Anda di halaman 1dari 10

Makalah Pengetahuan Bahan

PROSES THERMOFORMING



Oleh :

T. Juliandra Pratama 1005106010056
Firnanda Milza 1005106010058
Fatwa Dhiauddin 1005106010066
Satria Purwanto 1005106010068
Sarbaini 1005106010074






















JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2012
KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan kesehatan, kesempatan dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Thermoforming yang merupakan salah
satu tugas matakuliah Pengetahuan Bahan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas
Pertanian. Selawat beriring salam kepada junjungan alam Nabi Muhammad Saw,
yang telah membawa kita ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan
pengarahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak, dan
dalam kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang Sukarno Putra, S.TP, M.Si,
selaku pemimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan ilmu untuk
membimbing penulis sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, karenanya dengan segala kerendahahan hati penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan
makalah di masa mendatang.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis pribadi khususnya dan rekan-rekan sesama mahasiswa Teknik
Pertanian umumnya.


Banda Aceh, 11 April 2012



Penulis






PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Di Indonesia pemakaian bahan plastik baik untuk keperluan industri,
rumah tangga, pengemasan, transportasi, komunikasi dan keperluan lainnya
meningkat dengan cepat. Bahan ini secara bertahap mulai menggantikan gelas,
kayu dan logam di bidang industri bangunan dan digunakan juga sebagai pelapis
dan serat untuk tekstil. Istilah plastik mencakup semua bahan yang mampu
dibentuk. Dalam pengertian modern yang lebih luas, plastik mencakup semua
bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan
mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Plastik dapat juga didefinisikan
sebagai senyawa kimia yang dibangun dan dibentuk sebagian besar dari elemen
karbon (C) dan hydrogen (H), dapat juga ditemui juga beberapa bahan organic
senyawa dari elemen oksigen dan nitrogen. Jenis-jenis plastik yang sudah
ditemukan sekarang ini sangat beragam baik bentuk, sifat, dan komposisi yang
dikandungnya. Untuk memudahkan dalam proses pengembangan teknologi,
plastik dibagi ke dalam tiga jenis yaitu thermoplastic, thermosetting dan
elastomer. Agar dapat menuai hasil dari kegunaan barang bermaterial plastik yang
memiliki beragam jenis, sifat dan komposisi yang dikandungnya tersebut, maka
setiap industri yang memproduksi plastik harus mengetahui bagaimana pengerjaan
yang tepat untuk menghasilkan fungsi yang tepat sesuai dengan sifat yang dimiliki
plastik tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses pembuatan plastik khususnya proses
thermoforming.
2. Sebagai salah satu tugas matakuliah Pengetahuan Bahan.



PROSES PEMBUATAN PLASTIK

A. Metode Pengerjaan Plastik Secara Umum
Menurut Indrawibawa (2009), secara umum metode pengerjaan plastik
terbagi menjadi tiga jenis, yaitu, thermoplastic, thermosetting, dan elastomer.
a). Thermoplastik,
Thermoplastik yaitu bahan plastic yang bersifat lentur bila dipanaskan atau
dibentuk dengan panas, dapat didaur ulang, dapat diproses kembali dengan
pemanasan dan penekanan menjadi bentuk baru. Contoh dari plastic thermoplastic
adalah acetal, acrylic, cellulose acetate, nylon, polyethylene, polystyrene, vinyl
dan nylon. Thermoplastic elastomers atau TPE adalah material thermoplastic yang
bersifat fleksibel meskipun dalam kondisi dingin.

b). Thermosetting
Thermosetting berbeda dengan thermoplastic yakni tidak dapat digunakan lagi
jika telah dibentuk. Sifat lain yang dimiliki oleh thermosetting adalah dapat
menahan panas yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai isolator panas.
Contoh dari plastic jenis thermosetting adalah amino, epoxy, phenolic, polyesters,
butyl, latex, neoprene, nitrile, polyurethane dan silicon.

c). Elastomer
Elastomer bersifat fleksibel yang dapat ditarik sekitar dua kali panjang awalnya
pada temperature kamar dan dapat kembali pada panjang awal ketika dilepaskan.
Contoh dari plastic jenis elastomer adalah karet. Selain itu juga dapat digunakan
sebagai additive (penambah) untuk meningkatkan kekuatan terhadap impact
(benturan).






B. Proses Pengerjaan Pada Thermoplastik
Pada pembuatan termoplastik, ada beberapa proses antara lain:
a. Mesin Injeksi
b. Blow Moulding
c. Ekstrusi
d. Vacum Forming (Thermoforming)
e. Pembentukan lembaran plastik (Calendaring)
f. Rotational Casting (Roto Casting)
g. Foaming (Expanding)
h. Spinning
i. Blown Film


C. Thermoforming
Dody (2010) menyatakan, thermoforming adalah satu proses untuk
pembentukan termo-plastik lembaran atau film yang terbentuk dengan bantuan
aplikasi dari panas dan tekanan (gambar 1). Di proses ini, satu lembaran dijepit
dan dipanaskan ke titik kelonggaran (di atas suhu peralihan gelas), biasanya oleh
kalor pancar, dan (b ) dipaksa melawan permukaan pembentuk melalui aplikasi
dari satu ruang hampa atau tekanan udara. Lembar yang dipergunakan pada
thermoforming biasanya dibuat oleh penonjolan lembar dan ada tersedia sebagai
satu lajur bergulung atau seperti panjang dan lebar dari berbagai ukuran. Mereka
juga ada tersedia terisi dengan berbagai materi untuk pembuatan menyerahkan
aplikasi spesifik.
Cetakan pada umumnya pada suhu kamar, sehingga bentuk yang
dihasilkan menjadi set pada kontak dengan cetakan. Karena kekuatan rendah
bahan terbentuk, perbedaan tekanan yang disebabkan oleh vakum biasanya sudah
cukup untuk membentuk. Namun demikian, bagian lebih tebal dan lebih kompleks
membutuhkan tekanan udara, yang bisa berkisar dari sekitar 100-2000 kPa,
dependind pada jenis material dan ketebalan.

