Anda di halaman 1dari 60

Sistem Saraf

S.Saraf :
Merupakan komunikasi antara berbagai bagian tubuh
Merupakan mekanisme dimana semua jenis sensai
diterima dari lingkungan, jaringan, dan organ tubuh
itu sendiri
Bertanggung jawab menginterpretasikan sensasi yang
sudah tersimpan dalam memori
Merupakan sistem dimana aksi dibawa melalui impuls
ke bagian lain dari sistem saraf atau organ lain dalam
tubuh
Jaringan saraf :
Terdiri dari neuron dan neuroglia
Neuron : sel-sel saraf yang terekat dengan serabut
Saraf
Neuroglia : jenis khusus jaringan penyokong,
hanya terdapat pada sistem saraf yang
menyokong neuron.

1. SISTEM SARAF PUSAT
A. OTAK
Terletak dalam rongga tengkorak
Terdiri dari otak depan(terbesar), tengah dan
belakang

I. OTAK DEPAN
Disebut serebrum
Terbagi atas 2 hemisferoleh fissura longitudinal menjadi
hemisfer kanan dan kiri
Tiap hemisfer terdiri atas 4 lobus :
Lobus Frontal
Lobus Parietal
Lobus Temporal
Lobus Oksipital
Penghubung kedua hemisfer adalah Korpus Kalosum
Lapisan luar serebrum disebut Korteks Serebri terdiri dari
Girus dan Sulcus
Girus Prasentral adalah area motorik dan Girus
Pascasentral adalah area sensoris
rongga dalam otak disebut ventrikel dan berisi cairan otak
(cairan serebrospinal)
Ada dua buah ventrikel lateral, satu buah ventrikel
(ventrikel ketiga) dan satu buah ventrikel keempat (antara
pons dan serebellum)
II. OTAK TENGAH
Terletak antara otak depan dan otak belakang
Disebut Pedunculus serebelli yang membawa
impuls/melewati yang berasal dari otak dan medulla
spinalis

Badan Kuadrigeminal (empat tonjolan kecil) untuk reflek
pendengaran dan penglihatan
Badan Pineal terletak antara Badan Quadregeminal
III. OTAK BELAKANG
a) Pons
Terletak antara otak tengah (atas) dan Medulla Oblongata
(bawah)
Serabut saraf membawa impuls ke atas dan ke bawah
b) Medulla Oblongata
Terletak antara pons (atas) dan Medulla Spinalis (bawah)
Merupakan pusat vital (pusat kontrol jantung dan pernapasan)

c) Serebellum
Terletak dibawah lobus oksipital serebrum
Berhubungan dengan otak tengah, Pons dan Medulla oblongata
melalui Pedunkulus serebri inferior medial dan superior
Fungsinya :
Koordinasi aktifitas otot
Kontrol tonus otot
Mempertahankan postur tubuh


B. BATANG OTAK
Terdiri atas; otak tengah, pons, medulla oblongata
Mengandung nukleus Saraf kranial
Ada 12 pasang saraf kranial, dengan fungsi motorik,
beberapa sensorik dan beberapa campuran

C. MEDULLA SPINALIS
Merupakan lanjutan medulla Oblongata ke bawah
Mulai foramen magnum sampai tulang belakang
Lumbal satu
Panjangnya 45cm
Ujung kebawah berbentuk kerucut disebut Korpus
Medullaris, keluarnya akar saraf (filum terminal) yang
disebut kauda equina
Mengandung serabut saraf motorik yang membentuk
benjolan kebawah dan serabut saraf sensorik yang
membentuk benjolan keatas
Ada 31 pasang saraf spinal, yang memiliki fungsi
motorik dan sensorik
Sistem saraf otonom, mengendalikan organ-organ
internal, bekerja dibawah kesadaran, tetapi
dipengaruhi emosi
Saraf kranial, saraf spinal dan sistem saraf otonom
akan membentuk sistem saraf perifer

