Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Intisari
Seiring berkembangnya teknologi dan tuntutan masyarakat terhadap produk pangan yang
memiliki nilai kesehatan (Functional Food), minuman fungsional teh hitam – kayu manis
dapat dijadikan alternatif pangan fungsional. Minuman teh, dalam hal ini senyawa
antioksida (katekin) telah lama dipercaya dapat melawan radikal bebas didalam tubuh.
Penelitian Mahmudatussaadah (2005), pemberian campuran seduhan teh hitam, kayu manis
dan Gum dapat menurunkan kadar glukosa darah. Berdasarkan manfaat teh hitam dan kayu
manis tersebut maka dilakukan formulasi teh hitam – kayu manis dalam bentuk celup.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu penyeduhan teh hitam –
kayu manis celup terhadap sifat fisiko-kimia .
Rancangan penelitian ialah Rancangan Acak Faktorial (RAF) dengan faktor suhu
penyeduhan (85oC, 90oC dan 95oC) dan waktu penyeduhan (5 menit, 10 menit, 15 menit)
dua kali ulangan. Kemudian dianalisa fisiko-kimia yang meliputi : pH, total padatan terlarut,
kelarutan dan total fenol. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan waktu penyeduhan pada
teh hitam – kayu manis berpengaruh terhadap total padatan terlarut (TPT) dan kelarutan,
dan total fenol dipengaruhi oleh suhu penyeduhan (p<0.05), sedangkan untuk pH teh hitam
– kayu manis perlakuan suhu dan waktu penyeduhan tidak berpengaruh nyata (p>0.05).
Suhu dan waktu penyeduhan untuk teh hitam – kayu manis yang optimum ialah
penyeduhan pada suhu 95oC dan waktu penyeduhan 10 menit dengan pH 5.38, TPT
0.1obrix, kelarutan 15,02% dan total fenol 7.46mg/ml TAE.
Kata kunci: teh hitam, kayu manis, minuman fungsional, total fenol, kemasan celup
1.Pendahuluan
Teh (Camelia sinensis L. Kuntze) termasuk salah satu bahan penyegar terpopuler di dunia yang
selanjutnya sering diolah dalam bentuk minuman. Berdasarkan proses pengolahannya, teh dibagi menjadi
3 jenis, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Gomes et. al (1995) menyatakan bahwa ekstrak teh
hitam mempunyai aktivitas sebagai anti biabetes. Ekstrak teh hitam mempunyai kemampuan untuk
menurunkan kadar glukosa darah baik sebagai tindakan pencegahan ataupun sebagai pengobatan pada
tikus diabetes. Menurut Arifin et. al. (1994) bahan-bahan kimia dalam daun teh dapat digolongkan dalam
4 kelompok, yaitu fenol, bukan fenol, aromatis dan enzim. Senyawa fenol terdiri dari tanin atau katekin,
dan flavonol. Perubahan kadar katekin selalu dihubungkan dengan semua sifat seduhan teh yaitu rasa,
aroma, dan warna.
Selain teh hitam, kayu manis dapat berperan juga sebagai antioksidan. Hal ini dikarenakan dalam kayu
manis mengandung senyawa tanin dan eugenol. Eugenol komponen pada kayu manis walaupun dalam
jumlah kecil. Menurut Ho et. al (1992) kandungan Eugenol kayu manis sebesar 0,04-0,20%, pada
oleoresin kayu manis sebesar 2-6% dan pada minyak daun kayu manis sebesar 70-90%.
Kemasan merupakan salah satu unsur penting dalam kemudahan penyajian dan daya simpan. Penggunaan
kemasan dalam membuat minuman teh hitam – kayu manis akan mempermudah penyajian sekaligus
menentukan daya simpan. Salah satu bentuk kemasan yang akan digunakan ialah kemasan kertas tea bag
celup. Oleh karena itu sebagai minuman fungsional perlu dievaluasi suhu dan waktu penyeduhan
minuman teh hitam – kayu manis dalam kemasan tea bag celup.
2. Bahan dan Metode
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Inkubator Bisnis dan Teknologi, Laboratorium Kimia Pangan dan Pakan
pada Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (B2PTTG), dan Laboratorium Pengolahan Pasca
Panen LIPI-Subang.
Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian, antara lain: teh hitam diperoleh dari Balai Penelitian Teh
dan Kina Gambung Bandung, kayu manis dari Balitro, Kebun Manoko Bandung.
