1. Tema : Cinta 2. Alur / plot : Maju mundur , flashback 3. Latar belakang : No Latar Belakang Bukti 1. Waktu a. Tahun ini Tahun ini, hampir setiap malam, Rochester selalu diguyur hujan b. Tiga tahun Tiga tahun kami bersama, selama itu pula aku merasa aman. c. Malam hari Hingga suatu malam ia mengajakku ke rumah sakit karena merasa ada yang tak beres dengan organ tubuhnya. d. Musim semi Musim semi menjelang kelulusan ia mengajakku bertemu di teras air mancur Bethesda Cental Park 2. Tempat a. Kota Rochester Tahun ini, hampir setiap malam, Rochester selalu diguyur hujan lebat disertai kabut tebal. Aku selalu suka hujan. b. Rumah Intan Kinaran Kunikmati hujan sembari duduk bersender di jendela lonteng rumah mungilku , c. Asrama mahasiswa Parsons Institut Lift berhenti di lantai sepuluh 66 Fifth Avenue Residence Hall, asrama mahasiswa Parsosns Institut. d. Kamar nomor 1010 Kamarku nomor 1010, tepat di pojok, menghadap tangga darurat. Kamarku tidak terlalu besar tetapi nyaman. e.Rumah sakit Dengan taksi aku melarikannya ke rumah sakit. f. Teras air mancur Bethesda Central Park Sambil menahan dingin, di teras Bethesda , Kevin tersedu karena harus membohongi dirinya sendiri. g. Tepi Sungai Timur, Rochester Di tepi Sungai Timur, Rochester, laki-laki itu kini duduk di sampingku. 3. Suasana a. Santai Kunikmati hujan sembari duduk bersender di jendela lonteng rumah mungilku, menyeruput secangkir coklat panas kental dengan gula rendah kalori. b. Bingung Kevin sangat terpukul mendengar keterangan dokter. Wajahnya tampak tambah pucat, tubuhnya lunglai. c. Bahagia Jiwa Kevin selamat dan aku tetap sehat. Alangkah bahagi diriku, d. Sedih Ia mengakui sangat mencintaiku, tapi menolak bahwa ia membutuhkanku meski sesungguhnya ia susah hidup tanpaku. 4. Benda hidup - 5. Benda mati a. Ginjal
Kurelakan sebelah ginjalku untuknya, karena Kevin taklagi punya keluarga dan saudara. 6. Peristiwa a. Mendonorkan Ginjal Ginjalku sudah diangkat, dimasukkan ke tubuh Kevin diletakkan pada rongga perut bagian atas. Pembuluh darahku disambungkan ke pembuluh darah miliknya. b. Perpisahan Menjauhlah dariku, menghilang dari hidupku. Selama ini kau telah berusaha membuat hidupmu penting bagiku. Tapi tidak, aku bisa tak bergantung padamu. Aku tak lagi butuh kamu, kata Kevin. c. Sebuah maksud yang terpendam Aku masih mencintaimu. Tapi kurasa kau selalu tahu, sampai kapan pun aku tak mau bergantung padamu. Terima kasih atas secuil nyawa yang kau tanam dalam tubuhku. Semoga aku dapat menghidupinya.
4. Tokoh dan penokohan :
No Nama Sifat Bukti 1. Intan Kinaran a. Peduli Kurelakan sebelah ginjalku untuknya, karena Kevin tak lagi punya keluarga dan saudara. b. Sabar - Alangkah sakit dicampakkan oleh seseorang yang jiwanya kuselamatkan. - Tak ada lagi pilihan bagiku selain berlapang dada memasuki kamar afkir itu. d. Bersahabat Sejak saat itu kami benar-benar dekat. Sangat dekat. Selain kamar kami bersebelahan, kami juga sangat sering menghabiskan waktu berdua. 2. Kevin Westwick a. Bersahabat Sejak saat itu kami benar-benar dekat. Sangat dekat. Selain kamar kami bersebelahan, kami juga sangat sering menghabiskan waktu berdua. b. Congkak Ia lupa pada semua pengorbananku. Ia jadi congkak. c. Tidak suka menyusahkan orang lain Tapi kurasa kau selalu tahu, sampai kapan pun aku tak mau bergantung padamu. d. Egois Tapi semua itu sia-sia. Ia tak juga luluh dengan usahaku. Tetap egois. Baginya aku tetap tak berarti apa-apa.
5. Sudut pandang : Orang pertama, sebagai pelaku utama
6. Sinopsis :
Cermin
Aku adalah seorang pengajar sinematografi di Universitas Rochester yang tinggal di Kota Rochester. Hari ini Kevin Weswick, teman kuliahku di Parsons Institut of New York akan mengunjungi kota ini untuk bertemu dengan tokoh pujaannya, George Eastman. Aku jadi teringat masa kuliahku dulu dengannya yang cukup baik, karena kami dulu tinggal satu asrama. Ketika aku pertama kali datang ke asrama, Kevinlah orang pertama yang aku kenal. Kevin memperkenalkan daerah di sekitar asrama kepadaku. Sejak saat itu, kami menjadi sangat dekat. Hampir setiap hari kami selalu bersama. Dari kebersamaan itu, aku menganggap Kevin seperti cermin bagiku karena kita memiliki banyak kesamaan dan aku mulai merasa aku menyukai Kevin.
Pada suatu malam, Kevin tiba-tiba pingsan dan aku membawanya ke dokter. Dokter memeriksanya dan menyimpulkan bahwa Kevin mengidap gagal ginjal kronis. Penyakit itu akibat kebengalannya di masa lalu sebagai pecandu heroin. Kevin sangat terpukul mendengar hal itu. Ia bingung harus bagaimana. Akhirnya dengan suka rela, aku mendonorkan salah satu ginjal milikku. Kini Kevin dapat hidup dengan normal kembali dan aku merasa bahwa setengah nyawaku telah berada pada Kevin. Tetapi beberapa hari setelah itu, Kevin berubah menjadi menyebalkan. Hingga suatu hari, dia memintaku untuk menjauhinya karena dia tidak ingin menjadi beban bagiku. Tapi, bagiku ini sangat menyakitkan karena aku mengira bahwa aku dan Kevin akan selalu bersama. Tapi takdir berkata lain. Sejak itu kami hanya berteman. Hubungan kami baik, namun tak lagi sinkratik.
Kini Kevin telah tiba di Rochester. Dia memintaku untuk mengantarkannya kepada George Eastman. Siang hingga sore hari aku telah menemaninya. Ia puas. Kini giliranku mengajaknya menonton festival kembang api di tepi Sungai Timur. Secangkir coklat hangat mengatarkan kami pada percakapan singkat. Ketika festival kembang api dimulai, Kevin tidak memandang ke langit, namun ia memandang ke arahku. Ia berkata bahwa ia sebenarnya masih ingin bersamaku, tetapi ia tidak mau bergantung kepadaku, dan ia mengucapkan terima kasih atas secuil nyawa yang aku berikan padanya.
7. Pesan :
Tidak semua hal yang buruk itu selalu bermakna buruk. Cobalah mengambil segi positif dari setiap hal yang kau alami, pasti ada hal baik yang terkandung di dalamnya.