecamatan Meureubo.
b. Jika terdapat kasus DBD di Kabupaten Meulaboh, khususnya di Kecamatan
Meureubo tindakan apa yang akan dilakukan agar kasusnya tidak semakin
meluas.

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui gambaran kasus DBD di Kabupaten Meulaboh, khususnya
di Kecamatan Meureubo.
b. Membantu mencegah meluasnya kasus DBD di Kecamatan Meureboh,
Kabupaten Meulaboh.

1.4 Manfaat
a. Pengetahuan masyarakat mengenai penyakit DBD semakin meningkat,
sehingga mereka memiliki kesadaran untuk ikut serta dalam mencegah
terjadinya penyakit DBD.
b. Membantu pihak puskesmas dalam hal pendataan penyakit DBD di Kecamatan
Meureubo.

Anda mungkin juga menyukai