Metodologi
Penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap pendahuluan meliputi (1) analisis kadar air (sesuai
SNI) dari kayu manis yang diperoleh dari kebun percobaan Manoko, Bandung; (2) proses penepungan
atau penghancuran kayu manis (20 mesh); (3) analisis kadar air, kadar abu, densitas kamba dan kelarutan
kayu manis serbuk dan teh hitam.
Pada tahap lanjutan meliputi: (1) pembuatan teh hitam – kayu manis dalam kemasan tea bag; (2) analisis
sifat fisiko-kimia teh hitam – kayu manis, yang meliputi: derajat keasaman (pH), total padatan terlarut
(TPT), kelarutan dan kadar total fenol. Perlakuan yang dilakukan pada penelitian lanjutan adalah:
Tabel 1. Perlakuan penelitian teh hitam – kayu manis kemasan celup*
Kode 5 menit 10 menit 15 menit
85 oC A1 A2 A3
90 oC B1 B2 B3
95 oC C1 C2 C3
Penelitian Lanjutan
Pada tahap lanjutan meliputi : (1) pembuatan teh hitam – kayu manis dalam kemasan tea bag; (2) analisis
sifat fisiko-kimia teh hitam – kayu manis, yang meliputi: derajat keasaman (pH), total padatan terlarut
(TPT), kelarutan dan kadar total fenol.
Di hancurkan,
(20 mesh)
Formulasi
Mixing, homogen
Teh hitam –
kayu manis celup
Nilai pH
Derajat keasaman (pH) berhubungan sekali dengan daya terima dan daya simpan suatu produk. Makin
banyak konsentrasi H+ dalam sampel berarti makin kecil nilai pH yang artinya sampel tersebut makin
asam. pH hanya menunjukkan komponen asam ynag terdisosiasi saja. Hal ini berbeda dengan total asam
tertitrasi. Nilai pH teh hitam – kayu manis celup memiliki kisaran 5.38 – 6.39 (Gambar 2). Hasil sidik
ragam (ANOVA) menunjukan suhu dan waktu penyeduhan tidak berpengaruh terhadap nilai pH
(p > 0.05). Bila digolongkan berdasarkan pH, seduhan teh-hitam – kayu manis tergolong makanan atau
minuman berasam rendah (pH > 4.00).
7,00
6,39
6,28 6,3 6,32
6,21
6,00 6,06
5,89
5,71
pH
5,38
5,00
85 C
90 C
95 C
4,00
5 menit 10 menit 15 menit Waktu seduh
0,25
0,20
0,15 0,15
0,10 0,10 0,10 85 C
90 C
0,05 0,05 95 C
0,00 0,00
5 menit 10 menit 15 menit Waktu seduh
Gambar 3. Hasil analisis total solid teh hitam - kayu manis celup
berdasarkan suhu dan lama penyeduhan
Kelarutan
Kelarutan ialah jumlah bahan larut dalam air yang tersaring dalam kertas saring. Pada Gambar 4 dapat
dilihat kelarutan teh hitam – kayu manis memiliki kisaran 10.60 – 16.31%. Hasil sidik ragam (ANOVA)
menunjukkan suhu penyeduhan (85 oC, 90 oC, dan 95 oC) serta interaksi suhu dan waktu penyeduhan
tidak berpengaruh nyata terhadap kelarutan teh hitam – kayu manis (p>0.05), sedangkan waktu
penyeduhan (5, 10, 15 menit) berpengaruh terhadap kelarutan teh hitam – kayu manis celup (p=0.002,
p<0.05). Uji lanjut Duncan menunjukan kelarutan teh hitam – kayu manis dengan waktu penyeduhan 10
menit sama dengan waktu penyeduhan 15 menit tetapi berbeda nyata dengan kelarutan teh hitam – kayu
manis dengan waktu penyeduhan 5 menit (11.58 %). Semakin besarnya nilai kelarutan terhadap waktu
penyeduhan kemungkinan disebabkan karena pori-pori tea bag membesar sehingga memungkinkan
partikel-partikel berukuran kecil menembus keluar. Tea bag yang dipakai dalam penelitian terbuat dari
campuran serat nanas, sellulosa, dan serat thermoplastik.
17,00
16,31
16,17
16,00
15,69
15,05 15,27
15,00 15,02
14,00
persen (%)
13,00
12,38
12,00 11,76
11,00 85 C
10,60 90 C
10,00 95 C
9,00
5 menit 10 menit 15 menit Waktu seduh
Total Fenol
Adanya komponen fenol dalam suatu bahan pangan berkorelasi dengan aktivitas antioksidannya.
Senyawa fenolik berperan dalam mencegah terjadinya perisitiwa oksidasi.. Senyawa polifenol yang
terdapat dalam tanaman antara lain asam fenolat, flavonoid, dan tanin. Dalam kayu manis terdapat tanin
dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan (Azima, 2004). Flavonoid yang ditemukan dalam teh
meliputi flavanol, flavonol, dan L-theanin. Pengujian kadar total fenol teh hitam- kayu manis
menggunakan metode spektrofotometri. Hasil analisa kadar total fenol teh hitam – kayu manis memiliki
kisaran 5,06 – 7,94% (lihat Gambar 5). Hasil sidik ragam menunjukkan perlakuan waktu penyeduhan
tidak berpengaruh nyata terhadap total fenol (p>0.05). Sedangkan suhu penyeduhan teh hitam – kayu
manis berpengaruh nyata terhadap total fenol seduhan. Semakin tinggi suhu penyeduhan maka makin
tinggi total fenol yang terekstrak. Total fenol tertinggi (7,75%) didapat apabila teh hitam – kayu manis
diseduh dengan air bersuhu 95oC. Sedangkan total fenol suhu penyeduhan 90oC dan 85oC berturut-turut
adalah 5,97% dan 5,18%.
4,00
3,00
2,00
85 C
1,00 90 C
95 C
0,00
5 menit 10 menit 15 menit Waktu seduh
Gambar 4. Hasil analisis total solid teh hitam - kayu manis celup
berdasarkan suhu dan lama penyeduhan
4. Kesimpulan
Perlakuan suhu (85, 90, 95oC) dan waktu penyeduhan (5, 10, 15 menit) tidak berpengaruh terhadap nilai
pH seduhan teh hitam – kayu manis. Kelarutan dan total padatan terlarut dipengaruhi oleh waktu
penyeduhan dan total fenol dipengaruhi oleh suhu penyeduhan (p<0.05). Suhu dan waktu penyeduhan
untuk teh hitam – kayu manis yang optimum ialah penyeduhan pada suhu 95oC dengan lama waktu
penyeduhan 10 menit dengan pH 5.38, total padatan terlarut 0.1 0brix, kelarutan 15.02%, dan total fenol
7.46 mg/ml TAE.
5. Penghargaan
Penghargaan dan terima kasih kami ucapkan kepada Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna
(B2PTTG-LIPI), Ir. Akmadi Abbas, M. Eng Sc dan teman-teman atas dukungan moril dan materiil yang
telah diberikan.
6. Daftar Pustaka
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of AOAC. Virginia AOAC, Inc. Arlington
Arifin SM, dkk. 1994. Petunjuk Teknis Pengolahan Teh. Bandung: Pusat Penelitian dan Kina
Gambung.
Azima F. 2004. Aktivitas Antioksidan dan Anti-Agregasi Platelet Ekstrak Cassia Vera (Cinnamomum
burmannii) serta Potensinya dalam Pencegahan Aterosklerosis pada Kelinci (Disertasi) Pasca
Sarjana, IPB, Bogor
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 1995. Kayu Manis Bubuk SNI 1 -3714-1995. Jakarta
Gomes A, Vedasiromoni JR, Das M, Sharma RM, Ganguly DK. 1995. Antihyperglycemic effect of black
tea (Camelia sinensis) in rat. Journal of Ethnopharmacology. 45: 223-226.
Ho CT, Lee CY, dan Huang MT. 1992. Phenolics Compounds in Food and Their Effects on Health I:
Analysis, Occurance, and Chemistry. American Chemical Society, Washington DC
Mahmudatussaadah A. 2005. Pengaruh Pemberian Seduhan Teh – Kayu Manis – gum Arab terhadap
Kadar Glukosa Darah Tikus Diabetes (Tesis) Pasca Sarjana, IPB, Bogor
Risdianty L. 2002. Suhu dan Waktu Penyeduhan serta Kandungan Mineral dan Asam Lemak Teh Katuk
( Sauropus androgynus) (Skripsi). Jurusan Gizi Masyarakat Sumberdaya Keluarga, Fakultas
Pertanian, IPB, Bogor