Gambar 1. Proses thermoforming berbagai lembaran termoplastik

Proses-proses ini digunakan dalam pembuatan tanda iklan, kue dan
nampan permen, panel untuk mandi kios dan kemasan. Lembar. Mekanikal
berarti, seperti sumbat yang digunakan, juga dapat digunakan untuk membantu
membentuk bagian. Variasi dari proses thermoforming dasar ditunjukkan dalam
gambar 1.
Menurut Ramdhan dkk (2010) pada proses pemberian bentuk vakum
(vaccum snappack forming), Setelah lembaran plastik dipanaskan dijepit, ruang
cetakan divakumkan, akibatnya lembaran tersebut tertarik ke bawah. Cetakan atas
kemudian ditekankan pada lembaran yang akan dibentuk. Vakum ditiadakan
dengan perlahan-lahan yang menyebabkan lembaran tersebut kembali kecetakan
atas. Pemberian bentuk pada lembaran dengan menggunakan tekanan udara. Di
sini lembaran yang telah dipanaskan ditiupkan pada permukaan cetakan. Proses
ini digunakan untuk membuat produk yang rumit yang tidak memerlukan
ketelitian yang ketat. Cacat permukaan yang tidak terlalu mencolok masih
diperbolehkan. Dengan menggunakan pelumas sintetis khusus dalam cetakan,
kecenderungan untuk terjadi cacat permukaaan dapat ditekan.Pada pembentukan
selubung (drape forming), lembaran plastik dijepit kemudian direntangkan di atas
permukaaan cetakan, atau cetakan ditekankan ke dalam lembaran tadi. Contoh
produk dari proses thermoforming ini, diantaranya: tempat penyimpanan telur,
bungkus tablet, tempat jelly, pintu bagian dalam interior mobil,dan lain-lain.

Proses Kemampuan.
Bagian umum yang dibuat oleh thermoforming adalah kemasan, nampan
untuk kue dan permen, tanda iklan, liners kulkas, perumahan alat, dan panel untuk
warung. Bagian dengan lubang pembukaan atau tidak dapat dibentuk oleh proses
ini karena perbedaan tekanan tidak dapat dipertahankan selama membentuk.
Karena thermoforming adalah kombinasi gambar dan peregangan operasi (seperti
di beberapa logam-lembaran membentuk), material harus menunjukkan tinggi,
perpanjangan seragam, jika tidak, maka akan leher dan sobek. Termoplastik
memiliki kapasitas tinggi untuk perpanjangan seragam berdasarkan eksponen
sensivitas tinggi regangan-tingkat,(m).
Cetakan untuk thermoforming biasanya terbuat dari aluminium karena
kekuatan tinggi tidak diperlukan, maka perkakas yang relatif lebih murah.
Cetakan thermoforming memiliki lubang kecil untuk menarik vakum. Lubang ini
biasanya kurang dari 0,5 mm, jika tidak, mereka akan meninggalkan tanda pada
bagian-bagian dibentuk. Kualitas pertimbangan termasuk merobek lembaran
selama membentuk, ketebalan dinding seragam, tidak benar diisi cetakan, bagian
definisi miskin, dan kurangnya detail permukaan.


Gambar 2. Tabel Perbandingan karakteristik produksi dari bermacam-macam
metode Molding.
















PENUTUP


A. Kesimpulan
1. Termo-plastik dapat dibentuk oleh berbagai proses, meliputi ekstrusi,
pembentukan cetakan, dan thermoforming, seperti halnya beberapa proses
yang dipergunakan di pabrik logam. Material mentah biasanya dari bentuk
butir, butir halus, dan serbuk. Regangan tinggi memberi peringkat
kepekaan dari termo-plastik membuat luas regangan dalam proses
membentuk, kompleks dengan demikian dan bagian dalam dapat
dihasilkan dengan mudah.
2. Thermoforming adalah satu proses untuk pembentukan termo-plastik
lembaran atau film yang terbentuk dengan bantuan aplikasi dari panas dan
tekanan.
3. Karena berbagai material murah dan teknik pabrikasi yang tersedia,
ekonomi dari proses plastik dan material komposit menjadi satu bahan
pertimbangan penting, terutama ketika membandingkannya dengan
komponen logam. Faktor ini meliputi permesinan dan harga die, siklus
waktu, volume dan tingkat produksi.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penulisan yang
lebih sempurna di masa yang akan datang.












DAFTAR PUSTAKA


Dody, Ryo. 2010. Pembentukan Plastik dan Material Komposit. Fakultas Teknik
Universitas Jakarta. Jakarta.

Indrawibawa, Nyoman. 2009. Pengetahuan Bahan Plastik. Polman. Bandung.

Ramdhan, Aditya, dkk. 2010. Proses Pembuatan Plastik. Politeknik Manufaktur
Bandung. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai