Anda di halaman 1dari 16

Oleh :

SARTIKA APRILIANTI
093307023
SMF I LMU KESEHATAN ANAK
RSUD DR. R.M. DJ OELHAM BI NJ AI
2013
Definisi
Demam tifoid (Tifus abdominalis,
Enterik fever, Eberth disease) adalah
penyakit infeksi akut pada usus halus
(terutama didaerah illeosekal) dengan
gejala demam selama 7 hari atau lebih,
gangguan saluran pencernaan, dan
gangguan kesadaran.
Epidemiologi

Indonesia Endemis
96 % S. typhi
Sisanya S. paratyphi
90 % umur 3 19 th
Kejadian stlh umur 5 thn
Merebak di daerah yang kebersihan
lingkungan dan pribadi kurang
diperhatikan.
Etiologi
Penyebab S. Typhi, S.Paratyphi A, S.Paratyphi B,
dan S.Paratyphi C.
Bakteri gram negatif (Bacillus dari famili
Enterobacteriaceae)
Bergerak dengan flagel
Tidak berspora
Inkubasi biasanya 7-14 hari
S. Paratyphi gejalanya lebih ringan dibanding
dengan S. Typhi.
Kuman Salmonella Typhi

Makanan + Minuman

Lambung Mati

Usus halus

Folikel getah bening intestinum

Multiplikasi sel PMN Usus

Aliran getah bening mesenterica Multiplikasi local

Aliran darah (Bakteremia Primer) Hidup dan berkembang biak

RES (hati dan limpa) Aliran darah (Bakteremia Sekunder)
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang
# Darah tepi perifer
Anemia, Pada umumnya terjadi karena supresi
sumsum tulang, defisiensi Fe, atau perdarahan
usus.
Leukopenia, (47% kasus) 2000-3000/ul
Limfositosis relatif
Trombositopenia (jarang), terutama pada demam
tifoid berat.
# Pemeriksaan serologi
Serologi Widal, Kenaikan titer Salmonella typhi
titer O 1:200 atau kenaikan 4 kali titer fase akut
ke fase konvalesens.
Kadar IgM dan IgG (Typhidot)

Pemeriksaan Penunjang

# Tes Tubex
Hasil positif tes Tubex menunjukkan adanya
infeksi Salmonella
Infeksi Salmonella serotipe lainnya seperti
Salmonella paratyphi A memberikan hasil yang
negatif.
Tes ini sangat akurat dalam diagnosis infeksi akut
Pemeriksaan Penunjang
# Kultur/Biakan
Basil S. typhosa dapat ditemukan dalam darah pada
minggu I sakit
Positif dalam urin & feses dalam waktu yang lama
Negatif 2 x berturut-turut dalam urin & feses
menentukan benar-benar sembuh & tidak menjadi
karier
Tidak selalu berhasil dengan baik karena berbagai
faktor yang bisa mempengaruhi penemuan kuman
dari spesimen klinis tersebut.
Penatalaksanaan
Non-Medikamentosa
Perawatan
Isolasi penderita & desinfeksi pakaian & ekskreta
Istirahat sampai dengan 2 minggu normal
kembali (Bed rest)
Diet
Makanan diet terdiri dari bubur saring,
kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai
dengan tingkat kekambuhan penderita.

Penatalaksanaan
Medikamentosa
1. Antibiotik
a. Kloramfenikol (Drug of choice), diberikan dengan
dosis 100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 kali
pemberian selama 10-14 hari.
b. Tiamfenikol 50-100 mg/KgBB/hari
c. Ceftriakson 50-100 mg/KgBB/hari dibagi dalam 2
dosis pemberian selama 3-10 hari
d. Cotrimoxazol (SFM 30-40 mg/KgBB/hari, TM 6-8
mg/KgBB/hari) terbagi dalam 2 dosis pemberian
e. Ampisilin 100-200 mg/KgBB/hari, oral atau IV
selama 10 hari.
f. Amoksisilin 100 mg/KgBB/hari,


f. Sefiksim 10 mg/kgbb/hari, oral, dibagi dalam 2
dosis, selama 10 hari.
g. Azitromisin (Zithromax) Pemberian PO 10 mg / kg /
hari (tidak melebihi 500 mg)
2. Kortikosteroid
Dexamethason : 1-3 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis
3. Antipiretik
Komplikasi
1. Intestinal (usus halus )
a. Perdarahan usus (4% kasus).
b. Perforasi Usus (12% kasus)
c. Peritonitis biasanya menyertai perforasi usus
tetapi dapat terjadi tanpa perforasi usus.
2. Ekstraintestinal
a. Liver, gallbladder dan pancreas
Hepatitis typhosa, kolesistitis, pancreatitis)
b. Nervous system
c. Glomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis

Pencegahan
Higiene perorangan & lingkungan
-Mencuci tangan sebelum makan
-Penyediaan air bersih
-Pengamanan pembuangan limbah feses
-Pemberantasan lalat
-Pengawasan terhadap kebersihan penjual
makanan
-Memasak makanan hingga matang
Imunisasi
Imunisasi aktif terutama :
- Kontak dengan pasien demam tifoid
- KLB
- Turis yang bepergian ke daerah endemik
Vaksin Polisakarida (Capsular Vi Polysaccharide)
Pada usia 2 tahun / lebih
IM
Diulang setiap 3 Tahun
Vaksin Tifoid Oral (Ty21-a)
Pada usia > 6 tahun dengan interval selang
sehari (hari 1, 3 & 5)
Ulangan setiap 3 5 tahun
Prognosis

Umumnya prognosis tifus abdominalis pada
anak baik, asal penderita cepat datang
berobat dan istirahat total.
Sebanyak 5% karier sementara, sedangkan
2% karier kronis.
Sebanyak 10% penderita demam tifoid yang
tidak diobati akan mengakibatkan timbulnya
relaps.

Anda mungkin juga menyukai