D. SISTEM MOTORIK
Pusatnya di Girus Presentral
Berfungsi : koordinasi gerakan otot dalam
mempertahankan postur tubuh, sehingga gerakan
tetap akurat dan mempertahankan postur tubuh
E. SISTEM SENSORIK
Pusatnya berada di Girus Pasca Sentral
Berfungsi : menginterpretasikan impuls yang konstan
menstimulasi
Memiliki impuls yang bekerja secara otomatis
menyesuaikan diri dengan tekanan darah, nadi dan
derajat tonus otot
Impuls sensoris berasal dari indera khusus, kulit, dan
bagian dalam tubuh
Indera Khusus
Impuls sinar dibawa melalui saraf optik (saraf kranial
kedua) ke daerah visual di lobus oksipital untuk
diinterpretasikan
Impuls pendengaran dibawa oleh saraf
vestibulokoklear (saraf kranial kedelapan) pada pons
menuju ke area pendengaran di lobus temporal untuk
diinterpretasikan
Impuls penghidu (penciuman) dibawa oleh saraf
olfaktorius (saraf kranial satu) ke dalam bulbus
olfaktorius pada lobus frontal untuk diinterpretasikan

Impuls rasa dibawa oleh saraf fasialis (saraf kranial
ketujuh) dan glossofaringeus (saraf kranial kesebelas)
dan diinterpretasikan di lobus temporalis
Sensasi Kulit dan Otot
Kulit, Saraf Sensori berfungsi sebagai:
Ujung saraf yang menyalurkan nyeri dan suhu
Menyalurkan sentuhan ringan
Fungsi tekanan kuat yang akan direspon oleh otot
(gulungan otot)

Talamus menyeleksi informasi sensoris dan
diteruskan ke korteks serebri
Hipotalamus, menstabilkan organ-organ dlaam
tubuh, kontrol keseimbangan air, mengatur nafsu
makan, suhu, tidur, dan kontrol emosi
F. MENINGES
Membran protektif yang melapisi sistem saraf pusat,
terdiri atas 3 lapisan : Duramater, Piamater, dan
Arakhnoid
1) Duramater (lapisan luar), membran fibrosa kuat,
memiliki dua lapisan yaitu :
Bagian luar : melapisi permukaan dalam tengkorak dan
membentuk periosteum
Bagian dalam : melapisi permukaan otak hingga medulla
spinalis

Falk Serebri adalah lipatan antara serebrum dan
serebellum
Tentorium Serebri adalah lipatan antara serebrum dan
serebellum
Ruang Subdural adalah ruang yang terdapat antara
duramater dan subarakhnoid


2) Arakhnoid Mater (lapisan tengah)
Membran halus , dibawah duramater dan masuk
diantara bagian-bagian otak
Ruang Subarakhnoid diantara Arakhnoid dan Piamater
berisi cairan serebropsinal (cairan otak)
Sisterna magna : rongga besar antara serebellum dan
medulla oblongata. Biasa digunakan untuk mengambil
contoh cairan serebrospinal pada anak kecil
Duramater dan Arakhnoid sebagai pembungkus
serebrum hingga medulla spinalis

3) Piamater (lapisan dalam)
Membran vaskular dan berhubungan dengan
permukaan luar otak dan medulla spinalis

Cairan Serebrospinalis
Jernih, tidak berbau, dan terdapat di ruang
subarakhnoid dan ventrikel otak
Diproduksi oleh Pleksus Koroid dalam ventrikel,
kemudian masuk kedalam ruang subarakhnoid untuk
mengelilingi otak dan medulla spinalis

Cairan diabsorpsi melalui Granulasi arakhnoid kedalam
sinus venosus
Kompoisi cairan = plasma darah dengan sedikit protein
Jumlah cairan 120mL, tekanan 60-150mmH2O, 200-
300mg protein/L dan 2,8-4,4 mmol glukosa/L
Fungsi cairan serebrospinal :
Melindungi otak dan medulla spinalis
Sebagai bantalan air
Mempertahankan tekanan dalam tengkorak
2. SISTEM SARAF PERIFER
A. Saraf Kranialis

B. Saraf Spinalis
kelompok saraf spinalis berupa:
8 pasang saraf servikal
12 pasang saraf torakal
5 pasang saraf lumbal
5 pasang saraf sakral
1 pasang saraf koksigeus
Dari saraf spinal keluar cabang pendekuntuk otot-
otot belakang leher dan badan. Cabang anterior yang
panjang untuk tungkai bagian bawah tubuh.
1) Saraf servikal membentuk dua pleksus :
Pleksus Servikalis untuk otot-otot leher dan bahu,
serta diafragma
Pleksus brakhialis untuk lengan bagian atas

Pleksus brakhialis menjadi saraf Radial, Median, dan
Ulnar
Saraf Radial
Letaknya disekeliling humerus dan sisi luar bagian bawah
Mempersarafi otot-otot ekstensi siku, pergelangan tangan
dan tangan
Bila terjadi cedera dapat mengakibatkan wrist drop
dimana sendi menjadi fleksi dan tidak dapat di ekstensikan
Penyebabnya, apabila ketiak tertekan oleh tongkat yang
tanpa pegangan atau lengan yang tergantung lama
Saraf ulnar dan medial
Letaknya di sisi dalam dan pada pertengahan lengan
Mempersarafi otot-otot fleksor pergelangan tangan dan
tangan, Fleksor tendi bisep serta otot brakhialis
Bila cedera dapat mengakibatkan hiperekstensi dan tangan
akan berbentuk seperti sedang mencakar (claw like hand)

2) Saraf Torakal
mempersarafi otot-otot dada dan dinding abdomen


3) Saraf Lumbar
Membentuk pleksus Lumbal yang menjadi nervus femoral,
mempersarafi bagian depan paha

4) Saraf Sakral
Bersama dengan saraf lumbal4 dan 5, membentuk
pleksus sakral yang akan menjadi saraf siatik (saraf
terbesar pada tubuh)
Saraf siatik mempersarafi pinggul dan bagian belakang
bawah paha. Di atas lutut bercabang menjadi:

diatas lutut bercabang menjadi
saraf peroneal untuk otot-otot kaki bagian depan
Saraf tibial untuk otot-otot kaki bagian belakang

5) Saraf Koksigeus
Bersama dengan saraf sakralis bagian bawah membentuk
pleksus
Mempersarafi otot-otot panggul serta kulitnya, seperti:
otot-otot perineum, sfingter, eksternal anus, kulit dan
jaringan-jaringan lain, genitalia eksterna dan perineum
3. SISTEM SARAF OTONOM
Terbagi 2 yaitu : sitem saraf simpatis dan
parasimpatis
Mempersarafi semua organ dalam dan pembuluh
darah
Disebut otonom, karena aktifitasnya tidak dikontrol
oleh kehendak dan terjadi tanpa disadari, tetapi
aktifitasnya dapt dipengaruhi oleh keadaan
emosional dan hipotalamus

1. Sistem Saraf Simpatis
Mempersarafi pembuluh darah, kelenjar keringatm
kelenjar sebasea dan otot sekitarnya

2. Sistem Saraf Parasimpatis
Terdapat pada Saraf Vagus (X) yang mempersarafi organ-
organ rongga toraks, dan abdomen
Juga terdapat pada saraf kranial III, VII, IX


Fungsi sistem otonom
Kerjanya saling berlawanan
Sismtem saraf simpatis menstimulasi sedangkan
parasimpati menurunkan aktifitas
SISTEM SIRKULASI
Adalah merupakan sistem transpor pada
tubuh yang membawa makanan, oksigen, air,
dan semua zat esensial lain ke seluruh sel-sel
dan jaringan serta membawa kembali produk
sisa hasil metabolisme.

Sistem sirkulasi terdiri atas:
I. DARAH cairan yang membawa berbagai zat
ke dan dari jaringan
II. JANTUNG organ yang memompa darah
III. PEMBULUH DARAH daluran tempat darah
mengalir ke dan melalui jaringan dan
akhirnya kembali ke jantung

I. DARAH
Dalam arteri berwarna merah cerah (sudah
dioksigenasi)
Dalam vena berwarna merah ungu gelap
(deoksigenasi)
Sifat darah : sedikit alkali (asam)
Jumlah darah 5% berat badan, sehingga
volume rata-rata 3-5 liter
A. Komposisi darah
Makroskopis cair
Mikroskopis : padat (sel darah 45%) dan cair (plasma
55%)

1. Plasma
Cairan jernih berwarna kekuningan (straw coloured) mirip
cairan yang keluar apabila kita terluka
2. Sel darah
Ada 3 jenis : sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit) dan keping darah (trombosit)
Pembentukan sel darah di sumsum tulang belakang,
dan sel-sel matan akan dilepaskan ke aliran darah

a) Sel darah merah
Jumlahnya 5.000.0000 per mm
3
darah
berisi protein khusus yang disebut hemoglobin (normal 14-
16gr/100ml)

Hemoglobin (Hb) membuat darah berwarna merah,
mengandung sedikit zat besi yang essensial bagi kesehatan
Setelah sel darah merah masuk ke dalam paru-paru, darah
akan mengikat oksigen (oksihemoglobin berwarna merah
cerah)
Setelah sel darah merah masuk ke dalam jaringan, oksigen
akan dilepas sehingga darah akan berwarna merah keunguan
Fungsi sel darah merah : membawa oksigen dari paru-paru
ke seluruh jaringan dan karbondioksida dari seluruh jaringan
ke paru-paru
Anemia terjadi apabila sel darah merah (Hb) berkurang
volumenya dalam tubuh
Faktor yang menentukan pembentukan sel darah merah
adalah :
Protein
Besi
Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Lain-lainnya, seperti vitamin C, asam folat, hormon tiroksin,
tembaga dan mangan
lama hidup sel darah merah adalah 120 hari dan dikeluarkan
melalui urine dan faeces
b) Sel Darah Putih (leukosit)
Jumlahnya sekitar 7-10 x 10
9
/ liter darah
Tingkat konsentrasi sel darah putih (leukosit) meningkat bila ada
infeksi dalam tubuh
Ada 3 jenis sel darah putih, yaitu:
Leukosit polimorfonuklear (Granulosit,neutrofil, eosinofil, dan
basofil), limfosit dan monosit
Sel darah putih diproduksi di dalam sumsum merah tulang dan
hidup 21 hari

c) Trombosit
Jumlahnya 250 x 10
9
per liter darah
Berperan dalam proses pembekuan darah

B. Pembekuan darah
proses mencegah kehilangan darah dari badan melalui luka
yang disebut hemostasis







Faktor yang mempengaruhi pembekuan
Protrombin
Vitamin K
Heparin (antikoagulan)

C. Fungsi darah
D. Golongan darah
II. JANTUNG
Letaknya antara paru kiri dan kanan (di daerah
mediastinum), dibelakang sternum, duapertiga disisi kiri
Merupakan organ berongga, berotot, berbentuk kerucut
dengan basis menghadap keatas dan ke kanan, sedang
puncaknya mengarah ke bawah, ke depan dan ke kiri
Puncak jantung terletak setinggi ruang intercostal kelima
9cm dari garis tengah
Ukuran sekitar 12 cm dari basis ke puncak, dengan lebar
sekitar 9cm dan tebal sekitar 6cm
A. Struktur umum jantung
Basis dan puncak dipisahkan oleh septum (orang sehat
tidak berhubungan) menjadi ruang atas dan bawah
Ruang atas (atrium) adalah kamar penerima, tempta
tujuan aliran darah dari vena
Ruang bawah (ventrikel) adalah kamar pemompa, tempat
darah didorong ke dalam arteri
Antara atrium dan ventrikel masing-masing memiliki
katup atrioventrikular
Katup atrioventrikular kanan (trikuspid) terletak antara
atrium kanan dan ventrikel kanan
Katup atrioventrikular kiri (mitral) terletak antara atrium
kiri dan ventrikel kiri

B. Fungsi Jantung
Adalah mendorong darah ke dalam dan melalui arteri
Jantung kiri dan kanan berfungsi secara terpisah
Kontraksi normal 70-80 kali permenit sepanjang hidup
dan dipengaruhi oleh usia, emosi, aktifitas fisik


III. PEMBULUH DARAH
Kontraksi ventrikel mengalirkan darah ke seluruh
bagian tubuh melalui pipa arteri arteriol
kapiler venule vena kembali kejantung
Struktur pembuluh darah
Mekanisme Sirkulasi
A. Nadi
Darah merah cerah (ventrikel kiri jantung) aorta terisi
penuh sehingga menggembung (distensi)
Relaksasi ventrikel kiri, aorta memompa darah ke seluruh
tubuh aorta kembali ke diameter normal (rekoil)
Distensi dan rekoil aorta menciptakan gelombang yang
disebut nadi serta dapat diraba
Denyutan jantung menghasilkan pembuluh nadi sehingga
frekuensi dan sifat denyutan dapat dinilai
B. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah gaya yang diberikan darah pada
dinding pembuluh darah
Tekanan darah bervariasi sesuai pembuluh darah terkait
dan denyut jantung
Tekanan darah paling tinggi pada arteri besar dari jantung
dan bertahap menurun hingga ke arteriol kapiler
vena
Tekana darah apling tinggi ketika ventrikel berkontraksi
(tekanan sistolik) dan paling rendah ketika ventrikel
relaksasi (tekanan diastolik)
Pengukuran tekanan darah
Normal tekanan darah arteri berkisar antara 110-120 mm
(sistolik) dan 65-75 mm (diastolik)
Alat pengukukurnya disebut Sfigmomanometer, yang terdiri
dari manset karet yang dapat difiksasi merata, pompa kecil
yang dihubungkan dengan manset karet. Udara dipompa
untuk mengembangkan manset karet serta menekan
ekstremitas dan pembuluh darah didalamnya. Bantalan udara
dihubungkan dengan manometer air raksa sehingga tekanan
udara dapat dibaca
Untuk mengukur tekanan darah, manset karet difiksasi
melingkari lengan dan denyut nadi arteri breachialis pada
daerah kubiti diraba, letakkan stetoskop, pompa manset
hingga denyut menghilang
Tekanan manset dikurangi perlahan
Mula-mula tidak ada suara, saat terdengar suara ketukan
(tapping sound) pada stetoskop, itulah tekanan darah sistolik
Tekanan manset diturunkan terus sampai suara meredup/
hilang itulah tekanan darah diastolik
Mempertahankan tekanan arteri
Curah jantung
Tekanan perifer
Volume total darah
Viskositas darah
Elastisitas pembuluh darah arteri
Tekanan darah tinggi
Bila sistolik lebih atau sama dengan 150-180mmHg dan
diastolik 90-120mmHg

Tekanan darah tinggi menyebabkan pembuluh darah robek
(terutama di otak) sehigga dapat terjadi stroke
Tekanan darah tinggi memberi beban pada jantung sehingga
dapat menyebabkan gagal jantung
Tekanan darah rendah
Bila sistolik kurang atau sama dengan 100mmHg
Kondisi ini pada kasus perdarahan, syok, kolaps, gagal jantung
dan penyakit kelenjar adrenal
Juga menyebabkan kurangnya suplai darah ke otak dan
penanganannya:
Baringkan
Rangsang jantung
infus
SISTEM LIMFATIK
Darah melalui kapiler di dalam jaringan, ada yang
merembes keluar untuk memberi makan sel. Cairan
ini disebut sebagai cairan jaringan atau cairan
interstitiel
Kelebihan cairan tidak semua dapat tergabung
dengan aliran darah, tetapi membentuk pembuluh
kedua (sistem limfatik) yang isisnya disebut limfe

A. Komponen sistem limfatik
Kapiler limfatik
Pembuluh limfatik
Nodus limfatik (kelenjar getah bening)
Duktus limfatik
B. Fungsi sistem limfatik
Pembuluh limfatik mengumpulkan cairan limfe dari
jaringan sehingga cairan segar selalu tersirkulasi kedalam
jaringan tubuh

Merupakan pembuluh untuk membawa kelebihan protein
kedalam aliran darah
Nodul menyaring cairan limfe dari infeksi bakteri dan
bahan-bahan berbahaya
Nodul memproduksi limfosit baru untuk sirkulasi
Pembuluh limfatik pada organ abdome, mebantu absibsi
nutrisi yang telaj dicerna, terutama lemak
C. Limpa
Adalah nodul besar jaringan limfoid
Warnanya merah gelap keunguanletaknya tinggi
diabdomen pada sisi kiri lambung
Fungsinya:
Sumber limfoid segar
Tempat menghancurkan sel-sel darah merah
Produksi antibodi untuk melawan infeksi

Anda mungkin juga menyukai